Vous êtes sur la page 1sur 17

LAPORAN PRAKTEK KONSELING GIZI KANKER SERVIKS DAN KANKER VULVA PRE KEMOTERAPI

Oleh: Brigitte Sarah Renyoet K 211 09 105

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

NAMA KONSELOR Brigitte Sarah Renyoet

Tanggal Kegiatan Konseling : a. Sesi I

: 10 Desember 2012

b. Sesi II : 17 Desember 2012 c. Sesi III : 24 Desember 2012 Tempat Kegiatan Konseling : a. Sesi I : Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

b. Sesi II : Di Veteran Selatan (Rumah Konselor) c. Sesi III : Di Veteran Selatan (Rumah Konselor) Waktu Selama Konseling Berlangsung : a. Sesi I : 30 Menit

b. Sesi II : 60 Menit c. Sesi III : 1 Jam

IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Diagnosa Medis Ruang Perawatan : Ny. AL : Perempuan : 49 Tahun : IRT (Ibu Rumah Tangga) : Ca. Serviks + Ca. Vulva pre kemoterapi : Bagian Obgin Kamar 2 Kelas III

A. PENGKAJIAN GIZI Sesi I Kegiatan Konseling 1. Data Antropometri Berat Badan IMT Status Gizi : 150 cm : 30,2 kg/m2 : Obesitas II/Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat Tinggi Badan : 68 kg

2. Data Pemeriksaan Biokimia/Lab Pemeriksaan GDS Ureum Kreatinin GOT-SGOT GPT-SGPT Natrium Kalium Clorida HGB HCT Hasil 150 12 0,47 24 23 136 3,8 107 12 39,2 Nilai Normal 140 mg/dl 10-50 mg/dl < 1,1 mg/dl < 38 U/L < 41 U/L 136-145 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l 97-111 mmol/l 12-16 g/dl 37-48 % Ket. Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal

3. Data Pemeriksaan Klinis/Fisik Jenis Pemeriksaan Keadaan Umum Tekanan darah(mmHg) Respirasi (x/menit) Suhu (0C) Nadi (kali/menit) BAK BAB Hasil Baik 110/70 mmHg 24 x/menit 36,8C 96 x/menit Bisa, lancar Bisa, lancar N KH 318 299,45 106,2

4. Riwayat Makan Asupan zat gizi yang dikonsumsi didapat dari recall 24 jam : Energi Asupan Kebutuhan % Asupan 2024,2 1834,31 110,4 Protein 61,412 67,5 90,98 Lemak 55,8 40,76 136,9

Riwayat Gizi Dahulu Dalam Keluarga Klien Pola makan 3-4x sehari, kadang tidak teratur. Mengkonsumsi Mie Instan lebih dari 3x sehari, Ikan sebanyak 150 gr hampir tiap hari. Ayam 2 minggu sekali, daging 2-3 minggu sekali. Konsumsi ikan yang di goreng dan dibakar 2-3 sekali seminggu, buah yang lebih sering dikonsumsi jeruk, mangga, papaya, dan pisang 2-3 kali seminggu, menyukai lalapan atau sayuran hijau yang kadang hanya direbus setengah matang atau mentah, serta membuat sambal biasanya masih mentah semua bahannya semuanya sering dikonsumsi 2-3x sehari.

5. Riwayat Personal a. Data Sosial Ekonomi Pasien telah menikah dan memiliki 5 orang anak, 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Pasien tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan suami yang bekerja sebagai petani. b. Pengobatan Sekarang pengobatan yang dijalani adalah menjalani medikasi Radioaktif dan Kemoradiasi. c. Aktifitas Fisik Indoor Klien biasanya melakukan aktifitas seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan hanya ekstra lebih pada pagi dan siang hari, dikarenakan mengurus dan mempersiapkan anak ke sekolah dan suami bekerja, serta setelah anak pulang. d. Aktifitas Fisik Outdoor Biasanya aktifitas yang dilakukan menjemur pakaian, belanja ke pasar, membawa makanan untuk suami, dan terkadang membantu suami disawah dan setiap panen menjual hasil panen ke pasar bersama suami. e. Kondisi Psikologis Klien Kondisi psikologi klien baik, tidak ditemukannya adanya masalah, beban pikiran ataupun masalah-masalah lainnya yang mengganggu psikologisnya.

