Vous êtes sur la page 1sur 471

i

PRA RENCANA PABRIK BIODIESEL DARI


MINYAK JARAK DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI


TUGAS AKHIR

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia (ST)

Disusun oleh:
Albertus Wisang Koli NIM 0205010001











PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2009
ii
LEMBAR PERSETUJUAN


Menyetujui,


Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II




Ir. Bambang Poerwadi, MS Ir. Taufik Iskandar
Tanggal Tanggal......



Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Ketua
Program Studi Teknik Kimia




Nawir Rasidi, ST.,MT S.P Abrina Anggraini, ST.,MT
Tanggal Tanggal
















iii
LEMBAR PENGESAHAN

Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses Transesterifikasi

Oleh :
Albertus Wisang Koli 0205010001


Telah dipertahankan dihadapan dan telah diterima Tim Penguji
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang


Tim Penguji
1. Ir. Bambang Poerwadi, MS : ..
2. Ir. Taufik Iskandar : ..
3. S.P. Abrina Anggraini, ST.,MT :..


















iv
PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Albertus Wisang Koli
NPM : 020.501.0001
Program Studi : Teknik Kimia
Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari
Minyak Jarak dengan Proses Transesterifikasi merupakan karya tulis yang
saya buat sendiri menurut pangamatan serta kayakinan saya. Skripsi ini tidak
mengandung bagian Skripsi atau karya tulis yang pernah diterbitkan atau ditulis
oleh orang lain, kecuali kutipan referensi yang dimuat dalam rangka Skripsi ini.
Apabila kenyataan dikemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, saya
sanggup menerima sanksi akademik berupa apapun dari Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang.

Malang, 2009
Penyusun


Albertus Wisang Koli


Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


Ir. Bambang Poerwadi, MS. Ir. Taufik Iskandar.



v
KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan Rahmatnya serta bimbinganNya kami dapat menyelesaikan Skripsi
yang berjudul Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan
Proses Transesterifikasi
Pada kesempatan ini pula tak lupa kami mengucapkan limpah terima kasih
kepada:
1. Bapak Nawir Rasidi, ST.,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik.
2. Ibu S.P Abrina Anggraini, ST.,MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Kimia.
3. Bapak Ir. Bambang Poerwadi, MS, selaku Dosen Pembimbing Utama
4. Bapak Ir. Taufik Iskandar, selaku Dosen Pembimbing Kedua
5. Ibu Susy Yuniningsih, ST.,MT, selaku Kepala Lab UNITRI
6. Kedua Orang Tua yang telah bersusah payah dan mengorbankan waktu
mereka hingga terselesainya skripsi ini.
7. Semua pihak yang turut membantu baik dari segi moril maupun materil
sehingga terselesainya tugas penelitian ini yang tak dapat kami sebutkan
satu per satu.
kami menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan agar skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Malang, Feb 2009


Penyusun




vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN.
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR TABEL
ABSTRAK ..
BAB I PENDAHULUAN ..
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ..
BAB III NERACA MASSA .
BAB IV NERACA PANAS .
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN .
BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
BAB VIII UTILITAS .
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ..
BAB X STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ..
BAB XI ANALISIS EKONOMI
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
xi
x
I - 1
II 1
III 1
IV 1
V 1
VI 1
VII 1
VIII 1
IX 1
X - 1
XI 1
XII - 1


XI 1
vii
BAB XII KESIMPULAN .
DAFTAR PUSTAKA
APENDIKS A NERACA MASSA ...
APENDIKS B NERACA PANAS ....
APENDIKS C SPESIFIKASI PERALATAN ..
APENDIKS D UTILITAS ....
APENDIKS E ANALISIS EKONOMI
















XII 1

A 1
B 1
C 1
D 1
E 1

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Reaksi Esterifikasi menjadi Metil ester
Gambar 2.2 Reaksi Transesterifikasi menjadi Metil ester Asam lemak.
Gambar 2.3 Proses Flow Diagram Pabrik minyak jarak .
Gambar 9.1 Peta Indonesia.. ....
Gambar 9.2. Peta Nusa Tenggara Timur
Gambar 9.3. Peta Kabupaten Ende.
Gambar 9.4. Peta Kecamatan Ende Selatan.
Gambar 9.5. Tata Letak Pabrik Minyak Jarak.
Gambar 9.6. Tata Letak Alat Pabrik Minyak Jarak..
Gambar 10.1. Stuktur Organisasi Perusahaan
Gambar 11.1. Gambar Grafik Break Event Point (BEP)...










II-1
II-2
II-9
IX-7
IX-8
IX-8
IX-9
IX-9
IX-13
X-24
XI-11


XI-18
E-1





ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketersediaan Energi Fosil di Indonesia .
Tabel 1.2. Tanaman Penghasil Minyak Nabati di Indonesia.
Tabel 1.3. Potensi Lahan Pengembang Tanaman Jarak.
Tabel 1.4. Luas Lahan Tanaman Jarak
Tabel 1.5. Komposisi Minyak Jarak.
Tabel 1.6. Komposisi Asam Lemak Minyak Jarak..
Tabel 1.7. Data Perusahaan Biodiesel di Indonesia.
Tabel 1.8. Data Konsumsi di Indonesia..
Tabel 2.1. Perbandingan Reaksi Transesterifikasi..........................
Tabel 7.1. Instrumentasi Peralatan Pabrik..
Tabel 7.2. Peralatan Keselamatan Kerja..
Tabel 9.1. Perincian Luas Daerah Pabrik.
Tabel 10.1.Jadwal Kerja Karyawan Pabrik..
Tabel 10.2. Jabatan Pendidikan Tenaga Kerja.
Tabel 10.3. Daftar Upah Karyawan.
Tabel 11.1. Cash Flow untuk NPV 10 tahun
Tabel 11.2. Cash Flow untuk IRR selama 10 tahun




I 2
I 5
I 6
I 11
I 16
I 17
I 27
I 28
II 16
VII 5
VII 12
XI - 11
X 14
X - 17
X- 22
XI - 13
XI - 14



x
ABSTRAK


Biodiesel dari minyak jarak merupakan minyak yang telah melalui proses
transesterifikasi secara konversi dari trigliserida menjadi alkyl alkohol melalui
reaksi dengan alkhol menghasilkan produk samping yaitu gliserin menjadi
kandidat sumber gugus alkil adalah methanol sebagai pereaksi, NaOH sebagai
katalis, HCL sebagai penetral PH metal ester, activated carbon sebagai bleabcing
agent pada gliserin.
Adapun kondisi reaksi yang mempengaruhi konversi serta perolehan
biodiesel melalui transesterifikasi adalah sebagai berikut pengaruh air dan asam
lemak bebas, perbandingan molar alkohol dengan bahan mentah, jenis alkohol,
jenis katalis, metalisis crude dan refined minyak nabati, temperatur serta dapat
digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar untuk mesin putaran cepat seperti
mobil. Utilitas merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk menunjang
jalannya proses produksi yang diperlukan pada pabrik minyak jarak ini yaitu air
= 4044,0509 kg/jam, steam 1148,02804 kg/jam, listrik 110,635 kWh, bahan bakar
= 1206,7824 l/hari.
Pabrik minyak jarak ini direncanakan didirikan di Bhoanawa, Kecamatan
Ende Selatan, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010
dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun. Bentuk perusahaan adalah
perseroan terbatas (PT) dengan stuktur organisasi garis dan staf. Dari hasil
perhitungan ekonomi didapatkan BEP = 44,28 %, POT = 1,314 tahun , ROI
BT
=
86,93 % ROI
AT
= 61,31 % SDP = 8,72 % IRR = 21,2173 %






I-1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang bermula adalah net-exporter di bidang bahan bakar minyak
(BBM) kini telah menjadi net-importer BBM sejak tahun 2000. Hal ini sungguh
ironis karena terjadi pada saat harga minyak dunia tidak stabil dan cenderung
mengalami peningkatan. Pada periode bulan Januari - Juli 2006 yang lalu,
produksi BBM Indonesia hanya mencapai sekitar 1,3 juta barel per hari sehingga
terdapat deficit BBM sebesar 270.000 barel yang harus dipenuhi melalui impor.
Dengan harga minyak dunia mencapai USD 70 per barel, untuk memenuhi
deficit sebesar 270.000 barel tersebut Indonesia harus menyediakan budget setiap
harinya USD 18.900 per hari (sekitar Rp 170 miliar per hari). Tingginya harga
minyak dunia menyebabkan harga BBM di dalam negeri meningkat. Pemerintah
melakukan subsidi untuk menyesuaikan harga BBM, tetapi subsidi BBM ini mulai
dikurangi sejak tahun 2003. Wujud nyata dari pengurangan subsidi ini adalah
dinaikkannya harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005.
Kondisi ini sungguh memprihatinkan, terlebih lagi ketergantungan
Indonesia terhadap bahan bakar fosil sangat besar. Hal ini terlihat dari setiap
aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari yang tidak terlepas dari pemakaian
bahan bakar, seperti untuk memasak, penerangan, transportasi dan angkutan.
Berdasarkan data ESDM (2006), minyak bumi mendominasi 52,2% pemakaian
energi di Indonesia, sedangkan penggunaan gas bumi sebesar 19%, batubara
21,5%, air 3,7%, panas bumi 3 % dan energi terbarukan hanya sekitar 0,2 % dari
I-1
I-2
total penggunaan energi. Padahal menurut data ESDM (2006), cadangan minyak
bumi Indonesia hanya sekitar 500 juta miliar barel per tahun. Ini artinya jika terus
dikonsumsi dan tidak ditemukan teknologi cadangan minyak baru atau tidak
ditemukan teknologi baru untuk mengingkatkan recovery minyak bumi,
diperkirakan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu dua puluh
tiga tahun mendatang.
Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar
fosil dengan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan. Pengembanagn
bioenergi diharapkan dapat mensubtitusi kebutuhan BBM di Indonesia yang tahun
2007 diperkirakan mencapai 30,4 juta kiloliter (kl) untuk premium.
( Andi Nur Alam Syah,2006).
Tabel 1.1 Ketersediaan energi fosil Indonesia

Enegi Fosil

Minyak Bumi

Gas

Batu bara
Sumber daya 86,9 miliar barel 384,7 TSCF 57 miliar ton
Cadangan 9 miliar barel 182 TSCF 19.3 miliar ton
Produksi
pertahun
500 juta barel 3,0 TSCF 130 juta ton
Sumber : Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2006
1.2 PERKEMBANGAN INDUSTRI
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilihat dari peningkatan laju konsumsi BBM, serta menurunnya kemampuan
produksi minyak dalam negeri secara alami di perlukan langkah-langkah untuk
mendapatkan sumber energi alternatif.
Tahun 1910, pada Pekan Raya Dunia di Paris seorang insinyur dari Jerman
bernama Rudolf Christian Karl Diesel memamerkan dan peragakan pertama kali
I-3
hasil penemuan dan ciptaannya, yaitu mesin atau motor diesel. Motor atau mesin
diesel pertama di dunia itu dijalankan dengan bahan bakar dari minyak kacang
dan minyak perasan biji hemps/ganja (Cannabissativa)
Dua tahun kemudian, saat berpidato dalam acara pendaftarkan paten mesin
hasil karyanya itu, Diesel menyatakan Pemakaian minyak nabati sebagai bahan
bakar untuk saat ini akan menjadi penting sebagaimana penggunaan minyak bumi
dan produktir batu bara sekarang. Kata kata di atas tadi diucapkan lebih dari 90
tahun silam, ketika masalah-masalah lingkungan hidup seperti krisis energi,
perubahan iklim, pemanasan global dan penipisan lapisan ozon sama sekali belum
disinggung seperti tiga dasawarsa terakhir ini.
Prakarsa yang dilakukan Diesel tersebut digagalkan sehingga mesin diesel
yang kita jumpai sampai saat ini justru digerakan oleh BBM konvensional Petro
Diesel. Rangkaian riset yang tergabung dalam kelompok Roma Lester Brown
yang di pimpin oleh Dennis Meadows dan Lester Brown yang tergabung dalam
Kelompok Roma pada tahun 1980 membuktikan kebenaran hipotesis-hipotesis
dasar yang dikemukakan Diesel. Kelompok ini memperingatkan bahwa jika tidak
dihentikan atau dirubah arahnya, kecenderungan itu akan mengarah pada batas-
bats pertumbuhan (limits to growt ).
Pandangan Mathusian semakin terbukti secara empiris, terutama
menyangkut ketersediaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
termasuk bahan bakar fosil (BBM). Dua laporan terbaru dari Congressional
Reseaech Service (RSC) pada tahun 1985 dan 2003 kepada Komisi Energi di
Kongres Amerika Serikat, menyebutkan bahwa jika tingkat penggunaan bahan
bakar fosil masih terus seperti sekarang (tanpa peningkatan dalam efisiensi
I-4
produksi cadangan baru, dan peralihan ke sumber-sumber energi alternatif
terbarukan), cadangan sumber energi bahan bakar fosil dunia, khususnya minyak
bumi diperkirakan hanya akan cukup untuk 30-50 tahun lagi. Sebenarnya,
ancaman kelangkaan cadangan minyak bumi satu-satunya masalah yang
ditimbulkan tetapi dampak dari penggunaannya jauh lebih berbahaya.
( Andi Nur Alam Syah,2006).
Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar sebagai penghasil
biodiesel karena sumber daya alam sumber minyak nabatinya yang melimpah.
Namun belum banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal pada
industri ini. Peningkatan kebutuhan bahan bakar diesel dan menipisnya sumber
minyak bumi, maka untuk itu perlu didirikan pabrik biodiesel di Indonesia.
Pengembangan minyak dari tanaman jarak melalui pendekatan ilmiah di
Indonesia dipelopori oleh Dr. Robert Manurung dari Institut Teknologi Bandung
sejak tahun 1997 dengan focus ekstraksi minyak dari tanaman jarak. Sejak tahun
2004 yang lalu, penelitian ini mendapat dukungan dari Mitsubshi Research
Institute (Miri) dan New Energy and Industrial Technology Development
Organization (NEDO) dari Jepang.
Menghadapi krisis kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM di
Indonesia, Pemerintah mulai mengali sumber-sumber energi alternatif. Minyak
jarak ini pun mulai mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah. Setelah dirintis
oleh ITB, dan selanjutnya diikuti oleh lembaga pemerintah pusat yaitu BPPT, dan
oleh Pemerintah daerah seperti Pemprov Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara
Barat, Pemkab Purwakarta, dan Pemkab Indramayu, serta BUMN seperti PT.
Pertamina, PT. PLN dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) semua saling
I-5
bekerja sama untuk pengembangan minyak jarak sebagai bahan bakar minyak
alternatif ini.
Tabel 1.2 Menunjukan tanaman-tanaman penghasil minyak nabati di Indonesia
yang berpotensi untuk diolah menjadi biodiesel.
Tabel 1.2 Tanaman penghasil minyak nabati serta sifatnya di Indonesia

Minyak Massa Jenis
(20
0
C),
Kg/Liter

Viskositas
Kinematika
(20
0
C),cSt

DHc,
MJ/Kg

Angka
Sentane

Titik Awan/
Kabut,
0
C

Titik
Tuang,
0
C
Kelapa 0,915 30 37,10 40-42 28 23-26
Sawit 0,915 60 36,90 38-40 31 23-40
Kapas 0,921 73 36,80 35-50 -1 2
Jarak 0,920 77 38,00 23-41 2 -3
Sumber : Vaitilingom et.al.,1997
Berdasarkan pertimbangan ekonomi, minyak nabati yang digunakan
sebagai bahan baku biodiesel harus mudah didapat, mudah dibudidayakan di
Indonesia dan mempunyai yield minyak nabati tinggi. Prioritas diberikan untuk
tanaman non pangan agar tidak mengganggu sumber pangan. Dari tabel 1.1 dapat
dilihat bahwa tanaman jarak merupakan tanaman penghasil minyak nabati non-
pangan yang paling berpotensi. Jarak (Rinicus communis) belum banyak
dibudidayakan di Indonesia semenjak Jarak Pagar ( Jatropha curcas ) banyak
ditanam di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Jarak berpotensi untuk
dikmbangkan, baik di daerah kering maupun marjinal, terutama di Nusa Tenggara
Timur dengan potensi produksi biji sebanyak 7,5 10 ton/ha setelah penanaman 5
tahun. Budi daya jarak pagar sudah dicanangkan sebagai Gerakan Nasional Budi
Daya Jarak oleh Menteri Sosial Bachtiar Chamsah dalam rapat koordinasi (Rakor)
KESRA tanggal 6 September 2005.
I-6
Daerah- daerah yang akan diikutkan dalam program budi daya jarak
diantaranya Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Nanggroe Aceh Darissalam
(NAD), Jakarta dan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari
program ini ditargetkan penanaman jarak pagar sebanyak 2.500 ha pada tahun
2005, 100.000 ha pada tahun 2006, 1 juta ha pada tahun 2007, 5 juta ha pada
tahun 2008, dan 10 juta ha pada tahun 2009.
Tabel 1.3. Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan jarak pagar
Propinsi S1 S2 S3 Jumlah (Ha)
NAD 180.139 160.746 836.001 1.176.904
Sumut 215.393 - 1.390.475 1.605.868
Sumbar 4.269 - 781.189 785.458
Riau 218.284 - 1.600.844 1.681.562
Jambi 530.207 - 993.134 1.211.418
Sumsel - - 3.229.784 3.759.991
Bengkulu 718.823 - 602.022 602.022
Lampung 156.319 66.023 706.931 1.491.777
Babel 231.011 - 947.881 1.104.200
Jabar 494.630 445.022 306.989 983.022
Jateng 35.227 74.416 338.824 907.870
DIY 960.595 33.999 8.454 77.680
Jatim 134.484 574.121 255.722 1.790.438
Banten 19.892. 116.576 36.646 287.706
Bali 37.887 51.423 124.466 95.580
NTB 595.421 428.539 322.174 590.882
NTT 67.463 833.293 3.897.005 1.750.888
Kalbar 171.063 984.340 3.632.324 4.948.808
Kalteng 833.745 - 623.326 3.803.387
Kalsel 3.643.059 48.559 2.878.161 1.505.630
Kaltim 143.760 680.468 538.555 7.201.688
Sulut 506.887 - 373.638 682.315
Sulteng 435.483 - 613.780 880.525
Sultra 1.015.825 122.407 177.833 1.171.670
Gorontalo 290.146 27.248 - 1.220.906
Maluku 766.888 13.701 316.223 303.847
Maluku utara - 162.982 1.526.379 1.246.093
Papua 980.457 716.909 3.445.699 -
Jumlah 14.227.535 5.534.911 29.719.254 49.531.186
Sumber : Direktur Jendral Perkebunan, 2006
Keterangan : S1 = sangat sesuai, S2 = sesuai, S3 = kurang sesuai
I-7
Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat cocok untuk mengembangkan
tanaman jarak pagar karena merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan.
Tanaman ini mampu tumbuh dengan cepat dan kuat dilahan yang beriklim
panas,tandus, dan berbatu seperti di Nusa Tenggara Timur. Tumbuhan ini sangat
toleran terhadap kondisi kering dan dapat di daerah yang curah hujan rendah yaitu
200-1.500 mm/tahun. Sebagian besar dari tanah tersebut mempuyai solum
dangkal ini berarti ini berarti dari aspek teknis produksi minyak jarak dapat
dikembangkan dan diproduksi secara luas hampir diseluruh wilayah di Nusa
Tenggara Timur.
Tujuan dari pengembangan dari tanaman minyak jarak antara lain :
Memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan jarak sebagai
bahan baku penghasil sumber alternatif.
Meningkatkan pendapatan petani melalui optimasi pemanfaatan lahan
pertanian.
Adapun sasaran dan kebijakan pengembangan tanaman jarak diarahkan ke
pada seluruh kabupaten/kota pada kawasan lahan dan marginal dengan
kebijakan antara lain :
Pemenuhan kebun jarak (lahan petani yang telah dimanfaatkan dan
belum dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan proporsi peruntukan
lahan untuk pemenuhan kebutuhan pangan petani).
Rintisan pengembangan industri pengolahan skala minim.
Mempersiapkan pembangunan industri terpadu skala besar.
I-8
Mendorong dan menggerakan partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan tanaman jarak dengan menggunakan seoptimal
mungkin potensi yang dimiliki.
Mengembangakan teknologi produksi dengan menitik beratkan pada
penyediaan benih bermutu serta peningkatan produktivitas dan kualitas
produksi.
Memfasilitasi pengembangan kemitraan usaha, kelembangaan usaha,
dan investasi.
Factor-faktor pengembangan tanaman jarak :
a. Faktor- faktor pengembangan tanaman jarak :
Deklerasi para menteri tanggal 12 oktober 2005 tentang
Gerakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan dan krisis
BBM melalui rehabilitasi dan reboisasi 10 juta hektarlahan
kritis dengan tanaman yang menghasilkan energi pengganti
BBM.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang
Penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (Biofuel)
menjadi lebih dari 5%.
Hasil rapat terbatas para Menteri, Gurbenur bersama
Presiden Republik Indonesia di Losari Magelang Jawa
Tengah tentang pengembangan komoditi (tebu, kelapa
sawit, ubi kayu, sorgum dan jarak) sebagai penghasil untuk
substitusi biodiesel dan bioetanol sebagai prostitusi
premium.
I-9
Tersedianya lahan di Nusa Tenggara Timur yang berpotensi
untuk pengembangan tanaman jarak.
Penelitian Perguruan Tinggi (Undana) menjukan bahwa
lahan di Nusa Tenggara Timur yang berpotensi untuk
mengembangakan tanaman jarak.
Dukungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama dengan calon
investor di bidang pembibitan.
b.Kendala yang menjadi penghambat dalam pengembangan tanaman jarak :
Trauma masyarakat terhadap program pengembangan
perkebunan di Nusa Tenggara Timur dimasa lalu yang
kurang memberikan keuntungan secara ekonomi bagi
masyarakat petani.
Harga hasil komoditi perkebunan kurang stabil sehingga
masyarakat kurang berminat dalam pengembangan
komoditi dimaksud.
c.Peluang dan potensi pengembangan minyak jarak :
Kebutuhan akan BBM yang semakin meningkat sementara
penyediaan semakin menipis sehingga diperlukan bahan
bakar pengganti BBM.
Bahan bakar nabati (boifuel) merupakan bahan bakar
terbarukan yang memiliki peluang pasar yang besar.
Jarak pagar telah dikenal oleh masyarkat Nusa Tenggara
Timur secara luas.
I-10
Terbukanya lapangan kerja bagi petani Nusa Tenggara
Timur.
Memanfaatkan lahan kritis yang selama ini tidak dikelola.
Sedangkan potensi untuk pengembangan tanaman jarak di Nusa Tenggara
Timur cukup luas dan diproyeksikan lahan yang sesuai untuk pengembangan
tanman jarak seluas 2.190.406 Ha yang terbesar pada kabupaten/kota di Nusa
Tenggara Timur. Peluang pengembangan jarak pagar di Nusa Tenggara Timur :
Tersedianya lahan seluas 2.177.456 Ha.
Masyarakat Nusa Tenggara Timur telah lama mengenal
tanaman jarak sebagai bahan untuk penerangan dan obat
tradisional.
Tanaman jarak cocok di kembangkan di Nusa Tenggara
Timur karena tahan terhadap kekeringan dan dan dapat
ditanam pada tanah berbatuan, berkerikil, berpasir maupun
mengadung garam.
Tanaman jarak tidak terlalu memerlukan perawatan dapat
beradaptasi dengan berbagai cuaca, tidak diserang hama,
dan tidak dikonsumsi ternak.
Tanaman jarak dapat bertahan dalam waktu lama dalam
kondisi kering dan mudah berkembang biak.
Dukungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam
mengembangkan tanaman jarak yang ditandai dengan
adanya perjanjian kerjasama dengan investor dan
pengusaha lainnya.
I-11
Adanya kecenderungan minat investor untuk berinvetasi
dibidang tanaman jarak yang ditandai dengan kehadiran
investor (PT. Amarta Trans Nusantara dan PT. Rajawali
Nasional Indonesia).
Pelaksanaan pengembangan tanaman jarak di Nusa Tenggara Timur dalam hal ini
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur telah mentindaklanjuti deklerasi para
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu tanggal 12 Oktober 2005 dan Instruksi
Presiden Nomor 5 tahun 2006 dengan langkah-langkah kongkrit sebagai berikut :
Tabel 1.4. Luas lahan tanaman jarak yang dikembangkan oleh Pemerintah
Nusa Tenggara Timur pada tahun 2006
No Kabupaten/Kota Satuan Areal (ha)
2006 2007 2008 2009 2010 Total
1. Kupang 90 7.650 16.650 22.050 22.050 68.450
2. TTS 130 7.650 7.650 7.050 7.050 29.530
3. TTU 500 6.050 6.450 6.650 6.650 26.300
4. Belu 100 6.050 6.450 6.650 6.650 25.900
5. Alor 536 7.550 7.550 8.650 8.650 32.936
6. Flores Timur 280 7.550 7.550 8.650 8.650 32.680
7. Sikka 130 4.050 4.550 5.150 5.150 19.030
8. Ende 130 7.550 7.550 8.650 8.650 32.530
9. Ngada 100 7.550 7.550 8.650 8.650 32.500
10. Manggarai 100 7.550 7.550 8.650 8.650 32.500
11. Manggarai Barat 120 8.050 16.050 21.450 22.050 67.720
12. Sumba Barat 700 17.050 17.650 22.050 22.650 80.100
13. Sumba Timur 350 17.050 17.650 22.050 22.050 79.750
14. Kota Kupang 50 50 50 50 50 250
15. Lembata 130 7.550 7.550 8.650 8.650 32.630
16. Rote Ndao 100 7.550 7.550 8.650 8.650 32.500
Total 3.546 126.500 146.000 173.700 175.500 625.246
Sumber : Website Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam rangka mendukung
pengembangan tanaman jarak :
I-12
Sosialisasi kebijakan penanaman modal tahun 2005 dengan
sub tema tanaman jarak sebagai energi alternatif pengganti
BBM yang dihadiri akedemisi,investor lainnya serta jajaran
Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota.
Kajian akademis bekerja sama dengan lembaga perguruan
tinggi negeri (Undana) dalam menyusun profil komoditi
unggulan daerah diantaranya tanaman jarak.
Penyediaan lokasi pabrik pengolahan minyak jarak kepada
PT.Amarta Trans Nusantara.
Pemetaan/maping lokasi potensi perkebunan pada kawasan-
kawasan-kawasan perkebunan di Nusa Tenggara Timur.
Surat Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor BU.515
/06/BKPMD/2006 tentang Sosialisasi Kebijakan Bahan
Bakar Nabati.
Pengembangan tanaman jarak siap tanam oleh Pemerintah
Kabupaten Belu seluas 653 Ha sedangkan siap panen 50
Ha.
Road Show Jatropha Expedition 2006 tanggal 12 Juli 2006
dari Atambua Kabupaten Belu- Kupang- Daratan Flores-
NTB- Bali- Jawa Timur Jawa Tengah- Jawa Barat-
Jakarta. Khusus Nusa Tenggara Timur pelaksanaannya atas
kerja sama PT.BioChem dengan Pemerintah Daerah Nusa
Tenggara Timur.

I-13

Peranan investasi dalam mengembangkan tanaman jarak dalam hal ini
pemprosesan minyak jarak antara lain :
a. PT.Amarta Trans Nusantara
Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah dalam pengembangan
tanaman jarak sebagai tanaman penghasil biodiesel maka dunia usaha dalam hal
ini PT.Amarta Trans Nusantara telah menunjukan dengan perolehnya Surat
Persetujuan Penanaman Modal Nomor 73/I/PMDN/2006 tanggal 14 juli 2006
dengan bidang usaha Industri Kimia Dasar Organik yang bersumber dari hasil
pertanian.
Kegiatan yang dilakukan oleh PT.Amarta Trans Nusantara bersama
PT.Biochem Internasional antara lain :
Pembibitan anakan tanaman jarak di Desa Neolbaki Kabupaten
Kupang seluas 8 Ha.
Pengadaan mesin dan peralatan proses minyak jarak.
Pemberian lahan oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur di
Kawasan Industri Bolok untuk pembangunan pabrik seluas 5 Ha.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kupang, Timor
Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dalam bentuk mou
pengolahan jarak.
Kegiatan Road Show Atambua Kabupaten Belu- Jakarta.
b. PT.Rajawali Nasional Indonesia
Telah melakukan kegiatan persiapan penanaman jarak seluas 200 Ha di
Kabupaten Sumba Barat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat.
I-14

Biodiesel adalah bahan bakar dari minyak nabati yang dapat digunakan
pada semua jenis mesin diesel tanpa harus dimodifikasi terlebih dahulu. Biodiesel
dapat dibuat dari semua jenis minyak termasuk minyak yang dihasilkan langsung
dari pengepresan biji tumbuhan ( virgin oil ) seperti minyak kedelai, minyak biji
bunga matahari, minyak kanola, minyak kelapa, dan minyak biji jarak bahkan
biodiesel dapat dibuat dari minyak goreng bekas dan minyak dari lemak hewan.
1.3 PENGGUNAAN
Minyak jarak dihasilkan dari tanaman jarak (Rinicus communis)
merupakan semak atau pohon yang tahan terhadap kekeringan sehingga tahan
hidup di daerah dengan curah hujan rendah. Tanaman dari keluarga
Euphorobiaceae ini banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Selatan, Asia
Tenggara dan India. Awalnya, tanaman ini kemungkinan didistribusikan oleh
pelaut Portugis dari Karibia melalui Cape Verde dari Guinea Bissau ke negara lain
di Afrika dan Asia.
Jarak dapat diperbanyak dengan setek. Sesuai dengan namanya, tanaman
ini awalnya secara luas ditanam sebagai pagar untuk melindungi lahan dari
serangan ternak. Seperti jenis lainnya, jarak merupakan tanaman sukulen yang
meranggas selama musim kemarau. Tanaman yang sering digunakan sebagai
pengendali erosi ini beradaptasi dengan baik di daerah yang gersang dan agak
tandus.
Semua bagian tanaman jarak telah digunakan sejak lama dalam
pengobatan tradisonal. Minyaknya digunakan sebagai pembersih perut (pencahar),
mengobati penyakit kulit, dan untuk mengobati rematik. Sari pati cairan rebusan
I-15
daunnya digunakan sebagai obat batuk dan antiseptic pasca melahirkan. Bahan
yang berfungsi meredakan luka dan peradangan juga telah diisolasi dari bagian
tanaman jarak pagar menunjukkan sifat antimoluksa, anti serangga dan anti jamur.
Phorbol ester dalam jarak pagar diduga merupakan salah satu racun utamanya.
Proses minyak jarak yang berhubungan dengan pemanfaatan jarak ,antara
lain perbaikan genetika tanaman, pengendalian pestisida biologis, ekstraksi
minyak dengan enzim, fermentasi anaerob dan dari bungkil, pengisolasian bahan
anti peradangan dan enzim pereda luka.
Keuntungan lain dari penggunaan biodiesel dari tanaman jarak (Rinicus
communis) antara lain :
1. Sebagai pemanas berbahan bakar diesel, penerangan dan kompor.
Dapat juga menggantikan kerosene pada lampu dan kompor kemah.
2. Sebagai pengganti bahan bakar model pesawat dalam mesin model
pesawat.
3. Sebagai pengganti minyak pelumas dalam rumah tangga.
4. Sebagai pelarut untuk cat non-otomotif, cat semprot, dan bahan kimia
aditif lain.
5. Pembersih untuk komponen mesin yang berminyak. Bagian yang akan
dibersihkan biasanya dibenam dalam biodiesel selama satu malam dan
paginya sudah bersih.
6. Sebagai pelumas mesin.
7. Sebagai pembakar keramik dalam tungku.
8. Sebagai pembersih tumpahan minyak bumi di atas tanah atau air.

(Andi Nur Alam Syah,2006)
I-16

1.4 Spesifik Bahan Baku dan Produk
1.4.1 Bahan Baku Utama
a. Minyak Jarak
Minyak jarak mempunyai rasa asam dan dapat dibedakan dengan
trigliserida lainnya karena bobot jenis, viskositas dan bilangan asetil serta
kelarutannya dalam alkohol nilainya relatif tinggi. Minyak jarak larut dalam
etanol 95% pada suhu kamar serta pelarut organik yang polar dab sedikit larut
dalam golongan hidrokarbon alifatis. Nilai kelarutan dalam petroleum eter relatif
rendah dan dipakai untuk membedakan dengan golongan trigliserida lainnya.
Kandungan tokoferol kecil ( 0,05%), serta kandungan asam lemak esensial yang
sangat rendah menyebabkan minyak jarak tersebut berbeda dengan minyak nabati
lainnya. ( Kateren,1986).
Minyak jarak dan turunannya digunakan dalam industri cat, varnish,
laquer, pelumas, tinta cetak, linoleum, oil cloth dan sebagai bahan baku dalam
industri-industri plastik dan nilon. Dalam jumlah kecil minyak jarak dan
turunannya juga digunakan untuk pembuatan kosmetik, semir dan lilin.
Biji jarak terdiri dari 75% kernel ( daging biji ) dan 25% kulit dengan komposisi
sebagai berikut :
Tabel 1.5 Kompsosisi Biji Jarak
Komponen Jumlah ( % )
Minyak 54,00
Karbohidrat 13,00
Serat 10,25
I-17
Abu 0,25
Protein 18,00

TOTAL

100,00
( Sumber : Keteren S . )
Minyak jarak mempunyai kandungan asam lemak dengan komposisi sebagai
berikut :
Tabel 1.6 Komposisi Asam Lemak Minyak Jarak
Komposisi Jumlah ( % )
Asam risinoleat 89,5
Asam linoleat 4,2
Asam oleat 3,0
Asam stearat 1,0
Asam dihidroksi stearat 0,7
Asam linolenat 0,3
Asam palmitat 1,0
Asam eikosanoat 0,3
Total 100,0
( Sumber : Kirk Othmer 5: 3 )
Sifat fisik :
Rumus Molekul : CH
3
( CH
2
)5CH(OH)CH
2
CH=CH(CH
2
)7COOH
Caloric Value : 9470 Kkal/kg
Flas Point : 290
0
C
Density : 0,918/g/ml
Viscosity : 50,80

I-18

Sifat Kimia :
Pada daftar bahan yang berbeda dari biji jarak yang dihitung berdasarkan
bahan kering. Racun utama dari bungkil biji jarak yang disebut dengan curcain
ditemukan pada tahun 1913. Bungkil biji jarak diproses dengan pemanasan dan
kimia untuk menghilangkan racunnya, yang terdiri atas lectin tidak aktif secara
total, sedangkan phorbol ester hanya dapat dikurangi kadar racunnya hingga 50
ppm melalui proses kimia. Bungkil jarak yang telah didektoksifikasi ini memiliki
kandungan protein dari kedelai sehingga cocok dijadikan sebagai bahan pakan
ternak dari bungkil jarak yang cukup mahal.
b. Natriumhidroksida ( NaOH )
Natriumhidroksida disebut juga soda kaustik. Bahan kimia ini paling
banyak digunakan sebagai basa kuat dalam pembuatan tekstil, kertas dan deterjen.
Natriumhidroksida dibuat melalui proses elektrolisa larutan natriumklorida
dan merupakan produk samping dari klorin. Dalam pembuatan biodiesel,
natriumhidroksida digunakan sebagai katalis reaksi trans-esterifikasi.
Natriumhidroksida yang digunakan harus bersifat anhidrat untuk
menghindari terjadinya reaksi penyabunan yang tidak diinginkan. Spesifikasi
natriumhidroksida yang digunakan yaitu :
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 39,9972
Specific gravity / densitas : 2,13 g.cm
-3
Viskositas : N.A.
Titik didih : 1390
0
C pada 760 mmHg
I-19
Titik leleh : 318
0
C
Tekanan uap : 1 mmHg pada 739
0
C
Densitas uap : N.A.
Bentuk : padat
Warna : putih
c. Metanol ( CH
3
OH )
Metanol atau metil alkohol yang disebut juga alkohol kayu, merupakan
alkohol paling sederhana dengan karekteristik berbentuk cairan dengan volatilitas
yang tinggi, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun. Metanol juga
merupakan zat anti beku, pelarut, bahan bakar dan denaturant untuk etil alkohol.
Pada pembuatan biodiesel, metanol bereaksi dengan trigliserida minyak
nabati menghasilkan ester dan gliserol. Reaksi ini disebut reaksi trans-esterifikasi.
Katalis biasanya digunakan untuk mempercepat reaksi trans-esterifikasi ini.
Spesifikasi metanol yang diguanakan sebagai berikut :
Rumus molekul : CH
3
OH
Berat molekul : 32,037
Specific gravity/densitas : 791g. cm
3
Viskositas : 0,55 cP pada 20
0
C
Titik didih : 64,7
0
C pada 760mmHg
Titik leleh : -98
0
C
Tekanan uap : 128 mmHg at 20
0
C
Densitas uap : 1,11 (Udara = 1)
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
I-20
(http://avogrado.chem.iastate.edu/MSDS)
1.4.1.1 Bahan Baku Pembantu
a. Hydrochloric Acid (HCI)
Rumus molekul : HCI.H
2
O
Berat molekul : 36,4610
Specific gravity : 1,0-1,2
Viskositas :N.A
Titik didih : 81,5-110
0
C pada 760 mmHg
Titik leleh/beku : -74
0
C
Tekanan uap : 5,7 mmHg pada 0
0
C
Densitas uap : 1,26 g/cm
3
Bentuk : cair jernih
Warna : tidak berwarna, agak kekuningan
(http://avogrado.chem.iastate.edu/MSDS, 20 Februari 2008)
b. Kalsiumklorida ( CaCl
2
.2H
2
O )
Rumus molekul : CaCl
2
.2H
2
O
Berat molekul : 147.01668
Viskositas :N.A
Titik didih : > 1600
0
C pada 760 mmHg
Titik leleh/beku : 772
0
C
Tekanan uap : N.A.
Bentuk : padat
Warna : putih atau putih keabu-abuan
(http:// www.jtbaker.com/msds/englishhtml, 14 ferbuari 2008)

I-21
1.4.3 Produk
a. Biodiesel
Spesifikasi produk biodiesel yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Rumus molekul : CHO
3
.C = O.R
(R adalah rantai karbon asam lemak)
Berat molekul (rata-rata) : 310.625 (metil ester minyak jarak)
Flash point (mangkok tertutup) : 150
0
C
Air dan sediment : 0,05%-volume, maks.
Viskositas kinematik pada 40
0
C : 6 mm
2
/s
Ramsbottom carbon residue, % mass : 0,10
Abu tersulfat : 0,02 % by mass, maks.
Sulfur : 0,05 % by mass, maks.
Copper strip corrosion : No. 3, maks.
Cetane number : 47, min.
Residu karbon : 0,05 % by mass, maks.
Angka asam mg KOH/g : 0,80, maks.
Free glycerin : 0,02 % mass, maks.
Total glycerin : 0,24 % mass, maks.
Kandungan fosfor : 0,001 % by mass, maks.
Suhu destilasi 90% : 360
0
C, maks.
(US standart biodiesel specification, ASTM D-6751, www.journeytoforever.com , 14 February 2008)
Karekteristik diatas perlu diketahui untuk menilai kinerja bahan bakar
diesel diantaranya :


I-22
Viskositas :
Viskositas adalah tahanan yang dimiliki fluida yang dialirkan dalam pipa
kapiler terhadap gaya gravitasi biasanya dinyatakan dalam waktu yang
diperlukan untuk mengalirkan jarak dalam waktu tertentu. Jika viskositas
semakin tinggi maka tahanan untuk mengalir semakin tinggi. Karekteristik
ini sangat penting karena mempengaruhi kenerja injector pada mesin
diesel. Atomisasi bahan bakar sangat bergantung pada viskositas tekanan
injeksi serta ukuran lubang injector (Sherve,1956)
Pada umumnya bahan bakar harus mempuyai viskositas yang lebih rendah
agar dapat mudah mengalir dan teratomisasi. Hal ini dikarenakan putaran
mesin yang cepat membutuhkan injeksi bahan bakar yang cepat pula.
Namun tetap ada batas minimal karena diperlukan sifat pelumasan yang
cukup baik untuk mencegah terjadi keausan akibat gerakan piston yang
cepat. (Sherve,1956)
Angka Sentana :
Angka sentana merupakan kempuan bahan bakar yang menyala sendiri
(auto ignition). Skala untuk angka sentana biasanya menggunakan referensi
berupa campuran normal sentana (C
16
H
34
) dengan alpha methyl naphthalene
(C10H7CH3) atau dengan heptamethylnonane (C
16
H
34
). Normal senatana
memiliki angka sentana 100, alpha methyl naphthalene memiliki angka sentana 0
dan heptamethylnonane memiliki angka sentana 15.
Angka sentana tiap bahan bakar biasanya didefenisikan sebagai persentase
volume dari normal sentana dengan campuran tersebut. (Sherve,1956)
I-23
Angka sentana yang tinggi menunjukan bahwa bahan bakar dapat
menyala pada temperature yang rendah dan sebaliknya angka sentana yang rendah
menunjukan bahak bakar yang baru dapat menyala pada temparatur yang relatif
tinggi. Penggunaan bahan bakar mesin diesel yang mempunyai angka sentana
yang tinggi dapat mencegah terjadinya knocking karena begitu bahan bakar
diinjeksikan dalam silinder pembakaran maka bahan bakar akan langsung terbakar
dan terakumulasi. (Sherve,1956)
Berat Jenis :
Berat jenis menunjukan perbandingan berat persatuan volume karekteristik
ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh mesin diesel per
satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diesel diukur dengan
menggunakan metode ASTM D287 atau ASTM D1298 dan mempunyai satuan
kilogram per meter kubik (kg/m
3
).
Titik Tuang :
Titik tuang adalah titik temperatur rendah dimana mulai terbentuk kristal-
kristal paraffin yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Titik tuang ini
dipengaruhi oleh derajat ketidakjenuhan (angka iodium), semakin tinggi
ketidakjenuhan maka titik tuang semakin rendah. Titik tuang juga dipengaruhi
oleh panjang rantai karbon semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi
titik tuang. Karekteristik ini ditentukan dengan menggunakan metode ASTM D97.
Nilai Kalor Pembakaran :
Nilai kalor pembakaran menunjukan energi kalor yang dikandung dalam
tiap satuan bahan bakar. Nilai kalor dapat diukur dengan bomb calorimeter
kemudian dimasukan ke dalam rumus :
I-24
Nilai kalor =
100
) 8 / ( 3400 8100 O H C
kkal
Nilai kalor H, C, dan O dinyatkan dalam persentase berat setiap unsur
yang terkandung dalam satu kilogram bahan bakar. (Sherve,1956)
Volatilitas :
Volatilitas adalah sifat kecenderungan bahan bakar untuk berubah fasa
menjadi fasa uap. Tekanan uap yang tinggi dan titik didih yang rendah
menandakan tingginya volatilitas. (Sherve,1956)
Kadar Residu Karbon :
Kadar residu karbon menunjukan kadar fraksi hidrokarbon yang
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari range bahan bakar. Adanya fraksi
hidrokarbon ini menyebabkan menumpuknya residu karbon dalam ruang
pembakaran yang dapat mengurangi kinerja mesin. Pada temperatur tinggi deposit
karbon ini dapat membara sehingga menaikkan temperatur silinder pembakaran.
(Sherve,1956)
Kadar Air dan Sedimen :
Pada Negara yang mempunyai musim dingin kandungan air yang
terkadung dalam bahan bakar dapat membentuk kristal yang dapat menyumbat
aliran bahan bakar. Selain itu keberadaan air dapat menyebabkan korosi dan
pertumbuhan mikroorganisme yang juga dapat menyumbat aliran bahan bakar.
Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan juga dan kerusakan mesin.
(Sherve,1956)
Indeks Diesel :
Indeks diesel adalah suatu parameter mutu penyalaan pada bahan bakar mesin
diesel selain angka setana. Mutu penyalaan dari bahan bakar diesel dapat diartikan
I-25
sebagai waktu yang diperlukan untuk bahan bakar agar dapat menyala di ruang
pembakaran dan diukur setelah penyalaan terjadi. cara menentukkan indeks diesel
darisuatu bahan bakar mesin diesel dapat dihitung dengan menggunakan rumus di
bawah ini :
Indeks Diesel =
100
) (
0
y xAPIGravit F n TitikAnili

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa nilai indeks diesel dipengaruhi oleh titik
aniline dan berat jenisnya. (Sherve,1956)
Titik Embun
Titik embun adalah suhu dimana mulai terlihatnya cahaya yang berwarna
suram relatif terhadap cahaya sekitarnya pada permukaan minyak diesel dalam
proses pendinginan. Karekteristik ini ditentukan dengan menggunakan metode
ASTM D97.
Kadar Sulfur :
Kadar sulfur dalam bahn bakar diesel dari hasil penyulingan pertama
(straight-run) sangat bergantung pada asal minyak mentah yang akan diolah. Pada
umumnya, kadar sulfur dalam bahan bakar diesel adalah 50-60% dari kandungan
dalam minyak mentahnya. Kandungan sulfur yang berlebihan dalam bahan bakar
diesel dapat menyebabkan terjadinya keausan dalam bagian-bagian mesin. Hal ini
terjadi karena adanya partikel-partikel padat yang terbentuk ketika terjadi
pembakaran dan dapat juga disebabkan karena keberadaan oksida belerang seperti
SO2 dan SO3. karekteristik ini ditentukan dengan menggunakan ASTMD15551.



I-26
Titik Nyala (Flash point)
Titik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar dapat menyala.
Hal ini berkaitan dengan kemanan dan penyimpanan dan penanganan bahan
bakar. (Sherve,1956)
b. Gliserin
Pada proses pembuatan biodiesel dihasilkan produk samping yaitu gliserin
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Rumus molekul : CH
2
OH.CHOH.CH
2
OH
Berat molekul : 92,098
Titik leleh : 171
0
C
Specific gravity : 1,258 pada 25
0
C
Tekanan uap : 0,001 mmHg pada 25
0
C
Densitas uap : 3,1
Kelarutan dalam air : larut
Flash point : 199
0
C
Auto ignin temperature : 370
0
C
Bentuk : cair kental
Warna : bening
(http://www.sciencestuff.com/msds/C1794.html, 21 februari 2008 )
1.5 Penetuan Kapasitas Pabrik
Dengan asumsi biodiesel yang diproduksi akan digunakan sebagai bahan
bakar pengganti minyak bahan bakar diesel, maka kebutuhan akan biodiesel
mencapai jutaan liter per tahun. Dengan demikian peluang untuk mendirikan
pabrik biodiesel sangat luas maka penentuan kapasitas produksi dengan
I-27
perhitungan perhitungan ditentukan sebagai beikut : Import + kapasitas lama +
kapasitas baru = (0.5 x Kapasitas Baru) + konsumsi
RUMUS : M
1
+ M
2
+ M
3
= M
4
+ M
5

Dimana : Input = Output
Input terdiri dari:
jumlah impor ( M
1
)
jumlah produksi (M
2
)
Kapasitas produksi ( M
3
)
Output terdiri dari:
Jumlah ekspor ( M
4
)
Perkiraan jumlah konsumsi ( M
5
)
Dibawah ini adalah data-data perusahaan penghasil biodiesel di Indonesia yang
terbesar :
Tabel 1.7. Data Perusahaan Penghasil Biodisel terbesar di Indonesia
Nama Perusahaan Kapasitas (ton/tahun)
PT.Eterindo Wahanatama Tbk 240.000
PT.Sumi Asih 100.000
PT.Wilmar 350.000
PT.Musimas 300.000
PT.Bakri dan Rekayasa Industri 100.000
PT.Saridumai Sejati 100.000
PT.Asian Agro Agungjaya 100.000
PT.Karya Prajona Nelayan 100.000
Pabrik Lain 1.810.000
Total 3.200.000
Sumber.www.indonesia.2006
Direncanakan pabrik akan berdiri pada tahun 2009. Pada produksi
biodiesel ini, data yang digunakan adalah data analisa kebutuhan Minyak Tanah di
Indonesia dari tahun 2002 2004 sehingga perkiraan penggunaan Biodiesel pada
tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut :
I-28
Tabel 1.8 eksport kerosene di Indonesia
Tahun Volume (ton)
2000 14366,6
2001 12636,3
2002 12112,7
2003 13651,7
2004 15645,3

Tabel 1.9 import kerosene di Indonesia
Tahun Volume (ton)
2000 6019,5
2001 5471,8
2002 6525,8
2003 7610,9
2004 117322,0

Tabel 1.10 produksi kerosene di Indonesia
Tahun Volume (ton)
2004 56,912
2005 53,039
2004 47,205



I-29
Tabel 1.11 konsumi kerosene di Indonesia
Tahun Volume (ton)
2000 12455,2
2001 12227,9
2002 11678,3
2003 11753,1
2004 11846,1
Sumber : badan pusat statistik , annual Report Oil and Gas in Indonesia
Dari tabel 1.8 : kenaikan rata-rata ekport per tahun = 13,68%
Dari tabel 1.9 : kenaikan rata rata import per tahun = 74,72 %
Dari tabel 1.10 : kenaikan rata rata produksi per tahun = 52,38 %
Dari tabel 1.11 : kenaikan rata-rata konsumsi per tahun = 56,91 %
RUMUS : M
1
+ M
2
+ M
3
= M
4
+ M
5

Dimana : Input = Output
Input terdiri dari:
jumlah impor ( M
1
)
jumlah produksi (M
2
)
Kapasitas produksi ( M
3
)
Output terdiri dari:
Jumlah ekspor ( M
4
)
Perkiraan jumlah konsumsi ( M
5
)
Dengan memakai rumus : P = Po ( 1 + i )
n

Dimana : P = Jumlah kapasitas yang diperkirakan
Po = Data impor tahun terakhir
I-30
i = % kenaikan rata-rata
n = Rencana pendirian pabrik (dihitung dari data terakhir)
a. Perkiraan import karosene pada tahun 2004
F = Po (1 + i)
n
= 11732,0 (1 + 74,72)
5

= 11732,0 ( 75,72)
5

= 292.028,4 ton/tahun
Penurunan import karena adanya pendirian pabrik baru diasumsikan sebesar
3,0 %. Jadi jumlah import karosene tahun 2009 (M
3
) diperkirakan sebesar
282.683,4 ton/tahun
b. Perkiraan jumlah produksi tahun 2004 (M
2
)
F = 56,912 (1 + 52,38)
5

= 433.620,4 ton /tahun
c. Perkiraan komsumsi tahun 2004 (M
5
)
F = 11846,1 (1 + 56,91)
5
.
= 772.718,4 ton /tahun
d. Jumlah eksport karosene yang diperkirakan tahun 2007 (M
4
)
M
4
= 35 % dari kapasitas produksi (M
3
)
e. Kapsitas produksi karosene yang diperkirakan tahun 2004 (M
3
)
M
3
+ M
2
+ M
4
= M
1
+ M
5

(Kapasitas produksi + Jumlah produksi + Jumlah eksport = Jumlah Import +
perkiraan jumlah komsumsi)
Dari persamaan diatas dapat dihitung kapasitas produksi gasolin tahun 2012,
yaitu :
I-31
M
3
= (M
1
+ M
5
) (M
4
+ M
2
)
= (M
1
+ M
5
) (0,35M
3
+ M
2
)
M
3
= (282.683,4 + 772.718,4) (0,35 M
3
+ 433.620,4)
= 2072602,3 ton/tahun
Jadi, kapasitas pabrik biodiesel yang akan didirikan pada tahun 2009 diperkirakan
sebesar 200.000 ton/tahun, karena pertibangan bahan baku, pangsa pasar dan
pemenuhan terhadap import, eksport.













II-1
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES

2.1 Macam-macam Proses
Biodiesel dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi asam lemak bebas
dilihat dari kualitas minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku dan trans-
esterifikasi trigliserida.
1. Esterifikasi :
Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi metil ester.
Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alcohol. Katalis-katalis yang
cocok adalah zat berkarakter asam kuat dank arena ini asam sulfat, asam sulfonoat
organic atau resin penukar kation asam kuat merupakn katalis-katalis yang biasa
terpilih dalam praktek industrial. Untuk mendorong agar reaksi bias berlangsung
ke konversi yang sempurna pada temperatur rendah (misalnya paling tinggi
120
0
C) reaktan metanol harus ditambahkan dalam jumlah yang sangat berlebih
(biasanya lebih besar 10 kali nisbah stoikhometrik) dan air produk ikutan reaksi
harus disingkirkan dari fasa reaksi yaitu fasa minyak. Melalui kombinasi-
kombinasi yang tepat dari kondisi-kondisi reaksi dan metode penyingkiran air,
konversi sempurna asam-asam lemak ke ester metilnya dapat dituntaskan dalam
waktu 1 sampai beberapa jam. Reaksi ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
RCOOH +CH
3
OH RCOOHCH
3
+ H
2
O
Gambar 2.1. Reaksi esterifikasi dari asam lemak menjadi metil ester
Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel minyak berkadar asam
lemak bebas akan dikonversikan menjadi metil ester. Tahap esterifikasi biasa
diikuti dengan tahap transesterifikasi. Namun sebelum produk esterifikasi
II-1


II-2
diumpankan ke tahap tranesterifikasi air dan bagian terbesar katalis asam yang
dikandungnya harus disingkirkan terlebih dahulu.
2. Trans-esterifikasi :
Transesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari
trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester melalui reaksi dengan alkohol dan
menghasilkan produk samping yaitu gliserin. Di antara alkohol-alkhol monohidrik
yang menjadi sumber pemasok gugus alkyl metanol adalah yang umum digunakan
karena harganya murah dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksi disebut
metanolisis). Jadi, disebagian besar dunia ini biodiesel praktis indentik dengan
ester metil asam-asam lemak (Fatty Acids Metil Ester, FAME). Reaksi
transtesterifikasi trigliserida menjadi metil ester dapat dilihat pada gambar 2.2.
O O
CH
2
-O-C-R1 CH
3
-O-C-R1
O O CH
2
-OH
CH-O-C-R2 + 3 CH
3
OH CH
3
-O-C-R2 + CH-OH
( NaOH )
O O CH
2
-OH
CH
2
-O-C-R2 CH
2
-O-C-R2
Trigliserida Metanol Metil ester Gliserin

Gambar 2.2. Reaksi Trans-esterifikasi dari trigliserida menjadi metil ester
asam lemak
Trans-esterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa
adanya katalis konversi yang dihasilkan maksimum namun reaksi berjalan dengan


II-3
lambat. Katalis yang biasa digunakan ada beberapa jenis untuk mendapatkan
produk biodiesel terbaik.
Reaksi trans-esterifikasi sebenarnya berlangsung pada 3 tahap yang
ditampilkan berikut ini :
1) Trigliserida (TG) +CH
3
OH katalis Digliserida (DG) + R1COOCH
3

2) Digliserida (DG) + CH
3
OH katalis Monogliserida (MG) + R2COOCH
3

3) Monogliserida (MG) + CH
3
OH katalis Glierin (GL) + R3COOCH
3

Produk yang diingikan dari reaksi trans-esterifikasi adalah metil ester asam
lemak adapun beberapa cara agar kesetimbangan lebih kea rah produk, yaitu :
a. Menambahkan metanol berlebih dalam reaksi
b. Memisahkan gliserin
c. Menurunkan temperatur reaksi (trans-esterifikasi merupakan reaksi
eksoterem)
Ada tiga macam proses pembuatan biodiesel dengan reaksi trans-esterifikasi, yaitu
a. Trans-esterifikasi minyak nabati dengan katalis basa.
Trans-esterifikasi ini menggunakan katalis basa kuat sperti NaOH atau
KOH. Reaksi trans-esterifikasi ini memerlukan temperatur reaksi relatif
rendah dan berlangsung dengan cepat.
b. Trans-esterifikasi minyak nabati dengan katalis asam.
Trans-esterifikasi ini menggunakan katalis H
2
SO
4
atau HCL. Reaksi ini
memerlukan waktu reaksi yang lebih tinggi dari trans-esterifikasi dengan
katalis basa.
c. Trans-esterifikasi minyak nabati menjadi asam lemak bebasnya, kemudian
menjadi biodiesel.


II-4
Adapun tinjauan lain mengenai proses produksi pembuatan biodiesel antara lain :
1. Proses Biox :
Proses BIOX adalah proses produksi biodiesel berkualitas ASTM D6751 atau
EN 14214 yang dapat menggunakan feedstock ataupun (minyak tumbuhan,
minyak biji-bijian, limbah lemak hewan, bahkan daur ulang sisa minyak
masak),dan dengan biaya produksi yang dapat bersaing dengan petroleum diesel
(www.bioxcorp.com) .
Proses pembuatan metal ester yang umum adalah dengan mereaksikan
metanol dan trigliserida. Pada proses ini akan berbentuk 2 fasa, yaitu fasa
methanol dan fasa trigliserida dimana reaksi hanya berlangsung pada fasa
metanol. Reaksi ini berlangsung dengan laju reaksi yang lambat pada temperatur
ruang mencapai beberapa jam dan konversi yang tidak maksimal. Professor David
Boocock dari University of Toronto menemukan bahwa reaksi berlangsung
lambat karena adanya 2 fasa ini, sehingga laju reaksi akan dibatasi oleh peristiwa
perpindahan massa. Untuk menghindari hal tersebut digunakan ko-pelarut inert
yang murah dan dapat di daur ulang (biasanya tetrahidrofuran), THF, atau
metilersierbutileter, MTBE) sehingga terbentuk fasa yang kaya minyak dan reaksi
berlangsung dalam suatu fasa. Selain itu digunakan metanol berlebih (20:1 sampai
30:1 metanol terhadap mol trigliserida) untuk meningkatkan polaritas dari
campuran. Hasilnya adalah peningkatan laju reaksi yang signifikan sehingga
reaksi dapat mencapai konversi 99 % dalam hitungan menit.
Proses BIOX yang dikembangkan pun telah dapat digunakan untuk berbagai
macam kualitas feed dengan harga yang lebih murah dan berlangsung pada
temperature dan tekanan mendekati kondisi ruang (ambient).


II-5
2. Proses Lurgi
Proses lurgi adalah proses produksi biodiesel yang juga menggunakan
feedstock apapun (minyak tumbuhan, minyak biji-bijian, limbah lemak hewan,
bahkan daur ulang sisa minyak masak). Proses lurgi ini dilakukan secara kontinu
dengan tahap esterifikasi dan tahap transesterifikasi. Tahap transeseterifikasi pada
proses lurgi ini dilakukan dengan 2 tahap dalam 2 reaktor yang terpisah. Masing-
masing reaktor terdiri dari bagian pengaduk dan bak penampung yang berfungsi
sebagai dekanter.
Minyak mentah yang mengadung kadar asam lemak bebas yang cukup tinggi
diesterifikasi terlebih dahulu untuk mengkonversi asam lemak bebas menjadi
metal ester. Setelah asam lemaknya dikonversi menjadi metal ester. Minyak
mentah akan dimasukan bersamaan ke dalam reaktor pertama dengan sebagian
besar jumlah metanol dan katalis total yang digunakan sedangkan sisa metanol
dan katalis akan dimasukkan pada reaktor kedua.
Sisa metanol setelah reaksi akan dipisahkan dari gliserol yang terbentuk dan
di-recovery agar dapat dipakai ulang. Biodiesel yang terbentuk akan dicuci
dengan tujuan untuk memurnikan produk biodiesel dari sisa gliserol dan air
pencuci.
Perbandingan ketiga proses trans-esterifikasi di atas dapat dilihat pada tabel
2.1 di bawah ini.






II-6
Tabel 2.1 Perbandingan Reaksi Trans-esterifikasi
No Parameter Trans-esterifikasi
basa
Trans-esterifikasi
asam
Konversi minyak
nabati
1. Katalis NaOH/KOH H
2
SO
4
H
2
SO
4
/HCL
2. Konversi
reaksi
98 % 97 % 90 %
3. Temperatur
reaksi
80
0
C 100
0
C 210-230
0
C
4. Tekanan
operasi
1 atm > 1 atm 1 atm
5. Waktu reaksi 1-3 jam 1-3 jam 1-3 jam
( Swern,2:130-133, kirk Othmer 9:306-308)

Dari perbandingan di atas dipilih trans-esterifikasi dengan katalis basa
dengan alasan sebagai berikut :
1. Konversi reaksinya paling besar yaitu 98 %.
2. Tekanan operasi rendah.
3. Temperatur reaksi rendah.
4. Terdiri dari satu tahap produksi.
5. Tidak memerlukan unit operasi yang tahan karat karena katalis yang
digunakan tidak korosif.
2.2 Uraian Proses
2.2.1 Tahap Persiapan
Minyak jarak disimpan dalam storage minyak ( F-104). Penyimpanan ini juga
berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang terikut dalam minyak selama
transportasi.





