Vous êtes sur la page 1sur 27

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan........... Kata pengantar........... Daftar isi.... BAB I : Pendahuluan A. Latar belakang.................... B. Tujuan..... C. Manfaat.............. BAB II TINJAUAN PUSTAKA......... BAB III: Tinjauan kasus A. Pengkajian................. B. Dokumentasi.............

BAB IV : Penutup A. Kesimpulan....... B. Saran.........................

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmad Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Patologi di Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo. Asuhan kebidanan ini di susun berkat bantuan dan bimbingan serta kerja sama dari berbagai pihak yang terkait, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. 2. Rector Universitas Bakti Indonesia, yang telah memberikan kebijaksanaan Pembimbing akademik program studi kebidanan yang terjun langsung dalam memberikan bimbingan dalam asuhan kebidanan 3. 4. Pembimbing klinik di RSAR Situbondo yang telah sabar mendidik saya. Dan semua pihak terkait membantu dalam proses pembuatan Asuhan Kebidanan. Penulis menyadari dalam teknik penulisan maupun penyusunan Asuhan Kebidanan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi sempurnanya pembuatan laporan selanjutnya. Dan harapan penulis semoga dengan tersusunnya Asuhan Kebidanan Patologi ini dapat menambah pengetahuan, kepustakaan dan bermanfaat bagi pembaca bidang kebidanan.

Banyuwangi, 08-04- 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG JENIS Masa nifas adalah mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Winkjosastro, 2006: 237) Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang melebihi 500 ml (Saifudin, dkk, 2002:173) Perdarahan postpartum adalah perdarahan 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir) (Winkjosastro, 2000:188)

1. predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya perdarahan post partum selalu ada. 2. Perdarahan yang terjadi disni dapat deras atau merembes saja. Perdarahan yang deras biasanya akan menarik perhatian yang seharusnya. Perdarahan yang merembes ini bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang banyak. Untuk menetukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat. 3. Kadang-kadang perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya deketahui karena adanya kenaikan dari tingginya fundus uteri setelah uri keluar. 4. Untuk mengetahui dari etiologi dari perdarahan post partum diperlukan pemeriksaan yang lengkap yang meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam.

5. Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus, sehingga pada palpasi abdomen uterus didapatkan membesar dan lembek. Sedangkan pada laserasi jalan lahir, uterus berkontraksi dengan baik, sehingga pada palpasi teraba uterus yang keras. Dengan

pemeriksaan dalam dilakukan eksplorasi vagina, uterus dan pemeriksaan inspekulo. Dengan cara ini dapat ditentukan adanya robekan dari serviks, vagina, hematoma dan adanya sisa-sisa plasenta. 1) gi kontraksi uterus sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka. 2) Inversio uteri. Sebab inversio uteri yang tersering adalah kesalahan dalam memimpin kala III yaitu menekan fundus uteri terlalu kuat dan menarik tali pusat pada plasenta yang belum terlepas dari inversinya. 3) Ruptura uteri, sebab ruptura uteri antara lain multiparitas/grandemultipara, pemakaian oksitosin induksi/ stimulasi persalinan yang tidak tepat, kelaian letaak dan hidramnion 4) Gangguan faal pembekuan darah

1.1

Tujuan

1.1.1 Tujuan Umum Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan hemorojik post partum melalui persiapan konsep manajemen kebidanan secara sistematis.

1.1.2 Tujuan Khusus a. Pengkajian data pada ib nifas dengan HPP b. Menegakkan diagnosa pada ibu nifas dengan hpp c. Menentukan diagnosa dan masalah potensial pada ibu nifas dg hpp d. Menentukan kebutuhan segera pada ibu nifas dg hpp e. Mengembangkan asuhan/ rencana asuhan dan Melaksanakan rencana asuhan pada ibu nifas dengan hpp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.