B. DIAGNOSIS GIZI Sesi II Kegiatan Konseling 1. Domain Asupan No 1 Problem (NI-2.2) Asupan Oral pasien lebih (excessive intake) Etiologi Faktor penyebab dikarenakan meningkatnya nafsu makan dari kebutuhan fisiologi yang diperlukan. Intake makanan/ minuman oral yg lebih besar dari kebutuhan fisiologi, yang disebabkan oleh nafsu makan meningkat yang ditandai dengan tingginya asupan energi & lemak sebelum intervensi hasil recall 24 jam: E: 110,4%, L: 136,9%. 2 Faktor penyebab (NC. 3.3) Status Gizi Lebih adalah pola makan IMT = 30,2 yang salah Berat badan lebih yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disebabkan oleh pola makan salah yang ditandai dengan status gizi yang lebih berdasarkan pengukuran IMT 30,2 kg/m2 2. Domain Klinis Jenis Pemeriksaan KU Kesadaran BAB BAK Tekanan Darah Pernapasan Nadi Suhu a. Biokimia Tidak ditemukan adanya perubahan nilai lab. yang sangat mempengaruhi zat gizi tertentu, walaupun ditemukan GDS (Gula Darah Sewaktu) 150 mg/dl dari batas normalnya 140 mg/dl. Hasil Pemeriksaan 10-12-2012 Baik Sadar Lancar Lancar 110/70 mmHg 24 kali/mnt 96 kali/mnt 36,8oC 17-12-2012 Baik Sadar Tidak Lancar Lancar 24-12-2012 Baik Sadar Lancar Lancar Sign/Simpton Asupan E : 110,4% L : 136,9%

b. Berat Badan Berat badan klien termasuk dalam kategori obesitas II atau kelebihan berat badan tingkat berat. Klien juga mengalami penurunan atau kehilangan berat badan dalam 3 minggu yang lalu dari 70 kg menjadi 68 kg (2,86%), setelah menjalani perawatan radiasi/penyinaran pada sel kanker.

3. Domain Perilaku a. Pandangan Mengenai Pangan dan Gizi Klien mengatakan tidak ada pendapat lainnya atau kepercayaan dan tradisi dalam mengkonsumsi makanan selama ini, klien juga tidak mengetahui dengan lebih rinci mengenai makanan yang sesuai dengan kebutuhan akan zat gizinya dan keluarga, selain makanan yang dikonsumsi mengenyangkan dan nikmat. Tidak ada yang special, tidak ada yang khusus, apa adanya. b. Pandangan Mengenai Gaya Hidup Klien tidak mengetahui gaya hidup yang bagaimana yang menurutnya benar, tetapi klien hanya mengatakan bahwa gaya hidup yang sehat adalah memiliki lingkungan yang sehat juga seperti rumah dan sarana air bersih. c. Pandangan Mengenai Pola Makan Untuk pola makan, klien lebih ke ketersediaannya bahan makanan dan masalah ekonomi (seperti penghasilan yang mendukung). Kalau bisa dan sanggup klien dan keluarga akan makan 3x sehari, kalau kekurangan maka bisa 1-2x saja dalam sehari, sedangkan kalau berlebih bisa 3-4x sehari, tergantung klien dan keluarga merasa kenyang atau tidak dan ketersedian pangan atau makanan yang ada. Tidak ada pola makan khusus seperti pola makan dengan gizi seimbang. d. Aktifitas Fisik Klien Aktifitas fisik klien sebelum masuk rumah sakit, seperti ibu rumah tangga pada umumnya, mengurus anak, suami, pekerjaan rumah, seperti mencuci, mempersiapkan