II-7
2.2.2 Tahap Proses Utama
Minyak jarak dari storage ( F-104 ) dialirkan ke dalam reaktor I ( R-110)
untuk direaksikan dengan natriummetoksida dari mixer ( M-103) dengan konversi
reaksi 90 %. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
O O
CH
2
-O-C-R1 CH
3
-O-C-R1
O O CH
2
-OH
CH-O-C-R2 + 3 CH
3
OH CH
3
-O-C-R2 + CH-OH
( NaOH )
O O CH
2
-OH
CH
2
-O-C-R2 CH
2
-O-C-R2
Trigliserida Metanol Metil ester Gliserin

(http://www.osti.gov/bridge,hal.1)
Suhu reaksi dalam reactor I adalah 60
0
C dan tekanan operasi 1 atm. Ouput
produk metil ester, gliserin dan sisa minyak yang tidak bereaksi kemudian
dialirkan ke dekanter I ( H-111) untuk memisahkan gliserin. Metil ester dan sisa
minyak yang belum bereaksi dialirkan lagi ke reaktor II ( R-120) untuk
direakasikan dengan natriummetoksida dengan konversi reaksi 90%. Suhu reaksi
dalam reaktor II adalah 60
0
C dan tekanan operasi 1 atm. Tiap reaktor dilengkapi
dengan pengaduk berkecepatan 400 rpm dan coil pemanas.
2.2.3 Tahap pemurnian Produk dan Penanganan produk Samping
Metil ester dari dekanter II ( H-121) dialirkan ke kolom pencuci untuk
dicuci dengan larutan HCL encer dari tangki air asam ( M-201). Air pencuci ini
mengendapkan sisa katalis basa dan melarutkan gliserin yang masih terkandung


II-8
dalam metil ester dan sabun yang terbentuk selama proses trans-esterifikasi. Air
pencuci ini dipisahkan dalam dekanter III (H-211).. Metil ester yang sudah bersih
ini dialirkan ke tangki adsorpsi (M-230) dan dikontakan dengan kalsiumklorida
untuk mengurangi kandungan air pencuci dari metil ester dengan filter press I (P-
232). Kemudian metil ester murni dialirkan ke storage produk (F-234) untuk siap
dipasarkan.
Produk samping berupa gliserin dari dekanter I (H-111), dekanter II (H-
121), dan air pencuci yang masih mengandung sedikit gliserin dari dekanter III
(H-211) dikumpulkan dalam tangki gliserin (F-301).
Campuran ini dialirkan ke tangki asidulasi (M-310) untuk dicampur dengan asam
klorida untuk menetralkan sisa katalis yang terkandung dalam gliserin.
Selanjutnya sabun dan asam lemak bebas yang terkadung dalam gliserin
dipisahkan dengan dekanter IV (H-311). Kemudian gliserin bersih dialirkan ke
evaporator (V-320) untuk dipekatkan hingga 80% mol. Evaporasi dilakukan pada
suhu 96,675
0
C dan pada tekanan 1 atm. Selanjutnya gliserin dialirkan ke filter
pres II (P 342) untuk memisahkan bahan bleacing dari gliserin murni. Gliserin
murni selanjutnya disimpan dalam storage gliserin (F-343) untuk dipasarkan.
















II-9
Proses Flow Diagram


Gambar 2.3.Prose Flow Diagram Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak
dengan Proses Transesterifikasi

Minyak Jarak
30
0
C, 1 atm
Transesterifikasi
1 Jam, 60
0
C, 1 atm
Adsorpsi
30
0
C, 1 atm
Pemisahan
1 jam, 1 atm
Pencucian II
70
0
C, 1 atm
Pemisahan
1 jam, 1 atm
Pencucian I
70
0
C, 1 atm
Pemisahan
1 Jam, 1 atm
Storage
Metil ester
30
0
C, 1 atm
NaOH
30
0
C, 1 atm
Na-metoksida
Metanol
30
0
C, 1 atm
CH
3
OH
30
0
C, 1 atm
Gliserin
30
0
C, 1 atm

Asidulasi
30
0
C, 1 atm

Pemisahan
30 menit, 1 atm
Evaporasi
96,675
0
C, 1 atm

Air Pencuci
+ gliserin
30
0
C, 1 atm

Air Pencuci
+ gliserin
30
0
C, 1 atm

Bleaching
30
0
C, 1 atm
Storage gliserin
30
0
C, 1 atm



III-1
BAB III
NERACA MASSA

1. MIXER (M-103)
Fungsi : Mereaksikan metanol dengan NaOH
Reaksi yang terjadi : CH
3
OH + NaOH CH
3
ONa + H
2
O

Storage minyak jarak Mixer









Reaktor I

Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari storage metanol dan
natriumhidroksida :
NaOH = 82,85761592
CH
3
ONa = 111,8634
Komposisi setelah pencampuran (reaksi) :
CH
3
ONa = 111,8634
CH
3
OH = 5534,619
H
2
O = 37,2936

Output ke reaktor I (90%) :
CH
3
OH = 4981,1571
CH
3
ONa = 100,67706
H
2
O = 33,56424
Output ke reaktor II (10%) :
CH
3
OH = 553,4619
CH
3
ONa = 11,18634
H
2
O = 3,72936
Total input = 5683,776 kg/jam Total output = 5683,776 kg/jam

M-103
III-1
III-2
2. REAKTOR I (R-110)
Fungsi : mereaksikan minyak jarak dengan natriummetoksida menjadi metil ester
Reaksi : Trigliserida + metanol Metil ester + Glierin
FFA + CH
3
ONa Sabun + H
2
O

Storage minyak jarak Mixer









Dekanter I


Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari mixer :
CH
3
OH = 4981,1571
CH
3
ONa = 100,67706
H
2
O = 33,56424
Trigliserida = 27685,57364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
Output ke dekanter I :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 2720,568993
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 65,8894
Sabun = 135,1702337
H
2
O =7,637268533
CH
3
OH = 2204,980776
Total input = 33497,9344 kg/jam Total output = 33497,9344 kg/jam
R-110
III-3
3. DEKANTER 1 (H-111)
Fungsi : memisahkan gliserin dari metil ester
Reaktor II


Reaktor I



Tangki Gliserin

Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor I :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 2720,568993
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 65,8894
Sabun = 135,1702337
H
2
O =7,637268533
CH
3
OH = 2204,980776

Output dari reaktor II :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 136,0284496
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 3,29447
Sabun = 6,758511687
H
2
O =0,076372685
CH
3
OH = 1322,988465
Output ke tangki gliserin :
Gliserin (95%) = 2584,540543
Unsaponificable = 419,4783885
Sabun (95%) = 128,4117221
H
2
O (99%) = 7,560895848
H-111
III-4
CH
3
OH (40%) = 881,9923102
Total = 3602,505471
Total input = 33497,9344 kg/jam Total output = 33435,33952 kg/jam

4. REAKTOR II (R-120)
Fungsi : mereaksikan minyak jarak dengan natriummetoksida menjadi metil ester
Dekanter I Mixer









Dekanter I I



Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor II :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 136,0284496
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 3,29447
Sabun = 6,758511687
H
2
O =0,076372685
Output ke dekanter II :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 160,760895
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 431,8024332
Sabun = 146,5846412
H
2
O =12,21521393
R-120
III-5
CH3OH = 1322,988465
Input dari mixer :
CH
3
OH = 553,4619
CH
3
ONa = 11,18634
H
2
O = 3,72936
Total = 28244,87816
CH
3
OH = 357,96288



Total input = 29343,06013 kg/jam Total output = 29343,06013 kg/jam

5. DEKANTER II (H-121)
Fungsi : memisahkan sabun dan FFA dari gliserin
Washing column


Reaktor II


Tangki Gliserin


Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor II :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 160,760895
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 431,8024332
Sabun = 146,5846412
Output ke washing column :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H-121
III-6
H
2
O =12,21521393
CH
3
OH = 357,96288
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
Total = 28539,28577
Output ke tangki gliserin :
Gliserin ( 95 % ) = 7,636142514
Sabun (95 % ) = 139,2554091
H
2
O ( 99 % ) = 12,09306179
NaOH ( 95 % ) = 410,2123115
CH
3
OH ( 25 % ) = 89,49072
Total = 658,6876449
Total input = 29197,97342 kg/jam Total output = 29197,97342 kg/jam

6. WASHING COLUMN (D-210)
Fungsi : menetralkan sisa katalis basa dan memisahkan sabun dengan penambahan HCl
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H
2
O

Tangki Air Asam



Dekanter III





Dekanter II




D-210
III-7
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter II :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
Total = 28539,28577
Input dari tangki air asam :
H
2
O =8333,333333
Larutan HCl = 54,6282503
Total = 8387,961583
Output ke dekanter III :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
NaCl = 3209,464334

Total input = 28539,28577 kg/jam Total output = 28539,28577 kg/jam

7. DEKANTER III (H-211)
Fungsi : memisahkan air pencuci dari metil ester
Tangki adsoprsi


Washing column I


Tangki Gliserin
H-211
III-8
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter III :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
NaCl = 3209,464334

Output ke tangki adsorpsi :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
NaOH = 21,59012166
Sabun = 0,366461603
H
2
O = 0,006107607
CH
3
OH = 13,423608
Total = 28233,54763
Output ke tangki gliserin :
Gliserin = 8,038044751
Sabun ( 95 % ) = 6,962770456
H
2
O ( 95 % ) = 0,116044532
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
CH
3
OH (95 % ) = 255,048552
Total = 3493,612358
Total input = 28539,28577 kg/jam Total output = 28539,28577 kg/jam




III-9
8. TANGKI ADSORPSI (M-230)
Fungsi : memurnikan gliserin

Metil ester + Gliserin CaCl
2










Metil ester + Air + Adsorben


Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter III
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH =268,47216 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
Input adsorbent = 1388,888889 kg/jam
Output ke filter press :
Metil ester = 27777,77778
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
CaCl
2
= 1388,888889

Total input = 29622,43652 kg/jam Total output = 29622,43652 kg/jam
M-230
III-10
9. FILTER PRESS I (P-232)
Fungsi : memisahkan spent kalsiumklorida dari metil ester
Metil ester
+ adsorben



Metil ester


Adsorben

Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki adsorpsi :
Metil ester = 27777,77778
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
CaCl
2
= 1388,888889
Output ke storage metil ester :
Metil ester = 27722,22222

Trigliserida= 27,63020249

Unsaponificable = 413,4595238

H
2
O = 0,122152139
Total = 28163,31805
Output ke adsorbent recovery unit :
CaCl
2
= 1388,888889
CH
3
OH =268,47216
H
2
O = 0,122152139
Metil ester (0,2 % ) = 55,55555555
Trigliserida (0,2 % ) = 0,055371147
Unsaponificable (0,2% ) = 0,006107607
Total = 1458,758107
Total input = 29622,43652 kg/jam Total output = 29622,43652 kg/jam
H-231
III-11
Kemurnian produk yang dihasilkan =
31805 , 28163
% 100 22222 , 27722 x
= 98,43%

10. TANGKI GLISERIN (F-301)
Fungsi : menampung gliserin

Dekanter I

Dekanter II

Dekanter III

Dekanter IV


Tangki asidulasi



Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter I :
Gliserin = 2584,540543
Unsaponificable = 419,4783885
Sabun = 128,4117221
H
2
O = 7,560895848
CH
3
OH = 881,9923102
Total = 3602,505471
Input dari dekanter II:
Gliserin = 7,636142514
Sabun = 139,2554091
H
2
O = 12,09306179
NaOH = 410,2123115
Output ke tangki asidulasi :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
F-301
III-12
CH3OH = 89,49072
Total = 658,6876449
Input dari dekanter III:
Sabun = 6,962770456
H
2
O = 0,116044532
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
CH
3
OH = 255,048552
Total = 3493,612358

Total input = 7754,805474 kg/jam Total output = 7754,805474 kg/jam


11. TANGKI ASIDULASI (M-310)
Fungsi : menetralkan sisa katalis dan memisahkan sabun dan FFA dengan penambahan
HCl
Tangki Gliserin HCl









Dekanter III




M-310
III-13
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki gliserin :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
Input larutan HCl = 1037,936756
Output ke dekanter IV :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295

Total input = 8542,072582 kg/jam Total output = 8542,072582 kg/jam

12. DEKANTER IV (H-221)
Fungsi : memisahkan air pencuci dari metil ester

Storage Sabun + FFA


Tangki asidulasi


Evaporator


Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki asidulasi :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
Output ke evaporator :

Gliserin = 2600,21473
CH
3
OH = 1226,531582

H-221
III-14
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295

H
2
O = 19,77000217
NaCl = 3209,464334
Total = 7055,980648
Output ke tangki storage sabun dan FFA
Sabun = 274,6299016
FFA = 13,982261295
Total = 288,6125146
Total input = 7344,593163 kg/jam Total output = 7344,593163 kg/jam

13. EVAPORATOR (V-320)
Fungsi : memekatkan gliserin
Filter Press II


Dekanter IV


Tangki bleaching

Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari evaporator :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Output ke filter press II :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Total input = 10525,68113 /jam Total output = 10525,68113 kg/jam
V-230
III-15
14. FILTER PRESS II (P-342)
Fungsi : memisahkan bahan bleaching dari gliserin bersih

Storage Gliserin


Tangki
Bleaching


Pengolahan Limbah



Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki bleaching :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Output ke storage gliserin :
Gliserin = 2600,21473
Output ke pengolahan limbah :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Total input = 10525,68113 /jam Total output = 10525,68113 kg/jam


V-230
IV-1
BAB IV
NERACA PANAS

Suhu referensi = 25
0
C
Basis perhitungan : H = kkal/jam
Cp = kkal/kg.
0
C
T =
0
C
1. REAKTOR I ( R-110 )
Fungsi : mereaksikan minyak jarak dengan natriummetoksida menjadi metil ester
T
2
= 30
0
C
H
2

Q
loss


Q
loss





H
1

T
1
= 30
0
C H
3

T
3
= 30
0
C





Q
steam







HR
IV-1
IV-2
Overall heat balance :
H
1
= H
1
+ H
2
+ Q = H
3
+ Q
loss

H
1
= panas yang dibawa minyak jarak
H
2
= panas yang dibawa katalis (NaOH )
H
3
= panas output produk
H
R
= panas reaksi
Q = panas yang diberikan steam
Q loss = heat loss
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 74225,78468
H
2
= 15492,45821
H
R
= 12205,98364
Q = 539249,5801
H
3
= 614211,3276
Q loss = 26962,4790
Total =641173,8066 kkal/jam Total 641173,8066 kkal/jam










IV-3
2. REAKTOR II ( R-120 )
Fungsi : mereaksikan sisa trigliserida
T
2
= 30
0
C
H
2

Q
loss


Q
loss





H
1

T
1
= 60
0
C H
3

T
3
= 60
0
C





Q
steam
Overall heat balance :
H
1
= H
1
+ H
2
+ Q = H
3
+ Q
loss

H
1
= panas yang dibawa minyak jarak
H
2
= panas yang dibawa katalis (NaOH )
H
3
= panas output produk
H
R
= panas reaksi
Q = panas yang diberikan steam
Q loss = heat loss






HR
IV-4
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 497597,1486
H
2
= 5768,719677
H
R
= 311,1875
Q = 2225638,5949
H
3
= 715183,7209
Q loss = 11131,92975
Total = 726315,6507 kkal/jam Total 726315,6507 kkal/jam

3. WASHING COLUMN ( D-210 )
Fungsi : menetralkan sisa katalis basa dan memisahkan sabun dengan
penambahan HCl
Q
loss



H
1
= 70
0
C

H
3
= 240
0
C

H
4
= 60
0
C

H
2
= 60
0
C

H
1
= panas input air pencuci
H
2
= panas feed ( crude metil ester)
H
3
= panas output campuran ( crude metil ester + air pencuci )
H
4
= panas yang diserap air pencuci
Q loss = heat loss

HR
IV-5

Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 292045,8333
H
3
= 0
H
2
= 72125,03569
H
4
= 74818,5059
Q loss = 145102,2917
Total = 292045,8334 Total = 292045,8334

4. EVAPORATOR (V-320)
Fungsi : memekatkan gliserin dengan memisahkan H
2
O dan CH
3
OH
Vapor V,T
1
,Y
V
,H
V

96,675
0
C

50
0
C
Feed F
T
F
,
XF
,
hF


Steam steam condensate S
Ts,Hs Tshs
T = 110
0
C 110
0
C
Concentrated liquid L
T
1
,
XL
,h
L
TF = suhu fedd masuk = 50
0
C
XF = fraksi massa feed
Ts = suhu steam = 110
0
C
Hs = entalpi steam
hs = entalpi setam kondensat
T1= suhu uap dan liquid terkondensasi = 96,675
0
C
IV-6
yv = fraksi berat uap
Hv = entalpi uap
Overral heat balance :
F.H
F
+ S. = L.H
L
+ V.H
V
( Geankoplis. Pers 8.4-7 hal 497 )
F.H
F
= panas yang dibutuhkan feed untuk memastikan suhunya dari 50
0
C menjadi
96,675
0
C
S. = panas yang diberikan steam
L.H
L
= panas steam yang diambil oleh liquid
V.H
V
= panas steam yang diambil oleh uap
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
F.H
F
= 346589,7671
S. = 3417963,0970
L.Hl = 0
V.Hv = 3071373,562
Total =3071373,562 Total =3071373,562

5. COOLER ( E-322)

H
3

T
3
= 30
0
C


H
1
H
2

T
1
= 96,675
0
C

T
2
= 40
0
C



H
4

T
4
= 50
0
C

IV-7
H
1
= panas yang dibawa gliserin masuk, = 96,675
0
C
H
2
= panas yang dibawa gliserin keluar, = 40
0
C
H
3
= panas yang dibawa air pendingin masuk, = 30
0
C
H
4
=

panas yang dibawa air pendingin keluar, = 50
0
C
Overall heat balance :
H
1
+ H
3
= H
2
+ H
4

H
1
= H
2
+ Qc
Qc = panas yang diserap oleh air pendingin
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 509423,6404
H
3
= 118654,8457
H
2
= 34507,24245
H
4
= 593571,2416
Total = 628078,4861 Total = 628078,4861





V-1
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
Seleksi, spesifikasi dan desain peralatan harus dilakukan terhadap setiap unit
operasi agar dapat melakukan proses yang telah ditetapkan dengan baik. Dasar
pemilihan spesifikasi dan desain peralatan yang digunakan dalam pabrik biodiesel
dari minyak jarak ini diuraikan di bawah ini :
1. STORAGE METANOL (F-101)
Fungsi Untuk menyimpan metanol dan menampung
recovery metanol dari evaporator
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas metanol
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk
standard dished dan tutup bawah berbentuk
konical.
2 buah
Carbon Steel
30 hari
111,8634 kg/jam
47,08628571 lb/ft
3
3763,1259 ft
3
2351,9536 ft
3
143,5 ft = 280,9236 in
145,3342 ft = 12,1111 in
23,4103 ft = 280,9236 in
in
V-1

V-2
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tinggi tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
3/8 in
2,0209 ft = 24,2514 in
3/8
3,4519 ft = 41,4228 ft

2. POMPA SENTRIFUGAL (L-102)
Fungsi Untuk mengalirkan metanol dari storage metanol ke
mixer
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas metanol
Viskositas etanol
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
47,08628571 lb/ft
3
0,55 cP
111,8634 kg/jam
0,6517 gal/min
2 HP







V-3
3. MIXER (M-103)
Fungsi Membuat larutan Na-metoksida dengan
mencampur metanol dengan katalis NaOH
Tipe



Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tinggi tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Jenis impeller
Silinder tegak dengan tutup atas berbentik
standard dished dan tutup bawah konical
dilengkapi dengan pengaduk
1 buah
Carbon Steel
30 menit
5683,7766 kg/jam
47,08628571 lb/ft
3
120,4482 ft
3

190,5603 ft
3

4,96875 ft = 59,625 in
60 in = 5 ft
9,7272 ft = 10,0766 in
3/16 in
3/16 in
1,1415 in = 13,698 ft
3/16 in
1,4344 ft = 17,2123 in
Turbin dengan 6 flat blade
2 buah

V-4
Jumlah impeller
Diameter impeller ( Da )
Lebar blade ( W )
Panjang blade ( L )
Kecepatan rotasi ( N )
Power
1,65625 ft = 19,875 in
0,28156 ft = 3,37872 in
0,21875 ft = 2,625 in
1,25 rps ( rotasi per detik )
0,5 HP



4. STORAGE MINYAK JARAK (F-104)
Fungsi Untuk menyimpan minyak jarak
Tipe

Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas minyak jarak
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Silinder tegak dengan tutup atas standard
dished dan tutup bawah datar
2 buah
Carbon Steel
30 hari
5115 kg/jam = 11277,40731 lb/jam
60,43224 lb/ft
3
67180,4757 ft
3
83975,5946 ft
3
390,4393 in
391 in
1238,0417 in
in
V-5
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
7/8 in
68,0417 in


5. POMPA SENTRIFUGAL (L-105)
Fungsi Untuk mereaksikan minyak jarak
dengan larutan natrium metoksida
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas minyak jarak
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
60,43224 lb/ft
3
5115,3984 kg/jam = 11277,40731lb/jam
23,2509 gal/min
14 HP


6. REAKTOR I (R-110)
Fungsi Untuk mereaksikan minyak jarak
dengan larutan natrium metoksida
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical dengan pengaduk dan coil
pemanas
1 buah
V-6
Waktu tinggal
Massa masuk
Densitas campuran
1. Bagian silinder
Diameter luar (do)
Diameter dalam (di)
Tinggi silinder ( Ls)
Tebal silinder (ts)
Tebal tutup atas (tha)
Tinggi tutup atas (ha)
Tebal tutup bawah (thb)
Tinggi tutup bawah (hb)
Tinggi reaktor (H)
2. Bagian Pengaduk
Type
Diameter impeller (Di)
Tinggi impeller dari dasar bejana (Zi)
Lebar impeller (W)
Panjang impeller (L)
Tebal blades (J)
Jumlah pengaduk
Daya
Diameter poros (D)
Carbon Steel
60 menit
90972,6864 kg/jam=200558,3844lb/jam
57,03657143 lb/ft
3
180 in
179,625 in
275,2027 in
3/16
3/16
3,9941 in
3/16 in
53,3532 in
331,00007 in

Axial turbin 4 blades sudut 45
0
59,875 in
29,9275 in
7,484375 in
14,96875 in
4,98 in
1 buah
20 Hp
0,73766 in
V-7
Panjang poros
3. Nozzle
a. Nozzle pemasukan minyak jarak
Diameter dalam (di)
Diameter luar (do)
Schedule
Luas (A)
b.Nozzle pemasukan Na-Metoksida
Diameter dalam (di)
Diameter luar (do)
Schedule
Luas (A)
c.Nozzle pemasukan dan
pengeluaran steam
Diameter dalam (di)
Diameter luar (do)
Schedule
Luas (A)
d.Nozzle pengeluaran produk
Diameter dalam (di)
Diameter luar (do)
Schedule
Luas (A)
261,2093 in


1,610 in
1,90 in
40
2,04 in

4,029 in
4,50 in
40
12,7 in


0,824 in
1,05 in
40
0,864 in

4,026 in
4,50 in
40
12,7 in
V-8
4. Coil Pemanas
Diameter dalam
Diameter luar
Jumlah lilitan
Tinggi coil
5.Bolting
Bahan konstruksi
Tensile strength minimum
Ukuran baut
Jumlah baut
Bolting circle diameter
Edge distance
Minimum radial
6. Gasket
Bahan konstruksi
Gasket faktor
Min.design seating stress
Tebal gasket
7.Flange
Bahan konstruksi

Tensille strength minimum
Allowble stress

3,60 in
3,068 in
14 buah
88 in

Low Alloy Steel SA 193 Grade B 16
75000 psia
1 in
23 buah
185,0309 in
1 1/16
1 3/8

Flate metal, jacketed, asbestos filled
3,75
15000 psia
1/16

High alloy steel grade SA 240 Grade M
type 316
75000 psia
15000 psia
V-9
Tebal flange
Diameter dalam (Di),flange
Diameter luar (Do),flange
Type flange
8. Penyangga
Jenis
Ukuran
Berat (W )
Luas penyangga
Tinggi ( h )
Lebar penyangga ( b )
Jumlah penyangga
9. Base plate
Bahan
Panjang (P)
Lebar (l )
Luas (A)
Tebal (t)
Ukuran baut
Jarak antar baut
Root area
Min.radial distance
Edge distance
0,01803 in
180 in
185,0309 in
Ring flange loose type

I beam
12 x 5
5,7 lb
9,26 in
2

12 in
5,0 in
4 buah

Beton
33 in
32 in
1056 in
1 in
2 in
3,75 in
0,202
3 1/16 in
2 3/8 in
V-10
Nut dimension
Max filled radius
10. Lug dan Gusset
Lug
Lebar
Tebal
Tinggi
Gusset
Lebar
Tebal
Tinggi
11. Pondasi
Bahan
Luas atas ( A)
Luas bawah ( A)
Tinggi pondasi ( h )
3 7/8 in
1 3/16 in


9,5 in
0,5494 in
11,0988 in

9,5 in
0,2060 in
10 in

cemented sand and gravel
20 x 20 in
40 x 40
20 in







V-11
7. DEKANTER I (H-111)
Fungsi Untuk memisahkan gliserin dari metil
ester
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa campuran
Massa gliserin
Massa metil ester
Densitas campuran
Densitas gliserin
Densitas metil ester
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi dekanter ( H )
Tebal dekanter ( ts )
Tebal tutup atas
Tinggi tutup atas
Dekanter horizontal
1 buah
Carbon Steel
60 menit
29832,83405 kg/jam
2720,56889 kg/jam
27527,52753 kg/jam
917,3539044 kg/m
3

1272,676254 kg/m
3

886,0404301 kg/m
3

1146,0314 ft3
1348,2722 ft3
8,96875 in = 107,625 ft
108 in = 9 ft
233,4884 in = 19,4532 ft
3/16
3/16
1,5157 ft = 18,18864 in


V-12
8. POMPA SENTRIFUGAL (L-112)
Fungsi Untuk mengalirkan metil ester dari
dekanter I ke dekanter II
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
55,7229 lb/ft
3
11,4844 cP
33497,9344 kg/jam
164,9112 gal/menit
0,5 HP

9. REAKTOR II (R-120)
Fungsi Untuk mereaksikan minyak jarak
dengan metanol dan katalis NaOH
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical dengan pengaduk dan coil
pemanas
1 buah
Carbon Steel
60 menit
29832,8405 kg/jam
V-13
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Jenis impeller
Jumlah impeller
Diameter impeller ( Da )
Lebar blade ( W )
Panjang blade ( L )
Kecepatan rotasi ( N )
Power
Diameter coil
Jumlah lilitan coil
Tinggi coil
55,7229 lb/ft
3
1178,6310 ft
3

1473,2888 ft
3

125,625 in = 104,4688 ft
126 in = 20,4945 ft
3/16 in
3/16 in
1,7692 ft = 21,2304 in
3/16 in
3,0221 = 15,7032
Turbin dengan 6 flat blade
2 buah
3,4896 ft = 41,8752 in
0,5932 ft = 7,1184 in
1,1632 ft = 13,9584 in
1,25 rps
4,5 HP
2 ft = 14 in
26 buah
193,75 in = 16,1458 ft



V-14
10. DEKANTER II (H-121)
Fungsi Untuk memisahkan gliserin dari metil
ester
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa campuran
Massa gliserin
Massa metil ester
Densitas campuran
Densitas gliserin
Densitas metil ester
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi dekanter ( H )
Tebal dekanter ( ts )
Tebal tutup atas
Tinggi tutup atas
Dekanter horizontal
1 buah
Carbon Steel
60 menit
2934,0613 kg/jam
160,7609 kg/jam
27777,77778 kg/jam
891,9809284 kg/m
3

1272,676254 kg/m
3

886,0404301 lg/m
3


1159,28197 ft
3

1363,8611 ft
3

107,625 in = 8,96875 ft
111,0306 ft = 9,25255 in
21,1794 ft
3/16
3/16
1,5157 ft = 18,1884 in


V-15
11. POMPA SENTRIFUGAL (L-122)
Fungsi Untuk mengalirkan metil ester dari
dekanter II ke kolom pencuci metil
ester I
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
55,15084714 lb/ft
3
7,2058 cP
28559,28577 kg/jam
141,9295 gal/menit
80 HP

12. TANGKI AIR ASAM (M-201)
Fungsi Untuk mengencerkan asam untuk
mensuphai air pencuci untuk kolom
pencuci metil ester
Tipe

Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical
1 buah
Carbon Steel
15 menit
V-16
Densitas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
8387,961583 kg/jam
64,328 lb/ft
3

7,7165 ft
3

47,625 in = 3,96875 ft
89,6456 ft

= 7,4704 in
7,5943 ft = 91,1316 in
3/16 in
3/16 in
0,6707 ft = 8,0484 in
3/16 in
1,1457 ft = 13,7484 in

13. WASHING COLUMN (D-210)
Fungsi Untuk membersihkan metil ester dari
gliserin sisa katalis dan sabun yang
terlarut
Tipe

Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Silinder tegak dengan tutup atas dan
bawah standard dished
1 buah
Carbon Steel
30 menit
28539,28577 kg/jam
12,35143 lb/ft
3

V-17
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
2541,6664 ft
3

3177,083 ft
3

156 in = 1872 ft
159,7392 in = 19,9674 ft
23,8365 ft = 286,038 in
3/16 in
3/16 in
26,3004 in = 2,1917 ft
3/16 in
26,3004 in = 2,1917 ft

14. DEKANTER III (H-211)
Fungsi Untuk memisahkan air pencuci dari
metil ester
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Massa campuran
Massa gliserin
Massa metil ester
Densitas campuran
Densitas gliserin
Dekanter horizontal
1 buah
Carbon Steel
10 menit
28539,28577 kg/jam
8,038044751 kg/jam
27777,77778 kg/jam
189,7938876 kg/m
3

1272,676254 kg/m
3

V-18
Densitas metil ester
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi dekanter ( H )
Tebal dekanter ( ts )
Tebal tutup atas
Tinggi tutup atas
886,0404301 kg/m
3

883,1786 ft
3

1039,0337 ft
3

101,625 in = 8,46875 ft
102 in = 1224 ft
18,3687 ft = 220,4244 in
3/16 in
3/16 in
1,4312 ft = 17,1744 in

15. POMPA SENTRIFUGAL (L-212)
Fungsi Untuk mengalirkan metil ester dari
dekanter III menuju ke tangki adsorpsi
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
50,688 lb/ft
3
9,6542 cP
28233,54763 kg/jam
152,7919 gal/menit
4 HP


V-19
16. TANGKI ADSORPSI (M-230)
Fungsi Untuk mengurangi kandungan air
dalam metil ester
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Jenis impeller
Jumlah impeller
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical dilengkapi pengaduk
1 buah
Carbon steel
15 menit
28233,54763 lb/ft3
55,13282 lb/ft3
281,6553 ft3
331,3592 ft3
71,625 in = 5,96875 ft
72 in = 864 ft
11,6848 ft = 140,2176 in
3/16 in
3/16 in
1,0087 ft = 12,1044 in
3/16 in
1,7230 ft = 20,676 in
Turbin dengan 6 flat blade
3 buah
V-20
Diameter impeller ( Da )
Lebar impeller ( W )
Panjang blade ( L )
Kecepatan rotasi ( N )
Power
1,9896 ft = 23,8752 in
0,3382 ft = 4,0584 in
0,6632 ft = 7,9584 in
1,25 rps
1 HP

17. POMPA SENTRIFUGAL (L-231)
Fungsi Untuk mengalirkan metil ester dari
tangki adsorpsi ke filter press I
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
55,5123 lb/ft
3
9,6542 cP
28233,54763 kg/jam
139,5057 gal/menit
3 HP

18. FILTER PRESS I (P-232)
Fungsi Untuk memisahkan kalsiumklorida dari
metil ester
Tipe
Jumlah
Plate and Frame
1 buah
V-21
Bahan konstruksi
Input massa
Densitas campuran
Kapasitas filter press
Ukuran plate
Area size
Kapasitas phate dan frame
Jumlah phate
Cast Iron
28233,54763 kg/jam 6243,6791 lb/jam
56,58892 lb/ft
3

1099,9269 ft
3

30 in
101,1 ft
2

0,42 cm.ft/in
90 buah


19. POMPA SENTRIFUGAL ( L-233)
Fungsi Untuk mengalirkan metil ester dari
filter press I menuju ke storage metil
ester
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
55,20114 lb/ft
3
8,7631 cP
28163,31805 kg/jam
1139,9545 gal/menit
3 HP

V-22
20. STORAGE METIL ESTER (F-234)
Fungsi Untuk menyimpan produk metil ester
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical
8 buah
Carbon Steel
15 hari
28163,31805 kg/jam
55,20114286 lb/ft
3

404074,0235 ft
3

475381,2041 ft
3

204 in = 2448 ft
207,625 in = 2491,5 ft
33,2193 ft = 398,6316 in
3/16 in
3/16 in
2,8677 ft = 34,4142 in
3/16 in
4,8985 ft = 58,782 in



V-23
21. TANGKI PENAMPUNG GLISERIN (F-301 )
Fungsi Untuk menampung gliserin
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Densitas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical
1 buah
Carbon Steel
30 menit
7754,805474 kg/jam
66,16971429 lb/ft
3

128,9153 ft
3

58,4538 in = 701,
53,625 in = 4,46875 ft
58,4538 in = 4,87115 ft
8,7483 ft = 104,9796 in
3/16 in
3/16 in
0,7552 ft = 9,0624 in
3/16 in
1,2900 ft = 15,48 in



V-24
22. POMPA SENTRIFUGAL (L-302)
Fungsi Untuk mengalirkan gliserin mentah dari
tangki gliserin menuju tangki asidulasi
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
79,53942857 /ft
3
10,1438 cP
7754,805474 kg/jam
26,7521 gal/menit
1 HP

23. TANGKI ASIDULASI (M-310)
Fungsi Untuk membersihkan gliserin mentah
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Denistas campuran
Volume tangki
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical dilengkapi pengaduk
1 buah
Carbon Steel
15 menit
7754,805474 kg/jam
78,90547143 lb/ft
3
54,0544 ft3
V-25
Volume liquid
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Impeller
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Diameter impeller ( Da )
Lebar blade ( W )
Panjang blade ( L )
Kecepatan rotasi ( N )
Power
67,5681 ft3
41,625 in = 3,46875 ft
44,733 in = 536,796 ft
6,7906 in = 81,4872 ft
6,7906 ft = 81,4872 in
3/16 in
3/16 in
0,5862 ft = 7,0344 in
3/16 in
Turbin dengan 6 flat blade
1,0813 ft = 12,0161 in
1,15625 ft = 13,875 in
0,1966 ft = 2,3592 in
1,25 rps
0,5 HP

24. DEKANTER IV (H-211)
Fungsi Untuk memisahkan air pencuci dari
metil ester
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Dekanter horizontal
1 buah
Carbon Steel
10 menit
V-26
Massa gliserin
Massa FFA + sabun
Densitas campuran
Densitas gliserin
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha
2600,21473 kg/jam
424,1949 kg/jam
1263,916536 kg/m
3
1272,676254 kg/m
3

34,1301 ft
3

40,1931 ft
3

33,625 ft = 2,8021 ft
34,5426 in = 414,5112 ft
6,657 ft
3/16 in
3/16 in
0,4736 ft = 5,6832 in


25. POMPA SENTRIFUGAL (L-312)
Fungsi Untuk mengalirkan gliserin dari
dekanter IV menuju ke evaporator
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
66,16971429 lb/ft
3
3,6027 cP
7055,980648 kg/jam
V-27
Rate volumetric
Power
29,2657 gal/menit
1,5 HP

26. POMPA SENTRIFUGAL (L-313)
Fungsi Untuk mengalirkan sabun dan FFA dari
dekanter IV menuju storage soap dan
fatty acid
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa sentrifugal
1 buah
Cast Iron
47,14914286 lb/ft
3
2,1563 cP
288,6125146 kg/jam
1,6608 gal/menit
0,5 HP

27. STORAGE SOAP DAN FATTY ACID (F-314)
Fungsi Untuk menampung FFA + sabun
sebagai produk samping
Tipe


Jumlah
Silinder tagak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
conical
1 buah
V-28
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Denistas campuran
Volume tangki
Volume liquid
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Carbon Steel
30 hari
288,6125146 kg/jam
47,14914286 lb/ft3
5703,5809 ft3
4848,0438 ft3
191,625 in = 15,96875 ft
192 in = 2304 ft
31,2616 ft = 375,1392 in
3/16 in
3/16 in
2,6987 ft = 32,3844 in
3/16 in
4,6098 ft = 375,1392 in

28. EVAPORATOR (V-320)
Fungsi Untuk memekatkan gliserin
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Waktu tinggal
Input massa
Denistas campuran
Long tube evaporator
1 buah
Carbon Steel
30 menit
7055,980648 kg/jam
67,09371429 lb/ft3
V-29
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
115,6827
136,0973 ft3
53,625 in = 4,46875 ft
54 in = 48 ft
8,3503 ft = 104,9796 in
3/16 in
3/16 in
0,7552 ft = 9,0624 in
3/16 in
1,2900 ft = 15,48 in


Shell Tube
Dls = 8 in
n = 1
B = 5
de = 0,73
1 = 5 ft
N + 1 = 12
24
12 5 12 1 x
B
x

C = P
T
DO = =
DO BWG 16
di = 0,620
P
T
= 1 angular system
a = 0,302 in
2
a = 0,1963 ft
2
/ft
1 = 5 ft
Nt = 20
n = 4


V-30
29. COOLER (E-335)
Fungsi Untuk mendinginkan gliserin dari
evaporator sebelum masuk ke filter
press II
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Tipe HE
Shell and tube
1 buah
Carbon steel
1-2

Shell Tube
Dls = 8 in
n = 4
B = 16
de = 0,72 in = 0,62 ft
1 = 6 ft
C = P
T
DO = 1 - 0,75 = 0,5
0,75 DO BWG 16
di = 0,870
P
T
= 1 triangular system
a = 0,302 in
2
a = 0,1963 ft
2
/ft
1 = 6 ft
Nt = 14
n = 4





V-31
30. POMPA ROTARY (L-341)
Fungsi Untuk mengalirkan gliserin dari
evaporator menuju cooler
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa rotary
1 buah
Cast Iron
79,53942857 lb/ft
2
108,1438 cP
10525,68113 kg/jam
36,3128 gal/menit
1,5 HP


31. FILTER PRESS II (P-342)
Fungsi Untuk pemisahan bleaching agent dari
glierin
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Input massa
Densitas campuran
Kapasitas filter press
Ukuran plate
Plate and Frame
1 buah
Cast iron
10525,68113kg = 23204,9167lb/jam
80,08 lb/ft
3


0,42 cm.ft/in

30 in

V-32
Kapasitas plate dan frame
Jumlah plate
289,7717 ft
3


23 buah


32. POMPA ROTARY (L-34)
Fungsi Untuk mengalirkan gliserin dari
evaporator menuju cooler
Tipe
Jumlah
Bahan konstruksi
Densitas campuran
Viskositas campuran
Input massa
Rate volumetric
Power
Pompa rotary
1 buah
Cast Iron
80.08 lb/ft
2
106,2361 cP
10525,68113 kg/jam
36,3128 gal/menit
1,5 HP

33. STORAGE GLISERIN (F-344)
Fungsi Untuk menampung produk samping
gliserin
Tipe


Jumlah
Bahan konstruksi
Silinder tegak dengan tutup atas
standard dished dan tutup bawah
konical
1 buah
Carbon steel
V-33
Waktu tinggal
Input massa
Denistas campuran
Volume liquid
Volume tangki
Diameter dalam ( di )
Diameter luar ( do )
Tinggi tangki ( H )
Tebal tangki ( ts )
Tebal tutup atas ( tha )
Tinggi tutup atas ( Ha )
Tebal tutup bawah ( thb )
Tinggi tutup bawah ( Hb )
15 hari
10525,68113 kg/jam
80,08 lb/ft
3

104100,143 ft
3

122470,7565 ft
3

203,625 ft = 16,96875 in
204 in = 2448 ft
32,50545 ft = 390,0654 in
3/16 in
3/16 in
2,8061 ft = 33,6732 in
3/16 in
4,7932 ft = 390,0654 in

VI-1
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA

Nama alat : Reaktor
Kode : R-110
Fungsi : Sebagai tempat untuk bereaksinya trigliserida ( minyak jarak) dengan
metanol dan NaOH membentuk metil ester dengan proses
transesterifikasi.
Type : Mixed Flow Reaktor dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah berbentuk conical dengan sudut puncak 120
0
C dan dilengkapi pengaduk 4
blade dan coil pemanas.
Direncanakan:
- Bahan konstruksi reaktor Plate Steel SA 240 Grade M type 316
- Tipe pengelasan : Double Welded Butt Joint (E = 0,8)
- Faktor korosi (C) : 1/16 in
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah reaksi endoterm sehingga reaktor
dilengkapi dengan jaket pemanas yang berfungsi untuk menjaga temperatur operasi
reaktor, yaitu pada suhu 60
0
C. Untuk mengontrol kondisi operasi, maka perlu
dipasang instrumentasi yang meliputi level contol dan temperatur control. Proses
dilengkapi coil pemanas karena dalam proses ini membutuhkan panas. Pada coil
pemanas menggunakan steam karena daya yang dihasilkan lebih besar sehingga
prosesnya lebih efisien dan ekonomis.

VI-1
VI-2
Perlengakapan : pengaduk, coil pemanas
Kondisi operasi : temperatur = 60
0
C = 140
0
F
tekanan = 1 atm
waktu operasi = 60 menit
fase = liquid liquid
camp = 57,03657143 lb/ft
3

Bahan konstruksi : Carbon Steel. SA 135 grade B ( f = 12750 )
( Brownell & Young, App.D-1 hal 335)
Jenis pengelasan : Single welded but joint ( E = 0,85 )
Faktor korosi : 1/16 in
6.1. Menentukan Dimensi Reaktor
Massa masuk = 90972,6864 kg/jam = 200558,3844 lb/jam
campuran = 57,03657143 lb/ft
3
a. Menentukan Volume Tangki
Volume liquid :

m

:
03657143 , 57
3844 , 200558
= 3516,312068 ft
3
/jam
3516,312068 ft
3
/jam x 1jam = 3516,312068 ft
3
/jam
Diasumsikan
Volume ruang kosong : 20% volume liquid liquid
Volume coil dan pengaduk : 10% volume liquid
Volume ruang kosong = 20% x 3516,312068 ft
3
/jam = 703,2624136 ft
3
/jam
VI-3
Volume coil dan pengaduk = 10% x 3516,312068 ft
3
/jam = 351,6312068 ft
3
/jam
Jadi volume total = V.
liquid
+ V.
ruang kosong
+ V. (
Coil dan Pengaduk
)
= 3516,312068 ft
3
+ 703,2624136 ft
3
+ 3516,312068 ft
3
= 4571,205688 ft
3

b. Menentukan vol.liquid dalam shell ( Vs )
V liquid dalam shell = v.liquid v. Tutup bawah
= 351,6312068 -

2 / 1 24
.
3
tg
di

= 3516, 312068 -
60 24
) 06227869 , 15 .(
3
tg


= 3434,088466 ft
3

c. Menghitung tinggi liquid dalam shell
Vs =
4

.di
2
.l
ls

3434,08846 =
4
14 , 3
. ( 15,06227869)
2
.l
ls



.l
ls
= 19,28237229 ft = 231,3884674 in
d. Menentukan Tekanan Design
P
Design
= P
Operasi


+ P
Hidrostatik

P
Operasi
= 1 atm = 14,7 psi
P
Hidrostatik
= P
Operasi
+
144
) 1 ( H
(Brownell &Young Pers 3.17, Hal 46)
P
Design
= P
Operasi


+ P
Hidrostatik

VI-4
=
144
) 1 ( H
+
144
) 1 28237229 , 19 ( 03657143 , 57

= 0,7214 psi
P
operasi
= 1 atm = 14,7 psia
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= ( 14,7 + 0,7214 ) psi
= 15,4214 psi
e. Menentukan tebal silinder ( ts )
Berdasarkan Brownell &Young, App D Hal 342, bahan yang digunakan Plate Steel
SA 240 Grade M type 316, dengan f = 12750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) . 6 , 0 . ( 2
.
pi E f
di pi

+ C
=
4214 , 15 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
7473443 , 180 4214 , 15
x x
x

+ 1/16
= 0,012865x
16
16
+
16
1

=
16
19115 , 0
in
= 3/16 in
Standarisasi do
do = di + 2 ts
= 180,7473443 + 2 (3/16)
= 181,1223443 in
VI-5
Dengan pendekatan ke atas diperoleh do = 180, maka berdasarkan Brownell &Young,
Tabel 5-7, Hal 89 diperoleh :
Do = 180
Icr = 11
r = 170
Menentukan harga di baru
di = do 2 ts
= 180 2 (3/16)
= 179,625 in = 14,96875 ft
Cek hubungan antara Ls dengan di
Volume total =

2 / 1 24
3 .
tg
di
+
4
2 .di
.Ls + 0,0847 ( di
3
)
4571,205688 ft
3
=
60 24
3 ) 96875 , 14 .
tg

+
4
2 ) 96875 , 14 .(
Ls + 0,0847 ( 14,96875
3
)
4571,205688 ft
3
= 253,34619 + 175,8898291 Ls + 284,079579
4571,205688 ft
3
= 537,425759 Ls
537,425759 Ls = 4033,7799
Ls = 22,93356 ft = 275,2027 in
di
Ls
=
96875 , 14
93356 , 22
= 1,532 > 1,5 ( memenuhi )
6.2. Menentukan dimensi tutup
a. Menentukan tebal tutup atas berbentuk standard dished
- r = 30 in ( Brownell & Young table 5.7 hal 89 )
VI-6
- icr = 1 7/8 in ( Brownell & Young table 5.6 hal 89 )
- sf = 1,5 in ( Brownell & Young table 5.6 hal 88 )
tha =
) 1 , 0 (
885 , 0
xPi fxE
xPixr

+ C B ( Brownell & Young Pers 13.12 hal 258)


=
) 9942 , 15 1 , 0 ( ) 8 , 0 . 18750 (
625 , 179 4742 , 15 885 , 0
x
x x

+ 1/16
= 0,2270 x 16/16 + 1/16
=
16
63216 , 4
in
Tinggi tutup atas ( ha )
a = di/2 =
2
625 , 179
= 89,8125 in = 7,484375 ft
AB = a icr = (89,8125 1 7/8 ) = 88,9375 in = 7,41145833 ft
BC = r = icr = ( 30 1 7/8 ) = 29,125 in = 2,427083333 ft
AC = 2 ) ( 2 ) ( AB BC = 2 ) 9375 , 88 ( 2 ) 125 , 29 (
= 27,55590 in = 2,296325756 ft
b = r AC = 30 27,55590 = 2,4441 in = 0,203675 ft
ha = tha + b + sf =

16
3
+ 2,4441
= 3,9441 in = 0,328675 ft
b. Menentukan tebal tutup bawah
Tebal tutup bawah ( thb ) berbentuk conical dengan = 120
0

thb =
2 / 1 cos ). . 6 , 0 . ( 2
.
Pi E f
si Pi

+ C
VI-7
=
60 cos ) 154214 . 6 , 0 85 , 0 . 12750 ( 2
625 , 179 154214

x
+
16
1

= 0,25582 x 16/16 + 1/16 in
=
16
07849 , 0

16
3
in
Dari Brownell & Young, tabel 5.6 hal 88 untuk ts 3/16 maka sf 1,5-2 diambil harga sf
= 1,5 in
Tinggi tutup bawah ( hb ) :
b =
2 / 1
2 / 1
tg
di
=
120 . 2 / 1
) 625 , 179 ( 2 / 1
tg
= 51,85327 in
hb = b + sf = 51,85327 + 1,5 = 53,3527 in
Dari perhitungan diatas, maka diperoleh dimensi reaktor sebagai berikut :
do = 30 in tha = 3/16 in
di = 179,625 in ha = 3,9441 in
Ls = 275,2027 in thb = 3/16 in
ts = 2/16 in hb = 53,35327 in
Tinggi reaktor ( H ) = Tinggi ( tutup bawah + silinder + tutup atas )
= hb + Ls + ha
= 53,35327 + 275,2027 + 3,9441
= 331,00007 in
= 27,583339 ft



VI-8
6.3. Menentukan perhitungan pengaduk
Perencanaan pengaduk :
Digunakan pengaduk jenis axial turbin dengan 4 buah blade
Bahan kontruksi impeller dari SA 240 Grade M type 316
Bahan yang digunakan unituk kontruksi poros pengaduk adalah Hot Rolled Steel
SAE 1020
Data-data dari jenis pengaduk (Brown,fig 477, Hal 507) sesuai dengan perancangan:
Dt/Di = 2,4 3,0
ZL/Di = 0,4 0,5
Zi/Di = 2,4 3,0
W/Di = 0,125
L/Di = 0,25
J/Dt =1/12
Dimana:
Dt = Diameter dalam dari silinder
Di = Diameter dari impeller
Zi = Tinggi impeller dari dasar tangki
J = Tebal blade
W = Lebar daun impeller
L = Panjang impeller
ZL = Tinggi liquid dalam silinder


VI-9
a. Menentukan Diameter Impeller
Dt/Di = 3,0
Di = Dt/3 = 179,625
= 59,875 in = 4,989583 ft
b. Menentukan Tinggi Impeller dari Tangki
Zi/Di = 0,5
Zi = 0,4 x 59,875 in = 2,49479 ft
c. Menentukan Panjang Impeller
L = x Di
= x 59,875 in = 14,96875 in = 1,24739 ft
d. Menentukan Lebar Daun impeller
W/Di = 0,125
W = 0,17 x 59,875 in = 7,484375 in = 0,623697 ft
e. Menentukan Tebal Blades
J/Dt = 1/12 sehingga,
J = 59,875/12 = 4,98 in = 0,415 ft
f. Menentukan Jumlah Pengaduk
n =
2 2xdi
H

=
2 ) 675 , 59 ( 2
94486 , 61
x
= 0,04647 1 buah


VI-10
g. Menentukan Daya Pengaduk
P =
gc
xDi xn x
5 3


Dimana:
P = Daya pengaduk (lbf. ft/dtt)
= Power number dengan menghitung bilangan Reynold (Nre).
gc = 32,2 lbm.ft/lbf (Geankolis App A1-5, Hal 851)
= Densitas bahan = 57,03657 lb/ft
3
Bahan = 0,03623 lb/ft detik
n = Putaran pengaduk = 75 rpm = 1,25 rps
Menghitung N
Re
:
N
Re
=
03623 , 0
03657 , 57 ) 98958 , 4 ( 25 , 1
2
x
(Geankolis pers 3.4.1, Hal 144)
= 48980,87909 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis fig 3 4-4 hal 157, diperoleh = 1,2
P =
xgc
Di n
550
. . .
3 3


=
lbf ft lb x
ft rpsx x ft lb x
. det / . 2 , 32 550
) 98958 , 4 ( ) 25 , 1 ( / 03657 2 , 1
2
5 3 3

= 23,34351 Hp 23,5 buah
Kehilangan kehilangan daya :
- Gain Losses ( kebocoran daya pada proses daan bearing ) diperkirakan 10%
dari daya masuk.
VI-11
- Transmission System Lossess ( kebocoran belt atau gear ) diperkirakan 20%
dari daya masuk
Sehingga daya yang dibutuhkan :
P yang dibutuhkan = ( 0,1 + 0,2 ) P + P
= ( 0,1 + 0,2 ) 23,34351 + 0,00285
= 27,34656 Hp 0,5 Hp
Jadi digunakan pengaduk dengan daya 0,5 Hp
h. Perhitungan Poros Pengaduk
Menentukan Diameter poros dengan rumus:
T =
16
2
xSxD
(Hesse, persamaan 16-2 hal 465)
Keterangan:
T = Momen puntir (lb.in) =
N
xH 63025
(Hesse, Hal 469)
H = Daya motor pada poros = 0,5 Hp
N = Putaran pengaduk 75 rpm
Maka :
T =
75
5 , 0 63025 x
= 420,16667 lb in
Dari Hesse table 16-1 hal 467, untuk bahan Hot Rolled Steal SAE 1020 mengadung
karbon 20% dengan batas = 36000 lb/in
2

S = Maksimum design shering stress yang diijinkan,
= 20 % x 36000 lb/ in
2
:
= 7200 lb/in
2
(Hesse, Tabel 16.1 hal, 467)
VI-12
Maka didapatkan diameter poros pengaduk ( D ) :
Dp =

xS
xT

16
1/3

Dp =

7200 14 , 3
16667 , 420 16
x
x
1/3
= 0,66737 in

i. Menentukan Jumlah Pengaduk
Sg =
3
/ 43 , 62 ft lb


=
3
3
/ 43 , 62
/ 03657143 , 57
ft lb
ft lb

= 0,91360
N =
gki diameter
id tinggiliqu
tan
x Sg =
di
hl
x Sg
=
75 , 47
0996 , 42
x 0,91360= 0,80549 1 buah
j. Menentukan Panjang Poros
L = h + I Zi
Dimana:
L = panjang poros ( ft )
h = tinggi silinder + tinggi tutup atas = 279,1468 in
l = panjang poros diatas bejana tangki = 1 ft = 12 in
Zi = jarak impeller dari dasar tangki = 29,9375 in

VI-13
Jadi panjang poros pengaduk :
L = (279,1468 + 12 ) - 29,9375 = 261,2093 in
Kesimpulan :
Type = axial turbin 4 blades sudut 45
0
angle
Di = 59,875 in J = 14,96875
Zi = 29,9375 in n = 1 buah
W = 7,484375 in daya = 23,5 Hp
L = 261,2093 in diameter poros = 0,66737 in
Panjang poros = 261.2093 in
6.4. Perhitungan Nozzle
Perencanaan :
Nozzle pada tutup atas standard dishead
- Nozzle untuk pemasukan minyak jarak
- Nozzle untuk pemasukan larutan Na-Metoksida
Nozzle untuk silinder reaktor
- Nozzle untuk pemasukan steam
- Nozzle untuk pengeluaran steam
Nozzle pada tutup baah conical
- Nozzle untuk pengeluaran produk
Digunanakan flange standard type Welding neck pada :
- Nozzle untuk pemasukan bahan baku utama
- Nozzle untuk pemasukan dan pengeluaran steam
- Nozzle untuk pengeluaran produk
VI-14
Dasar perhitungan
a) Nozzle pemasukan minyak jarak
Bahan masuk = 5115,3984 kg/jam = 11277,40731 lb/jam
minyak jarak = 60,15429 lb/ft
3
Rate Volumetrik =
3 / 15429 , 60
/ 40731 , 11277
ft lb
jam lb

= 187,4746974 ft
3
/jam = 0,05208 ft
3
/detik
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
= 3,9 (0,05208 )
0,45
x (60,15429)
0,13
= 1,75740 in
Dari Geankoplis App A5 hal 892, maka dipilih pipa 1 in IPS Sch 40
dengan ukuran :
di = 1,610 in
do = 1,90 in
A = 2,04 in = 0,01416 ft
b) Nozzle pemasukan larutan Na-Metoksida
Bahan masuk = 28244,87816 kg/jam = 62268,6584 lb/jam
Na-Metoksida = 49,72 lb/ft
3
Rate Volumetrik =
72 , 49
6584 , 62268

= 1252,38653 ft
3
/jam = 0,34789 ft
3
/detik
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
= 3,9 (0,34789)
0,45
x (49,72)
0,13
= 4,02960 in

VI-15
Dari Geankoplis App A5 hal 892, maka dipilih pipa 3/4 in IPS Sch 40
dengan ukuran :
di = 4,029in
do = 4,50in
A = 12,7in = 0,08819 ft
c) Nozzle pemasukan dan pengeluaran steam pemanas
Rate steam masuk = 1011,6672 kg/jam = 2230,32150 lb/jam
steam = 62,16 lb/ft
3

Rate Volumetrik =
16 , 62
32150 , 2230

= 35,88033 ft
3
/jam
= 0,00997ft
3
/detik
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
x
0,13
= 3,9 (0,00997)
0,45
x (62,16)
0,13

= 4,02960 in
Dari Geankoplis App A5 hal 892, maka dipilih pipa 3/4 in IPS Sch 40
dengan ukuran :
di = 0,824in
do = 1,05 in
A = 0,864 in = 0,006ft
d) Nozzle pengeluaran produk
Bahan keluar = 33497,9344 kg/jam = 73849,54618 lb/jam
campuran = 57,03657 lb/ft
3

VI-16
Rate Volumetrik =
03657 , 57
54618 , 73849

= 1249,77534 ft
3
/jam
= 0,35965 ft
3
/detik
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
= 3,9 (0,35965
0,45
x (57,03657)
0,13
= 4,1634 in
Dari Geankoplis App A5 hal 892, maka dipilih pipa 4 in IPS Sch 40
dengan ukuran :
di = 4,026in
do = 4,50 in
A = 12,7 in
2
= 0,08819ft
2
Dari Brownell & Young Hal 221 Fig 12-2 didapatkan dimensi flange untuk semua
nozzle, dipilih flange standart type welding-neck untuk semua nozzle adalah
sebagai berikut :
Nozzle NPS A T R E K L B
A 1 5 1 1/16 2 7/8 2 9/16 1,90 2 7/16 1,61
B 4 9 1 5/16 6 3/16 5 5/6 4,50 3 4,03
C 3 7/8 1 11/16 1 1,05 2 1/16 0,02
D 4 9 1 5/16 6 3/16 5 5/16 4,50 3 4,03
Keterangan :
Nozzle A = Untuk pemasukan minyak jarak
Nozzle B = Untuk pemasukan larutan Na-Metoksida
VI-17
Nozzle C = Untuk pemasukan dan pengeluaran steam
Nozzle D = Untuk pengeluaran produk
NPS = Ukuran nominal pipa (in)
6.5. Perhitungan Coil Pemanas
Dasar perancangan :
Reaksi yang terjadi dalam tangki netralisasi adalah reaksi endotermis dan beroperasi
pada suhu 60
0
C =140
0
F
Steam masuk pada suhu 230
0
F dan keluar pada suhu 230
0
F
Tekanan operasi = 1 atm
Digunakan coil pemanas berbentuk spiral dengan konstruksi High Alloy Stell SA 240
grade C tipe 347
a. Menentukan Suhu Kalorik
TLMD =
2 / 1 ln
2 1
t t
t t


=
) 86 230 /( ) 86 230 /( ) 140 230 ln(
) 86 230 ( ) 140 230 (


= 114,893
0
F
Tc =
2
2 1 T T
=
2
230 230
= 230
0
F
Tc =
2
2 1 t t
=
2
140 86
= 113
0
F
b. Merencanakan Ukuran Pipa
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
Pipa komersial steel 12 in IPS sch 30
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft

VI-18
c. Mencari Panjang Pipa
N
Re
=
42 , 2
2
x
xNx L



Kecepatan putar = N = ik putaran
ik
menit
x
menit
putaran
det / 5 , 2
det 60
1
1
150
=
L = 1/3 diameter silnder = 1/3 x 14,96875 = 4,98958 ft
N
Re
=
42 , 2 0005213 , 0
68514286 , 55 5 , 2 98958 , 4
2
x
x x

= 27506,59175
Dari Kern 834 didapat jh = 510
Dimana k = 0,666 = 0,00658 lb/ft.det = 23,688 lb/ft.jam
Cp = 1,0512
Dari Kern 835 didapat hio = 1450
Ho = jh
|
.
|

\
|
di
k
|
.
|

\
|
k
Cp
= 150 x |
.
|

\
|
4688 , 10
666 , 0
|
.
|

\
|
0066 , 0
77028072 , 18 0512 , 1 x

Ho = 961,2346
Uc =
ho hio
hioxhio

=
4597955 , 860 1450
4597955 , 860 1450

x
= 2851,654728
Rd =
UcxUD
UD Uc
=
UD
1
-
Uc
1

UD
1
= Rd -
Uc
1
= 0,004 -
654728 , 2851
1
= 0,00365
U
D
= 273,9726
A =
t UD A .
o
=
893 , 144 9726 , 273
1891 , 142293
x
= 4,5236
VI-19
L =
" a
A
=
05125 , 0
5236 , 4
= 88,2662
Jumlah lilitan coil
n =
Dcoil
L
.

