Vous êtes sur la page 1sur 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK TERHADAP An.

K DI RUANG KEMUNING RSUAM

A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Dan Keluarga a. Nama klien Umur Jenis kelamin Agama Alamat Tanggal masuk RS Tanggal pengkajian Diagnosa medis No. RM Ruang : An.K : 2 tahun 9 bulan : Perempuan : Islam : Pekon ampat Lk.1, Keteguhan : 20 September 2012 : 22 September 2012 : Atresia ani : 026380 : Kemuning

b.

Nama Ibu Umur Pekerjaan Agama Pendidikan

: Ny.V : 28 tahun : Petani : Islam : SMP

c.

Nama Ayah Umur Pekerjaan Agama Pendidikan

: Tn.H : 31 tahun : Petani : Islam : SMP

d.

Saudara kandung
ANAK KE NAMA UMUR PENDIDIKAN KETERANGAN

An.K ( klien )

2 thn 9 bln

2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama : Nyeri

b. Riwayat Penyakit Sekarang Saat pengkajian pada tanggal 22 September 2012, Ibu klien mengatakan bahwa hari ini adalah hari kedua post op. anoplasti dan laparatomi. Luka post op. terdapat di kuadran 4 dengan panjang ( horizontal ) + 10 cm dan masih agak basah. Klien sering mengeluh nyeri pada bagian luka post op. laparatomi, dengan skala nyeri 4(1-10) seperti ditusuktusuk. Klien sering menangis karena luka post op. akan terasa sakit saat bergerak. Luka post op. laparatomi terdapat pus dan jahitan belum dibuka. c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Ibu klien mengatakan sejak lahir An.K tidak punya anus. Pada abdomen kuadran 4 terdapat stoma pasca operasi dua tahun yang lalu. Stoma tersebut sudah ditutup d. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami kelainan seperti An.K. e. Riwayat Kehamilan 1) Saat kehamilan a) ANC : Setiap satu bulan sekali ibu klien memeriksakan kehamilannya b) Imunisasi : Ibu klien mengatakan ia menerima imunisasi lengkap c) Ibu klien mengatakan tidak ada kejadian khusus atau abnormal saat kehamilan d) Nutrisi ibu klien saat hamil makan-makanan gizi seimbang sperti nasi, sayur, lauk-pauk, buah dan susu untuk ibu hamil.

2) Saat kelahiran a) Penolong b) Tempat : Bidan : Rumah Bersalin, di Teluk Betung

c) Usia janin d) Jenis persalinan e) Masalah saat kelahiran

: 9 bulan : Normal : Tidak ada

f. Imunisasi Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap No 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Imunisasi HB 0, BCG, Polio 1 DPT/HB 1, Polio 2 DPT/HB 2, Polio 3 DPT/HB 3, Polio 4 Campak Usia Pemberian 0 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 9 Bulan

g. Riwayat Tumbuh Kembang Fisik Ibu klien mengatakan anaknya tumbuh seperti anak-anak normal pada umumnya. Berdasarkan hasil pengkajian, berat badan klien kurang dari berat badan ideal anak seumurnya.

3. Pemeriksaan Fisik a. Pengukuran Pertumbuhan 1) Berat badan sebelum sakit Berat badan setelah sakit 2) Tinggi badan : 76 cm : 12 kg : 10 kg

b. Keadaan umum 1) Suhu 2) Nadi 3) Pernafasan : 37, 8 0C : 76 x/menit : 28 x/menit

c. Head to toe 1) Kepala 2) Mata 3) Hidung 4) Mulut 5) Telinga 6) Leher 7) Dada : Rambut tidak rontok, kulit kepala bersih, tidak ada lesi : Simetris, ananemis, anikterik, reflek pupil baik. : Tidak ada sekret, tidak sianosis, bernafas normal : Mukosa bibir kering, lidah bersih, gigi terdapat karies : Simetris, tidak mengeluarkan cairan. : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan baik : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, diperkusi sonor, suara nafas vesikuler 8) Abdomen : Terdapat luka post op. laparatomi di kuadran 4 dengan panjang + 10 cm, luka agak basah, terdapat pus. Terdapat stoma pasca operasi 2 tahun yang lalu. Stoma tersebut sudah ditutup. 9) Genitalia : Terpasang kateter. Pada anus terdapat dengan panjang + 4 cm, berwarna merah hati, digunakan sebagai pengganti stoma yang telah ditutup. 10) Ekstremitas : Klien tidak mempunyai kelainan pada bentuk tulang, dan tidak mengalami fraktur, tonus otot klien baik

4. Riwayat Kebutuhan Dasar Manusia a. Pola Nutrisi Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya biasa makan 3 kali dalam sehari Saat sakit : Klien makan 3x sehari dan menghabiskan dari porsi yang diberikan. Ibu klien mengatakan anaknya muntah setelah diberi makan makanan dari rumah sakit. Muntahan sebanyak makanan yang dimakan.

b.

