Vous êtes sur la page 1sur 1

Dari Kalong Sampai ke Pulau Buru (11 tahun dalam sekapan, penjara, pembuangan dan kerja rodi) adalah

buku sketsa yang mencoba menyuarakan dan mengabadikan peristiwa penangkapan, pemeriksaan, penyiksaan pemenjaraan mereka, yang dalam sejarah Orde Baru distigmatisasi sebagai manusia tahanan dan narapidana politik. Buku ini merupakan usaha dari A. Gumelar Demokrasno untuk mencoba memvisualisasikan ingatan tentang perenggutan kebebasannya di dalam tahanan selama 11 tahun. Ini merupakan buku pertama yang menguak proses penangkapan, penyiksaan dan penahanan Tapol/Napol tragedi kemanusiaan 1965 dalam bahasa gambar. Buku sketsa ini merupakan perang melawan lupa atas kekerasan yang dideritanya. Buku setebal 142 halaman ini 90 % terdiri dari gambar visual dan 10 persen lainnya adalah teks narasi yang dituliskan oleh Harsutedjo. Dengan visualisasi dalam gambar buku ini mampu menghadirkan nuansa yang berbeda dari kebanyakan buku yang mencoba mengabarkan terjadinya kekejaman kekuasan Orde Baru. Seni rupa (atau seni lukis), dalam hal ini sketsa, ternyata mampu menyumbangkan fungsinya sebagai media untuk mendokumentasikan dan atau jurnalisme yang menarasikan kejadian politik yang begitu getir. Buku ini juga dilengkapai dengan kata pengantar dari Harsutedjo, selain juga ada komentar dan end note dari Amarzan Ismail Hamid dan dan Misback Tamrin (alumni ASRI dan eks anggota Sanggar Bumi Tarung-Yogayakarta). Gumelar merekam pulau pembuangan itu dengan ingatan fotografis dan keterampilan yang patut dipujikan. Lebih dari karya seni rupa, saya memandang buku ini sebagai karya sejarah yang monumental, sebuah mata rantai yang ingin dihapus oleh para penguasa Orde Baru dari perjalanan kezaliman mereka, demikian komentar Amarzan Ismail Hamid. Sementara itu di halaman yang lain, Misback Tamrin memberikan catatan atas buku sketsa A. Gumelar Demokrasno: Gumelar telah memilih media ilustrasi untuk menyunting memori tentang peristiwa Tragedi Kemanusiaan 1965 sebagai tema sentral yang patut disosialisasikan ke tengah massa rakyat yang selama ini terselubung tirai misteri.

Vous aimerez peut-être aussi