Jika pengaduk < d coil < d bejana, maka :
d pengaduk = 4,98958 ft
d bejana = 10,4688 ft
Dirancang d coil = 1 ft
Jumlah lilitan ( n ) =
1 13 , 3
2662 , 88
x
= 14,0551 14 buah
Do = 3,50 in, jarak antara coil = 3 in
Tinggi coil = ( n-1 ) x ( do + jarak antar coil ) + do
= ( 14-1 ) x ( 3,50 + 3 ) + 3,50
= 130 in = 10,833 ft
Tinggi tangki = 27,583339 ft
Tinggi coil < tinggi tangki ( memenuhi )
6.6. Rancangan Flange dan Bolting
Untuk mempermudah perbaikan dan perawatan tangki maka tutup tangki
dihubungkan dengan bagian shell secara flange dan bolting :
a. Flange
Bahan = High Alloy Steel SA 240 Grade M Type 316
Tensile Strength Minimum = 75000 psi
Allowed Stress = 15000 psi
VI-20
Tipe Flange = Ring Flange (Brownell App D, Hal 342 )
b. Bolting
Bahan = Low Alloy Steel SA 193 Grade B 16
Tensile Strength Minimum = 75000 psi
Allowed Stress = 15000 psi (Brownell, tabel 13-1, Hal 252)
c. Gasket
Bahan = Flate Metal, Asbestos Filled
Gasket faktor = 3,75 psi
Minimum design seating stress = 9000 psi (Brownell, fig 12-11, Hal 228)
Menentukan Tebal Gasket
Dari Brownell & Young persamaaan 12.2, hal 226 didapatkan:

di
do
=
) 1 (

m p y
pm y

Dimana:
do = Diameter luar gasket (in)
di = Diameter dalam gasket (in)
p = Internal pressure = 14,7 psi
m = Gasket faktor = 3,75 psi
y = Yield stress = 9000 psi
Maka:
di
do
=
) 1 75 , 3 ( 5 , 14 9000
75 , 3 7 , 14 9000


x
x
= 1,00082
- di gasket = OD shell = 180 in
VI-21
- do = 1,00082 x di = 1,00082 x 180
= 180,144 in
Lebar gasket minimal (n)
n =
2
di do
=
2
180 144 , 180
= 0,072 1/16 = 0,0625 in
Diameter rata-rata gasket (G):
G = di + n
= 180 + 0,072 = 180,072 in = 15,006ft
Menentukan Jumlah dan Ukuran Baut
a. Perhitungan beban baut/beban gasket
- Beban supaya gasket tidak bocor (Hy)
(Brownell & Young, Pers.12.88 Hal 240)
Wm
2
= Hy = b x x G x Y
Dimana:
b = Lebar efektif gasket
Y = Yield stress = 9000 psi
G = Diameter rata-rata gasket = 180,072 in
Dari Gambar 12.12 Brownell & Young, Hal 229, lebar seating gasket bawah:
b =
2
n
=
2
0072 , 0
= 0,036 in < 0,25 in maka b = Bo
Sehingga:
Hy = Wm
2
= x b x G x Y
= 3,14x 0,036 x 180,072 x 9000 = 183198,04499 lb
VI-22
- Beban agar baut tidak bocor (Hp)
H = 2 x b x x G x m x p (Brownell & Young, Pers. 12.89, Hal 240)
= 2 x 0,0366 x 3,14 x 180,072 x 3,75 x 14,7
= 2244,1761 lb
- Beban karena tekanan dalam (H)
H =
4

xG
2
x P) (Brownell & Young, Pers. 12.89, Hal 240)
=
4
14 , 3
x (180,072
2
x 14,7 = 374178,9637 lb
- Total berat pada kondisi operasi (Wm
1
)
Wm
1
= H + Hp (Brownell & Young, Pers. 12.91, Hal 240 )
= 374178,9637 + 2244,1761 = 376423,1398lb
b. Perhitungan Luas Minimum Bolting Area
Brownell & Young, persamaan 12.92 Hal 240:
Am
1
=
fa
Wm
2
=
15000
0499 , 183198
= 12,2132 in
2
Wm
1
> Wm
2
maka yang mengontrol adalah Wm
1
c. Perhitungan Bolt Optimum
Dari Brownell & Young, Tabel 10.4 Hal 240, dicoba:
Ukuran baut = 1 in
Root area = 0,551 in
2

Bolting spacing minimum (Bs) = 2 in
Minimal radial distance(R) = 1 3/8 in
Edge distance (E) = 1 1/16 in
VI-23
Jumlah bolting optimum =
RootArea
Am
2
=
551 , 0
2132 , 12
= 22,16551 23 buah
Bolting circle diameter (C):
C = IDshell + 2 (1,4159 q
o
+ R)
Dimana q
o
= Tebal shell = 3/16 in,
IDshell = 179,625 in
C = 179,625 + 2 x (1,4159 x 3/16 + 11/8) = 182,9095 in
Diameter luar flange
OD = C + 2 E = 182,9095 + 2 x (1 1/16) = 185,0309 in = 15,4192ft
- Cek lebar gasket
Ab aktual = Jumlah baut x Root area = 23 x 0,551 = 12,673 in
- Lebar gasket minimal
L = Ab aktual x
G xYx x
F
. 2

= 12,673 x
071 , 180 9000 14 , 3 2
15000
x x x

= 0,01868 < 0,0071 in (Karena L < n, maka lebar gasket memenuhi)
d. Perhitungan Moment
- Perhitungan keadaan bolting uap (tanpa tekanan dalam)
W =
2
Ab Am
x fa (Brownell & Young, Pers. 12.94, Hal 242)
=
2
673 , 12 2132 , 12
x 15000
= 186646,5 lb
VI-24
Jarak radikal dari beban gasket yang bereaksi terhadap bolt circle (hG) adalah:
hG =1/2 (C-G) (Brownell & Young, Pers. 12.94, Hal 242)
hG = 1/2 (182,9095 + 180,072)
= 181,48895 in
- Moment flange (Ma)
Ma = W x hG = 186646,5 in x 181,48895 = 33874277,31 in.lb
- Dalam keadaan operasi
W =Wm
2
= 37623,1398 lb
Hydrostatik dan Force pada daerah dalam flange (HD):
HD = 0,785 x B
2
x P (Brownell & Young, Pers. 12.96, Hal 242 )
Dimana:
B = OD shell = 180 in
P = Tekanan operasi = 14,7 psi
Maka:
HD = 0,785 x (180)
2
x 14,7
= 373879,8 in
- Radial bolt circle pada aksi (hD)
h
D
= 1/2 (CG) (Brownell & Young, Pers. 12.100, Hal 242 )
= 1/2 (182,9095- 180) = 2,8389 in
- Moment komponen (M
D
)
M
D
= H
D
x h
D
(Brownell & Young, Pers. 12.96, Hal 242 )
= 373879,8 x 2,8389
= 1059337,9616 lb.in
VI-25
Perbedaan antara baut flange dengan gaya hidrostatik total(HG):
HG = WH = Wm
2
H (Brownell & Young, Pers. 12.98 Hal 242 )
= 376423,1398 374178,9637
= 2244,1761in
- Moment komponen (M
G
)
M
G
= H
G
x h
G
(Brownell & Young, Pers. 12.98, Hal 242)
= 2244,1761in x 181,48895
= 407293,64 in.lb
Perbedaan antara gaya hidrostatik total dengan gaya hidrostatik dalam area flange:
HT = H HD (Brownell & Young, Pers. 12.98, Hal 242)
= 374178,9637 373879,8
= 299,1637 lb
hT = 1/2 (hD + hG) (Brownell & Young, Pers. 12.102, Hal 244)
= 1/2 (2,8339 + 181,48895) = 92,1614 in
- Moment komponen (MT)
MT = HT + hT (Brownell & Young, Pers. 12.97, Hal 244)
= 299,1637 + 92,1614 = 391,3251 in.lb
- Moment total pada keadaan operasi (Mo)
Mo = MD + MG + MT (Brownell & Young, Pers. 12.99, Hal 244)
= 1059537,965 + 391,3251 + 407293,164
= 1467222,454 lb.in
Mmax = Ma,karena Ma > Mo

VI-26
- Perhitungan tebal flange
t =
fxB
YxM
(Brownell & Young, Pers. 12.85, Hal 239)

Jika: K =
B
A

Dimana:
A = Diameter luar flange = 185,0309 in
B = Diameter luar shell = 180 in
K =
180
0309 , 185
= 1,0279
Dari Fig. 12.22 Hal 238 Brownell & Young, diperoleh:
y = 70
Mmax = 3387,4277,31 lb in
t =
) 180 ( ) 15000 (
) / 31 , 33874277 ( ) 170 (
in x psia
in lb x

= 0,01803 in
6.7. Perhitungan Sistem Penyangga
Sistem penyangga dirancang untuk mampu menyangga berat bejana penyangga total
dan perlengkapannya.
Beban yang ditahan terdiri dari:
Berat silinder dan tutupnya (atas dan bawah)
Berat pengaduk dan perlengkapannya
Berat larutan dalam silinder
Berat attachment
VI-27
Berat coil pemanas
a. Menghitung Berat Silinder
Ws =
4

x (do
2
di
2
) x H x
Dimana:
Ws = Berat silinder reaktor, (lb)
do = Diameter luar silinder = 180 ft
H = Tinggi silinder = 275,2027 in = 22,9336 ft
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3
(Perry ed. 6 Tabel 3-118, Hal
3-95)
di = Diameter dalam silinder = 179,625 in = 14,96875
Maka:
Ws =
4

[(15)
2
(14,96875)
2
] x 22,9336 x 489
= 8244,5964 lb = 3739,7244 kg
b. Menghitung Berat Tutup Atas
Wd = A x t x
Dimana:
Wd = Berat tutup standart dishead head (lb)
A = Luas tutup standart dishead head (in
2
)
t = Tebal tutup standart dishead head = 3/16 in = 0,1875 ft
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3
(Perry ed. 6 Tabel 3-118 Hal 3-95)
Maka A = 6,28 x Rc x h (Hesse, Pers. 4.16, Hal 92)
VI-28
Rc = Crown Radius = 180 in = 15 ft
h = Tinggi tutup standart dishead head = 3,9441 ft
Maka:
A = 6,28 x 15 x 3,9441 = 371,5342 ft
3

Sehingga:
Wd = 371,5342 x 0,1875 x 489 = 34065,04196 lb = 15451,8017 kg
c. Menghitung Berat Tutup Bawah
Wc = A x t x
Dimana:
Wc = Berat tutup conical (lb)
A = Luas tutup bawah bentuk conical (ft
2
)
t = Tebal tutup conical = 3/16 in = 0,1875 ft
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3
(Perry ed. 6 Tabel 3-118, Hal 3-95)
A = (0,785)
2
(D + m)
2 2
785 , 0 ) ( 4 D m D h (Hesse, pers 14-19)
Keterangan:
D = Diameter dalam tangki = 179,625 in = 14,96875
h = Tinggi tutup conical = 4,4461 ft
m = Flat spot diameter = x 14,96875 = 7,4844 ft
Maka:
A = (0,785)
2
x 14,96875 +
1,3177
2 2
) 96875 , 14 ( 785 , 0 ) 4844 , 7 6875 , 14 ( ) 4461 , 4 ( 4
= 2656,3432 ft
2
VI-29
Sehingga:
Wc = 2656,3432 x 0,1875 x 489
= 243553,465 lb = 110475,127 kg
d. Berat Larutan
Wt = m x t
Dimana:
m = Berat larutan dalam reaktor = 90972,6864 kg/jam = 200558,3844 lb/jam
t = Waktu tinggal dalam reaktor = 1 jam,
Maka:
Wt = 90972,6864 x 1 jam = 90972,6864 lb = 200558,3844 kg
e. Menghitung Berat Poros Pengaduk
Wp = 0,785 x D
2
x L x
Dimana:
Wp = Berat poros pengaduk (lb)
D = Diameter dalam poros pengaduk = 0,66737 ft = 8,00844 in
L = Panjang poros pengaduk = 261,2093 ft = 21,76744 in
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3
(Perry ed. G tabel 3-118, Hal. 3-95)
Sehingg
Wp = 0,785 x (0,66737)
2
x 21,76744 x 489 = 4740,7775 lb = 2150,4026 kg
f. Menghitung Berat Impeller
W
i
= V x p
Dimana:

VI-30
Wi = Berat impeller (lb)
V = Volume total dari blades (ft
3
)
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3

V = 6 (P x L x T)
Dimana:
P = Panjang 1 kupingan blade (ft) = Di/2 = 2,4918 ft
L = Lebar 1 kuping blade = 0,6237 ft
T = Tebal 1 kuping blade = 1,2474 ft
Maka:
V = 6 (2,4918 x 0,1422645 x 0,0697) = 11,6458 ft
Sehingga:
Wi = 11,6458 x 489 = 5694,78495 lb = 2583,1375 kg
g. Menghitung Berat Coil Pemanas
Wcoil =
4

x (do
2
di
2
) x H x
Dimana:
Wcoil = Berat coil pemanas (lb)
OD = Diameter luar pipa coil pemanas = 3,50 in = 0,2917 ft
ID = Diameter dalam dari pipa coil pemanas = 3,068 in = 0,2557 ft
H =L = Panjang bahan kontruksi = 88,2662 ft
= Densitas bahan kontruksi = 489 lb/ft
3


VI-31
Maka:
Wcoil =
4
14 , 3
((0,2917)
2
-(0,2557)
2
)) x

88,2662 x 489 = 850,5710 lb = 385,8165 kg
h. Menghitung Berat Attachment
Berat attachment meliputi seluruh perlengkapan seperti nozzle dan sebagainya,
Rumus: Wa = 18 % x Ws (Brownell & Young, Hal 157)
Dimana:
Wa = Berat attachment (lb)
Ws = Berat silinder tangki = 505,81210 lb
Maka: Wa = 18 % x 8244,5964 = 1484,0269 lb = 673,1502 kg
i. Berat total
Wt = Ws + Wd + Wc + Wt + Wp + Wi + Wcoil + Wa
= 8244,5964 + 34065,04196 + 243553,46516 + 200558,3844 + 4740,7775 +
5694,78495 + 850,5710+ 673,1502
= 498380,7461 lb = 226064,0234 kg
j. Menghitung Kolom Penyangga (Leg)
Direncanakan:
4 buah kolom penyangga (kaki penahan)
Digunakan kolom penyangga jenis I-beam
Perhitungan:
- Beban tiap kolom,
Rumus: P =
xdb n
L H xPw
.
) ( . 4
+
n
W
(Brownell and young, per 10.76, Hal 197)
VI-32
Dimana:
P = Beban tiap kolom (lb)
Pw = Total beban permukaan karena angin (lb)
H = Tinggi vessel dari pondasi (ft)
L = Jarak antara vessel dengan dasar pondasi (ft)
db = Diameter bolt circle (ft)
n = Jumlah support (buah)
w = Berat total (lb)
Tangki diletak dalam ruangan, sehingga Pw = 0
Maka:
Rumus: P =
n
W
=
4
7461 , 498380
= 124595,1865 lb
- Tinggi kolom penyangga
L = H + l
Dimana :
l = 5 ft (ditentukan jarak dengan tanah)
H = Tinggi tangki = 27,58339 ft
L = x 27,58339 + 5 = 18,7916 ft = 225,500 in
- Trial ukuran I- beam
Ukuran I beam diambil 12 in ukuran berat 12x5 in (Brownell & Young App. G hal
355), yaitu:
Nominal size = 12 in
Berat = 124595,18651 lb
VI-33
Area of section (A) = 9,26 in
2

Depth of beam (h) = 12 in
Width of flange (b) = 5,0 in
I
1-1
= 215,8
1-1
= 4,83

L
=
83 , 4
500 , 225
= 46,6874 in
Karna L/r antara 20-60 maka, digunakan fc aman = 15000 psia
Fc aman =
A
P
=
2 2
20000 / ( 1
20000
b l
(Brownell & Young pers 4.22, Hal 67)
A =
Fcaman
P
=
15000
186516 , 124595
= 8,3064 < 9,26 in
2

Karena A < A tersedia maka ukuran 12 x 5 in memadai
Kesimpulan perancangan penyangga ( leg ) :
- Ukuran I beam = 12 x 5 in
- Berat = 124595,18651lb
- Jumlah penyangga = 4 buah
- Peletakan beban dengan beban eksentrik
k. Perhitungan Base Plate
Base plate merupakan alas / telapak kolom
- Luas base plate
Rumus: Abp =
fbp
P
(Brownell and young pers.10.35, Hal 190)
Dimana:
VI-34
Abp

= Luas base plate (in
2
)
P = Beban dari tiap-tiap base plate = beban tiap-tiap kolom = 124595,1865 lb
fpb = Stress yang diterima oleh pondasi (bearing capacity ) yang terbuat dari
Beton = 600 lb/in
2
(Hesse, Tabel 7-7 Hal 162)
Maka:
Abp

=

600
186156 , 124595
= 207,65864in
2

- Panjang dan lebar base plate
Rumus: Abp

= P x l
Dimana:
P = Panjang base plate (in)
= 2m + 0,95 h
l = Lebar base plate (in)
= 2n + 0,8 b
Asumsi: m = n (Hesse, Hal 163)
Dari Brownell and Young hal 355 diperoleh:
b = 5 in
h = 12 in
Maka:
Abp = (2m + 0,95 h) (2n + 0,8 b)
124595,1865= (2m + (0,95 x 12)) (2m + (0,8 x 5))
= (2m + 11,4) (2m + 4)
124595,1865 = 4m
2
+8m +22,8 +45,6
VI-35
0 = 4m
2
+ 30,8 m + 162,05864
4m
2
+ 30,8 m 162,05864
a = 4, b = 30,8 c = 162,05864
m
1.2
= -
a
ac b b
2
4 ) (
2


= -
4 2
) 05864 , 162 4 4 ( ) 8 , 30 ( 8 , 30
2
x
x x

m
1
= 11,28889 in
m
2
= - 3,5888in
Diambil m
1
= 11,28889 in,
Sehingga:
Panjang base plate (P) = 2m + 11,28889 h
= (2 x 11,28889) + (0,95 x 12) = 32,17778 in 33 in
Lebar base plate (l) = 2m + 0,8 b
= (2 x 11,28889) + (0,8 x 12) = 32,17778 in 32 in
Dengan dasar harga tersebut, yaitu panjang base plate 14 in dan lebar 13 in maka
ditetapkan ukuran base plate yang digunakan 33 x 32 in
Luas base plate (A)= 33 x 32 = 1056 in
2

- Peninjauan terhadap beban yang harus ditahan (bearing capacity):
F =
A
P
=
1056
186516 , 124595
= 117,9879 lb/in
2


VI-36
Dimana:
F = Bearing capacity (lb/in
2
)
P = Beban tiap kolom (lb)
A = Luas base plate (m
2
)
Kesimpulan:
F < fpb maka dimensi base plate memenuhi
Base plate 33x32 in dapat digunakan dengan aman karena beban yang harus ditahan
3117,9879 < 600 psi (harga stress maksimum)
- Peninjauan terhadap harga m dan n
- Panjang base plate: p = 2 m + 0,95 h
33 = 2 m + 11,4
m = 10,8
- Lebar base plate: l3 = 2 n + 0,8 b
13 = 2 n + 9,6
n = 6 in
Dari nilai m dan n tersebut, maka yang mengontrol dalam pemilihan tebal base plate
adalah n karena n > m
l. Menentukan Tebal Base Plate
Rumus: tbp =
2 4
10 5 , 1 Fxm x

(Hesse, Pers. 7-12 Hal 163)
Dimana:
tbp = Tebal base plate, in
F = Actual unit pressure yang terjadi pada base plate = 3,9412
VI-37
m = 1,3 in
tbp =
2 4
) 8 , 10 ( 9879 , 117 10 5 , 1 x x = 1,4348 in = 1 in
m. Menentukan Ukuran baut
Rumus: Pbaut =
nbaut
P
=
4
P

=
4
186156 , 124595
= 31148,7965 lb/baut
Fbaut = Stress baut maksimum 12000 lb/in
2

A baut =
Fbaut
Pbaut
=
12000
7965 , 31148
= 2,5957in
2
= 2 in
2
Dari Brownell & Young tabel 10-4, hal 188
Ukuran baut in dengan dimensi baut:
Ukuran baut = 2 in
Jarak antara baut = 3,75 in
Edge distance = 2 3/8 in
Nut dimension = 3 7/8 in
Jarak radial minimum = 1 3/16 in
Radius fillet Maximum = 1 3/16 in





VI-38
6.8. Perhitungan Lug dan Gusset
Perencanaan
Dasar Perhitungan :
Dari gambar 10.6, hal 191, Brownell diperoleh :
a. Lebar Lug
A = lebar lug = ukuran + 9 in
= 2 + 9 in
= 11, 5 in
B = jarak gusset = 2 ( lebar kolom 0,5 x ukuran baut )
= 2 + 8 in
= 10,5 in
b. Lebar Gusset
L = lebar gusset = 2 ( lebar kolom 0,5 x ukuran baut )
= 2 ( 4 0,5 x )
= 7,5 in
Lebar lug atas = a = 0,5 ( L + ukuran baut ) ( Brownell & Young, hal 193)
= 0,5 ( 7,5 + )
= 4 in
Perbandingan tebal base plate =
L
B

5 , 7
5 , 10
= 1,4
Dari tabel 10.6, hal 193, Brownell & Young didapat
1
= 0,211
e = 0,5 x nut dimension
= 0,5 x 3 7/8
VI-39
= 1,9375 in
c. Pondasi
Beban tiap kolom ( W ) = 124595,186156)
Wbp = p x l x t x
Dimana :
Dimana:
p = Panjang base plate = 33 in= 2,75 ft
l = Lebar base plate = 32 in = 2,67 ft
t = Tebal base plate = 1,5 in = 0,125 ft
= Densitas gaya = 489 lb/ft
3

Wbp = 2,75 x 2,67 x 0,125 x 489 = 448,8103 lb = 203,5792 kg
d. Beban Kolom Penyangga
Wp = L x A x F x
Dimana:
L = Tinggi kolom = 12,7916 ft
A =Luas kolom I-beam = 9,26 in
2
= 0,06431 ft
2

F = Faktor koreksi = 1
Wp = 12,7916 x 0,06431 x 1 x 489 = 402,2649 lb = 182,4662 kg
Berat total (E) = W + Wbp + Wp
= 124595,1865+ 448,8103 + 402,2649 =125446,2617 lb =56902,0510
kg
VI-40
Dianggap hanya ada gaya vertikal dari berat kolom itu sendiri yang bekerja pada
pondasi, Maka diambil:
Luas atas= 20 x 20 in
2

Luas bawah = 40 x 40 in
2

Tinggi pondasi = 20 in
Luas permukaan tanah rata-rata
A = 1000
2
40 20
2 2

in
2

Menentukan volume pondasi
V = A x t
= 1000 x 20
= 20.000 in
3
=11,574077 ft
3

Menentikan berat pondasi
W = V x
Dimana:
V = Volume pondasi
= Densitas pondasi =144 lb/ ft
3

W =11,57407 x 144 = 1666,66608 lb = 755,98707 kg
e. Tekan Tanah
Pondasi didirikan diatas cemen sandand gravel dengan save bearing minimum 10 ton
ft
2
(Hesse, tabel 12, Hal 327)
Kemampuan tanah menahan tekanan besar:
VI-41
P =
2
10
ft
ton
x
ton
lb 2240
x
2
144
1
in
ft
= 155,56 lb/in
2

Tekanan pada tanah:
P =
A
W

Dimana :
E = Berat beban total + berat pondasi
A = Luas bawah pondasi = 1600 in
2

P =
1600
66608 , 1666 2617 , 125446
= 79,4456 lb/ in
2
<155,56 lb/ in
2

Karena tekanan yang diberikan tanah lebih kecil dari kemampuan tanah
menahan pondasi, maka pondasi dengan ukuran 20 x 20 in luas atas 40 x 40 in luas
bawah dengan tinggi pondasi 20 in dapat digunakan (aman).
Spesifikasi Alat Utama
Nama alat : Reaktor
Kode : R 110
Fungsi : Sebagai tempat untuk bereaksinya trigliserida ( minyak jarak) dengan
metanol dan NaOH membentuk metil ester dengan proses
transesterifikasi.
Type : Mixed Flow Reaktor dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah berbentuk conical dengan sudut puncak 120
0
C dan dilengkapi pengaduk 4
blade dan coil pemanas.


VI-42
1. Bagian silinder
Diameter luar (do) = 180 in
Diameter dalam (di) = 179,625 in
Tinggi silinder ( Ls) = 275,2027 in
Tebal silinder (ts) = 3/16 in
Tebal tutup atas (tha) = 3/16 in
Tinggi tutup atas (ha) = 3,9441 in
Tebal tutup bawah (thb) =3/16 in
Tinggi tutup bawah (hb) = 53,3532
Tinggi reaktor (H) = 331,00007 in
Bahan konstruksi = Carbon stell SA 135 grade B
2. Bagian Pengaduk
Type = Axial turbin 4 blades sudut 45
0

Diameter impeller (Di) = 59,875 in
Tinggi impeller dari dasar bejana (Zi) = 29,9275 in
Lebar impeller (W) = 7,484375 in
Panjang impeller (L) = 14,96875 in
Tebal blades (J) = 4,98 in = 0,415 in
Jumlah pengaduk = 1 buah
Daya = 23,5 Hp
Diameter poros (D) = 0,73766 in
Panjang poros = 261,2093 in
Bahan konstruksi = High alloy stell SA 240 grade M type 316
VI-43
3. Nozzle
a. Nozzle pemasukan minyak jarak
Diameter dalam (di) = 1,610 in
Diameter luar (do) = 1,90 in
Schedule = 40
Luas (A) = 2,04 in
b. Nozzle pemasukan Na-Metoksida
Diameter dalam (di) = 4,029 in
Diameter luar (do) = 4,50 in
Schedule = 40
Luas (A) = 12,7 in
c. Nozzle pemasukan dan pengeluaran steam
Diameter dalam (di) = 0,824 in
Diameter luar (do) = 1,05 in
Schedule = 40
Luas (A) = 0,864 in
d. Nozzle pengeluaran produk
Diameter dalam (di) = 4,026 in
Diameter luar (do) = 4,50 in
Schedule = 40
Luas (A) = 12,7 in
4. Coil Pemanas
Diameter dalam = 3,60 in
VI-44
Diameter luar = 3,068 in
Jumlah lilitan = 14 buah
Tinggi coil = 88 in
5. Bolting
Bahan konstruksi = Low Alloy Steel SA 193 Grade B 16
Tensile strength minimum = 75000 psia
Ukuran baut = 1 in
Jumlah baut = 23 buah
Bolting circle diameter = 185,0309 in
Edge distance = 1 1/16
Minimum radial = 1 3/8
6. Gasket
Bahan konstruksi = Flate metal, jacketed, asbestos filled
Gasket faktor = 3,75
Min.design seating stress = 15000 psia
Tebal gasket = 1/16
7. Flange
Bahan konstruksi = High alloy steel grade SA 240 Grade M type 316
Tensille strength minimum = 75000 psia
Allowble stress = 15000 psia
Tebal flange = 0,01803 in
Diameter dalam (Di),flange = 180 in
Diameter luar (Do),flange = 185,0309 in
VI-45
Type flange = Ring flange loose type
8. Penyangga
Jenis = I beam
Ukuran = 12 x 5
Berat (W ) = 5,7 lb
Luas penyangga = 9,26 in
2

Tinggi ( h ) = 12 in
Lebar penyangga ( b ) = 5,0 in
Jumlah penyangga = 4 buah
9. Base plate
Bahan = beton
Panjang (P) = 33 in
Lebar (l ) = 32 in
Luas (A) = 1056 in
Tebal (t) = 1 in
Ukuran baut = 2 in
Jarak antar baut = 3,75 in
Root area = 0,202
Min.radial distance = 3 1/16 in
Edge distance = 2 3/8 in
Nut dimension = 3 7/8 in
Max filled radius = 1 3/16 in

VI-46
10. Lug dan Gusset
Lug
Lebar = 9,5 in
Tebal = 0,5494 in
Tinggi = 11,0988 in
Gusset
Lebar = 9,5 in
Tebal = 0,2060 in
Tinggi = 10 in
11. Pondasi
Bahan = cemented sand and gravel
Luas atas ( A) = 20 x 20 in
Luas bawah ( A) = 40 x 40
Tinggi pondasi ( h ) = 20 in




VII-1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
Instrumentasi dan keselamatan kerja adalah dua faktor yang penting dalam
industri guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Instrumentasi
digunakan untuk mengontrol jalannya suatu proses agar dapat dikendalikan sesuai
yang diinginkan. Sedangkan keselamatan kerja juga harus diperhatikan untuk
mencegah kerugian nyawa,materi,alat-alat,saran,dan prasarana pabrik yang dapat
timbul sewaktu-waktu. Dengan pertimbangan tersebuat perlu adanya suatu bagian
yang berfungsi untuk mengontrol peralatan proses dan manajemen tentang
keselamatan kerja.
Dalam pengaturan dan pengendalian operasi dan peralatan proses
sangatlah diperlukan adanya peralatan (instrumentasi) control. Dimana
instrumentasi ini merupakan suatu alat petunjuk, suatu perekam, atau suatu
pengontol (controller). Dalam industri kimia banyak variabel perlu dikukur dan
dikontrol,seperti tekanan, temperatur, ketinggian cairan ,kecepatan aliran, dan
sebagainya.
Instrumentasi
Instrumentasi merupakan bagian yang penting dalam pengendalian proses
suatu pabrik industri. Dengan adanya instrumentasi yang memadai, maka bagian-
bagian dari pabrik yang penting memerlukan pengendalian operasi/proses.
Pengendalian operasi/proses meliputi keseluruhan unit pabrik maupun
hanya pada beberapa unit pabrik yang benar-benar diperlukan secara cermat dan
akurat. Pengetahuan akan pemilihan alat-alat pengendalian proses ini penting
karena menyangkut harga peralatan itu sendiri yang cukup mahal.
VII-1
VII-2
Umumnya instrumentasi dibagi berdasarkan proses kerjanya menjadi :
1. Proses Manual
Untuk proses manual,peralatan yang digunakan hanya terdiri atas instrument
petunjuk dan pencatat saja.
2. Proses Otomatis
Sedangkan untuk pengaturan secara otomatis,peralatan instrumentasi
dihubungkan dengan suatu alat control. Peralatan tersebut antara lain :
a. Sensing element/Primary element
Merupakan elemen yang dapat mendeteksi adanya perubahan dari
variable yang diukur.
b. Elemen pengukur
Merupakan elemen yang menerima keluaran dari elemen primer dan
melakukan pengukuran. Yang termasuk dalam elemen pengukur
adalah alat-alat petunjuk/indikator dan alat-alat pencatat.
c. Elemen pengontrol
Merupakan elemen yang menunjukan harga perubahan dari variable
yang dirasakan oleh sensing elemen dan diukur oleh elemen pengukur
untuk mengatur sumber tenaga mekanis,elektris,maupun pneumatis.
d. Elemen proses sendiri
Merupakan elemen yang mengubah input ke dalam proses, sehingga
variabel yang diukur tetap berada pada range yang diinginkan.
Pada pra rencana pabrik ini, instrument yang digunakan adalah alat control
manual dan alat kontrol otomatis. Hal ini tergantung dari system peralatan dan
VII-3
faktor pertimbangan teknis maupun ekonomis. Tujuan penggunaan instrumentasi
ini diharapkan akan tercapai hal-hal berikut ini :
Menjaga variable proses pada batas operasi aman.
Kualitas produksi lebih terjamin.
Memudahkan pengoperasian suatu alat.
Kondisi berbahaya dapat diketahui lebih awal dengan menggunakan alarm
peringatan.
Kondisi kerja akan lebih meningkat.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumentasi yaitu :
Level indicator.
Range yang diperlukan untuk pengukuran.
Ketelitian yang dibutuhkan.
Bahan konstruksi.
Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses.
Faktor ekonomi.
Dengan adanya instrumentasi ini,diharapkan semua proses akan dapat
berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada pra rencana pabrik biodiesel dari minyak jarak dengan proses trans-
esterifikasi ini dipasang beberapa alat control sebagai berikut :
1. Level Controller ( LC )
Alat ini dipasang pada peralatan proses yang bekerja secara kontinu. Alat ini
berfungsi untuk menjaga dan mengatur ketinggian fluida yang ada dalam
tangki agar tidak melebihi batas pada temperature konstan.

VII-4
2. Temperatur Controller (TC )
Alat ini dipasang pada peralatan yang perlu pengaturan dan penjagaan suhu
agar beroperasi pada temperature konstan.
3. Flow Controller ( FC )
Dipasang pada alat untuk mengendalikan laju alir fluida melalui perpipaan
sehinggga aliran yang masuk keperalatan proses tetap kontan.
4. Pressure Contoller ( PC )
Dipasang pada alat yang perlu penjagaan tekanan ,agar beroperasi pada
tekanan kontan.
5. Pressure Controller ( PC )
Dipasang pada alat yang perlu penjagaan tekanan, agar beroperasi pada
tekanan konstan.
6. Pressure Indocator (PI)
Digunakan untuk mengetahui tekanan pada suatu tangki penyimpanan gas
agar kita dapat memastikan kapan waktu pengisian kembali.
7. pH Contoller
Dipasang pada alat yang memerlukan pH tertentu.
8. Weight Conroller (WC)
Dipasang pada alat yang memerlukan penjagaan pada berat bahan masuk agar
tetap kontan.
Secara keseluruhan, instrumentasi peralatan pabrik minyak jarak dengan
proses trans-esterifikasi dapat dilihat pada tabel 7.1. Instrumentasi peralatan
pabrik

VII-5
Tabel 7.1 Instrumentasi Peralatan Pabrik
No Nama Alat Kode Alat Kode Isntrumen
1. Reaktor I R-110 TC,RC,LC
2. Reaktor II R-120 TC,RC,LC
3. Mixer M-103 RC,LI
4. Tangki air asam M-201 RC,LI
5. Washing column D-210 RC
7. Tangki adsopsi M-230 RC,LI
8. Tangki asidulasi M-310 RC,LI
9. Evaporator V-320 TC,FC
10. Tangki bleaching M-340 RC,LI

Keselamatan Kerja
Dalam perencanaan suatu pabrik, keselamatan kerja merupakan hal yang
sangat penting yang harus diperhatikan karena menyangkut kelancaran dan
keselamatan kerja karyawan, juga menyangkut lingkungan dan masyarakat di
sekitar pabrik. Keselamatan kerja ini merupakan usaha untuk memberikan rasa
aman dan tenang pada karyawan dalam bekerja, sehingga kontiunitas dan
keefektifan kerja dapat terjamin.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah
sebagai berikut :
a. Latar belakang pekerja
Merupakan siafat atau karakter yang tidak baik dari pekerja yang
merupakan sifat dasar pekerja maupun lingkungannya yang dapat
VII-6
mempengaruhi pekerja dalam melakukan pekerjaannya,sehingga dapat
menyebabkan kelalaian pekerja.
b. Kelalaian pekerja
Adanya sikap gugup,tegang,mengabaikan keselamatan,dan lain-lain, akan
menyebabkan pekerja akan melakukan tindakan yang tidak aman.
c. Tindakan yang tidak aman dan bahaya mekanis atau fisik
Tindakan yang tidak aman dari pekerja,seperti berdiri di bawah beban
tersuspensi,menjalankan mesin tanpa pelindung,atau bahaya mekanis
seperti gear yang tidak dilindungi,penerangan yang tidak cukup, dan
sebagainya.
d. Kecelakaan
Kecelakaan ini dapat berupa jatuhnya pekerja,pekerja tertumbuk benda
melayang.pekerja yang terbentur benda yang jatuh dari atas, dan
sebagainya sehingga dapat menimbulkan luka.
Bahaya-bahaya tersebut dapat terjadi pada pabrik, sehingga harus
diperhatikan cara untuk mengatasinya. Adapun cara untuk mengatasinya
adalah sebagai berikut
1. Keselamatan konstruksi :
- Konstruksi bangunan,peralatan produksi, baik secara langsung
maupun tidak langsung harus cukup kuat serta pemilihan bahan
konstruksi harus tepat.
- Pada tempat-tempat berbahaya harus diberi peringatan yang jelas.
- Jarak antara peralatan,mesin-mesin serta alat proses harus
diperhatikan.
VII-7
2. Bahaya yang disebabkan oleh adanya api, listrik dan kebakaran :
- Tangki bahan bakar jaraknya harus cukup jauh dari tempat yang
dapat menyebabkan kebakaran.
- Untuk mencegah dan mengurangi bahaya-bahaya yang timbul,
maka digunakan isolasi-isolasi listrik dan pada tempat bertekanan
tinggi harus diberi penghalau atau pagar.
3. Memberikan penjelasan-penjelasan mengenai bahaya-bahaya yang
dapat terjadi dan memberikan cara pencegahannya.
4. Memasang tanda-tanda bahaya,seperti alarm peringatan jika terjadi
bahaya.
5. Penyediaan alat-alat pencegah kebakaran, baik akibat listrik maupun
api.
6. Ventilasi :
Ruang kerja harus mendapatkan ventilasi yang cukup sehingga pekerja
dapat leluasa untuk dapat menghirup udara segar yang berarti ikut serta
menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja.
7. Tangki-tangki :
Bahaya yang paling besar adalah tangki-tangki yang bertekanan tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan adalah :
- Perencanaan tangki harus sesuai dengan aturfan yang berlaku
termasuk pemilihan bahan konstruksi,memperhitungkan faktor
korosi dan lain-lain.
- Penempatan boiler pada tempat yang jauh dari kerumunan pekerja.
VII-8
- Pemasangan alat control yang baik dan sesuai yaitu pressure
kontol, level control dan temperatur control.
8. Reaktor :
Hal-hal yang perku diperhatikan untuk mencegah kecelakaan adalah :
- Perencanaan reaktor harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku mengenia bahan konstruksi,faktor korosi dan lain-lain.
- Perencanaan isolasi harus baik dengan memperhatikan perpindahan
panas yang terjadi karena reaksi bersifat eksotermis.
- Pemasangan alat control yang baik dan sesuai yaitu pressure
control,level control dan temperature control.
9. Perpipaan :
- Jalur proses yang terletak di atas permukaan tanah lebih baik
daripada diletakan di bawah, karena hal ini menyangkut timbulnya
bahaya akibat kebocoran dan sulit untuk mengetahui letak
kebocoran.
- Pengaturan dari perpipaan dan valve penting untuk mengamankan
operasi. Jika terjadi kebocoran pada check valve sebaiknya diatasi
dengan pemasangan block valve di samping check valve tersebut.
- Sebelum pipa-pipa dipasang sebaiknya dilakukan tes hidrostatik
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya stress yang berlebihan
pada bagian-bagian tertentu atau pada bagian fondasi.



VII-9
10. Karyawan :
- Para karyawan terutama operator perlu diberi bimbingan atau
pengarahan agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik dan tidak membahayakan.
11. Listrik
- Pada pengoperasian peralatan listrik perlu dipasang peralatan
pengaman berupa pemutus arus. Jika sewaktu-waktu terjadi
hubungan singkat (konsleting) yang dapat menyebabkan
kebakaran juga perlu diadakan pemeriksaan adanya kabel yang
terkelupas yang dapat membahayakan pekerja jika tersentuh kabel
tersebut.
12. Pencegah dan penanggulangan kebakaran :
- Bangunan seperti workshop,laboratorium,dan kantor hendaknya
diletakan berjauhan dengan unit operasi.
- Antara unit yang satu dengan unit yang lain hendaknya dipisahkan
dengan jalan sehingga dapat menghambat jalanya api ketika terjadi
kebakaran.
- Pengamanan bila terjadi kebakaran harus dilengkapi dengan baju
tahan api dan alat-alat bantu pernapasan.
- Penempatan bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak
ditempat yang tertutup dan jauh dari sumber api.
- Larangan merokok dilingkungan pabrik kecuali pada tempat-
tempat yang telah disediakan.
VII-10
- Penempatan kabel dan kawat listrik yang diatur rapid an jauh dari
tempat yang panas.
- Pemasangan alat pemadam kebakaran disetiap tempat yang paling
rawan dan pemasangan harus pada tempat yang mudah dijangkau.
Pengamanan Alat :
Untuk menghindari kerusakan alat seprti peledakan atau kebakaran maka
pada alat tertentu perlu dipasang suatu pengaman seprti safety valve,isolasi, dan
pemadam kebakaran.
Keselamatan Kerja Karyawan :
Pada karyawan terutama operator perlu diberikan bimbingan atau pengarahan
agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya baik dan tidak membahaykan
keselamatan jiwanya maupun jiwa orang lain adapun hal- hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
a. Industrial hygiene/kesehatan perusahaan
Menyangkut bidang teknis dan di titik beratkan pada persoalan kebersihan
dan lain lain yang berhubunngan dengan kesehatan bagi tenaga kerja.
b. Hyperkas/kesehatan perusahaan dan keselamatan kerja
Menyangkut bidang teknis dan bidang medis, dimana seluruh karyawan
dituntut untuk ikut terjun secara aktif dalam persoalan persoalan
hyperkas atau keselamatan kerja.
c. toksilogi
yaitu ilmu yang mempelajari masalah masalah racun daalm industri dan
penyakit akibat terjadinya keracunan.

VII-11
d. gizi kerja
yaitu memenuhi gizi yang dibutuhkan tenaga kerja di perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan produktifitas.
e. sanitasi industri
menangani masalah masalah hubungan pabrik yang dikaitkan dengan
rantai lingkungan kerja serta penyakit yang ditimbulkan.
f. ventilasi industri
pemasangan kipas yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi udara
di lingkungan pabrik sehingga memberi rasa nyaman bagi pekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja yang terpacu pada proses industri
merupakan syarat yang harus dipenuhi demi kelancaran kegiatan
produksi.
Syarat syarat tersebut diatas apabila dapat diterapkan secara
harmonis antara perusahaan dan karyawan akan dapat memberi rasa aman
bagi semua pihak yang terkait dan akhirnya akan meningkatkan motivasi
dan produktivitas kerja para karyawan untuk meningkatkan kualitas
produksi.
Pengaman Alat
Untuk menghindari kerusakan alat seperti peledakan, kebakaran, dan lain
lainnya, maka pada alat alat tertentu pula dipasang suatu alat pengaman seperti
safety valve, isolasi dan alat pemadam kebakaran.
Keselamatan kerja karyawan
Para karyawan terutama operator perlu diberikan bimbingan atau
pengarahan agar karyawan dapat melaksanakan tuugasnya dengan baik dan tidak
VII-12
membahayakan keselamatan jiwa orang lain. Alat alat pelindung yang
diperlukan pada Pra Rencana Pabrik Minyak Jarak dengan Proses
Transesesterifikasi ini dapat dilihat pada table 7.2.
Tabel 7.2 Peralatan Keselamatan Kerja Pabrik Biodiesel dari minyak jarak
dengan Proses Trans-esterifikasi
No Alat Pelindung Lokasi Pengamanan
1. Masker Gudang, bagian proses, storage
2. Helm pengaman Gudang,bagian proses, storage
3. Sarung tangan Gudang,bagian proses ,storage
4. Isolasi panas Reaktor,perpipaan,evaporator
5. Pemadam Kebakaran Gudang,bagian proses, storage
Disamping itu, perusahaan juga melakukan upaya untuk menunjang dan
menjamin keselamatan kerja para karyawan dengan tindakan:
Memasang penerangan dan ventilasi yang baik, sistem pemipaan yang
teratur dan menutup motor motor yang bergerak.
Memasang tanda tanda bahaya dan instruksi keselamatan kerja ditempat
yang rawan .
Menyediakan sarana pemadam kebakaran yang mudah dijangkau.
Pengaturan peralatan yang baik sehingga para pekerja dapat
mengoperasikan peralattan dengan baik.

VIII-1
BAB VIII
UTILITAS

Unit utilitas merupakan salah satu bagain yang sangat penting untuk
menunjang jalanya proses produksi dalamn suatu industri kimia. Unit utilitas yang
diperlukan pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses
Trans-esterifikasi ini yaitu :
- Air yang berfungsi sebagai umpan WHB,air sanitasi, air pelindung, air
proses (washing column), dan air untuk pemadam kebakaran.
- Steam sebagai media pemanas dalam proses produksi.
- Listrik yang berfungsi untuk menjalankan alat-alat produksi, utilitas dan
untuk penerangan.
- Bahan baker untuk mengoperasikan furnace dan generator.
Dari kebutuhan unit utilitas yang diperlukan, maka utilitas tersebut dibagi menjadi
4 unit, yaitu :
1. Unit penyediaan air.
2. Unit penyediaan steam.
3. Unit penyediaan tenaga listrik.
4. Unit penyediaan baham bakar.
8.1 Unit Penyediaan Air
8.1.1. Air umpan Water Heat Boiler
Air umpan WHB merupakan bahan baku yang berfungsi sebagai media pemanas.
Kebutuhan steam pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan
Proses Trans-esterifikasi ini digunakan pada Reaktor I (R-110), Reaktor II
(R-120)
VIII-1
VIII-2
Evaporator (V-320), sebesar 5740,1402 kg/jam
Air umpan boiler yang disediakan dengan excess 20%. Excess merupakan
pengganti stema yang hilang diperkirakan karena kebocoran transmisi 10% dan
faktor keamanan sebesar 20%. Sehingga kebutuhan air umpan boiler adalah
sebanyak 28514,2429 kg/jam
Air untuk keperluan ini memenuhi syarat-syarat agar air tidak merusak boiler
(ketel). Dari Perrys edisi 6, hal 976 didapatkan ait umpan boiler harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
- Total padatan ( total dissolvend solid ) = 3500 ppm.
- Alkanitas = 700 ppm
- Padatan terlarut = 300 ppm
- Silika = 60-100 ppm.
- Besi = 0,1 ppm.
- Tembaga = 0,5 ppm.
- Oksigen = 0,007 ppm.
- Kesadahan = 0 ppm
- Kekeruhan = 175 ppm.
- Minyak = 7 ppm.
- Residu fosfat = 140 ppm.
Selain harus memenuhi persyaratan tersebut diatas, air umpan boiler harus bebas
dari :
- Zat-zat yang menyebabkan korosi yaitu gas-gas terlarut sperti O
2
, CO
2
,
H
2
S dan NH
3
.
VIII-3
- Zat-zat yang menyebabkan busa,yaitu zat organik ,anorganik dan zat-zat
tak larut dalam junlah yang besar.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut dan untuk mencegah kerusakan pada boiler,
maka air umpan boiler harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan melalui :
- deminerallisasi, untuk menghilangkan ion-ion pengganggu.
- Deaerator, untuk menghilangkan gas-gas terlarut.
8.1.2 Air Sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan laboratorium, kantor, konsumsi, mandi,
mencuci, taman dan lain-lain. Syarat yang harus dipenuhi sebagai air sanitasi
adalah :
1. Syarat fisika :
- Tidak berwarna dan tidak berbau.
- Tidak berbusa.
- Kekeruhan kurang dari 1 ppm SiO
2.

- pH netral.
2. Syarat kimia :
- Tidak beracun.
- Tidak mengandung zat-zat organic maupun zat anorganik yang tidak larut
dalam air seperti PO
-3
4,
Hg, Cu dan sebagainya.
3. Syarat bakteriologis :
- Tidak mengandung bakteri terutama bakteri pathogen yang dapat merubah
sifat-sifat fisik air.
8.1.3 Air pendingin
VIII-4
Air berfungsi sebagai media pendingin pada alat perpindahan panas. Hal ini
disebabkan karena :
- Air merupakan materi yang mudah didapat.
- Mudah dikendalikan dan dikerjakan.
- Dapat menyerap panas.
- Tidak mudah menyusut karena pendinginan.
- Tidak mudah terkondensasi.
Air pendingin tersebut digunakan pada Cooler (E-322) sebesar 23761,85915
kg/jam
8.1.3 Air proses ( air panas )
Air panas berfungsi sebagai media pencuci pada kolom pencuci metal ester. Air
panas yang digunakan bersuhu 70
0
C untuk menghilangkan impurities produk
metil ester. Total kebutuhan air panas untuk Tangki air asam (M-201) dan
Washing column (D-220) sebesar 11376,8165 kg/jam
8.2 Unit Pengolahan Steam
Bahan baku pembuatan steam adalah Air Umpan Water Heat Boiler. Steam yang
dibutuhkan dalam proses ini mempunyai kondisi :
- Tekanan :
- Temperatur :
Zat-zat yang terkandung dalam air umpan boiler yang dapat menyebabkan
kerusakan pada boiler adalah :
- Kadar zat terlarut (soluble matter) yang tinggi.
- Garam- garam terlarut (suspended soli ).
- Zat organik (organic matte ).
VIII-5
- Silika, sulfat, asam bebas dan oksida.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh air umpan boiler :
a. Tidak boleh membuih (berbusa) :
Busa disebabkan oleh adanya solid matter, suspended matter,dan kebasaan
yang tinggi. Kesulitan yang dihadapi dengan adanya busa :
- Kesulitan pembacaan tinggi liquida dalam boiler.
- Buih dapat menyebabkan percikan yang kuat yang mengakibatkan adanya
solid-solid yang menempel dan mengakibatkan terjadinya korosi denagn
adanya pemanasan lebih lanjut.
Untuk mengatasi hala ini, perlu adanya pengontrolan terhadap adanya
kandungan Lumpur, kerak, dan alkalinitas air umpan boiler.
b. Tidak boleh membentuk kerak dalam boiler.
Kerak dalam boiler akan menyebabkan :
- Isolasi terhadap panas sehingga proses perpindahan panas terhambat.
- Kerak yang terbentuk dapat pecah sewaktu-waktu sehingga menimbulkan
kebocoran karena boiler mendapat tekanan yang kuat.
c. Tidak boleh menyebabkan korosi pada pipa :
Korosi pada pipa disebabkan oleh keasaman ( pH rendah ), minyak dan lemak,
bikarbonat, dan bahan organic serta gas-gas H
2
S, SO
2
, NH
3
, CO
2
, O
2,
yang
terlarut dalam air. Reaksi elektrokimia antara besi dan air akan membentuk
lapisan pelindung anti korosi pada permukaan baja, yaitu :
Fe
2+
+ 2 H
2
O Fe ( OH )
2
+ 2H
+

VIII-6
Tetapi, jika terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hydrogen yang
membentuk akan bereaksi dengan oksiegn membentuk air. Akibat hilangnya
lapisan pelindung tersebut terjadilah korosi menurut reaksi :
4H
+
+ O
2
2 H
2
O
4 Fe ( OH )
2
+ O
2
+ H
2
O 4 Fe (OH )
3

Adanya bikarbonat dalam air akan menyebabkan terbentuknya CO
2
karena
pemanasan dan adanya tekanan CO
2
yang terjadi bereaksi dengan air menjadi
asam karbonat. Asam karbonat akan bereaksi dengan metal dan besi
membentuk garam bikarbonat. Dengan adanya pemanasan (kalor), garam
bikarbonat ini membentuk CO
2
lagi.
Reaksi yang terjadi :
Fe
2+
+ 2H
2
CO
3
Fe (HCO)
2
+ H
2

Fe (HCO)
2
+ H
2
O + panas Fe (OH)
2
+ 2H
2
O + 2CO
2

Proses Pengolahan air pada Unit pengolahan Air
Air kawasan digunakan untuk kebutuhan air proses, air sanitasi, air pendingin
dan air umpan boiler. Proses pengolahan air kawasan tersebut adalah :
Pengolahan air sanitasi :
Air dari bak penampung air kawasan (F-210) dialirkan dengan pompa (L-211)
menuju bak klorinasi (F-212) dan ditambahkan desinfektan klor (Cl
2
)
sebanyak
1 ppm yang diinjeksi lansung ke dalam pipa. Dari bak klorinasi air dialirkan
dengan menggunakan pompa (L-213) menuju bak air sanitasi ( F-214) dan
siap untuk dipergunakan.
VIII-7

Pelunakan air umpan WHB :
Pelunakan air WHB yang dilakukan dengan pertukaran ion dalam
demineralisasi yang terjadui dari dua tangki, yaitu kation exchanger (D-222 A)
dan anion exchanger (D-222 B). Pada kation exchanger yang digunakan
adalah resin zeloit (H
2
Z) dan anion yang digunakan adalahg de-acidite (DOH).
Air dari bak penampung air kawasan (F_210) dialirkan dengan pompa (L-221)
menuju kation exchanger (D-222 A). Dalam tangki kation exchanger terjadi
reaksi sebagai berikut :
Ca Ca
Na
2
(HCO
3
)
2
+ H
2
Z Na
2
Z + 2CO
2
+ 2H
2
O
Mg Mg
Ca Ca
Na
2
SO
4
+ H
2
Z Na
2
Z + H
2
SO
4

Mg Mg
2NaCl + H
2
Z Na
2
Z + 2 HCl
MgCl
2
Mg
Ion-ion bikarbonat sulfat dan diikat dengan ion Z membentuk CO
2
dan air
H
2
SO
4
dan HCl. Selanjutnya air yang bersifat asam ini dialirkan ke tangki
anion exchanger (D-222B) untuk dihilangkan anion-anion yang tidak
dikehendaki.
VIII-8
Dalam tangki anion exchanger terjadi reaksi sebagai berikut :
H
2
SO
4
D
2
SO
4

2DOH + 2 HCl 2DCl + 2 H
2
O
2HNO
3
2DNO
3

Sehingga keluaran dari tangki dimeneralisasi adalah garam-garam kalsium,
natrium dan magnesium yang terikat pada kation exchanger dalam bentuk
CaZ, NaZ dan MgZ sedangkan H
2
SO
4,
DCl dan DNO
3.
Setelah keluar dari
demeneralisasi air umpan boiler dari ion-ion pengganggu.
Setelah keluar dari tangki demeneralisasi air lunak ini digunakan sebagai air
umpan WHB. Untuk memenuhi kebutuhan umpan WHB, air lunak di tampung
dalam bak air lunak (F-220) yang selanjutnya dipompa (L-229) ke deaerator
(D-230) untuk menghilangkan gas-gas impurities pada air umpan boiler
dengan system pemanasan. Dari deaerator air siap diumpankan ke WHB (Q-
232) dengan pompa (L-231). Steam yang dihasilkan WHB didistribusikan ke
peralatan dan kondensat yang dihasilkan di recycle.
Pengolahan air pendingin :
Untuk memenuhi kebutuhan air pendingin dari bak air lunak (F-220) air
dipompa (L-225)Ke bak air pendingin (F-226) kemudian dialirkan ke
peralatan dengan pompa (L-227). Setelah digunakan air direcycle ke cooling
tower (P-228) dan selanjutnya dari cooling tower air di recycle ke bak air
pendingin kembali.
VIII-9
Pengolahan air panas :
Untuk memenuhi kebutuhan air panas air dari bak air lunak ( F-220) dialirkan
dengan pompa (L-223) ke fired heater (E-224) untuk dipanaskan sampai suhu
70
0
C. selanjutnya air proses didistribusikan ke kolom penncuci metal ester.
Proses regenerasi resin :
Reaksi yang terjadi
CaZ CaCl
2

Na
2
Z + 2 HCl H
2
Z + 2NaC
MgZ MgCl
2
CaZ CaSO
4
Na
2
Z + H
2
SO
4
H
2
Z + Na
2
SO
4

MgZ MgSO
4
Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi. Hal
ini dapt diketahui dari pemeriksaan kesadahan air umpan boiler. Resin yang
sudah tidak aktif menunjukan bahwa resin sudah tidak jenuh dan perlu
diregenerasi.
Regenerasi hydrogen exchanger dilakukan dengan menggunakan asam sulfat
atau asam klorida. Sedangkan regenerasi anion exchanger dengan
menggunakan larutan Na
2
CO
2
atau NaOH.
VIII-10
Reaksi yang terjadi :
D
2
SO
4
Na
2
SO
4

2DCl + Na
2
CO
3
+ H
2
O H
2
Z 2 DOH + 2 NaCl + CO
2
2DNO
3
2NaNO
3

D
2
SO
4
Na
2
SO
4
2DCl + 2 NaOH 2 DOH + 2 NaCl
2DNO
3
2NaNO
3
8.3. Unit Penyediaan Listrik
Listrik yang dibutuhkan pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak
dengan Proses Transesterifikasi ini adalah meliputi :
Proses : 41,86 kW
Penerangan : 79,24 kW
Kebutuhan listrik untuk proses, penerangan, instrumentasi dan lain-lain dipenuhi
oleh PLN. Sedangkan apabila listrik mati, maka digunakan satu generator AC
bertenaga diesel berkekuatan 162,5 kW sebagai back up.
8.4. Unit Penyediaan Bahan Bakar
Bahan bakar digunakan pada generator adalah fuel oil pemilihan jenis bahan bakar
yang digunakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
- Harganya murah.
- Mudah didapat.
- Viskositasnya rendah sehingga tidak mudah mengalami pengabutam.
- Nilai bakar ( heating value )nya relatif tinggi.
- Tidak menyebabkan kerusakan pada alat-alat.
VIII-11
Dari tabel dan fig. 9-9, Perry 6
th
ed, didapat :
- Flash point = 38
0
C (100
0
F)
- Pour point = -6
0
C (21,2
0
F)
- Densitas = 0,8 kg/L
- Heating value = 19.200 Btulb
8.5. Pengolahan Limbah
Limbah dihasilkan dari Pabrik Minyak Jarak dengan Proses Trans-esterifikasi ini
adalah :
a) Limbah padat :
Limbah padat yang dihasilkan CaCl
2
dan activated carbon. Limbah ini dapat
dihilangkan dengan cara pengendapan secara gravitasi dalam bak
pengendapan, yang mana limbah juga dapat dipergunakan kemali dengan cara
pemanasan pada suhu tinggi setelah pengendapan sehingga didapat limbah
yang kering baru kemudian dilakukan pemisahan zat. CaCl
2
dan activated
carbon ini merupakan adsorben sehingga dapat mengadsorpsi limbah cair yang
mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
b) Limbah cair :
Limbah cair yang dihasilkan berupa cairan yang mengandung sedikit minyak.
Metil ester,
Gliserin, dan zat-zat kimia seprti NaOH, HCl, dan methanol.
Untuk penanganannya menggunakan beberapa tahap :
1) Pre Treatment :
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan solid yang berat dengan cara
pengendapan secara gravitasi dalam bak pengendapan.
VIII-12
2) Treatment Pertama :
Yaitu dengan menggunkan proses aerasi dengan menggunakan aerator
untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam limbah cair tersebut serta
dengan menggunakn Lumpur aktif. Lumpur akitif organik ini bertujuan
untuk memperbanyak bakteri pengurai limbah organik karena banyak
terdapat pada Lumpur aktif tersebut. Proses aerasi ini dilakukan selama
beberapa jam sampai didapatkan nilai BOD, COD dan DO yang
memenuhi standart yang telah ditetapkan pemerintah.
3) Treatment Kedua :
Pengolahan ini dilakukan apabila pH limbah cair tersebut terlalu asam
akibat HCL ataupun terlalu basa akibat NaOH, sehingga perlu
ditambahkan bahan kimia yang menetralisir limbah cair tersebut sampai
pH mendekati 7 ( netral) ataupun dapat dilakukan dengan menambahkan
sejumlah air agar limbah cair yang dibuang ke sungai tidak terlalu asam
ataupun terlalu basa.
4) Treatment Ketiga :
Pengolahan ini dilakukan dengan menambahkan desinfektan berupa gas
Cl
2
pada limbah cair tersebut untuk membunuh mikroorganisme pathogen
yang dapat menyebabkan penyakit.
Pada tiap treatment perlu dilakukan pengawasan secara ketat untuk
dianalisa di laboratorium terutama pada treatment pertama, kedua, dan
ketiga agar nantinya limbah cair yang dibuang ke sungai tidak akan
mengganggu lingkungan di sekitar pabrik.

VIII-13
5) Limbah Gas :
Gas-gas yang tidak berbahaya yaitu uap air pada kolom destilasi, reaktor
dan evaporator tidak perlu di tangani secara khusus. Sedangkan untuk gas
yang berbahaya yaitu metanol perlu diawasi secara ketat agar mengalami
kondensasi sempurna menjadi limbah cair sehingga tidak langsung
dibuang ke udara.