PENGKAJIAN

II. PENGERTIAN Masa nifas adalah mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Winkjosastro, 2006: 237) Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang melebihi 500 ml (Saifudin, dkk, 2002:173) Perdarahan postpartum adalah perdarahan 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir) (Winkjosastro, 2000:188)

III. JENIS Perdarahan postpartum dibagi dalam: 1. Perdarahan post partum dini, bila perdarahan terjadi dalam 24 jam pertama 2. Perdarahan post partum lambat, bila perdarahan terjadi setelah 24 jam pertama (Winkjosastro, 2000:188)

IV. ETIOLOGI Perdarahan Dini a. Atonia uteri 1) Faktor predisposisi Umur, umur terlalu muda atau terlalu tua Paritas, sering dijumpai pada multipara atau grande multipara Partus lama dan pemverian narkosis Uterus terlalu regang dan besar, seperti pada hidramnion, kehamilan ganda atau kehamilan dengan janin besar Faktor sosial ekonomi, yaitu mal nutrisi

2) Gejala-gejala dari aronia uteri, antara lain: Perdarahan pervaginam Konsistensi rahim lunak Fundus uteri naik Terdapat tanda-tanda shock Kontraksi uterus lemah Darah berwarna merah tua karena berasal dari vena b. Laserasi jalan lahir 1) Laserasi jalan lahir seperti pada perlukaan serviks, vagina dan perineum dapat menimbulkan perdarahan yang banyak bila tidak direparasi dengan baik. 2) Gejala-gejala dari laserasi jalan lahir, antara lain: Kontraksi rahim kuat Darah berwarna merah segar karena berasal dari arteri c. Hematoma. Hematoma yang biasanya terdapat pada daerah-daerah yang mengalami laserasi atau pada daerah jahitan perineum. d. Lain-lain 1) Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka. 2) Inversio uteri. Sebab inversio uteri yang tersering adalah kesalahan dalam memimpin kala III yaitu menekan fundus uteri terlalu kuat dan menarik tali pusat pada plasenta yang belum terlepas dari inversinya. 3) Ruptura uteri, sebab ruptura uteri antara lain multiparitas/grandemultipara, pemakaian oksitosin induksi/ stimulasi persalinan yang tidak tepat, kelaian letaak dan hidramnion 4) Gangguan faal pembekuan darah

Perdarahan Lambat a. Perdarahan post partum lambat biasanya terjadi pada 6-10 hari setelah persalinan. Sebab yang tersering adalah sisa plasenta. Sebab lain yaitu infeksi, gangguan involusi pada insersi plasenta, terbukanya jahitan episiotomi atau terbukanya luka seksio sesarea.

b. Gejala berupa perdarahan, dan perdarahan ini dapat berulang terus-menerus atau berulang. Pada palpasi didapatkan fundus uteri masih dapat teraba yang lebih besar dari yang diperkirakan. Pada pemeriksaan dalam didapatkan uterus yang membesar, lunak dan ostium uteri keluar darah.

V. DIAGNOSIS 1. Untuk membuat diagnosis perdarahan post partum perlu diperhatikan ada perdarahan yang menyababkan hipotensi dan anemia. Apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam keadaan shock. Perdarahan post partum tidak hanya terjadi pada mereka yang mempunyai predisposisi, tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadinya perdarahan post partum selalu ada. 2. Perdarahan yang terjadi disni dapat deras atau merembes saja. Perdarahan yang deras biasanya akan menarik perhatian yang seharusnya. Perdarahan yang merembes ini bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah yang banyak. Untuk menetukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan dicatat. 3. Kadang-kadang perdarahan terjadi tidak keluar dari vagina, tetapi menumpuk di vagina dan di dalam uterus. Keadaan ini biasanya deketahui karena adanya kenaikan dari tingginya fundus uteri setelah uri keluar. 4. Untuk mengetahui dari etiologi dari perdarahan post partum diperlukan pemeriksaan yang lengkap yang meliputi anamnesis, pemeriksaan umum, pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam.

