Vous êtes sur la page 1sur 3

ACUAN :

Lateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet ,harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, di antaranya adalah : 1. Faktor di kebun (jenis klon,sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain) 2. Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi,musim kemarau keadaan lateks tidak stabil) 3. Alat-alat yang digunakan dalam penggumpalan dan pengangkutan (yang baik terbuat dari alumunium atau baja tahan karat) 4. Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki,jarak,jangka waktu) 5. Kualitas air dalam pengolahan 6. Bahan-bahan kimia yang digunakan 7. Komposisi lateks Dari bahan-bahan yang terkandung dalam lateks segar masih terdapat fraksi kuning latoid (2-10 ppm),enzim peroksidase dan tyrozinase. Fraksi kuning dianggap normal bila mencapai 0,1 1,0 mg tiap 100 gram lateks kering. Kandungan karet kering untuk sit (sheet) dan krep (crepe) adalah 93%, sedangkan kandungan air antara 0,3-0,9%. Bila kadar air lebih tinggi yang disebabkan oleh pengeringan yang kurang sempurna atau penyimpanannya dalam ruangan yang lembab,maka pertumbuhan bakteri dan jemur akan terjadi dan lazimnya disertai dengan timbulnya bintik-bintik warna dipermukaan lembaran. Bintik-bintik ini merusak kualitas dan menyebabkan produk tersebut tidak disukai dalam perdagangan.
(Hendy, 2012 on http://budidayareviewkaret.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html)

Pasokan Bahan Baku Sistem pasokan bahan baku dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan lateks di kebun (TPH) oleh para petani yang kemudian diangkut ke pabrik. Bahan baku lateks akan tersedia setiap hari karena penyadapan selalu dilakukan setiap hari. Sumber Bahan Baku Industri Karet Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang tidak memiliki kebun harus berusaha untuk mendapatkan bahan baku dari perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung ataupun melalui lelang yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. Kondisi Bahan Baku (Kuantitas, Kualitas dan Kontinuitas) Kondisi bahan baku industri karet baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas pasokan dipengaruhi oleh sumber bahan baku itu sendiri. Pada perkebunan besar hal ini tidak begitu menjadi masalah. Bahan baku yang berasal dari perkebunan karet rakyat yang biasanya sangat bervariasi kualitasnya. Untuk menjaga kualitas dan kontinuitas bahan baku, maka dilakukan pengawasan pada tiap penyadap. Dari hasil penyadapan, dapat ditentukan. 1. Bobot atau isi lateks : Penyadap menuangkan lateks dari ember-ember pengumpul ke dalam ember-ember takaran melalui sebuah saringan kasar dengan ukuran lubang 2 mm, maksudnya untuk menahan lump yang terjadi karena prakoagulasi. 2. Kadar Karet Kering (KKK) : Penentuan kadar karet kering (KKK) sangat penting dalam usaha mencegah terjadinya kecurangan para penyadap. Lateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, sebagai berikut. 1. Faktor dari kebun (jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain). 2. Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau keadaan lateks tidak stabil). 3. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang baik terbuat dari aluminium atau baja tahan karat). 4. Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu). 5. Kualitas air dalam pengolahan. 6. Bahan-bahan kimia yang digunakan. 7. Komposisi lateks. Untuk mengetahui susunan bahan-bahan yang terkandung dalam lateks dapat dilihat pada tabel Dari bahan-bahan yang terkandung dalam lateks segar masih terdapat fraksi kuning latoid (2-10

ppm), enzim peroksidase dan tyrozinase. Fraksi kuning dianggap normal bila mencapai 0,1-1,0 mg tiap 100 gram lateks kering. Kandungan Bahan-Bahan dalam Lateks Segar dan Lateks yang Dikeringkan Bahan Kandungan karet Resin Protein Abu Zat gula Air Lateks Segar (%) 35,62 1,65 2,03 0,70 0,34 59,62 Lateks yang Dikeringkan (%) 88,28 4,10 5,04 0,84 0,84 1,00

Sumber: Setyamidjaja (1993)

Vous aimerez peut-être aussi