XI-1
BAB IX
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

9.1 PENENTUAN LOKASI
Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal yang penting, karena akan
mempengaruhi kedudukan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup
perusahaan tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik adalah sebagai
berikut:
9.1.1. Faktor-faktor Utama
a. Letak sumber bahan baku
Suatu pabrik hendaklah didirikan di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku
sehingga pengadaan dan transportasi bahan baku mudah dilakukan.
Hal-hal yang perlu ditinjau mengenai bahan baku ini adalah sebagai berikut :
Jarak pabrik dengan sumber bahan baku
Kapasitas sumber
Cara penanganan bahan baku tersebut
Kemungkinan mendapatkan sumber bahan baku lain
b. Pemasaran
Sebaiknya lokasi pabrik dekat dengan pemasarannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
mengenai pemasaran ini adalah sebagai berikut :
Kebutuhan konsumen terhadap produk
Jarak daerah pemasaran dari lokasi pabrik
XI-1


XI-2
Berapa banyak produk sejenis yang beredar di pasaran
Sistim pemasaran yang dipakai
c. Tenaga Listrik dan Bahan Baku
Listrik dan bahan baku industri mempunyai peranan yang sangat penting terutama
sebagai motor penggerak, selain sebagai penerangan dan untuk memenuhi kebutuhan
yang lain. Ada pun hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pengadaan listrik
dan baku dalam penentuan lokasi pabrik adalah :
Kemungkinan pengadaan listrik di daerah lokasi yang dipilih
Berapa harga listrik dan bahan baku
Bagaimana persediaan tenaga listrik dan bahan baker dimasa mendatang
d. Sumber air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam suatu industri kimia. Air digunakan
untuk kebutuhan media pendingin, air umpan boiler, air sanitasi dan kebutuhan lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhanair di pabrik dapat diperoleh melalui dua sumber :
Dari sumber langsung (sungai maupun air tanah)
Dari instalasi penyediaan air
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sumber-sumber air adalah :
Sampai seberapa lama sumber air tersebut dapat memenuhi kebutuhan pabrik
Bagaimana kualitas airnya
Bagaimana pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan
Polusi air tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan
e. Iklim dan Alam Sekitarnya
Keadaan alam (topografi,menyangkut konstruksi bangunan dan peralatan)


XI-3
Keadaan angin (kecepatan dan arah) pada situasi terburuk yang pernah terjadi
pada suatu tempat tersebut diperkirakan tidak akan mengganggu jalannya proses
produksi.
Kemungkinan untuk perluasan dimasa yang akan dating amat besar mengingat
luasnya lahan kosong di daerah sekitar pabrik
9.1.2. Faktor-faktor Khusus
a. Transportasi
Masalah pengangkutan ( transportasi) perlu diperhatikan agar kelancaran suplai bahan
baku dan pemasaran produk dapat terjamin dengan biaya operasi serendah mingkin dan
dalam waktu singat. Fasilitas fasilitas yang ada untuk menunjang transportasi ini
meliputi :
Jalan raya
Adanya pelabuhan dan lapangan udara
b. Pembuangan Limbah Pabrik
Hal ini berkaitan dengan usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh buangan pabrik yang berupa gas,cair maupun padatan dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan dari pemerintah.
Apabila buangan pabrik (waste disposal) berbahaya bagi kehidupan disekitarnya, maka
yang harus diperhatikan adalah :
Masalah polusi yang akan timbul dengan adanya pabrik dan penangannya
Cara pengeluaran bentuk buangan, terutama berhubungan dengan pengaturan
setempat
Analisa mengenai dampak lingungan


XI-4
c. Tenaga kerja
Kebutuhan tenaga kerja baik secara tenaga kasar maupun tenaga ahli berpengaruh
terhadap kinerja dan kelancaran dari perusahaan.
Tingkat pendidikan masyarakat dan tenaga kerja juga menjadi pendukung pendirian
pabrik ini. Pertimbangan dari segi ketenaga kerjaan dalam pemilihan lokasi :
Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan minimal sekolah menengah mudah
didapat
Keahlian dan pendidikan tenaga kerja yang tersedia cukup tinggi dan dapat
memenuhi kebutuhan
Tingkat penghasilan tenaga kerja setempat memadai
Tingkat produktivitas tenaga kerja memadai
d. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah ( Pusat maupun Daerah)
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Ketentuan-ketentuan mengenai daerah industri
Ketentuan-ketentuan jalan umum bagi industri di daerah ini
Perpajakan dan asuransi
e. Karakteristik lokasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Apakah lokasi berada di daerah bekas sawah, rawa, atau berair
Harga tanah dan fasilitas lainnya
f. Masalah Lingkungan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Apakah daerah pedesaan atau perkotaan


XI-5
Fasilitas rumah, sekolah dan fasilitas ibadah
Tempat rekreasi dan kesehatan
9.2 Tata Letak Pabrik ( Plant Lay Out)
Tata letak pabrik adalah suatu rencana dari pengaturan yang paling efektif dan
fasilitas-fasilitas fisik dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Tata letak pabrik
memliputi perencanaan kebutuhan ruangan untuk semua aktivitas dalam suatu pabrik
yang meliputi kantor,gudang,kamar dan semua fasilitas lain yang ada hubungannya
dengan keseluruhan proses dalam rangka menghasilkan produk.
Tujuan utama perencanaan tata letak pabrik adalah untuk memperoleh laba maksimum
dengan jnalan pengaturan semua fasilitas pabrik untuk memanfaatkan yang sebesar-
besarnya dari keseluruhan perangkat produksi meliputi, manusia, bahan mesin dan
modal.
Hal-hal khusus yang harus diperhatikan dalam pembuatan plant lay out adalah :
- Distribusi secara ekonomis dari kebutuhan sarana utilitas meliputi steam,
air,listrik dan bahan bakar.
- Kemungkinan timbulnya bahaya-bahaya seperti kebakaran, ledakan, timbulnya
gas/asap dan lainnya.
- Kemungkinan perlusan pabrik di masa depan
- Masalah penyaluran zat-zat buangan pabrik
- Adanya ruangan yang cukup untuk pergerakan pekerja dan pemindahan barang-
barang
- Pondasi, bentuk dan kerangka bangunan dan mesin-mesin


XI-6
- Peneranagan ruangan, ventilasi pendingin ruangan dan fasilitas-fasilitas lain sperti
menara pendingin, peralatan udara tekan, sistem pengolahan air limbah, peralatan
tenaga listrik darurat, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Tata letak Pabrik ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Master Plot Plant
2. Process Lay Out
1. Master Plot Plant
Master Plot Plant adalah suatu perletakan peralatan dan bangunan secara
keseluruhan yaitu meliputi areal proses,areal penyimpanan serta areal material handling
sedemikian rupa sehingga pabrik bisa beroperasi secara efektif dan efisien.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan peraltan dalam pabrik :
Letak ruangan yang cukup antara peralatan yang lainnya untuk memudahkan
pengoperasian,pemeriksaan,perawatan serta dapat menjamin kerja menurut
fungsinya masing-masing.
Adanya kesinambungan antara alat yang satu dengan alat yang lain.
Diusahakan dapat menimbulkan suasana kerja yang menyenangkan.
Master plot plan pabrik minyak jarak ini dapat dilihat pada gambar
2. Process Lay Out
Dalam perencanaan process layout ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Aliran bahan baku dan produksi yang tepat dapat menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.
Aliran udara dan ventilasi di sekitar area proses harus pada alat agar tidak terjadi
stagnasi udara pada tempat yang dapat menyebabkan akumulasi bahan-bahan


XI-7
kimia yang berbahaya. Terutama di sekitar aliran proses yang memerlukan
metanol, yaitu disekitar mixer (M-104), reaktor I (R-110), reaktor II ( R-120) dan
evaporator (V-222).
Penerangan seluruh area pabrik terutama daerah proses harus memadai khususnya
pada tempat tempat yang proses atau bahannya berbahaya, antara lain tangki
asidulasi, evaporator.
Dalam perencanaan Process Lay Out perlu memperhatikan ruang gerak pekerja
agar dapat mencapai seluruh alat proses dengan mudah dan cepat sehingga
penanganan khusus seperti kerusakan peralatan alat dapat segera teratasi.
Jarak antar alat proses diatur sedemikian rupa sehingga alat proses bertekanan
tinggi atau bersuhu tinggi sebaiknya berjauhan dari alat lainnya agar bila terjadu
ledakan atau kebakaran tidak cepat merambat pada alat proses lainnya.
Tata letak peralatan proses ini secara garis besar berorientasi pada keselematan dan
kenyamanan pekerja sehingga sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tata
letak peralatan proses dapat dilihat pada Gambar 9.5.






Gambar 9.1. Peta Indonesia



XI-8









Gambar 9.2. Peta Nusa Tenggara Timur










Gambar 9.3. Peta Kabupaten Ende




XI-9









Gambar 9.4. Peta Kecamatan Ende Selatan













Lokasi Pabrik Minyak Jarak


XI-10

--------
-------- Jalan Raya ------------






















26
19
21 22 23 24
20
18 14 15
25 25
12 11
17
9
10
16
1
2
1
3
13
5
7
6
4
8
25


XI-11

Gambar 9.5. Tata Letak Bangunan Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan
Proses Transesterifikasi Skala 1: 900

No Keterangan gambar
1. Pos Keamanan
2. Taman
3. Mushola
4. Perpustakaan
5. Kantin
6. Aula
7. Departemen perkantoran
8. Poliklinik
9. Tempat parkiran tamu
10. Tempat parkiran karyawan
11. Ruang bengkel
12. Laboratorium
13. Ruang kepala pabrik
14. Gudang produk
15. Unit proses produksi
16. Timbangan truk
17. Unit pemadam kebakaran
18. Gudang bahan baku
19. Daerah perluasan pabrik
20. Unit pengolahan air


XI-12
21. Unit pengolahan limbah
22. Gudang bahan bakar
23. Ruang boiler
24. Unit listrik dan generator
25. Toilet
26. Waste water treatment


No Daerah Ukuran (m) Luas (m
2
)
1. Pos Keamanan 2 (4 x 5) 40
2. Taman 15 x 40 600
3. Ruang Kepala Pabrik 4 x 5 20
4. perpustakaan 20 x 20 400
5. Parker Kendaraan Karyawan 3 x 30 90
6. Toilet 4 (2 x 3 ) 24
7. Ruang Proses 40 x 60 2400
8. Ruang Kontrol 10 x 20 200
9. Perkantoran Produksi 50 x 10 500
10. Ruang Timbang 10 x 10 100
11. Bengkel 10 x 10 100
12. Unit Pengolahan Air & Utilitas 30 x 40 1200
13. Pemadam Kebakaran 8 x 10 80
14. Gudang Bahan Baku 15 x 15 225
15. Laboratorium 10 x 15 150


XI-13
16. Areal Perluasan Pabrik 70 x 80 5600
17. Unit Listrik & Generator 15 x 15 225
18. Gudang Bahan Bakar 15 x 15 225
19. Parkir Kendaraan Tamu 3 x 15 45
20. Aula 15 x 40 400
21. Mushola 5 x 10 50
22. Poliklinik 5 x10 50
23. Gudang Produk 15 x 30 450
24. Unit Pengolahan Limbah 10 x 50 500
25. Jalan Raya & Halaman 1160 1160
Total 35.894












XI-14









Tahap reaksi
Utama




Tahap
penyimpanan
produk














Tahap
penanganan
produk
samping









Tahap
penyimpanan









Gambar 9.6. Tata Letak Alat Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak


R-
110
H-
111
R-
120
V-
320
M-
103
H-
121
P-232
M-
230
H-221
D-
220
P-342
M-
340
H-
211
D-
210
M-
201
H-
311
M-
310
F-
301
F-234
F-344
F-
314


XI-15
Keterangan :
1. F-101 : Storage metanol 13. M-230 :Tangki adsorpsi
2. M-103 : Mixer 14. P-232 : Filter Press I
3. F-104 : Storage minyak jarak 15. F-301 : Tangki gliserin
4. R-110 : Reaktor I 16. M-310 :Tangki asidulasi
5. H-111 : Dekanter I 17. H-311 : Dekanter V
6. R-120 : Reaktor II 18. V-320 : Evaporator
7. H-121 : Dekanter II 19. M-340 :Tangki bleaching
8. M-201 : Tangki air asam 20. P-342 : Filter press II
9. D-210 : Kolom pencuci I 21. F-234 : Storage metil ester
10. H-211 : Dekanter III 22. F-344 : Storage gliserin
11. D-220 : Kolom pencuci II 23. F-314 : Storage sabun + FFA
12. H-221 : Dekanter IV

X-1
BAB X
STUKTUR DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

Kelancaran dan kontinuitas suatu pabrik merupakan hal yang penting
menjadi tujuan utama setiap perusahaan. Hal tersebut dapat ditunjang dengan
adanya stuktur yang baik.
Stuktur organisasi dapat memberikan wewenang pada setiap perusahaan untuk
melaksanakn tugas yang dibebankan kepadanya. Juga mengatur system dan
hubungan stuktural antar fungsi atau orang-oarang dalam hubungan satu dengan
yang lainnya pada pelaksanaan fungsi mereka.
10.1. Dasar Perusahaan
Bentuk perusahaan : Perseroan terbatas
Lokasi pabrik : Bhoanawa, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende,
Nusa Tenggara Timur
Kapasitas produksi : 200.000 ton/tahun
Modal : Penanaman Modal Dalam Negeri
Dalam pengelolaan perusahaan agar mencapai sasaran secara efektif dan hasil
yang besar, maka harus diperhitungkan elemen dasar sebagai alat pelaksanaannya.
Elemen dasar itu adalah :
- Manusia ( man )
- Uang ( money )
- Bahan ( material )
- Mesin ( machine )
- Metode ( method )
- Pasar ( market )
X-1
X-2
Elemen dasar tersebut menjadi faktor utama untuk menjalankan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya secara bersama-sama dalam organisasi perusahaan.
10.2. Bentuk Perusahaan
Pabrik merupakan perusahaan swasta berskala nasional yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), bentuk ini digunakan dengan alasan :
a. Kedudukan antara pemimpian perusahaan dan para pemegang saham
terpisah satu sama lain.
b. Tanggung jawab para pemegang sahan terbatas karena segala sesuatu yang
menyangkut perusahaan dipegang oleh pimpinan perusahaan.
c. Mudah mendapatkan modal, selain dari bank, modal juga diperoleh dari
penjualan saham.
d. Kehidupan PT lebih terjamin karena tidak dipengaruhi oleh berhentinya
salah seorang pemegang saham, direktur atau karyawan.
10.3. Stuktur Organisasi Perusahaan
Stuktur oragnisasi yang digunakan adalah system organisasi garis dan staf, alasan
pemakian system ini adalah :
1. Biasa digunakan untuk organisasi yang cukup besar dengan produksi terus
menerus dan berproduksi secara masal.
2. Terdapat satu kesatuan pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja
lebih baik.
3. Masing-masing Kepala Bagian secara langsung bertanggung jawab atas
aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
4. Pimpinan tertinggi pabrik dipegang oleh direktur yang bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris merupakan wakil-
X-3
wakil dari pemegang sahan dan dilengkapi dengan staff ahli yang bertugas
memnerikan saran kepada direktur.
5. Pengambilan keputusan yang sehat mudah dapat diambil karena adanya
staff ahli.
6. Perwujudan The Right Man in The Right Place lebih mudah
dilaksanakan.
10.4. Pembagian Kerja Dalam Organisasi
Pembagian kerja dalam organisasi perusahaan merupakan pembagian rugas,
jabatan dan tanggung jawab antara satu penggurus dengan penggurus yang lain
sesuai dengan stukturnya. Penjelasan dari setiap jabatan dalam organisasi
perusahaan ini diterangkan sebagai berikut :
a. Pemegang saham :
Pemegang saham adalah beberapa orang yang ikut mengumpulkan modal untuk
pendirian pabik melalui pabrik melalui pembelian sahan perusahaan. Pemegang
saham adalah pemilik perusahaan dimana jumlah yang dimiliki tergantung dengan
jumlah besarnya saham yang dimilikinya, sedangkan kekayaan pribadi pemegang
saham tidak dipertanggungjawbkan sebagai jaminan atas hutang-hutang
perusahaan. Penanam saham harus menanamkan sahamnya paling sedikit satu
tahun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat dari pemegang saham
yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan perusahaan. RUPS biasanya diadakan paling sedikit dalam setahun,
atau selambat-lambtnya enam bulan sejak tahun buku yng bersangkutan berjalan
(neraca telah aktif ).

X-4
b. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari para pemegang saham perusahaan. Pemegang saham
adalah pihak-pihak yang menanamkan modalnya untuk perusahaan dengan cara
membeli saham perusahaan. Besarnya kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung dengan besarnya modal yang ditanamkan, sedangkan
kekayaan pribadi dari pemegang saham tidak dipertanggungjawbkan sebagai
jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Pemegang saham harus menanamkan saham paling sedikit 1 ( satu) tahun.
Tugas dan memberhentikan Direktur :
- Memilih dan memberhentikan Direktur.
- Mengawasi Direktur Utama dan berusaha agar tindakan direktur uatama
tidak merugikan perusahaan.
- Menetapkan kebijakan perusahaan dan memberikan nasehat kepada
Direktur Utama.
- Mengadakan evaluasi atau pengawasan tentang hasil yang diperoleh
perusahaan.
- Menyetujui atau menolak rancangan yang diajukan oleh Drektur Utama.
c. Direktur Utama
Direktur utama merupakan pimpinan tinggi perusahaan secara langsung dan
penanggung jawab utama dalam perusahaan secara keseluruhan selama
perusahaan berdiri. Tugas direktur utama :
- Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
- Menetapkan kebijaksanaan peraturan dan tata tertib baik keluar maupun
kedalam perusahaan.
X-5
- Mengkoordinasi kerja sama antara Direktur Teknik dan Produksi dengan
Direktur Keuangan dan Direktur Administrasi.
- Mengatur dan mengaeasi keuangan perusahaan.
- Bertanggung jawab atas kelancaran perusahaan.
d. Penelitian dan pengembangan ( Litbang )
Litbang bersifat independent, bertanggung jawab langsung depada direktur utama.
Litbang bertugas mengembangkan secara kreatif dan inovatif sega aspek
perusahaan terutama yang berkaitan dalam peningkatan kualitas produksi. Tugas
Litbang adalah :
- Memberikan nasehat dan informasi mengenia masalah teknik dan ekonomi
kepada Direktur Utama.
- Membantu Direktur Utama dalam bidang penelitian dan pengembangan
teknik proses, organisasi perusahaan dan sebagainya sehingga dapat
memajukan perusahaan.
e. Direktur Teknik dan Produksi
Direktur Teknik dan Produksi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama.
Direktur Teknik dan Produksi bertanggung jawab pada Direktur Utama dalam hal
- Pengawasan produksi.
- Pengawasan peralatan pabrik.
- Perbaikan dan pemeliharaan alat produksi dan utilitas.
- Perencanaan jadwal produksi dan penyediaan saran produksi.
f. Direktur Administrasi dan Keuangan
Direktur Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab pada Direktur Utama
dalam hal :
X-6
- Biaya-biaya produksi.
- Laba rugi perusahaan.
- Neraca keuangan.
- Administrasi perusahaan.
g. Departemen Quality Control ( Pengendalian Mutu )
Direktur Quality Control bertugas mengawasi mutu bahan baku yang diterima dan
produk yang dihasilkan. Selama mengawasi mutu produk, tidak hanya produk jai
saja tapi juga setiap tahapan proses.
- Divisi Jaminan Mutu :
Divisi Jaminan Mutu bertanggung jawab kepada Departemen Quality
Control yang bertugas untuk melakukan penganalisaan, pengujian dan
pengawasan terhadap bahan mentah yang dipasok dan produk yang sudah
jadi sesuai standart yang ditentukan.
- Divisi Pengendalian Proses :
Divisi Pengendalian Proses bertanggung jawab kepada Departemen
Quality Control untuk mengendalikan kualitas bahan selama proses
produksi yang sedang berlangsung, yaitu mengatur komponen bahan baku
sehingga didapat produk dengan kualitas yang diinginkan.
h. Departemen Produksi
Kepala Departemen Produksi bertanggung jawab atas jalannya proses produksi
sesuai yang direncanakan, termasuk merencanakan kebutuhan bahan baku agar
target produksi terpenuhi.
- Divisi Produksi :
X-7
Divisi Produkasi bertanggung jawab kepada Departemen Produksi atas
kelancaran proses. Divisi ini juga mengatur shift dan kelompok kerja
sesuai spesialisnya pada masing-masing tahapan proses dan
mengendalikan kondisi sesuai prosedurnya.
- Divisi Bahan Baku :
Bertanggung jawab kepada kepala Departemen Produksi atas ketersediaan
bahan baku yang dibutuhkan sesuai dengan banyaknya produksi yang
diinginkan sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan, mengatur
aliran distribusi bahan baku dari storage ke dalam proses.
i. Departemen teknik
Kepala Departemen Teknik bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat proses
selama produksi berlangsung, termasuk pemeliharaan alat proses dan
instrumentasinya. Apabila ada keluhan pada alat penunjang produksi maka
departemen teknik langsung mengatasi masalahnya.
- Divisi Utilitas :
Bertanggung jawab kepada kepala Departemen Teknik mengenai
kelancaran alat-alat utilitas.
- Divisi Bengkel dan Perawatan :
j. Departemen Pemasaran :
Kepala Departemen Pemasaran bertanggung jawab dalam mengatur masalah
pemasaran produk, termasuk juga melakukan research marketing agar penentuan
harga dapat bersaing di pasaran, menganalisis strategi pemasaran perusahaan
maupun competitor, mengatur masalah distribusi penjuaaln produk ke daerah-
X-8
dareh, melakukan promosi pada berbagai media massa baik cetak maupun
elektronik agar produk dapat terserap konsumen.
- Divisi Pembelian :
Bertanggung jawab kepada kepala Departemen Pemasaran mengenai
pembelian bahan baku, alat-alat yang menunjang proses.
- Divisi Penjualan :
Bertanggung jawab kepada kepala Departemen Pemasaran mengenai
penjualan produk pada berbagai daerah distribusi sekaligus mensurvei
kebutuhanya agar dapat dipasok setiap saat.
- Divisi Promosi dan Periklanan :
Melakukan prososi keberbagai sumber tentang kelebihan produk
perusahaan minimal masyarakat konsumen mengetahui prosuk yang
diproduksikan perusahaan.
- Divisi Reseaerch Marketing :
Melakukan analisis pasar untuk menenangkan persaingan dengan
competitor dan selalu membuat strategi pemasaran setiap saat sesuai
perkembangan di lapangan.
k. Departemen Keuangan dan Akuntansi :
Kepala Departemen Keuangan dan Akuntasi bertanggung jawab mengatur neraca
perusahaan dengan melakukan pembukuan sebaik-baiknya baik pemasukan
ataupun pembelanjaan untuk kebutuhan perusahaan, selain itu juga membayar gaji
ke rekening bank setiap karyawan pada setiap akhir bulan. Dan juga
membayarkan jaminan social atas pemutusan hak kerja (PHK) karyawan.
Departemen Keuangan dan Akuntasi membawahi 2 divisi yaitu :
X-9
- Divisi Pembukuan
- Divisi Keuangan
l. Departemen Umum :
Kepala Departemen Umum bertugas untuk merencanakan dan mengolah hal-hal
yang bersifat umum. Departemen ini mengatur masalah admistrasi, keamanan dan
keselamatan lingkungan serta hubungan antara perusahaan dengan pihak lain baik
masyarakat, pemerintah maupun dengan perusahaan lain. Departemen ini
membawahi 4 divisi :
- Divisi Humas :
Divisi Humas bertugas menjalin hubungan kemasyarakatan baik ke dalam
perusahaan, antar instansi ataupun dengan masyarakat setempat ataupun
dengan pihak pemerintah, sehingga diharapkan degan kerja sama yang
baik kelangsungan dan kelacaran perusahaan dapat berjalan dengan baik.
- Divisi Personalia :
Divisi Personalia bertugas untuk menyaring dan menyeleksi calon
pegawai/ pekerja baru serta mendistribusikan pekerja sesuai dengan
keahlian dan kemampuan yang dimilkinya.
- Divisi Administrasi :
Divisi ini bertugas menjalankan kegiatan administrasi perusahaan, mulai
dari surat-menyurat, absensi karyawan, pendapatan sampai pendistribusian
gaji.
- Divisi Keamanan dan Keselamatan :
Divisi Keamanan bertugas untuk menjalankan keamanan perusahaan
meliputi pengontrolan setiap kendaraan yang masuk perusahaan baik
X-10
kendaraan bahan baku, produk sampai kendaraan tamu. Dan juga menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja di seluruh area pabrik.
- Divisi Kebersihan :
Divisi Kebersihan bertugas menjaga kenyamanan, keindahan perusahaan
dari mulai keindahan taman, toilet sampai kebersihan gudang dan
produksi.
- Divisi Transportasi :
Divisi ini mengatur penggunaan transportasi mulai dari penyediaan bahan
baku sampai ke transportasi untuk pemasaran produk-produk yang
dihasilkan.
m. Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) :
Kepala Departemen SDM bertugas merencanakan, mengelola dan
mendayagunakan SDM baik yang telah bekerja ataupun yang akan diperkerjakan.
Selain itu Departemen SDM mengatur masalah jenjang karier dan masalah
penempatan karyawan atau memindahkan karyawan atar departemen atau antar
divisi sesuai dengam tingkat prestasinya.
- Divisi Kesehatan :
Bertugas memperhatikan kesehatan karyawan. Apabila poliklinik yang
tersedia tidak dapat mengatasi masalah kesehatan karyawan maka dapat
diintensifkan ke rumah sakit langganan perusahaan sesuai dengan
kebutuhan pengobatan.
- Divisi Keternagakerjaan
Mengatur kesejahteraan keryawan seperti pemberian fasilitas atau bonus
perusahaan untuk karyawan yang berprestasi. Divisi keternagakerjaan juga
X-11
perlu memperhatikan prestasi-prestasi yang dibuat oleh karyawan guna
meningkatkan jenjang karies\r dan kebijakan lainnya.
10.5. Jaminan Sosial
Jaminan sosial adalah jaminan yang diterima oleh pihak karyawan jika terjadi
sesuatu hal yang bukan karena kesalahannya menyebabkan dia tidak dapat
melakukan pekerjaan.
Jaminan social yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan adalah :
a. Tunjangan :
- Tunjangan di luar gaji pokok, diberikan kepada tenaga kerja tetap
berdasarkan prestasi yang telah dilakukannya, dan lama pengabdiannya
kepada perusahaan tersebut.
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja di luar
jam kerja yang telah ditetapkan ( khusus untuk tenaga kerja shift ).
b. Fasilitas :
Fasilitas yang di berikan berapa seragam kerja untuk karyawan, perlengkapan
keselamtan kerja (misal : helm, sepatu boot, kacamata pelindung, dan
lain-lain ), antar jemput bagi karyawan, kendaraan dinas, tempat tinggal dan
lain-lainnya.
c. Pengobatan :
Untuk pengobatan dan perawatan pertama dapat dilakukan di poliklinik
perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma kepada karyawan yang
membutuhkan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Untuk pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada rumah sakit yang
telah di tunjuk akan diberikan secara cuma-cuma.
X-12
- Karyawan yang mengalami kecelakaan atau terganggu kesehatannya
dalam menjalankan tugas perusahaan, akan mendapat penggantian ongkos
pengobatan penuh
d. Insentif atau bonus
Insentif diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
merasang gairah kerja karyawan. Besarnya insentif ini dibagi menurut
golongan dan jabatan. Pemberian intensif untuk golongan operatif
(golongan kepala seksi ke bawah) diberikan setiap bulan sedangkan untuk
golongan di atasnya diberikan pada akhir bulan produksi dengan melihat
besarnya keuntungan dan target yang dicapai.
e. Cuti
- Cuti tahunan selama 12 hari kerja dan diatur dengan mengajukan
permohonan satu minggu sebelumnya untuk mempertimbangkan ijinnya.
- Cuti sakit bagi tenaga kerja yang memerlukan istirahat total berdasarkan
surat keterangan dokter.
- Cuti hamil selama 3 bulan bagi tenaga kerja wanita.
- Cuti untuk keperluan dinas atau perintah atasan berdasarkan kondisi
tertentu perusahaan.
10.6. Jadwal Jam Kerja
Pabrik Minyak Jarak dengan Proses Trans-esterifikasi ini direncanakan beroperasi
selama 300 hari dalam setahun dan 24 jam sehari digunakan untuk perbaikan dan
perawatan atau dikenal dengan istilah shur down.
Sesuai dengan peraturan pemerintah dalam jumlah jam kerja untuk karyawan
adalah 40 jam dalam satu minggu, yang dibedakan atas dua bagian yaitu :
X-13
a) Untuk pegawai non shift :
Bekerja selama 6 jam dalam seminggu (total kerja 40 jam per minggu)
sedangkan hari minggu dan hari besar libur. Pegawai non shift ini termasuk
karyawan tidak langsung menangani operasi pabrik misalnya : difrektur,
kepala departemen, kepala divisi, karyawan kantor/administrasi dan divisi-
divisi di bawah tanggung jawan non teknik atau yang bekerja di pabrik dengan
jenis pekerjaan tidak kontinu.
Ketentuan jam kerja adalah sebagai berikut :
Senin- Kamis : Pk. 07.00-16.00 (istirahat pk. 12.00-13.00)
Jumat : Pk. . 07.00-16.00 (istirahat pk. 11.00-13.00)
Sabtu : Pk. 07.00-12.00
Minggu : Libur, begitujuga dengan hari-hari libur telah ditetapkan oleh
pemerintah sebagai hari libur.
b) Untuk pegawai shit :
Sehari bekerja 24 jam yang terbagi dalam 3 shift. Karyawan shift ini termasuk
karyawan yang langsung menangani proses operasi pabrik, misalnya : kepala
shift, operator, karyawan-karyawan shift, gudang serta keamanan dan
keselamatan kerja. Ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai berikut :
- Shift I : 07.00-15.00
- Shift II : 15.00-23.00
- Shift III : 23.00- 07.00
Jadwal kerja dibagi dalam empat minggu dan empat kelompok. Setiap
kelompok kerja akan mendapatkan libur satu kali dari tiga kali shift. Jadwal
kerja karyawan shift dapat dilihat pada Tabel 10.
X-14
Tabel 10.1. Jadwal Kerja Karyawan Pabrik
Regu
Minggu
Pertama Kedua Ketiga keempat
I
II
III
IV
Libur
Pagi
Siang
-
Pagi
Libur
-
Siang
Siang
-
Libur
Pagi
-
Siang
Pagi
libur

10.7. Penggolongan dan Tingkat Pendidikan Karyawan
Penggolongan karyawan berdasarkan tingkat kedudukan dalam stuktur organisasi
pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses Trans-
esterifikasi yaitu :
1. Direktur Utama : Sarjana Teknik Kimia atau minimal Strata 2
2. Direktur
a. Direktur Produksi dan Teknik : Sarjana Teknik Kimia
b. Direktur Administrasi dan Keuangan : Sarjana Ilmu Admistrasi ( FIA)
3. Penelitian dan Pengembangan : Sarjana Kimia (MIPA )
4. Kepala Departemen
a. Departemen Quality Control : Sarjana Kimia (MIPA )
b. Departemen Produksi : Sarjana Teknik Kimia
c. Departemen Teknik : Sarjana Teknik Mesin
d. Departemen Pemasaran : Sarjana Ekonomi
e. Departemen Keuangan dan Akuntansi : Sarjana Ekonomi
f. Departemen Sumber Daya Manusia : Sarjana Psikologi Industri
g. Departemen Umum : Sarjana Teknik Industri

X-15
5. Kepala Divisi :
a. Divisi Produksi : Sarjana Teknik Kimia
b. Divisi Bahan Baku : Sarjana Teknik Kimia
c. Divisi Utilitas : Sarjana Teknik Mesin
d. Divisi Bengkel dan Perawatan : Sarjana Teknik Mesin
e. Divisi Jaminan Mutu : Sarjana Kimia (MIPA )
f. Divisi Pengedalian Proses : Sarjana Teknik Kimia
g. Divisi Kesehatan : Sarjana Kedokteran
h. Divisi Ketenagakerjaan : Sarjana Teknik Industri
i. Divisi Pembelian : Sarjana Ekonomi
j. Divisi Penjualan : Sarjana Ekonomi
k. Divisi Promosi Periklanan : Diploma Publik Relation dan Promotion
l. Divisi Research Marketing : Sarjana Ekonomi
m. Divisi Akuntasi : Sarjana Ekonomi
n. Divisi Keuangan : Sarjana Ekonomi
o. Divisi Humas : Diploma Publik Relation dan
Promotion
p. Divisi Personalia : Sarjana Hukum dan Psikologi
q. Divisi Administrasi : Sarjana Ilmu Admistrasi ( FIA )
r. Divisi Keamanan dan Keselamatan : Diploma/ SMU/ SMK
s. Divisi Kebersihan : Diploma/ SMU/ SMK
t. Divisi Transportasi : Sarjana / Diploma Teknik Mesin
6. Karyawan : Diploma/ SMU/ SMK

X-16
10.8. Perincian Jumlah Karyawan Operasional
Perhitungan jumlah tenaga kerja operasional dilakukan berdasarkan pembagian
proses yang dilakukan. Pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak
dengan Proses Trans-esterifikasi proses yang dilakukan terbagi dalam beberapa
tahap yaitu :
a. Proses Utama :
1. Penyediaan bahan baku terdiri dari :
- Gudang
- Transportasi
2. Tahap Reaksi
3. Tahap pemisahan
4. Tahap penanganan produk
5. Tahap penyimpanan
b. Tahap tambahan/ pembantu
1. Laboratorium
2. Utilitas terdiri dari :
- Pengolahan air
- Boiler
- Pengolahan limbah
Sehingga jumlah proses keseluruhan yang membutuhkan tenaga operasional
adalah 6 tahap. Dari vilbrabt dan Dren fig 6-35 hal 235 maka dibutuhan karyawan
20 orang jam / hari / tahap untuk kapasitas 200.000 ton pertahun dan beroperasi
selama 300 hari / tahun.
Karena jumlah proses keseluruhhan terbagi atas 6 tahap maka :
X-17
Karyawan proses = shift orang.jam/ 40
shift.hari 3
orang.jam 120

Karena setiap karyawan shift bekerja selama 8 jam/hari, maka :
Karyawan proses = /shift orang.hari 5
jam.hari 8
orang.jam 40

Karena karyawan shift terdiri dari atas 4 regu, yaitu 3 regu bekerja dan 1 orang
regu libur maka,
Jumlah karyawan proses keseluruhan = 5 orang hari/shift x 4 regu = 20 orang
setiap hari ( untuk 4 regu ).
Jumlah karyawan harian = 20 orang.
Perincian kebutuhan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 10.2
Tabel 10.2. Jabatan dan tingkat pendidikan tenaga kerja
No Jabatan (tugas) SLTP SMU D3 S1 S2
1. Direktur Utama 1
2. Direktur
Produksi dan
Teknik
1
3. Direktur
Administrasi dan
Keuangan
1
4. Sekretaris 3
5. Kepala Litbang 1
6. Karyawan
Litbang
2
7. Kepala
Departemen
Quality Control
1
8. Kepala
Departemen
Produksi
1
9. Kepala
Departemen
Teknik
1
10. Kepala
Departemen
Pemasaran
1
11. Kepala
Departemen
Keuangan dan
1
X-18
Akuntansi
12. Kepala
Departemen
Sumber Daya
Manusia
1
13. Kepala
Departemen
Umum
1
14. Kepala Divisi
Produksi
1
15. Karyawan Divisi
Produksi

15 5
16. Kepala Divisi
Bahan Baku
1
17. Karyawan Divisi
Bahan Baku

8 2
18. Kepala Divisi
Utilitas
1
19. Karyawan Divisi
Utilitas
1
20. Kepala Divisi
Bengkel dan
Perawatan
1
21. Karyawan Divisi
Bengkel dan
Perawatan

4
22. Kepala Divisi
Quality Control
1
23. Karyawan Divisi
Quality Control

2
24. Kepala Divisi
Pengedalian
Proses
1
25. Karyawan Divisi
Pengedalian
Proses

2
26. Kepala Divisi
Kesehatan

27. Karyawan Divisi
Kesehatan

2
28. Kepala Divisi
Ketenagakerjaan
1
X-19
29. Karyawan Divisi
Ketenagakerjaan

2
30. Kepala Divisi
Pembelian
1
31. Karyawan Divisi
Pembelian

2
32. Kepala Divisi
Penjualan
1
33. Karyawan Divisi
Penjualan

4
34. Kepala Divisi
Promosi
Periklanan
1
35. Staff Divisi
Promosi
Periklanan
2
36. Kepala Divisi
Research
Marketing
1
37. Staff
Research
Marketing

2
38. Kepala Divisi
Keuangan
1
39. Staff
Divisi Keuangan


2
40. Kepala Divisi
Akuntasi
1
41. Staff
Divisi Akuntasi

2
42. Kepala Divisi
Humas
1
43. Staff
Divisi Humas

2
44. Kepala Divisi
Personalia
1
45. Staff
Divisi Personalia

2
46. Kepala Divisi 1
X-20
Administrasi
47. Staff
Divisi
Administrasi

4
48. Kepala Divisi
Transportasi

1
49. Staff
Divisi
Transportasi

3 2
50. Kepala Divisi
Keamanan dan
Keselamatan
1
52. Staff
Divisi
Keamanan dan
Keselamatan


12
53. Staff
Divisi
Kebersihan
5
54. Dokter 1
Jumlah 5 30 59 36 1


10.9 Status Karyawan dan Sisitem pengupahan ( Gaji )

Pabrik gelatin ini mempunyai sisietm pembagian gaji yang berbeda-beda kepada
karyawan. Hal ini berdasarkan pada criteria sebagai berikut :
1) Tingkat pendidikan
2) Pengelaman kerja
3) Tanggung jawab dan kedudukan
4) Keahlian
5) Pengabdian pada perusahaan ( lama bekerjanya )
Berdasarkan kriteria di atas, karyawan akan menerima gaji sesuai dengan status
pegawainya. Status kepegawaiannya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
X-21
1. Karyawan regular :
Karyawan regular adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan
surat keputusan ( SK ) dan mendapat gaji berdasarkan kedudukan, keahlian
dan masa kerjanya.
2. Karyawan borongan :
Karyawan borongan adalah pekerja yang dipergunakan oleh pabrik bila
diperlukan saja, misalnya bongkar muat barang dan lain-lain. Pekerja ini
menerima upah brongan untuk pekerjaan tersebut
3. Karyawan harian
Karyawan harian adalah pekerja yang diangkat dan diberhentikan oleh
manajer pabrik berdasarkan nota persetujuan manajer pabrik atau pengajuan
kepala yang membawahinya dan menerima upah harian yang dibayarkan
setiap akhir pekan.
4. Karyawan borongan
Karyawan borongan adalah pekerja yang dipergunakan oleh pabrik apabila
diperlukan saja, misalnya bongkar muat barang dan lain-lain. Pekerja ini
menerima upah borongan suatu pekerjaan.
10.10. Tingkat Golongan dan Jabatan Tenaga Kerja
Golongan A dengan gaji perbulan Rp.15.000.000,-
Meliputi : Direktur Utama
Golongan B dengan gaji perbulan Rp.10.000.000,-
Meliputi : Direktur Teknik dan produksi, keuangan dan admistrasi
Golongan C dengan gaji perbulan Rp. 4.000.000,-
Meliputi : Kepala Litbang
X-22
Golongan D dengan gaji perbulan Rp. 6.000.000,-
Meliputi : Kepala Harian
Golongan E dengan gaji perbulan Rp. 2.500.000,- dan Rp. 7.500.000,-
Meliputi : Kepala Seksi dan Sekretaris
Golongan F dengan gaji perbulan Rp. 1.600.000,- dan Rp. 12.500.000,-
Meliputi : Karyawan
Golongan G dengan gaji perbulan Rp. 2.000.000,-
Meliputi : Sopir dan Kebersihan
Tabel 10.3. Daftar Upah Karyawan
No Jabatan Jumlah
Gaji/bulan
( Rp)
Total
( Rp )
1 Direktur Utama 1 1.000.000 15.000.000,00
2 Direktur Produksi danTeknik 1 10.000.000 10.000.000,00
3
Direktur Administrasi dan
Keuangan
1 10.000.000 10.000.000,00
4 Sekretaris 3 2.500.000 7.500.000,00
5 Kepala Litbang 1 4.000.000 4.000.000,00
6 Karyawan Litbang 2 3.000.000 6.000.000,00
7 Kepala Departemen Quality Control 1 4.000.000 4.000.000,00
8 Kepala Departemen Produksi 1 4.000.000 4.000.000,00
9 Kepala Departemen Teknik 1 4.000.000 4.000.000,00
10 Kepala Departemen Pemasaran 1 4.000.000 4.000.000,00
11
Kepala Departemen Keuangan dan
Akuntansi
1 4.000.000 4.000.000,00
12
Kepala Departemen Sumber Daya
Manusia
1 4.000.000 4.000.000,00
13 Kepala Departemen Umum 1 4.000.000 4.000.000,00
14 Kepala Divisi Produksi 1 4.000.000 4.000.000,00
15 Karyawan Divisi Produksi
5 2.500.000 12.500.000,00
15 1.600.000 24.000.000,00
16 Kepala Divisi Bahan Baku 1 3.000.000 3.000.000,00
17 Karyawan Divisi Bahan Baku
2 2.000.000 4.000.000,00
8 1.250.000 10.000.000,00
18 Kepala Divisi Utilitas 1 3.000.000 3.000.000,00
19 Karyawan Divisi Utilitas 3 2.000.000 6.000.000,00
20 Kepala Divisi Bengkel dan Perawatan
5 1.400.000 7.000.000,00
1 3.000.000 3.000.000,00
21 Karyawan Divisi Bengkel dan 4 1.400.000 5.600.000,00
X-23
Perawatan
22 Kepala Divisi Quality Control 1 3.000.000 3.000.000,00
23 Karyawan Divisi Quality Control 2 2.000.000 4.000.000,00
24 Kepala Divisi Pengedalian Proses 1 3.000.000 3.000.000,00
25 Karyawan Divisi Pengedalian Proses 2 2.000.000 4.000.000,00
26 Kepala Divisi Kesehatan 1 4.000.000 4.000.000,00
27 Karyawan Divisi Kesehatan 2 2.000.000 4.000.000,00
28 Kepala Divisi Ketenagakerjaan 1 3.000.000 3.000.000,00
29 Karyawan Divisi Ketenagakerjaan 2 1.600.000 3.200.000,00
30 Kepala Divisi Pembelian 1 3.000.000 3.000.000,00
31 Karyawan Divisi Pembelian 2 1.600.000 3.200.000,00
32 Kepala Divisi Penjualan 1 3.000.000 3.000.000,00
33 Karyawan Divisi Penjualan 4 1.600.000 6.400.000,00
34 Kepala Divisi Promosi Periklanan 1 3.000.000 3.000.000
35 Staff Divisi Promosi Periklanan 2 1.600.000 3.200.000,00
36 Kepala Divisi Research Marketing 1 4.000.000 4.000.000,00
37 StaffResearch Marketing 2 2.000.000 4.000.000,00
38 Kepala Divisi Keuangan 1 3.000.000 3.000.000,00
39 Staff Divisi Keuangan 2 2.000.000 4.000.000,00
40 Kepala Divisi Akuntasi 1 3.000.000 3.000.000,00
41 Staff Divisi Akuntasi 2 2.000.000 4.000.000,00
42 Kepala Divisi Humas 1 3.000.000 3.000.000,00
43 Staff Divisi Humas 2 1.600.000 3.200.000,00
44 Kepala Divisi Personalia 1 3.000.000 3.000.000,00
45 Staff Divisi Personalia 2 1.600.000 3.200.000,00
46 Kepala Divisi Administrasi 1 3.000.000 3.000.000,00
47 Staff Divisi Administrasi 4 1.600.000 6.400.000,00
48 Kepala Divisi Transportasi 1 3.000.000 3.000.000,00
49 Staff Divisi Transportasi
2 1.600.000 3.200.000,00
3 1.300.000 3.900.000,00
50
Kepala Divisi Keamanan dan
Keselamatan
1 3.000.000 3.000.000,00
51
Staff Divisi Keamanan dan
Keselamatan
12 1.600.000 19.200.000,00
52 Kepala divisi kebersihan 1 2.000.000 2.000.000,00
53 Staff Divisi Kebersihan 5 1.500.000 7.500.000,00
54 Dokter 1 3.000.000 3.000.000,00
Total 131 301.200.000,00








X-24
Pemegan Saham
Dewan Komisaris
Kepala teknik
Kepala bagian
rpoduksi
Litbang
Direktur teknik
dan produksi
Direktur
administrasi dan
keuangan
Direktur Utama
Kepala bagian keuangan dan pembukuan
Kepala bagian pemasarn
Kepala bagian personalia
dan umum
utilitas
Pemeliharaan
Perbaikan dan
suku cadang
Proses
Pengendalian
mutu dan
laboratorium
Gudang
Pembukuan
Keuangan
Logistik
Penjualan
Promosi
Personalia
Humas
Umum dan
rumah tanga
Keamanan
transportasi
Karyawan
Logistik









































Gambar 10.1. Struktur Organisasi Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak
dengan Proses Transesterifikasi



XI-1
BAB XI
ANALISA EKONOMI PABRIK

Perencanaan suatu pabrik perlu ditinjau dari faktor- faktor ekonomi yang
menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak. Faktor- faktor yang
perlu diperhitungkan dalam penentuan untung-rugi dalam mendirikan pabrik
minyak jarak dengan proses transesterifikasi sebagai berikut :
Return On investment ( ROI )
Pay Out Time (POT)
Break Event Point (BEP)
Internal Rate Of Return (IRR)
Sedangkan untuk menghitung faktor-faktor di atas perlu diadakan penaksiran
beberapa hal yang menyangkut admistrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu
diantaranya :
11.1. Faktor-faktor Penentu
11.1.1. Faktor Total Capital Invesment ( TCI )
Yaitu modal yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik sebelum beroperasi,
terdiri dari :
Fixed Capital Invesment (FCI)
a. Biaya Langsung ( Direct Cost ), meliputi :
Harga peralatan
Instastalasi alat
Instrumentasi dan control
Perpipaan
XI-1


XI-2
Listrik
Bangunan
Tanah
Fasilitas layanan
Pengembangan lahan
b. Biaya Tak Langsung
Enggineering
Kontruksi
Working Capital Invesment ( WCI )
Yaitu modal untuk menjalankan pabrik yang berhubungan dengan laju produksi
yang meliputi :
Penyediaan bahan baku dalam waktu tertentu
Utilitas dalam waktu tertentu
Gaji dalam waktu tertentu
Uang tunai
Sehingga : TCI = FCI + WCI
11.1.2. Total Ongkos Produksi ( Total Production Cost = TPC )
Total ongkos produksi adalah biaya yang digunakan untuk operasi pabrik dan
biaya penjualan produk yang meliputi :
a) Biaya produksi langsung ( DPC)
Biaya produksi tetap (FC)
Biaya overhead pabrik
b) Biaya umum ( General Expenes)
Admistrasi


XI-3
Distribusi dan pemasaran
Litbang
Adapun ongkos terbagi menjadi :
a. Ongkos Variabel (VC)
Yaitu segala biaya yang pengeluarannya berbading lurus dengan laju
produksi yang meliputi :
Bahan baku per tahun
Utilitas
Pengemasan
Gaji karyawan
Pemeliharaan dan perbaikan
b. Ongkos Semi Variabel
Yaitu biaya pengeluaran yang tidak berbanding lurus dengan laju produksi
yang meliputi :
Biaya umum
Biaya laboratorium
Operasi supplies
c. Ongkos Tetap (FC)
Depresiasi
Asuransi
Pajak
Bunga




XI-4
11.2. Penaksiran Harga Alat
Harga suatu alat setiap saat akan berubah tergantung pada perubahan
ekomomis untuk itu digunakan beberapa macam konversi harga alat terhadap
harga alat pada beberapa tahun yang lalu sehingga akan diperoleh harga yang
ekuivalen dengan harga sekarang.
Harga alat dalam Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan
Proses Transesterifikasi didasarkan pada data yang terdapat pada literatur
(Peter dan Timmerhaus dan G.D. Ulrich).
Untuk menaksirkan harga alat pada tahuan 2009 digunakan rumus :
Rumus : C
x
=
k
k
x
xC
I
I

Dari perhitungan appendix F didaptkan harga peralatan untuk Transesterifikasi
Pabrik Minyak Jarak dengan Proses Transesterifikasi adalah Rp.
11.3. Penentuan Total Capital Invesment (TCI)
A. Modal Langsung (DC)
Harga Peralatan (E) = Rp.2.385.666.000
Instalasi alat (30 % E) = Rp.715.699.800
Instrumentasi dan control (20 % E ) = Rp. 477.133.200
Perpipaan (17 % E) = Rp.405.563.220
Listrik (15 % E ) = Rp.357.849.900
Bangunan + tanah ( E ) = Rp.6.750.000.000
Fasilitas layanan ( 50 % E) = Rp.1.192.833.000
Pengembangan lahan (25 % E ) = Rp.596.416.500
Total Direct Cost ( DC) = Rp.12.881.161.620



XI-5
B. Modal Tak Langsung ( IC)
IC = Teknik dari supervisi (15 % DC) = Rp.1.932.174.243
Biaya tak terduga ( 15 % DC) = Rp.1.932.174.243
Biaya konstruksi (20 %DC) = Rp.2.576.232.324
Fixed Cost Investment (FIC) = Rp.6.440.580.810
C. Total Plant Cost ( TPC)
FCI = DC + IC
= Rp.12.881.161.620 + Rp. 6.440.580.810
= Rp.19.321.742.420
D. Modal Kerja (WCI)
Work Capital Investment (WCI ) = 20 %TCI
E. Modal Perusahaan
TCI = WCI + FCI
TCI = 20% TCI + Rp. 19.321.742.420
80 %FCI = Rp.19.321.742.420
TCI = Rp.24.152.178.030
WCI = 20% x Rp.24.152.178.036
= Rp.4.830.435.606
11.4. Penentuan Total Product Cost (TPC)
A.1. Biaya Produksi Langsung ( Direct Production Cost/DPC)
Gaji karyawan 1 tahun = Rp.3.614.400.000
Bahan baku 1 tahun = Rp.23.199.459.840
Biaya Utilitas 1 tahun = Rp.6.247.156.281
Biaya pengemasan 1 tahun = Rp.3.784.309.200


XI-6
Biaya Lab. (10 % gaji) = Rp.361.440.000
Pemeliharaan ( 10 % E) = Rp.5.048.550.000
OP supplies ( 10 % pemeliharaan) = Rp.504.858.000
Total Direct Prodiction Cost = Rp.37.762.109.139
A.2. Biaya Produksi Tetap (Fixed Production Cost/FPC)
Depresi alat (10% E) = Rp.238.566.600
Depresi bangunan (3% FCI) = Rp.579.652.272
Pajak kekayaan (2% FCI) = Rp.386.434.849
Asuransi (1% FCI) = Rp.193.217.424
Total Fixed Production Cost = Rp.15.048.318.514
B. Biaya Overhead
Biaya Overhead = 5% TPC
= 0,05 TPC
C. Biaya Umum (General Expenses/GE)
Administrasi (2 % TPC) = 0,02 TPC
Distribusi (2%TPC) = 0,02 TPC
Biaya Penelitian (2% TPC) = 0,02 TPC
Total General Expenses = 0,06 TPC
D. Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga (3 % TPC) = 0,03 TPC
Total Production Cost (TPC)
TPC = DPC + Biaya Overhead + Biaya Umum + Biaya tak terduga + FPC
= Rp37.762.109.139 + 0,06TPC + 0,03TPC + Rp 15.048.318.514
= Rp 37.762.109.139 + Rp 15.048.318.514 + 0,14 TPC


XI-7
= Rp.52.810.424.653 + 0,09 TPC
TPC = Rp.58.678.249.614
11.5. Menghitung Penilaian Investasi :
Asumsi yang diambil :
a. Modal yang digunakan terdiri dari :
Modal sendiri 60% TCI
Modal pinjaman 40% TCI
b. Bunga kredit = 15% pertahun
Massa konstruksi :
Tahap I = 60% modal sendiri + 40% modal pinjaman
Tahap II = 60% modal sendiri + 40% modal pinjaman
c. Pengembalian pinjaman dalam waktu 10 tahun
Umur pabrik 5 tahun
Kapasitas produksi :
Tahap I = 60% dari produksi total
Tahap II = 100% dari produksi total
Pajak penghasilan = 30% per tahun
11.5.1. Menghitung Laba Perusahaan
Laba perusahaan yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk.
Total penjualan pertahun = Rp.2.158.446.375.200
Laba untuk kapasitas pabrik 10%
Pajak = 30% pertahun
Laba kotor = Total penjualan Biaya produksi total
= Rp.2.158.446.375.200 Rp. 58.678.249.614


XI-8
= Rp. 2.099.768.125.586
Pajak penghasilan (1-70%)
Laba Bersih = Rp. 2.099.768.125.586 x (70%)
= Rp.1.649.837.687.910
C
A
= Laba Bersih + Depresiasi Alat
= Rp. 1.649.837.687.910+ Rp.238.566.600
= Rp.1.470.076.354.510
11.6. Analisa Probalitas
11.6.1. Lama Pengembalian Modal ( Pay Out Time/POT)
Pay Out Time adalah masa tahunan pengembalian modal investasi dari laba yang
dihitung dikurangi penyusutan atau watu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal investasi.
FCI = Rp.19.321.742.420
C
A
= Rp. 1.470.076.354
POT =
CashFlow
FCI
x 1 tahun
=
354 1.470.076. .
. .420 19.321.742
Rp
Rp
x 1 tahun
= 1,314 tahun
11.6.2. Laju Pengembalian Modal ( Rate On Investment/ROI)
Rate On Investment adalah pernyataan umum yang digunakan untuk menunjukan
laba tahunan sebagai usaha untuk mengembalikan modal.
Pajak = 35%
Laba kotor = Rp.2.099.768.125.586
Laba bersih = Rp.1.469.837.687.910


XI-9
FCI = Rp.19.321.742.420
ROI sebelum pajak
ROI
BT
=
TCI
Labakotor
x 100%
=
030 . 178 . 152 . 24 .
.125.586 .2.099.768 .
Rp
Rp
x 100%
= 86,93 %
ROI sesudah pajak
ROI
AT
=
TCI
Lababersih
x 100%
=
030 . 178 . 152 . 24 .
687.910 1.649.837. .
Rp
Rp

= 61,31 %
11.6.3. Break Event Point (BEP)
Break Event Point adalah titik dimana jika tingkat kapasitas pabrik berada pada
pada titik tersebut maka pabrik tidak untung dan tidak rugi atau harga penjualan
sama dengan biaya produksi.
BEP =
VC SVC S
SVC FPC
75 , 0
. 3 , 0
x 100%
A. Biaya Tetap = Rp. 16.230.060.000
B. Biaya Variabel (VC) :
Bahan baku pertahun = Rp.23.199.459.840
Utilitas = Rp.6.247.156.281
Pengemasan = Rp.3.784.309.200
Gaji Karyawan = Rp.3.614.400.000
Pemeliharaan dan perbaikan = Rp.5.048.580.000


XI-10
Total Biaya Variabel (VC) = Rp.25.189.390.531
C. Biaya Semi Variabel (SVC)
Biaya Umum = Rp.3.520.694.977
Biaya Laboratorium = Rp.361.440.000
Operasi Suplies = Rp.504.858.000
Biaya Overhead = Rp.2.933.912.481
Total Semi Variabel (SVC) = Rp.23.048.538.000
D. Harga Penjualan (S) = Rp.562.145.375.199
BEP =
VC SVC S
SVC FPC
75 , 0
. 3 , 0
x 100%
=
531 . 390 . 189 . 25 ) 458 . 905 . 320 . 7 7 , 0 ( 200 . 375 . 446 . 158 . 2
) 458 . 905 . 320 . 7 3 , 0 ( 514 . 318 . 048 . 15
x
x
x 100%
= 44,28 %
Titik BEP terjadi pada kapasitas produksi :
= 44,28 % x 200.000 ton/tahun
= 88.560 ton/tahun
Nilai BEP untuk Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses
Transesterifikasi diantara 30-80% maka nilai BEP memadai. Untuk produksi
1 tahun kapasitas 80% dari kapasitas sesungguhnya sehingga keuntungannya
adalah :
BEP
kapasitas BEP
PB
PBi
100
) 100 ( ) 100 (

Dimana :
PBi = Keuntungan pada % kapasitas yang tercapai ( dibawah 100%)
PB = Keuntungan pada kapasitas 100%


XI-11
% Kap = % Kapasitas yang tercapai
920 . 896 . 958 . 68 . Rp
PBi
=
) 28 , 44 100 (
) 85 100 ( ) 28 , 44 100 (

PBi = Rp.86.937.590,670
Sehingga Cash Flow setelah pajak untuk Tahun I :
C
A
= Rp. 86.937.590,670 + Rp. 7.572.870.000
= Rp.94.510.260.670
0 % 50 % 100 %
44,28%
0,3 SVC
U
n
t
u
n
g
R
u
g
i
TPC
FC
R
p

(
M
i
l
y
a
r
)
BEP
S
SVC
VC
FC
S
Kapasitas Produksi (%)

Gambar 11.1. Grafik Break Event Point (BEP)
11.6.4. Shut Down Point (SDP)
Shut Down Point adalah suatu titik yang merupakan kapasitas minimal pabrik
yang masih boleh beroperasi.
SDP =
VC SVC S
SVC 3 , 0
x 100%


XI-12
=
531 . 390 . 189 . 25 458 . 905 . 320 . 7 200 . 375 . 446 . 158 . 2
458 . 905 . 320 . 7 3 , 0 x
x 100%
= 8,72 %
Titik Shut Down Point terjadi pada kapasitas :
= 8,72 % x 200.000 ton/tahun
= 17.440 ton/tahun
11.6.5. Net Present Value (NPV)
Metode ini digunakan untuk menghitung selisih dari nilai penerimaan kas bersih
dengan nilai investasi sekarang.
Langkah-langkah menghitung NPV :
A. Menghitung C
A0
( Tahun Xe-0) untuk masa konstruksi 2 tahun
C
A-2
= 40 % x C
A
x (1xi)
2
= 40 % x Rp.94.510.260.670 x (1+0,2)
2

= Rp.4.830.435.606
C
A-1
= 60 % x CA x (1xi)
1

= 60 % x Rp. 94.510.260.670 x (1+0,2)
1

= Rp. 68.047.387.683
C
A-0
= (C
A-2
-C
A-1
)
= Rp. 54.437.910.156 - Rp. 68.047.387.683
= Rp.-13.609.477.532
B. Menghitung NPV tiap tahun
NPV = C
A
x Fd
Fd =
n
i) 1 (
1

Dimana :


XI-13
NPV = Net Preant Value
C
A
= Cash Flow setelah pajak
Fd = Faktor diskon
i = Tingkat bunga bank
n = Tahun ke-n

Tabel 11.14. Cash Flow untuk NPV selama 10 tahun
Tahun CashFlow/C
A
(Rp) Fd (i = 0,15) NPV
0 -13.609.477.532 1 -13.609.477.532
1 64.047.387.683 0,8696 55.695.608.328
2 4.830.435.606 0,7561 41.160.503.861
3 4.830.435.606 0,6575 35.792.925.924
4 4.830.435.606 0,5718 31.127.597.022
5 4.830.435.606 0,4972 27.066.528.930
6 4.830.435.606 0,4323 23.533.508.568
7 4.830.435.606 0,3759 20.463.210.430
8 4.830.435.606 0,3269 17.795.752.834
9 4.830.435.606 0,2843 15.476.697.862
10 4.830.435.606 0,2472 13.457.051.396
Nilai sisa 0 0,2472 0
WCI 4.830.435.606 4.830.435.606
Total 273.170.443.187

Karena NPV positif maka pabrik layak didirikan
11.7. Internal Rate Of Return ( IRR)
Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat bunga pada investasi. Harga
IRR harus lebih tinggi dari tingkat bunga bank sehingga harus dipenuhi
persamaan dibawah ini dengan cara trial :
IRR = i2 +
2 1
1
NPV NPV
NPV
(i
2
-i
1
)
Dimana :
i
2
= Besarnya bunga pinjaman tahun ke-1 yang trial 15%


XI-14
i
1
= Besarnya bunga pinjaman tahun ke-2 yang trial 24%
Tabel 11.15. Cash Flow untuk IRR selama 10 tahun
Tahun CashFlow/CA(Rp.) Fd(i=0,15) PV
1
FD(0,24) PV
2

0 -13.609.477.532 1 -13.609.477.532 1 -13,609.477.532
1 64.047.387.683 0,8696 55.695.608.328 0,8064 44.912.938.550
2 4.830.435.606 0,7561 41.160.503.861 0,6504 26.770.791.709
3 4.830.435.606 0,6575 35.792.925.924 0,5245 18.773.389.652
4 4.830.435.606 0,5718 31.127.597.022 0,4229 13.163.860.781
5 4.830.435.606 0,4972 27.066.528.930 0,3411 9.232.393.018
6 4.830.435.606 0,4323 23.533.508.568 0,2751 6.474.068.205
7 4.830.435.606 0,3759 20.463.210.430 0,2218 4.538.740.073
8 4.830.435.606 0,3269 17.795.752.834 0,1792 3.188.998.907
9 4.830.435.606 0,2843 15.476.697.862 0,1442 2.231.739.831
10 4.830.435.606 0,2472 13.457.051.396 0,1164 1.566.400.782
Nilai
sisa
0 0,2472 0,1164 0
WCI 0,2472 0,1164 503.111.518
Jumlah 117.746.956.494

IRR = 15% +
1 2
1
NPV NP
NPV
(i
2
-i
1
)
= 15% +
018 . 228 . 409 . 390
187 . 443 . 170 . 273
x ( 24%-15%)
= 21,2173 %
Dengan besarnya IRR = 21,2173 % maka pabrik layak didirikan karena
IRR > bunga bank ( 15%)

BAB XII
KESIMPULAN

Berdasarkan seleksi proses pembuatan tata letak pabrik serta pertimbangan
lainnya, maka Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Proses
Transesterifikasi yang direncanakan di Bhoanawa, Ende Nusa Tenggara Timur pada
tahun 2009 dengan kapasitas 200.000 ton/tahun dengan memperhatikan beberapa
aspek berikut :
12.1. Segi Teknik
Ditinjau dari segi proses pembuatan biodiesel minyak jarak ini menggunakan proses
transesterifikasi dengan katalis basa lebih cepat dibandingkan dengan proses lain dan
dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
12.2.Segi Sosial
Pendirian pabrik biodiesel minyak jarak ini dinilai menguntungkan karena :
- Merupakan solusi bagi kelangkaan BBM di masa yang akan datang.
- Menciptakan lapangan kerja baru
- Mengingkatkan pendapatan per kapita daerah penduduk
12.3.Segi Lokasi Pabrik
Pendirian pabrik biodiesel minyak jarak di Ende sangat menguntungkan karena :
- Dekat dengan bahan baku
- Tersedianya kebutuhan air dan tenaga listrik dan jumlah yang sangat besar
sehingga dapat mencukupi kebutuhan pabrik
- Fasilitas sarana transpotasi yang memadai
XII-1
- Tersedianya tenaga kerja yang cukup
12.4. Segi Pemasaran
- Mengingat kelangkaan minyak bumi maka diharapkan biodiesel ini dapat
memenuhi sebagian bahan bakar
- Dalam menjang program Pemerintah yang mentargetkan pencampuran
biodiesel sebanyak 5% dari penggunaan bahan bakar
12.5. Segi Analisa Ekonomi
- Analisa ekonomi sangat diperlukan untuk meliat layak atau tidaknya suatu
pabrik didirikan setelah dilakukan perhitungan analisa ekonomi terhadap Pra
Rencana Pabrik Minyak Jarak dengan Proses Transesterifikasi maka diketahui
data sebagai berikut :
- Internal Rate of Return (IRR) = 21,2173%
- Pay Out Time (POT) = 1,314 tahun
- Return of Invesment (ROI) = 61,31 %
- Break Event Point (BEP) = 44,28%



DAFTAR PUSTAKA
Badger and Benanchero. 1995. Introduction to chemical engineering. McGraw-
hill New York, USA
Brown, G.G. 1987. Unit operation. Jhon Wiley and Sons Inc. Tokyo, Japan.
Brownell, Lioyd E. and Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design,
Vessel Design. Wiley Eastern Limited. New Delhi, India.
Hamballi,Eliza dkk,2007. Teknologi Bioenergi, Jilid 1, PT.Agromedia
Pustaka,Jakarta,Indonesia
Christie J. Geanklopis. 1993. Transport Process and Unit operations, Third Edition.
Prentice-Hall of India. New Delhi, India.
Couldson and Richarson. Chemical Engineering, Sixt Edition. Pergamon press.
Oxford, England.
Faith, W.L. ; D.B. Keyes ; Dark. 1975. Industrial Chemicals, Fourth Edition. A Wiley
Inter Science Publication. New Jersey, USA.
Govind, Niranjan ; Jan Andzelm ; Kurt Reindel ; George Fitgerald. 2002. Zeolite
Catalyzed Hydrocarbon Formation from Methanol : Density Functional
Simulations. International Jurnal of Molecular sciences, Volume 3, 423-424 ISSN
1422-0067.California, USA.
Hesse, H.C. ; J.H. Rushton. 1969. Process Equipment Design. Van Nostrand
Companies Inc. Princeton, New Jersey, USA.
Joseph, Sebastian ; Yatish T. Shah. 1985. Methanol to Gasoline Process. University
of Pittsburgh, USA.
Kern, Donald Q. 1950. Process Heat Transfer. McGrow-Hill. New York, USA.
Kirk, R.F. ; Othmer, D.F.1986. Enciklopedia of Chemical Tecnology, Volume 15.
John Wiley and Sons. New York, USA.
Kunii, Daizo ; Octave Levenspiel. 1991. Fluidization Engineering, 2
nd
ed. John Wiley
and Sons. New York, USA.
Levenspiel, Octave. 1999. Chemical reaction engineering, 3
rd
ed. John Wiley and
Sons. New York, USA..
Nur Alam Syah,Andi., 2006. Biodiesel Jarak Pagar, Jilid 1, PT.Agromedia
Pustaka,Jakarta, Indonesia
Perry, Robert H. ; Don W. Green. Peerys Chemical Engineering Handsbook, Third
Edition 1999. McGraw-Hill. New York, USA.
Perry, Robert H. ; Don W. Green. Peerys Chemical Engineering Handsbook, fifth
Edition 1999. McGraw-Hill. New York, USA.
Perry, Robert H. ; Don W. Green. Peerys Chemical Engineering Handsbook,
Seventh Edition 1999. McGraw-Hill. New York, USA.
Peter, Max and Timmerhaus. 1991. Plant Design and Economics for Chemical
Engineering, fourth Edition, McGraw-Hill. New York, USA.
Smith, J.M. ; H.C. Van Ness ; M.M. Abbott. 1996. Introduction to Engineering
Thermodynamics , fifth Edition, McGraw-Hill. New York, USA.
Ulrich, Gael D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics John Wiley and Sons. New York, USA.
Van Den Verg, Johanes petrus. 1981. The Convertion of Methanol On Zeolite
H-ZSM-5, A Mechanistics Study. Netherlands.
Vilbrant and Dryden. 1959. Chemical Engineering Plant Design, Fourth Edition.
McGraw-Hill. New York, USA.
Walas, Stanley M. 1981. Chemical Process Equipment. Butterworth Publishers,USA.