5. Pada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus, sehingga pada palpasi abdomen uterus didapatkan membesar dan lembek. Sedangkan pada laserasi jalan lahir, uterus berkontraksi dengan baik, sehingga pada palpasi teraba uterus yang keras. Dengan pemeriksaan dalam dilakukan eksplorasi vagina, uterus dan pemeriksaan inspekulo. Dengan cara ini dapat ditentukan adanya robekan dari serviks, vagina, hematoma dan adanya sisa-sisa plasenta.

VI. PENCEGAHAN Cara terbaik untuk mencegah terjadinya perdarahan post partum adalah memimpin kala II dan III secara tepat.

VII. TINDAKAN Tindakan pada perdarahan post partum dini karena atonia uteri Tujuan pengobatan adalah untuk menimbulkan kontraksi uterus. Pertama-tama dapat diberikan obat-obat yang dapat menimbulkan kontraksi uetrus seperti oksitosin atau pemberian obat-obatan golongan methergin secara intravena atau intramuskuler. Disamping pemberian obat ini dapat dilakukan masase uterus melaui abdomen Bila dengan cara tersebut di atas perdarahan masih berlangsung terus, dapat dilakukan kompresi bimanual uterus. Sebelumnya kandung kemih harus dikosongkan. Kompresi bimanual eksternal Menekan uterus melalui dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah tangan yang melinngkupi uterus. Pantau aliran darah yang keluar. Bila perdarahan berkurang, kompresi diteruskan, pertahankan hingga uterus dapat kembali berkontraksi atau bawa ke fasilitas kesehatan rujukan. Bila belum berhasil coba dengan kompresi bimanual internal. Kompresi bimanual internal Uterys ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah di dalam endometrium (sebagai pengganti mekanisme kontraksi). Perhatikan perdarahan yang terjadi. Pertahankan kondisi ini bila perdarahan berkurang atau berhenti, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali. Apabila perdarahan tetap terjadi, cobakan kompresi aorta abdominalis. Kompresi aorta abdominalis Raba arteri femuralis dengan ujung jari kiri, pertahankan posisi tersebut. Genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus dengan sumbu badan ibu, hingga mencapai kolumna vertebralis. Penekanan yang tepat, akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri femoralis.

ATONIA UTERI

Multiparitas Partus lama Regangan uterus Solusio plasenta

Kadar Hb Jenis dan uji silang darah Nilai fungsi pembekuan

Masase uterus dan kompresi bimanual Oksitosin 10 UI IM dan infus 20 IU dalam 500 ml NS/RL 40 tetes-guyur Infus untuk restorasi cairan dan jalur obat esensial

Perdarahan terus berlangsung

Identifikasi sumber: Perdarahan lainnya: Laserasi jalan lahir, hematoma, parametrial, ruptura uteri, Sisa fragmen plasenta, Koagulopati

Uterus tidak berkontraksi

Kompresi bimanual Kompresi aorta abdominalis Tekan segmen bawah atau aorta abdominalis Pemberian misoprostol 400 mg rektal Berhasil Tidak berhasil Tampon vagina Rujuk Ligasi arteri uterina dan ovarika Terkontrol Perdarahan Masih berlangsung Transfusi Transfusi RAWAT LANJUT dan

OBS ERVASI KETAT

HISTEREKTOMI

ASKEB TEORI BIODATA Nama Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk dapat mengenal atau memanggil penderita agar tidak keliru dengan penderita-penderita yang lain. (ibrahim, Christina. 1993:83) Nama yang jelas dan lengkap, bila perlu ditanyakan nama panggilan sehari-hari. (ibrahim, Christina. 1995:13) Umur Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilan pertama kali atau primipara, termasuk primipara muda atau primipara tua. (ibrahim, Christina. 1993:84) Agama Untuk memungkinkan mengetahui pengaruhnya kebiasaan kesehatan pasien/ klien. Dengan mengetahui agama klien, akan memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan dalam melakukan asuhan kebidanan. (DepKes RI. 1995:14) Suku bangsa Untuk mengetahui atau mengadakan statiatik tentang kelahiran dan mungkin juga untuk menentukan prognosa persalinan dengan melihat keadaan panggul. (ibrahim, Christina. 1993:85) Pendidikan Untuk mengetahui tingkat intelektualnya. (DepKes RI. 1995:1 Alamat Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada yang namanya sama. Dilakukan juga untuk kunjungan kepada pasien. (ibrahim, Christina. 1993:84)