Pola Cairan dan Elektrolit Sebelum sakit: Ibu klien mengatakan klien biasa minum + 5 gelas sehari Saat sakit : Ibu klien mengatakan klien + 2 gelas sehari. Terpasang infus RL 500 ml, 15 tetes/menit.

c.

Pola Oksigenasi Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami gangguan nafas Saat sakit : Ibu klien mengatakan klien saat sakit tidak mengalami gangguan nafas , RR:28 x/menit

d.

Pola Kebersihan Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari, pagi dan sore Saat sakit : Ibu klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit, klien hanya di lap di tempat tidur.Berdasarkan pengkajian didapatkan rambut klien tidak rontok kulit kepala bersih.Terdapat luka post op laparatomi di bagian abdomen kuadran 4 dengan panjang + 10 cm dan masih sedikit basah.

e.

Pola Aktivitas Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien selalu ceria dan bermain dengan temanteman sebayanya. Saat sakit : Klien hanya terbaring di tempat tidur karena luka post op. laparatomi dan anoplasti terasa sakit saat bergerak,

f.

Pola Istirahat dan tidur Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien biasa tidur 8-10 jam/hari Saat sakit : Ibu klien mengatakan klien hanya terbaring di tempat tidur. Klien tidur + 12 jam/hari.

g.

Pola Eliminasi Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien BAK 5-6 kali/hari, warna jernih, , berbau khas urine, BAB menggunakan kolostomi, konsistensi lunak. Saat sakit : Ibu klien mengatakan klien BAB 2x sehari dengan konsistensi lunak dan berwarna khas fases kuning kecoklatan.klien BAK menggunakan kateter dengan output + 300 ml/hari.

5. Riwayat Psikososial a. Psikologi Klien terlihat sering menangis dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan perawat atau dokter.

b.

Pola Pertahanan Keluarga Ibu klien mengatakan anaknya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan memperoleh perawatan yang baik.

c.

Sosial 1) Pola kultural 2) Pola rekreasi 3) Lingkungan fisik : Suku jawa : Keluarga klien jarang berekreasi : Keluarga tinggal di lingkungan banyak tetangga dan berinteraksi dengan bak 4) Agama : Islam

6. Tes Diagnostik

HEMATOLOGI Nama Tanggal Pemeriksaan : An. K : 19 September 2012

Pemeriksaan Hemoglobin LED Leukosit Hitung Jenis : Basophil Eosinophil Batang Begmen

Hasil 11,1 10 11.000 0 0 0 32

Normal/Satuan Lk. 13,5 - 18,0 gr/dl Wn. 12 - 16,0 gr/dl Lk. 0 - 10 mm/jam Wn. 0 - 20 mm/jam 4500 - 10.700/ul 0-1% 1-3% 2-6% 50 - 70 %

Limposit Monosit Trombosit Masa Perdarahan Masa Pembekuan

61 7 450.000 3' 9'

20 - 40 % 2-8% 150.000 - 400.000/ul 1 - 7 menit 9 - 15 menit

KIMIA DARAH Nama : An.K

Tanggal Pemeriksaan : 19 September 2012

Pemeriksaan Bilirubin Total Bilirubin Direk Bilirubin Indirek SGOT SGPT Alkali Phosphatase Gamma GT Ureum Creatinine Gula Darah Sewaktu 1.7 Therapi Ceftriaxone Metronidazole

Hasil 0,6 0,4 0,2 47 26 80 15 11 0,6 84

Normal/Satuan 0,2 - 1,0 mg/dl (Bayi <13,0 mg/dl) 0 - 0,25 mg/dl 0,1 - 0,8 mg/dl 6 - 25 u/l 6 - 30 u/l 6 - 35 u/l 6 - 45 u/l 64 - 306 u/l 80 - 360 u/l 5 - 25 u/l 8 - 38 u/l 10 - 40 mg/dl 0,9 - 1,5 mg/dl 0,7 - 1,3 mg/dl 70 - 200 mg/dl

500 mg/hr 250 mg/8 jam

IV IV

B.

