Vous êtes sur la page 1sur 64

Prepared by : 1. Joko Setio Purnomo 2. M.Boby Putrananza 3. Meidi Gusnur Soleh 4. Muchamad Albarin 5. Muhammad Rizka 6.

zka 6. Novi Rahmad Wijay

Pengertian Dasar Mesin Milling


Suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar dimana pisau / cutter berputar pada tempat yang tetap dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan.

Prinsip Kerja Mesin Milling


Gerakan rotasi teratur yang terdapat pada alat potong atau Cutter sedangkan benda kerja diam.

Tujuan

Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.

Sistem Pemakanan
Pemakanan

pada proses milling terjadi karena ada kontak antara benda kerja dan mata alat potong yang tajam, kontak ini berupa gaya yang berbentuk gerakan putar alat potong yang akan menghasilkan sayatan terhadap benda kerja.

Diagram Sistem Pemakanan


(Cutting Motion)

Main Motion

Feed Motion

Adjusting Motion

Diagram Sistem Pemakanan


Main Motion
Gerakan yang akan memutar Alat potong / cutter untuk Menyayat Benda Kerja
Gerakan meja mesin untuk Penyayatan secara teratur & Konstan guna mencapai ukuran Yang dimaksud Gerakan yang ditimbulkan oleh Operator atau mesin untuk mencapai Kedalaman pemotongan yang dimaksud

Feed Motion

Adjusting Motion

Gerakan Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais ) Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :

1. Gerakan utama Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n. 2. Gerakan pemakanan ( Feeding ) Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s. 3. Gerakan setting ( Depth of Cut ) Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a / t.

JENIS-JENIS MESIN MILLING Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :

Mesin milling vertikal

. Mesin milling horisontal

Mesin milling universal

Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain : 1. Mesin milling copy

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama. Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut : a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya. b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya. Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut : a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah. b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

Mesin milling hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.

Mesin milling gravier

Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

Mesin milling planer

Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.

Mesin milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

Jenis Mata Potong dari Cutter Milling


1.

Mata Potong Muka (face milling cutter) Mata Potong Selubung (side milling cutter)

2.

Jenis Mata Potong dari Cutter Milling

Alat Potong Cutter

Berdasarkan fungsi dan bentuknya


1.Cutter face cutting

1.1 End Mill Cutter Merupakan cutter dengan potong pada ujung muka dan pada spiralnya, End Mill dibuat dari diameter 0.5 50 dengan tipe tangkai yang bermacam macam, yang bertangkai lurus dan ada yang konus.

sisi sisi mm ada

1.2 Shell End Mill Cutt erCutter type ini memiliki lubang berpasak pada bagian tengah cutter yang berfungsi untuk pemasangan pada arbor, dibuat dengan diameter antara 30 200 mm. Pada cutter ini terdapat sisi potong pada ujung muka dan pada sisi spiralnya.

2. Cutter side cutting

2.1 Plain Mill CutterCutter ini digunakan untuk pengefraisan horisontal dari permukaan yang datar. Memiliki bentuk hampir sama dengan SEMC tetapi cutter ini hanya memiliki sisi potong spiral pada bagian meingkarnya, dan memiliki lubang berpasak untuk pemasangan pada arbor.

2.2 Disk Cutter


Cutter ini memiliki bentuk pipih dan dapat digunakan pada pembuatan slot maupun slitting, sisi potong dari cutter jenis ini ada yang rata, dan ada juga yang zig-zag.

3. Cutter profil
3.1 Dove Tail CutterDove Tail Cutter digunakan untuk menghasilkan profil dove tail (ekor burung) pada benda kerja. Sisi potongnya berbentuk sudut 45o,60o atau 90o

3.2 T-slot Cutter T-slot Cutter digunakan untuk membuat alur berbentuk T. memiliki sisi potong di bagian yang melingkar, dengan sudut helix yang saling berlawanan. T-slot Cutter ada 2 jenis, yaitu T-slot dengan shank rata dan T-slot dengan shank berulir.

3.3 Prisma Cutter Cutter yang digunakan untuk menghasilkan profil V pada benda kerja, dengan sudut potong 45o, 600 dan 90o

3.4 Hobbing Cutter Cutter yang digunakan pada mesin milling hobbing, untuk menghasilkan profil berbentuk roda gigi (gear)

3.5 Modul Cutter Cutter ini digunakan untuk membuat roda gigi dengan modul tertentu, dan menggunakan mesin milling konvensional dalam pengerjaannya, bentuknya hampir sama dengan cutter hobbing tetapi pipih.

* Berdasarkan fungsi pengerjaannya


1.Cutter roughing Cutter yang digunakan untuk proses roughing pada benda kerja, dimana proses pengerjaan dilakukan dengan depth of cut yang besar

Cutter finishing
2.Cutter finishing
Cutter yang digunakan untuk proses finishing, dengan depth of cut yang lebih sedikit dibandingkan proses roughing, dan biasanya menghasilkan permukaan yang lebih halus

* Berdasarkan arah putarannya


3.1Cutter putaran kiriApabila putaran cutter berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam. 3.2Cutter putaran kananApabila putaran cutter searah dengan arah putaran jarum jam.

* Berdasarkan material benda kerja


Cutter type N ( normal ) Digunakan untuk material yang normal sampai 70 ( kg/mm2), Sudut potong ( ) tidak begitu besar 73o, Sudut spiral ( ) tidak begitu besar 30o, Kisarnya tidak begitu besar sehingga mempunyai jumlah gigi yang tidak begitu banyak, Pemakan untuk tiap gigi tidak begitu besar.