B. DATA SUBJEKTIF 1. ALASAN MRS adalah suatu yang melatarbelakangi klien sehinggadi rujuk Ke RS 2. Keluhan utama/ alasan kunjungan Untuk mengetahui hal-hal atau apa saja yang dirasakan ibu dan yang menjadi keluhan ibu sehingga ibu dating ke tempat pelayanan kesehatan. Keluhan persalinan pada: a. Kala I dengan PEB 3. Ibu merakanan mata berkunang-kunag Ibu merasakan sakit kepala hebat Ibu merasakan perut nyeri dan mules yang semakain lama semakin kuat Ibu mengeluarkan darah dan lender serta cairan bening/jernih

Riwayat menstruasi o Menarche Terjadinya haid yang pertama kali, terjadi pada usia pubertas yaitu 12-16 tahun. (mochtar, Roestam. 1998) o Siklus/ lama haid Siklus haid pada setiap individu tidak sama, pada umumnya 28 hari tetapi ada juga yang 36 hari. Lama haid juga berbeda-beda, tetapi umumnya 6-8 hari. (prawirohardjo, Sarwono. 2006:103) o Jumlah dan warna Jumlah darah yang keluar adalah rata-rata 33,2166 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar tidak banyak. (prawirohardjo, Sarwono. 2006:104) o Dismenorhea Nyeri pada waktu haid. Kebanyakan wanita merasa kurang senang, gelisah, sakit pinggang, buah dada agak nyeri dan sedikit bengkak. (sastrawinata, Sulaiman. 1983:78) o Flour Albus

Cairan atau secret berwarna putih dan kental dari vagina dan rongga uterus. (Dorland.190 o HPHT HPHT dapat digunakan untuk menghitung tanggal tafsiran persalinan. (prawirohardjo, Sarwono.2006:155) o HPL Hari perkiraan lahir/ persalinan yang dapat diketahui melalui HPHT dengan menggunakan rumus Neagle. Jika HPHT diketahui dan siklus 28 hari, perkiraan partus menurut rumus ini : Hari +7, Bulan -3, Tahun +1. (prawirohardjo, Sarwono.2006:1555)

4.

Riwayat perkawinan Ditanyakan kepada ibu berapa lama dan berapa kali kawin untuk menentukan bagaiman keadaan ibu, lahir mati dan kematian neonatal. (Obstetri Patologi, FK UNPAD. 1984:89)

5.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu o Kehamilan Dikaji kehamilan yang keberapa dan berapa usia kehamilannya. o Persalinan Dikaji siapa penolong persalinan, jenis persalinan (spontan atau sc). Penulit yang menyertai persalinan, jenis kelamin bayi, berat badan dan panjang badan bayi, Apgar score, bayi hidup atau mati, proses laktasi dilakukan atau tidak. o Nifas yang lalu Dikaji kelancaran ASI Apakah ada masalah dalam menyusui bayinya atau berapa lama menyusui Dikaji alat kontrasepsi yang digunakan dan berapa lama menggunakan kontrasepsi serta apakah ada keluhan

Dikaji masalah yang terjadi pada masa nifas, apakah pernah perdarahan, infeksi, pengeluaran lokhea yang tidak normal

6.

Riwayat KB Dikaji apakah sebelumnya ibu pernah mengikuti KB. Jika pernah, jenis KB apa, lama penggunaan dan keluhan yang dirasakan saat menggunakan kontrasepsi tersebut. (ibrahim, Christina. 1993:159-160)

7.

