Vous êtes sur la page 1sur 12

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata

Disusun Oleh : Ainun Dita Febriyanti 3609 100 019

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA BUATAN (BUILT ENVIRONMENT) TAMAN MINI INDONESIA INDAH ABSTRAK Salah satu bentuk pariwisata adalah pariwisata buatan (built environment). Taman Mini Indonesia Indah merupakan salah satu objek pariwisata buatan yang ada di Kota Jakarta. Keberadaan TMII mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman khasanah budaya, Potensi dari objek wisata ini cukup banyak, salah satunya sebagai sarana rekreasi yang bernilai budaya. Namun seiring dengan berjalannya waktu keberadaan TMII mulai tergeser dengan budaya asing. Permasalahan yang terjadi di TMII dianalisa melalui ketersediaan berbagai faktor pengembangan kegiatan wisata yang terdiri dari daya tarik wisata, sarana prasarana dan pengelolaan objek wisata, serta menggunakan pendekatan Travel Experience dan Hospitality Service. Untuk merumuskan strategi pengembangan dilakukan dengan mentabulasi dari hasil analisa yang ada. Berdasarkan tahapan analisis tersebut dapat dirumuskan strategi pengembangan kawasan pariwisata buatan TMII salah satunya dengan mempertahankan eksistensi dari TMII melalui penggiatan promosi, meningkatkan variasi dan inovasi terhadap atraksi kawasan wisata sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung kembali ke TMII, serta meningkatkan kualitas peran serta pemerintah dalam hal pengelolaan TMII dan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola untuk menarik investor. Kata kunci: pariwisata buatan, hospitality service, travel experience, promosi.

ABSTRACT One of tourism is built environment. Taman Mini Indonesia Indah is one of built environment in Jakarta. The existence of TMII presents the diversity of Indonesia and the diversity of cultural treasures. This tourism object has so many potentials, one of them is as a recreation which is has a valuable cultural. Day by day the existence of TMII replaced by foreign cultures. The problems that occur in TMII analyzed by the availability of various development factors of tourism activities, consist of tourism attraction, facilities and tourism management, and also by using the approaches of Travel Experience and Hospitality Service. To formulate development strategies carried out by tabulating the results of the existing analysis. Based on the analysis, can be formulated the development strategy of built environment TMII by maintaining the existence of TMII through promotion, increasing the variety and innovation to the tourist attractions, so that tourists visit back to TMII and also improving the quality of government's participation in management of TMII and coordinating with the relevant managers to attract investors. Keyword: built environtment, hospitality service, travel experience, promotion.

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah LATAR BELAKANG Kegiatan wisata tidak dapat khusus, pariwisata kota, dan pariwisata buatan (built environtment). Salah satu bentuk pariwisata adalah pariwisata

dipungkiri akan selalu menjadi kebutuhan dasar setiap manusia untuk

buatan (built environment). Pariwisata bentuk ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu wilayah yang tidak memiliki potensi asli yang dapat dikembangkan menjadi objek

menghilangkan kejenuhan yang dilakukan setiap hari. Arif (2006) dalam Hadinoto (1996) menyebutkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang

wisata. Dengan adanya pariwisata ini diharapkan akan meningkatkan

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain untuk menikmati perjalanan tersebut, bertamasya, dan berekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang

pendapatan asli daerah dengan menarik pengunjung dari wilayah lain. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang juga merupakan kota metropolitan memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi, dimana setiap hari masyarakat kota sibuk dengan kegiatan masing-masing dan penat akan

beragam. Berbicara mengenai pariwisata, di dalamnya mencakup berbagai upaya

pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan daya tarik wisata serta berbagai kegiatan dan jenis usaha pariwisata. Smith (1989) dalam Wardiyanta (2006) menyatakan bahwa secara substansi, pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang yang dimiliki seseorang. Pariwisata dapat

kemacetan lalu lintas yang ada. Kondisi kota yang padat ini membuat masyarakat membutuhkan suatu fasilitas rekreasi

untuk menghilangkan kejenuhan aktivitas sehari-hari baik bersama relasi maupun keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rekreasi, maka

disoroti dari berbagai sudut pandang karena Kompleksitas kekompleksitasannya. yang terkandung dalam

didirikanlah beberapa objek-objek wisata baik berupa wisata alam maupun buatan dimana masyarakat dapat berekreasi

pariwisata misalnya pariwisata sebagai pengalaman manusia, pariwisata sebagai perilaku sosial, pariwisata sebagai

tanpa perlu ke luar kota. Taman Mini Indonesia Indah atau lebih sering dikenal dengan TMII

fenomena geografik, pariwsata sebagai sumber daya, pariwisata sebagai bisnis, dan pariwisata sebagai industri. Pariwisata memiliki beragam

merupakan salah satu objek pariwisata buatan yang ada di Kota Jakarta.

