Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PASIEN
Guideline
DOKTER
Diagnosis & tujuan terapi /evaluasi asma: bukan hanya simtomatik , tetapi TERKONTROL
Infiltrasi/reaktivasi sel inflamasi Edema mukosa Proliferasi seluler Kerusakan Epitel Penebalan Membran Basalis
Gejala \ Eksaserbasi
Johnson M. Current Allergy Clin Immunol 2002
Chronic asthma
Basic proteins PAF,LTC4,etc
IgE(Fc)+
MC
IgE
EG2+
CD69+
Act Eo IL-4
Ag
IL-4
CD4+ Act TH
CD25+ HLA-DR+ VLA-1+
IL-3,IL-5, GM-CSF
CD4+ TH
Eo
CD34+
Parameter fisiologik
Penyempitan saluran napas
Hiper-reaktif bronkus
Parameter Klinik Gejala Eksaserbasi
Bronchus
Sekresi
Penebalan dinding -inflamasi -repair -remodeling
Bronchiole
Alveoli
Coalescence Elastisitas
Apakah pasien batuk setelah aktivitas fisik? Apakah pasien memiliki masalah pernapasan
Dyspnoea Rhonchi terdengar dengan stethoscope Bernafas menggunakan otot bantu pernafasan
INGAT !!!!!! Tidak adanya gejala pada saat pemeriksaan tidak menyingkirkan diagnosis asma
Pemeriksaan sputum
Gejala
Gejala malam hari Memerlukan short-acting 2-
Fungsi Paru
Spirometry
Peak flow
Kemungkinan eksaserbasi asma, penurunan progresif fungsi paru-paru, atau risiko efek samping dari obat
Penilaian Frekuensi & keparahan eksaserbasi Penggunaan Koertikosteroid oral Urgent-care visits Fungsi Paru Biomarker noninvasif mungkin memainkan peran penting di masa depan
Impairment
Symptoms Nighttime awakenings Interference with normal activity Short-acting 2-agonist use for symptom control FEV1 or peak flow
Pasien 12 tahun
2 days/week
> 2 days/week
Gejala-gejala > sekali seminggu tetapi < sekali sehari Eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas dan tidur Gejala-gejala malam hari > 2x sebulan FEV1 or APE > 80% yang diperkirakan Variabilitas APE or FEV1 20-30%
Gejala-gejala setiap hari Eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas dan tidur Gejala-gejala malam hari > 1x seminggu Penggunaan b2-agonis inhalasi kerja pendek setiap hari FEV1 or APE 60-80% yang diperkirakan Variabilitas APE or FEV1 > 30%
STEP 4 : Severe Persistent
Gejala-gejala setiap hari Eksaserbasi sering Gejala-gejala malam hari sering Aktivitas fisik terbatas FEV1 or APE < 60% yang diperkirakan Variabilitas APE or FEV1 > 30%
Masuk Rumah Sakit atau Emergency Depaartment visits dalam sebulan terakhir
Airway inflammation
LABA
CS
Symptoms/exacerbations
2-Agonists
BRONCHOCONSTRICTION
Airway smooth muscle
Antigen
Macrophage Eosinophil
Barnes PJ
Corticosteroids
Complementary actions of long-acting b2-agonist(LABA) and corticosteroids on the pathophysiology of asthma.
Inflamasi ON :
Sel inflamasi
Enzym- Phospholipase A2
Inflamasi OFF:
Steroid berikatan dengan reseptor Kortikosteroid
Lipocortin menghambat enzim
Produksi Lipocortin
Kortikosteroid meningkatkan ekspresi reseptor b2 & melindungi mereka terhadap down-regulasi dalam menanggapi paparan jangka panjang b2-agonis, sedangkan b2-agonis dapat meningkatkan efek antiinflamasi dari kortikosteroid
TUJUAN
KOREKSI HIPOKSEMIA YANG SIGNIFIKAN
Rencana Aksi
Telepon Emergensi
Instruksi ke Pasien
Gunakan Inhalasi SABA
Sampai dengan tiga kali terapi masing-masing 2 sampai 4 semprotan inhaler dengan interval 20 menit atau Terapi nebulizer tunggal
RESPON BAGUS
INSTRUKSI
Teruskan 2-4 semprotan beta2agonist setiap 3 sampai 4 jam selama 24 sampai 48 jam jika perlu Untuk pasien yang menggunakan kortikosteroid inhalasi, gunakan dosis ganda selama 7 sampai 10 hari Hubungi dokter dalam waktu 48 jam untuk instruksi
RESPON INKOMPLET
INSTRUKSI
Beri 2 sampai 4 semprotan beta2agonist setiap 2 sampai 4 jam selama 24 sampai 48 jam jika perlu Tambahkan kortikosteroid oral selama 3 sampai 10 hari, setidaknya sampai gejala dan peak flow stabil Hubungi dokter segera (pada hari yang sama) untuk instruksi
SEGERA
RESPON BURUK Peak flow <50% prediksi atau Ditandai mengi, sesak napas atau batuk atau Distress parah dan nonresponsive atau Respon terhadap beta2-agonist berakhir <2 jam
INSTRUKSI
Beri tiga terapi masing-masing berupa 4 sampai 6 semprotan beta2agonist setiap 20 menit jika perlu kortikosteroid oral Hubungi dokter Pergi ke UGD atau panggil ambulan atau Telepon 9-1-1
FEV1 or PEF 50% to 80% predicted or personal best Pemeriksaan fisik : Gejala Sedang
Inhalasi SABA setiap 60 menit Kortikosteroid sistemik Lanjutkan terapi 1 sampai 3 jam, asalkan ada perbaikan
FEV1 or PEF <50% predicted or personal best Pemeriksaan fisik : Gejala berat saat istirahat, penggunaan otot bantu pernafasan, retraksi dada Riwayat : Pasien Resiko Tinggi Tidak ada perbaikan setelah terapi inisial
Oksigen Inhalasi SABA setiap jam atau diteruskan + inhalasi antikolinergik Kortikosteroid sistemik
RESPON KOMPLET
PULANG RUMAH
RESPON INKOMPLET
RESPON BURUK
PCO2 >42 mm Hg
Pemeriksaan fisik : Gejala berat, mengantuk, kebingungan
ICU
MANAGEMEN DI ICU
Inhalasi SABA setiap jam atau diteruskan + inhalasi antikolinergik Kortikosteroid IV Oksigen Kemungkinan intubasi dan ventilasi mekanik
KONDISI MEMBAIK
KIRIM KE BANGSAL
Controller:
Daily inhaled corticosteroid Daily long acting inhaled 2-agonist plus (if needed)
STEP Down
ASMA
CELLS Mast cells Eosinophils CD4 T cells macrophages LTD4,histamine, IL-4, IL-5, ROS +
VS
COPD
MEDIATORS
EFFECTS
Response steroids
+++