A-1
APPENDIKS A
NERACA MASSA

Kapasitas produksi = 200.000 ton/tahun
= 27.777,77778 kg/jam
Basis Perhitungan :
Jumlah hari kerja = 300 hari/tahun
Jumlah jam operasi = 24 jam/hari
Kapasitas produksi = 200.000 ton/tahun
= 27.777,77778 kg/jam
Basis = 27.965,2259 kg/jam
Berat molekul :
Trigliserida = 927,853
Methanol ( CH
3
OH ) = 32,042
Natriumhodroksida (NaOH) = 39,9972
Natriummetoksida ( CH
3
ONa) = 54,0027
Metil ester = 310,625
Gliserin = 92,098
Air (H
2
O) = 18,0154
Asamklorida (HCl ) = 36,4610
Natriumklorida (NaCl ) = 58,4428
Asam lemak bebas (FFA) = 296,596
Sabun = 318,5778



A-2


O O
CH
2
-O-C-R1 CH
3
-O-C-R1
O O CH
2
-OH
CH-O-C-R2 + 3 CH
3
OH CH
3
-O-C-R2 + CH-OH
( NaOH )
O O CH
2
-OH
CH
2
-O-C-R2 CH
2
-O-C-R2
Trigliserida Metanol Metil ester Gliserin
1 mol 3 mol 3 mol 1 mol

Dari stoikometri reaksi diatas, untuk menghasilkan 27898,18718 kg metil
ester dibutuhkan 27. 619,20531 kg trigliserida
Konversi reaksi = 99%
Komposisi Minyak jarak :
Trigliserida = 98%- 27619,20531
Bahan yang tersabunkan (unsaponificable) = 1,5%
Asam lemak bebas (FFA) = 0,5%
Basis perhitungan = 27965,2259 kg/jam

1. MIXER (M-103)
Fungsi : mereaksikan CH
3
OH dan NaOH
Reaksi : CH
3
OH + NaOH CH
3
ONa + H
2
O
Input trigliserida = 0,98 x 27405,92138 kg/jam
= 29,53692167 kg mol
A-1


A-3
Digunakan molar rasio alkohol : minyak = 6 : 1 untuk memastikan reaksi
berlangsung sempurna maka,
Kebutuhan metanol = 6 x 177,22153 kg mol
= 5671,088961 kg/jam
Kebutuhan NaOH = 0,3 % x 83,8956777 kg/jam
= 25,1691 kg/jam
Reaksi : CH
3
OH + NaOH CH
3
ONa + H
2
O
Kg mol CH
3
ONa yang terbentuk = 113,2881369 kg mol
Berat molekul CH
3
ONa = 54,0027
CH
3
ONa yang terbentuk = 113,2881369 kg/jam
Kg mol H
2
O yang terbentuk = 37,76082425 kg mol
Berat molekul H
2
O = 18,0154
H
2
O yang terbentuk = 37,76082425 kg/jam
Input dari storage metanol dan natriumhidroksida :
NaOH = 82,85761592 kg/jam
CH
3
ONa = 111,8634 kg/jam
Total input = 5683,776616 kg/jam
Komposisi setelah pencampuran (reaksi ) :
CH
3
ONa = 111,8634 kg/jam
CH
3
OH = 5534,619 kg/jam
H
2
O = 37,2936 kg/jam
Total = 5683,776 kg/jam
Output ke reaktor I (90%) :
CH
3
OH = 4981,1571 kg/jam


A-4
CH
3
ONa = 100,67706 kg/jam
H
2
O = 33,56424 kg/jam
Total = 5115,3984 kg/jam
Output ke reaktor II (10%) :
CH
3
OH = 553,4619 kg/jam
CH
3
ONa = 11,18634 kg/jam
H
2
O = 3,72936 kg/jam
Total = 568,3776 kg/jam
Total output = Output ke reaktor I + Output ke reaktor II
= 5115,3984 kg/jam + 568,3776 kg/jam
= 5.683,776 kg/jam
Tabel 3.2. Neraca Massa Mixer
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari storage metanol dan
natriumhidroksida
NaOH = 82,85761592
CH
3
ONa = 111,8634
Komposisi setelah pencampuran (reaksi)
CH
3
ONa = 111,8634
CH
3
OH = 5534,619
H
2
O = 37,2936

Output ke reaktor I (90%)
CH
3
OH = 4981,1571
CH
3
ONa = 100,67706
H
2
O = 33,56424
Output ke reaktor II (10%)
CH
3
OH = 553,4619
CH
3
ONa = 11,18634
H
2
O = 3,72936
Total input = 5.683,776 kg/jam Total output = 5.683,776 kg/jam



A-5


2. REAKTOR I (R-110)
Fungsi : Mereaksikan minyak jarak dengan natrimummetoksida menjadi metil
Ester
Reaksi : Trigliserida + CH
3
OH Metil ester + Gliserin
FFA + CH
3
ONa Sabun + H
2
O
Input dari mixer :
CH
3
OH = 4.981,1571 kg/jam
CH
3
ONa = 101,67706 kg/jam
H
2
O = 33,56424 kg/jam
Total = 5.115,3984 kg/jam
Input dari storage minyak :
Trigliserida = 27.685,57364 kg/jam
Unsaponificable = 419,4783885 kg/jam
FFA = 139,8261295 kg/jam
Total = 3.3360,27656 kg/jam
Total input = 3.3360,27656 kg/jam
Reaksi : Trigliserida + CH
3
OH Metil ester + Gliserin
Konversi 98%
Trigliserida = 27.685,57364 : 927,853
= 29.83831 kg mol
Trigliserida yang bereaksi = 98% x 29.83831 kg mol
= 29,53993564 kg mol


A-6
= 29,53993564 kg mol x 927,853
= 27408,7179 kg/jam
Metil ester yang terbentuk = 3 x 27408,7179 kg/jam
= 88,61980692 kg/jam
Massa gliserin = 88,61980692 kg/jam x 92,098
= 2720,568993 kg/jam
Trigliserida yang tidak bereaksi = 27685,57364 - 27408,7179
= 276,8557364 kg/jam
Metanol yang bereaksi = 3 x 29,53993564 x 32,037
= 2835,833822 kg/jam
Excess metanol = 4981,1571 - 2835,833822
= 2145,323278 kg/jam
NaOH diuraikan dari Na-metoksida karena metanol bereaksi dengan minyak :
CH
3
ONa + H
2
O CH
3
OH + NaOH
Input CH
3
ONa = 1,864296785 kg mol
Input H
2
O = 1,86468 kg mol
Mol CH
3
OH yang terbentuk = 59,65749713 kg mol
CH
3
OH yang terbentuk = 59,65749713 kg/jam
Mol NaOH = 74,55652824 kg/jam
NaOH yang terbentuk = 74,55652824 kg mol
Terjadi reaksi samping antara FFA dan natriumhidroksida sabun
(saponifikasi/ reaksi penyabunan )
FFA + Natriumhidroksida Sabun + Air
Konversi ini reaksi diasumsikan = 98%


A-7
FFA yang bereaksi = 98% x 0,471436329
= 0,424292696 kg/jam = 0,471436329 kg mol/jam
Sisa FFA = 139,8261295 - 0,424292696
= 13,98261295 kg/jam
NaOH yang bereaksi = 0,424292696 x 39, 9972
= 16,96821592 kg/jam
Sisa NaOH = 82,85761592 - 16,96821592
= 16,96821592 kg/jam
Sabun yang terbentuk dari FFA minyak jarak = 318,5778
Air = 18,0154
Sabun yang terbentuk = 0,424292696 x 318,5778
= 135,1702337 kg/jam
Air yang terbentuk = 0,424292696 x 18,0154 = 7,637268533 kg/jam
Tabel 3. 2. Neraca Massa Reaktor
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Imput Dari Mixer
CH
3
OH = 4981,1571
CH
3
ONa = 100, 67706
H
2
O = 33,56424
Trigliserida = 27685,57364
FFA = 139,8261295
Unsaponificable = 419,4783885
Output ke dekanter I
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 2720,568993
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 65,8894
Sabun = 135,1702337
H
2
O =7,637268533


A-8
CH
3
OH = 2204,980776
Total input = 33497,9344 kg/jam Total output = 33497,9344 kg/jam

3. DEKANTER I (H-111)
Fungsi : memisahkan gliserin dari ester
Input dari reaktor I :
Metil ester = 27527,52753 kg/jam
Gliserin = 2720,568993 kg/jam
Trigliserida = 276,8557364 kg/jam
Unsaponificable = 419,4783885 kg/jam
FFA = 139,8261295 kg/jam
NaOH = 65,8894 kg/jam
Sabun = 135,1702337 kg/jam
H
2
O =7,637268533 kg/jam
CH
3
OH = 2204,980776 kg/jam
Total = 33497,9344 kg/jam
Output reaktor II :
Metil ester = 27527,52753 kg/jam
Trigliserida = 276,8557364 kg/jam
Gliserin (5%) = 5% x 2720,568993
= 136,0284496 kg/jam
CH
3
OH (60%) = 60% x 2204,980776
= 1322,988465 kg/jam
NaOH (5%) = 5% x 65,8894


A-9
= 3,29447 kg/jam
FFA = 139,8261295 kg/jam

Sabun (5%) = 5% x 135,1702337
= 6,758511687 kg/jam
H
2
O(1%) = 1 x 7,637268533
= 0,076372685 kg/jam
Unsaponificable = 419,4783885 kg/jam
Total = 33.497,9344 kg/jam
Output ke tangki gliserin :
Gliserin (95%) = 95 x 2720,568993
= 2584,540543 kg/jam
Unsaponificable = 419,4783885 kg/jam
Sabun (95%) = 95 x 135,1702337
= 128,4117221 kg/jam
H
2
O (99%) = 95 x 7,637268533
= 7,560895848 kg/jam
CH
3
OH (40%) = 40 x 2204,980776
= 881,9923102 kg/jam
Total = 3602,505471 kg/jam
Total output = Total (output reaktor II + output ke tangki gliserin)
= 33.497,9344 kg/jam + 3602,505471 kg/jam
= 33435,33952 kg/jam



A-10



Tabel 3.3. Neraca massa Dekanter I
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor I :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 2720,568993
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 65,8894
Sabun = 135,1702337
H
2
O =7,637268533
CH
3
OH = 2204,980776

Output dari reaktor II :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 136,0284496
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 3,29447
Sabun = 6,758511687
H
2
O =0,076372685
CH
3
OH = 1322,988465
Output ke tangki gliserin :
Gliserin (95%) = 2584,540543
Unsaponificable = 419,4783885
Sabun (95%) = 128,4117221
H
2
O (99%) = 7,560895848
CH
3
OH (40%) = 881,9923102
Total = 3602,505471
Total input = 33497,9344 kg/jam Total output = 33435,33952 kg/jam

4. REAKTOR II (R-120)


A-11
Fungsi : Mereaksikan minyak jarak dengan natriummetoksida menjadi metil
ester

Input dari dekanter I :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 136,0284496
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 3,29447
Sabun = 6,758511687
H
2
O = 0,076372685
CH
3
OH = 1322,988465
Total = 29832,83405kg/jam
Input dari mixer :
CH
3
OH = 553,4619 kg/jam
CH
3
ONa = 11,18634 kg/jam
H
2
O = 3,72936 kg/jam
Total = 568,3776 kg/jam
Reaksi :
Konversi 98%
Trigliserida = 276,8557364 : 927,853
= 276,8557364 kg mol
Trigliserida yang bereaksi = 98% x 276,8557364 kg mol


A-12
= 0,268544869 mol
= 0,268544869 mol x 927,853
= 249,1701628 kg/jam
Metil ester yang terbentuk = 3 x 0,268544869
= 0,805634608 kg mol
Massa metil ester = 0,805634608 x 310,625
= 250,2502502 kg/jam
Massa gliserin = 0,268544869 x 92,098
= 24,73244539 kg/jam
Trigliserida yang tidak bereaksi = 276,8557364 - 249,1701628
= 27,68557364 kg/jam
Metanol yang tidak bereaksi = 3 x 0,298383188 x 32,037
= 25,81011595 kg/jam
Excess metanol = 1322,988465 - 25,81011595
= 1297,178349 kg/jam
NaOH diuraikan dari Na-metoksida karena metanol bereaksi dengan minyak :
CH
3
ONa + H
2
O CH
3
OH + NaOH
Input CH
3
ONa = 11,18634 kg/jam
Mol CH
3
ONa = 0,20714 mol
Input H
2
O = 3,72936 kg/jam
Mol H
2
O = 0,2070 mol
Mol CH
3
OH yang terbentuk = 0,2070 mol
CH
3
OH yang terbentuk = 357,96288 kg/jam
Mol NaOH yang terbentuk = 0,2070 mol


A-13
NaOH yang terbentuk = 450,6560064 kg/jam


Terjadi reaksi samping antara FFA dan natriumhidroksida sabun
(saponifikasi/ reaksi penyabunan )
FFA + Natriumhidroksida Sabun + Air
Konversi ini reaksi diasumsikan = 90%
Mol FFA yang bereaksi = 90% x 0,471436329 mol
= 0,424296 mol
FFA yang bereaksi = 0,471436329 x 296,596
= 125,8435166 kg/jam
Sisa FFA = 139,8261295 - 125,8435166
= 13,98261295 kg/jam
NaOH yang bereaksi = 0,471436329 x 39,9972
= 139,8261295 kg/jam
Sisa NaOH = 450,6560064 - 18,85357325
= 431,8024332 kg/jam
Air yang terbentuk = 450,6560064 x 18,0454
= 8,485853926 kg/jam
Output ke dekanter II :
Metil ester = 27.777,77778 kg/jam
Gliserin = 160,760895 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam


A-14
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 431,8024332 kg/jam
Sabun = 146,5846412 kg/jam
H
2
O = 12,21521393kg/jam
CH
3
OH = 357,96288 kg/jam
Total output = 29.343,06013 kg/jam
Tabel 3.4. Neraca Massa Reaktor II
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor II :
Metil ester = 27527,52753
Gliserin = 136,0284496
Trigliserida = 276,8557364
Unsaponificable = 419,4783885
FFA = 139,8261295
NaOH = 3,29447
Sabun = 6,758511687
H
2
O =0,076372685
CH
3
OH = 1322,988465
Input dari mixer :
CH
3
OH = 553,4619
CH
3
ONa = 11,18634
H
2
O = 3,72936
Total = 28244,87816
Output ke dekanter II :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 160,760895
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 431,8024332
Sabun = 146,5846412
H
2
O =12,21521393
CH
3
OH = 357,96288



Total input = 29343,06013 kg/jam Total output = 29343,06013 kg/jam



A-15
5. DEKANTER II (H-121)
Fungsi : memisahkan sabun dan FFA dari gliserin

Input dari reaktor II :
Metil ester = 27.777,77778 kg/jam
Gliserin = 160,760895 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 431,8024332 kg/jam
Sabun = 146,5846412 kg/jam
H
2
O =12,21521393 kg/jam
CH
3
OH = 357,96288 kg/jam
Total = 29343,06013 kg/jam
Output ke washing column :
Metil ester = 27.777,77778 kg/jam
Gliserin = (5% x160,760895)
= 8,038044751 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = ( 5% x 431,8024332)
= 21,59012166 kg/jam
Sabun = ( 5% x146,5846412 )


A-16
= 7,329232059 kg/jam
H
2
O = (1% x12,21521393)
= 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH = ( 75% x357,96288)
= 268,47216 kg/jam
Total = 28.539,28577 kg/jam
Output ke tangki gliserin :
Gliserin = ( 95 % x 160,760895)
= 7,636142514 kg/jam
Sabun = ( 95 % x 146,5846412)
= 139,2554091 kg/jam
H
2
O = ( 99 %x 12,21521393)
= 12,09306179 kg/jam
NaOH = ( 95 % x 431,8024332 )
= 410,2123115 kg/jam
CH
3
OH = ( 25 % x 357,96288 )
= 89,49072 kg/jam
Total = 658,6876449 kg/jam
Total output = 29197,97342 kg/jam
Tabel 3.5. Neraca massa Dekanter II
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari reaktor II :
Metil ester = 27.777,77778
Gliserin = 160,760895
Output ke washing column :
Metil ester = 27.777,77778
Gliserin = 8,038044751


A-17
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 431,8024332
Sabun = 146,5846412
H
2
O =12,21521393
CH
3
OH = 357,96288
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
Total = 28539,28577
Output ke tangki gliserin :
Gliserin ( 95 % ) = 7,636142514
Sabun (95 % ) = 139,2554091
H
2
O ( 99 % ) = 12,09306179
NaOH ( 95 % ) = 410,2123115
CH
3
OH ( 25 % ) = 89,49072
Total = 658,6876449
Total input = 29197,97342 kg/jam Total output = 29197,97342 kg/jam

6. WASHING COLUMN (D-210)
Fungsi : Menetralkan sisa katalis basa dan memisahkan sabun dengan
penambahan HCl
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H
2
O
Input dari dekanter II :
Metil ester = 27.777,77778 kg/jam
Gliserin = 8,038044751 kg/jam


A-18
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 21,59012166 kg/jam
Sabun = 7,329232059 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH3OH = 268,47216 kg/jam
Total = 28.539,28577 kg/jam
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H
2
O
Input NaOH = 21,59012166 kg/jam = 0,539864119 kg mol/jam
Kebutuhan HCl = 0,539864119 kg mol/jam = 19,66617011 kg/jam
HCl yang digunakan adalah HCl cair dengan konsentrasi 36%
Massa larutan HCl = 19,66617011 kg/jam : 0,36 = 54,6282503 kg/jam
NaCL yang terbentuk = 0,539864119 kg mol/jam = 3209,464334 kg/jam
H
2
O yang terbentuk = 0,539864119 kg mol/jam = 9,717554133 kg/jam
Input dari tangki air asam :
Air(30% x 27777,77778)= 8.333,333333 kg/jam
Larutan HCl 36% = 54,6282503 kg/jam
Total = 8.387,961583 kg/jam
Total input = Input (dari dekanter II + dari tangki air asam)
= 28.539,28577 kg/jam + 8.387,961583 kg/jam
= 36.927,24736 kg/jam
Air dalam larutan HCl =
100
36 - 100
x 54,6282503 kg/jam
= 34,96208019 kg/jam


A-19
Total massa air = air pencuci + air larutan HCL + air hasil reaksi
= 8333,333333 + 54,6282503 + 9,717554133
= 8378,012967 kg/jam
Output ke dekanter III :
Metil ester = 27.777,77778 kg/jam
Gliserin = 8,038044751 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 21,59012166 kg/jam
Sabun = 7,329232059 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH = 268,47216 kg/jam
NaCl yang terbentuk = 3209,464334 kg/jam
Total =31.748,75011 kg/jam
Tabel 3.6. Neraca massa wasing column
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter II
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Output ke dekanter III :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166


A-20
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
Total = 28539,28577
Input dari tangki air asam :
H
2
O =8333,333333
Larutan HCl = 54,6282503
Total = 8387,961583
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
NaCl = 3209,464334

Total input = 28539,28577 kg/jam Total output = 28539,28577 kg/jam

7. DEKANTER III (H-211)
Fungsi : memisahkan air pencuci dari metil ester
Input dari dekanter III :
Metil ester = 27777,77778 kg/jam
Gliserin = 8,038044751 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 21,59012166 kg/jam
Sabun = 7,329232059 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH =268,47216 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
Total = 28539,28577 kg/jam
Output ke tangki adsorpsi :


A-21
Metil ester = 27777,77778 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Sabun (5% x 7,329232059 ) = 0,366461603 kg/jam
H
2
O ( 5 % x 0,122152139 ) = 0,006107607 kg/jam
CH
3
OH (5 % x 268,47216) = 13,423608 kg/jam
Total = 28233,54763 kg/jam
Output ke tangki gliserin :
Gliserin = 8,038044751 kg/jam
Sabun ( 95 % x 7,329232059) = 6,962770456 kg/jam
H
2
O ( 95 %x 0,122152139) = 0,116044532 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
CH
3
OH (95 % x 268,47216) =255,048552 kg/jam
Total = 3493,612358 kg/jam
Total output = 28539,28577 kg/jam
Tabel 3.7. Neraca massa dekanter III
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter III :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
Output ke tangki adsorpsi :
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
NaOH = 21,59012166
Sabun = 0,366461603
H
2
O = 0,006107607


A-22
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
NaCl = 3209,464334

CH
3
OH = 13,423608
Total = 28233,54763
Output ke tangki gliserin :
Gliserin = 8,038044751
Sabun ( 95 % ) = 6,962770456
H
2
O ( 95 % ) = 0,116044532
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
CH
3
OH (95 % ) = 255,048552
Total = 3493,612358
Total input = 28539,28577 kg/jam Total output = 28539,28577 kg/jam

8. TANGKI ADSORPSI (M-230)
Fungsi : memurnikan gliserin
Input dari dekanter III :
Metil ester = 27777,77778 kg/jam
Gliserin = 8,038044751 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
NaOH = 21,59012166 kg/jam
Sabun = 0,366461603 kg/jam
H
2
O = 0,006107607 kg/jam
CH
3
OH =13,423608 kg/jam
Total = 28539,28577 kg/jam


A-23
Input adsorbent agent :
CaCl
2
= 5 wt-% metil ester = 0,05 x 27777,77778 = 1388,888889 kg/jam
Total input = 28539,54763 kg/jam + 1388,888889 kg/jam
= 29622,43652 kg/jam
Output ke filter press :
Metil ester = 27777,77778 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH =268,47216 kg/jam
CaCl
2
= 1388,888889 kg/jam
Total output = 29622,43652 kg/jam
Tabel 3.8. Neraca massa tangki adsorpsi
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter III
Metil ester = 27777,77778
Gliserin = 8,038044751
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
FFA = 13,98261295
NaOH = 21,59012166
Sabun = 7,329232059
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
NaCl = 3209,464334
Output ke filter press :
Metil ester = 27777,77778
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
CaCl
2
= 1388,888889



A-24
Input adsorbent = 1388,888889
Total input = 29622,43652 kg/jam Total output = 29622,43652 kg/jam

9. FILTER PRESS I (P-232)
Fungsi : memisahkan spent kalsiumklorida dari metil ester
Input dari tangki adsorpsi :
Metil ester = 27777,77778 kg/jam
Trigliserida = 27,68557364 kg/jam
Unsaponificable = 414,2881 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
CH
3
OH = 268,47216 kg/jam
CaCl
2
= 1388,888889 kg/jam
Total = 29622,43652 kg/jam
Output ke storage metil ester :
Metil ester (99,8% x 27777,77778 ) = 27722,22222 kg/jam
Trigliserida (99,8% x 27,68557364 ) = 27,63020249 kg/jam
Unsaponificable (99,8% x 414,2881 ) = 413,4595238 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam
Total = 28163,31805 kg/jam
Kemurnian produk yang dihasilkan =
31805 , 28163
% 100 22222 , 27722 x
= 98,43%
Output ke pengolahan limbah :
CaCl
2
= 1388,888889 kg/jam
CH
3
OH =268,47216 kg/jam
H
2
O = 0,122152139 kg/jam


A-25
Metil ester (0,2 % x 27777,77778 ) = 55,55555555 kg/jam
Trigliserida (0,2 % x 27,68557364 ) = 0,055371147 kg/jam
Unsaponificable (0,2% x 414,2881 ) = 0,006107607 kg/jam
Total = 1458,758107 kg/jam
Total output = 29622,07616 kg/jam
Tabel 3.9. Neraca massa filter press I
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki adsorpsi :
Metil ester = 27777,77778
Trigliserida = 27,68557364
Unsaponificable = 414,2881
H
2
O = 0,122152139
CH
3
OH =268,47216
CaCl
2
= 1388,888889
Output ke storage metil ester :
Metil ester = 27722,22222

Trigliserida= 27,63020249

Unsaponificable = 413,4595238

H
2
O = 0,122152139
Total = 28163,31805
Output ke adsorbent recovery unit :
CaCl
2
= 1388,888889
CH
3
OH =268,47216
H
2
O = 0,122152139
Metil ester (0,2 % ) = 55,55555555
Trigliserida (0,2 % ) = 0,055371147
Unsaponificable (0,2% )
=0,006107607
Total = 1458,758107
Total input = 29622,43652 kg/jam Total output = 29622,43652 kg/jam
Kemurnian produk yang dihasilkan =
31805 , 28163
% 100 22222 , 27722 x
= 98,43%


A-26

10. TANGKI GLISERIN (F-301)
Fungsi : menampung gliserin
Input dari dekanter I :
Gliserin = 2584,540543 kg/jam
Unsaponificable = 419,4783885 kg/jam
Sabun = 128,4117221 kg/jam
H
2
O = 7,560895848 kg/jam
CH
3
OH = 881,9923102 kg/jam
Total = 3602,505471 kg/jam
Input dari dekanter II:
Gliserin = 7,636142514 kg/jam
Sabun = 139,2554091 kg/jam
H
2
O = 12,09306179 kg/jam
NaOH = 410,2123115 kg/jam
CH
3
OH = 89,49072 kg/jam
Total = 658,6876449 kg/jam
Input dari dekanter III:
Sabun = 6,962770456 kg/jam
H
2
O = 0,116044532 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
CH
3
OH = 255,048552 kg/jam
Total = 3493,612358 kg/jam
Total input = 7754,805474 kg/jam


A-27
Komposisi total tangki gliserin (komposisi output ke tangki asidulasi ) :

Gliserin = 2600,21473 kg/jam
Sabun = 274,6299016 kg/jam
H
2
O = 19,77000217 kg/jam
NaOH = 410,2123115 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
Total output = 7754,805474 kg/jam
Tabel 3.10. Neraca massa tangki gliserin
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari dekanter I :
Gliserin = 2584,540543
Unsaponificable = 419,4783885
Sabun = 128,4117221
H
2
O = 7,560895848
CH
3
OH = 881,9923102
Total = 3602,505471
Input dari dekanter II:
Gliserin = 7,636142514
Sabun = 139,2554091
H
2
O = 12,09306179
NaOH = 410,2123115
CH
3
OH = 89,49072
Total = 658,6876449
Output ke tangki asidulasi :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295


A-28
Input dari dekanter III:
Sabun = 6,962770456
H
2
O = 0,116044532
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
CH
3
OH = 255,048552
Total = 3493,612358

Total input = 7754,805474 kg/jam Total output = 7754,805474 kg/jam

11. TANGKI ASIDULASI (M-310)
Fungsi : menetralkan sisa katalis dan memisahkan sabun dan FFA dengan
penambahan HCl
Input dari tangki gliserin :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
Sabun = 274,6299016 kg/jam
H
2
O = 19,77000217 kg/jam
NaOH = 410,2123115 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582
NaCl = 3209,464334 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
Total = 7754,805474 kg/jam
Reaksi antara HCl dan NaOH :
Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H
2
O


A-29
Input NaOH = 410,2123115 kg/jam
Mol NaOH = 10,25741825 kg mol/jam
NaOH habis bereaksi dengan HCl.
Mol HCl yang dibutuhkan = 10,25741825 kg mol/jam
HCl yang dibutuhkan = 373,6572321 kg/jam
HCL yang digunakan adalah larutan HCl 36%
Massa larutan HCl yang dibutuhkan = 373,6572321 : 0,36
= 1037,936756 kg/jam
Massa air dalam larutan HCl = 1037,963756 373,6572321
= 664,279523kg/jam
Total input = 7754,805474 + 1037,963756 = 8792,74223 kg/jam
Mol NaCl yang terbentuk = 10,25741825 kg mol/jam
Mol H
2
O yang terbentuk =10,25741825 kg mol/jam
NaCl yang terbentuk = 602,6335797 kg/jam

H
2
O yang terbentuk = 184,6335285 kg/jam
Output ke dekanter IV :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
Sabun = 274,6299016 kg/jam
H
2
O = 204,4035 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115 kg/jam
NaCl = 3812,0979 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
Total output = 8542,072582 kg/jam


A-30
Tabel 3.11. Neraca massa tangki asidulasi
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki gliserin :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295
Input larutan HCl = 1037,936756
Output ke dekanter IV :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295

Total input = 8542,072582 kg/jam Total output = 8542,072582 kg/jam

12. DEKANTER IV (H-221)
Fungsi : memisahkan air pencuci dari metil ester
Input dari tangki asidulasi :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
Sabun = 274,6299016 kg/jam
H
2
O = 19,77000217 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582
NaOH = 410,2123115 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
Total = 8542,072582 kg/jam
Output ke tangki storage sabun dan FFA :


A-31
Sabun = 274,6299016 kg/jam
FFA = 13,98261295 kg/jam
Total = 288,6125146 kg/jam
Output ke evaporator :

Gliserin = 2600,21473 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582

H
2
O = 19,77000217 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
Total = 7055,980648 kg/jam
Total output = 7344,593163 kg/jam
Tabel 3.12. Neraca massa dekanter IV
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki asidulasi :
Gliserin = 2600,21473
Sabun = 274,6299016
H
2
O = 19,77000217
CH
3
OH = 1226,531582

NaOH = 410,2123115
NaCl = 3209,464334
FFA = 13,98261295

Output ke evaporator :

Gliserin = 2600,21473
CH
3
OH = 1226,531582

H
2
O = 19,77000217
NaCl = 3209,464334
Total = 7055,980648
Output ke tangki storage sabun dan
FFA
Sabun = 274,6299016
FFA = 13,982261295
Total = 288,6125146
Total input = 7344,593163 kg/jam Total output = 7344,593163 kg/jam



A-32


13. EVAPORATOR (V-320)
Fungsi : memekatkan gliserin
Feed dari dekanter IV :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582 kg/jam

H
2
O = 19,77000217 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
Total = 7055,980648 kg/jam
Gliserin akan dipekatkan sampai 80 % massa
Gliserin balance :
F x X
F
= L x X
L
Dimana :
F = Rate Feed masuk, kg/jam
X
F
= Fraksi berat gliserin dalam feed
L = Rate Liquid keluar, kg/jam
X
L
= Fraksi berat gliserin dalam liquid
7055,980648 x 0,124 = L x 0,80
L = 1093,677 kg/jam

Gliserin = 2600,21473 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
H
2
O = (1093,677 - 2600,21473 - 3209,464334 )
= 4716,002063 kg/jam


A-33
Total = 1093,677 kg/jam

Overral balance :
F = L+ V
Dimana :
F = Feed
L = Liquid
V = Vapor
V = F L = 7055,980648 - 1093,677
= 5962,303648 kg/jam
CH
3
OH = 1226,531582

H
2
O = 19,77000217 - 4716,002063
= 4735,772066 kg/jam
Asumsi : kebutuhan activated carbon = 15%
Input bleaching agent =15% x 2600,21473 kg/jam
= 390,0322095 kg/jam
Output ke filter press II :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
H
2
O = 4716,002063 kg/jam
Bleaching agent = 390,0322095 kg/jam
Total output = 10525,68113 kg/jam
Tabel 3.13. Neraca massa evaporator
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)


A-34
Input dari evaporator :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Output ke filter press II :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Total input = 10525,68113 /jam Total output = 10525,68113 kg/jam


14. FILTER PRESS II (P-342)
Fungsi : memisahkan bahan bleaching dari gliserin bersih
Input dari tangki bleaching :
Gliserin = 2600,21473 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
H
2
O = 4716,002063 kg/jam
Bleaching agent = 390,0322095 kg/jam
Total = 1483,70921 kg/jam
Output ke pengolahan limbah :
Gliserin (99,8 % x 2600,21473 ) = 2595,01430 kg/jam
NaCl = 3209,464334 kg/jam
H
2
O = 4716,002063 kg/jam
Total = 10525,68113 kg/jam
Tabel 3.10. Neraca massa filter press II
Massa masuk (kg/jam) Massa keluar (kg/jam)
Input dari tangki bleaching : Output ke storage gliserin :


A-35
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Gliserin = 2600,21473
Output ke pengolahan limbah :
Gliserin = 2600,21473
NaCl = 3209,464334
H
2
O = 4716,002063


Total input = 10525,68113 /jam Total output = 10525,68113 kg/jam


B-1
APPENDIKS B
NERACA PANAS

Suhu referensi = 25
0
C
Basis perhitungan : H = kkal/jam
Cp = kkal/kg.
0
C
T =
0
C
1. REAKTOR I ( R-110 )
Fungsi : mereaksikan minyak jarak dengan natriummetoksida menjadi metil
ester
T
2
= 30
0
C
H
2

Q
loss


Q
loss





H
1

T
1
= 30
0
C H
3

T
3
= 30
0
C




Q
steam

Overall heat balance :
H
1
= H
1
+ H
2
+ Q = H
3
+ Q
loss

H
1
= panas yang dibawa minyak jarak
H
2
= panas yang dibawa katalis (NaOH )
H
3
= panas output produk
H
R
= panas reaksi
HR
B-1
B-2
Q = panas yang diberikan steam
Q loss = heat loss
Asumsi : heat loss 5% dari total fluida masuk
a. Menghitung panas yang dibawa minyak jarak (H
1
)
H
1
dihitung dengan persamaan : H
1
= m .Cp. T
Inlet minyak jarak pada 30
0
C dan T = 5
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
1
(kkal/ja)
Minyak jarak 28244,87816 0,5258 74255,78468
Total H
1
74255,78468

b. Menghitung panas yang dibawa katalis (H
2
)
H
2
dihitung dengan persamaan : H
2
= m .Cp. T
Inlet katalis pada 30
0
C dan T = 5
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
2
(kkal/ja)
CH
3
OH 5014,7213 0,6131 15372,62827
NaOH 67,11282 0,3571 119,8299401
Total H
2
15492,45821

c. Menghitung panas output produk (H
3
)
H
3
dihitung dengan persamaan : H
2
= m .Cp. T
Inlet katalis pada 60
0
C dan T = 35
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
3
(kkal/jam)
Metil ester 27527,52753 0,5043 485874,6246
Gliserin 2720,568993 0,6090 57988,92808
Minyak jarak 836,1602544 0,5258 15387,85716
NaOH 65,8894 0,3633 837,8166657
B-3
Sabun 135,1702337 0,5258 2487,537812
H
2
O 6,637268533 1,0001 267,3311291
CH
3
OH 2204,980776 0,6656 51367,23215
Total H
3
614211,3276

Konversi reaksi 90%
Panas pembentukan :
Hf minyak jarak = -183,2874 kkal/kgmol
Hf CH
3
OH = - 57,04 kkal/kgmol
Hf metil ester = -206,1811 kkal/kgmol
Hf gliserin = -159,16 kkal/kgmol
Dari neraca massa :
Input trigliserida = 29,53993564 kgmol
Input CH
3
OH = 88,61980692 kgmol
Produk metil ester = 88, 61980692 kgmol
Input gliserin = 29,53993564 kgmol
H
R
dihitung dengan persamaan H
R
= Hf
produk
- Hf
reaktan
+H
298,15
H
R
= -22973,30543-10469,17179 + 298,15
H
R
= 12205,98364 kkal
Overall heat balance :
H
1
+H
2
+ H
R
+ Q = H
3
+ 0,05 Q
74225,78468 + 15492,45821 + 12205,98364 + Q = 614211,3276 + 0,05Q
0,95Q = 101924,2265
Q = 539249,5801 kkal
B-4
Q loss = 0,05 x (539249,5801) = 26962,4790 kkal
steam = 2691,5 461,3 = 2230,20 kJ/kg = 533,0306 kkal/kg ( steam
saturated 110
0
C,143 kPa)
Massa steam =

Q
=
0306 , 533
5801 , 539249
= 1011,6672 kg/jam
Total heat input = H
1
+H
2
+ H
R
+ Q
= 74225,78468 + 15492,45821 + 12205,98364 + 539249,5801
= 641173,8066 kkal/jam
Total heat output = H
3
+ Q loss
= 614211,3276 + 26962,4790
= 641173,8066 kkal/jam
Neraca panas total reaktor I :
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 74225,78468
H
2
= 15492,45821
H
R
= 12205,98364
Q = 539249,5801
H
3
= 614211,3276
Q loss = 26962,4790
Total =641173,8066 kkal/jam Total 641173,8066 kkal/jam







B-5
2. REAKTOR II (R-120)
Fungsi : mereaksikan sisa trigliserida
T
2
= 30
0
C
H
2

Q
loss


Q
loss





H
1

T
1
= 60
0
C H
3

T
3
= 60
0
C




Q
steam
Overall heat balance :
H
1
= H
1
+ H
2
+ Q = H
3
+ Q
loss

H
1
= panas yang dibawa minyak jarak
H
2
= panas yang dibawa katalis (NaOH )
H
3
= panas output produk
H
R
= panas reaksi
Q = panas yang diberikan steam
Q loss = heat loss
Asumsi : heat loss 5% dari total fluida masuk
a. Menghitung panas yang dibawa minyak jarak (H
1
)
H
1
dihitung dengan persamaan : H
1
= m .Cp. T
Inlet minyak jarak pada 60
0
C dan T = 35
0
C


HR
B-6
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
1
(kkal/jam)
Metil ester 27777,77778 0,5043 490291,6667
Gliserin 8,030844751 0,5761 162,04698
Minyak jarak 27,68557364 0,5258 509,4976117
NaOH 21,59012166 0,835 630,9713055
Sabun 7,3292332059 0,5258 134,8798576
H
2
O 0,122152139 0,9987 4,269766943
CH
3
OH 268,47216 0,6085 5717,785828
NaCl 3209,464334 0,0013 146,030582
Total H
1
497597,1486

b. Menghitung panas yang dibawa katalis (H
2
)
H
2
dihitung dengan persamaan : H
2
= m .Cp. T
Inlet katalis pada 60
0
C dan T = 35
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
2
(kkal/jam)
CH
3
OH 268,47216 0,6131 5761,009845
NaOH 21,590122166 0,3571 93,2010
Total H
2
7,1709832445


c. Menghitung panas output produk (H
3
)
H
3
dihitung dengan persamaan : H
2
= m .Cp. T
Inlet minyak jarak pada 60
0
C dan T = 35
0
C



B-7
Komponen Massa ( kg.jam ) Cp ( kkal/kg.
0
C) H
1
( kkal/jam )
Metil ester 27777,77778 0,7032 6833666,6667
Gliserin 8,030844751 0,006 1,687989398
Minyak jarak 27,68557364 0,9876 956,9795384
NaOH 21,59012166 0,1804 136,3200282
Sabun 7,3292332059 0,5258 134,8798576
H
2
O 0,122152139 1,0001 0,122164354
CH
3
OH 268,47216 07032 6607,636802
NaCl 3209,464334 0,2108 3679,422786
Total H
3
715183,7209

Konversi reaksi 99%
Panas pembentukan :
Hf minyak jarak = -183,2874 kkal/kgmol
Hf CH
3
OH = - 57,04 kkal/kgmol
Hf metil ester = -206,1811 kkal/kgmol
Hf gliserin = -159,16 kkal/kgmol
Dari neraca massa :
Input trigliserida = 29,53993564 kgmol
Input CH
3
OH = 88,61980692 kgmol
Produk metil ester = 88, 61980692 kgmol
Input gliserin = 29,53993564 kgmol
H
R
dihitung dengan persamaan H
R
= Hf
produk
- Hf
reaktan
+H
298,15

B-8
H
R
= [ ( 0,0924 x 206,1811) + ( 0,0308 x 159,160 ) ] - [ ( 0,00308 x -
183,2874) + ( 0,0924 x 57,040 ) ] + 298,15
H
R
= 23,5785 + 298,15 = 321,7285 kkal/jam
Overall heat balance :
H
1
+ H
2
+ H
R
+ Q = H
3
+ 0,05Q

497597,1486 + 5768,719677 + 311,1875 + Q = 715183,7209+ 0,05Q
0,95Q = 211506,6651
Q = 2225638,5949 kkal
Q loss = 0,05 x (2225638,5949) = 11131,92975 kkal

steam = 2691,5 461,3 = 2230,20 kJ/kg = 533,0306 kkal/kg ( steam
saturated 110
0
C,143 kPa)
Massa steam =

Q
= 442449 , 4175
0306 , 533
5949 , 225638

Total heat input = H
1
+ H
2
+ H
R
+ Q
= 497597,1486 + 5768,719677 + 311,1875 + 2225638,5949
= 726315,6507 kkal/jam
Total heat input = H
3
+ Q
loss
= 715183,7209 + 11131,92975
= 726315,6507 kkal/jam






B-9
Neraca panas total reaktor II :
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 497597,1486
H
2
= 5768,719677
H
R
= 311,1875
Q = 2225638,5949
H
3
= 715183,7209
Q loss = 11131,92975
Total = 726315,6507 kkal/jam Total 726315,6507 kkal/jam

3. WASHING COLUMN (D-210)
Fungsi : menetralkan sisa katalis basa dan memisahkan sabun dengan
penambahan HCl
Q
loss



H
1
= 70
0
C

H
3
= 240
0
C

H
4
= 60
0
C

H
2
= 60
0
C
H
1
= panas input air pencuci
H
2
= panas feed ( crude metil ester)
H
3
= panas output campuran ( crude metil ester + air pencuci )
H
4
= panas yang diserap air pencuci
Q loss = heat loss
Asumsi : heat loss 5% dari total panas masuk
HR
B-10
a. Menghitung panas input air pencuci (H
1
)
H
1
dihitung dengan persamaan : H
1
= m .Cp. T
Inlet minyak jarak pada 60
0
C dan T = 35
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
1
(kkal/jam)
Air pencuci 8333,333333 1,0013 292045,8333
Total H
1
292045,8333

b. Menghitung panas feed (H
2
)
H
2
dihitung dengan persamaan : H
1
= m .Cp. T
Inlet minyak jarak pada 60
0
C dan T = 35
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
2
(kkal/jam)
Metil ester 27777,77778 0,5043 70041,66666
Gliserin 8,038044751 0,575 23,10937866
Minyak jarak 455,9562866 0,5258 1198,709077
CH
3
OH 268,47216 0,6131 823,001406
NaOH 21,59012166 0,3571 38,54916222
Total H
2
72125,03569

Output campuran :
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
2
(kkal/jam)
Metil ester 27777,77778 0,5043 14008,33333
Gliserin 8,038044751 0,575 4,621875732
Minyak jarak 455,9562866 0,5258 239,7418155
B-11
CH
3
OH 268,47216 0,6131 164,6002813
NaOH 21,59012166 0,3571 7,7098322444
Air pencuci 21,59012166 1,0013 8344,166666
Total 22769,1738

c. Menghitung panas output campuran (H
3
)
H
3
= m x Cp x T
H
3
= m x 1,0013 x (25-25 )
d. Menghitung panas yang hilang
Q loss = 5% x H
1

= 0,05 x 292045,8333
= 145102,2917 kkal/jam
e. Menghitung panas yang diserap air pencuci (H
4
)
H
1
+ H
3
= H
2
+ H
4
+ Q loss
292045,8333 + 0 = 72125,03569 + H
4
+ 145102,2917
H
4
= 74818,5059 kkal/jam
f. Menghitung jumlah air pencuci
H
4
= m x Cp x T
74818,5059 = m x 1,0013 x 25
m = 2988,8547 kg/jam




B-12
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 292045,8333
H
3
= 0
H
2
= 72125,03569
H
4
= 74818,5059
Q loss = 145102,2917
Total = 292045,8334 Total = 292045,8334

4. EVAPORATOR (V-320)
Fungsi : memekatkan gliserin dengan memisahkan H
2
O dan CH
3
OH
Vapor V,T
1
,Y
V
,H
V

96,675
0
C

Feed F
T
F
,
XF
,
hF

50
0
C
Steam steam condensate S
Ts,Hs Tshs
T = 110
0
C 110
0
C
Concentrated liquid L
T
1
,
XL
,h
L

TF = suhu fedd masuk = 50
0
C
XF = fraksi massa feed
Ts = suhu steam = 110
0
C
Hs = entalpi steam
hs = entalpi steam kondensat
T1 = suhu uap dan liquid terkondensasi = 96,675
0
C
yv = fraksi berat uap
Hv = entalpi uap
B-13
FEED : Dari neraca massa :
Komponen Massa (kg/j) Fraksi massa Kg mol/jam Fraksi mol
Gliserin 2600,21473 0,124 28,23312917 0,0289
CH
3
OH 1226,53182 0,1319 38,32911194 0,0883
NaCl 3209,464334 0,0044 54,6282503 0,0016
H2O 19,77000217 0,7397 122,288826 0,8812
Total 7055,980648 1,0000 122,288826 1,0000

Menghitung Cp feed campuran :
Komponen Fraksi mol Cp (kkal/kg.
0
C) Fraksi mol.Cp
Gliserin 0,0289 0,575 0,0166175
CH
3
OH 0,0883 0,6131 0,05413673
NaCl 0,0016 0,2079 0,00033264
H
2
O 0,8812 0,9987 0,88005444
Total 1,0000 2,3947 0,95114131

Dari neraca massa :
F = 7055,980648 kg/jam X
F
= 0,124 (Fraksi massa)
L = 10093,677 kg/jam X
L
= 0,8
V = 5962,303648 kg/jam
Menghitung T1 dari campuran uap (V )
Komponen Fraksi mol,x Titik didih,Tb (
0
C) x.Tb
CH
3
OH 0,094193 64,7 6,0942871
H
2
O 0,905807 100 90,5807
90,5807 T1 campuran 96,6749871
B-14
hf = Cp
F
( T
F
T1)
= 96,64749871 ( 50-96,64749871)
= 4737,0744 kkal/jam
Steam yang digunakan : setam saturated 143,27 kPa
Ts = 110
0
C = 283,15
0
K
steam = 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg = 533,0306 kkal/kg
(Geankoplis app A hal 858)
Menghitung Hv campuran dalam uap :
Komponen Fraksi mol,x Hv (kkal/kg) x.Hv
CH
3
OH 0,094193 244,1345 22,99576096
H
2
O 0,905807 543,3125 492,1362657
Hv campuran 515,1320266

Overral heat balance :
F.H
F
+ S. = L.HL + V.HV ( Geankoplis. Pers 8.4-7 hal 497 )
7055,9806 (-49,12) + S ( 533,0306) = 1093,677 x 0 + 5962,3036 x 515,1320
S = 6412,3206 kg
q = S. = 6412,3206 (533,0306) = 3417963,0970 kkal
q = 3417963,0970 x ( 418413600) = 3972432,6660 kkal
q = U.A.T = U.A ( T
S-
T1)
U = koefisien heat transfer evaporator = ( 1500 W.
m-2
.K )
A = 198,7488 m
2
Total heat in = F.h
F
+ S.
= - 346589,7671 + 3417963,0970
= 3071373,3300 kka/jam
B-15
Total heat out = L.hL + V.Hv
= 0 + 3071373,562
= 3071373,562 kka/jam
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
F.H
F
= 346589,7671
S. = 3417963,0970
L.Hl = 0
V.Hv = 3071373,562
Total =3071373,562 Total =3071373,562

5. COOLER ( E-322)


H
3

T
3
= 30
0
C


H
1
H
2

T
1
= 96,675
0
C

T
2
= 40
0
C



H
4

T
4
= 50
0
C

H
1
= panas yang dibawa gliserin masuk, 96,675
0
C
H
2
= panas yang dibawa gliserin keluar, 40
0
C
H
3
= panas yang dibawa air pendingin masuk,30
0
C
H
4
=

panas yang dibawa air pendingin keluar, 50
0
C


B-16
Overall heat balance :
H
1
+ H
3
= H
2
+ H
4

H
1
= H
2
+ Qc
Qc = panas yang diserap oleh air pendingin
a. Menghitung panas yang dibawa gliserin masuk (H
1
)
H
1
dihitung dengan persamaan : m .Cp. T
Inlet gliserin pada 96,675
0
C dan T = 71,675
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
1
(kkal/jam)
Gliserin 2600,21473 0,6397 119211,3796
NaCl 3209,464334 0,217 49918,32328
H
2
O 4716,002063 1,0067 340284,1782
Total H
1
509423,6404

b. Menghitung panas yang dibawa gliserin keluar (H
2
)
Outlet gliserin pada 40
0
C dan T = 5
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
2
(kkal/jam)
Gliserin 2600,21473 0,575 7475,617349
NaCl 3209,464334 0,217 3482,268802
H
2
O 4716,002063 0,9987 23549,3563
Total H
2
34507,24245

c. Menghitung panas yang dibawa air pendingin masuk
Inlet air pendingin pada 30
0
C dan T = 5
0
C


B-17
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
3
(kkal/jam)
Air pencuci m 0,9987 4,9935
Total H
3
4,9935

d. Menghitung panas yang dibawa air pendingin keluar
Outlet air pendingin pada 50
0
C dan T = 25
0
C
Komponen Massa (kg.jam) Cp (kkal/kg.
0
C) H
3
(kkal/jam)
Air pencuci m 0,9992 24,98
Total H
4
24,98

H
1
+ H
3
= H
2
+ H
4

509423,6404 + 4,9935m = 34507,24245 + 24,98m
m = 23761,85915 kg
Jadi massa air pendingin yang dibutuhkan adalah 23761,85915 kg/jam
Total heat in = 509423,6404 + 118654,8457 = 628078,4861
Total heat out = 34507,24245 + 593571,2416 = 628078,4861
Panas masuk (kkal/jam) Panas keluar(kkal/jam)
H
1
= 509423,6404
H
3
= 118654,8457
H
2
= 34507,24245
H
4
= 593571,2416
Total = 628078,4861 Total = 628078,4861





C-1
APPENDIKS C
PERHITUNGAN SPESIFFIKASI PERALATAN

1. Storage Metanol (F-101)
Fungsi : Untuk menyimpan metanol dan menampung recovery metanol dari
evaporator
Dasar perancangan :
Tipe : Slinder tegak dengan tutup atas standart dished dan tutup bawah conical
Jumlah : 2 buah
Bahan konstruksi : Carbon SteelP
Residence time : 30 hari
Massa masuk : 111,8634 kg/jam
Densitas metanol :
/mL 0,000035ft
lb/gram 0,0020 x g/mL 0,7491
3
= 47,08628571 lb/ft
3
Menentukan volume tangki :
Volume luquid =

m
=
3
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8634 , 111
ft lb
gram lb jamx kg
= 3763.1259 ft
3

Storage direncankan 2 buah maka
V
liquid
= 1106,25679 ft
3
V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
3 5629 , 1881 ft
= 2351,9536 ft
3

Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
C-1
C-2
V
conis
=

2 / 1 24
3 .
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
2351,9396 ft
3
= 1,337 d
3
d = 12,0695 ft
3
= 144,8342 in
Ls = 1,5 d
= 1,5 x 12,0695 ft
= 18,1043 ft = 217,251 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
0695 , 212 / 1
tg
= 3,4841 ft
Tinggi larutan (hl)
Ls + hb = 18,1043 + 3,4841
= 21,5884 ft = 259,0608 in
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
7686 , 21
144
5854 , 21 / 14914286 , 47
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 7686 , 21 85 , 0 750 . 12 ( 2
16 / 1 8342 , 144 7686 , 21
x x
x
=
16
2081 , 0
= in
C-3
Standarisasi :
do = di + 2 ts
= 144,8342 + 2 x = 145,3342 in
Pendekatan ke do = 144 in
di = do 2 ts
= 144 -2 x
= 143, 5 = 11,9583 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

2351,9536 ft
3
= 144,8412 + 112,2557 Ls + 129,1086 ft
3

Ls = 18,5113 ft
di
Ls
=
9583 , 11
5113 , 18
= 1,5479 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d
= 1,5 x 11,9583 ft
= 17,9375 ft = 215,2494 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished (tha) :
r = d = 11,9583 ft = 143, 5 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 7686 , 21 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
5 , 144 7686 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16
=
16
3508 , 0
= 3/8 in


C-4
Tinggi tutup atas (Ha) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 11,9583 = 2,0209 ft = 24,2514 in
Menentukan tebal tutup bawah conical (thb)
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 7686 , 21 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 60 cos 2
5 , 143 7686 , 21
x x
x

+ 1/16
=
16
3511 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup bawah (Hb)
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d

=
60
9583 , 11 2 / 1
tg
x

= 3,4519 ft = 41,4228 in
Tinggi tangki (H) = Ha + Ls + Hb
= 2,0209 + 17,9375 + 3,4519
= 23,4103 ft = 280,9236 in
Spesifikasi Storage Metanol (F-101):
Fungsi : Untuk menyimpan metanol dan menampung recovery metanol
dari evaporator
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk standard dished dan
tutup bawah berbentuk conical.
faktor korosi = 1/16
Allowable stress = 12.750
Faktor pengelasan = 0,85
C-5
Tinggi tangki : 23,4103 ft = 289,9236 in
Diameter ( di ) : 12 ft = 144 in
Tebal sheel : in
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Jumlah : 2 buah
2. Pompa Sentrifugal (L-102)
Fungsi : Mengalirkan metanol dari storage metanol menuju mixer
Jumlah : 1 buah
Dasar perancangan :
Bahan konstruksi : Cast Iron
Densitas Metanol =
mL ft
gram lb mLx g
/ 3 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 7491 , 0

= 47,08629 lb/ft
3
Viskositas Metanol = 0,55 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 33051 , 1

= 3,69585.10
-1
lb/ft/det
Massa masuk = 111,8634 kg/jam
= 246,6140 lb/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 3 0863 , 47
/ 6140 , 246
ft lb ft
jam kg
= 5,2375 ft
3
/jam
= 5,2375 ft
3
/detik x 1jam/3600 detik
= 0,6372 gal/det

C-6
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
x ()
0,13
(pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus)
= 3,9 x ( 10,6372)
0,45
x (47,08629)
0,13

