Vous êtes sur la page 1sur 9

Pendidikan Antikorupsi untuk Anak Usia Dini

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan pendidikan anti korupsi di setiap jenjang pendidikan tak hanya dilakukan pada anak-anak suia sekolah. Menurut Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedi A. Rachim, pendidikan antikorupsi juga harus diberikan untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD). "Salah satu yang ditempuh KPK dalam memberikan pendidikan antikorupsi sejak dini adalah dengan membuat bahan bacaan untuk anak-anak seperti buku dongeng ini," katanya saat meluncurkan 6 seri buku 'Tunas Integritas' di rangkaian acara Indonesia Book Fair 2012 di Istora Senayan, Senin (19/11/2012). Dedi mengatakan, selama ini respon amanat undang-undang untuk memberikan pendidikan anti korupsi di semua jenjang sudah dijalankan KPK mulai dari jenjang TK sampai dengan perguruan tinggi. Untuk itu pada tingkat formal ini, KPK juga akan masuk ke wilayah PAUD. "Kami mengharapkan sejak dinilah anak-anak Indonesia tidak mengenal korupsi. Saat ini, paling tidal kami sudah melengkapinya dari Tingkat PAUD. Melalui buku ini, kami ingin menciptakan generasi baru yang anti korupsi," ujarnya.

KPK Minta Modul Pendidikan Antikorupsi Ditindaklanjuti

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedi A. Rachim mengatakan KPK sudah menyelesaikan pembuatan modul pendidikan antikorupsi yang akan diadopsi ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Seluruh modul untuk semua jenjang pendidikan formal sudah rampung dan diserahkan ke pemerintah sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dipimpin oleh Bambang Sudibyo. "Untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah pertama, modul pendidikan itu sudah dibuat dan sudah diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan sejak jaman Pak Bambang Sudibyo. Hanya saja modul itu belum juga ditindaklanjuti," kata kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (19/11/2012). Dedi menyayangkan bahwa modul itu belum juga ditindaklanjuti. Padahal, menurutnya, modul pendidikan yang sudah diuji coba ke 10 wilayah provinsi di Indonesia itu sudah dapat dilaksanakan secara utuh atau disisipkan di mata pelajaran di sekolah. Untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), lanjut Dedi, pendidikan antikorupsi ini bisa dintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Adapun untuk tingkat pendidikan menengah, kurikulum antikorupsi dapat dijadikan muatan lokal atau disisipkan ke dalam mata pelajaran lainnya. "Kami mendorong Kemdikbud untuk segera membuat kebijakan strategis dan memastikan apakah kurikulum itu akan disisipkan atau dikhususkan," tandasnya.

Pendidikan Antikorupsi Mulai Juni 2012

Jakarta, Kompas - Pendidikan antikorupsi di sekolah akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran baru 2012/2013, Juni mendatang. Pendidikan ini tidak hanya diberlakukan bagi siswa, tetapi juga bagi guru dan kepala sekolah serta diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan hal itu seusai menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang kerja sama pemberantasan tindak pidana korupsi, Jumat (9/3), di Jakarta. Kita ingin dunia pendidikan dan kebudayaan menjadi motor pencegahan korupsi melalui proses pembudayaan, ujar Nuh. Melalui pendidikan antikorupsi ini, Nuh berharap semua pihak menyadari bahaya korupsi bagi masyarakat dan menerapkan langsung dalam operasional sekolah. Hal itu, misalnya, sistem pengelolaan keuangan di sekolah menjadi lebih transparan, tidak ada pungutan, dan pengelolaan keuangan di sekolah semakin baik.

Abraham Samad Mendongeng Kisah Antikorupsi

JAKARTA- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, akan mendongeng soal kisah antikorupsi di depan ratusan siswa taman kanak-kanak di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2012). "Ketua KPK mau dongeng tentang anti korupsi kepada anak-anak dalam acara Indonesia Book Fair 2012," kata Kepala Bagian Informasi dan Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, saat dihubungi wartawan.

Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia Masih Buruk

JAKARTA - Genderang perang terhadap tindak pidana korupsi telah ditabuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak lama. Namun, berdasarkan data Transparency International Indonesia masalah korupsi tak teratasi dengan baik dan menempatkan Indonesia di peringkat 100 dari 183 negara pada 2011 dalam Indeks Persepsi Korupsi. Artinya, tidak ada perubahan signifikan yang terjadi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Persepsi tersebut rupanya diamini oleh 71 persen responden MNC Media Research di 10 kota di Indonesia. "Secara khusus, responden di Jayapura paling banyak yang menyatakan upaya Pemerintah memberantas korupsi buruk, sebanyak 80 persen, disusul oleh responden di Jakarta sebanyak 74 persen, Surabaya dengan 71 persen, dan Medan ada 70 persen," tulis MNC Media Research Polling kepada Okezone, Minggu (5/8/2012).

MENANAMKAN SIKAP ANTI KORUPSI MLUI KANTIN KEJUJURAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan antikorupsi sejak usia dini yang ditanamkan pada anakanak, ternyata dapat mengantar mereka menjadi seorang yang sukses di kemudian hari. Abraham Samad adalah contohnya. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku mendapatkan pendidikan antikorupsi sejak dini dari peran orangtuanya di rumah. "Saya belajar dari kapur tulis di sekolah dulu. Sesudah belajar itu, guru-guru biasanya membiarkan kapur tulis di kelas, karena mereka pikir, kapur tak ada harganya waktu itu. Saya suka membawa kapur tulis itu ke rumah untuk menggambar-gambar di papan tulis yang ada di rumah saya," tuturnya. . Abraham mengaku saat itu tak sadar bahwa kapur yang dibawanya ke rumah itu adalah bukan hak miliknya. Tetapi, kalau bukan orangtuanya yang mengingatkan, maka kapur itu sudah habis dipakainya untuk menggambar. "Pendidikan sejak dini yang ditanamkan orangtua saya begitu melekat. Ketika saya sampai di rumah, ibu saya bilang, kapur ini bukan hak milik kita, besok jangan kamu pakai kapur ini di rumah. Dan kembalikan pada guru di sekolah," kenangnya mengingat masa lalu. Abraham mengatakan orangtuanya selalu menunjukkan perhatian dengan teguran dan nasihat untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan hak miliknya. "Pagi-pagi saya mau berangkat ke sekolah naik sepeda bapak saya, tapi kapur yang sudah saya

siapkan untuk dikembalikan ke guru itu hampir lupa saya bawa. Dan lagi ibu saya mengingatkan saya untuk membawa kapur itu ke sekolah. Ini hal sepele, tapi membekas sejak dini," katanya lagi.

KPK Luncurkan Buku Pendidikan Antikorupsi untuk Anak Usia Dini

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan seri buku "Tunas Integritas" sebagai upaya melaksnakan pendidikan antikorupsi untuk anak usia dini.

Sewaktu kecil, saya pernah mencuri kapur tulis untuk dibawa pulang ke rumah. Namun sampai di rumah, ibu meminta saya untuk mengembalikan kapur tersebut karena perbuatan itu tidak baik. Saya pun mengembalikannya.
-- Abraham Samad

Buku "Tunas Integritas yang terdiri dari enam buku, masing-masing berjudul Ungu di Mana Kamu?, Ini, Itu? Hujan Warna-warni, Byuur, Ya Ampun!, danWuush diterbitkan berkat kerjasama KPK dan Forum Penulis Bacaan Anak (FPBA).

KORUPSI WISMA ATLET

KORUPSI WISMA ATLET Mekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya Sabtu, 7 Januari 2012 JAKARTA (Suara Karya): Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Melchias Markus Mekeng mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Tipikor, kemarin. Menurut Mekeng, dirinya ditugaskan dan dilantik sebagai Ketua Banggar sejak 19 Juli 2010, sementara anggaran untuk pembangunan wisma atlet dibahas dalam APBN Perubahan Tahun 2010. "Jadi saya belum menjadi bagian dari Banggar DPR RI, baik sebagai anggota, maupun Ketua Banggar. Tidak benar kalau Nazaruddin bilang biangnya atau Ketua Besar itu adalah saya," kata Mekeng kepada wartawan, kemarin. Dia melanjutkan, sesuai dengan siklus pembahasan APBN maka selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI dirinya mulai bertugas sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI sejak Juli 2010 dengan memulai Agenda Pembahasan APBN Tahun Anggaran 2011 dan seterusnya hingga saat ini.

TUGAS KLIPING

DISUSUN OLEH :

IRMA MIRANTI KELAS XB


MA ADDINUL QAYYIM TAHUN 2012

Vous aimerez peut-être aussi