Pengunjung TMII ini berasal dari berbagai daerah wahana kebhinekaan karena yang bangsa TMII sebagai suatu

bentuk dan jenis, seperti pariwisata alam, pariwisata budaya, pariwisata minat

mempresentasikan Indonesia dan

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah keanekaragaman khasanah dapat budaya, menimba Pada mulanya, TMII mencakup kawasan seluas 145 ha. Lahan ini pada awalnya merupakan lahan milik rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk pendirian taman miniatur.

sehingga masyarakat

pengalaman, pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat,

berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya

(www.tamanmini.com). Melihat potensi TMII yang telah dijelaskan di atas, dibutuhkan suatu

Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai, serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan bangunan-bangunan pokok serta

perencanaan pariwisata yang sustainable dalam rangka TMII mempertahankan sebagai objek

keeksistensian

pariwisata dalam lingkup nasional bahkan internasional. GAMBARAN UMUM Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah, yang diawali dari gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto pada tahun 1971 dan diresmikan oleh Pemerintah pada tanggal 20 April 1975. Keberadaan TMII ini

bangunan penunjang. Kawasan topografi TMII mempunyai Topografi

bergelombang.

semacam ini memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini. TMII dapat dengan leluasa ragamnya

menampilkan

beraneka

anjungan dan pergelaran lain. Akan tetapi ada pula kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya untuk tujuan upaya perataan lahan

mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman

tertentu,

misalnya

khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman,

pembuatan bangunan yang memerlukan lahan rata. TMII memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 27 anjungan daerah, 24 museum dan taman, 6 rumah ibadah, 5 sarana rekreasi, beserta sarana

pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan

benda-benda budaya.

penunjangnya, transportasi,

seperti rumah

akomodasi, makan, dan

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah bangunan-bangunan lain yang ikut antara lain: (1) Hotel dan Resto, (2) Art Shop dan Gallery, (3) Lease Of, (4) Public Transportation, (5) Tempat ibadah. Sedangkan wahana yang ada

melengkapi penampilan TMII. TMII tercatat sebagai kawasan wisata Indonesia yang paling banyak menggelar produk-produk kesenian

pada TMII antara lain: 1. Anjungan Daerah Anjungan daerah ini memiliki

daerah. Di tiap anjungan maupun di tiap sudut bagiannya, setiap hari terdapat pesona budaya daerah yang Atraksi-

anjungan dari seluruh provinsi di Indonesia yang pada saat itu hanya berjumlah 27 provinsi. 2. Wahana rekreasi Wahana rekreasi yang ada di TMII ini meliputi istana anak-anak Indonesia, perahu taman angsa among arsipel putra, Indonesia, taman Ria

dapatdisaksikan

pengunjung.

atraksi menarik yang pada akhirnya akan mendorong pengunjung untuk datang ke daerah tersebut manakala ada

kesempatan. Kesempatan yang dibuka luas oleh TMII di bidang seni budaya membawa dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah. Suasana kompetisi untuk menampilkan yang

Atmaja, Taman Renang Ambar Tirta, teater Wisata, Imax Keong Emas, TMII, Desa Titian

Transportasi

terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para seniman daerah untuk

Samirono, Kereta Gantung, teater tanah airku, dan panggung parkir utara. 3. Taman Flora Fauna Pada taman flora fauna ini terdapat berbagai macam taman bunga seperti anggrek, tanaman toga, kaktus,

menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas. Untuk menentukan kelompok kesenian yang akan tampil di TMII, tidak jarang didahului oleh serangkaian seleksi maupun festival tingkat daerah sehingga terpilihlah kelompok-kelompok terbaik

melati, dan bunga keong mas. Selain itu juga terdapat taman cokot yang merupakan kumpulan dari hasil-hasil

yang menjadi duta seni daerahnya ke TMII. Dalam peranannya sebagi "Wajah Indonesia" yang mewakili citra bangsa dan negara Indonesia, TMII kerap

dan

ciptaan

"Cokot"

seniman

pemahat dan pematung handal dan terkenai dari Bali, taman prasasti APEC, dan bangunan soko tujuh, serta taman fauna seperti taman akuarium air tawar, taman bekisar, taman burung. 4. Museum

dikunjungi oleh Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan dari negara-negara sahabat di seluruh dunia. Sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa rekreasi dan hiburan, TMII dilengkapi dengan berbagai fasilitas