makanan,membersihkan rumah dan terkadang membantu suami bekerja di sawah. Aktifitasnya yang sering dilakukan adalah seperti yang telah dijelaskan diatas dan membantu suami berjualan hasil panen di pasar. Untuk Aktifitas seperti olahraga, tidak pernah dilakukan

oleh klien karena setelah sibuk dengan aktifitas di pagi dan siang hari, klien lebih menggunakannya untuk beristrahat.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Kondisi Masalah Yang Dihadapi Diagnosis Medisnya : Ca. Serviks dan Ca. Vulva Pre Kemoterapi. Diagnosis Gizinya : Status Gizi Lebih/Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat (Obesitas II). Kelebihan asupan makanan/gizi yang tidak seimbang yang ditunjukan dengan hasil recall 24 jam yaitu energi 110,4%, dan lemak 136,9% dari kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh klien.

2. Daftar Kehendak Atau Pilihan Keputusan a. Pemecahan Masalah Klien di diagnosis menderita kanker serviks dan kanker vulva, saat ini yang baik untuk dijalankan oleh klien adalah pengobatan untuk menghambat atau bahkan membunuh sel-sel kanker yang ada didalam tubuh klien. Hal ini dapat dilakukan bila klien rajin mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh dokter dari rumah sakit untuk mengikuti semua instruksi yang diberikan, agar apa yang klien inginkan agar segera sembuh dapat terwujud. Klien harus mengikuti pengobatan medikasi radioaktif dan kemoterapi. Sedangkan untuk masalah diagnosis gizi klien yang termasuk dalam kategori kelebihan berat badan atau status gizi lebih ini tidak mengganggu aktifitas klien, walaupun begitu setelah dipikirkan akan lebih baik jika klien mengatur dan merubah pola makannya. Karena, mungkin saja salah satu masalah atau sebab dari akibat yang ditimbulkan dengan diagnosis medis klien saling berhubungan, sehingga untuk mencegah hal ini maka kita harus merubah pola makan dan hidup klien. Karena kurang bagus juga jika mengalami status gizi lebih, tetapi biasanya penderita kanker mengalami penurunan nafsu makan ataupun mual dan akhirnya berakhir pada penurunan berat badan, tetapi disini yang diinginkan penurunan berat badan yang normal dengan merubah pola makan dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan yang membantu pemulihan klien, bukan turun diakibatkan karena penyakit klien. b. Menurunkan Berat Badan Klien disini didiagnosis gizinya kelebihan berat badan tingkat berat yang ditunjukan dari hasil perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) yaitu 30,2 kg/m2. Maka tentunya klien

harus menurunkan berat badannya, tetapi dengan diet yang benar. Klien menderita penyakit kanker, maka saya harus memberikan diet penyakit kanker, walaupun biasanya diet yang diberikan kepada pasien kanker adalah diet TKTP tapi untuk kasus klien saya kali ini, saya akan menggunakan diet kanker untuk mencegah segala kemungkinan yang dapata diakibatkan oleh penyakitnya. Biasa orang yang memiliki penyakit kanker memiliki nafsu makan yang semakin lama semakin berkurang, sering muntah dan mual, pusing atau sakit kepala dan berat badan menjadi berkurang. Sedangkan pada kasus klien saya tidak tidak mengalami beberapa akibat diatas, tetapi untuk kehilangan berat badan klien saya mengalaminya 3 minggu yang lalu setelah melakukan perawatan dengan penyinaran radioaktif. BB Sebelumnya = 70 kg BB Sekarang = 68 kg = 2,86% % Penurunan BB = 70 68 x 100% 70 Oleh karena itu untuk saat ini saya menyarankan dahulu untuk klien saya mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, tidak berlebihan dan kekurangan, mengurangi konsumsi mie instant, bila perlu dalam seminggu 1x saja, untuk seterusnya akan dihilangkan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, terutama bagi orang sakit. Klien juga diharapkan mengurangi mengkonsumsi makanan yang dimasak setengah matang atau mentah, diharapkan agar tidak memicu munculnya penyakit yang lama ataupun penyakit yang baru, tetapi karena ini adalah kebiasaan maka harus dikurangi setahap demi setahap, yang tadinya 2-3x sehari menjadi 1-2x sehari, diharapkan untuk saat ini klien dapat mampu menerapkannya, sehingga pada pertemuan berikutnya kita bisa melanjutkan ke tahap yang berikutnya. c. Mempertahankan Berat Badan Ideal Berat badan ideal, mungkin ini masih jauh dari perjalanan yang akan dilalui oleh klien dan saya sendiri. Saya disini berharap klien saya mendapatkan berat badan idealnya bukan dikarenakan penyakitnya atau pengobatan yang dijalankannya yang mengakibatkan penurunanberat badan tidak secara sehat, melainkan saya menginginkan klien saya mencapai berat badan idealnya dengan hidup sehat, gizi seimbang dan mengkonsumsi makanan yang disarankan dan menghindari makanan yang tidak disarankan. Setelah itu bila klien telah mendapatkan berat badan idealnya maka saya akan melanjutkan ke tahap berikutnya dalam mempertahankan berat badan idealnya.