Riwayat penyakit lalu Ditanyakan tentang riwayat penyakit lalu untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita oleh ibu sebelum hamil, meliputi penyakit kronis (jantung, hipertensi, dll), penyakit menular (Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dll), penyakit menurun (DM, asma, dll) karena penyakit yang pernah diderita ibu, bias timbul kembali pada waktu hamil atau melahirkan. (ibrahim, Christina. 1993:84)

8.

Riwayat penyakit keluarga Apakah dari keluarga ibu atau orang yang tinggal bersama ibu hamil ada yang sakit terutama penyakit kronis (hypertensi, jantung, dll), penyakit keturunan seperti diabetes, serta tanyakan pula apakah dari keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti hepatitis, TBC serta ada yang pernah melahirkan kembar. (ibrahim, Christina. 1993:86)

9.

Riwayat psikososial Dikaji tentang respon ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan ibu. Harapan ibu, suami dan keluarga terhadap kehamilan. Usaha atau tindakan keluarga dalam menjaga kehamilan agar ibu dan janin selalu sehat. Dan juga dikaji tentang pengambil keputusan dalam keluarga.

10.

Pola aktifitas sehari-hari a) Nutrisi Untuk mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi ibu supaya siap dalam persalinan nanti.

b)

Istirahat Istirahat sangat penting bagi ibu hamil karena daya tahan ibu hamil menurun. Oleh karena itu waktu istirahat harus lebih lama yaitu 10-11 jam untuk wanita hamil. (ibrahim, Christina. 1993:167-168)

c)

Aktifitas Ibu hamil boleh tetap mengerjakan aktifitas sehari-hari asalkan tidak sampai membuat ibu hamil lelah atau jangan melakukan pekerjaan berat. Mintalah bantuan orang lain. Pada wanita karier, ibu hamil dapat cuti selama 3 bulan (1 bulan menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah melahirkan). (manuaba, Ida Bagus. 1998:136-141)

d)

Personal Higine Dikaji untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi/ kelamin ibu.

e)

Eliminasi Miksi untuk mengetahui keluhan dan saluran kencing yang sering menyertai dalam kehamilan yaitu pada trimester pertama dan trimester ketiga. Pada defekasi ada beberapa penyakit dari rectum dan colon yang sering menimbulkan kesulitan sehingga pasien harus sering ditanyakan tentang defekasinya. (prawirohardjo, Sarwono.2006:136-137)

DATA OBJEKTIF KALA I 11. Pemeriksaan umum 2) Keadaan umum 3) Kesadaran : comppos metis sampai koma 4) TTV Tekanan darah NAdi Denyut nadi dihitung berdasarkan frekuensi denyut per menit. Normalnya 80-120 x/menit.

Pernafasan Pernafasan normalnya 16-24 x/menit

Suhu Suhu normalnya 36,5-37,50C

5) Antropometri Tinggi badan Tinggi badan kurang dari 145 cm merupakan resiko tinggi untuk kehamilan persalinan karena ada kemungkinan panggul sempit. (DepKes RI. 1994:10) Berat badan Selama kehamilan trimester II dan III, pertambahan berat badan 0,5 kg/ minggu. Berat badan yang normal, bertambah sampai 9-13,5 kg hingga akhir kehamilan. (Pusdiknakes.1993:641) Lingkar lengan atas Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm mempunyai resiko melahirkan BBLR. (DepKes RI. 1994:10)