ANALISA DATA

NO

DATA SENJANG

MASALAH KEPERAWATAN

ETIOLOGI

DS : Klien sering mengeluh nyeri pada bagian luka post op laparatomi DO : Klien sering menangis karena luka terasa sakit saat bergerak Skala nyeri 4 Nyeri seperti ditusuk-tusuk Luka post op laparatomi Nyeri Luka post op

laparatomi

terdapat di kw-4 dengan panjang +10 cm 2 DS : Ibu klien mengatakan luka post operasi laparatomi masih agak basah DO : Luka post op terdapat di kw-4 dengan panjang 10 cm Suhu klien : 37,8 oC Luka post op, jahitan belum dibuka Leukosit 11.000/ul Pada luka terdapat pus Infeksi Insisi pembedahan post laparatomi op

DS : Ibu klien mengatakan anaknya muntah setelah diberi makan DO : Nutrisi kurang dari Intake inadekuat

Klien menghabiskan porsi kebutuhan makanan yang diberikan Klien muntah setelah diberi makan, muntahan sebanyak

makanan yang dimakan Klien minum 2 gelas/hari Mukosa bibir kering Berat badan sebelum sakit 12 kg Berat badan setelah sakit 10 kg : :

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan dengan luka post op laparatomi 2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan post op laparaomi + anoplasti 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake inadekuat

C.

INTERVENSI NO TUJUAN DX 1 Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam 1. Kaji lokasi dan 1. Mengetahui keluhan klien 2. Berguna pengawasan keefektifan obat 3. Meningkatkan normalisasi analgetik organ 4. Menghilangkan tegangan abdomen 5. Dapat nyeri mengurangi fungsi dalam lokasi INTERVENSI RASIONAL

karakteristik nyeri 2. Kaji skala nyeri 3. Dorong ambulasi dini 4. Berikan posisi

diharapkan nyeri dapat berkurang kriteria hasil : Klien rileks Skala nyeri 0 Mampu beristirahat dengan baik terlihat dengan

nyaman 5. Kolaborasi Berikan

sesuai indikasi

Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam

1. Observasi TTV 2. Lakukan luka aseptik 3. Monitor balutan insisi dan perawatan

1. Dugaan

adanya

infeksi pada luka 2. Menurunkan resiko penyebaran bakteri 3. Memberikan

diharapkan bebas tanda infeksi pada luka,

meningkatkan penyembuhan luka

4. Berikan terhadap tentang

penkes keluarga perawatan

deteksi terjadinya infeksi 4. Pengetahuan

dini proses

dengan benar dengan kriteria hasil : Luka dengan tanpa pus Leukosit normal sembuh baik

luka 5. Berikan antibiotik

keluarga bertambah dan resiko terjadi infeksi berkurang 5. Menurunkan jumlah dan pertumbuhan

sesuai indikasi

organisme luka 3 Setelah dilakukan askep selama 3x24 jam 1. Monitor berat badan klien 2. Kaji mukosa bibir 3. Kaji mual / muntah klien 4. Beri hangat 5. Berikan cairan IV makan selagi 1. Mengetahui

pada

peningkatan nutrisi 2. Indikator langsung keadekuatan nutrisi 3. Gejala menurunkan masukan oral 4. Meningkatkan nafsu makan 5. Penggunaan parenteral memperbaiki kekurangan cairan dapat ini

diharapkan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : BB meningkat Mukosa lembab Klien menghabiskan porsi makan bibir

sesuai keperluan

yang diberikan

D.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Dx 1

Tanggal 22 2012 2. 3. sept 1.

Implementasi

Evaluasi

Paraf

Mengkaji lokasi dan S: Klien mengeluh nyeri pada bagian karakteristik nyeri Kaji skala nyeri Menganjurkan klien untuk ambulasi dini luka post op laparatomi O: - Klien menangis saat bergerak - Skala nyeri 4 A: Masalah nyeri belum teratasi

4.

Memberi nyaman

posisi P : Lanjutkan intervensi - Kaji skala nyeri - Anjurkan ambulasi dini - Pemberian analgetik

5.

Kolaborasi pemberian analgetik

22 2012

sept

1. Mengobservasi TTV klien 2. Mengganti balutan

S: - Ibu klien mengaatakan luka post operasi masih basah - Ibu klien mengatakan paham tentang perawatan luka

secara aseptik 3. Memonitor

insisi O: - luka post op jahitan belum dibuka Leukosit 11.000/UL Keluarga mengerti tentang perawatan Suhu klien 37,8 oC

bedah dan balutan 4. Memberi terhadap tentang luka 5. Kolaborasi pemeberian antibiotik ceftriaxone mg/hari metronidazol 500 injeksi, 250 penkes keluarga perawatan

