Vous êtes sur la page 1sur 27

PLENO 2

Evaluasi Program Penemuan dan Penanganan Penyakit Tuberkulosis di Puskesmas Ciputat Timur Senin, 9 Juli 2012

Kelompok 3
Ketua Sekertaris Anggota : : : Neneng Nurlaila U Diana Budiandani Resti Cahyani Adelita Tri Rahmawati Alvin Rifqy Fernaldi Anggadha Nur Afida Fauzia Pradipta Syuarsyaf Retno Maristi Syukran dr. Risahmawati, Ph.D

Fasilitator

Rumusan Masalah
Bagaimana pencapaian program puskesmas Ciputat Timur dalam menanggulangi penyakit Tuberkulosis ? Mengapa program TB pada puskesmas Ciputat Timur tidak tercapai? Bagaimana penyelesaian masalahnya?

Puskesmas Ciputat Timur

Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan

Wilayah Kerja
34.871 jiwa

TOTAL 60.094 JIWA

25.233 jiwa

Fasilitas
Jumlah staff : 36 orang 3 dokter umum 2 dokter gigi 8 bidan Lainnya : perawat, administrasi, OB, dll Alat kesehatan UGD Ruang perawatan Ruang bersalin Ruang pemeriksaan ( dokter umum & gigi ) Laboratorium USG Fisioterapi, akupuntur

Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis


Tersedia ruangan khusus untuk TB Paru yang terletak di lantai 2 puskesmas. Penempatan ruangan sudah cukup baik karena terpisah dari ruang pemeriksaan dan perawatan yang lain serta mendapat penerangan sinar matahari yang cukup baik. Pelayanan dipusatkan pada hari Selasa dan Kamis.

Indikator Keluaran
Indikator
Prosentase kasus baru TB paru BTA + yang ditemukan Keberhasilan pengobatan kasus baru TB paru BTA + Meningkatkan prosentase provinsi dengan CDR diatas 70%

Target
90 %

Pencapaian
7.6%

88%

( tidak dapat ditentukan ) 66.67%

50%

Meningkatkan prosentase provinsi dengan keberhasilan pengobatan diatas 85 %

88%

( tidak dapat ditentukan )

Indikator Proses
Parameter Angka penjaringan suspek Proporsi pasien TB BTA + diantara suspek Proporsi pasien TB paru BTA + diantara seluruh pasien TB paru Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB Angka penemuan kasus (CDR) Angka notifikasi kasus Angka konversi Angka kesembuhan 80% 85% Perhitungan 224 5 15% Target Pencapaian 282.28 7.6%

> 65%

45%

15% 70%

16%

66.67% 47.56% 50% Tidak dapat ditentukan Tidak dapat ditentukan

Angka keberhasilan pengobatan Angka kesalahan laboratorium 5%

0%

Masalah kesenjangan antara target & pencapaian


Penemuan kasus TB paru BTA + yang ditemukan Keberhasilan pengobatan kasus baru BTA + Keberhasilan pengobatan

Penyebab Masalah ?

Masukan

Man Kurangnya SDM dalam menjalankan program TB Kurangnya kompetensi yang dimiliki SDM dalam menjalankan program TB Money Pendanaan sudah tertangani dengan baik Matherial Pengadaan ruang dan barang barang penunjang sudah cukup baik Obat obatan pun telah tersedia dengan lengkap Method Mekanisme penerimaan pasien TB dari luar yang diterima tanpa surat rujukan dari rumah sakit sebelumnya, baik pasien baru maupun pasien DO Penjaringan kasus TB belum maksimal sehingga sedikit pasien TB yang terdiagnosis di Puskesmas Pasien yang mendapat OAT terakhir kali sudah langsung ditandatangani surat selesai berobatnya tanpa menunggu obatnya habis

Proses
Planning
Perencanaan sudah dilakukan dengan cukup baik

Organizing
Adanya SDM yang bekerja double job

Actuating
Penjaringan pasien belum maksimal Penjaringan kasus belum maksimal

Controling
Tidak adanya PMO untuk mengawasi ketaatan pasien

Lingkungan
Daerah cakupan telah diperkecil dari 6 kelurahan menjadi 2 kelurahan namun jumlah penduduk yang ditangani masih terlalu banyak Banyaknya Rumah Sakit dan klinik dokter swasta yang berada di sekitar Puskesmas Ketidakpercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas

Masukan
Penjaringan kasus TB dimasyarakat kurang

Proses

Kurangnya jumlah SDM Kurangnya kompetensi SDM

Sedikitnya penemuan kasus TB baru BTA +


Banyaknya jumlah penduduk Banyaknya jumlah RS & klinik di sekitar puskesmas Ketidakpercayaan masyarakat

Lingkungan

Masukan

Penerimaan pasien yang telah didiagnosis di tempat lain tidak membawa surat keterangan dari tempat asal Tidak adanya PMO Tidak melakukan follow up setelah pasien selesai berobat