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah Salah satu museum yang ada antara lain Museum Purna Bhakti Pertiwi 5. Bangunan dan Monumen Salah satu monumen yang ada di TMII adalah Monumen persahabatan negara-negara. 6. Sasono dan Gedung lainnya Sasono yang ada di TMII antara lain sasono Adiguno, Sasono Langen Budoyo dll
Gambar 1.1 Wahana Rekreasi TMII Sumber: www.tmii.com

Lebaran TMII, dan Panggung Gardu Bentar. Selama kurun waktu tiga tahun, yaitu antara tahun 2006-2008, pengunjung di TMII mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar -0,33% tiap

tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik Kunjungan Wisatawan TMII Tahun 2006-2008
1600000 1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 1464902 1318960 1094469

2006

2007

2008

Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan Depbudpar, 2009, diolah.

Apabila dilihat dari grafik yang ada,


Gambar 1.2 Anjungan Daerah TMII Sumber: www.tmii.com

jumlah kunjungan wisatawan TMII selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2006 jumlah wisatawan TMII sebesar 1.464.902 orang, berikutnya pada tahun 2007 sebesar 1.318.960 orang, dan pada tahun 2008 sebesar 1.094.469 orang. Sama halnya dengan objek wisata lain, TMII juga memiliki potensi yang

Dalam

mendukung

perannya

dapat dikembangkan, potensi tersebut antara lain adalah: Memiliki aksesibilitas yang baik

sebagai "Wajah Indonesia" yang mewakili citra bangsa dan negara Indonesia, TMII memiliki program-program yang nantinya diharapkan keeksistensian dapat TMII mengangkat sendiri. Program

sehingga mudah untuk dijangkau. Tersedianya sarana dan prasarana wisata yang memadai Mendapatkan penghargaan Jakarta berbagai dari macam DKI luar

tersebut antara lain Pekan Wira Budaya, Pekan Liburan Sekolah TMII, Pekan

pemkot organisasi

maupun

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah negeri bernilai sebagai budaya, sarana salah rekreasi satunya keberlangungan pariwisata di TMII dengan mengusung tema budaya dalam wisata buatan. c) Hospitality PEMBAHASAN DAN ANALISA Dalam melakukan evaluasi (penerimaan), yaitu

adalah Adikaryottama Wisata.

berkaitan dengan tata cara hidup tradisional dari masyarakat yang merupakan salah satu sumber yang amat penting untuk

terhadap suatu objek wisata buatan, dalam hal ini TMII, diperlukan faktor-faktor yang nantinya dapat membangun dalam pengembangan kawasan wisata ini.

ditawarkan

kepada

wisatawan.

Jika dalam wisata buatan TMII, masyarakat atau tuan rumah dapat dilihat sebagai pengelola ataupun pemerintah daerah yang

Berikut faktor-faktornya: 1. Aspek Lingkungan Buatan (man-made supply) Aspek lingkungan buatan menurut Yoeti sesuatu (1985), merupakan segala

berwenang terhadap pengelolaan TMII. 2. Aspek Prasarana dan Sarana Wisata Aspek prasarana dan sarana dinilai berdasarkan yang terdiri faktor-faktor sarana kualitas dan

yang terdapat

di daerah

tujuan wisata yang merupakan buatan manusia. Kriteria-kriteria yang

termasuk dalam lingkungan buatan adalah : a) Atraksi definisi Wisata, segala yang sesuatu memiliki sajian

wisata

transportasi. Hal-hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana wisata terkait beberapa atribut, yaitu : a) Recreative sarana and Sportive yaitu atau semua

wisata yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan dinikmati. Atraksi wisata dapat berupa kesenian tari-tarian, rakyat nyanyian, tradisional,

rekresi,

fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan rekreasi dan olah raga. Jika dalam objek wisata TMII, aspek rekreatif yang

upacara adat, dan lain-lain. b) Benda-benda berupa bersejarah, keagamaan indikatornya monumen perpustakaan, tradisional sangat dan tradisional, yaitu

didasarkan pada pengembangan rekreasi budaya. b) Residential Tourist Plant, yaitu fasilitas yang dapat menampung kedatangan berbentuk wisatawan akomodasi yang wisata.

faktor

benda-benda dan

kebudayaan dengan yaitu;

beberapa adanya bersejarah, kerajinan yang

Fasilitas ini terdiri dari penginapan hotel atau tempat makan atau restoran.