d. Berolahraga Atau Aktifitas Fisik Ini adalah hal yang penting untuk diterapkan bagi klien saya bila dilihat dari aktifitasnya sehari-hari yang tidak pernah berolahraga. Walaupun sibuk pada pagi dan siang, baik mengurus anak dan suami, membersihkan rumah, masak dan mencuci diharapkan klien saya lebih menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya bukan hanya karena aktifitas rutinnya untuk mengurus keluarga melainkan klien juga harus memiliki waktu untuk dirinya sendiri walaupun hanya satu atau setengah jam saja. Untuk itu saya masih mempertimbangkan bagaimana caranya agar klien mau menerapkannya, karena alasan klien membutuhkan istirahat, maka saya mengatakan bahwa bila pola makan sudah teratur dijalankan, aktifitas berlangsung seperti biasanya dan merubah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, maka tentu klien dapat berolahraga dan beristirahat. Jadi pada pukul 05.00 klien mempersiapkan sarapan, membantu suami dan anak, membersihkan rumah. Diperkirakan pekerjaan ini selesai sampai pukul 08.30, setelah itu klien dapat beristirahat sampai dengan pukul 12.00, setelah itu klien mempersiapkan makan siang pukul 12.30 dan membersihkan kembali rumah, lalu istirahat pada pukul 14.00. pada pukul 16.00 klien dapat berolahraga agar tubuh klien lebih segar kembali sekitar satu atau setengah jam saja dengan menggerakan tubuh dengan beberapa gerakan dasar, bagus juga bila keluarga klien diajak untuk melakukannya, suami dan anak klien sehingga lebih mengasikan. Begitu pula seterusnya, hanya jadwal berubah bila musim panen dan klien harus merubah jadwalnya. Klien akan diajarkan bagaimana mengatur waktu untuk keluarga dan untuk diri klien sendiri. e. Rencana Asuhan Gizi dan Perubahan Diet 1. Tujuan Diet Memberikan makanan yang adekuat untuk : 1. Membantu memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien. 2. Membantu mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan. 2. Prinsip/Syarat Diet 1. Energi berdasarkan total energi yang dibutuhkan. 2. Protein tinggi, yaitu 1,5 g/kg BB dari kebutuhan energi total. 3. Lemak sedang, yaitu 20% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat cukup, yaitu 65,3% dari sisa kebutuhan energi total. 5. Cukup vitamin dan mineral, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. 6. Rendah iodium (garam) bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal.