Kurangnya jumlah SDM Kurangnya kompetensi SDM

Sedikitnya penemuan kasus TB baru BTA +


Banyaknya jumlah penduduk Banyaknya jumlah RS & klinik di sekitar puskesmas Ketidakpercayaan masyarakat

Proses

Lingkungan

Penyelesaian Masalah
NO

Cara penyelesaian

MxIxV C

Pengaktifan kader bina wilayah Penambahan SDM Pelatihan SDM

50

2 3

5 5

4 5

3 3

4 3

12 25

Penyelesaian Masalah
Menambah SDM untuk menjalankan program TB Mengaktifkan kader kader atau pembina wilayah dalam menjaring kasus TB, sehingga jumlah kasus TB didaerah cakupan Puskesmas dapat diketahui walaupun pasien tidak berobat ke Puskesmas ( baik di Rumah Sakit atau Klinik Swasta ) Mengaktifkan kader kader atau pembina wilayah dalam memperkenalkan dan mempromosikan Puskesmas kepada masyarakat yang masih ragu dan enggan megunjungi Puskesmas Mengadakan pelatihan terhadap SDM yang menjalankan program TB Sebaiknya pasien baru namun telah terdiagnosis mengalami TB paru oleh dokter diluar Puskesmas membawa surat keterangan dari dokter yang telah mendiagnosis tersebut Jika pasien baru tersebut tidak membawa surat keterangan, sebaiknya didiagnosis ulang oleh dokter periksa di Puskesmas Mengadakan pengawas minum obat ( PMO ) bagi pasien untuk memastikan ketaatan pasien

Prioritas Penyebab Masalah


NO Penyebab Masalah kontribusi Iptek Sumber daya Jumlah

1 2

SDM Mekanisme penjaringan pasien TB Ketidakpercayaan masy. Terhadap puskesmas

5 4

4 4

4 3

30 48

40

Kesimpulan
Pencapaian program puskesmas dalam menanggulangi penyakit Tuberkulosis belum maksimal. Penyebabnya adalah penjaringan kasus TB yang kurang. Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan pengaktifan kader-kader dan pembina wilayah

Terima Kasih

Pertanyaan ?
Husnita ( kel 4 )
Masalah ? Penjaringan Mengapa kader kader tidak aktif ? Mengapa tidak ada PMO ? Puskesmas tidak memastikan ?? Mengapa tidak bisa diperiksa kembali di puskesmas tersebut? Apakah tidak ada data tahun lalu ?

Resti Cahyani Kepercayaan masyarakat yang masih kurang, walaupun kader telah melakukan upaya promosi. Telah terdapat target pencapaian. Pengawasan kurang dan saat kunjungan tidak ditemani oleh PMO, puskesmas pun tidak menanyakan Neneng Pasien datang tanpa rujukan tapi hanya menginginkan obat gratis Tidak ada pemeriksaan ulang pada pasien Penyelesaian pasien TB tidak tuntas Data tahun lalu tidak didapatkan karena kesibukan PJ Masyarakat mempercayai puskesmas sebagai pusat pelayanan primer , tidak langsung ke sekunder dll

Pertanyaan 2
Midun ( kel 4 ) Apakah ada program khusus di puskesmas ? Khususnya penjaringannya ?

Pertanyaan 3
M Chalid ( kel 4 ) Bagaimana peran promosi puskesmas pada masyarakat ? Mengapa tidak dicantumkan ? Masyarakat berupa output ? Output itu berupa pencapaian Masyarakat dimasukkan ke masukan lingkungan ada masalah yaitu ketidak percayaan masyarakat

Tambahan Narasumber
dr. Risahmawati Masalah : stigma TB merupakan penyakit yang memalukan dan kesibukan PJ program yang sangat sibuk Fasilitas sudah sangat banyak dan baru, namun masyarakat belum tahu dan stigma masyarakat bahwa puskesmas merupakan tempat pelayanan bagi masyarakat miskin Petugas tidak memberikan angka dan data mentah idealnya ada pelaporan dari pelayanan kesehatan lain ( swasta ) ke puskesmas, tapi di Ciputat Timur tidak dilakukan

Tambahan Narasumber
dr. Dian Metode nasional sudah ada namun tidak dilaksanakan mungkin karena tidak tersebarnya form TB keseluruh daerah Dinkes harusnya mengkoordinasikan seluruh pelayanan didaerah sana untuk pencatatan di puskesmas terlebih dahulu Outcome dampak / efek, timbul setelah output. Stigma masyarakat termasuk di lingkungan, bukan di output

Pertanyaan Tambahan
Ali ( kel 2 ) Bagaimana menentukan prioritas masalah ?? dr. dian Penilaian dilakukan dengan range dalam beberapa parameter yang telah dipertimbangkan Nilainya bisa berbeda-beda, bisa sama namun sangat jarang Supaya penilaian lebih bersifat objektif

Vous aimerez peut-être aussi