(handicraft)

menunjang

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah c) Sarana pelengkap atau penunjang kepariwisataan tourism (suplementing sarana ini 3. Faktor Penentu Pengembangan

Kawasan Wisata Terdapat yang beberapa faktor penting terhadap wisata,

superstructure), atau

pelengkap adalah

penunjang -tempat fasilitas fungsinya

berpengaruh kawasan

tempat

yang untuk tidak

pengembangan antara lain :

menyediakan rekreasi yang

a) Daya tarik wisata, meliputi citra kawasan wisata, keadaan alam kawasan wisata b) Fasilitas wisata, meliputi sarana pokok pariwisata, sarana wisata, dan atraksi

hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang

terpenting adalah untuk membuat wisatawan dapat lebih lama tinggal di tempat wisata. d) Sarana penjualan yaitu berupa toko-toko yang menjual barangbarang souvenir atau benda-benda lainh khusus wisatawan. e) Utilitas, yaitu terkait dengan

pelengkap pariwisata, dan sarana penunjang pariwisata. c) Infrastruktur prasarana pariwisata. d) Transportasi, meliputi aksesibilitas dan infrastruktur transportasi e) Pengelolaan, meliputi sumber wisata, ekonomi dan meliputi sosial

ketersediaan listrik dan sanitasi seperti tersedianya toilet dan air bersih. f) Prasarana sosial yang juga sangat penting adalah sarana pendidikan dan kesehatan. g) Transportasi, pengangkutan yang dapat membawa wisatawan dari daerah asalnya menuju tempat wisata. Dalam aspek ini terdapat dua hal yang terkait yaitu

daya manusia pegelola, koordinasi antar dinas diversifikasi paket

wisata kelembagaan dan promosi. f) Sosial Budaya, meliputi partisipasi masyarakat, masyarakat. Berdasarkan aspek yang terkait dengan tersebut, permasalahan sumberdaya dapat yang wisata buatan kebudayaan

ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas. Sarana

diidentifikasi terdapat pada

transportasi terkait dengan moda kendaraan yang digunakan dalam perjalanan menuju tempat wisata. Sedangkan kemudahan tujuan wisata. aksesibilitas mencapai adalah kawasan

kawasan wisata TMII, yakni sebagai berikut : 1. Aspek Lingkungan Buatan a. Atraksi wisata Kurangnya variasi atraksi-

atraksi yang ditampilkan

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah Kurang aktualnya daya tarik wisata dengan perkembangan yang terjadi (misalkan jumlah provinsi yang ada sekarang tidak sesuai dengan jumlah anjungan daerah di TMII) b. Hospitality (penerimaan) Hospitality buatan oleh dalam pariwisata dipengaruhi pengelola. yang kurang ini Peran pemerintah dalam hal yang

pengembangan

wisata

masih kurang baik, baik dalam hal segi koordinasi, kebijakan,

pendanaan, dll. c. Sosial budaya Masyarakat Indonesia yang lebih tergiur dengan budaya asing

sangat pihak

karena pengaruh perkembangan IPTEK. Kurangnya kesadaran

Pengelolaan ada di

anjungan TMII Hal

masyarakat mengenai pentingnya kebudayaan Indonesia. Pada yang dasarnya, hal terpenting dalam

diperhatikan.

menunjukkan kurang baiknya penerimaan yang diberikan

harus

dipenuhi

oleh pihak pengelola TMII. Tidak adanya guide yang dapat memberikan informasi wisatawan Sedangkan berdasarkan faktor arahan kepada dan para

pengembangan pariwisata yaitu adanya konsep hospitality service dan travel experience. Hospitaly service merupakan pelayanan keramah-tamahan dari tuan rumah, maksudnya adalah dalam

pengembangan wisata, harus dipastikan bahwa pengunjung akan memperoleh pelayanan keramah-tamahan tersebut,

penentu pengembangan kawasan wisata, permasalahan yang terdapat pada TMII antara lain: a. Daya Tarik Wisata; kurangnya

sehingga pengunjung akan merasakan kepuasan dan pada akhirnya memiliki keinginan untuk berkunjung kembali pada kawasan wisata tersebut di kemudian hari. Sedangkan travel experience

