Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
02.200.041
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN 2005
A. PENGKAJIAN DATA 1. Nama 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Alamat 5. Keluhan utama 6. Keadaan Umum : : : : : : Tn. K 39 tahun Laki-laki Pahoman Sesak napas Lemah
7. Riwayat penyakit sekarang : Klien datang ke Puskesmas Satelit pada tanggal 08 Januari 2005 dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan seperti terhimpit, sehingga ia sulit untuk bernapas. Klien mengatakan sesak ini dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Sesak terasa semakin parah jika ia bekerja / melakukan pekerjaan yang berat. Sehingga ia tidak bisa kerja beberapa hari ini. 8. Pemeriksaan Fisik TD : 140/90mmHg N S : 92 x / menit : 360C
RR : 28 x / menit 9. Pemeriksaan Head To Toe Kepala Bentuk kepala Keadaan kulit kepala Lesi / benjolan Warna rambut Distribusi rambut Muka Mata Bentuk Sklera Konjungtiva : : Simetris : Bersih : Tidak ada : Hitam, tidak mudah dicabut : Merata, pendek dan lurus : Tidak ada oedema : : Simteris kanan dan kiri : An ikhterik : An anemis
: Baik dan bereaksi terhadap cahaya, tidak memakai alat bantu dalam pengelihatan : Ada pernapasan cuping hidung, simetris kanan dan kiri, tidak ada sekrat, tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman baik.
Telinga
: Kebersihan telibnga klien baik, tidak Terdapat peradangan, pendengaran berfungsi baik.
Mulut
: Lidah agak kotor, gigi masih utuh tidak terdapat stomatitis, tidak kesulitan pada waktu menelan atau mengunyah
Leher
: Tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada luka atau fraktur pada leher
Dada Inpeksi Palpasi Perkusi Auskullasi Abdomen Inpeksi Palpasi Perkusi Auskullasi Eskstremitas atas Eskstremitas bawah
: : Tidak ada nyeri tekan : Eksparsi dada terasa lemah : Sonor : wheezing (+) Ronchi : : Simetris, datar : leeper / limpa tidak teraba : Tympani : Bising usus (+), normal : Pergerakan normal, dapat bergerak kesegala arah, tidak ada lesi, oedema (-) : Dapat bergerak kesegala arah, tidak ada odema, tidak terdapat fraktur. (-)
Pola makan dan intake out : Klien mengatakan tidak ada gangguan
napsu makan, klien makan 3 x sehari dengan porsi sedang dan tidak ada makanan yang menjadi pantangan, klien minum air putih + 7 8 gelas / 24 jam (1750 1800 CC)
Pola tidur
: Klien mengatakan sulit tidur, klien sering Terganggu tidunya, pada malam hari karena sesak napas, klien sering ter bangun tengah malam, klien hanya tidur + 5 6 jam sehari : Klien mengatakan BAB biasa dalam 1x / hari, dan BAK 4 5 x dalam satu hari : Klien me ngatakan kurang nyaman dengan keadaan seperti saat ini (sesak napas)
Pola eliminasi
Rasa nyaman
Therapi / Pengobatan
B. ANALISA DATA
DATA SENJANG DS : - Klien mengatakan napasanya sesak dan dalam - Klien mengatakan dadanya sesak DO : DS : - Klien mengatakan sesaknya bertambah bila beraktivitas - Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasa DO : - Nafas sesak - RR : 28 x / menit Gangguan gangguan pola tidur Menggunkan otot-otot aksesoris RR 28 x / menit Wheezing (+) Ronschi (+) TTU : TD : 140/90mmHg N : 92 x / menit S : 370C Gangguan aktivitas MASALAH Gangguan pertukaran gas O2
DS : - Klien mengatakan susah tidur - Klien mengatakan sering terbangun pada malam hari - Klien hanya tidur 5 6 jam sehari DO : - Mata cekung - Mata merah - Sering menguap
PRIORITAS MASALAH 1. Gangguan pertukaran gas O2 b/d Bronkonspasme 2. Gangguan pola tidur b/d sesak napas 3. Gangguan aktifitas b/d sesak napas
