Vous êtes sur la page 1sur 23

Lili Suriani 07060018

Pterygium merupakan kelainan bola mata yang umumnya terjadi di wilayah beriklim tropis dan dialami oleh mereka yang bekerja atau beraktivitas di bawah terik sinar matahari. Rata-rata prevalensi di Asia, adalah 1 dari 10 orang dewasa diatas 21 tahun. Pterygium sering ditemukan pada petani, nelayan dan orang-orang yang tinggal di daerah katulistiwa . Tingkat kekambuhan pada pasca ekstirpasi di Indonesia berkisar 35 % - 52 %

Identitas pasien Nama : Tn M Umur : 30 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Paok Tawah, Praya, Lombok Tengah Pekerjaan : Petani Status : Menikah Tanggal pemeriksaan: Senin, 16 April 2012 No. Rekam Medik : 031994

Keluhan utama : Benda asing pada kedua mata

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli mata RSUP NTB dengan keluhan benda asing pada kedua matanya , benda asing pada kedua mata dirasakan makin lama makin meluas tanpa disertai dengan rasa nyeri yang disadari pasien sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengaku perasaan mengganjal dikedua mata pasien sangat menggangu sejak 2 bulan terakhir. Pasien mengaku pada mata sebelah kanan lebih mengganjal dari mata sebelah kiri, pada mata kanannya pasien juga mengaku penglihatannya menurun rasanya seperti tertutup, selain itu pasien juga mengaku 3 bulan terakhir sering keluar air mata dari mata sebelah kanannya dan perasaan silau apabila terkena sinar matahari.

Sedangkan pada mata kiri, pasien hanya mengeluhkan perasaan mengganjal tanpa disertai dengan keluhan silau atau keluar air mata, keluhan pandangan kabur dari mata kiri disangkal oleh pasien. Pada kedua matanya pasien menyangkal adanya mata merah, gatal, kotoran mata , melihat dobel, pandangan seperti melihat terowongan selain itu pasien menyangkal adanya keluhan sakit kepala disertai rasa sakit pada mata dan mual muntah juga disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien mengaku pernah mengalami hal ini sebelumnya, karena keluhannya pasien pernah dioperasi pterygium 1 tahun yang lalu di RSUP NTB. Riwayat trauma (-), riwayat luka bakar (-), riwayat teriritasi bahan kimia (-), riwayat pernah sakit mata sebelumnya (-), pasien menyangkal adanya Hipertensi, DM dan asma.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengaku tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti yang di derita pasien saat ini.

Riwayat Alergi :

Pasien mengaku tidak ada alergi terhadap makanan atau obat-obatan

Riwayat sosial dan ekonomi :

Pasien merupakan seorang laki-laki berumur 30 tahun yang berprofesi sebagai petani dan tinggal didaerah Paok Tawah, Praya, Lombok Tengah, sehari-harinya pasien hanya bekerja di sawah karena hanya itu yang menjadi mata pencaharian utama keluarga pasien, apalagi 2 bulan terakhir adalah musim panen padi sehingga pasien mengaku sangat sibuk di sawah. Kesan ekonomi kurang.

Status Generalis
Keadaan umum : Baik Kesadaran/GCS : Compos mentis/ E4V5M6 Keadaan sakit : Ringan Kesan gizi : Cukup

Pemeriksaan Tanda Vital


TD Nadi RR Suhu : : : :

130/70 mmHg 84x/ menit 22x/menit 36,3 oC

No. 1. 2. 3.

Pemeriksaan Visus Pinhole Gerakan bola mata

Mata Kanan 6/15 6/15 Baik,

Mata Kiri 6/6 Tidak dilakukan

kecuali Baik

ke

segala

kearah atas seperti arah,

ada tahanan,
Nyeri gerak (-)

Nyeri gerak (-)

4.

Palpebra superior

Edema Hiperemi Bulu mata, arah pertumbuhan Margo palpebra Pseudoptosis

(-) (-) Normal

(-) (-) Normal

Krusta (-) (-)

Krusta (-) (-)

5.

Palpebra Inferior

Edema Hiperemi

Bulu mata, arah pertumbuhan Margo palpebra Krusta (-) 6. 7. Fisura palpebra Konjungtiva palpebra Superior 1,5 cm Injeksi konjungtiva (-), hiperemi (-), folikel (-) Inferior Injeksi konjungtiva (-) ,hiperemi (-), folikel (-) , Pertumbuhan fibrovaskular (+) yang mengakibatkan terjadinya perlekatan antara konjungtiva palpebra inferior dan konjungtiva bulbi

(-) (-) Normal

(-) (-) Normal

Krusta (-) 1,5 cm Injeksi konjungtiva (-), hiperemi (-), folikel (-) Injeksi konjungtiva (-), hiperemi (-), folikel (-)

8.