promosi dan pencitraan dari pihak pengelola untuk menarik minat pihak lain dalam hal kerjasama

pengembangan kawasan wisata ini b. Pengelolaan Tidak adanya investor modal TMII, yang untuk karena satu

merupakan suatu pengalaman perjalanan pengunjung dalam mengunjungi kawasan wisata. Dalam hal ini, tuan rumah (pihak pengelola) harus menyediakan

menanamkan pengembangan dianggap objek

pengalaman perjalanan bagi pengunjung semenarik mungkin, misalnya mengenai keunggulan dari kawasan wisata tersebut agar pengunjung memperoleh

sebagai

salah

wisata

yang

kurang

menjanjikan

pengalaman yang tidak terlupakan. Kedua

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah konsep tersebut dapat dituangkan dalam aspek pariwisata, diantaranya: fasilitas, infrastruktur, transportasi, guide, promosi, keamanan dan kenyamanan. Berdasarkan pendekatan travel
No 1

Tabel 1.2 Analisis Permasalahan dengan Pendekatan Travel Experience


Permasalahan Analisa Atraksi wisata: a. Pengalaman a. Kurangnya berwisata variasi merupakan inti dari travel atraksiexperience yang atraksi yang ingin diperoleh ditampilkan para wisatawan. b. Kurang Dalam TMII aktualnya atraksi dan daya tarik suguhan budaya wisata yang menarik dengan sangat perkemba diperlukan untuk ngan yang menarik minat terjadi pengunjung. (jumlah Atraksi wisata anjungan yang monoton daerah di dan tidak TMII tidak menarik sesuai membuat para dengan pengunjung jumlah tidak puas dan provinsi malas untuk yang ada kembali ke objek sekarang) wisata tersebut b. Untuk meningkatkan daya tarik wisata di TMII diperlukan suatu aktualisasi budaya yang ada di Indonesia, serta menampilkan berbagai macam jenis budayanya, misalnya tarian, nyanyian,dll. Bukan hanya menampilkan bangunan dan benda mati yg cenderung membosankan Strategi Pengembangan a. Meng-update jumlah anjungan dan budaya yang ada di setiap anjungan b. Meningkatkan kreativitas pengelola dalam variasi atraksi-atraksi yang ditampilkan c. Membentuk suatu image tahunan (periodik) dengan tema yang berbeda untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung kembali, misalnya dengan membuat karnaval/parade budaya, konser musik daerah, dll

experience dan hospitality service, potensi dan kendala tiap-tiap faktor sebagai berikut:
Tabel 1.1 Analisis Permasalahan dengan Pendekatan Hospitality Service
No 1. Permasalahan Analisa Strategi Pengembangan a. Meningkatkan peran pemerintah dalam pengelolaan objek pariwisata pada umumnya dan objek pariwisata budaya pada khususnya b. Memperlengkap sarana dan prasarana yang mungkin masih dibutuhkan c. Memberikan guide yang diperlukan oleh pengunjung

tersebut

Hospitality a. Kurangnya (penerimaan): pengelolaan a. Hospitality menunjukkan dalam kurang pariwisata baiknya buatan penerimaan sangat yang dipengaruhi diberikan oleh oleh pihak TMII. Sebagai pengelola. tuan rumah Pengelolaan yang baik dan anjungan di sesuai TMII kurang dengan diperhatikan. konsep hospitality Hal ini service, TMII menunjukkan kurang harus lebih baiknya memperhatipenerimaan kan yang pengelolaan diberikan sebagai salah oleh pihak satu bentuk TMII. pelayanannya b. Tidak adanya kepada guide yang pengunjung dapat b. Tidak adanya memberikan pendampiarahan dan ngan dari informasi pihak kepada para pengelola wisatawan dalam memberikan arahan dan informasi akan mengurangi tingkat kenyamanan pengunjung.

Sumber: Hasil Analisa, 2012 Tabel 1.3 Analisis Permasalahan Berdasarkan Faktor Penentu Pengembangan Wisata
No 1 Permasalahan Analisa a. Daya tarik a. Promosi sangat wisata diperlukan Kurangnya dalam menarik promosi para dan pengunjung pencitraan TMII. Melalui dari pihak promosi pengelola tersebut untuk diberikan Strategi Pengembangan a. Membentuk image positif TMII serta meningkatkan promosi kepada masyarakat.