12. Pmeriksaan Fisik

1) Inspeksi Rambut :Bersih/kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok/tidak, yang mudah dicabut menandakan kekurangan gizi atau kelainan tertantu. Kepala Wajah :Tidak ada hematom, tidak ada luka. :Adakah cloasma gravidarum atau tidak sebagai akibat dari deposit pigmen yang berlebihan, oedema atau tidak, pucat atau tidak. Mata :Simetris atau tidak, adakah conjungtiva anemis (normal, merah muda), adakah slera yang ikterus. (ibrahim, Christina. 1993:117) Hidung Mulut :normal atau tidak, adakah polip atau tidak. :Cyanosis atau tidak, pucat atau tidak, stomatitis atau tidak, gigi caries atau tidak, epulis atau tidak. (ibrahim, Christina.1993:117) Telinga :Simetris atau tidak, bersih atau tidak, adakah serumen atau tidak. Leher :Normal atau tidak, adakah luka. (prawirohardjo, Sarwono. 2006:526) Mammae :Tampak Pembesaran Abnormal Atau Tidak (prawirohardjo, Sarwono. 2006:95) Abdomen :Linea alba menjadi lebih hitam(linea nigra) (prawirohardjo, Sarwono. 2006:94-98) Genetalia : Terdapat oedema/tidak, varices/tidak. Ekstremitas : Apakah terdapat oedema/ridak, varives/tidak 2) Palpasi Leher :Adakah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, vena jugularis atau tidak. Dalam kehamilan biasa kelenjar gondok mengalami hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Axila :normal: tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Mammae :ada/tidak benjolan abnormal

Abdomen :- ada atau tidaknya pembesaran dan nyeri tekan (manuaba, Ida Bagus. 1998:137-138)

3) Auskultasi Mendengarkan bising usus normal atau tidak dan bagaimana suara nafas (manuaba, Ida Bagus. 1993:136) 4) Perkusi Reflek patella (-) pada hipovitaminosis B1 dan urat saraf (Obstetri Fisiologi. 1983:158) Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan darah a. Hb Batas rendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalh 100 gr/100 ml. Wanita yang mempunyai Hb <10gr/100 ml disebut anemia dalam kehamilan.Wanita hamil dengan Hb antara 10 dan 12 gr/100 ml tidak dianggap anemia patologik, tetapi anemia

fisiologik(prawirohardjo, Sarwono. 2006:450) b. Golongan darah Golongan darah ditentukan supaya kita dapat menentuka darah yang cocok jika penderita memerlukannya. (Obstetri Fisiologi, FK UNPAD. 1983:159)

2. Pemeriksaan urine Bila terdapat glukosa dalam urine harus dianggap sebagai gejala diabetes mellitus Pemeriksaan penunjang Laboratorium,USG, Fototerapi.

DOKUMENTSI KEBIDANAN 1. Identitas 2. tangal dan jam saat memberikan asuhan memberikan asuhan S (SUBJEKTIF) : Catatan ini di peroleh dari masalah maupun sudut pandang pasien. mengenai kekhawatiran dan keluhannnya di catat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnose,pada orang yang bisu di bagian data di belakang S di beri tanda 0 atau x ini menandakan orang itu bisu.data subjektif menguatkan diagnose yang di buat. O(Objektif) : adalah data ini member bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnose. Data fisiologis ,hasil observasi yang jujur,informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, Sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain dan informasi dari keluarga atau dari orang lain dapat di masukkan dalam dalam kategori ini. apa yang di observasi oleh bidan akan menjadi kompenen yangberarti dari diagnose yang akanditegakkan. A(analisa) : adalah masalah atau diagnose yang akan di tegakkan berdasarkan data atau informasi informasi yang objektif maupun subjektif yang di kumpulkan atau di simpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan ada informasi yang baru baik subjektif maupun objektif dansering di ungkapkan

secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah suatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dsan dapat di

ikuti sehingga dapat di ambil tindakan yang tepat dan cepat. P(Penatalaksanaan) : adalah rencana,Implementasi dan evaluasi Dalam penatalaksanaan ini harus di sesuaikan dengan kondisi pasien agar keluhan pasien yang akan di rasakan saat itu juga dapat di kurangi atau dapat diatasi masalahan Jika ada masalah atau tindakan lanjutan maka di dokumentasikan lewat catatan perkembangan dengan SOAP

BAB III TINJAUAN KASUS

Tempat

: Ruang Bersalin RSUD dr. Abdoer rohim Situbondo

Hari/tanggal : Sabtu, 07-04-2012 Jam : 19.00 Wib

1. Pengkajian A. Data subjektif 1. Biodata Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny R : 19 th : Islam : Madura : SD : IRT : Blandingan Nama suami : Tn : F Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan : 20 th : Islam : Madura : SD : wiraswasta

