Vous êtes sur la page 1sur 15

Pembimbing : Dr. Agoes Kooshartoro Sp.PD Dr. Rini Zulkifli Dr.

Nelis Fitriah Handayani Nur Raihan Bt Mohd Hata 11-2010-219

Identitas pasien
Nama : Sdr. R Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 12 tahun Status perkawinan : Belum Menikah Pekerjaan Suku bangsa Agama Pendidikan Alamat : Pelajar : Jawa : Islam : SD : Griya Pelita Blok F3/B

ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak napas sejak 3jam SMRS

Keluhan tambahan Tidak ada batuk Tidak ada demam

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 jam SMRS. Suara nafas terdengar menciut. Dada tidak berasa nyeri saat bernafas. Sesak sering dirasakan selepas habis olahraga, saat capek dan malam hari. Tiada keluhan batuk, demam atau batuk pilek. Ada riwayat alergi makanan.

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah mengidap flek paru. Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu mempunyai riwayat asma dan alergi makanan. Riwayat Sosial : Pasien tidak merokok

PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran Keadaan umum Tinggi badan Berat badan Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan thorakoabdominal Keadaan gizi 29,54 kg/m) : Compos mentis : Tampak Sakit Sedang : 130 cm : 50 Kg : 110/70 mmHg : 100x /menit : 36,4oC : 28 x /menit,
: Berlebihan (IMT =

KEADAAN REGIONAL
Kepala : Leher : Kalvarium : Kel. Tiroid : tidak teraba simetris,deformitas(-) Trakea : di tengah Mata : konjungtiva anemis KGB : tidak teraba, /-, sklera ikterik massa (-) -/JVP : 5 - 2 cmH2O Hidung : septum nasi di tengah, deformitas (-), sekret -/Mulut : mukosa oral basah Telinga : sekret -/-, serumen +/+

KEADAAN REGIONAL THORAX


Paru: I: simetris dalam keadaan statis dan dinamis Pa: fremitus taktil simetris di kedua lapangan paru Pe: sonor dikedua lapang paru A: vesikuler, ronchi /-, wheezing +/+, ekspirasi memanjang Jantung : I: Ictus cordis terlihat di intracostal V Pa: IC teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra Pe: batas kanan linea sternalis dextra ICS IV, batas atas ICS II, batas kiri 2 jari medial dari linea midclavicularis sinistra ICS V

Keadaan Regional
Abdomen:
I: cembung Pa: supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-) , nyeri lepas (-) Pe: timpani seluruh kuadran A: bising usus (+), 8x/menit

Genitalia eksterna : tidak diperiksa Ekstremitas: akral hangat edema

RINGKASAN
Pasien laki-laki, 12 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 jam SMRS. Terdengar suara nafas menciut. Sesak dirasakan saat berolahraga, capek dan di malam hari. Ada riwayat alergi makanan. Ibu mempunyai riwayat asma dan alergi makanan. PF TD : 110/70 mmHg, Nadi : 100x/menit, RR: 28x/menit, Suhu : 36,4C, ekspirasi memanjang, Wheezing +/+,

Diagnosis kerja
Serangan asma ringan pada pasien dengan asma intermitten

Klasifikasi derajat serangan


Ringan Aktivitas Dapat berjalan Dapat berbaring Beberapa kalimat Mungkin terganggu Meningkat Umumnya tidak ada Lemah sampai sedang <100 Tidak ada <10mmHg >80% Sedang Jalan terbatas Lebih suka duduk Kalimat terbatas Biasanya terganggu Meningkat Kadang kala ada Keras 100-120 Mungkin ada 10-25mmhg 60-80% Berat Sukar berjalan Duduk membungkuk ke depan Kata demi kata Biasanya terganggu Sering >30 kali/menit Ada Keras >120 Sering ada >25mmHg <60%

Bicara Kesadaran Frekuensi nafas Retraksi otot-otot bantu nafas Mengi Frekuensi nadi Pulsus paradoksus APE sesudah bronkodilator [% prediksi] PaCO2

<45mmHg

<45mmHg

<45mmHg

Klasifikasi asma [GINA]


Asma intermiten Asma persisten ringan Asma persisten sedang Asma persisten berat

gejala < 1 x/minggu

gejala lebih 1 x/minggu, tetapi < 1 x/hari


serangan dapat menganggu aktivitas/tidur

gejala tiap hari

gejala menerus serangan sering timbul


aktivitas terbatas

di luar serangan tidak ada gejala serangan singkat, ringan

Serangan menganggu aktivitas/tidur. Menggunakan obat tiap hari (bronkodilator)

gejala malam < 2 x/bulan

gejala malam > 2 x/bulan

gejala malam lebih dari 1 kali/minggu

gejala malam sering timbul

Nilai APE dan VEP1 > 80% nilai prediksi

Nilai APE atau VEP1 > 80% nilai prediksi

Nilai APE atau VEP1 60-80% nilai prediksi

Nilai APE atau VEP1 kurang dari 60% nilai prediksi

PEMERIKSAAN ANJURAN
Untuk mendukung diagnosis kerja :
Darah rutin Prick test / patch test Test provokasi bronkus Rontgen dada

RENCANA PENGELOLAAN
O2 2 liter/menit Posisi setengah duduk Bronkodilator [agonis beta 2] nebulizer Kortikosteroid hirup

Vous aimerez peut-être aussi