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Menggunakan rumus Harris Benedict : BBI = (TB - 100) -10% (TB - 100) = (150 - 100) - 10% (150 - 100) = 50 10% (50) = 45 kg BEE = 655 + 9,6(BB) + 1,7(TB) 4,7(U) = 655 + 9,6(45) + 1,7(150) 4,7(49) = 655 + 432 + 255 230,3 = 1111,7 kal

Faktor Stres F (s)

: 1,5 = 13/24 x 1,00 = 0,54 = 9/24 x 1,08 = 0,405

Faktor Aktifitas F (a) : - Tidur - Duduk

- Berjalan = 2/24 x 2,37 = 0,19 Total = 0,54 + 0,405 + 0,19 = 1,135 = 1,1 TEE = BEE x F(a) x F(s) = 1111,7 x 1,1 x 1,5 = 1834,31 kal P = 1,5 x 45 = 67,5 gr x 4 = 270 1834,31 L = 20% x 1834,31 100% 9 KH = 65,3% x 1834,31 = 0,653 x 1834,31 = 1197,8 = 299,45 gr 100% 4 4 4 = 0,2 x1834,31 = 366,86 = 40,76 gr 9 9 x 100% = 14, 7%

4. Rencana Motivasi Dengan Penyuluhan Konsultasi Tujuan : Agar pasien dan keluarga: 1. Memperbaiki pola dan kebiasaan makan yang salah. 2. Mengerti tentang makanan yang boleh/tidak dikonsumsi. 3. Dapat menjalankan diet yang dianjurkan dengan benar. 4. Mengerti tentang diet yang diberikan. 5. Mematuhi diet. Materi : Diet Kanker 1. Diet Kanker 2. Bahan makanan yang boleh, dibatasi dan dihindari untuk dikonsumsi. 3. Konsekuensi Tiap Pilihan a. Menurunkan Berat Badan Positif - Tubuh menjadi lebih sehat dan segar - Lebih mudah beraktifitas - Mencapai berat badan yang ideal yang sesuai dengan kebutuhan dari tubuh kita - Penampilan jadi jauh lebih menarik dan segar. Negatif - Untuk menurunkan berat badan ini akan membutuhkan lebih dari keteguhan dan kerja keras untuk mematuhi diet dan persyaratan yang diberikan. - Bila berat badan turun bukan dari hasil perubahan pola makan dan tingkah laku melainkan dari efek penyakit ataupun pengobatan yang dijalankan pasien. - Saat berat badan telah turun dan mencapai berat badan ideal, tetapi dikarenakan efek dari penyakit ataupun pengobatan yang dijalankan, maka berat badan akan semakin menurun dengan kata lain tidak dapat dipertahankan berat badan idealnya. b. Mempertahankan Berat Badan Ideal Positif - Tubuh terlihat lebih ideal, segar dan penampilan jadi lebih berbeda. - Lebih mudah beraktifitas

- Memenuhi kebutuhan tubuh dengan makanan dan gizi yang seimbang dan menjadi contoh yang baik untuk keluarga. Negatif - Bila berat badan ideal tidak dapat dipertahankan, baik akan naik kembali ataupun kehilangan berat badan. - Saat berat badan telah ideal, tetapi dikarenakan efek dari penyakit ataupun pengobatan yang dijalankan, maka berat badan akan semakin menurun dengan kata lain tidak dapat dipertahankan berat badan idealnya.

4. Keputusan Klien Setelah klien mendengar dan memahami dengan penjelasan yang telah saya berikan pada sesi ke 2 konseling yang dilakukan, maka klien memutuskan akan mengikuti pengambilan keputusan yang telah saya sampaikan kepada klien. Walaupun klien merasa bahwa ini akan memerlukan waktu untuk mulai merubah pola makan atau asupan klien dan gaya hidupnya. Tetapi saya katakan bahwa kita akan melakukannya setahap demi setahap, atau sedikit demi sedikit untuk dilakukan. Tentu klien merasa senang dan terbantu dengan adanya konsultasi ini sehingga klien mengetahui apa saja yang perlu dia lakukan agar bisa nantinya benar-benar sembuh dan hidup dengan lebih sehat dan bisa nantinya mengajarkannya dan memberikan contoh untuk keluarganya.