= 2,4686 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 15,2 ft
Panjang pipa ( L ) = 20,8 ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
Pipa komersial steel 12 in IPS sch 30
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
7986 , 0
det / 6732 , 0
ft
ft
= 20,8429 ft/det
N
Re
=

Dxvx

=
det . / 10 . 69585 , 3
/ 086316 , 47 det / 8429 , 0 0075 , 1
4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 10.819,354 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 364 , 0
10 . 6 , 2
4
= 0,02812
f = 0,015
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 2 x 0,75 = 1,5
C-7
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,015 x
12 / 0075 , 1
97 , 32
in
x
0131 , 0 2
8429 , 0
x
in

= 0,0257
Dimana : = 1 ( turbulen ) ; v = 0,8429 ft/det ; v = 0 ; z = 15,2 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
0131 , 0 2
8429 , 0
x
+ 15,2 x 1 + 0 + 4,1261
= 64,348
lb.ft
/
jam

WHP =
550
. . Ws q
=
550
3893 , 19 6732 , 0 0863 , 47 x x

= 1,1175.10
-2
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 80%
BHP =
pompa
WHP

=
8 , 0
80 . 175 , 1
4
= 1,3968.10
-3

Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
1,3968.10
-3
= 1,7460 2 HP

C-8
Spesifikasi Pompa Sentrifugal (L-102) :
Fungsi : Mengalirkan metanol dari storage metanol menuju mixer
Tipe : Pompa Sentrifugal
Jenis pompa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 2 HP
Jumlah : 1 buah
3. Mixer (M-103)
Fungsi : Membuat larutan Na-metoksida dengan mencampur metanol
dengan katalis NaOH
Tipe : Silinder Tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi pengaduk
Jumlah : 1 buah
Dasar perancangan :
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Residence Time : 1 jam
Massa masuk = 5683,7766 kg/jam = 12.550,4539 lb/jam
Densitas Campuran =
mL ft
jam lb mLx gram
/ 3 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8258 , 0

= 51,90743lb/ft
3

Menentukan Volume Tangki :
Volume liquid =

m
=
3
/ 90743 , 51
/ 4539 , 530 . 12
ft lb
jam lb
= 241,4001 ft
3

V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
241,4001
3
ft
= 301,7502 ft
3

C-9
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
301,7502 ft
3
= 1,337 d
3
d = 6,088 ft
3

= 73,056 in
Ls = 1,5 d
= 1,5 x 6,088 ft
= 9,132 ft = 109,584 in
Menentukan tebal tutup atas dished ( tha )
r = d
d = 6,088 ft
3
= 73,056 in
tha = C
pi FE
xpixr

1 , 0
885 , 0

=
5014 , 189 . 10
056 , 73 9868 , 14 885 , 0 x x
1/16 = 0,0950 + 1/16
=
16
1
16
5215 , 1
= in 16 / 3
16
5215 , 2

Tinggi tutup atas ( Ha )
Ha = 0,1875 .d
= 0,1875 x 6,088
= 1,1415 ft = 13,698 in
C-10
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( thb )
thb =
2 / 1
2 / 1
tg
d

=
60
8282 , 24 / 1
tg
= 1,3938 ft
Tinggi larutan (hl )
Ls + hb = 9,132 + 1,3938
= 10,5258 ft = 0,8772 in
P
hidrostatik
=
144
xhl

P
operasi
= 14,7 psia
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
9668 , 14
144
8772 , 0 / 0863 , 47
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts = C
pi E f
pixdi

) 6 , 9 . ( 2

= 16 / 1
96868 , 14 ) 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 2
063 , 73 9688 , 14

x
x

=
8
1
16
2
16
8595 , 0
16
1
05372 , 0
16
1
158 , 382 . 20
9831 , 1094

Standarisasi : do = di + 2 ts
= 73,065 x 2 x 1/8 = 18,2662
C-11
Pendekatan ke do = 20 in
Di = do 2 ts
= 20 2 x 1/8
= 19,75 in = 1,6458 ft
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
6458 , 1 2 / 1
tg
x
= 0,4751 ft = 5,7013 in
Tinggi tangki ( H )
Ha + Ls + Hb = 13,698 + 9,132 + 5,7013
= 28,5313 ft = 342,3756 in
Perhitungan Pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 4 flat blade
Diameter impeller ( Da ) = 1/3 x diameter shell
= 1/3 x 1,6458 = 0,5486 ft = 6,5832 in
Lebar blade ( W ) = 0,17 x Da
= 0,17 x 0,5468
= 0,0932 ft = 1,1191 in
Panjang blade ( L ) = 1/3 x Da
= 1/3 x 0,5486
= 0,1828 ft = 2,1944 in
Dari mc.Cabe gambar 9-13 hal 242 kurva D diperoleh
SI = 0,33 ; S2 = 1 ; S3 = 0,25 ; S4 = 0.25
Kecepatan putar
N =
menit
putaran
1
75
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
C-12
Viskositas Campuran = 0,55 cP x 2,4191
=
3600
. / 33051 , 1 jam ft lb
= 0,00037 Lb/ft.det
N
Re
=

xNx Da
2

=
det . / 00037 , 0
90743 , 51 det / 25 , 1 5486 , 0
2 2
ft Lb
x putaran x ft

= 192408,2169
Diperoleh N
p
= 1,2
M =
b
N a Re log
( a = 1; b = 40) (Mc.Cabe 1 hal 244)
=
40
9 192408,216 log 1
= - 0,1071
N
fr
=
gc
xDa N2
=
174 , 32
5486 , 10 252 , 1 x
= 0,0426
N
p
koreksi = N
p
(N
fr
)
m
= 1,2 x (0,0426)
-0,085
= 1,4867
P =
gc
xDax NpxN 3

=
174 , 32
90743 , 51 5486 , 0 253 , 1 0270 , 1 x x x

=
550
4086 , 3
= 0,00561 HP
Grand Lossess (Kebocoran tenaga akibat poros bearing)
= 10 % x P
= 10% x 0,00561 = 0,000561
Power input = P + Grand Lossess = 0,000561 + 0,00561
Power input = 0, 006171 HP
C-13
Transmition System Lossess
= 20 % x Power input
= 20 % x 0, 006171 = 0,001234 HP
Total Horse Power
= Power input + Transmition System Lossess
= 0,00561 + 0,001234 = 0,006844 HP
= 0,5 HP
Spesifikasi Mixer (M-103):
Fungsi : Membuat larutan Na-metoksida dengan mencampur metanol
dengan katalis NaOH
Tipe : Silinder Tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi pengaduk
Dimensi : Factor korosi ( C ) = 2/16
Alowbble stress ( f ) = 10.189
Factor pengelasan ( E ) = 0,85
Tinggi tangki : 28,5313 ft = 342,3756 in
Diameter ( di ) : 60 in = 120 ft
Tebal sheel : 2/16
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
4. Storage minyak jarak (F-104)
Fungsi : Menyimpan minyak jarak
Tipe : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas berbentuk
standart dished dengan tutup bawah datar.
C-14
Direncanakan :
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 grade M tipe 316
Allowable stress : 18750
Tipe pengelasan : DWBJ ( E = 0.8 )
Faktor korosi : 1/16 in
L/d = 3 (Ulrich, table 4-27 hal 249)
Waktu tinggal : 30 hari
Dasar perancangan :
Massa masuk = 5115,3984 kg/jam
= 11277,40731 Lb/jam
Densitas bahan : 60,43224 lb/ft
3

Suhu operasi : 30
0
C
Tekanan operasi : 1 atm
Perhitungan :
a. Menghitung volume tangki
Volume liquid selama waktu tinggal 30 hari
V
L
=
liquid
d massaliqui


=
3
/ 43224 . 60
30 24 / 40731 , 11277
ft lb
hari jamx jamx lb

= 134360,9514 ft
3
Storage direncanakan 2 buah, maka :
V
L
= 67180,4757 ft
3

Liquid mengisi tangki sebesar 80% dari volume total
V
T
= V
L
+ VR
K

C-15
V
T
= 67180,4757 + 0,2V
T

0,8V
T
= 67180,4757
VT = 83975,5946 ft
3
b. Menentukan diameter tangki
V
T
= V
Shell
+ V
dish

=
4

di
2
Ls + 0,0847di
3

83975,5946 = 2,355 di
3
+ 0,0847di
3

di = 32,5291 ft
= 390,3493 in
c. Menentukan tinggi silinder
Ls = 3 di
= 3 x 32,5291ft
= 97,5873 ft = 1171,0476 in
d. Menentukan tinggi liquid ( H )
VL = 0,25 di
2
Li
67180,4757 ft = 0,785 (32,5291ft )
2
Li
Li = H = 80,8778 ft
e. Menentukan tekanan design
P
hidrostatis
=
144
) ( l hl
=
144
) 1 8778 , 80 ( 43224 , 60
= 33,52222
P
design
= P
operas
i + P
hidrostatis

= ( 14,7 + 33,5222 ) psia 14,7
= 33,5222 psig

C-16
f. Menentukan tebal tangki (ts)
ts =
) 6 , 0 . ( 2 Pi E f
Pixdi

+ C
ts =
) 5222 , 33 6 , 0 8 , 0 18750 ( 2
3493 , 390 5222 , 33
x x
x

+ 1/16 =
16
4368 , 0
= 0,4993 = in
Standarisasi do
do = di + 2 ts
= 390,3493 + 2 (1/2 )
= 391,3493 in
Berdasarkan Brownell and Young, table 5-7, hal 91 diperoleh :
do = 391 in
do = di + 2 ts
= 391+ 2 (1/2 )
= 390 in
Ls = 3 di
= 3 x 390 in
= 1170 in
g. Menentukan tebal tutup (th)
Bentuk tutup atas adalah standart dished head
R = di = 390 in
tha =
Pi E f
xPixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 5222 , 33 1 , 0 ( ) 8 , 0 18750 (
390 5222 , 33 885 , 0
x x
x x

+ 1/16
=
16
8340 , 0
= 7/8 in
C-17
h. Menentukan tinggi tutup atas ( h )
Bentuk tutup atas adalah standart dished head
Dari Brownell and Young,fig 5-8, hal 87 diperoleh :
a =
2
di

b = r - 2 2 AB BC
AB = di/2 irc
BC = r irc
AC = 2 2 AB BC
h = th + b + sf
Dimana :
di = diameter dalam = 390 in
ls = tebal silinder = in
th = tebal tutup = 7/8 in
r = di = 390 in
kr = knuckle radius = 0,6r = 23, in
Sehingga:
a =
2
390
= 195 in
AB = 195 23,4 = 171,6 in
BC = 390 23,4 = 366,6 in
AC = 62 , 171 62 , 366
= 323,9583
b = 390 323,9583
= 66,0417 in
C-18
Dari Brownell and Young,fig 5-6 hal 88 untuk ts = 3/16 diperoleh :
sf = 1,5 in maka :
h = ( + 66,0417 + 1)
= 68,0417 in
Jadi tinggi tangki = Ls + h
= 1170 in + 68,0417 in
= 1238,0417 in
Spesifikasi Storage Minyak Jarak (F-104)
Fungsi : Menyimpan minyak jarak selama 30 hari
Tipe : Tangki berbentuk silinder tegak dengan tutup atas berbentuk
standart dished dengan tutup bawah datar.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-240 grade M tipe 316
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
Tinggi tangki : 54 ft = 648 in
Diameter (di) : 160 ft = 1.920 in
Tebal sheel : 3/16 in
Jumlah : 5 buah
5. Pompa Sentrifugal ( L-105 )
Fungsi : Memompa minyak jarak dari storage minyak jarak ke reaktor I
Tipe : Centrifugal Pump
Rate minyak jarak = 5115,3984 kg/jam = 11277,40731 lb/jam
minyak jarak = 60,43224 lb/ft
3

C-19
Perhitungan :
a. Menentukan rate volumetrik
(Qr) =

m
=
3
/ 43224 , 60
/ 40731 , 11277
ft lb
jam lb

= 186,6124 ft
3
/jam = 0,0518 ft
3
/det
= 23,2409 gal/menit
b. Menentukan dimensi pipa :
Diasumsikan aliran fluida turbulen maka ( Timmmerhaus hal.496) :
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
x ()
0,13
(pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus)
= 3,9 x (0,0518)
0,45
x (60,43224)
0,13

= 1,7542 in
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Menentukan laju alir aliran fluida ( v ) :
v =
a
Qf
=
2
3
0233 , 0
det / 0518 , 0
ft
ft
= 2,2232 ft/det
Pengecekan jenis aliran :
N
Re
=

Dxvx
=
det . / 02688 , 0
/ 43224 , 60 det / 2232 , 2 1342 , 0
3
ft lbm
ft lb x ft ftx

= 670,7651 < 2100 ( aliran laminar )
Direncanakan :
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

= 2,6 x 10-4 m = 0,00085
C-20
/D =
1342 , 0
00085 , 0
= 0,00633
f = 2,4
c. Menentukan panjang pipa :
Direncanakan :
Panjang pipa lurus = 20 ft
2 buah elbow 90
0
, K
f
= 0,9 ( Mc.cabe, hal 103 )
L/D = 32 in ( Timmmerhaus, hal 484 )
L = 32 x 2 x 2,067 = 132,288 in = 11,024 ft
2 buah gate valve, K
f
= 0,2 ( Mc.cabe, hal 103 )
L/D = 7 in (Timmmerhaus, hal 484 )
L = 7 x 2 x 2,067 = 28,938 in = 2,4115 ft
Entrance valve : L = 1,9 ft
Exit valve : L = 3,8 ft
Panjang total pipa = ( L ) = 11,024 + 2,4115 + 1,9 + 3,8 = 39,1355 ft
d. Perhitungan friction loss ( F )
- Friction loss pada system perpipaan :
Pada elbow 90
0
= 2 x 0,9 = 1,8
Pada gate valve = 2 x 0,2 = 0,4
K
f
= 1,8 + 0,4 = 2,2
Contraction loss pada tangki keluar
K
c
= 0,55 [1-
1
2
A
A
] = 0,55 ( 1-0 ) = 0,55
h
c
=
2
2 Kcxv
=
2 / 1 2
) 2232 , 2 ( 55 , 0
2
x
x
= 2,7184

C-21
Friksi pada pipa lurus
F
f
= 4f x
D
L
x
2
2
v

= 4 x 0,13 x
1342 , 0
1355 , 39
x
2
2232 , 2

= 374,7548
Friksi pada system perpipaan
H
f
= K
f
= 2,2
2
) 2232 , 2 (
2
= 5,4369
Expansion loss pada tangki masuk
K
ex
= [1-
1
2
A
A
] = ( 1-0)
2
= 1
h
ex
= K
ex
2
2
v
=
1 x
2
2232 , 2
= 1,1116
Maka total friction loss =
F = F
f
+ h
ex
+ h
c
+ h
f
( Geankoplis,pers 2.10-18, hal 94 )
= 374,7548 + 1,1116 + 2,7184 + 5,4369
= 384,0217 lbf/ft/lbm
e. Menentukan kerja pompa
Berdasarkan persamaan Bernouli
= [
gc
v
. 2
2

] + [
gc
g z.
] + [

P
] + F + Ws = 0
Dimana :
= 0,5 z = 7 ft = p = 0 v = 2,2232 ft/det
gc = 32,1740 lbm.ft/lbf.det g = 32,174 ft/det
C-22
Ws =
174 , 32 2 2
) 2232 , 2 (
2
x x
+
174 , 32
174 , 32 7x
+
999 , 55
0
+ 384,0217
= 391,0601 ft.lbf/lbm
f. Menentukan tenaga penggeak pompa
WHP =
550
WsxQx
=
550
43224 , 60 0518 , 0 0601 , 391 x x
= 2,2258 HP
Efisiensi pompa untuk kapasitas 23,2509 gpm adalah 20%
(Timmmerhaus, fig 14-37 hal 520 )
Efisiensi pompa untuk power motor 2,2258 adalah 80%
Daya motor =
8 , 0 20 , 0
2258 , 2
x
= 13,91125 HP = 14 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : Mengalirkan minyak jarak dari storage ke Reaktor I
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Commerisial steel 12 IPS sch 30
Kapasitas pompa : 23,2409 gal/menit
Daya : 14 HP
Jumlah : 1 buah
6. Dekanter 1 (H-111)
Fungsi : Memisahkan gliserin dari metil ester
Tipe : Horizontal Dekanter
Dasar perancangan :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Residence time : 60 menit
Massa campuran masuk = 29832,83045 kg/jam
C-23
Massa gliserin = 2720,56899 kg/jam
Massa metil ester = 27527,52753 kg/jam
Densitas campuran =
mL ft
jam lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 9111 , 0
3

=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 26914286 , 57
ft m
gram lb x ft lb

= 917,359044kg/m
3
Densitas gliserin =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

=
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

= 1272,676254 kg/m
3
Densitas metil ester =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 88 , 0
3

=
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 31428571 , 55
3
3
ft m
gram lb x ft lb

= 886,0404301 kg/m
3
V
L
=

m
=
2691 , 57
1 / 2 , 2 / 83405 , 29872 jam kgx lb jamx kg
= 1146,0314 ft
3


VT =
85 , 0
VL
=
85 , 0
ft 1146,0314
3
= 1348,2722 ft
3
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
shell

V
T
= 0,0847d
3
+
4

di
2
x Ls + 0,0847d
3
( Ls = 2 d )
1348,2722 ft
3
= 1,7394 di
3

di = 9,1859 ft = 110,2308 in
C-24
Menentukan tinggi silinder
Ls = 2d = 2x 9,1859 = 18,3718 ft
hb = 0,169 d = 0, 169 x 9,1859 = 1,5524 ft
Tinggi larutan ( H ) = Ls + hb = 18,3718 + 1,5524 = 19,9242 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x
6239 , 22
144
9242 , 19 26914286 , 57

Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts = C
pi E f
pixdi
) 6 , 9 . ( 2


=
16
1
6239 , 22 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 2
2308 , 110 6239 , 22
x x
x


+
16
0697 , 0
= 3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 110,2308 + 2 x 3/16 = 110,6058in
Pendekatan ke do = 108 in
di = do 2 ts = 108 -2 x 3/16= 107,635= 8,96875ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
dish
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0847 d
3

1348,2722 ft
3
= 122,2106+ 63,1442Ls
Ls = 19,4169 ft
di
Ls
=
96875 , 8
4169 , 19
= 2,16495> 2 ( memenuhi )
Ls = 2 d = 2 x 8,96875 ft = 17,9375 ft = 215,25 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
C-25
r = d = 8,96875 ft = 107, 625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 6239 , 22 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
6239 , 22 885 , 0
x x
x

+ 1/16 =
16
07493 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 8,96875 = 1,5157 ft = 18,18864 in
Tinggi heavy liquid over flow dari datum
Z
3
= Ls + tinggi tutup
= ( + 17,9375 ) + 1, 5157 = 10,4845 ft = 125,8134 in
Tinggi light liquid over flow dari datum
17,9375 + 1, 5157 = 19,4532 ft = 233,4384 in
Sehingga :
Z
2
=
2
1 ) 2 1 (

Z Z
+ Z
3

=
45142875 , 79
3142 , 55 ) 8134 , 125 9375 , 233 ( x
+ 125,8134
= 200,7422 ft
Settling velocity pada dropled fase terdispersi
A =
4

x d
2
=
4

x [
m in
in
/ 37 , 39
625 , 107
]
2
= 5,8663m
2

Ud =

m
x A
1

=
3 / 0404301 , 886
/ 52753 , 27527
m kg
jam kg
x 5,8663
= 182,2544m/s
C-26
Kecepatan fase kontinyu
Jika Uc < Ud berarti memenuhi syarat
Lc = rate volumetric, fase kontinyu, m
3
/dt
Lc =

m
=
jam kg
jam kg
/ 676254 , 1272
/ 56899 , 2720
x
3600
1jam
= 5,93798 x 10
-4
m
3
/dt
Sehingga :
Uc =
a
Lc
=
6425759602 , 0
10 93798 , 5
4
x

= 9,238 x 10
-4
< Ud ( memenuhi syarat )
Dimensi pipa
Diambil inlet velocity = 0,8 m/dt
Flow rate =

m
=
jam kg
jam kg
/ 359044 , 917
/ 83405 , 29832
3600
1jam
= 9,0335 x 10
-3

Luas pipa ( A ) :
A =
8 , 0
flowrate
=
8 , 0
x10 9,0335
-3
= 1,1129 x 10
-2
m
2
A = x di
2

di = [
4 /
2 10 1129 , 1

x
]
1/2
= 0,1191 m = 4,6889 in
Spesifikasi Dekanter I :
Fungsi : Memisahkan gliserin dari metil ester
Tipe : Horizontal Dekanter
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
Tinggi tangki : 19,9242 ft
C-27
Diameter (di) : 8,96875 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
7. Pompa Sentrifugal ( L-112 )
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari dekanter I menuju Reaktor II
Tipe : Centrifugal Pump
Dasar perancangan :
Bahan konstruksi : Cast Iron
Densitas Campuran =
mL ft
gram lb x m kg
/ 3 000035 , 0
/ 022 , 0 3 / 8865 , 0
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg

=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
x ()
0,13
= 3,9 x (0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
C-28
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
C-29
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 0 + 0,9051 = 15,44445
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
44445 , 15
= 0,5760
-3


Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
10 . 5760 , 0
4
= 2,88
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
88 , 2
= 3,6 4 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari dekanter I menuju reaktor II
Tipe : Pompa sentrifugal
Daya : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
8. Reaktor II (R-120)
Fungsi : Mereaksikan minyak jarak dengan metanol dan katalis NaOH
Tipe : Silinder tegak degan tutup atas standart dished dan tutup bawah
conical dilengkapi pengaduk dan jaket pemanas.
Jumlah : 1 buah
C-30
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence Time : 60 menit
Massa masuk = 29832,83405 kg/jam
Densitas Campuran =
mL ft
jam lb mLx gram
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8258 , 0
3

= 55,68514lb/ft
3

Menentukan Volume Tangki :
Volume liquid =

m
=
3
/ 68514 , 55
60 / 60 / 2 , 2 / 83405 , 29832
ft lb
jam Kgx lb jamx Kg

= 1178,6310 ft
3

V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
1178,6310
3
ft
= 1473,2888ft
3
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
1473,2888ft
3
= 1,337 d
3
d = 10,3271 ft
3
= 123,9252 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,3271 ft = 15,4907ft = 185,8878 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
10,3271 2 / 1
tg
= 2,9812 ft
C-31
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 15,4907+ 2,9812 = 18,4719 ft
P
hidrostatik
=
144
xhl

P
operasi
= 14,7 psia
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 +
144
4719 , 18 / 6851 , 55
3
ft x ft lb

= 21,8431 psia
Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 8431 , 21 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 9252 , 123 8431 , 21
x x
x
=
16
0703 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do \
= di + 2 ts
= 123,9252 + 2 x3/16 = 124,3002 in
Pendekatan ke do = 126 in
di = do 2 ts = 126 -2 x3/16 = 125,625 = 10,4688 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

1473,2888 ft
3
= 97,1794 + 86,0327 Ls + 86,6239 ft
3

C-32
Ls = 14,9883 ft
di
Ls
=
4688 , 10
9883 , 14
= 1,6317 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,4688 ft = 15,7032 ft = 188,4384 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 10,4688 ft = 125,6256 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 8431 , 21 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
6256 , 125 8431 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
8765 , 0
= 3/16in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 10,4688 = 1,7692 ft = 21,2304 in
Menentukan tebal tutup bawah standart dished ( thb ) :
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi


=
) 8431 , 21 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
6256 , 125 8431 , 21
x x
x

+
16
1

=
16
0783 , 0
= 3/16
Tinggi tutup bawah ( Hb ) :
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
4688 , 10 2 / 1
tg
x

= 3,0221 ft = 36,2652 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 1,7692 + 15,7032 + 3,0221
= 20,4945 ft
= 245,934 in
C-33
Perhitungan pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 flat blade
Diameter impeller ( Da )
= 1/3 x diameter shell
= 1/3 x 10,4688
= 3,4896 ft = 41,8752 in
Lebar blade ( W ) = 0,17 x Da = 0,17 x 3,4896 = 0,5932 ft = 7,1184 in
Panjang blade ( L ) = 1/3 x Da = 1/3 x 3,4896 = 1,1632 ft = 13,9584 in
Dari Mc.Cabe gambar 9-13 hal 242 kurva D diperoleh
S
1
= 0,33 ; S
2
= 1 ; S
3
= 0,25 ; S
4
= 0,25
Kecepatan putar
N =
menit
putaran
1
75
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
Viskositas campuran = 7,7592 cP x 2,4191
=
jam
jam lb
det/ 3600
/ 77028 , 18
= 0,0052143 lb/ft.det
N
Re
=

xNx Da2
=
det . / 005214 , 0
3 / 68514 , 55 det / 25 , 1 2 48962 , 3
ft lb
ft lb x putaran x ft

N
Re
= 46582,7132
Diperoleh N
p
= 1,5
m =
b
Nre a log
dimana a = 1 ; b = 40 (Mc.Cabe I hal 244 )
=
40
7132 , 46582 log 1
= 0,0917
N
fr
=
gc
xDa N2
=
174 , 32
4896 , 3 252 , 1 x
= 0,1695
C-34
N
p
koreksi = N
p
( N
fr
)
m
= 1,5 x 0,1695
0,0917
= 1,1768
P =
gc
x xDa NpxN 5 3
=
174 , 32
68514 , 55 48965 , 3 253 , 1 1768 , 1 x x x

P =
550
4731 , 2058
= 3,7427 HP
Grand Lossess ( Kebocoran tenaga akibat poros bearing ) = 10% x P
= 10% x 3,7427 = 0,37427
Power input = P + Grand Lossess = 3,7427 + 0,37427
Power input = 3,74854 HP
Transmition System Lossess = 20% x Power input
= 20% x 3,74854= 0,7497 HP
Total Horse Power = Power input + Transmition System Lossess
= 3,74854+ 0,7497 = 4,49824 HP
Menentukan jumlah impeller
N =
dTangki
hlxsg
=
4688 , 10
8259 , 0 4945 , 20 x
= 1,7343 2 buah
Perhitungan Coil Pemanas
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah reaksi endotermis dan beroperasi
pada suhu 60
0
C = 140
0
F
Kebutuhan steam = 1011.6672 kg/jam
Steam masuk pada suhu 230
0
F dan keluar pada suhu 230
0
F
Tekanan operasi = 1 atm
Digunakan coil pemanas berbentuk spiral dengan konstruksi High Alloy Steel
SA grade C tipe 347
Menentukan suhu kalorik
C-35

tLMTD
=
2 / 1 ln
2 1
t t
t t
A A
A A
=
) 86 230 /( ) 140 230 ln(
) 86 230 ( ) 140 230 (


= 114,893
0
F
Tc =
2
2 1 T T
=
2
230 230 +
= 230
0
F
tc =
2
2 1 t t
=
2
140 86 +
= 133
0
F
Direncanakan ukuran pipa
Dari Perrys 6
th
table 6-42
Ukuran pipa = 2,375 in
Di = 2,067 in
A = 0,02330 ft
2

Menghitung panjang pipa
N
Re
=
42 , 2
2
x
xNx L



N
Re
=

xNx Da
2
=
det . / 005214 , 0
/ 68514 , 55 det / 25 , 1 48962 , 3
3 2
ft lb
ft lb x putaran x ft

= 1343531,003
Kecepatan putar = N =
menit
putaran
1
150
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
Viskositas campuran = 7,7592 cP x 2,4191
Dari Kern hal 834 didapat jh = 320
Dimana k = 0,066 = 0,00658 lb/ft.det = 23,688 lb/ft.det
Cp = 1,0512
Dari Kern hal 835 didapat hio = 1450
Ho = jh |
.
|

\
|
di
k
|
.
|

\
|
k
Cp .
= 320 x |
.
|

\
|
46875 , 10
066 , 0
|
.
|

\
|
066 , 0
77028072 , 18 0512 , 1 x

Ho = 603,1275
C-36
Uc =
ho hio
hioxho

=
1275 , 603 1450
1275 , 603 1450
x
x
= 1032,6642
Rd diasumsikan 0,004
Rd =
UcxUD
UD Uc
=
UD
1
-
Uc
1

UD
1
= Rd -
Uc
1
= 0,004 -
6642 , 1032
1
= 0,00303163
U
D
= 329,8556
A =
T UD .

=
893 , 114 8556 , 329
1891 , 142393
x
= 3,7573
L =
" a
A
=
023230 , 0
7573 , 3
= 161,2575
Jumlah lilitan coil
n =
Dcoil
L
.

Jika d pengaduk < d coil < d bejana, maka :
d pengaduk = 2 ft ft
d bejana = 10,4688 ft
Dirancang d coil = 3,4896 ft
Jumlah lilitan ( n ) =
4896 , 3 9575 , 10
2575 , 161
x
= 14,7257 15 buah
Do = 2,375 in, jarak antara coil 3 in
Tinggi coil = ( n 1 ) x ( do + jarak antar coil ) + do
= ( 26-1 ) + ( 2,375 + 3 ) + 2,375
= 79,75 in = 6,6458 ft
Tinggi coil < tinggi tangki ( memenuhi )

C-37
Spesifikasi Reaktor II :
Fungsi : Mereaksikan minyak jarak dengan methanol dan katalis NaOH
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi dengan pengaduk
Dimensi : Faktor korosi = 3/16
Alowable stress = 18.750
Faktor pengelasan = 0,8
Tinggi tangki : 20,4945 ft = 245,934 in
Diameter ( di ) : 125,625 in = 10,4688 ft
Tebal shell : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
9. Dekanter 2 (H-121)
Fungsi : Memisahkan gliserin dari metil ester
Dasar perancangan :
Tipe : horizontal dekanter
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel
Residance time : 60 menit
Massa campuran masuk = 29343,06013 kg/jam
Massa gliserin = 160,7609 kg/jam
Massa metil ester = 27777,7778 kg/jam
Densitas campuran =
mL ft
jam lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 88591 , 0
3

C-38
=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 4514286 , 79
ft m
gram lb x ft lb

= 891,9809284 kg/m
3
Densitas gliserin =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

=
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

= 1272,676254 kg/m
3
Densitas metil ester =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 88 , 0
3

=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 31428571 , 55
ft m
gram lb x ft lb

= 886,0404301 kg/m
3
V
L
=

m
=
2691 , 57
1 / 2 , 2 / 83405 , 29872 jam kgx lb jamx kg
= 1159,28197 ft
3


VT =
85 , 0
VL
=
85 , 0
1159,28197
= 1363,8611 ft
3
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
shell

V
T
= 0,0847d
3
+
4

di
2
x Ls + 0,0847d
3
( Ls = 2 d )
1363,8611 ft
3
= 1,7394 di
3

di = 9,1859 ft = 110,2308 in
Menentukan tinggi silinder
Ls = 2d = 2x 9,2213 = 18,4426ft
hb = 0,169 d = 0, 169 x 9,2213= 1,5584 ft
Tinggi larutan ( H ) = Ls + hb = 18,4426 + 1,5584 = 20,001 ft
C-39
P
hidrostatik
=
144
xhl

P
operasi
= 14,7 psia
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 +
144
001 , 20 / 6851 , 55
3
ft x ft lb

= 22,4344 psia
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 6556 , 110 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 2
16 / 1 6556 , 110 4344 , 22
x x
x


=
16
0697 , 0
= 3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 110,2308 + 2 x 3/16 = 110,0306in
Pendekatan ke do = 108 in
di = do 2 ts = 108 -2 x 3/16= 107,625= 8,96875ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
dish
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0847 d
3

1363,8611 ft
3
= 122,2107+ 63,1442Ls
Ls = 19,6637 ft
di
Ls
=
96875 , 8
6637 , 19
= 2,16495 > 2 ( memenuhi )
Ls = 2 d = 2 x 8,96875 ft = 17,9375 ft = 215,25 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
C-40
r = d = 8,96875 ft = 107, 625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 6239 , 22 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
6239 , 22 885 , 0
x x
x

+ 1/16 =
16
07493 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 8,96875 = 1,5157 ft = 18,1884 in
Tinggi heavy liquid over flow dari datum
Z
3
= Ls + tinggi tutup
= ( + 19,6637) + 1, 5157 = 21,1794 ft = 254,1528 in
Tinggi light liquid over flow dari datum
Z
4
= Ls + tinggi tutup
17,9375 + 1, 5157 = 19,4532 ft = 233,4384 in
Sehingga :
Z
2
=
2
1 ) 2 1 (

Z Z
+ Z
3

=
45142875 , 79
3142 , 55 ) 8134 , 125 9375 , 233 ( x
+ 125,8134
= 200,7422 ft
Settling velocity pada dropled fase terdispersi
A =
4

x d
2
=
4

x [
m in
in
/ 37 , 39
625 , 107
]
2
= 5,8663m
2

Ud =

m
x A
1

=
3
/ 0404301 , 886
/ 52753 , 27527
m kg
jam kg
x 5,8663
C-41
= 182,2544m/s
Kecepatan fase kontinyu
Jika Uc < Ud berarti memenuhi syarat
Lc = rate volumetric, fase kontinyu, m
3
/dt
Lc =

m
=
jam kg
jam kg
/ 676254 , 1272
/ 56899 , 2720
x
3600
1jam
= 5,93798 x 10
-4
m
3
/dt
Sehingga :
Uc =
a
Lc
=
6425759602 , 0
10 93798 , 5
4
x

= 9,238 x 10
-4
< Ud ( memenuhi syarat )
Dimensi pipa
Diambil inlet velocity = 0,8 m/dt
Flow rate =

m
=
jam kg
jam kg
/ 359044 , 917
/ 83405 , 29832
3600
1jam
= 9,0335 x 10
-3

Luas pipa ( A ) :
A =
8 , 0
flowrate
=
8 , 0
x10 9,0335
-3
= 1,1129 x 10
-2
m
2
A = x di
2

di = [
4 /
10 1129 , 1
2


x
]
1/2
= 0,1191 m
Spesifikasi Dekanter II :
Fungsi : Memisahkan gliserin dari metil ester
Tipe : Horizontal Dekanter
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
C-42
Tinggi tangki : 18,4426 ft
Diameter (di) : 107,625 in = 8,96875 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi: Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
10. Pompa Sentrifugal ( L-122 )
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari dekanter II menuju kolom pencuci metil
ester I
Dasar Perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8774 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 7,2058 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 43155078 , 17
= 0,00484209474lb/ft/det
Massa masuk = 28539,28577kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 150 , 55
/ 2 , 2 / 28577 , 28539
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 4479 , 1138
3

= 0,31612 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 141,9295 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
C-43
= 3,9 x (0,31612)
0,45
x (0,00484)
0,13
= 0,7592 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 16,2 ft
Panjang pipa ( L ) = 18,2ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2 0072 , 0
det / 3 3162 , 0
ft
ft
= 85,4595 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 39 0048420974 , 0
/ 15085714 , 55 det / 4595 , 85 824 , 0
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 802075,7354 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 824 , 0
10 . 6 , 2
4
= 0,01244
f = 0,0092
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 18,2 = 29,62 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
C-44
= 4 x 0,0096 x
12 / 824 , 0
32 , 29
n
x
174 , 32 2
4595 , 85
x
in
= 150,1882
Dimana : = 1/2 ( laminar ) ; v = 5,23611 ft/det ; v = 0 ; z = 16,2 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 1 2
4595 , 85
x x
+ 14 x 1 + 0 + 150,1382 = 393,3329
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
3600 550
4771 , 17 3329 , 393
x
x
= 12,4988

Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
4988 , 12
= 62,494
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
494 , 62
= 48,1175 80 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan metil ester dari dekanter II menuju ke kolom
pencuci metil ester 1
Tipe : pompa sentrifugal
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 80 HP
Jumlah : 1 buah
11. Tangki air asam ( M-201 )
C-45
Fungsi : Mengencerkan asam untuk mensuphai air pencuci untuk kolom
pencuci metil ester.
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi dengan pengaduk.
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 60 menit
Massa masuk : 8387,961583 kg/jam
Densitas Campuran :
mL ft
jam lb mLx gram
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8258 , 0
3
= 64,328 lb/ft
3

Menentukan Volume Tangki :
Volume liquid =

m

=
3
/ 328 , 64
60 / / 2 , 2 / 961583 , 8387
ft lb
jam Kgx lb jamx Kg
= 71,7165 ft
3

V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
71,7165
3
ft
= 89,6496 ft
3
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
C-46
89,6456 ft
3
= 1,337 d
3
d = 4,0618 ft
3
= 48,7416 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 4,0618 ft = 6,0927 ft = 73,1124 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
4,0618 2 / 1
tg
= 1,1725 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 6,0927+ 1,1725 = 7,2652 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 +
144
2652 , 7 / 328 , 64
3
ft x ft lb

= 17,9455 psia



Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 9455 , 17 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 7416 , 48 9455 , 17
x x
x
=
16
0650 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 48,7416+ 2 x3/16 = 49,1166 in
Pendekatan ke do = 126 in
di = do 2 ts = 126 -2 x3/16 = 125,625 = 10,4688 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 0,875 d
2
x Ls = 0,0755d
3

C-47
89,6456 ft
3
= 9,2947 + 13,7821 Ls + 4,7196 ft
3

Ls = 5,7779 ft
di
Ls
=
96875 , 3
7779 , 5
= 1,5006 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 3,96875 ft = 5,9531 ft = 71,4372 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 3,96875 ft = 47,625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 9455 , 17 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
625 , 47 9455 , 17 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
0662 , 0
= 3/16in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 3,96875 = 0,6707 ft = 8,0484 in

Menentukan tebal tutup bawah standart dished ( thb ) :
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi


=
) 9455 , 17 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
625 , 47 9455 , 17
x x
x

+
16
1
=
16
0674 , 0
= 3/16
Tinggi tutup bawah ( Hb ) :
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
96875 , 3 2 / 1
tg
x
= 1,1457 ft = 13,7484 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 0,6707 + 5,7779 + 1,1457
= 6,5943 ft = 91,1316 in
Perhitungan pengaduk
C-48
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 flat blade
Diameter impeller ( Da ) = 1/3 x diameter shell
= 1/3 x 3,96875 = 1,32292 ft = 15,8750 in
Lebar blade ( W ) = 0,17 x Da = 0,17 x 11,32292 = 0,2249 ft = 2,6988 in
Panjang blade ( L ) = 1/3 x Da = 1/3 x 1,32292 = 4,44097 ft = 5,29164 in
Dari Mc.Cabe gambar 9-13 hal 242 kurva D diperoleh
S
1
= 0,33 ; S
2
= 1 ; S
3
= 0,25 ; S
4
= 0,25
Kecepatan putar = N =
menit
putaran
1
75
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
Viskositas campuran = 5,06231 cP x 2,4191
=
jam
jam lb
det/ 3600
/ 24841 , 12
= 0,0034 lb/ft.det
N
Re
=

xNx Da
2
=
det . / 0034 , 0
/ 328 , 64 det / 25 , 1 3229 , 1
3 2 2
ft lb
ft lb x putaran x ft

N
Re
= 31287,058
Diperoleh N
p
= 1,9
m =
b
Nre a log
dimana a = 1 ; b = 40 (Mc.Cabe I hal 244 )
=
40
058 , 31287 log 1
= 0,0874
N
fr
=
gc
xDa N
2
=
174 , 32
32292 , 1 25 , 1
2
x
= 0,0642
N
p
koreksi = N
p
( N
fr
)
m
= 1,5 x 0,0642
0,0917
= 2,4153
P =
gc
x xDa NpxN
5 3
=
174 , 32
328 , 64 32292 , 1 25 , 1 4153 , 12
3
x x x
= 7,9855
P =
550
7,9855
= 0,0695.10
-3
HP
C-49
Grand Lossess ( Kebocoran tenaga akibat poros bearing ) = 10% x P
= 10% x 0,695 = 0,0695.10
-6

Power input = P + Grand Lossess = 0,0695.10
-5
+ 0,695.10
-6

Power input =0,7645 .10
-5
HP
Transmition System Lossess = 20% x Power input
= 20% x 0,7645 = 0,1529 HP
Total Horse Power = Power input + Transmition System Lossess
= 0,7645 . 10
-5
+ 0,1529 .10
-5

= 0,9174 . 10
-5
HP 1 HP
Menentukan jumlah impeller
N =
dTangki
hlxsg
=
96875 , 3
2553 , 1 5943 , 7 x
= 2,4021 3 buah
Spesifikasi Tangki Air Asam :
Fungsi : mengencerkan asam untuk mensuphai air pencuci untuk
kolom pencuci metil ester.
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah dilengkapi dengan pengaduk.
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
Tinggi tangki : 6,5943 ft = 91,1316 in
Diameter (di) : 125,625 in = 10,4688 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
C-50
12. Washing Column ( D-210 )
Fungsi : Memurnikan metil ester
Dasar Perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah standart dished
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 60 menit
Massa masuk : 28539,28577 kg/jam
Densitas campuran :
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 1965 , 0
3
= 12.35143 lb/ft
3

Menentukan volume tangki :
Volume luquid =

m

=
3
/ 1235143
60 / 2 , 2 / 28577 , 28539
ft lb
kgx lb jamx kg

= 2541,6664 ft
3
V
liquid
= 80% Volume tangki
Vtangki =
8 , 0
Vliquid

=
8 , 0
6664 , 2541
= 3177.083 ft
3

Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
C-51
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0847 d
3
3177,088 ft
3
= 1,3469d
3
d = 13,3116 ft
3
= 159,7392 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 13,3116 ft = 19,9674 ft = 239,6088 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
0695 , 212 / 1
tg
= 3,4841 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 18,1043 + 3,4841 = 21,5884 ft = 259,0608 in
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
7423 , 16
144
8101 , 23 / 1235143
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 7423 , 16 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 7392 , 159 7423 , 16
x x
x
=
16
0702 , 0
= in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 159,7392 + 2 x 3/16 = 160,1142in
Pendekatan ke do = 156 in
di = do 2 ts = 156 -2 x 3/16 = 155,625 = 12,96875 ft
C-52
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

3177,083 ft
3
= 184,7472 + 132,0279 Ls + 184,7472 ft
3

Ls = 21,2651 ft
di
Ls
=
96875 , 12
2651 , 21
= 1,6397 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 12,96875 ft = 19,4531 ft = 233,4372 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 12,96875 ft = 155,625in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 7423 , 16 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
625 , 155 7423 , 16 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
0758 , 0
= 3/16 in

Tinggi tutup atas dan bawah ( Ha = Hb )
Ha = Hb = 0,169 d = 0,169 x 12,96875 = 2,1917ft = 26,3004 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 2,0209 + 17,9375 + 3,4519
= 23,4103 ft = 280,9236 in
Spesifikasi Washing Column :
Fungsi : memurnikan gliserin
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah standard
dished
Dimensi : factor korosi (C) =
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
C-53
Tinggi tangki : 23,4103 ft = 280,9236 in
Diameter (di) : 155,625 in = 12,96875 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi: Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
13. Dekanter III ( H-211)
Fungsi : Untuk memisahkan air pencuci dari metil ester
Dasar Perancangan :
Tipe : Horizontal dekanter
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 60 menit
Massa campuran masuk = 28539,28577 kg/jam
Massa metil ester = 27777,7777 kg/jam
Massa gliserin = 8,038044751 kg/jam
Densitas campuran =
mL ft
jam lb mLx g
3
000035 , 0
/ 00220 , 0 / 9111 , 0

=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 26914286 , 57
ft m
gram lb x ft lb

= 917,359044kg/m
3
Densitas gliserin =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

=
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3

= 1272,676254 kg/m
3
C-54
Densitas metil ester =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 88 , 0
3

=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 31428571 , 55
ft m
gram lb x ft lb

= 886,0404301 kg/m
3
V
L
=

m
=
2691 , 57
1 / 2 , 2 / 83405 , 29872 jam kgx lb jamx kg
= 1146,0314 ft
3


VT =
85 , 0
VL
=
85 , 0
ft 1146,0314
3
= 1348,2722 ft
3
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
shell

V
T
= 0,0847d
3
+
4

di
2
x Ls + 0,0847d
3
( Ls = 2 d )
1348,2722 ft
3
= 1,7394 di
3

di = 9,1859 ft = 110,2308 in
Menentukan tinggi silinder
Ls = 2d = 2x 9,1859 = 18,3718 ft
hb = 0,169 d = 0, 169 x 9,1859 = 1,5524 ft
Tinggi larutan ( H ) = Ls + hb = 18,3718 + 1,5524 = 19,9242 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x
6239 , 22
144
9242 , 19 26914286 , 57

Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
C-55
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 6239 , 22 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 2308 , 110 6239 , 22
x x
x


=
16
0697 , 0
= 3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 110,2308 + 2 x 3/16 = 110,6058in
Pendekatan ke do = 108 in
di = do 2 ts = 108 -2 x 3/16= 107,635= 8,96875ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
dish
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0847 d
3

1348,2722 ft
3
= 122,2106+ 63,1442Ls
Ls = 19,4169 ft
di
Ls
=
96875 , 8
4169 , 19
= 2,16495> 2 ( memenuhi )
Ls = 2 d = 2 x 8,96875 ft = 17,9375 ft = 215,25 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 8,96875 ft = 107, 625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 6239 , 22 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
6239 , 22 885 , 0
x x
x

+ 1/16 =
16
07493 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 8,96875 = 1,5157 ft = 18,18864 in
Tinggi heavy liquid over flow dari datum
Z
3
= Ls + tinggi tutup
= ( + 17,9375 ) + 1, 5157 = 10,4845 ft = 125,8134 in
C-56
Tinggi light liquid over flow dari datum
17,9375 + 1, 5157 = 19,4532 ft = 233,4384 in
Sehingga :
Z
2
=
2
2 1
1 ) (

Z Z
+ Z
3

=
45142875 , 79
3142 , 55 ) 8134 , 125 9375 , 233 ( x
+ 125,8134
= 200,7422 ft
Settling velocity pada dropled fase terdispersi
A =
4

x d
2
=
4

x [
m in
in
/ 37 , 39
625 , 107
]
2
= 5,8663m
2

Ud =

m
x A
1

=
3
/ 0404301 , 886
/ 52753 , 27527
m kg
jam kg
x 5,8663
= 182,2544m/s
Kecepatan fase kontinyu
Jika Uc < Ud berarti memenuhi syarat
Lc = rate volumetric, fase kontinyu, m
3
/dt
Lc =

m
=
jam kg
jam kg
/ 676254 , 1272
/ 56899 , 2720
x
3600
1jam
= 5,93798 x 10
-4
m
3
/dt
Sehingga :
Uc =
a
Lc
=
6425759602 , 0
10 93798 , 5
4
x

= 9,238 x 10
-4
< Ud ( memenuhi syarat )
Dimensi pipa
C-57
Diambil inlet velocity = 0,8 m/dt
Flow rate =

m
=
jam kg
jam kg
/ 359044 , 917
/ 83405 , 29832
3600
1jam
= 9,0335 x 10
-3

Luas pipa ( A ) :
A =
8 , 0
flowrate
=
8 , 0
x10 9,0335
-3
= 1,1129 x 10
-2
m
2
A = x di
2

di = [
4 /
10 1129 , 1
2


x
]
1/2
= 0,1191 m = 4,6889 in
Spesifikasi Dekanter III :
Fungsi : untuk memisahkan air pencuci dari metil ester
Tipe : Horizontal dekanter
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
: allowable stress (f) = 18.750
: factor pengelasan (E) = 0,8
Tinggi tangki : 18,3718 ft
Diameter (di) : 107,635 in = 8,96875ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
14. Pompa Sentrifugal ( L-222 )
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari dekanter IV menuju tangki adsorpsi
Dasar Perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
C-58
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8865 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx

C-59

= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 0 + 0,9051 = 14,9698
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
44445 , 15
= 0,0772
-3

Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
10 . 5760 , 0
4
= 0,368
C-60
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
368 , 0
= 0,4825 0,5 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan metil ester dari dekanter IV menuju tangki
adsorpsi
Tipe : pompa sentrifugal
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 0,5 HP
Jumlah : 1 buah
15. Tangki Adsorpsi ( M-230 )
Fungsi : Menyerap kandungan air yang masih terdapat dalam metil ester.
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi dengan pengaduk
Jumlah : 1 buah
Bahan kosntruksi : Carbon Steel
Residence time : 60 menit
Massa masuk : 28233,54763 kg/jam
Densitas Campuran :
mL ft
jam lb mLx gram
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8258 , 0
3
= 55,68514lb/ft
3

Menentukan Volume Tangki :
Volume liquid =

m

C-61
=
3
/ 68514 , 55
60 / 2 , 2 / 83405 , 29832
ft lb
Kgx lb jamx Kg
= 1178,6310 ft
3
V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
1178,6310
3
ft
= 1473,2888ft
3
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
1473,2888ft
3
= 1,337 d
3
d = 10,3271 ft
3
= 123,9252 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,3271 ft = 15,4907ft = 185,8878 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
10,3271 2 / 1
tg
= 2,9812 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 15,4907+ 2,9812 = 18,4719 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 +
144
4719 , 18 / 6851 , 55
3
ft x ft lb
= 21,8431 psia
Menentukan tebal tangki ( ts) :
C-62
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 8431 , 21 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 9252 , 123 8431 , 21
x x
x
=
16
0703 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 123,9252 + 2 x3/16 = 124,3002 in
Pendekatan ke do = 126 in
di = do 2 ts = 126 -2 x3/16 = 125,625 = 10,4688 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

1473,2888 ft
3
= 97,1794 + 86,0327 Ls + 86,6239 ft
3

Ls = 14,9883 ft
di
Ls
=
4688 , 10
9883 , 14
= 1,6317 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,4688 ft = 15,7032 ft = 188,4384 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 10,4688 ft = 125,6256 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 8431 , 21 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
6256 , 125 8431 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
8765 , 0
= 3/16in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 10,4688 = 1,7692 ft = 21,2304 in
Menentukan tebal tutup bawah standart dished ( thb ) :
C-63
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi


=
) 8431 , 21 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 60 cos 2
6256 , 125 8431 , 21
x x
x

+
16
1
=
16
0783 , 0
= 3/16
Tinggi tutup bawah ( Hb ) :
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
4688 , 10 2 / 1
tg
x
= 3,0221 ft = 36,2652 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 1,7692 + 15,7032 + 3,0221
= 20,4945 ft = 245,934 in
Perhitungan pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 flat blade
Diameter impeller ( Da ) = 1/3 x diameter shell
= 1/3 x 10,4688 = 3,4896 ft = 41,8752 in
Lebar blade ( W ) = 0,17 x Da = 0,17 x 3,4896 = 0,5932 ft = 7,1184 in
Panjang blade ( L ) = 1/3 x Da = 1/3 x 3,4896 = 1,1632 ft = 13,9584 in
Dari Mc.Cabe gambar 9-13 hal 242 kurva D diperoleh
S
1
= 0,33 ; S
2
= 1 ; S
3
= 0,25 ; S
4
= 0,25
Kecepatan putar = N =
menit
putaran
1
75
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
Viskositas campuran = 7,7592 cP x 2,4191
=
jam
jam lb
det/ 3600
/ 77028 , 18
= 0,0052143 lb/ft.det
N
Re
=

xNx Da
2
=
det . / 005214 , 0
/ 68514 , 55 det / 25 , 1 48962 , 3
3 2
ft lb
ft lb x putaran x ft

N
Re
= 46582,7132
C-64
Diperoleh N
p
= 1,5
m =
b
Nre a log
dimana a = 1 ; b = 40 (Mc.Cabe I hal 244 )
=
40
7132 , 46582 log 1
= 0,0917
N
fr
=
gc
xDa N
2
=
174 , 32
4896 , 3 252 , 1 x
= 0,1695
N
p
koreksi = N
p
( N
fr
)
m
= 1,5 x 0,1695
0,0917
= 1,1768
P =
gc
x xDa NpxN
5 3
=
174 , 32
68514 , 55 4896 , 3 25 , 1 1768 , 1
5 3
x x x

P =
550
4731 , 2058
= 3,7427 HP
Grand Lossess ( Kebocoran tenaga akibat poros bearing ) = 10% x P
= 10% x 3,7427 = 0,37427
Power input = P + Grand Lossess = 3,7427 + 0,37427
Power input = 3,74854HP
Transmition System Lossess = 20% x Power input
= 20% x 3,74854= 0,7497 HP
Total Horse Power = Power input + Transmition System Lossess
= 3,74854+ 0,7497 = 4,49824 HP
= 0,5 HP
Menentukan jumlah impeller
N =
dTangki
hlxsg
=
4688 , 10
8259 , 0 4945 , 20 x
= 1,7343 2 buah
Spesifikasi Tangki Adsorpsi :
C-65
Fungsi : menyerap kandungan air yang masih terdapat dalam air
metil ester
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical dilengkapi dengan pengaduk
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 20,4945 ft = 245,934 in
Diameter (di) : 125,625 in = 10,4688 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
16. Pompa Sentrifugal ( L-231 )
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari tangki adsopsi menuju filter press I
Dasar perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8865 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
C-66
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
C-67
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+ 14,7 + F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 14,7 + 0,9051 = 297,6788
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
297,6788
= 0,5412
-3

Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 80%
BHP =
pompa
WHP

=
8 , 0
10 . 5760 , 0
4
= 0,6765
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
0,6765
= 0,8456 1 HP
Spesifikasi Pompa Sentriffugal :
Fungsi : mengalirkan metil ester dari tangki adsorpsi menuju filter
press I
Tipe : pompa sentrifugal
C-68
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
17. Filter Press I ( P-232 )
Fungsi : Untuk memisahkan kalsium klorida dari metil ester
Bahan masuk = 28233,54763 kg/jam = 62243,6791 lb/jam
campuran = 56,58892 lb/ft3
Volume minyak =
58892 , 56
6791 , 62243
= 62243,6791 ft
3

Dari Perrys Ed. 6 hal 19-67 diperoleh :
Ukuran normal phate : 30 in
Luas : 10,1 ft
Kapasitas phate dan frame : 0,42 cm.ft/in
Jumlah phate yang dibuat :
42 , 0
9269 , 1099
x
30
1
= 87,2958 = 90 buah
Spesifikasi Filter Press ( H-133 )
Tipe : Phate dan Frame
Kapasitas : 1099,9269 ft3
Ukuran : 30 in
Jumlah Phate : 90 buah
Jumlah Filter Press : 1 buah
Bahan konstrksi : Cast Iron
18. Pompa Sentrifugal ( L-233 )
Fungsi : Mengalirkan metil ester dari filter press I menuju ke storage metil
ester.
C-69
Dasar perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8865 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
C-70
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 0 + 0,9051 = 15,44445
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
44445 , 15
= 0,5760
-3
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
C-71
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
10 . 5760 , 0
4
= 2,88
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
88 , 2
= 3,6 4 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan metil ester dari filter press I menuju ke
storage metil ester.
Tipe : pompa sentrifugal
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
19. Storage Metil ester ( F-234)
Fungsi : Menampung produk metil ester
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical.
Jumlah : 8 tangki
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 15 hari
Massa masuk : 28163,31805 kg/jam
Densitas metanol :
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 0020 , 0 / 7491 , 0
3
= 47,08628571 lb/ft
3
C-72
Menentukan volume tangki

m
=
3
3
513756 , 2212
/ 0863 , 47
24 30 / 2 , 2 / 7696 , 65
ft
ft lb
jam x kgx lb jamx kg

Storage direncankan 2 buah maka
V
liquid
= 1106,25679 ft
3
V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
= V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
ft 1106,25679
3
1382,820985 ft
3
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
2351,9396 ft
3
= 1,337 d
3
d = 12,0695 ft
3
= 144,8342 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 12,0695 ft = 18,1043 ft = 217,251 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
0695 , 212 / 1
tg
= 3,4841 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 18,1043 + 3,4841 = 21,5884 ft = 259,0608 in
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

C-73
= 14,7 + psia
ft x x ft lb
7686 , 21
144
5854 , 21 3 / 14914286 , 47
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 7686 , 21 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 8342 , 144 7686 , 21
x x
x
=
16
2081 , 0
= in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 144,8342 + 2 x = 145,3342 in
Pendekatan ke do = 144 in
di = do 2 ts = 144 -2 x = 143, 5 = 11,9583 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

2351,9536 ft
3
= 144,8412 + 112,2557 Ls + 129,1086 ft
3

Ls = 18,5113 ft
di
Ls
=
9583 , 11
5113 , 18
= 1,5479 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 11,9583 ft = 17,9375 ft = 215,2494 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 11,9583 ft = 143, 5 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 7686 , 21 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
5 , 144 7686 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
3508 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
C-74
Ha = 0,169 d = 0,169 x 11,9583 = 2,0209 ft 24,2514 in
Menentukan tebal tutup bawah conical ( thb )
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 7686 , 21 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
5 , 143 7686 , 21
x x
x

+ 1/16
=
16
3511 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
9583 , 11 2 / 1
tg
x
= 3,4519 ft = 41,4228 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 2,0209 + 17,9375 + 3,4519
= 23,4103 ft = 280,9236 in
Spesifikasi Storage Metil Ester :
Fungsi : menampung metil ester
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 23,4103 ft = 280,9236 in
Diameter (di) : 143, 5 in = 11,9583 ft
Tebal sheel : in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
C-75
20. Tangki Penampung Gliserin ( F-301 )
Fungsi : menampung gliserin mentah
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 30 hari
Massa masuk : 7754,805474 kg/jam
Densitas methanol :
3
3
/ 08623 , 47
/ 000035 , 0
/ 0020 , 0 / 7491 , 0
ft lb
mL ft
gram lb mLx g


Menentukan volume liquid =
3
3
512756 , 2212
/ 08628571 , 47
24 30 / 2 , 2 / 7696 , 65
ft
ft lb
jam x kgx lb jamx kg m


Storage direncanakan 2 buah maka
V
liquid
= 1106,25679 ft
3
V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
3
3
820985 , 1382
8 , 0
25679 , 1106
8 , 0
ft
ft Vliquid

Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
C-76
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
2351,9396 ft
3
= 1,337 d
3
d = 12,0695 ft
3
= 144,8342 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 12,0695 ft = 18,1043 ft = 217,251 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
0695 , 212 / 1
tg
= 3,4841 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 18,1043 + 3,4841 = 21,5884 ft = 259,0608 in
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
7686 , 21
144
2554 , 21 / 14914286 , 47
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 7686 , 21 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 8342 , 144 7686 , 21
x x
x
=
16
2081 , 0
= in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 144,8342 + 2 x = 145,3342 in
Pendekatan ke do = 144 in
di = do 2 ts = 144 -2 x = 143, 5 = 11,9583 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

C-77
2351,9536 ft
3
= 144,8412 + 112,2557 Ls + 129,1086 ft
3

Ls = 18,5113 ft
di
Ls
=
9583 , 11
5113 , 18
= 1,5479 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 11,9583 ft = 17,9375 ft = 215,2494 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 11,9583 ft = 143, 5 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 7686 , 21 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
5 , 144 7686 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
3508 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 11,9583 = 2,0209 ft 24,2514 in
Menentukan tebal tutup bawah conical ( thb )
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 7686 , 21 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
5 , 143 7686 , 21
x x
x

+ 1/16
=
16
3511 , 0
= 3/8 in
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
9583 , 11 2 / 1
tg
x
= 3,4519 ft = 41,4228 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 2,0209 + 17,9375 + 3,4519
= 23,4103 ft = 280,9236 in

C-78
Spesifikasi Tangki Penampung Gliserin :
Fungsi : menampung gliserin mentah
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical
Dimensi : factor korosi (C) =
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 23,4103 ft = 280,9236 in
Diameter (di) : 143, 5 in = 11,9583 ft
Tebal sheel : in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
21. Pompa Sentrifugal ( L-302 )
Fungsi : Mengalirkan gliserin mentah dari tangki gliserin menuju tangki
asidulasi.
Dasar perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8865 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
C-79
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
C-80
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 0 + 0,9051 = 15,44445
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
44445 , 15
= 0,5760
-3
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
4 10 . 5760 , 0
= 2,88
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
88 , 2
= 3,6 4 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan gliserin mentah dari tangki gliserin menuju
tangki asidulasi
Tipe : pompa sentrifugal
C-81
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
22. Tangki Asidulasi ( M-310 )
Fungsi : Untuk membersihkan gliserin mentah
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical dilengkapi pengaduk.
Jumlah : 1 buah
Residence time : 15 menit
Massa masuk : 7754,805474 kg/jam
Densitas Campuran :
mL ft
jam lb mLx gram
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 8258 , 0
3
= 55,68514lb/ft
3

Menentukan Volume Tangki :
Volume liquid =

m

=
3
/ 68514 , 55
60 / 60 / 2 , 2 / 83405 , 29832
ft lb
jam Kgx lb jamx Kg
= 1178,6310 ft
3

