Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk yang berpikir, dan manusia mengucapkan pikirannya lewat bahasa. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan pikirannya, gagasannya, konsep baru atau juga perasaan. Manusia tentu ingin berkembang, karena perkembangan itu sendiri berarti serangkaian progresif yang terjadi akibat dari proses kematangan dan pengalaman yang dikatakan Vandenden Daele (Hurlock:2). Perkembangan bukan sekedar penambah beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang, melainkan suatu proses intelegensi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Manusia diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Agar semua itu dapat tersalurkan peran orang tua juga sangat mendukung anak untuk menggapai prestasi yang sesuai untuknya. Orang tua dapat mengarahkan anak agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman dan cara berfikir manusia. Oleh karena itu seharusnya manusia dapat menggunakan pemikirannya untuk hal-hal yang positif, diharapkan kepada masyarakat dan orang tua dari peserta didik agar dapat mengarahkan anaknya untuk selalu menunjang pendidikan sehingga berprestasi, karena semakin berkembangnya teknologi komunikasi diharapkan agar dapat lebih untuk berfikir kreatif, kritis, dan produktif. Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang melahirkan anak harus bertanggung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik Ayah sebagai kepala keluarga maupun Ibu sebagai pengurus rumah tangga. Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan orangtua dalam keluarga apabila anak menuruti perintah orang tuanya terlebih lagi sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah agama.

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apa pengertian prestasi dan pentingnya prestasi untuk anak? 2. Bagaimana pengaruh orangtua terhadap prestasi belajar siswa? 3. Apa dampak apabila kurangnya perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa?

C. Tujuan Pembahasan Dalam pembuatan suatu makalah terdapat tujuan yang ingin penulis sampaikan, maka sesuai dengan judul pembahasan makalah ini bertujuan untuk: 1. Memahami perkembangan prestasi yang dimiliki siswa 2. Menjelaskan pentingnya peran orangtua terhadap prestasi belajar siswa 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab apabila tidak adanya perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

D. Metode Pembahasan Dalam pembahasan suatu masalah diperlukan suatu metode atau cara, maka dalam makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu pemecahan masalah yang ada pada masa kini dengan penguraian dan analisa terhadap data yang ada. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik library research (penelitian pustaka) dan internet research (penelitian internet) serta segala referensi yang mendukung dalam pembuatan makalah ini.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Prestasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau yang telah dikerjakan. Jadi, prestasi dapat diartikan sebagai suatu hasil dari sebuah kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan kemampuan intelegensinya. Manusia tidak lepas dari intelegensi (kecerdasan) yang telah dibawa semenjak dilahirkan. Istilah intelegensi berasal dari kata latin yaitu intellegere, yang artinya memahami. Sedangkan yang dimaksut dengan intelegensi secara umum ialah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada suatu hal dan pada pengalaman hidup sehari-hari. Menurut Alfred Binet Intelegensi adalah kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemampuan yang diwariskan dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan dari penjelasan tersebut di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kamampuan atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu itu juga berasal dari keturunan yang diwariskan dari orangtua. Oleh karenanya agar anak didik menjadi siswa yang berprestasi hendaknya sebagai orang tua dari murid dapat memberikan pengawasan terhadap apa yang dilakukan oleh anaknya itu sendiri di luar lingkungan sekolah. Prestasi secara umum ialah kemampuan yang dimiliki anak didik ketika dia telah mencapai suatu usaha yang dapat menjadikannya individu yang berguna dan disenangi banyak individu. Orang yang berprestasi bagus akan mudah dikenali oleh guru, teman maupun masyarakat sekitar tempat tinggalnya, karena dianggap dapat mengharumkan tempat dia berada.

B. Ruang lingkup kajian Bimbingan Belajar dari Orangtua Faktor proses komunikasi orang tua dengan anaknya meliputi faktor-faktor berupa kegiatan yang memiliki kaitan langsung dengan kegiatan belajar. Rinciannya antara lain meliputi kegiatan anak belajar di rumah, keterlibatan orang tua dan keluarga lainnya dalam belajar anak, kegiatan belajar dalam bentuk membaca, dan lain-lain. Faktor kategori ini sangat penting dalam mendorong kegiatan dan usaha belajar anak-anak di rumah. Bahkan keterlibatan orang tua dapat ditarik lebih jauh dari hal-hal yang disebutkan di atas. Komunikasi orang tua dengan anaknya tentang aspirasi pendidikan dan pekerjaan anak yang akan datang menjadi salah satu faktor yang memiliki dampak terhadap prestasi belajar mereka. Orang tua yang menanamkan tingkat aspirasi (harapan) yang tinggi pada anaknya dalam hal cita-cita pendidikan dan pekerjaan akan berpengaruh pada prestasi belajar anak-anak tersebut. Sebuah hasil penelitian mengisyaratkan, bahwa tinggi rendahnya tingkat aspirasi pendidikan dan pekerjaan terkait erat dengan tingkat intensitas komunikasi orang tua. Permasalahannya adalah seberapa jauh dorongan meningkatkan aspirasi pendidikan dan pekerjaan dapat dikomunikasikan orang tua pada anak? (Goode, 1983: 76). Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna untuk membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat. (Lefer, dalam McDaniel, 1959). Rumusan tentang bimbingan formal telah di usahakan orang setidaknya sejak awal abad ke20, yaitu sebagaimana telah disebutkan oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu, rumusan demi rumusan tentang bimbingan bermunculan sesuai perkembangan pelayanan bimbingan itu sendiri sebagai suatu pekerjaan khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya.

C. Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Prestasi Anak Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan itu sangat luas pertama sifat sasarannya yaitu manusia sebagai makhluk misteri, kedua karena usaha pendidikan harus mengantisipasi kehari depan yang tidak segenap seginya terjangkau oleh kemampuan daya ramal manusia. Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar anak-anaknya meningkat. Peran serta ini dapat dilakukan langsung ataupun tidak langsung. Dalam peningkatan prestasi belajar anak saat ini orang tua banyak melakukan terobosan-terobosan, antara lain dengan menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah favorit, memasukan anak ke lembaga-lembaga kursus, dan memberikan les tambahan untuk anak mereka. .

Orang tua yang peduli terhadap kemajuan anaknya akan berusaha memberikan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka, memberikan segala fasilitas yang diinginkan guna mencapai prestasi anak yang semaksimal mungkin. Berbeda dengan orang tua yang kurang peduli dengan perkembangan dan prestasi anak, mereka cenderung masa bodoh, mengandalkan pendidikan hanya pada sekolah semata sementara perhatian dari orang tua kurang atau bahkan tidak sama sekali. Mereka seharusnya sadar bahwa segala tindakan mereka sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya.

Secara umum prestasi anak terbagi menjadi tiga: golongan atas, menengah dan bawah. Ketiga golongan ini biasanya dipengaruhi oleh faktor bakat dan kemauan. Bukan berarti anak yang prestasinya kelas bawah dikarenakan karena mereka bodoh, tetapi lebih cenderung dipengaruhi oleh kurangnya dorongan orang tua terhadap kemauan belajar anak.

Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak antara lain:

1. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu pendidikan untuk masa depan 2. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka. 3. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga. . .

4. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar mereka. 5. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan anak. 6. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya. Dengan peran serta orangtua tersebut sekolah dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka dan orang lain. Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat. Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderung memberikan jarak antara mereka.

D. Dampak Kenakalan Remaja a. Kurangnya Perhatian Keluarga Keluarga berarti nuclear family yaitu terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik Menurut Salvicion dan Celis (1998) didalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dihidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Keluarga merupakan kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu keturunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai Satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya (Ki Hajar Dewantara). b. Pendidikan yang salah - Sikap memanjakan anak Keluarga mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak. Sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima, merawat dan mendidik anak. Dan bagaimana cara pendidik itu diberikan akan menentukan perilaku anak. Jika pendidikan yang baik akan mengembangkan sikap baik pada anak, begitu juga bila pendidikan yang salah akan mengembangkan anak dengan perilaku yang salah.

-Anak yang tidak diberikan pendidikan agama Anak yang tidak diberikan pendidikan agama akan cenderung untuk tidak mematuhi ajaran-ajaran agama. Seseorang yang tidak patuh pada ajaran agama mudah terjerumus pada perbuatan keji dan mungkar, jika ada faktor yang mempengaruhi seperti kenakalan remaja.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan adalah usaha manusia dalam meningkatkan pengetahuan tentang alam sekitarnya. Pendidikan diawali dengan proses belajar untuk mengetahui suatu hal kemudian mengolah informasi tersebut untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak antara lain : 1. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu pendidikan untuk masa depan mereka. 2. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka. 3. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga. 4. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar mereka. 5. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan anak. 6. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya. B. Saran Untuk peningkatan prestasi belajar anak dalam menempuh pendidikan yang berkualitas, maka saran yang penulis berikan antara lain : 1. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pendidikan dengan memberikan nuansa belajar yang nyaman, menarik dan menyenangkan. 2. Meningkatkan peran serta orang tua semaksimal mungkin untuk dapat membimbing dan mengarahkan akan untuk lebih berprestasi dalam pendidikan anak. 3. Memberikan pengertian kepada semua orang tua bahwa masa depan anak ada di tangan mereka, dan pengorbanan yang tulus hendaknya mereka berikan untuk kemajuan anakanak mereka kelak. .

DAFTAR PUSTAKA Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: PT Pustaka Setia. http://www.pustakaskripsi.com/pengaruh-motivasi-metode-pembelajaran-dan-lingkunganterhadap-prestasi-belajar-akuntansi-pada-siswa-kelas-xi-ilmu-sosial-sma-negeri-1-karanganomklat

10

Vous aimerez peut-être aussi