2. Alasan MRS Ibu mengatakan di rujuk oleh bidan karena terjadi pendarahan 3. Keluhan utama Ibu mengatakan lemas dan kepalanya sngat pusing 4. Riwayat penyakit sekarang ibu mengatakantidak sedang menderita tekanan darah tingg tidak sedang menderita penyakit seperti hepatitis,TBC,HIV-AIDS dan tidak sedang menderita kencing manis. 5. Riwayat penyakit Dahulu Ibu mengatakan tidak pernahmempunyai riwayat penyakittekanan darah tinggi,Hepatitis,TBc,dan tidak pernah menderita kencing manis. 6. Riwayat penyakit Keluarga

ibu mengatakan dalam silsilah keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit tekanandarah tinggi,Hepatitis,TBC dan HIV-AIDS,serta kencing manis. 7. Riwayat Mentruasi a. Minarce b. Siklus c. lama d. Warna e. flour Alburs f. Disminore g. HPHT : 11 tahun : 28-30 Hari : 7 hari : merah : kadang kadang : kaang kadang : lupa

8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang a. Kehamilan: atrm, anc rutin, T.T.A b. Persalinan :lahir di bidan normal bb 3800 pb 50 cm c. Nifas : Belum menyusui, Nifa dengan anemis 9. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Hml ke Uk suami Jns Prslnn Persalinan Pnlng pnylt BB/ PB JK Nifas Mntki pnylt Usia Ank

atrm

Ke-1

normal bidan

tdk ad

3800

Ya

taa

10. Riwayat KB
No Alkon 1 Kb pil Lama 1 bln Keluhan Keterangan -

11. Riwayat perkawinan a. Status b.Lama c. usia saat kawin d.suami ke : Menikah : 2 tahun :17 tahun : ke-1

12. Pola Aktifitas Sehari-Sehari


Pola kebiasaa n nutrisi Makan : 3x/hari Menu pauk Minum :6-8 gls/hari Porsi Elimina si :1piring habis BAB : 1x/hari Makan : 3x/hari Sebelum hamil Saat hamil

: nasi,syur,lauk Menu : nasi, sayur dan lauk pauk Minum : 6 gelas/hari Porsi : 1 piring tidak habis

BAB: 1x/hari Konsistensi : lembek BAK: 3x/hari Keluhan: TAA

Konsistensi : lembek BAK : 4-6x/hari Keluhan: TAA Siang :2 Malam: 6-8am

Istirahat

Siang : 2 jam Malam : 6-8 jam

Aktifitas

Ibu melakukan kegiatan Ibu hnya di atas tempat tdur sesekali miring memasak,menyapu,menc uci dan membantu bapak berdagang kanan dan kiri

Personal hegyn

Mandi Gsok gigi Keramas

:2x/hari :2x/hari

Mandi Gsok gigi Keramas

:2x/hari :2x/hari :3/seminggu

:3x/seminggu Ganti baju :2x/hari Hub. sexual Frek- 3x / minggu Keluhan melakukan sexual :ibutakut hubungan

Ganti baju :2x/hari

1x / minggu

13. Riwayat Psikososial ibu mengatakan senang atas kelahiran putra pertamanya

A. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. keaadaan umum:lemah b. kesadaran :komposmatis c. TTV Tensi : 90/60mmHg Nadi : 92 - RR: 24x/mnit - S : 370C

d. BB Sebelum hamil : kg BB Saat hamil e. TB f. lila g. HPHT : kg : 150 cm : cm : lupa :lupa