D. MONITORING DAN EVALUASI 1. Hasil Yang Telah Dicapai Oleh Klien : - Klien telah melaksanakan atau menerapkan keputusan untuk menurunkan berat badan dengan cara mulai mengkonsumsi makanan dengan frekuensi makan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan yang telah saya anjurkan. Klien makan 3x sehari dengan rincian makan nasi, lauk berupa hewani dan nabati, sayuran dan buah. - Klien mengurangi kebiasaan makan makanan yang hanya direbus atau dimasak setengah matang, terutama sayuran mentah dan sambal yang langsung dikonsumsi mentah, sehari 12x. Tentu boleh hanya harus lebih bersih dalam mencucinya dan dianjurkan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsinya. Serta mengurangi mengkonsumsi mie instant menjadi sehari 1x saja, terutama tidak dikonsumsi pada malam hari.

- Untuk hasil nyata atau perubahan fisik klien, klien belum berhasil dalam seminggu ini menurunkan berat badannya mencapai berat badan ideal, namun klien tidak lagi sembarangan mengkonsumsi makanan tanpa melihat ada gizinya atau tidak serta klien mampu mengajak keluarganya agar mulai mengikutinya. - Klien telah menjalankan olahraga fisik, namun untuk lamanya waktu olahraga baru klien lakukan 15 menit dan dalam seminggu baru klien lakukan 4 kali (4 hari), dikarenakan klien belum terbiasa, tetapi klien berjanji akan mulai membiasakan diri lebih lama lagi berolahraga dan dilakukan setiap hari. 2. Permasalahan yang dihadapi oleh klien pada saat melakukan dan menerapkan tindakan yang telah dipilih oleh klien adalah masih agak sulit mengendalikan nafsu makannya terutama dalam mengurangi mengkonsumsi sayuran atau makanan yang dimasak setengah matang atau mentah, sambal mentah dan mie instant. Serta klien belum terbiasa dengan olehraga yang dijalankan, tetapi untuk keluhan lain yang mempengaruhi keadaan tubuh, kesehatan, pengobatan ataupun penyakit klien tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 3. Klien dan saya telah membuat kesepakatan yang dimana klien sepakat untuk tetap melanjutkan dan mengikuti kesepakatan awal telah kami bicarakan dari awal baik dilihat dari sisi positif dan negatifnya. Dan klien akan mulai menjalankannya tanpa ada yang terlewat dan terlupakan. Sehingga kami memutuskan akan melihat hasilnya lagi dalam 2 minggu mendatang, apakah benar telah diterapkan dan memberikan hasil yang positif dan memuaskan. 4. Faktor-faktor penguat (predisposing factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya. Faktor-faktor pendukung (Enabling factors) yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas (provider) yang menjadi referensi perilaku masyarakat. Dengan saya membicarakan dan berdiskusi dengan klien mengenai faktor-faktor perilaku determinan diatas klien semakin mampu mengerti akan gambaran dari perjalanan panjang yang akan dilaluinya dalam menjalankan kesepakatan ini dengan melihat dari faktor-faktor diatas memang tidaklah mudah namun saya mengatakan pada klien saya jika kita tidak mencobanya kita tidak akan mengetahui hasilnya, dan ini tentu saja membutuhkan bantuan baik dari lingkungan dimana kita tinggal, berinteraksi dan melakukan kegiatan sehari-hari, yang dimana ada tidaknya fasilitas yang tersedia, lingkungan, sarana dan tentu saja tidak lepas dari itu semua pekerjaan dean sumber ekonomi dalam keluarga.