V
liquid
= 80% volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
8 , 0
1178,6310
3
ft
= 1473,2888ft
3
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
C-82
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
1473,2888ft
3
= 1,337 d
3
d = 10,3271 ft
3
= 123,9252 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,3271 ft = 15,4907ft = 185,8878 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
10,3271 2 / 1
tg
= 2,9812 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 15,4907+ 2,9812 = 18,4719 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
8431 , 21
144
4719 , 18 / 6951 , 55
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts = C
pi E f
pixdi

) 6 , 9 . ( 2

=
) 8431 , 21 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 9252 , 123 8431 , 21
x x
x
=
16
0703 , 0
=3/16 in

Standarisasi :do = di + 2 ts
= 123,9252 + 2 x3/16 = 124,3002 in
Pendekatan ke do = 126 in
C-83
di = do 2 ts = 126 -2 x3/16 = 125,625 = 10,4688 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

1473,2888 ft
3
= 97,1794 + 86,0327 Ls + 86,6239 ft
3

Ls = 14,9883 ft
di
Ls
=
4688 , 10
9883 , 14
= 1,6317 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 10,4688 ft = 15,7032 ft = 188,4384 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 10,4688 ft = 125,6256 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 8431 , 21 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
6256 , 125 8431 , 21 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
8765 , 0
= 3/16in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 10,4688 = 1,7692 ft = 21,2304 in
Menentukan tebal tutup bawah standart dished ( thb ) :
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi


=
) 8431 , 21 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
6256 , 125 8431 , 21
x x
x

+
16
1
=
16
0783 , 0
= 3/16
Tinggi tutup bawah ( Hb ) :
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
4688 , 10 2 / 1
tg
x
= 3,0221 ft = 36,2652 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 1,7692 + 15,7032 + 3,0221
= 20,4945 ft = 245,934 in
C-84
Perhitungan pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 flat blade
Diameter impeller ( Da ) = 1/3 x diameter shell
= 1/3 x 10,4688 = 3,4896 ft = 41,8752 in
Lebar blade ( W ) = 0,17 x Da = 0,17 x 3,4896 = 0,5932 ft = 7,1184 in
Panjang blade ( L ) = 1/3 x Da = 1/3 x 3,4896 = 1,1632 ft = 13,9584 in
Dari Mc.Cabe gambar 9-13 hal 242 kurva D diperoleh
S
1
= 0,33 ; S
2
= 1 ; S
3
= 0,25 ; S
4
= 0,25
Kecepatan putar = N =
menit
putaran
1
75
x
ik
menit
det 60
1
= 1,25 putaran/detik
Viskositas campuran = 7,7592 cP x 2,4191
=
jam
jam lb
det/ 3600
/ 77028 , 18
= 0,0052143 lb/ft.det
N
Re
=

xNx Da
2
=
det . / 005214 , 0
/ 68514 , 55 det / 25 , 1 2 4896 , 3
3 2
ft lb
ft lb x putaran x ft

N
Re
= 46582,7132
Diperoleh N
p
= 1,5
m =
b
Nre a log
dimana a = 1 ; b = 40 (Mc.Cabe I hal 244 )
=
40
7132 , 46582 log 1
= 0,0917
N
fr
=
gc
xDa N
2
=
174 , 32
4896 , 3 25 , 1
2
x
= 0,1695
N
p
koreksi = N
p
( N
fr
)
m
= 1,5 x 0,1695
0,0917
= 1,1768
P =
gc
x xDa NpxN
5 3
=
174 , 32
68514 , 55 4896 , 3 25 , 1 1768 , 1
5 3
x x x

C-85
P =
550
4731 , 2058
= 3,7427 HP
Grand Lossess ( Kebocoran tenaga akibat poros bearing ) = 10% x P
= 10% x 3,7427 = 0,37427
Power input = P + Grand Lossess = 3,7427 + 0,37427
Power input =3,74854HP
Transmition System Lossess = 20% x Power input
= 20% x 3,74854= 0,7497 HP
Total Horse Power = Power input + Transmition System Lossess
= 3,74854+ 0,7497 = 4,49824 HP
= 0,5 HP
Menentukan jumlah impeller
N =
dTangki
hlxsg
=
4688 , 10
8259 , 0 4945 , 20 x
= 1,7343 2 buah
Spesifikasi Tangki Asidulasi :
Fungsi : Untuk membersihkan gliserin mentah
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical dilengkapi dengan pengaduk
Dimensi : factor korosi (C) = 1/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 20,4945 ft = 245,934 in
Diameter (di) : 125,625 in = 10,4688 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
C-86
Jumlah : 1 buah
23. Pompa Sentrifugal ( L-312 )
Fungsi : Mengalirkan gliserin dari dekanter IV menuju evaporator
Dasar perancangan :
Tipe : Centrifugal Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 8865 , 0
3
3
= 55,722lb/ft
3
Viskositas Campuran = 11,4844 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 78191204 , 27
= 0,0077lb/ft/det
Massa masuk = 33497,9344 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 722 , 55
/ 2 , 2 / 9344 , 33497
ft lb
kg ft jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 5345 , 1322
3

= 0,3674 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 164,9112 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,3674)
0,45
x (55,722)
0,13
= 4,1917 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 14 ft
Panjang pipa ( L ) = 16,4ft
C-87
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00371 , 0
det / 3674 , 0
ft
ft
= 4,1660 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx

N
Re
=

Dxvx
det . / 077 , 0
/ 722 , 55 det / 08819 , 0 026 , 4
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 1008,8537 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0096
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0096 x
12 / 3355 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
1660 , 4
x
in
= 0,9051
Dimana : = 1 ( laminar ) ; v = 4,1660 ft/det ; v = 0 ; z = 14 ft
C-88
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+ 14,7 + F
=
174 , 32 1 2
1660 , 4
x x
+ 14 x 1 + 14,7 + 0,9051 = 15,44445
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
550
44445 , 15
= 0,5760
-3
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 80%
BHP =
pompa
WHP

=
8 , 0
10 . 5760 , 0
4
= 0,00072
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
0,00072
= 0,0009 0,5 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan gliserin dari dekanter IV menuju ke
evaporator
Tipe : pompa sentrifugal
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 0,5 Hp
Jumlah : 1 buah
24. Dekanter IV ( H-311 )
Fungsi : untuk memisahkan FFA + sabun dari gliserin mentah
Dasar perancangan :
Tipe : Horizontal dekanter
Bahan konstruksi : Carbon Steel
C-89
Massa gliserin = 2600,21473 kg/jam
Massa FFA + sabun = 424,1949 kg/jam
Densitas campuran =
3 3
/ 028317 , 0
/ 00220 , 0 / 2553 , 1
ft m
gram Lb mLx g

=
3 3
3
/ 28317 , 0
/ 45359 , 0 / 90457143 , 78
ft m
gram lb x ft lb

= 1263,916536 kg/m
3

Denitas gliserin =
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 . 1
3

=
3 3
3
/ 028317 , 0
/ 45359 , 0 / 45142857 , 79
ft m
gram lb x ft lb

= 1272,676254 kg/m
3
Denitas FFA + sabun

=
mL ft
gram lb mLx g
/ 000035 , 0
/ 00220 , 0 / 2649 , 1
3
=
3 3
3
/ 28317 , 0
/ 45359 , 0 / 67428571 , 52
ft m
gram lb x ft lb

Volume liquid =

m
=
3
3
1301 , 34
/ 90457143 , 78
60 / 10 / 2 , 2 / 593163 , 7344
ft
ft lb
jam kgx lb jamx kg

V
T
=
85 , 0
VL

=
3
3
1531 , 40
85 , 0
1301 , 34
ft
ft

V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
dish

VT = 0,0847 di
3
+
4

di
2
x Ls + 0,0847 di
3
( Ls =2 d )
40,1531 ft
3
= 1,7394 di
3

Di = 2,8473 ft = 34,2676 in
C-90
Menentukan tinggi silinder
Ls = 2 d = 2 x 2,8746 = 9,6946 ft
hb = 0,169 d = 0,169 x 5,6476 = 0,964 ft
Tinggi larutan ( H ) = Ls + hb = 5,6946 + 0,9624 = 6,657 ft
Pdesign = Poperasi + Phidrostatik
= Poperasi +
144
xhl

= 14,7 + psi
x
3477 , 18
144
1615 , 2 90457143 , 78

Berdasarkan Brownell & Young, App. D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F = 12.750, E = 0,85, C = 1/16
Menentukan tebal tangki :
ts = C
pi E f
pixdi

) 6 , 0 . ( 2

= in
x x
x
16 / 3
16
0643 , 0
16 / 1
) 3477 , 18 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 2
1676 , 34 3477 , 18


Standarisasi : do = di + 2 ts
= 34,1676 + 2 x 3/16 = 34,5426 in
Pendekatan ke do = 12 in
di = do 2 ts = 34-2 x 3/16 = 33,625 = 2,8021 ft
VT = Vdish + Vshell + Vdish
= 0,0847 d
3
+
4

di
2
Ls + 0,0847 d
3

40,1531 ft
3
= 3,7270 + 6,1636 Ls
Ls = 5,9099 ft
C-91
) ( 2 1091 , 2
8021 , 2
9099
memenuhi
di
Ls

Ls = 2d = 2 x 2,8021 ft = 9,6042 ft = 67,2504 in
Menentukan tebal tutup standard dished ( tha )
r = d = 2,8021 ft = 33,625 in
tha =
pi E f
x x
1 , 0 .
625 , 33 3477 , 18 885 , 0


= 16 / 1
) 3477 , 18 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
625 , 33 3477 , 18 885 , 0

x x
x x

= 16 / 3
16
0696 , 0

Tinggi tutup atas ( Ha )
Ha = 0,169 d = 0,169 x 2,8021 = 0,4736 ft = 5,6332 in
Tinggi heavy liquid over flow dari datum
Z3 = Ls + tinggi tutup
= (1/2 x 5,6042 ) + 0,4736 = 3,2757 ft = 89,3084 in
Tinggi light liquid over flow dari datum
Z1 = Ls + tinggi tutup
= 5,6042 + 0,4736 = 6,0778 ft = 72,9336 in
Sehingga :
Z2 =
3
2
1 3 1
) (
Z
Z Z



= 2757 , 3
4542857 , 79
67428571 , 52 ) 2757 , 3 0778 , 6 (

x

= 5,1334 ft
Selting velocity pada droplet fase terdispersi
C-92
A =
4
t
x d2 =
4
t
x |
.
|

\
|
m in
in
/ 37 , 39
625 , 33
2
= 0,5726 m
2

Ud =
1
xA
m


=
jam
jam m
x
m kg
jam kg
det/ 3600
/ 3045 , 3
7226 , 0
/ 676254 , 272 . 1
/ 593163 , 7344
3
=
= 0,0009179.10
-6
m/s
Sehingga :
Uc =
a
Lc
=
1236456606 , 0
10 . 0001397 , 0
7

= 0,001129.10
-6
< Ud ( memenuhi syarat )
Dimensi pipa
Diambil nlet velocity = 0,8 m/dt
Flow rate =
dt
jam x
jam kg
jam kg m
3600
1
/ 916562 , 1263
/ 593163 , 7344
=

= 0,001614.10-5 m
3
/dt
Luas pipa ( A ) :
A =
8 , 0
10 . 001614 , 0
8 , 0
4
=
flowrate
= 0,002018.10
-5
m
2
A = x di
2

di =
|
|
.
|

\
|

4 /
10 . 002018 , 0
5
t
1/2
= 0,0507.10
-3
m = 0,6084 in

Spesifikasi Dekanter IV :
Fungsi : Untuk memisahkan FFA + sabun dari gliserin mentah
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical dilengkapi dengan pengaduk
C-93
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Diameter (di) : 33,625 in = 2,8021 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
25. Pompa Sentrifugal ( L-313 )
Fungsi : Mengalirkan sabun dan FFA dari dekanter IV menuju ke storage soap
dan fatty acid.
Dasar perancangan :
Tipe : Rotary pompa
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 3 000035 , 0
/ 022 , 0 3 / 7501 , 0
= 47,14914286lb/ft
3
Massa masuk = 288,6125146 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

= jam ft
ft lb
jam ft
/ 4626 , 15
/ 1491 , 41
/ 2751 , 636
3
3
3

= 0,0043 x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 1,9298 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
C-94
= 3,9 x (1,9298)
0,45
x (1,6502)
0,13
= 8,6113 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 30,8 ft
Panjang pipa ( L ) = 34ft
Berdasarkan Kern hal 884 tebal 11 didapatkan
A = 115 in
2
= 0,7986 ft
2

di = 12,09 in = 1,0075 ft
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
00211 , 0
det / 0037 , 0
ft
ft
= 1,7536 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 00152 , 0
/ 14914286 , 47 det / 7536 , 1 622 , 0
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 2819,4857 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 026 , 4
10 . 6 , 2
4
= 0,00254
f = 0,0143
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1 = 1
L = 12,17 + 20,k 8 = 32,97 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
C-95
= 4 x 0,0143 x
12 / 622 , 0
32 , 29
in
x
174 , 32 2
7536 , 1
x
in
= 1,5631
Dimana : = 1 ( turbulen ) ; v = 1,7536 ft/det ; v = 0 ; z = 30,8 ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 2 / 1 2
7536 , 1
x x
+ 30,8 x 1 + 0 + 1,5631 = 22,4176
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
3600 550
4176 , 32
x
= 0,0104
-3
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 80%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
0104 , 0
= 0,013
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
0,013
= 0,01625 0,5 HP
Spesifikasi Pompa Sentrifugal :
Fungsi : mengalirkan sabun FFA dari dekanter IV menuju ke
storage soap dan fatty acid
Tipe : pompa sentrifugal
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 0,5 Hp
Jumlah : 1 buah
26. Storage Soap dan Fatty Acid ( F-314)
Fungsi : Menampung FFA + sabun sebagai produk samping
Dasar perancangan :
C-96
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical.
Jumlah : 1 buah
Residence time : 30 hari
Massa masuk : 288,6125146 kg/jam
Densitas campuran :
3
3
/ / 08628571 , 47
/ 000035 , 0
/ 0020 , 0 / 7491 , 0
ft b
mL ft
gram lb mLx g

Menentukan volume tangki :
Volume luquid =

m
=
14914286 , 47
24 15 / 2 , 2 / 61255146 , 288 jam harix kgx lb jamx kg

V
liquid
= 85% Volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
85 , 0
3 0438 , 4848 ft
= 5703,5809 ft
3

Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
.
3
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
5703,5809 ft
3
= 1,337 d
3
d = 16,2155ft
3
= 194,586 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 16,2155ft = 24,3233 ft = 291,8796 in

Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
C-97
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
2155 , 216 / 1
tg
= 4,6810 ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 24,3233 + 4,6810 = 29,0043 ft
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
1967 , 24
144
0043 , 29 / 14914286 , 47
3

Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts = C
pi E f
pixdi

) 6 , 9 . ( 2

=
) 1967 , 24 85 , 0 750 . 12 ( 2
16 / 1 586 , 194 1967 , 24
x x
x
=
16
0761 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 194,586 + 2 x 3/16 = 194,961 in
Pendekatan ke do = 192 in
di = do 2 ts = 192 -2 x 3/16 = 191,625 = 15,96875 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

5703,5809 ft
3
= 344,9024+ 200,1758 Ls + 307,4395 ft
3

Ls = 25,2340 ft
di
Ls
=
96875 , 15
2340 , 25
= 1,5802> 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 15,96875 ft = 23,9531 ft = 287,4372 in
C-98
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 15,96875 ft = 191,625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 1967 , 24 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
625 , 191 1967 , 24 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
0862 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 15,96875 = 2,6987 ft = 32,3844 in
Menentukan tebal tutup bawah conical ( thb )
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 1967 , 24 6 , 0 85 , 0 750 . 12 ( 60 cos 2
625 , 191 1967 , 24
x x
x

+ 1/16
=
16
0893 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
96875 , 15 2 / 1
tg
x
= 4,6098ft = 55,3176 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 2,6987 + 23,9531+ 4,6098
= 31,2616 ft = 375,1392 in
Spesifikasi Soap dan Fatty Acid :
Fungsi : Untuk menampung FFA + sabun sebagai produk samping
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
C-99
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 31,2616 in = 375,1392 ft
Diameter (di) : 191,625 in = 15,96875 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
27. Evaporator ( V-320 )
Fungsi : Memekatkan gliserin
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical.
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Residence time : 1 jam
Massa masuk : 7055,980648 kg/jam
Densitas campuran : 0674 , 1
g
/
mL
x 0,0020
lb
/
gram
= 67,09371429 lb/ft
3

0,000035
ft3
/
mL
Menentukan volume tangki :
Volume luquid =

m
=
mL ft
kgx lb jamx kg
/ 3 000035 , 0
60 / 2 , 2 / 980648 , 7055

V
liquid
= 85% Volume tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
85 , 0
6827 , 115 ft
= 136,0973 ft
3

C-100
Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
3 .
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
136,0973 ft
3
= 1,337 d
3
d = 4,6684ft
3
= 56,0208 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 4,6684ft
3
= 7,0026 ft = 84,0312 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
6684 , 24 / 1
tg
= 1,3477ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 7,0026 + 1,3477 = 8,3503ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
5906 , 18
144
3503 , 8 / 09371429 , 67
3

ts = C
pi E f
pixdi

) 6 , 9 . ( 2

=
) 5906 , 18 85 , 0 750 , 12 ( 2
16 / 1 0208 , 56 5906 , 18
x x
x
=
16
0655 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 52,0208 + 2 x 3/16 = 56,3958 in

C-101
Pendekatan ke do = 54 in
di = do 2 ts = 54 -2 x 3/16 = 53,625 = 4,46875 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

136,0973 ft
3
= 7,5536+ 15,6762 Ls + 6,7576 ft
3

Ls = 7,7698 ft
di
Ls
=
46875 , 4
7698 , 7
= 1,7387 > 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 4,46875 ft = 6,7031 ft = 80,4372 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 4,46875 ft = 53,625 in
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 5906 , 18 1 , 0 85 , 0 750 , 12 (
625 , 58 5906 , 18 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
0676 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 4,46875 = 0,7552 ft = 9,0624 in
Menentukan tebal tutup bawah conical ( thb )
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 5906 , 18 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
625 , 53 5906 , 18
x x
x

+ 1/16
=
16
0683 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
46875 , 4 2 / 1
tg
x
= 1,2900 ft = 15,48in
C-102
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 0,7552 + 6,7031+ 1,2900
= 8,7483 ft = 104,9796 in
Menentukan pipa pemanas
Tipe : Shell and Tube
Factor kekotoran gabungan ( Rd ) = 0,001 J.ft
2
.F
0
/BTU ( Kern hal 845 )
Suhu steam masuk = 181,34
0
C = 358,42
0
F
Suhu steam keluar = 181,34
0
C = 358,42
0
F
Suhu air pendingin masuk = 85
0
C = 185
0
F
Suhu air pendingin keluar = 110
0
C = 230
0
F
Perhitungan :
1) Neraca massa dan panas ( App A & B )
M = 4,3699 kg/jam = 16,24786 lb/jam
Q = m . cP . t + M ( Hv- H )
= m.3,2355.( 230-185 ) = 165,24768 ( 430 -250)
= 2924,5824 BTU/jam
m = 20,087 lb/jam
2) Menghitung t
LTMD

t
1
= 358,42
0
F 230
0
F = 128,42
0
F
t
2
= 358,42
0
F 185
0
F = 173,42
0
F
t
LTMD
=
42 , 173
42 , 128
ln
42 , 173 42 , 128
= 149,7952
0
F
R =
2 1
1 2
t t
T T

= 0
185 230
42 , 358 42 , 258


C-103
S =
1 1
1 2
t T
t t

= 2595 , 0
185 42 , 258
185 230


Ft = 1 maka type HE 1-4
t = Ft. t
LTMD
= 1 x 149,7952 = 149,7952
3) Menghitung suhu caloric
Tc = ( T1 + T2 ) = (358,42
0
F + 358,42
0
F ) = 358,42
0
F
tc = ( t
1
-t
2
) = (185
0
F + 230
0
F ) = 207,5
0
F
4) Trial U
D

Dari D.Q. Kern table 8 hal 840 untuk medium organic memiliki :
U
D
= 6-60 BTU/j.ft
2
.
0
F
Dicoba harga U
D
= 50 BTU j.ft
2
.
0
F
A =
t D
Q
.
=
7952 , 149 50
5824 , 2924
x
= 0,39048 ft
2

Dari D.Q. Kern table 8 hal 843 diperoleh :
Pipa
3
/
4
OD BWG 16
a" = 0,1963 ; 1 = 5 ft
N1 teoritis =
1 " a
A
=
) 5 )( 1963 , 0 (
39048 , 0
= 0,39784 = 0,5
Dari table 9 ( Kern ) didapat Nt standard = 20
U
D
koreksi =
20
50 20x
= 50 BTU j.ft
2
.
0
F
U
D
trial > U
D
koreksi ( memadai )
Kesimpulan sementara :



C-104
Type HE = 1-4
Bagian Shell Bagian Tube
IDs = 8 in
n' = 1
B = 5
D
e
= 0,73
1 = 5 ft
N + 1 =
B
x12 1
=
5
12 12 5 x

C = P
T
OD = 1=
3
/
4
=

OD BWG 16, di = 0,62
P
T
= 1 susunan segiempat
a = 0,302 in
2
a = 0,1963 in
2
1 = 5 ft
Nt = 20
n = 4


Bagian Shell ( uap metanol ) Bagian Tube (
air )
5) as =
PT
B C IDs
. 144
". .
at =
144 .
1
n
a Nt
=
144 4
302 , 0 20
x
x

=
4 / 11 144
5 4 / 1 8
x
x x
= 0,0105
= 0,06945 ft
2

Gs =
as
M
=
06945 , 0
087 , 20
N
Ret
=
42 , 2 x
dixGt


= 289,22966 lb/jam.ft
2
=
42 , 2 0015 , 0
3981 , 15471 12 / 62 , 0
x
x


C-105
= 22024,49086
6) hio steam = 1.500 ( Kerm fig.15 hal 825 )
ho = jh.
de
k
|
.
|

\
|
k
Cp .
1/3
|
|
.
|

\
|
w

0,14


|
|
.
|

\
|
w

0,14
= t
ho = |
.
|

\
|
7312 , 0
1160 , 0
. |
.
|

\
|
1160 , 0
98 , 1 65 , 0 x
1/3
. t
t
ho
|
= 46,7852
tw = tc +
hotrial hio
hio
+
( Tc-tc )
= 207,5 +
7824 , 46 1500
0646 , 216 ) 5 , 207 42 , 358 ( 7824 , 46
+
= F

w = 0,8 ( Kern fig.8 hal 823 )
t =
|
|
.
|

\
|
w

0,14
= |
.
|

\
|
8 , 0
98 , 1
0,14
= 1,1353
hio koreksi = hp x t = 46,7824 x 1,1353 = 53,1121
Uc =
ho hio
hioxho
+

=
1500 1121 , 53
2958 , 51 1500 1121 , 53
+
= x

Rd =
si UcxUDkorek
UDkoreksi Uc

=
50 2958 , 51
50 2958 , 51
x


= 1,2958 > 0,001 j.ft
2
.
0
F/ BTU ( memenuhi syarat )
C-106

Spesifikasi Evaporator :
Fungsi : memekatkan gliserin
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
Tinggi tangki : 8,7483 in = 104,9796 ft
Diameter (di) : 53,625 in = 4,46875 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
28. Pompa Rotary (L-341)
Fungsi : Mengalirkan gliserin dari evaporator menuju cooler
Dasar perancangan :
Tipe : Rotary Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 2654 , 1
3
3
= 79,53942857lb/ft
3
Viskositas Campuran : 108,1438 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 61067 , 261
= 0,07267 lb/ft.det
Massa masuk = 108,1438 kg/jam
C-107
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 53942857 , 79
/ 2 , 2 / 68113 , 10525
ft lb
kg lb jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 1323 , 291
3

= 0,0809 ft
3
/det x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 36,3128gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x (0,0809)
0,45
x (47,14914286)
0,13
= 2,2216 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 18,2 ft
Panjang pipa ( L ) = 20,8ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-6 hal 6-42 s/d 6-43
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,469 in
Do = 2,88in
a = 0,003331ft
2
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2
3
0333 , 0
det / 0809 , 0
ft
ft
= 2,4294 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 00152 , 0
/ 14914286 , 47 det / 24294 12 / 2469
3
ft lb
ft lb x ft ftx


= 547,0993 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 469 , 2
10 . 6 , 2
4
= 0,0041
C-108
f = 0,0125
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 1 x 0,85 = 0,85
Globe valve = 1 x 10 = 10
Gate valve = 1 x 3,2 = 3,2
Tee = 1x 1,4 = 1,4
L = 15,45 x 20,8 = 36,25 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0125 x
12 / 469 , 02
25 , 36
n
x
174 , 32 2
4294 , 2
x
in
= 0,8079
Dimana : = ( laminar ) ; v = 2,4294 ft/det ; v = 0 ; z = 18,2ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
=
174 , 32 2 / 1 2
4294 , 2
x x
+ 30,8 x 1 + 0 + 0,8079= 19,0834
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
3600 550
9166 , 23204 0834 , 19
x
x
= 0,2237 HP
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP = HP
WHP
1185 , 1
2 , 0
2237 , 0
2 , 0

Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa actual = HP
motor
BHP
5 , 1 3981 , 1
80 , 0
1185 , 1



C-109
Spesifikasi Pompa Rotary :
Fungsi : mengalirkan gliserin dari evaporator menuju cooler
Tipe : pompa rotary
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 1,5 Hp
Jumlah : 1 buah
29. Cooler (E-335)
Fungsi : Untuk mendinginkan glsierin dari evaporator sebelum masuk ke filter
press II
Jenis : Shell and Tube
1. Neraca panas
Dari perhitungan neraca massa dan panas didapatkan :
Rate yang masuk = 10525,68113 kg/jam = 4774,4176 lb/jam
Pendingin yang digunakan adalah air
Rate air masuk = 470543,7363 BTU/jam
Massa air yang dibutuhkan = 23761,85915 kg/jam = 52385,39468 lb/jam
2. t
LTMD

t
1
= 206,015
0
F 122
0
F = 84,015
0
F
t
2
= 122,86
0
F 86
0
F = 36
0
F
t
LTMD
=
36
015 , 84
ln
36 015 , 84
= 56,66
0
F
Ft = 1 maka type HE 1-4
t = t
LTMD
Ft. = 56,66 x 1 = 56,66

C-110
3. Suhu caloric
tc = 0,5 x ( t
1
-t
2
) = (122
0
F + 86
0
F ) = 104
0
F
Tc = 0,5 ( T1 + T2 ) = (206,015
0
F + 122
0
F ) = 164,0075
0
F
7) 4.Menghitung U
D

Karena umpan lihg ornaics sebagai hot fluid dan air sebagai cold fluid,
maka dari Kern, hal 840 tabel 8 didapat harga U
D
= ( 75-150 ) Btu/ j.ft
2
.
0
F
Trial U
D
= 75 Btu/ j.ft
2
.
0
F
A =
t UDtrialx
Q

= 5304 , 19
046 , 179 75
1

x

Bagian Shell ( gliserin ) Bagian Tube (air )
IDs = 8 in
n' = 4
B = 1,6
D
e
= 0,72 in = 0,006 ft
Tringuhar pitch
Nt =
xL a
A
"
=
6 1936 , 0
21 , 2 4212 , 0
x

14
buah
OD = 0,75
BWG 16
1= 6 ft
a = 0,1963 ft
2
Nt = 14 buah
n = 4
ID = 0,62 in = 0,0517 ft
a = 0,302 in
2
= 0,0021 ft
2


Nt =
xL a
A
"
=
6 1936 , 0
4212 , 0
x
- 2,21 14 buah
Dari table 9 hal 842, Kern didapat :
Nt standart = 14
Sehingga harga U
D
koreksi :
C-111
U
D
=
dart Nts
NtxUDtrial
tan
=
14
75 14x
= 75
Karena U
D
terletak diantara ( 75-150 ) Btu/ j.ft
2
.
0
F, maka kesimpulan
sementara HE type = 1-2
Trial B = (1/5 ) x IDS
= (1/5 ) x 8 = 1,6
N + 1 =
B
l
=
6 , 1
8 12x
= 45
Evaluasi R
D

Bagian Shell Bagian Tube
1. C = P
T
-do = (1,25-0,75 ) in
= 0,5 in
a
S
=
144 PTx
IDSxBxC

=
144 25 , 1
5 , 0 6 , 1 8
x
x x

= 0,03356ft
2
G
S
=
as
M
=
0356 , 0
97 , 85

= 2414,887664 lb/j.ft
2

Pada tc = 95
0
F
= 0,169 cP, cP = 7,0471
BTU/hb
0
F
N
Re
=
42 , 2 x
dexGs


5. at = 0,302 in2 ( tab.10 hal
834,Kern )
at =
144 4
'
x
Ntxat

=
144 4
302 , 0 14
x
x

= 0,00734 ft
2
6. Gt =
' a
m
=
00734 , 0
25 , 199

= 27145,77657 lb/j.ft
2
Pada Tc = 277,961
0
F
= 0,9694 lb/ft jam
N
Re
=

dixGt

=
9694 , 0
77657 , 27145 0517 , 0 x

C-112
=
42 , 2 169 , 0
88764 , 2414 ) 12 / 72 , 0 (
x
x

= 354,28
2. jh = 125 ( Fig.28, Kern, hal 838
)
3. H
o
= jh x
De
k
x
|
.
|

\
|
k
cpx
1/3

= 125 x
06 , 0
07 , 0 x
|
.
|

\
|
07 , 0
169 , 0 0471 , 7 x
1/3
= 504,4816 BTU/jam ft
2 0
F
= 1447,7374
6. jh = 120 ( Fig.28, Kern, hal 838 )
7. hi = jh x
De
k
x
|
.
|

\
|
k
cpx
1/3
= 120 x
06 , 0
3623 , 0 x
|
.
|

\
|
3643 , 0
169 , 0 7983 , 7 x
1/3
= 975,6362 BTU/jam ft
2 0
F
hio = hi x ( ID/OD )
= 975,6362 x ( 0,62/0,75)
1336,6216

4. Uc =
ho hio
hioxho
+

=
4816 , 504 6216 , 1336
4816 , 504 6216 , 1336
+
x
= 366,2493 j.ft
2
.
0
F/Btu

5. R
D
=
UD Uc
UD Uc


=
75 2483 , 366
75 2483 , 366
x

= 0,01065 > 0,001 ( memenuhi )


Evaluasi P
Bagian Shell ( gliserin ) Bagian Tube ( air )
1. N
Re
= 354,28
Dari fig.29, hal 839, Kern
Nilai f = 0,0016
N
Re
= 354,28
Dari fig.29, hal 839, Kern
Nilai f = 0,0018
C-113
2. Ps =
xdexSg
N xIDSx fxGs
102 . 22 , 5
) 1 ( 2

=
78 , 0 ) 12 / 72 , 0 ( 102 . 22 , 5
) 45 )( 12 / 8 ( 2 ) 88764 , 2414 ( 0016 , 0
x x

= 0,0001115 psi < 10 psi ( memenuhi
)
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal
520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
2237 , 0
= 1,1185
HP
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal
521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
1185 , 1
= 1,3981 1,5 HP

3. P1 =
1 ) 12 / 62 , 0 ( 102 . 22 , 5
2
x x
xLxn fxGt

= 0,000032 psi
Pn =
g Sx
xv x
2
2 4 4

=
g
v
2
2
= 0,8 psi
P
T
= P1 + Pn
= 0,000032 + 0,8
= 0,800032 psi < 10 psi (
memenuhi )

Spesifikasi Cooler :
Fungsi : Untuk mendinginkan glsierin dari evaporator sebelum
masuk ke filter press II
Jenis : Shell and tube
Rate masuk : 4774,4176 lb/jam
C-114
Rate air masuk : 470543,7363 BTU/jam
Massa air yang dibutuhkan : 23761,85915 kg/jam = 52385,39468 lb/jam
Suhu caloric : tc = 104
0
F
Tc = 164,0075
0
F
Daya : 1,5 HP
30. Filter Press II (P-342)
Fungsi : Memisahkan gliserin
Bahan masuk = 10525,68113 kg/jam = 23204,9167 lb/jam
campuran = 80,08 lb/ft
3

Volume minyak =
08 , 80
9167 , 23204
= 289,7717 ft
3

Dari Perrys Ed. 6 hal 19-67 diperoleh :
Ukuran normal phate : 30 in
Luas = 10,1 ft
Kapasitas phate dan frame : 0,42 cm.ft/in
Jumlah phate yang dibuat :
42 , 0
7717 , 289
x
30
1
= 22,9978 = 23 buah
Spesifikasi Filter Press ( H-133 )
Tipe : Phate dan Frame
Kapasitas : 289,7717 ft
3

Ukuran : 30 in
Jumlah Phate : 23 buah
Jumlah Filter Press : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron

C-115
31. Pompa Rotary (L-343)
Fungsi : Mengalirkan gliserin dari filter press II menuju storage gliserin
Dasar perancangan :
Tipe : Rotary Pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Cast Iron
Denistas Campuran :
mL ft
gram lb x m kg
/ 000035 , 0
/ 022 , 0 / 2740 , 1
3
3
= 80,08lb/ft
3
Viskositas Campuran : 106,2361 cP x 2,4191
=
jam
jam ft lb
det/ 3600
. / 996 , 256
= 0,0714lb/ft.det
Massa masuk = 10525,68113 kg/jam
Rate volumetric ( Qr ) =

m

=
3
/ 53942857 , 79
/ 2 , 2 / 68113 , 10525
ft lb
kg lb jamx kg
=
jam
jam ft
det/ 3600
/ 1671 , 289
3

= 0,0803 ft
3
/det x 7,481gal/ft
3
x 60 det/menit
= 36,0435 gal/det
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 Peter & Timmerhaus )
= 3,9 x (0,0803)
0,45
x (47,14914286)
0,13
= 2,2164in
Direncanakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 18,2 ft
Panjang pipa ( L ) = 20,8ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-6 hal 6-42 s/d 6-43
C-116
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,469 in
Do = 2,88in
a = 0,003331ft
2
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qr
=
2 0333 , 0
det / 3 0803 , 0
ft
ft
= 2,4114 ft/det
N
Re
=

Dxvx
det . / 0714 , 0
08 , 80 det / 4114 , 2 12 / 469 , 2
ft lb
x ft ftx


= 556,4613 > 2100 ( aliran laminar )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan =
2,6 x 10
-4

/D =
in m in / 37 , 39 / 469 , 2
4 10 . 6 , 2
= 0,0042
f = 0,0124
Dari Geankoplis tebel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 1 x 0,85 = 0,85
Globe valve = 1 x 10 = 10
Gate valve = 1 x 3,2 = 3,2
Tee = 1x 1,4 = 1,4
L = 15,45 x 20,8 = 36,25 ft
F = 4 x f x L/D x v
2
/2gc
= 4 x 0,0124 x
12 / 469 , 2
25 , 36
n
x
174 , 32 2
4114 , 2
x
in
= 0,7897
Dimana : = ( laminar ) ; v = 0,3333 ft/det ; v = 0 ; z = 18,2ft
Ws =
gc
v
. . 2
2

+ z x
gc
g
+
p
p
+ F
C-117
=
174 , 32
4114 , 2
+ 30,8 x 1 + 0 + 0,7896= 19,1703
lb.ft
/
jam

WHP =
550
Wsxm
=
3600 550
9166 , 23204 1703 , 19
x
x
= 0,2247 HP
Dari Timmerhaus gambar 14.37 hal 520 diperoleh
pompa = 20%
BHP =
pompa
WHP

=
2 , 0
2247 , 0
= 1,1235 HP
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80 %
Daya pompa aktual =
motor
BHP

=
80 , 0
1235 , 1
= 1,4044 1,5 HP
Spesifikasi Pompa Rotary :
Fungsi : mengalirkan gliserin dari filter press II menuju ke storage
gliserin
Tipe : pompa rotary
Jenis pipa : Commercial steel 12 IPS sch 30
Daya : 1,5 Hp
Jumlah : 1 buah
32. Storage Gliserin (F-344)
Fungsi : Menampung produk samping gliserin
Dasar perancangan :
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup bawah
conical.
Jumlah : 3 buah
Residence time : 15 hari
C-118
Massa masuk : 10525,68113 kg/jam
Densitas campuran :
3
3
/ 08628571 , 47
/ 000035 , 0
/ 0020 , 0 / 2740 , 1
ft lb
mL ft
gram lb mLx g

Menentukan volume tangki :
Volume luquid =

m
=
3 / 08 , 80
24 15 / 2 , 2 / 68113 , 10525
ft lb
jam harix kgx lb jamx kg

V
liquid
= 89 % Volume tangki
V
tangki
=
85 , 0
Vliquid
=
85 , 0
3 143 , 104100 ft
= 122470,7565 ft
3
Volume tiap tangki =
3
7565 , 122470
= 46123,5378 ft
3

Menentukan dimensi tangki :
V
dish
= 0,0847 d
3

V
shell
=
4

di
2
x LS = 1,1775 d
3
( Ls = 1,5 d )
V
conis
=

2 / 1 24
3 .
tg
di
= 0,0775 d
3
( = 120
0
)
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+ 1,1775 d
3
+ 0,0775 d
3
6123,5378 ft
3
= 1,337 d
3
d = 16,2155ft
3
= 199,2492 in
Ls = 1,5 d = 1,5 x 16,6041ft = 24,90615 ft = 298,8738 in
Tinggi larutan dalam tutup bawah ( hb )
hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
6041 , 216 / 1
tg
= 4,7932ft
tinggi larutan (hl ) = Ls + hb
= 24,90615 + 4,7932 = 29,6994 ft
P design = P
operasi
+ P
hidrostatik

C-119
= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 + psia
ft x ft lb
2162 , 31
144
6994 , 29 / 08 , 80
3




Menentukan tebal tangki ( ts) :
Berdasarkan Brownell & Young, App D hal 335 bahan yang digunakan
carbon steel SA 135 Grade B dengan F 12,750, E = 0,85, C = 1/16
ts =
) 6 , 9 . ( 2 pi E f
C pixdi


=
) 2162 , 31 85 , 0 750 . 12 ( 2
16 / 1 2492 , 199 2162 , 31
x x
x
=
16
0805 , 0
=3/16 in
Standarisasi :do = di + 2 ts
= 199,2492 + 2 x 3/16 = 199,6242 in
Pendekatan ke do = 204 in
di = do 2 ts = 204 -2 x 3/16 = 203,625 = 199,6242 ft
V
T
= V
dish
+ V
shell
+ V
conis
= 0,0847 d
3
+
4

d2 x Ls = 0,0755d
3

6123,5378 ft
3
= 413,8410+ 266,0317 Ls + 368,8897 ft
3

Ls = 23,6286 ft
di
Ls
=
6041 , 16
6286 , 23
= 1,5802> 1,5 ( memenuhi )
Ls = 1,5 d = 1,5 x 16,6041 ft = 24,90615 ft = 298,8738 in
Menentukan tebal tutup atas standart dished ( tha ) :
r = d = 16,6041 ft = 199,2492 in
C-120
tha =
pi E f
xpixr
1 , 0 .
885 , 0

+ C
=
) 2162 , 31 1 , 0 85 , 0 750 . 12 (
2492 , 199 2162 , 31 885 , 0
x x
x x

+ 1/16 =
16
0943 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup atas ( Ha ) :
Ha = 0,169 d = 0,169 x 16,6041 = 2,8061ft = 33,6732 in
Menentukan tebal tutup bawah conical ( thb )
thb =
) 6 , 0 . ( 2 / 1 cos 2 pi E f
pixdi

+ C
=
) 2162 , 31 6 , 0 85 , 0 750 , 12 ( 60 cos 2
2492 , 199 2162 , 31
x x
x

+ 1/16
=
16
0984 , 0
= 3/16 in
Tinggi tutup bawah ( Hb )
Hb =
2 / 1
2 / 1
tg
d
=
60
6041 , 16 2 / 1
tg
x
= 4,7932ft = 57,5184 in
Tinggi tangki ( H ) = Ha + Ls + Hb
= 2,8061 + 24,90615+ 4,7932
= 32,50545 ft = 390,0654 in
Spesifikasi Storage Gliserin :
Fungsi : menampung produk samping gliserin
Tipe : silinder tegak dengan tutup atas standard dished dan tutup
bawah conical
Dimensi : factor korosi (C) = 3/16
: allowable stress (f) = 12.750
: factor pengelasan (E) = 0,85
C-121
Tinggi tangki : 32,50545 in = 390,0654 ft
Diameter (di) : 203,625 in = 199,6242 ft
Tebal sheel : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon stell SA 167 Grade 3 type 304
Jumlah : 1 buah
D-1
APPENDIKS D
PERHITUNGAN UTILITAS

Unit utilitas merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk menunjang
jalannya proses produksi dalam suatu industri kimia. Unit utilitas yang diperlukan
pada pra rencana pabrik biodiesel dari minyak jarak ini yaitu :
- Air yang berfungsi sebagai air proses,air pendingin,air umpan boiler,air
sanitasi dan air untuk pemadam kebakaran.
- Steam yang berfungsi sebagai media pemanas dalam proses produksi.
- Listrik yang berfungsi untuk menjalankan alat-alat produksi,utilitas, dan
untuk penerangan.
- Bahan bakar untuk mengoperasikan boiler dan generator.
Dari kebutuhan unit utilitas yang diperlukan, maka utilitas tersebut dibagi menjadi
4 unit, yaitu :
1. Unit penyediaan steam
2. Unit penyediaan air
3. Unit penyediaan listik
4. Unit Penyediaan bahan bakar
D.1. Unit penyediaan steam
Pada pabrik biodiesel dari minyak jarak ini, dari perhitungan bab-bab sebelumnya,
kebutuhan steam adalah sebagai berikut :




D-1
D-2
Tabel D.1 Kebutuhan Steam Pabrik Biodisel dari Minyak jarak
Nama Alat Kebutuhan steam ( kg/jam)
Reaktor I (R-110) 1011,6672
Reaktor II (R-120) 4175,4424
Evaporator Gliserin (V-320 ) 553,0306
Total 5740,1402
Untuk factor keamanan dan kebocoran direncanakan steam berlebih 20% sehingga
steam yang dihasilkan :
Kebutuhan steam = 5740,1402kg.jam x 20%
= 1148,02804 kg/jam = 0,03189 kg/detik
= 2530,9426 lb/jam
Steam yang digunakan mempunyai kondisi :
- Tekanan 143,27 kPa = 20,78 psia
- Suhu 110
0
C = 230
0
F
Dari Savaren hal 171 didapat :
Kapasitas Boiler =
1000
) ( hL hv ms
=
1000
) 0 1320 , 515 ( 9426 , 2530

= 1303,7695 lb/jam
Air umpan boiler =
3 , 960
hL hv
x 658,251943
= 692,1708lb/jam
= 313,9666 kg/jam
Air umpan boiler disirkulasi dan diperkirakan 10% hilang selama sirkulasi. Maka
make up air umpan boiler = 10% x 313,9666 = 31,3966 kg/jam
Maka kebutuhan air umpan boiler total = 1,1 x 313,9666 = 345,3622 kg/jam
D-3
D.2. Unit Penyediaan Air
D.2.1. Air Sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan karyawan, laboratorium,
taman dan kebutuhan yang lain.
Air sanitasi yang diperlukan harus memenuhi syarat kualitas air sebagai berikut :
a. Syarat fisik
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Berada di bawah suhu udara
- Warnanya jernih
b. Syarat kimia
- Tidak mengandung zat-zat kimia beracun
- Tidak mengandung logam berat seperti Pb,As,Cr,Cd,Hg
c. Syarat mikrobiologis
- Tidak mengandung kuman maupun bakteri, terutama bakteri pathogen
Kebutuhan air sanitasi pada Pra Rencana Pabrik Biodiesel dari Minyak jarak ini
adalah :
1. Untuk kebutuhan karyawan
Menurut standart WHO kebutuhan air untuk tiap orang = 120 L/ hari
Jumlah karyawan pabrik = 172 orang
Kebutuhan air = 120 L/hari x 172 = 20.640 L/hari
Jumlah jam kerja karyawan pabrik = 8 jam / hari
Kebutuhan air per jam = 2580 L/jam = 2580 kg/jam

D-4

2. Untuk laboratorium dan taman
Direncanakan kebutuhan air untuk taman dan laboratorium adalah sebesar
50% dari kebutuhan karyawan.
Sehingga kebutuhan air untuk laboratorium dan taman :
= 50 % x 2580 = 1290 lg/jam
Jadi kebutuhan air sanitasi adalah :
= 2580 + 1290 = 3870 kg/jam
3. Untuk pemadam kebakaran dan cadangan air
Kebutuhan air untuk pemadam kebakaran dan air cadangan direncanakan
sebesar 40 % dari kebutuhan air sanitasi.
Jadi kebutuhan air santasi total adalah :
= 1,4 x 3870 = 5418 kg/jam
D.2.2. Air Pendingin
Air pendingin yang dibutuhkan digunakan pada alat-alat sebagai berikut :
Tabel D.2 Kebutuhan Air Pendingin Pada Peralatan
Nama alat Laju alir (kg/jam)
Cooler ( E-322 ) 23761,85915
Total 23761,85915

Untuk menghemat pemakian air, maka air pendingin yang digunakan
didinginkan kembali (disirkulasi) dalam cooling tower. Sehingga tidak perlu
dilakukan penggantian air pendingin, kecuali ada kebocoran atau kehilangan
karena penguapan. Maka disediakan penambahan air sebesar 20% dari kebutuhan
air pendingin.
D-5
Make up untuk kebutuhan air pendingin direncanakan 20% excess, sehingga :
Direncanakan banyaknya air pendingin yang disuplay dengan excess 20%
Kebutuhan air pendingin = 1,2 x 23761,85915 kg/jam = 4752,3738 kg/jam
D.2.3. Air Proses
Air proses yang dibutuhkan untuk pabrik biodiesel dari minyak jarak ini
dipanaskan sampai 70
0
C melalui fired heater untuk digunakan kembali pada alat-
alat sebagai berikut :
Tabel D.3 Kebutuhan Air Proses
Nama alat Laju alir (kg/jam)
Tangki air asam (M-201) 8387,96183
Washing Column ( D-210 ) 2988,8547
Total 11376,8165
Total kebutuhan air yang perlu disuplai pada pra rencana pabrik biodisel dari
minyak jarak ini adalah :
Tabel D.4 Kebutuhan Air Total
Keterangan Jumlah (kg/jam)
Air umpan boiler 5740,1402
Air sanitasi 5418,0000
Air pendingin 28514,2429
Air proses 11376,8165
Keterangan 51049,2096

Air yang disirkulasi adalah air umpan boiler ( 5740,1402 kg/jam) dan air
pendingin (28514,2429 kg/jam)
Kehilangan selama sirkulasi diperkirakan 10%
Kehilangan selama sirkulasi = 10% x (5740,1402 + 28514,2429 )
D-6
= 3425,4383kg/jam
Jadi air yang disirkulasi = 34254,3831 3425,4382 = 30828,9448 kg/jam
Untuk memenuhi kebutuhan air kawasan pra rencana pabrik minyak jarak ini
digunakan air kawsan. Jumlah air kawasan yang harus ditambahkan :
= air yang hilang selama sirkulasi + air sanitasi + air proses + air
= 3425,4383 + 5418 + 11376,8165
= 20220,2548 kg/jam
Untuk safety faktor (faktor keamanan) ditambahkan 20 % dari jumlah air ini,
sehingga jumlah air kawasan total yang ditambahkan :
= 20.220,2548 + (20 % x 20220,2548)
= 24.264,3057 kg/jam
Sebelum digunakan, air kawasan tersebut masih perlu diproses ( water treatment)
untuk memenuhi air sanitasi, air pendingin, air umpan boiler dan juga air proses.
SPESIFIKASI ALAT-ALAT PADA UNIT-UNIT UTILITAS
1. BAK AIR KAWASAN ( F-210)
Fungsi : Tempat menampung air kawasan
Dasar perancangan :
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : beton
Residence time : 12 jam
Massa air masuk = 4044,0509 kg/jam
Densitas air = 997,08 kg/m
3
Volume air =
3
. 08 , 997
12 / 4044,0509
m kg
jam jamx kg
= 48,06707 m
3
Direncankan bak akan terisi 80%
D-7
Volume bak =
8 , 0
48,06707
3
m
= 60,8384m
3

Bak akan dirancang dengan perbandingan :
Panjang : lebar : kedalaman = 2 : 1 : 1,5
Maka, volume bak = panjang x lebar x tinggi
102,0201 m
3
= 31
3
1 = 3,2398n m = 3,5 m
Lebar 1 = 3,5 m
Panjang = 21 = 7 m
Kedalaman = 1,51 = 5,25 m
2. POMPA KE BAK KLORINASI ( L-211)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak air kawasan ke bak klorinasi
Dasar perancangan :
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3
Rate volumetric (Qf) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 5228 , 11944
ft lb
jam lb

= 190,583 ft
3
/jam
= 0,05294 ft
3
/detik x 7,431 gal/ft
3
x 60 detik/menit = 23,7625 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,05294 )
0,45
x ( 62,6736 )
0,13

D-8
= 1,78 in
Direncakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 36,8 ft
Panjang pipa ( L ) = 59,2 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6.6 hal 6-42 didapatkan
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,067 in
Do = 2,375 in
a = 0,02330ft
2
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qf
=
2
3
02330 , 0
det / 005294 , 0
ft
ft
= 2,2721 ft/det
NRe =
Dxvx
=
det . / 4 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 2721 , 2 12 / 067 , 2
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 40,842,75 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan
= 2,6 x 10
-4

/D =
in m in
x
/ 37 , 39 / 067 , 2
10 6 , 2
4

f = 0,008
Dari Genkoplis tabel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 4 x 0,75 =3
Glove valve = 1x 9,5 = 9,5
Gate vslve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1= 1
L = 13,67 + 59,2 = 72,87 ft
D-9
F = 4 x
D
L fx
=
gc
xv
2
2

F = 4 x
174 , 32 2 12 / 067 , 2
) 271 , 2 ( 87 , 72 008 , 0
2
x x in
x x
= 1,0861
Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) : v = 2,26735 ft/det ; p = 0 ; z = 36,8 ft
Ws = F
p
p
gc
g
D
z
gc
v
. . 2
2

Ws = lbm ft lb
x x
/ . 96633 , 37 1 0 ) 81 , 36 (
174 , 32 2 12
) 271 , 2 (
2

WHP = HP
x
x Wsxm
229 . 0
3600 500
5228 , 11944 966633 , 37
500

Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 25%
BHP = 916 , 0
25 . 0
229 , 0
pompa
WHP

Dari timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80%
Daya pompa actual = HP
pompa
WHP
5 , 1 145 , 1
8 , 0
916 , 0

3. BAK KLORINASI ( F-212 )
Fungsi : tempat pembersih air sanitasi dari kuman dengan penambahan Cl
2
1 ppm
Dasar peracangan :
Jumah : 1 buah
Bahan konstruksi : beton
Waktu kostruksi : 5 jam
Massa air masuk : 5418 kg/jam
D-10
Volume bak =
3
3
9617 , 33
8 , 0
1693 , 27
m
m

Densitas air : 997,08 kg/m
3
Volume air :
3
3
1963 , 27
. 08 , 997
5 / 5418
m
m kg
jam jamx kg

Direncanakan baka kan terisi 80%
Volume bak =
3
3
9617 , 33
8 , 0
1693 , 27
m
m

Bak akan dirancang dengan perbandingan :
Panjang : lebar : kedalaman = 2 : 1 : 1,5
Maka, volume bak = panjang x lebar x tinggi
33,9617 m
3
= 31
3
1 = 2,2454 m 2,5 m
Lebar 1 = 2,5 m
Panjang = 21 = 5 m
Kedalaman = 1,51 = 3,75 m
4. POMPA KE BAK SANITASI ( L-213 )
Fungsi : mengalirkan air dari klorinasi ke bak sanitasi
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air : 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191
=
jam dt
ftjam lb
/ 3600
/ 1620 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
D-11
Massa masuk = 5418 kg/jam
= 11944,5228 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m
=
3
/ 6736 , 62
/ 5228 , 11944
ft lb
jam lb

= 190,583 ft
3
/jam
= 0,05294 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 23,7625 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,05294 )
0,45
x ( 62,6736 )
0,13

= 1,78 in
Ketinggian pipa (Z) = 7,6 ft
Panjang pipa (L) = 20ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,067 in
Do = 2,375 in
a = 0,02330 ft
2

Kecepatan linear (v) =
a
Qf
=
2
3
02330 , 0
det / 05294 , 0
ft
ft
= 2,2721 ft/det
N
Re
=
Dxvx
=
det . / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 2721 , 2 12 / 067 , 2
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 40,842,75 > 2100 ( aliran turbulen)

Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk cast iron didapatkan
= 26 x 10
-4
D-12
/D =
in m in
x
/ 3937 / 067 , 2
10 6 , 2
4
= 0,005

f = 0,008
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 20 = 32,92 ft
F = 4 x 0,008 x 4900645 , 0
174 , 32 2
2721 , 2
12 / 067 , 2
92 , 32
2
x
x
in

Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 2, 2721 ft/det ; p = 0 ; z = 7,6 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
2721 , 2
2
x x
+ ( 76,1 x 1 ) + 0 + 0,490645 = 8,170871 lb.ft/lbm
WHP = HP
x
x Wsxm
0493 , 0
3600 550
5528 , 11944 96633 , 37
550

Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa actual = HP
motor
BHP
5 , 0 2462 , 0
8 , 0
1971 , 0

5. BAK SANITASI ( F-214)
Fungsi : tempat menampung air sanitasi
Dasar perancangan :
Jumlah : 1 buah
D-13
Bahan konstrksi : beton
Waktu tinggal : 5 jam
Massa air masuk : 5418 kg/jam
Densitas air : 997,08 kg/m
3

Volume bak =
3
3
9617 , 33
8 , 0
1693 , 27
m
m

Densitas air : 997,08 kg/m
3
Volume air :
3
3
1963 , 27
. 08 , 997
5 / 5418
m
m kg
jam jamx kg

Direncanakan baka kan terisi 80%
Volume bak =
3
3
9617 , 33
8 , 0
1693 , 27
m
m

Bak akan dirancang dengan perbandingan :
Panjang : lebar : kedalaman = 2 : 1 : 1,5
Maka, volume bak = panjang x lebar x tinggi
33,9617 m
3
= 31
3
1 = 2,2454 m 2,5 m
Lebar 1 = 2,5 m
Panjang = 21 = 5 m
Kedalaman = 1,51 = 3,75 m
6. POMPA AIR SANITASI ( L-215 )
Fungsi : mengalirkan air sanitasi
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : cast iron
D-14
Densitas air : 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
ftjam lb
/ 3600
/ 1620 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 5418 kg/jam = 11944,5228 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 5228 , 11944
ft lb
jam lb

= 190,583 ft
3
/jam
= 0,05294 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 23,7625 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
( pers.15 hal 496 peter & Timmerhaus )
= 3,9 x ( 0,05294 )
0,45
x ( 62,6736 )
0,13

= 1,78 in
Ketinggian pipa (Z) = 7,6 ft
Panjang pipa (L) = 20ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,067 in
Do = 2,375 in
a = 0,02330 ft
2

Kecepatan linear (v) =
a
Qf
=
2
3
02330 , 0
det / 05294 , 0
ft
ft
= 2,2721 ft/det
N
Re
=
Dxvx
=
det . / 4 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 2721 , 2 12 / 067 , 2
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

D-15
N
Re
= 40,842,75 > 2100 ( aliran turbulen)

Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk cast iron didapatkan
= 26 x 10
-4
/D =
in m in
x
/ 3937 / 067 , 2
10 6 , 2
4
= 0,005

f = 0,008
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 20 = 32,92 ft
F = 4 x 0,008 x 4900645 , 0
174 , 32 2
2721 , 2
12 / 067 , 2
92 , 32
2
x
x
in

Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 2, 2721 ft/det ; p = 0 ; z = 7,6 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
2721 , 2
2
x x
+ ( 76,1 x 1 ) + 0 + 0,490645 = 8,170871 lb.ft/lbm
WHP = HP
x
x Wsxm
0493 , 0
3600 550
5528 , 11944 96633 , 37
550

Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa actual = HP
motor
BHP
5 , 0 2462 , 0
8 , 0
1971 , 0

D-16

7. POMPA KE KATION EXCHANGER ( L-221)
Fungsi : mengalirkan air dari bak kawasan ke kation exchanger
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air : 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3
Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
ftjam lb
/ 3600
/ 1610 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk : 5418 kg/jam = 11944,5228 lb/jam
Rate volumetric (Qf) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 5228 , 11944
ft lb
jam lb

= 190,583 ft
3
/jam
= 0,05294 ft
3
/detik x 7,431 gal/ft
3
x 60 detik/menit = 23,7625 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,05294 )
0,45
x ( 62,6736 )
0,13

= 1,78 in
Direncakan :
Ketinggian pipa ( Z ) = 36,8 ft
Panjang pipa ( L ) = 59,2 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6.6 hal 6-42 didapatkan
D-17
D
nominal
= 2 in sch 40
Di = 2,067 in
Do = 2,375 in
a = 0,02330ft
2
Kecepatan linear ( v ) =
a
Qf
=
2
3
02330 , 0
det / 005294 , 0
ft
ft
= 2,2721 ft/det
NRe =
Dxvx
=
det . / 4 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 2721 , 2 12 / 067 , 2
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 40,842,75 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk bahan cast iron didapatkan
= 2,6 x 10
-4

/D =
in m in
x
/ 37 , 39 / 067 , 2
10 6 , 2
4

f = 0,008
Dari Genkoplis tabel 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standart elbow = 4 x 0,75 =3
Glove valve = 1x 9,5 = 9,5
Gate vslve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1x 1= 1
L = 13,67 + 59,2 = 72,87 ft
F = 4 x
D
L fx
=
gc
xv
2
2

F = 4 x
174 , 32 2 12 / 067 , 2
) 271 , 2 ( 87 , 72 008 , 0
2
x x in
x x
= 1,0861

D-18
Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) : v = 2,26735 ft/det ; p = 0 ; z = 36,8 ft
Ws = F
p
p
gc
g
D
z
gc
v
. . 2
2

Ws = lbm ft lb
x x
/ . 96633 , 37 1 0 ) 81 , 36 (
174 , 32 2 12
) 271 , 2 (
2

WHP = HP
x
x Wsxm
229 . 0
3600 500
5228 , 11944 966633 , 37
500

Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 25%
BHP = 916 , 0
25 . 0
229 , 0
pompa
WHP

Dari timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
motor = 80%
Daya pompa actual = HP
pompa
WHP
5 , 1 145 , 1
8 , 0
916 , 0

8. KATION EXCHANGER (D-22A)
Fungsi : menghilang ion ion positif yang menyebabkan kesadahan air
Dasar perancangan :
Bentuk : silinder tegak
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : carbon steel SA 240 grade M tipe 316
Resin yang digunakan adalah Zeolite ( H
2
Z). Dimana untuk tiap m
3
Zeolite dapat
menghilangkan 6500-9000 gram hardness
Rate : 627,7843 kg/jam = 1384,0133 lb/jam
Densitas = 997,08 kg.m
3
= 62,2455 lbm/ft
3
D-19
Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
ftjam lb
/ 3600
/ 1610 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 627,7843 kg/jam = 1384,0133 lb/jam
Rate volumetric = jam ft
ft
jam lb
r DensitasAi
Rateair
/ 247 , 22
2455 , 62
/ 0133 , 1384
3
3

= 0,0018 m
3
/s = 27,8852 gpm
Direncanakan tangki berbentuk silinder dengan tutup atas dan tutup bawah
berbentuk standard dished, dengan :
Kecepatan air (v) = 5 gpm/ft
2

Tinggi bed = 5 m = 16,404 ft
Luas penampang bed ( A ) =
5
8852 , 27
v
Q
= 5,5770 ft
3

= 0,5181 m
2

Volume bed = luas bed x tinggi bed
= 5,5770 x 16,404 ft
= 91,4199 ft
3
= 2,5907 m
3

Luas A =
4
2
xdi

di
2
= 5,5770 x
14 , 3
4
= 7,1044 ft
2

di = 2,6655 ft
Direncanakan : H/d = 3
Sehingga :
H = 3 x d = 3 x 2,6655 = 7,9965 ft
Volume tangki = A x H = 5,5770 ft
2
x 7,9965 ft = 44,5965 ft
3
= 1,2629 m
3