Sumber: Hasil Analisa, 2012

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah
No 1. Permasalahan Analisa Strategi Pengembangan a. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan koordinasi antara pengelola dan pemerintah dalam rangka menarik investor b. Perlunya intervensi pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan ketertarikan terhadap budaya Indonesia kepada masyarakat secara umum c. Mengadakan sosialisasi terkait kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertahanan budaya nasional sebagai eksistensi identitas bangsa d. Menguatkan pariwisata budaya asli agar tidak kalah dengan masuknya budaya asing ke wilayah nusantara

buatan yang ada di Indonesia, khususnya di Jakarta. TMII merupakan taman yang mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman

2.

3.

menarik pencitraan minat pihak dan lain dalam pembentukan image yang hal kerjasama diinginkan pengembapengelola ngan wisata untuk budaya pengembatersebut ngan TMII b. Pengelolaan b. Pengelolaan Tidak yang baik adanya yang investor didukung yang oleh hospitality menanamdan travel kan modal experience untuk pengemyang baik, bangan secara TMII. otomatis Peran akan menarik pemerintah minat dalam hal investor pengemuntuk turut bangan mengembang wisata kan kawasan masih wisata ini kurang baik c. Kurangnya dari segi kesadaran koordinasi, dan kebijakan, ketertarikan pendanaan masyarakat ,dll. akan budaya c. Sosial sangat budaya mempengaru Masyarakat hi kurangnya Indonesia minat yang lebih masyarakat terdiur sebagai calon budaya pengunjung asing TMII karena pengaruh perkembangan IPTEK Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebudayaan Indonesia

khasanah budaya. Permasalahan yang terjadi dalam pengembangan objek wisata TMII dapat dianalisa ketersediaan berbagai faktor pengembangan kegiatan wisata yang

terdiri dari daya tarik wisata, sarana prasarana dan pengelolaan objek wisata. Berdasarkan bahwa hasil analisa, diketahui

seluruh

faktor

pengembangan

yang ada di TMII belum tersedia secara maksimal. Selain itu, analisis permasalahan yang terjadi di TMII dianalisa dengan menggunakan Experience dan pendekatan Hospitality Travel Service.

Berdasarkan kedua pendekatan tersebut diketahui bahwa permasalahan yang

terjadi di TMII yaitu kurangnya kualitas penerimaan terhadap (hospitality) dan pengelola kurangnya

wisatawan

variasi atraksi serta aktualisasi travel ecperience yang dapat mewujudkan

pengalaman perjalanan yang melekat bagi pengunjung. Untuk masalah mengatasi permasalahan strategi

tersebut

diperlukan

pengembangan, mempertahankan eksistensi

diantaranya dari TMII

Sumber: Hasil Analisa, 2012

dengan meningkatkan

penggiatan variasi dan

promosi, inovasi

KESIMPULAN Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu obyek pariwisata

terhadap atraksi kawasan wisata sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung

kembali ke TMII.

10

Tugas Individu Perencanaan Pariwisata Kawasan Wisata Buatan Taman Mini Indonesia Indah DAFTAR PUSTAKA 453924.html pada tanggal 8

November 2012 Pukul 20.35 WIB. ____________. 2009. Data dan Informasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Yoeti, Oka A. 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung http://tamanmini.com Penerbit Angkasa.

dan Olahraga. Bappenas. Jakarta. Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Penerbit UI. Jakarta Hamzah, Yulia. 2012. TMII is The Truly Indonesia (Menuju Warisan Budaya Takbenda Dunia dengan Nominasi Best Practice). Siunduh dari

http://wisata.kompasiana.com/jalanjalan/2012/04/20/tmii-is-the-trulyindonesia-menuju-warisan-budayatakbenda-dunia-dengan-nominasibest-practice-456019.html pada

tanggal 9 November 2012 Pukul 17.45 WIB. Suprihardjo, Rima Dewi. 2012. Pengertian dan Masalah Pariwisata di Indonesia. Bahan Ajar Perencanaan Pariwisata. PWK ITS. Surabaya. Umilia, Ema. 2012. Komponen Kegiatan Pariwisata; Sarana dan Prasarana Kegiatan Pariwisata. Bahan Ajar

Perencanaan Pariwisata. PWK ITS. Surabaya. Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian

Pariwisata. Andi Offset. Yogyakarta. Wongso, Hendris. 2012. Ketika Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Mengejar Pengakuan Dunia. Diunduh dari

http://sosbud.kompasiana.com/2012/0 4/12/ketika-taman-mini-indonesiaindah-tmii-mengejar-pengakuan-dunia-

11

Vous aimerez peut-être aussi