Vous êtes sur la page 1sur 8

MODUL 10

Koordinasi lokasi arester Dengan tingkat isolasi Peralatan yang dilindungi 1. P e n d a h u l u a n


Untuk melindungi peralatan terhadap tegangan lebih surja digunakan arrester. Arrester modern dapat membatasi tegangan surja dibawah tingkat isolasi peralaan. Peralatan dapat dilindungi dengan menempatkan arrester sedekat mungkin pada peralatan tersebut dan tidak perlu menggunakan alat perlindungan pada tiap bagian peralatan yang akan dilindungi. Walaupun pengaruh gelombang berjalan akan menimbulkan tegangan yang lebih tinggi ditempat yang agak jauh dari arrester, peralatan masih dapat dilindungi dengan baik bila jarak dengan arrester dan peralatan masih dalam batas yang diizinkan.

Gambar : Gardu induk dengan perlindungan arester Untuk menentukan jarak maksimum yang diizinkan antara arrester dengan peralatan yang dilindungi dikenal dengan beberapa metoda. Salah satunya adalah metoda pantulan berulang. Metoda lain yang dianggap lebih teliti telah diberikan oleh Witzke dan Bliss.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Selanjutnya metode diatas telah dikembangkan dan disempurnakan oleh Clayton dan Powell.

2. Penggunaan teori pantulan berulang untuk menentukan jarak maksimum arrester dengan peralatan.
Jarak maksimum antara arrester dan peralatan atau panjang maksimum kabel penghubung dapat ditentukan secara pendekatan dengan menggunakan teori pantulan berulang yang telah dibicarakan pada bab terdahulu. Dengan menggambarkan diagram tangga dari semua gelombang yang timbul dapat ditentukan besar tegangan pada`setiap titik dalam system yangditinjau.

2.1. Jarak maksimum arrester dan dihubungkan dengan saluran udara

transformator

yang

Disini akan dibahas antara arrester dan tranformator bila dihubungkan langsung dengan saluran udara dan transformator dianggap sebagai jepitan terbuka.

Gambar : Transformator dan arrester terpisah sejarak S. Perlindungan yang baik diperoleh bila arrester ditempatkan sedekat mungkin pada jepitan transformator. Ea = tegangan percik arrester Ep = tegangan pada jepitan tranformator
Ir. Mustari Lama M.Sc.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

A = de/dt = kecuraman gelombang dating S = jarak antara arrester dan transformator v= kecepatan merambat gelombang Untuk keperluan analisa maka transformator dianggap jepitan terbuka, yaitu keadaan palin berbahaya, dimana koefisien terusan sama dengan 2. Apabila gelombang mencapai transformator, terjadi pantulan total, dan gelombang ini kembali ke kawat dengan polaritas yang sama. Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk merambat kembali kearester = 2 S/v. Bila arrester mulai memercik (sparkoper) tegangan jepitan arrester:
E a = At + A(t 2 S / v )

Dari penurunan rumus yang telah dilakukan diperoleh :


E p = E a + 2 AS / v

Harga maksimum Ep = 2 Ea

3. Menentukan panjang kabel maksimum penghubung antara arrester dan transformator menurut Witzke-Bliss
Untuk menghubungkan kawat transmissi ke gardu induk dapat dilakukan secara langsung atau melalui sepotong kabel. Pada sambungan kawat udara, arrester harus ditempatkan sedekat mungkin pada peralatan, atau jarak maksimumnya dapat diperoleh dengan metode yang baru dibicarakan terdahulu. Terjadinya pantulang berulang pada kabel menimbulkan tegangan yang tinggi pada titik sambungan dan dapat merusak isolasi kabel. Untuk melindungi kabel tersebut digunakan kabel seperti berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Gambar : Skema hubungan antara kawat transmissi dan transsformator melalui kabel serta aresternya dimana transformator direpresentasikan sebagai kapasitansi. Studi-studi dengan computer analog telah dilakukan oleh Witzke dan Bliss untuk menyelidiki perlindungan kabel terhadap surja. Hasil-hasil dari studi tersebut antara lain diberikan pada table 1 dan table 2. Namun perlu peralatan yang akan digunakan dibagi menjadi dua kelas : Kelas 1 : Peralatan Switchgear, transformator distribusi jenis kering dan transformator daya : Kelas 2 : Transformator berisolasi minyak dan transformator pengukuran jenis kering yang diisi sesuatu cairan. Tabel 1 Panjang maksimum yang disarankan untuk peralatan kelas I

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Tabel 2 Panjang maksimum yang disarankan untuk peralatan kelas II

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Perlindungan untuk peralatan kelas I terbatas pada TID peralatan, sedangkan peralatan kelas II dapat menahan surja yang melampaui TID kabel untuk suatu saat yang pendek. Tabel 1 dan 2 memberikan panjang kabel maksimum yang diperbolehkan untuk peralatan kelas I dan II antara 45 sampai dengan 200 kV. Bila panjang kabel itu dilampaui perlu dipasang arrester pada peralatan, selain arrester pada titik sambungan. Gambar berikut ini dapat digunakan untuk memeriksa kemampuan perlindungan dari suatu system. Data`tersebut dinyatakan dalam bentuk perbandingan (S/v)/F dan ZC/F, dimana : S = Panjang kabel, kaki atau meter v = kecepatan merambat surja, kaki/ det Z = impedansi surja kabel C = kapasitansi surja ekivalen dari peralatan, mikro-farad F = muka gelombang tegangan surja pada titik sambungan kabel, det

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Gambar : Perbandingan tegangan maksimum peralatan dan tegangan maksimum titik sambungan (Witzke - Bliss

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Tabel 3 Tegangan maksimum arrester untuk keperluan koordinasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Mustari Lama M.Sc.

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Vous aimerez peut-être aussi