Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tahun
1885
Keterangan
Pengeboran sumur minyak pertama di Indonesia Sumur minyak pertama di Indonesia adalah sumur Telaga Tunggal No. 1, yang di gali pada bulan Juni 1885. Perusahaan yang dibentuk untuk mengambil dan mengolah minyak bumi dari sumur tersebut dinamakan Royal Dutch atau Shell Group. Industri perminyakan modern di Indonesia oleh P. Vandijk, seorang engineer Belanda di daerah Purwodadi - Jawa Tengah, tepatnya di desa Ngamba, melalui pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan tanah. Shell, Caltex dan Stanvac beroperasi di Indonesia Di awal abad 19 Shell menjadi produsen minyak utama yang beroperasi di kepulauan Indonesia yang pada saat itu disebut Netherlands East Indies. Pada Perang Dunia ke II, Caltex dan Stanvac mulai beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1940 Indonesia menjadi negara penghasil minyak terbesar di kawasan Timur Jauh dengan produksi sebesar 63 juta barrel per tahun. Zaman pendudukan Jepang Pada zaman pendudukan Jepang, operasi pengolahan dan penambangan minyak bumi berada di bawah supervisi Komandan Militer Regional Jepang. Selama masa pendudukan tersebut, Jepang berhasil menemukan ladang minyak di Minas. Untuk mengelola industri minyak tersebut pihak Jepang mendirikan dua sekolah untuk melatih tenaga-tenaga lokal menjadi pekerja di ladang-ladang minyak tersebut. Zaman Kemerdekaan Setelah merdeka dan menjadi negara yang berdaulat, industri perminyakan Indonesia harus melalui perjuangan yang panjang. Shell, Stanvac dan Caltex bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk mengatur explorasi dan ekploitasi minyak di Indonesia, yang lambat laun di lepaskan sepenuhnya kepada pihak Indonesia.
1870
Awal Abad 19
1600 - an
1900 - an
1926 1928 Pemboran 5 sumur oleh Pemerintah Belanda. 1971 1979 Pemboran 14 Sumur Eksplorasi (Kerjasama Dengan Pemerintah Selandia Baru). 1979 2003 Bor Sumur Pengembangan dan produksi.
No 1
LOKASI lepas
menandatangani
Production
Sharing Contract (PSC) dengan pemerintah memegang Indonesia hak 100% untuk untuk
mengoperasikan dua blok yaitu Blok lepas pantai Mahakam dan Unit Attaka yang kemudian
diperpanjang pada bulan Januari 1991 selama 20 tahun sampai tahun 2017 2 Juli 1970 Lepas mahakam pantai Pada bulan Juli 1970, INPEX melakukan kerja sama
pengoperasian dengan Total E&P Indonesie untuk Blok lepas pantai Mahakam dengan pembagian
bumi dan gas baru yang terbukti dengan produksi yang terus
Tambora, Blok Tunu dan Blok Peciko. 3 Juli 1977 Laut Natuna INPEX 35% berpartisipasi (yang lain 40%, sebesar adalah dan
ConocoPhillips
Natuna Selatan (South Natuna Sea Block B) dimana Lapangan Udang telah ditemukan. Sejak itu ditemukan lagi beberapa yaitu:
Lapangan Ikan Pari, Lapangan Belida, dan Lapangan Sembilang 4 1976 Lapangan Arimbi INPEX sudah menemukan dan mengembangkan struktur minyak dan gas baru di Lapangan Arimbi 5 1986 Lapangan Bima INPEX sudah menemukan
Lapangan Bima 6 Oktober 1986 Blok Lepas Pantai INPEX memperoleh saham di Lepas Pantai Sumatra Southeast
Pantai Tenggara
(Offshore
Sumatra Block) pada saat yang sama dengan perolehan di Blok Lepas Pantai Jawa Barat Laut.
16 November 1998
Blok Masela, Laut INPEX melalui INPEX Masela Arafura Ltd telah melakukan kegiatan eksplorasi hidrokarbon di Blok masela, dengan kepemilikan
saham 100%. blok Masela sendiri, dengan luas area saat ini lebih kurang
4.291,35 km, terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara
pengeboran
eksplorasi pertama yaitu sumur Abadi-1 yang terletak di tengahtengah struktur Abadi dengan kedalaman laut 457 meter dan total kedalaman 4.230 meter. Dari tes uji kandungan sumur Abadi-1 ini, yang dilakukan pada batu pasir Formasi Plover, dialirkan gas sebesar 25 MMSCFD (juta kaki kubik/hari) dan 260 BO 9 11 Juni 1997 lepas pantai INPEX mulai melakukan
Kalimantan Timur
eksplorasi di Blok Saliki, lepas pantai Kalimantan Timur, dimana INPEX membagi saham dengan Total E&P Indonesie sebesar 50%-50%.
10
6 November 2002
Blok
lepas
(7,5%)
Mahakam Utara.
UNOCAL Blok
mengoperasikan