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Pertukaran gas dapat diatasi dengan kriteria: Klien mengatakan napasanya sesak dan dalam DS : Menggunkan otot-otot aksesoris RR 28 x / menit Wheezing (+) Ronschi (+) TTU : TD : 140/90mmHg N : 8 x / menit S : 37oC Klien mengatakan dadanya sesak klien tidak sesak tidak mengguna kan otot aksesoris RR normal 20 x/menit Whizing () Ronchi (-)
NO 1
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1. Observasi TTU 2. Kaji kecepatan dan penggunaan otot pernapasan 3. Beri posisi semi Fowler 4. Anjurkan klien untuk napas dalam 5. Berikan lengkungan yang tenang 6. Kolaborasi pemberian broncodilator 7. Anjurkan untuk mengetahui faktor pencetus
1. Mengetahui keluhan klien 2. Untuk mengetahui kecepatan jalan napas 3. Memberi kelonggaran paruparu untuk leluasa mengembang 4. Untuk meningkatkan saturasi oksigen 5. Untuk memberi kenyamanan dalamistirahat 6. Sebagai vosa di latar bronkospasme 7. Menghindari reaksi yang lebih lanjut `
1. Mengobservasi TTU 2. mengkaji kecepatan, kedalaman dan penggunaan otot pernapasan 3. Memberi posisi semi Fowler 4. Menganjurkan klien untuk napas dalam 5. Memberikan lengkungan yang tenang 6. Kolaborasi pemberian broncodilator 7. Menganjurkan untuk menghidadari faktor pencetus
S: - klien mengatakan napasnya masih sesak O: klien tampak gelisah RR : 28 x / menit N : 92 x /menit Wheezing (+) Ronschi (+) A : - masalah belum teratasi P : - intervensi teraphy dilanjutkan
Gangguan aktivitas berhububungan dengan sesak nafas Klien mengatakan sesaknya bertambah bila beraktivitas Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasa DO : - Nafas sesak RR : 26 x / menit
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari diharapkan aktivitas klien tidak terganggu dengan kriteria : Nafas tidak sesak RR : 20 x / menit Wheezing (-) Ronchi (+)
1. Kaji respon klien terhadap aktivitas 2. Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila nyeri dada, napas pendek, kelemahan. 3. Dorong pasien untuk berpartisipasi dalam memilih periode aktivitas
1. Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress 2. Kegagalan / stress kordropulmonal berlebih / stress dapat menimbulkan dikompresasi / gagal 3. Seperti jadwal meningkatkan toleransi terhadap kegunaan aktivitas dan mencegah kelelahan
Mengkaji respon klien Menganjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila nyeri dada, napas pendek, kelemahan Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam memilih periode aktivitas
S: - klien mengatakan sesak napasnya belum berkurang saat beraktivitas O: Klien tampak bisa beraktivitas dengan perlahanlahan A : - masalah teratasi sebagian P : - intervensi tetap dilanjutkan
Gangguan pola tidur Kebutuhan 1. Kaji perubahan berhubungan dengan obstruksi istirahat tidur atau penyebab jalan nafas terpenuhi setelah perusahaanbahan dilakukan tindakan pola tidur klien keperawatan 2. Ajarkan teknik selama 1 x 24 jam relaksasi dengan kriteria : - klien dapat tidur 8 jam/hari 3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur / penenang
1. untuk mempermudah dalam melaksanakan intervensi selanjutnya 2. Teknik relaksasi diharapkan daapat ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi sesak yang dirasakan oleh klien dapat beristirahat tidur 3. Sebagai penghantar / alat bantu klien untuk dapat tidur
Mengkaji perubahan atau penyebab perubahan pola tidur klien Mengajarkan teknik relaksasi Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur / penenang
S: - klien mengatakan tidurnya masih terganggu / belum bisa nyenyak karena masih sesak O: Klien terlihat lemas Mata klien lemas Klien masih sering menguap A : - masalah teratasi sebagian P : - intervensi tetap dilanjutkan