Cutter type H ( keras ) Digunakan untuk material yang ulet dan keras ( baja panduan, baja tuang, Spk ) sampai 100 ( kg/mm2), Sudut potong ( ) besar 81o, Sudut spiral ( ) kecil 25o, Kisarnya kecil sehingga mempunyai jumlah gigi yang banyak, Pemakan untuk tiap gigi kecil. Cutter type W ( lunak ) Digunakan untuk material lunak, Sudut potong ( ) kecil 57o, Sudut spiral ( ) besar 35o, Kisarnya besar sehingga mempunyai jumlah gigi sedikit, Pemakan untuk tiap gigi besar.

Alat Potong Selain Cutter


1. Alat potong twist drill
Alat potong yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja, tangkainya ada yang silindris dan ada yang konus.

2.Alat potong reamer Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang, dan biasanya lubang yang dihasilkan berukuran presisi (ISO).

3.Alat potong thread ( Tap / Sney )

Alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam / luar pada benda kerja. Ukurannya ada yang metric (mm) ada yang Whitworth (inchi)

4. Alat potong boring

Alat potong yang digunakan untuk memperbesar lubang, atau membuat lubang khusus yang tidak bisa dikerjakan dengan Twist Drill ataupun Reamer.

Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)

Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)
1. Beban minimum ke maximum 2. Hasil permukaan kurang baik sebab pada beban max. akan terjadi hentakan. 3. Umur pakai cutter kurang lama karena terdapat gesekan sisi potong sebelum menyayat. 4. Benda Kerja harus terpegang kuat supaya tidak terangkat. 5. Bisa dipakai untuk semua jenis mesin.

Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)

Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)
1. Beban maximum ke minimum 2. Tidak ada hentakan sehingga hasil permukaan
halus 3. Benda kerja aman / tidak terangkat 4. Dapat untuk mengerjakan benda-benda yang tipis 5. Mesin yang dipakai harus kokoh & tidak kocak

Kecepatan Putar

1000xCS n xD
n CS D = kec.putaran (rpm) = Cutting Speed (m/menit) = Diameter benda kerja (mm)

Kecepatan Potong / Cutting Speed

Besarnya Cs. Dipengaruhi oleh :


1. Material alat potong / ketajaman 2. Material Benda Kerja 3. Kedalaman pemakanan 4. Pencekaman Benda Kerja 5. Jenis pengerjaan 6. Kondisi Mesin

Pencekaman Benda Kerja


1.

2.
3. 4. 5.

Vice / Tanggem Rotary table Fixture Chuck Clamp + Bolt & Nut Dividing Head

Pencekaman Benda Kerja


1.Vice
Fixed Vice
Tanggem yang tidak bisa dirubah / diputar posisinya.

Pencekaman Benda Kerja


1.Vice
Swivel Vice Tanggem yang bisa diputar ke arah mendatar

Pencekaman Benda Kerja


1.Vice
Compount Vice Tanggem yang bisa diputar ke arah mendatar dan vertikal

Pencekaman Benda Kerja


2. Rotary Table
Alat bantu untuk membuat profil radius dan memperbesar lubang.

Pencekaman Benda Kerja


3. Fixture Chuck
Digunakan pemegang BK berbentuk silindris atau segi banyak beraturan.

Pencekaman Benda Kerja


4. Clamp + Bolt & Nut
Mencekam BK yang tidak dapat dicekam dengan Clamping alat bantu yang umum.

Steping Block

Bolt

Pencekaman Benda Kerja


5. Dividing Head/Diverential Head
Alat yg dipakai untuk melakukan proses pembagian sudut BK dengan tepat.

Pencekaman Alat Potong


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7.

Side Lock Arbor Sleeve Arbor Shell Mill Arbor Collet Arbor Drill Chuck Arbor Flying Tool Arbor Horizontal Arbor

Pencekaman Alat Potong


1. Side Lock Arbor
Digunakan untuk mencekam alat potong bertangkai silindris dengan diameter tertentu.

Pencekaman Alat Potong


2. Sleeve Arbor
Digunakan untuk mencekam alat potong yang bertangkai taper.

Pencekaman Alat Potong


3. Shell-Mill Arbor
Digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter.

Pencekaman Alat Potong


4. Collet Arbor
Pencekam alat potong yang berfungsi untuk memegang alat potong yang bertangkai silindris.

Collet Adaptor

Collet

Pencekaman Alat Potong


5. Drill Chuck
Digunakan hanya untuk mencekam Twist Drill yang bertangkai silindris.

Drill chuck

Pencekaman Alat Potong


6. Boring Head Arbor
Digunakan untuk memperbesar lubang, dengan ukuran yang lebih presisi
Drum Main Drum Scale

Baut Pengunci Tool Post

Nonius Drum Scale

Pencekaman Alat Potong


7. Horizontal Arbor
Digunakan khusus untuk proses milling horizontal,cutter yang dipakai berjenis plain mill cutter.

Standard Operational Prosedure (SOP)

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memulai dan mengoperasikan mesin milling :

Rambut dan kuku tidak boleh panjang. Menggunakan Safety Shoes. Menggunakan pakaian kerja praktek.

Pakailah kacamata pengaman !


BENAR SALAH

Jangan tinggalkan spanner di - 15 jam !! drawbar !


BENAR SALAH

Kencangkanlah tanggem secukupnya ! - 5 jam !!


BENAR SALAH

Pisahkan alat ukur dengan benda


lainnya. ! BENAR - 5 jam !! SALAH

Vous aimerez peut-être aussi