2. Pemeriksaan fisik a. Inspeksi - Kepala : bulat, tidak ada kelainan, rambut panjang lurus, tidak ada ketombe - muka - mata - Hidung - Mulut - Telinga - Leher lugularis - Payudara - Abdomen - Genetalia : putting susu menonjol,hyperpegmentasi areola mamae :tfu 2 jari pusat :pendarahan 500 cc, tidak aa odem tiak ada varises : tampak kelihatan pucat, tidak odem : konjungtifa anemis skler tidak ikterus : bersih tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung : kering,tidak ada stomatitis,kotor, tidak ada canes gigi : simetris tidak ada sekret : tidaktampak pembesaran kelenjar tyroid bendungan vena

-Ekstremitas normal tidak ada kelainan,tidak ada varises, tdk odem b. palpasi Lehar : tidak ada nyeri tekan dan bendungan vena jugularis

Dada/ payudara : tidak ada benjolan yang abnormal, air susu susu sudah keluar Abdoment c. Perkusi d. Auskultasi dada : tidak terdapat suara sonchi dan weezing : tfu 2 dibawah pusat, uterus teraba keras. : +/+

- Leher Tyroid - Dada/ payudara sudah keluar - Abdomen - Tfu 2 jari di ats pusat C. Auskultasi

: tidak terasa adanya pembesaran kelenjar

: tidak ada benjolan yang abnormal, air susu

Abdomen: tidak terdengar suara ronci dan weezing

3. pemeriksaan penunjang Hb 7,6

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PNC Pada Ny R PI0001 post partem nifas hari pertama dengan HPP

Identitas Nama Umur Agama Alamat Pekerjaan Pendidikan Suku : Ny R : 19 thn : Islam : Blandingan : Irt :SD : Madur Nama Umur Agama Alamat Pekerjaan Pendidikan Suku : Tn F :20 th : Islam : Blandingan : Wiraswasta : SD : Madura

Tanggal : 08 -04- 2012 Jam : 07.00 Wib

ibu mengatakan setelah melahirkan seorang putra dg BB: 3800 gr, PB 50 cm ibu merasakan kepalanya sangt pusing dan matanya berkunang kunang

O TTV:

: K/u ibu cukup TD 110/70 mmHg,N 80x/mnt,S : 36,7, c,rr 24 x/mnt

Terdapat perdaran kurang lebih 50 cc TFU 2 jari dibawah pusat Hb : 7,6 Konjungtifa anemis, sklera tak ikterus, wajah pucat, bibir kering A : ny R P100001 nifas hari kedua dengan anemis P : menginformasikan hasil pemeiksaan, ibu memahami kolaburasi dengan dr. sopg Advis Infus RL Inj cefltaxin 1 gram

Tranfusi darah 1 bag Obat oral + fe

Tanggal 9-04-2012 Jam 07.00 S : ibu mengatakan perdarahannya mulai berkurang, kepalanya sudah tidak pusing, sudah Bisa jalan O k/u : baik kesadaran : komposmetis TTV 120/80 mmHg,N 80x/menit ,S : 36,5 c,rr 20 x/mnt Pendarahan : kurang lebih 30 cc TFU : 3 jari dibawah pusat

Uterus terba keras, baik A : NyR P10001 nifas hari ketiga P : menjelaskan hasil pemeriksaa pada ibu. Ibu memahami kie pada ibu. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti daging, telur, sayaur buah, ibu memahami Menganjurkan minum air putih yang banyak kurang lebih 2 liter/ hari Menganjurkan mobilisasi (jalan jalan) ibu memahami Ibu di perkenankan pulang

DAFTAR ISI
Lembar pengesahan ............................................................................................................ Kata pengantar ....................................................................................................................

Daftar isi.............................................................................................................................. BAB I : Pendahuluan A. Latar belakang ............................................................................................. B. Tujuan.......................................................................................................... BAB II : Tinjauan Pustaka A. Landasan Teori............................................................................................ B. Askeb Teori ................................................................................................. BAB II : Tinjauan kasus A. Pengkajian ................................................................................................... B. Dokumentasi kebidanan dalam SOAP ........................................................ BAB V : Penutup A. B. Kesimpulan ................................................................................................ Saran...........................................................................................................

Daftar Pustaka .....................................................................................................................

Vous aimerez peut-être aussi