A: Masalah infeksi belum teratasi P: lanjutkan intervensi Monitor TTV klien Mengganti balutan setiap hari Kolaborasi antibiotik pemberian ceftriaxone 500

mg/8jam parentral

mg/hari injeksi, metronidazol

250 mg/8jam parentral 3 22 2012 sept 1. Memonitor badan klien 2. Mengkaji bibir 3. Mengkaji mual / makan 15 berat S: Ibu klien mengatakan klien

muntah setelah diberi makan. mukosa O: - Klien mengahabiskan porsi makanan yang diberikan Klien muntah Muntahan sebanyak makanan yang dimakan Klien minum 2 gelas/hari Mukosa bibir kering BB klien : 10 kg

muntah klien 4. Memberi selagi hangat 5. Memberikan cairan IV RL

tetes/menit

A: keseimbangan cairan klien belum teratasi P: lanjutkan intervensi: Monitor BB Kaji mukosa bibir klien Monitor mual/muntah klien Anjurkan minum 2.500 ml/hari Beri cairan IV sesuai indikasi

23 2012

sept

1. Mengkaji skala nyeri S: Ibu klien mengatakan klien masih 2. Menganjurkan ambulasi dini 3. Kolaborsi Pemberian analgetik mengeluh nyeri saat bergerak O: Klien menangis saat bergerak Skala nyeri 3

A:Masalah nyeri belum teratasi P:Lanjutkan intervensi Kaji skala nyeri Anjurkan Ambulasi dini Pemberian analgetik

23 2012

sept

1. Memonitor klien 2. Mengganti setiap hari 3. Kolaborasi

TTV S: Ibu klien mengaatakan luka post operasi masih basah balutan O: - luka post op jahitan belum dibuka - Suhu klien : 37,5oC - Terdapat pus saat GB 500 A:Masalah infeksi belum teratasi injeksi, P:Lanjutkan intervensi 250 Monitor TTV klien Mengganti balutan setiap hari Kolaborasi antibiotik pemberian ceftriaxone 500

pemberian antibiotik ceftriaxone mg/hari metronidazol

mg/8jam parentral

mg/hari injeksi, metronidazol 250 mg/8jam parentral

23 2012

sept

1. Memonitor BB klien 2. Mengkaji bibir klien 3. Memonitor mual/muntah klien 4. menganjurkan minum ml/hari 5. Memberi cairan IV RL 15 tetes/menit 2.500 mukosa

S: Ibu klien mengatakan klien masih muntah berkurang O: - Klien mengahabiskan porsi makanan yang diberikan Klien muntah makan Klien minum 2 gelas/hari Mukosa bibir kering BB : 10 kg dari porsi namun jumlah telah

A: Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor BB Kaji mukosa bibir klien

Monitor mual/muntah klien Anjurkan minum 2.500 ml/hari Beri cairan IV RL 15

tetes/menit 1 24 2012 sept 1. Mengkaji skala nyeri S: Ibu klien mengatakan klien masih 2. Menganjurkan ambulasi dini 3. Kolaborsi Pemberian analgetik mengeluh nyeri saat bergerak O: Klien menangis saat bergerak Skala nyeri 3

A:Masalah nyeri belum teratasi P:Lanjutkan intervensi Kaji skala nyeri Anjurkan Ambulasi dini Pemberian analgetik

24 2012

sep

1. Memonitor klien 2. Mengganti setiap hari 3. Kolaborasi

TTV S: Ibu klien mengaatakan luka post operasi masih basah balutan O: - luka post op jahitan belum dibuka - Suhu klien : 37,6oC - Terdapat pus saat GB 500 A:Masalah infeksi belum teratasi injeksi, P:Lanjutkan intervensi 250 Monitor TTV klien Mengganti balutan setiap hari Kolaborasi antibiotik pemberian ceftriaxone 500

pemberian antibiotik ceftriaxone mg/hari metronidazol

mg/8jam parentral

mg/hari injeksi, metronidazol 250 mg/8jam parentral 3 24 2012 sep 1. Memonitor BB klien 2. Mengkaji mukosa S: Ibu klien mengatakan klien masih muntah namun jumlah telah

bibir klien 3. Memonitor mual/muntah klien 4. menganjurkan minum ml/hari 5. Memberi cairan IV RL 15 tetes/menit 2.500

berkurang O: - Klien mengahabiskan porsi makanan yang diberikan Klien muntah makan Klien minum 2 gelas/hari Mukosa bibir kering BB : 10 kg dari porsi

A: Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor BB Kaji mukosa bibir klien Monitor mual/muntah klien Anjurkan minum 2.500 ml/hari Beri cairan IV RL 15

tetes/menit

Vous aimerez peut-être aussi