Konjungtiva bulbi

Pertumbuhan berbentuk konjungtiva

fibrovaskular Pertumbuhan segitiga yang meluas pada fibrovaskular berbentuk ke segitiga pada yang

kornea dari nasal melewati kornea konjungtiva

3 mm, permukaan tidak rata, meluas ke kornea dari berwarna lebih terang dari temporal melewati permukaan rata, berwarna dari

jaringan sekitarnya. Terdapat juga kornea, Pertumbuhan berbentuk konjungtiva fibrovaskular tidak segitiga yang meluas pada lebih

terang

ke jaringan sekitarnya.

kornea dari temporal, permukaan


tidak rata, berwarna lebih terang dari jaringan sekitarnya

Injeksi konjungtiva Injeksi siliar Simblefaron

(+) (-) (+)

(+) (-) (-)

9.

Kornea

Jernih Permukaan cembung Infiltrat (-) Pterigium (+)

Jernih Permukaancembung Infiltrat (-) Pterigium (+)

10.

Bilik mata depan

Kedalaman cukup Hifema (-) Hipopion (-)

Kedalaman cukup Hifema (-) Hipopion (-)

11.

Iris

Warna coklat Iridodialisis (-) Sinekia (-)

Warna coklat Iridodialisis (-) Sinekia (-)

12.

Pupil

Bentuk

Reguler

Reguler

Diameter

3 mm

3 mm

Refleks (direct)

(+)

(+)

Refleks (indirect)

(+)

(+)

13.

Lensa

Jernih

Jernih

14.

TIO

Palpasi

Kesan normal

Kesan normal

Mata kanan

Mata kiri

Mata seperti ada yang mengganjal Ditemukan jaringan pada bagian nasal di kedua mata Pada mata sebelah kanan seperti ada yang menutupi sehingga penglihatan menurun Sering keluar air dan silau pada mata Tahanan pada pergerakan bola mata kearah atas

Pterygium residif ocular dextra derajat 3 dan pterygium ocular sinistra derajat 1


1. 2.

3.

Penatalaksanaan Non farmakologis Farmakologik Pembedahan

Pasien sebisa mungkin menghindari debu, asap, dan angin. Untuk mencegah progresifitas, beberapa peneliti menganjurkan penggunaan kacamata pelindung ultraviolet. atau menggunakan topi

Dubia ad bonam

Pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke RSUP NTB dengan keluhan benda asing pada kedua mata dirasakan sejak 6 bulan yang lalu, dirasakan makin lama makin meluas tanpa disertai dengan rasa nyeri, pasien mengaku matanya seperti ada yang mengganjal sangat menggangu sejak 2 bulan terakhir. mata sebelah kanan lebih mengganjal dari mata sebelah kiri, pada mata kanannya pasien juga mengaku penglihatannya menurun rasanya seperti tertutup, selain itu pasien juga mengaku 3 bulan terakhir sering keluar air mata dari mata sebelah kanannya dan perasaan silau apabila terkena sinar matahari. Pada mata kiri, pasien hanya mengeluhkan perasaan mengganjal tanpa disertai dengan keluhan silau dan keluar air mata. Riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien adalah pterygium yang sdah dioperasi 1 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VOD 6/15 dan VOS 6/6. Pada pemeriksaan konjungtiva bulbi dan kornea didapatkan ada pembentukan fibrovaskular. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat didiagnosis bahwa pasien ini mengalami pterygium rekurens atau pterygium residif pada derajat 3 OD, serta pterygium OS derajat 1. Tindakan yang harus dilakukan adalah pembedahan untuk mata kanannya, hal ini dikarenakan pterygiumnya sudah mengganggu refraksi pada mata pasien. Operasi yang dilakukan untuk mencegah kambuhnya pterygium adalah autograf konjungtiva. Sedangkan pada mata kirinya hanya diberikan steroid topikal serta beberapa peneliti menganjurkan penggunaan kacamata pelindung ultraviolet. atau menggunakan topi tujuannya adalah untuk mencegah progresifitas. Prognosis baik pada pasien.

Perdami. 2006. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum & Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Perdami Riordan, Paul dkk. 2010. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC Ilyas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Vous aimerez peut-être aussi