Asumsi :
D-20
Tiap 1 gallon air = 27,8852 x 10 grain/gall
= 278,820 grain/menit
= 16.731,12 grain/jam
Dalam 1,2629 m
3
/H
2
Z dapat menghilangkan hardness sebanyak :
1,2629 m
3
x 7.500 g/m
3
= 9,471,3943 g x 7000 grain/lb
= 20,8810 lb/ 7000 grain/lb
= 146.166,7147 grain
Umur resin =
7362 , 8
47 146.166,71
= 8,7362 jam
Jadi setelah 8,7362 jam resin harus diregenerasi dengan HCl.
9. ANION EXCHANGER (D-22B)
Fungsi : menghilangkan ion ion negatif yang menyebabkan kesadahan air.
Dasar perancangan :
Bentuk : silinder tegak
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : carbon steel SA grade M tipe 316
Resin yang digunakan adalah De-acidite (DOH)
Direncanakan De-acidite (DOH) dengan kapasitas 10000 g/m
3

Rate : 627,7843 kg/jam = 1384,0133 lb/jam
Densitas = 997,08 kg.m
3
= 62,2455 lbm/ft
3
Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
ftjam lb
/ 3600
/ 1610 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 627,7843 kg/jam = 1384,0133 lb/jam
Rate volumetric = jam ft
ft
jam lb
r DensitasAi
Rateair
/ 247 , 22
2455 , 62
/ 0133 , 1384
3
3

D-21
= 0,0018 m
3
/s = 27,8852 gpm
Direncanakan tangki berbentuk silinder dengan tutup atas dan tutup bawah
berbentuk standard dished, dengan :
Kecepatan air (v) = 5 gpm/ft
2

Tinggi bed = 5 m = 16,404 ft
Luas penampang bed ( A ) =
5
8852 , 27
v
Q
= 5,5770 ft
3

= 0,5181 m
2

Volume bed = luas bed x tinggi bed
= 5,5770 x 16,404 ft
= 91,4199 ft
3
= 2,5907 m
3

Luas A =
4
2
xdi

di
2
= 5,5770 x
14 , 3
4
= 7,1044 ft
2

di = 2,6655 ft
Direncanakan : H/d = 3
Sehingga :
H = 3 x d = 3 x 2,6655 = 7,9965 ft
Volume tangki = A x H = 5,5770 ft
2
x 7,9965 ft = 44,5965 ft
3
= 1,2629 m
3

Asumsi :
Tiap 1 gallon air = 27,8852 x 10 grain/gall
= 278,820 grain/menit
= 16.731,12 grain/jam
Dalam 1,2629 m
3
/H
2
Z dapat menghilangkan hardness sebanyak :
D-22
1,2629 m
3
x 7.500 g/m
3
= 9,471,3943 g x 7000 grain/lb
= 20,8810 lb/ 7000 grain/lb
= 146.166,7147 grain
Umur resin =
7362 , 8
47 146.166,71
= 8,7362 jam
Jadi setelah 8,7362 jam resin harus diregenerasi dengan HCl.
10. BAK AIR LUNAK (F-220)
Fungsi : tempat menampung air lunak untuk umpan boiler, air proses dan air
pendingin.
Dasar perancangan :
Jumlah : 1 buah
Bahan kontruksi : beton
Waktu tinggal : 6 jam
Massa air masuk : 997,08 kg/m
3
Volume air =
3
08 , 997
5 / 7843 , 627
kgm
jam jamx kg
= 3,7777 m
3

Direncanakan bak akan terisi 80%
Volume bak =
8 , 0
3 7777 , 3 m
= 4,72217 m
3

Bak akan dirancang dengan perbandingan :
Panjang x lebar x kedalaman = 2 : 1 : 1,5
Maka,volume bak = panjang x lebar x tinggi
4,72217 m
3
= 31 m
3
1 = 1,16325 m 1,5 m
Lebar = 1,5 m
D-23
Panjang = 21 = 3 m
Kedalaman = 1,51 = 2,25 m
11. POMPA KE BAK AIR PENDINGIN (L-225)
Fungsi : mengalirkan air lunak ke bak air pendingin
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk 23761,85915 kg/jam = 10778,3036 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
lb/jam 10778,3036
ft lb

= 171,9752 ft
3
/jam
= 0,4477 ft3/detik x 7,481 ga/ft3 x 60 detik/menit
= 21,4424 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,04777 )
0,45
x ( 62,6736)
0,13

= 1,6983 in
Direncanakan :
D-24
Ketinggian pipa (Z) = 42,8 ft
Panjang pipa (L) = 58 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 3/8 in sch 40
Di = 0,493 in
Do = 0,675 in
a = 0,00133 ft
2

Kecepatan linear (v) = det / 8646 , 35
00133 , 0
det / 04777 , 0
2
3
ft
ft
ft
a
Qf

N
Re
=
Dxvx
=
det . / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 8646 , 35 12 / 493 , 0
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

NRe = 3914,629 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 58 = 70,92 ft
F = 4 x f x
gc
v
x
D
L
2
2

F = 4 x 0,015 x
174 , 32 2
8646 , 35
12 / 493 , 0
7092
2
x
x
in
= 0,782
Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 0,6970 ft/det ; p = 0 ; z = 42,8 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

D-25
Ws =
174 , 32 1 2
8646 , 35
2
x x
( 42,8 x 1 ) + 0 + 0,782 = 55,571 lb.ft/lbm
WHP =
3600 550
3086 , 10778 571 , 55
550 x
x Wsxm
= 0,302505 HP
Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 10%
BHP =
1 , 0
302505 , 0
pompa
WHP
= 3,0250
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa aktual = HP
motor
BHP
4 7813 , 3
8 , 0
0250 , 3

12. BAK AIR PENDINGIN (F-226)
Fungsi : tempat menampung air pendingin
Dasar perancangan :
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : beton
Waktu tinggal : 5 jam
Massa air masuk = 94,8754,7843 kg/jam
Densitas air = 997,08 kg/m
3
Massa air masuk = 23761,85915 kg/jam
Volume air =
3
/ 08 , 997
5 / 85915 , 23761
m kg
jam jamx kg
= 119,1572 m
3

Direncanakan bak akan terisi 80%
Volume bak =
8 , 0
1572 , 119
3
m
148,9465 m
3
D-26
Bak akan dirancang dengan perbandingan :
Panjang x lebar x kedalaman = 2 : 1 : 1,5
Maka,volume bak = panjang x lebar x tinggi
0,5947 m
3
= 31 m
3
1 = 0,8409 m 1 m
Lebar = 1 = 1 m
Panjang = 21 = 3 m
Kedalaman = 1,51 = 2,25 m
13. POMPA KE PERALATAN (L-227)
Fungsi : mengalirkan air pendingin dari bak air pendingin ke peralatan
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk 23761,85915 kg/jam = 10778,3036 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
lb/jam 10778,3036
ft lb

= 171,9752 ft
3
/jam
= 0,4477 ft3/detik x 7,481 ga/ft3 x 60 detik/menit
= 21,4424 gpm
D-27
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,04777 )
0,45
x ( 62,6736)
0,13

= 1,6983 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa (Z) = 42,8 ft
Panjang pipa (L) = 58 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 3/8 in sch 40
Di = 0,493 in
Do = 0,675 in
a = 0,00133 ft
2

Kecepatan linear (v) = det / 8646 , 35
00133 , 0
det / 04777 , 0
2
3
ft
ft
ft
a
Qf

N
Re
=
Dxvx
=
det . / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 8646 , 35 12 / 493 , 0
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

NRe = 3914,629 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow = 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 58 = 70,92 ft
F = 4 x f x
gc
v
x
D
L
2
2

D-28
F = 4 x 0,015 x
174 , 32 2
8646 , 35
12 / 493 , 0
7092
2
x
x
in
= 0,782
Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 0,6970 ft/det ; p = 0 ; z = 42,8 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
8646 , 35
2
x x
( 42,8 x 1 ) + 0 + 0,782 = 55,571 lb.ft/lbm
WHP =
3600 550
3086 , 10778 571 , 55
550 x
x Wsxm
= 0,302505 HP
Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 10%
BHP =
1 , 0
302505 , 0
pompa
WHP
= 3,0250
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa aktual = HP
motor
BHP
4 7813 , 3
8 , 0
0250 , 3

14. COOLING TOWER (P-228)
Fungsi : mendinginkan air
Dasar perancangan :
Jenis Counter Flow Induced Draft Cooling Tower ( Perrys,6
th
ed.Hal 12-15)
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : carbon steel
Waktu tinggal : 1 jam
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

D-29
Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
= 6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 23761,85915 kg/jam = 10778,3086 lb/jam
Rate volumetric (Qf) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 3086 , 10778
ft lb
jam lb

= 171,9752 ft
3
/jam
= 0,47777 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 21,4424 gpm
Volume yang dibutuhkan = 3,3373 ft
3
/jam x 1 jam = 3,3373 ft
3

Suhu wet bulb udara ( kelembaban 70%) = 25
0
C
Suhu air masuk menara = 45
0
C
Suhu air keluar menara = 30
0
C
Volume cooling tower = ..d
2
.l
Jika 1 = 4d, maka :
Volume coolinh tower = . .d
2
.(4d)
3,3373 ft3 = .d
3
d = 1,020524 ft
l = 4d = (1,020524) = 4,082096
Luas cooling tower = ..d
2
= (3,14) (1,020524)
2
= 0,817553 ft
2

Dari fig 12-15,Perrys 6
th
ed.Hal 12-15 diperoleh :
Persentase standart tower performance sebesar 100%,maka :
HP fan/luas tower area(ft
2
) = 0,041HP/ ft
2
HP fan = 0,041HP/ft
2
x luas tower (ft
2
)
D-30
= 0,041HP/ft
2
x 0,817553ft
2

= 0,0335 HP 0,5 HP

15. POMPA KE DE-AERATOR (L-229)
Fungsi : mengalirkan air lunka ke deaerator
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 345,3632 kg/jam = 762,2695 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 2695 , 762
ft lb
jam lb

= 12,1625 ft
3
/jam
= 0,00337 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 1,5164 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,00337 )
0,45
x ( 62,6736)
0,13

= 0,5153 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa (Z) = 42,8 ft
D-31
Panjang pipa (L) = 58 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 3/8 in sch 40
Di = 0,493 in
Do = 0,675 in
a = 0,00133 ft
2

Kecepatan linear ( v ) = det / 9083 , 0
00371 , 0
det / 00337 , 0
2
3
ft
ft
ft
a
Qf

N
Re
=
Dxvx
=
det / / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 9088 , 3 12 / 824 , 0
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 6508,6078 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk cast iron didapatkan
= 26 x 10
-4
/D = 012423 , 0
/ 37 , 39 / 824 , 0
10 6 , 2
4
in m in
x

f = 0,015
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow 90
0
= 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 58 = 70,92 ft
F = 12.92 + 44,8 = 57,72 ft
F = 4 x f x
gc
v
x
D
L
2
2

D-32
F = 4 x 001 x 38175 , 0
174 , 32 2
8547 , 0
12 / 824 , 0
72 , 57
2
x
x
in

Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 0,8547 ft/det ; p = 0 ; z = 35,2 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
9083 , 0
2
x x
( 42,8 x 1 ) + 0 + 0,782 = 64,348 lb.ft/lbm
WHP =
3600 550
2695 , 762 348 , 64
550 x
x Wsxm
= 0,01370 HP
Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 10%
BHP =
1 , 0
01370 , 0
pompa
WHP
= 1,1370
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa aktual = HP
motor
BHP
5 , 0 17125 , 0
8 , 0
1370 , 1

16. DE-AERATOR (D-230)
Fungsi : menghilangkan gas gas terlarut dalam umpan boiler dengan pemanasan
steam
Dasar perancangan :
Tipe : silinder horizontal dengan tutup hemispherical
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : carbon steel SA 240 grade M tipe 316
Waktu tinggal : 30 jam
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

D-33
Massa air masuk = 324,5398 kg/jam = 715,4804 lb/jam
Menentukan volume tangki :
Volume air =
m
=
6736 , 62
60 / 30 / 4804 , 715 jam jamx lb
= 5,707989ft
3

V
liquid
= 80% V
tangki
V
tangki
=
8 , 0
Vliquid
=
3
3
135 , 7
8 , 0
707989 , 5
ft
ft

Menentukan dimensi tangki :
V
hemispherical
= 0,2618d
3

Untuk Ls = 1,5d
V
sheell
= ..d2.Ls = 1,1775d
3

V
total
= V
hemispherical
+ V
sheell
+ V
hemispherical

= 0,2618d
3
+ 1,1775d
3
+ 0,2618d
3
7,135ft
3
= 1,7001d
3
d = 1,6127 ft = 19,3524 in
Ls = 1,5d = 2,41905 ft = 29,0286 in
Menentukan tinggi liquid:
Vliquid = Vbola + . .d
2
.hl
= (4/3. .r
3
) + ( . .d
2
.hl)
= 0,2618 d
3
+ 0,7854 d
2
.hl
5,707989ft
3
= 0,2618 ( 1,6127 ft)
3
+ 0,7854 ( 1,6127 ft)
2
.hl
hl = 2,257961 ft = 27,095532 in
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

D-34
= 14,7 +
144
2580 , 2 3 / 6736 , 62 x ft lb

= 15,68274 psi
Menentukan tebal tangki :
Bahan konstruksi : carbon steel SA 135 grade B
F = 12.750
E = 0,85
C = 1/16
ts =
) 6 , 0 ( 2 pi FE
C pixdi

=
3524 , 19 6 , 0 85 , 0 12750 ( 2
3524 , 19 68274 , 15
x x
x
16
1

=
16
2242 , 1

16
3in

Standarisasi do :
Do = di + 2ts
= 19,3524 + 2(3/16)
= 19,7274 in
Pendekatan ke do = 20 in
Di = do 2ts = 20 - 2(3/16) = 19,7274 in = 1,6354 ft
Menentukan tinggi sheel baru :
V
total
= V
tutup atas
+ V
shell
+ V
tutup bawah

= 0,2618d
3
+
4
.d
2
.Ls + 0,2618d
3
V
total
= 0,5236d
2
+
4
.d
2
.Ls
D-35
7,135ft

= 0,5236 (1,6354)
3
+
4
.(1,6354
)2
.Ls
Ls = 2,3075 ft = 27,69 in
Menentukan tinggi liquid baru :
V
liquid
= V
bola
+ ..d
2
.hl
= (4/3. .r
3
) + ( . .d
2
.hl)
= 0,2618 d
3
+ 0,7854 d
2
.hl
5,707989ft
3
= 0,2618 ( 1,6127 ft)
3
+ 0,7854 ( 1,6127 ft)
2
.hl
hl = 2,257961 ft = 27,095532 in
P
design
= P
operasi
+ P
hidrostatik

= P
operasi
+
144
xhl

= 14,7 +
144
2580 , 2 3 / 6736 , 62 x ft lb

= 15,68274 psi
Menentukan tebal tangki :
ts =
) 6 , 0 ( 2 pi FE
C pixdi

=
3524 , 19 6 , 0 85 , 0 12750 ( 2
3524 , 19 68274 , 15
x x
x
16
1

=
16
2242 , 1

16
3in

Menentukan tebal tutup hemispherical :
Menentukan tebal tangki :
ts =
) 6 , 0 ( 2 pi FE
C pixdi

D-36
=
3524 , 19 6 , 0 85 , 0 12750 ( 2
3524 , 19 68274 , 15
x x
x
16
1

=
16
1133 , 1

16
3in

17. POMPA KE BOILER (L-231)
Fungsi : mengalirkan air dari dearator ke boiler
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentifugal
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
6,0056 x 10-4 lb/ft.dt
Massa masuk = 345,3632 kg/jam = 762,2695 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 2695 , 762
ft lb
jam lb

= 12,1625 ft
3
/jam
= 0,00337 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 1,5164 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x ( 0,00337 )
0,45
x ( 62,6736)
0,13

= 0,5153 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa (Z) = 42,8 ft
D-37
Panjang pipa (L) = 58 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 3/8 in sch 40
Di = 0,493 in
Do = 0,675 in
a = 0,00133 ft
2

Kecepatan linear ( v ) = det / 9083 , 0
00371 , 0
det / 00337 , 0
2
3
ft
ft
ft
a
Qf

N
Re
=
Dxvx
=
det / / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 9088 , 3 12 / 824 , 0
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 6508,6078 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk cast iron didapatkan
= 26 x 10
-4
/D = 012423 , 0
/ 37 , 39 / 824 , 0
10 6 , 2
4
in m in
x

f = 0,015
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow 90
0
= 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 58 = 70,92 ft
F = 12.92 + 44,8 = 57,72 ft
F = 4 x f x
gc
v
x
D
L
2
2

D-38
F = 4 x 001 x 38175 , 0
174 , 32 2
8547 , 0
12 / 824 , 0
72 , 57
2
x
x
in

Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 0,8547 ft/det ; p = 0 ; z = 35,2 ft
Ws = F
gc
P zg
gc
v
. . 2
2


Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
9083 , 0
2
x x
( 42,8 x 1 ) + 0 + 0,782 = 64,348 lb.ft/lbm
WHP =
3600 550
2695 , 762 348 , 64
550 x
x Wsxm
= 0,01370 HP
Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 10%
BHP =
1 , 0
01370 , 0
pompa
WHP
= 1,1370
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa aktual =
HP
motor
BHP
5 , 0 17125 , 0
8 , 0
1370 , 1

18. BOILER (Q-232)
Steam yang digunakan mempunyai suhu 110
0
C (230
0
F) dan tekanan 143,27 kPa
(20,78 psia). Karena temperatur steam yang digunakan < 210
0
C dan tekanan < 18
bar, maka dipilih boiler tupe fire tube boiler dengan efisiensi 80% (Ulrich hal 109)
Kebutuhan steam = 311,41776 kg/jam = 686,5516 lb/jam
Dari Savaren W.H., Steam Air and Gas Power, pers 172, halaman 140 :
D-39
Power Boiler (HP) =
5 , 34
) (
1
Hx
H H x m
v s

Dimana :
ms = laju steam yang dihasilkan
Hv = entalpi uap pada 110
0
C = 1157,1 Btu/lb
H1 = entalpi liquid pada 110
0
C = 198,32 Btu/lb
H = entalpi air pada 212
0
F = 970,3 Btu/lb
34,5 = angka penyesuaian pada penguapan 34,5 hp/lb air/jam pada 212
0
F
menjadi uap kering.
HP =
) 5 , 34 )( 3 , 970 (
) 32 , 198 1 , 11571 ( 5516 , 686 x
= 19,66378 hp
Dari Savern hal 171 didapat :
Kapasitas boiler =
1000
) (
L v s
h h m
=
1000
) 32 , 198 1 , 1157 ( 5516 , 686

Kapasitas boiler = 686,251943 lb/jam
Bahan bakar yang digunakan adalah minyak bakar dengan heating value sebesar
19.410 Btu/lb (Perrys 6
th
ed.. hal 9-18)
Efisiensi boiler = 80 % (Ulrich, hal 109)
Kebutuhan bahan bakar :
mf =
xHV
h h m
L v s
) (
=
410 . 19 80 , 0
) 32 , 198 1 , 1157 ( 5516 , 686
= 42,39129 lb/jam
mf = 19,22856 kg/jam
Menghitung perpindahan panas boiler dan jumlah tube :
Heating value surface bolier = 10 ft
2
/hp boiler (Savaren,hal 126)
Pipa yang digunakan = 2 in IPS
Panjang tube = 16 ft
D-40
Luas permukaan linear(a) = 0,662 ft
2
/in.ft
Jumlah tube = A/(ax L)
Dimana :
A = luas perpindahan panas boiler = 10 x hp boiler
A = 10 x 19,66378 hp = 196,6378 ft
2

Jumlah tube yang dibutuhkan :
Nt =
16 662 , 0
6378 , 196
"
2
x
ft
xL a
A
= 20 tube
19. POMPA KE FIRED HEATER (L-223)
Fungsi : mengalirkan air dari bak air lunak ke fired heater.
Dasar perancangan :
Tipe : pompa sentifugal
Bahan konstruksi : cast iron
Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3

Viskositas air = 0,8937 cP x 2,4191 =
jam dt
jam ft lb
/ 3600
. / 1620 , 2
6,0056 x 10
-4
lb/ft.dt
Massa masuk = 11376,8165 kg/jam = 5160,4921 lb/jam
Rate volumetric ( Qf ) =
m

=
3
/ 6736 , 62
/ 4921 , 5160
ft lb
jam lb

= 82,3391 ft
3
/jam
= 0,02287 ft
3
/detik x 7,481 gal/ft
3
x 60 detik/menit
= 10,26631 gpm
Perhitungan diameter pipa :
D-41
D
opt
= 3,9 x Q
0,45
x
0,13
= 3,9 x (10,26631)
0,45
x ( 62,6736)
0,13

= 0,5153 in
Direncanakan :
Ketinggian pipa (Z) = 42,8 ft
Panjang pipa (L) = 58 ft
Berdasarkan Perrys 6 th table 6-42 s/d 6-43 didapatkan
D
nominal
= 3/8 in sch 40
Di = 0,493 in
Do = 0,675 in
a = 0,00133 ft
2

Kecepatan linear ( v ) = det / 8904 , 10
00211 , 0
det / 02287 , 0
2
3
ft
ft
ft
a
Qf

N
Re
=
Dxvx
=
det / / 10 0056 , 6
/ 6736 , 62 det / 8904 , 10 12 / 824 , 0
4
3
ft lb x
ft lb x ft ftx

N
Re
= 5457,0670 > 2100 ( aliran turbulen )
Dari Geankoplis gambar 2.10-3 hal 88 untuk cast iron didapatkan
= 26 x 10
-4
/D = 012423 , 0
/ 37 , 39 / 824 , 0
10 6 , 2
4
in m in
x

f = 0,015
Dari Geankoplis table 2.10-1 hal 93 untuk sambungan valve didapatkan :
Standard elbow 90
0
= 3 x 0,75 = 2,25
Globe valve = 1 x 9,5 = 9,5
Gate valve = 1 x 0,17 = 0,17
D-42
Tee = 1 x 1 =1
L = 12,92 + 58 = 70,92 ft
F = 12.92 + 44,8 = 57,72 ft
F = 4 x f x
gc
v
x
D
L
2
2

F = 4 x 001 x 38175 , 0
174 , 32 2
8904 , 10
12 / 0518 , 0
72 , 57
2
x
x
in

Dimana : = 1 ( aliran turbulen ) ; v = 0,8547 ft/det ; p = 0 ; z = 35,2 ft
Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws = F
p
p
gc
g
z
gc
v
.
. . 2
2

Ws =
174 , 32 1 2
9083 , 0
2
x x
( 42,8 x 1 ) + 0 + 1,1809 = 4,4048 lb.ft/lbm
WHP =
3600 550
4921 , 5160 4048 , 4
550 x
x Wsxm
= 0,0115 HP
Dari Timmerhaus 5
th
ed. Gambar 12-17 hal 516 diperoleh
pompa = 10%
BHP =
1 , 0
0115 , 0
pompa
WHP
= 0,1148
Dari Timmerhaus gambar 14.38 hal 521 diperoleh
pompa = 80%
Daya pompa aktual = HP
motor
BHP
5 , 0 1435 , 0
8 , 0
1148 , 0

20. FIRED HEATER (E-224)
Fungsi : memanaskan air untuk air pencuci
D-43
Dasar perancangan :
Tipe : double radiant section
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : carbon steel SA grade M tipe 316
Fluks Average Furnace : 12000BTU/jam.ft
2
(Kern,table 19.2 hal 712)
Faktor perubahan panas overall : 0,57 (Kern,fig.19.15 hal 700)
Efisiensi overall () = 75% (Kern, hal 702)
Suhu air masuk = 30
0
C = 86
0
F
Suhu air keluar = 70
0
C = 158
0
F
Densitas air = Densitas air = 0,99708 g/mL = 62,6736 lb/ft
3
Massa air masuk = 11376,8165 kg/jam = 5160,4921 lb/jam
Perhitungan :
x
Acp
Q
2
.
fluks average = 2 x 12000 = 24000 BTU/jam.ft
2
Jika factor perubahan panas overall (z) = 0,57,maka
z Acp
Q
. . 57 , 0
24000
= 42,105,2632 BTU/ jam.ft
2
Kebutuhan bahan bakar untuk fired heater dipenuhi dengan menggunakan minyak
bakar dengan heating value sebesar 19410BTU/lb (Perrys 6 th hal 9-18) sehingga
Mf =
ue heatingval n
T Cp m
.
. .
=
19410 75 , 0
) 86 158 ( 01 , 1 4921 , 5160
x
x x

Mf = 2,8075 lb/jam = 1,2734 kg/jam
Panas yang dihasilkan bahan bakar :
Qf = Mf x HV = 2,8075 lb/jam x 19410 BTU/lb = 54493,570 BTU/jam
Jika efisiensi 75%, maka :
D-44
Qf =
75 , 0
570 , 54493
= 72658,1 BTU/jam
Dari Kern hal 702 didapatkan bahwa terdapat 17,44 lb udara dalam setiap 1 lb
bahan bakar, sehingga udara yang dibutuhkan :
= 2,8075 lb/jam x 17,44 = 48,9628 lb/jam
Panas yang keluar = Q
A
= m x
Q
A
= 48,9628 lb/jam x 1,002 BTU/lb = 49090,1033 BTU/jam
Qw = 2% x Qf = 2% x 72658,1 = 1453,162 BTU/jam
Q
nett
= Qf + Q
A
- Q
W

= 72658,1+ 49090,1033 1453,162
= 107215,0413 BTU/jam
Jika sentalpi gas = 476 BTU/lb maka
Q
G
= entalpi gas x (m
bahan kabar
+ m
udara
)
= 476 (2,8075 + 48,9628 )
= 24642,6628 BTU/jam
Sehingga panas overall yang diperoleh sebesar
Q =Q
nett
- Q
G

= 107215,0413 24642,6628 = 82572,3785
Jika panjang tube (L) = 16 ft
Pipa yang digunakan = 2 in nominal pipa IPS
Luas permukaan pipa (A) = L x OD x = 16 x 2/12 x 3,14 = 8,3733 ft
2
Jumlah pipa (Nt) =
gexA fluksavera
Q

=
2 3733 , 8 2 / 12000
82572,3785
ft x ft btu
= 0,8218 1 buah
D-45
Jarak dari pusat ke pusat = 8,5 in sehingga
Acp per pipa =
12
16 5 , 8 x
11,3333 ft
2

Rasio jarak pusat ke pusat terhadap diameter = 25 , 4
12
5 , 8

Dari Kern,fig 19-11 total adalah 0,575
Sehingga
Acp
total = jumlah pipa x Acp per pipa
= 1 x 6,5166 = 6,5166
Refractory surface :
End wall = 2 x 15 x 10 = 300 ft
2

Side wall = 10 x 15 = 150 ft
2

Bridge wall = 10 x 15 = 150 ft
2

Floor and arch = 2 x 15 x 15 = 450 ft
2

A
T
= 300 + 150 + 150 + 450 = 1050 FT
2
A
R
= A
T
(
Acp
)
= 1050 6,5166 = 1043,4834
Acp
Ag
.
=
5166 , 6
4834 , 1043
= 160,127
Ratio = 15 x 15 x 10 = 1,5 x 1,5 x 1,5
Tinggi fired heater : T = 2/3 (
3
15 X 15 X 10) =8,7358 FT = 2,66 M

D.3 Unit Pengadaan Listik
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listik diperoleh dari listrik dari PLN dan
generator set. Kebutuhan listik di pabrik metil ester ini digunakan untuk
penerangan pabrik, peralatan proses produksi, peralatan utilitas dan lainnya
D-46
Perincian kebutuhan listik dibagi menjadi :
a. Listrik untuk peralatn proses produksi
b. Listrik untuk daerah pengolahan air
c. Listrik untuk penerangan pabrik
A.Listrik untuk Peralatan Proses
Tabel D.5 Pemakaian Listrik Pada Peralatan Proses
No Nama Alat Kode Alat Jumlah Power ( HP )
1. Pompa Sentrifugal L-102 1 0,5
2. Mixer M-103 1 0,5
3. Dekanter I H-111 1 0,5
4. Pompa Sentrifugal L-105 1 14
5. Reaktor I R-110 1 20
6. Pompa Sentrifugal L-112 1 4
7. Reaktor II R-120 1 4,4
8. Dekanter II H-211 1 0,5
9. Pompa Sentrifugal L-122 1 80
10. Tangki Air Asam M-201 1 0,5
11. Washing Column D-210 1 0,5
12. Dekanter III H-211 1 0,5
13. Pompa Sentrifugal L-222 1 4
14. Tangki Adsorpsi M-230 1 1
15. Pompa Sentrifugal L-231 1 3
16. Filter Press I P-232 1 1
17. Pompa Sentrifugal L-233 1 3
18. Storage Metil Ester F-234 1 0,5
19. Tangki Gliserin F-301 1 1,5
20. Pompa Sentrifugal L-302 1 1
21. Tangki Asidulasi M-310 1 0,5
22. Dekanter IV H-311 1 0,5
23. Pompa Sentrifugal L-312 1 1,5
24. Pompa Sentrifugal L-313 1 0,5
25.
Storage Soap And Fatty
Acid
F-314 1 0,5
26. Evaporator V-320 1 1
27. Cooler E-335 1 1
28. Pompa Rotary L-341 1 1,5
29. Filter Press II P-342 1 2
30. Pompa Rotary L-343 1 1,5
31. Storage Gliserin F-344 1 1,5
32. Storage Metanol F-101 1 1,5
Total 32 154,5
D-47

B. Listrik untuk Daerah Pengolahan air
Pemakaian listrik untuk daerah pengolahan air ( water treatment )
Table D.6. Pemakaian Listrik pada Daerah pengolahan Air
No Nama Alat Kode Alat Jumlah Power ( HP )
1. Pompa ke bak klorinasi L-211 1 1,5
2. Pompa ke bak sanitasi L-213 1 0,5
3. Pompa air sanitasi L-215 1 0,5
4.
Pompa ke kation
exchanger
L-221 1 0,5
5.
Pompa ke bak air
pendingin
L-225 1 4
6.
Pompa air pendingin ke
peralatan
L-233 1 0,5
7. Cooling tower P-227 1 0,5
8. Pompa ke deaerator L-229 1 0,5
9. Pompa ke boiler L-231 1 0,5
10. Pompa ke fired heater L-223 1 0,5
Total 10 10

Jadi kebutuhan total untuk motor penggerak sebesar :
= ( 10 + 32 ) = 42 hp
= 42 hp x 0,7475 kW Hp
= 31,395 kW
C. Listrik untuk penerangan
Pemakaian listrik untuk penerangan dapat diperoleh dengan mengetahui luas
bangunan dan area lahan yang diperlukan dengan menggunakan rumus :
L =
D U
F A
.
.
............................................................... ( Sjamsu Amril, hal 174 )
Dimana :
L = lumen outlet
A = luas daerah
D-48
F = foot candle
U = koefisien utilitas = 0,8
D = efisiensi penerangan rata rata = 0,75
Tabel D.7 Pemakaian Listrik untuk Penerangan
No Bangunan M
2
Ft
2
Candel Lumen
1. Parkir tamu 45 484,36 5 4036,37
2. Pos keamanan 40 430,5 10 7175,77
3. Parkir pegawai 90 968,73 5 8072,74
4. Taman 600 6458,19 10 107636,49
5. Aula 400 4305,46 10 71757,66
6. Kantin 40 430,55 10 7175,77
7. Perkantoran &TU 500 5381,82 15 134545,61
8. Poliklinik 50 538,18 15 13454,56
9. Mushola 50 538,18 10 8969,71
10. Ruang proses produksi 2400 25832,76 25 1076364,86
11. Ruang Ka.pabrik 20 215,27 25 5381,82
12. Ruang bahan baku 225 2421,82 15 40363,68
13. Garasi 100 1076,36 10 17939,41
14. Bengkel 150 1614,55 10 40363,68
15. Pemadan kebakaran 80 862,09 15 17939,41
16. Ruang generador 225 2421,82 15 40363,68
17. Ruang bahan bakar 225 2421,82 15 21527,30
18. Laboratorium 150 1614,55 15 60545,52
19. Gudang prod. samping 200 2152,73 10 60545,52
20. Ruang produk utama 450 4843,64 10 40363,68
21. Areal pengolahan air 1200 12916,38 20 430545,95
22. Areal peng. limbah 500 5381,82 20 179394,14
23. Halaman dan jalan 1160 12485,83 10 208097,21
24. Areal perluasan 5600 60276,43 5 502303,60
Total 14.500 156072,91 3163167,24

a. Untuk penerangan pada daerah Pos keamanan, Aula, Kantin, Perkantoran,
Poliklinik, Mushola, Ruang kepala pabrik dan Laboratorium digunakan lampu
daylight 40 Watt/buah.
Total lumen = 7.175,77 + 71.757,66 + 7.175,77 + 134.545,61 +
13.454,56 + 8.969,71 + 5.381,82 + 40.363,68
= 288.824,57
D-49

Lumen output lampu daylight = 1600
Lampu daylight yang dibutuhkan =
1600
57 , 824 . 288
= 180,5 181 buah
b. Untuk penerangan pada daerah lain digunakan lampu jenis mercury 250
Watt/buah
Total lumen = 3.163,24 288.824,57 = 2.874.342,6
Lumen output lampu mercury = 10.000
Lampu mercury yang dibutuhkan =
10000
67 2.874.342,
= 287,43 288 buah
Kebutuhan listrik untuk penerangan = ( 181 x 40 ) + ( 288 x 250 )
= 79.240 Watt
= 79,24 kW = 106,2626 hp 107 Hp
Maka total kebutuhan listrik yang diperlukan :
Untuk penerangan pabrik = 79,24 kWh
Untuk peralatan dan utilias = 31,395 kWh
Total = 110,635 kWh
Beban listrik = 110,635 kWh
Beban terpasang = 130 kWh
Jika digunakan Generador Set dengan esfisiensi 80%
Maka tenaga genset yang dibutuhkan :
8 , 0
110,635 kWh
= 138,30 kWh
Perhitungan Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan Bakar digunakan pada boiler, fired heater dan generator set

D-50
1. Kebutuhan bahan bakar boiler :
mf =
xHV
hL hv ms
=
1000
) ( hL hv ms
=
19410 80 , 0
) 0 1320 , 515 ( 9426 , 2530
x
= 83,9624
lb/jam
mf = 38,0851 kg/jam
mf =
3
/ 29 , 49
/ 83,9624
ft lb
jam lb
x
3
03531 , 0
1
ft
liter
= 48,2422 L/jam
2. Kebutuhan bahan bakar fired heater :
Mf =
ue heatingval n
T Cp m
.
. .
=
19410 75 , 0
) 86 158 ( 01 , 1 4921 , 5160
x
x x

mf = 2,8075lb/jam = 1,2734 kg/jam
mf =
3
/ 29 , 49
/ 2064 , 2 / 1,2734
ft lb
kg lb jamx kg
x
3
03531 , 0
1
ft
liter
= 1,6130L/jam
3. Kebutuhan bahan bakar generator set :
Kapasitas Generator Set = 162,5 kWh
Sebagai bahan bakar Generator Set digunakan Diesel Oil yang mempunyai
heating value = 19.410 Btu/lb (Perrys,3
rd
ed, table 9-18 )
Kebutuhan bahan bakar Generator Set :
= 162,5 kWh .
kWh
hp
7457 , 0
1
hp
menit BTU
1
/ 4 , 42

= 9239,64 BTU/menit
Efisiensi generator = 80 %
Kebutuhan bahan bakar =
8 , 0 410 . 19
60 64 , 239 . 9
x
x
= 35,7019 lb/jam = 16,1943 kg/jam
Jika diperlukan listrik padam 3 kali dalam sebulan selama 5 jam, maka
kebutuhan bahan bakar Generator Set :
D-51
=
3
/ 29 , 49
/ 7019 , 35
ft lb
jam lb
x
3
03531 , 0
1
ft
liter
x
bulan
kali 3
x
kali
jam 5
= 307,6970 L/bulan
= 0,4274 L/jam
Jadi kebutuhan bahan bakar total :
= 48,2422 L/jam + 1,6130L/jam + 0,4274 L/jam
= 50,2826 L/jam
= 1206,7824 L/hari
Direncanakan untuk membuat tangki penyimpan bahan bakar dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Fungsi : menampung bahan bakar yang diperlukan untuk pembakaran pada boiler
Fired heater, dan generator set
Bahan : Cast Iron
Waktu tinggal : 7 hari
Rate volumetric : 623,5822 L/hari
Volume bahan bakar = 7 x 1206,7824 = 8447,4768 L
Tangki terisi 80% sehingga :
Volume tangki =
8 , 0
8447,4768
= 10559,346 L
= 10559,346 L x 0,035313 ft
3
/L = 372,8505 ft
3

Direncanakan tangki bahan bakar dengan kapasitas 372,8505 cutt.
E-1
APPENDIKS E
ANALISA EKONOMI

A. Metode Penaksiran Harga
Penaksiran harga peralatan tiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan
kondisi ekonomi yang ada. Untuk penaksiran harga peralatan, diperlukan indeks
harga yang dapat digunakan untuk mengkonversi harga peralatan pada masa lalu,
sehingga diperoleh harga alat saat ini, dengan menggunakan persamaan :
C
x
= C
k
.
Ik
Ix
(Peters,Timmerhaus & West. 5
th
ed, hal 236)
Dimana :
C
x
= taksiran harga alat saat ini
C
k
= taksiran harga alat pada tahun k
I
x
= indeks harga saat ini
I
k
= indeks harga pada tahun k
Sedangkan untuk mengestimasi harga alat yang sama dengan kapasitas yang
berbeda dapat digunakan persamaan :
HA = Ha .
CB
CA
n
( Peters,Timmerhaus & West. 3
th
ed, hal 166)
Dimana :
H
A
= harga alat A
H
B
= harga alat B
C
A
= kapasitas alat A
C
B
= kapasitas alat B
n = eskponen, dapat dilihat pada tabel 5, hal 167 Peters,Timmerhaus
E-1
E-2
Indeks harga alat pada pra rencana pabrik biodiesel dari minyak jarak dengan
proses transesterifikasi didasarkan pada Peters &Timmerhaus 5
th
ed, hal 238
Table E.1. Indeks Harga Alat
No
Tahun ( y ) Indeks Harga (x )
1.
1998 389,5
2.
1999 390,6
3.
2000 394,1
4.
2001 394,3
5.
2002 390,4

Kenaikan harga tiap tahun dan indeks harga merupakan fungsi linear,
maka dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Dari grafik didapat persamaan :
y = 0,2171x + 1974
Indeks harga pada tahun 2009 ( y = 2009 )
2009 = 0,2171 x + 1914
x = 437,5864
Jadi indeks harga alat pada tahun 2009 adalahg 437,5864
B. Harga Peralatan
Dengan menggunakan persamaan persamaan pada metode penaksiran
harga, didapatkan harga peralatan proses seperti pada tabel E.2 dan harga
peralatan utilitas pada tabel E.3.
Contoh perhitungan peralatan :
Nama alat : Storage gliserin
E-3
Bahan konstruksi :Cast Iron
Volume tangki : 1382,82 ft
3
= 39,16m
3

Dari Peters, Timmerhaus & West, fig. 12-55, hal 557 :
Harga storage tahun 2002 = $ 30.000
Indeks harga tahun 2002 = 390,4
Harga storage gliserin pada tahun 2009 adalah :
=
20009
2009
n indekstahu
n indekstahu
x harga tahun 20002
=
4 , 390
000 . 30 $ 5864 , 437 x

= $ 33.626,004 $ 33.700
= Rp.337.000.000 (asumsi : $ 1 = 10.000 pada tahun 2009)
Tabel E.2.Harga Peralatan Proses
No Alat
Kode
Alat
Jumlah
Harga Satuan
Thn 2009$/Unit
Harga
Total $
Harga Total
IDR
1 Storage Metanol F 101 1 303.700 303.700 3.037.000.000
2 Pompa Metanol L 102 1 20.250 20.250 220.500.000
3 Mixer M 103 1 404.850 404.850 4.048.500.000
4 Dekanter I H 111 1 50.600 50.600 506.000.000
5 Pompa sentrifugal L 105 1 20.920 20.920 209.200.000
6 Reaktor I R 110 1 101.660 101.660 1.016.600.000
7 Pompa sentrifugal L 112 1 20.920 20.920 209.200.000
8 Reaktor II R 120 1 101.660 101.660 1.016.600.000
9
Dekanter II H 211 1
50.600 50.600
506.000.000
10 Pompa sentrifugal L 122 1 20.920 20.920 209.200.000
11 Tangki Air Asam M 201 1 101.200 101.200 1.012.000.000
12 Washing column D 210 1 104.015 104.015 1.040.150.000
13 Dekanter III H 311 1 50.600 50.600 506.000.000
14 Pompa sentrifugal L 222 1 20.920 20.920 209.200.000
15 Tangki Adsorpsi M 230 1 60.725 60.725 607.250.000
16 Pompa sentrifugal L 231 1 20.920 20.920 209.200.000
17 Filter Press I P 232 1 105.250 105.250 1.052.500.000
18 Pompa sentrifugal L 233 1 20.920 20.920 209.200.000
E-4
19 Storage Metil Ester F 234 1 402.600 402.600 4.026.000.000
20 Tangki Gliserin F 301 1 30.400 30.400 304.000.000
21 Pompa sentrifugal L 302 1 20.920 20.920 209.200.000
22 Tangki Asidulasi M 310 1 60.725 60.725 607.250.000
23 Dekanter IV H 311 1 50.600 50.600 506.000.000
24 Pompa sentrifugal L 312 1 20.920 20.920 209.200.000
25
Pompa sentrifugal L 313 1
20.920 20.920
209.200.000
26
Storage Soap &
Fatty Acid
F 314 1 50.600 50.600 506.000.000
27 Evaporator V 320 1 105.700 105.700 1.057.000.000
28 Cooler E 335 1 40.850 40.850 408.500.000
29 Pompa Rotary L 341 1 20.920 20.920 209.200.000
30 Filter Press II P 342 1 105.250 105.250 1.052.500.000
31 Pompa Rotary L 343 1 20.920 20.920 209.200.000
32 Storage Gliserin F 344 1 303.700 303.700 3.037.000.000

32
1.854.655 1.854.655
1.017.455.000

Tabel E.3 Harga Peralatan Utilitas
No Alat Kode Alat Jumlah
Harga Satuan
Thn 2009$/Unit
Harga
Total ($)
Harga Total
IDR
1
Bak Penampung Air
Kawasan
F 210 1 30.370 30.370 33.700.000
2 Pompa Bak Klorinasi L 211 1 20.920 20.920 29.200.000
3 Bak Klorinasi F 212 1 30.370 30.370 33.700.000
4 Pompa Bak Sanitasi L 213 1 20.920 20.920 29.200.000
5 Bak Sanitasi F 214 1 30.370 30.370 33.700.000
6 Pompa Air Sanitasi L 215 1
20.920 20.920
29.200.000
7 Pompa Kation Excanger L 221 1 20.920 20.920 29.200.000
8 Kation Excanger D 222a 1 34.300 34.300 143.000.000
9 Anion Excanger D 222b 1 34.300 34.300 143.000.000
10 Bak Air Lunak F 220 1 30.370 30.370 33.700.000
11 Pompa Air Pendingin L 225 1
20.920 20.920
29.200.000
12 Bak Air Pendingin F 226 1 30.370 30.370 33.700.000
13 Pompa Peralatan L 227 1 20.920 20.920 29.200.000
14 Cooling Tower P 228 1 50.600 50.600 56.000.000
15 Pompa Deaerator L 229 1 20.920 20.920 29.200.000
16 Daerator F 230 1 50.050 50.050 50.500.000
17 Pompa Fired Heater L 223 1 20.920 20.920 29.200.000
18 Fired Heater E 224 1
70.600 70.600
76.000.000
18 559.120 559.120 970.600.000
E-5

Harga peralatan = Harga peralatan proses + Harga peralatan utilitas
= Rp 1.017.455.000 + Rp 970.600.000
= Rp 1.988.055.000
Dengan faktor keamanan 20 % harga peralatan, maka:
Harga perlatan total = Rp 1.988.055.000 + (0,2 x Rp 1.988.055.000)
= Rp 2.385.666.000
C. Perhitungan Harga Bahan Baku
Harga Bahan Baku
1. Biji Jarak Pagar
Harga = Rp1.000,-/kg
Kebutuhan = 27.619,2053 kg/jam
Biaya per tahun = 27.619,2053 kg/jam x Rp1.000,-/kg x 24 jam/hari
x 300 hari/tahun
Total = Rp 198.858.278.160,-/tahun
2. Metanol ( CH
3
OH )
Harga = Rp.1.500,-/kg
Kebutuhan = 5.671,0889 kg/jam
= 5.671,0889 kg/jam x 24 jam/hari x
Rp.1.500,-/kg x 300 hari/ta hun
Total = Rp 61.247.760.120,-/tahun
3. NaOH
Harga = Rp.6.000,-/kg
Kebutuhan = 25,1691 kg/jam
= 25,1691 kg/jam x Rp.6.000,-/kg x 24 jam/hari
E-6
x 300 hari/tahun
Total = Rp.1.087.305.120,-/tahun
4. HCL
Harga = Rp.3.000,-/kg
Kebutuhan = 373,6572 kg/tahun
= 373,6572 kg/tahun x Rp.7.000,-/kg x 24 jam/hari
x 300 hari/tahun
Total = Rp.8.070.995.520 ,-/tahun
5. Activated Carbon Bleacing
Harga = Rp.5.000,-kg
Kebutuhan = 390,0322 kg/tahun
= 390,0322 kg/tahun x Rp.5.000,-kg x 24 jam/hari
x 300 hari/tahun
Total = Rp.14.041.159.200,-/tahun
Total harga bahan baku pertahun
= Rp 198.858.278.160 + Rp 61.247.760.120 + Rp. 1.087.305.120
Rp. 8.070.995.520 + Rp. 1.087.305.120
= Rp. 23.199.459.840
Harga Jual Produk
1. Metil Ester
Produk metil ester/tahun = 27.722,2222 kg/tahun
Harga/kg = Rp.18.000,-
Penjualan metil ester/tahun
= 27.722,2222 kg/jam x Rp.8.000
E-7
= Rp 1.596.800.000.000 kg/jam
Harga Pengemasan = Rp 10.000,-/drum x 200.000 kg/tahun x
1 drum/50 kg
= Rp 40.000.000,-/jam
2. Gliserin
Produk gliserin = 2.600,2147 kg/jam = 18.721.546 kg/tahun
Harg /kg = Rp. 30.000,-
Total Penjualan Gliserin
= 18.721.546 kg/tahun x Rp.30.000
= Rp 561.646.375.200
Harga Pengemasan = Rp 10.000,-/drum x 18.721.546 kg/tahun x
1 drum/50 kg
= Rp 3.744.309.200.,-/tahun
Total penjualan per tahun = Rp. 1.596.800.000.000 + Rp 561.646.375.200,-
= Rp. 2.158.446.375.200
Total biaya pengemasan = Rp. 40.000.000,- + Rp. 3.744.309.200,-
= Rp. 3.784.309.200,-
D. PERHITUNGAN BIAYA UTILITAS
Kebutuhan Air.
Kebutuhan air = 24.264,3057 kg/jam = 174.703.001 kg/tahun
Harga air/kg = Rp.25,00-
Biaya kebutuhan air = 174.703.001 kg/tahun x Rp.25,00-/kg
= Rp. 4.376.575.026

E-8
Kebutuhan Listrik
Total kebutuhan = 110,635 kWh
Beban listrik terpasang = 130 kWh
Biaya beban per bulan = Rp.25.000,-/kVA
Biaya listrik perbulan = Rp.25.000,- x 130 x 12
= Rp.39.000.000,-
Biaya penggunaan listrik :
Waktu beban puncak = Rp.425,-/kWh ( pk.18.00-22.00 )
Luar waktu beban puncak = Rp.350,-/kWh ( pk.22.00-18.00 )
Biaya penggunaan listrik :
= ( Rp.425 x 4 x 110,635 x 350) + ( Rp.350 x 20 x 110,635 x 350)
= Rp.336.883.575,-
Biaya listrik terpakai per tahun
= Biaya beban + biaya penggunaan listrik
= Rp.39.000.000,- + Rp. 336.883.575,-
= Rp.375.883.575,-
Kebutuhan bahan bakar
Harga bahan bakar per liter = Rp.4000,-/lt
Kebutuhan bahan bakar per tahun
= bahan bakar boiler + bahan bakar heater + bahan bakar generator
= 1.206,7824 L/hari
= 362.034,72 L/tahun
Biaya bahan bakar pertahun = 362.034,72 L/tahun x Rp.4000,-
= Rp. 1.448.138.880 L/tahun
E-9
Kebutuhan Tawas
Kebutuhan tawas/jam = 2,5866 kg/jam
Harga tawas/Kg = Rp 2.500
Biaya tawas/tahun = 2,5866 kg/jam x Rp 2.500 x 24 jam/hari x
300/hari
= Rp 46.558.800,-/kg
Total biaya utilitas per tahun = Rp. 4.376.575.026 + Rp. 375.883.575 +
Rp.1.448.138.880 + Rp 46.558.800
= Rp.6.247.156.281,-
E. Perhitungan Harga Tanah Dan Bangunan
Luas tanah = 250.000 m
2

Luas bangunan = 120.000m
2

Harga tanah = Rp.300.000,-/m
2

Harga tanah = 250.000 m
2
x Rp. 120.000,-/m
2

= Rp.3.000.000.000,-
Harga bangunan = 150.000 m
2
x Rp.250.000,-/m
2

= Rp. 3.750.000.000
Total harga tanah dan bangunan
= Rp. 3.000.000.000. + Rp. 3.750.000.000,-
= Rp. 6.750.000.000,-
F. Perhitungan Gaji Karyawan
Tabel E.4 Daftar Upah Karyawan
No Jabatan Jumlah
Gaji/bulan
( Rp)
Total
( Rp )
1 Direktur Utama 1 15.000.000 15.000.000,00
2 Direktur Produksi danTeknik 1 10.000.000 10.000.000,00
E-10
3
Direktur Administrasi dan
Keuangan
1 10.000.000 10.000.000,00
4 Sekretaris 3 2.500.000 7.500.000,00
5 Kepala Litbang 1 4.000.000 4.000.000,00
6 Karyawan Litbang 2 3.000.000 6.000.000,00
7 Kepala Departemen Quality Control 1 4.000.000 4.000.000,00
8 Kepala Departemen Produksi 1 4.000.000 4.000.000,00
9 Kepala Departemen Teknik 1 4.000.000 4.000.000,00
10 Kepala Departemen Pemasaran 1 4.000.000 4.000.000,00
11
Kepala Departemen Keuangan dan
Akuntansi
1 4.000.000 4.000.000,00
12
Kepala Departemen Sumber Daya
Manusia
1 4.000.000 4.000.000,00
13 Kepala Departemen Umum 1 4.000.000 4.000.000,00
14 Kepala Divisi Produksi 1 4.000.000 4.000.000,00
15 Karyawan Divisi Produksi
5 2.500.000 12.500.000,00
15 1.600.000 24.000.000,00
16 Kepala Divisi Bahan Baku 1 3.000.000 3.000.000,00
17 Karyawan Divisi Bahan Baku
2 2.000.000 4.000.000,00
8 1.250.000 10.000.000,00
18 Kepala Divisi Utilitas 1 3.000.000 3.000.000,00
19 Karyawan Divisi Utilitas
3 2.000.000 6.000.000,00
5 1.400.000 7.000.000,00
20 Kepala Divisi Bengkel dan Perawatan 1 3.000.000 3.000.000,00
21
Karyawan Divisi Bengkel dan
Perawatan
4 1.400.000 5.600.000,00
22 Kepala Divisi Quality Control 1 3.000.000 3.000.000,00
23 Karyawan Divisi Quality Control 2 2.000.000 4.000.000,00
24 Kepala Divisi Pengedalian Proses 1 3.000.000 3.000.000,00
25 Karyawan Divisi Pengedalian Proses 2 2.000.000 4.000.000,00
26 Kepala Divisi Kesehatan 1 4.000.000 4.000.000,00
27 Karyawan Divisi Kesehatan 2 2.000.000 4.000.000,00
28 Kepala Divisi Ketenagakerjaan 1 3.000.000 3.000.000,00
29 Karyawan Divisi Ketenagakerjaan 2 1.600.000 3.200.000,00
30 Kepala Divisi Pembelian 1 3.000.000 3.000.000,00
31 Karyawan Divisi Pembelian 2 1.600.000 3.200.000,00
32 Kepala Divisi Penjualan 1 3.000.000 3.000.000,00
33 Karyawan Divisi Penjualan 4 1.600.000 6.400.000,00
34 Kepala Divisi Promosi Periklanan 1 3.000.000 3.000.000
35 Staff Divisi Promosi Periklanan 2 1.600.000 3.200.000,00
36 Kepala Divisi Research Marketing 1 4.000.000 4.000.000,00
37 StaffResearch Marketing 2 2.000.000 4.000.000,00
38 Kepala Divisi Keuangan 1 3.000.000 3.000.000,00
39 Staff Divisi Keuangan 2 2.000.000 4.000.000,00
40 Kepala Divisi Akuntasi 1 3.000.000 3.000.000,00
41 Staff Divisi Akuntasi 2 2.000.000 4.000.000,00
E-11
42 Kepala Divisi Humas 1 3.000.000 3.000.000,00
43 Staff Divisi Humas 2 1.600.000 3.200.000,00
44 Kepala Divisi Personalia 1 3.000.000 3.000.000,00
45 Staff Divisi Personalia 2 1.600.000 3.200.000,00
46 Kepala Divisi Administrasi 1 3.000.000 3.000.000,00
47 Staff Divisi Administrasi 4 1.600.000 6.400.000,00
48 Kepala Divisi Transportasi 1 3.000.000 3.000.000,00
49 Staff Divisi Transportasi
2 1.600.000 3.200.000,00
3 1.300.000 3.900.000,00
50
Kepala Divisi Keamanan dan
Keselamatan
1 3.000.000 3.000.000,00
51
Staff Divisi Keamanan dan
Keselamatan
12 1.600.000 19.200.000,00
52 Kepala divisi kebersihan 1 2.000.000 2.000.000,00
53 Staff Divisi Kebersihan 5 1.500.000 7.500.000,00
54 Dokter 1 3.000.000 3.000.000,00
Total 131 301.200.000,00

Total gaji karyawan perbulan = Rp. 301.200.000,-
Karyawan per tahun = Rp. 301.200.000,- x 12 = Rp. 3.614.400.000,-







NaOH
Komponen
Trigliserida
TOTAL
Metil Ester
Gliserin
FFA
NaCL
HCL
SABUN
H2O
CH3ONa
Metanol
Neraca Massa (Kg/jam)
Nomor Aliran
1 10 9 8 7 6 4 3 2 5
111,8634
22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
5.534,62
3,2944
419,4783
2.204,98
7,6372
65,8894
276,8557
135,1702
139,8261
2.720,57
27.527,5
82,8576
Unsaponific
6,7585
29.832,83 553,4619
27.777,78
0,0763
136,0284
3.602,51 33.498 5.646,48
881,9923
128,4117
2.584,54
419,4783
82,8576
27.527,5
276,8557
419,4783
STEAM
HW
SC
WASTE
M 130
F 101
R 110 R 120
H 111 H 121 H 211
H 331
L 102
L 112 L 122
L 302
L 312
L 212
L 321
L 231
L 323
P 322
P 232
F 324
F 234
CaCl2
V 320
M 230
D 210
F 301
M 310
HCL
NaOH 2
1
3
4
5
10
13
9
8
7
6
16
20
15
22
12
21
11
14
18
19
17
419,4783
7,5608
27.527,5
136,0284
276,8557
6,7585
139,8261
111,8634
3,7293
136,0284
276,8557
419,4783
139,8261
3,2944
6,7585
0,0763
1.322,988
7,6361
139,2554
12,0930
410,2123
89,4907
27.777,78
8,0380
276,8557
414,2881
139,8261
21,5901
7,3292
0,1221
268,4722
8.333,33
54,6282
27.777,78
8,0380
276,8557
414,2881
21,5901
139,8261
7,3292
0,1221
268,4722
3.209,47
8,0380
6,9627
0,1160
3.209,47
255,0485
27.777,78
8,0380
276,8557
414,2881
21,5901
0,0061
13,4236
27.777,78
276,8557
414,2881
0,1221
268,4721
27.722,22
27,6302
413,4595
0,1221
2.600,22
274,6299
19,7700
410,2123
1.226,53
3.209,47
139,8261
1.037,94
2.600,22
139,8261
3.209,47
274,6299
410,2123
19,7700
1.226,53
3.209,47
2.600,22
1.037,93
19,7700
2.600,22
3.209,47
4.716,002
2.600,22
28.366,63 58.342,65 669,0546 29.832,81 658,6875 28.914,31 8.387,96 32.123, 77 3.479,63 28.511,98 28.737,52 28.218,99 7.880,66 7.880,66 6.867,40 10.525,69 2.600,22 1.037,93
FLOWSHEET
PRA RENCANA PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JARAK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
DIRANCANG OLEH
ALBERTUS WISANGKOLI 020 501 0001
DISETUJUI OLEH DOSEN PEMBIMBING
Ir. BAMBANG POERWADI, MS
Ir. TAUFIK ISKANDAR
NAMA ALAT KODE No
STORAGE METANOL F 101
L 102
M 103
R 110
H 111
M 310
L 302
F 301
L 112
R 120
H 121
L 122
D 210
H 211
L 212
M 230
L 231
P 232
L 233
F 234
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
4
3
2
1
6
L 233
H 331
L 312
F 324
L 323
P 322
L 321
V 320
27
26
25
24
23
22
21
POMPA METANOL
MIXER
REAKTOR I
DEKANTER I
DEKANTER II
REAKTOR II
POMPA
POMPA
POMPA
POMPA
WASHING COLUMN
DEKANTER III
TANGKI ASIDULASI
POMPA
FILTER PRESS I
STORAGE METIL ESTER
POMPA
POMPA
POMPA
POMPA
STORAGE GLISERIN
FILTER PRESS II
DEKANTER IV
TANGKI GLISERIN
TANGKI ASIDULASI
EVAPORATOR
No SIMBOL KETERANGAN
1
7
6
5
4
3
2
TEMPERATUR
ALIRAN CAIR
ALIRAN
WASTE
STEAM CONDENSAT
STEAM
HOOT WATER HW
STEAM
SC
WASTE
LC
M 103
LI
LC
TC
LC
RC
LI
TC
LC
FC
TC
RC
RC LI
LI
E 151
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
UNIT PENGOLAHAN AIR
PRA RENCANA PABRIK MINYAK JARAK
DISETUJUI DOSEN PEMBIMBING : DIRENCANAKAN OLEH
Albertus Wisangkoli
020.501.0001
Ir. Bambang Poerwadi.MS.
Ir. Taufik Iskandar.
Air sungai
F-215
F-218
F-224
F-232
F-240
PROSES
PRODUKSI
PROSES PRODUKSI
Gas
H-211
L-212 L-214
L-216
M-210
L-211
H-217
L-241
L-234
L-226
Cl2
Q-220
L-221
D-222
L-223
D-225A
D-225B
P-230
L-231
L-242
AIR
SANITASI
DRAINASE
BLOW DOWN
UDARA
FUEL OIL
STEAM + O2+
GAS IMPURITIS
F-243
L-244
L 221 POMPA DEARATOR
BAK KLORINASI 22 F 240
21 L 241 POMPA AIR BERSIH III
20 P 230 COOLING TOWER
19
BOILER
18
L 232 BAK AIR PENDINGIN
17
L 234 POMPA AIR BERSIH II
16
Q 220
15
L 225 PENAMPUNG AIR DEMIN
14 D 222 DEARATOR
13 F 224 PENAMPUNG AIR LUNAK
12 D 225b ANION EXCHANGER
11 D 225a CATION EXCHANGER
10 L 226 POMPA AIR BERSIH I
9 F 218 BAK AIR BERSIH
8 H 217 SAND FILTER
7 H 210 CLARIFIER
6 L 216 POMPA BAK SKIMER
5 F 215 BAK SKIMER
4 L 214 POMPA BAK SENDIMENTSI
3 F 213 BAK SENDIMENTASI
2 L 212 POMPA AIR SUNGAI
1 H 211 FILTER AIR
NO KODE NAMA ALAT
BAK SANITASI 24 F 243
POMPA SANITASI 25 L 244
POMPA KLORINASI 23 L 242
Al2(SO4)3.10H2O
F 213

Vous aimerez peut-être aussi