E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KONSELOR SAAT MELAKUKAN KONSELING DENGAN KLIEN Menurut saya ada beberapa hal yang menjadi kendala saya dalam melakukan konseling dengan klien. Itu saya rasakan pada awal dimulainya konseling, dimana klien belum mempercayai saya sepenuhnya. Tentu saja saya dapat memahaminya karena kami baru bertemu dan berkenalan, saya masih kuliah dan klien belum pernah melakukan konseling seperti ini. Kami bertemu dirumah sakit pertama kali, klien sedang menjalani perawatan sehingga kami melakukan konseling dikamar rumah sakit klien. Tentu tempatnya kurang nyaman, \tidak adanya privasi karena kami diruangan kelas III, sehingga dalam satu kamar ada 4-6 pasien didalam satu kamar. Klien masih sulit untuk berbicara lebih banyak tetapi selama beberapa menit berjalan klien mulai merasa terbawa suasana dan mulai menjelaskan tentang masalahnya terutama mengenai keluhan-keluhannya. Sehingga saya dapat mengetahui lebih jelas permasalahannya. Klien memiliki sakit yang menurut saya tentu penyakit yang tidak diinginkan oleh semua wanita pada umumnya, yaitu kanker. Klien menderita kanker serviks dan kanker vulva, yang dimana terjadi pada bagian sensitif wanita yaitu di rahim dan bibirbagian luar dari vagina. Dan karena penyakitnya inilah maka yang menemukan kesulitan dalam memutuskan jenis diet apa yang akan diberikan. Karena pada dasarnya orang yang memiliki sakit kanker ini diberikan diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein), dikarenakan nafsu makan, rasa mual, muntah, pusing dan sakit yang dirasakan membuat pasien atau orang dengan penyakit ini sulit untuk makan bahkan kehilangan nafsu makan serta energi dan cairan tubuh sehingga mereka dapat kehilangan berat badan, namun pada klien saya tidak saya temikan keluhan, bahkan gejala seperti ini. Tentu ini kabar yang baik, namun saya cemas dengan berjalannya waktu dalam pengobatan, bisa saja klien akan mengalami gejala seperti diatas yang diakibatkan efek dari pengobatannya, serta klien didiagnosa gizi yaitu kelebihan berat badan tingkat tinggi (obesitas II) dengan hasil perhitungan IMT < 30. Oleh karena itu dengan banyak pertimbangan saya memberikan diet kanker untuk saat ini, untuk dilihat 2 minggu mendatang bila berat badan klien berhasil berkurang dikarenakan mengikuti kesepakatan dengan hal-hal yang telah disepakati maka akan dilanjutkan dan bila berkurang akibat efek dari pengobatan maka akan saya tinjau ulang dan mendiskusikannya kembali dengan klien dan meminta kesepakatannya dan pendapat serta kesanggupan dari klien nantinya. Untuk saat ini sampai dengan sesi ke III kami telah melaluinya dengan baik terutama kepercayaan yang diberikan klien kepada saya sebagai konselor, semoga upaya kami ini dapat membuahkan hasil yang positif dan baik untuk semua orang termasuk keluarga klien.

K. LEMBAR PENILAIAN DIRI KONSELOR

NAMA : Brigitte Sarah Renyoet NIM : K2 11 09 105

AREA KOMPETENSI I.

PENILAIAN PEMANTAPAN HUBUNGAN BAIK Sesi I : Kurang Nyaman dan Pribadi Sesi II dan III : Ya, Nyaman dan Pribadi Ya Sesi I : Kurang Sesi II dan III : Ya menunjukan Sesi I : Kurang Sesi II dan III : Ya

1. Konselor yakin bahwa lingkungan konseling terasa nyaman dan pribadi 2. Konselor melakukan kontak mata secara wajar 3. Ekspresi muka konselor menunjukan

perhatian, minat, dan penerimaan 4. Sikap/gerak tubuh konselor

perhatian, minat, dan penerimaan 5. Konselor memperhatikan tanda-tanda/aspekaspek nonverbal klien (gerak-gerik, sikap, reaksi tubuh, nada & aspek-aspek tekanan suara) 6. Konselor memperhatikan tanda-tanda verbal klien (isi kata-kata) 7. Ucapan konselor menunjukan perhatian, minat dan penerimaan serta keterlibatan konselor pada masalah klien 8. Postur tubuh konselor wajar, santai dan penuh perhatian 9. Konselor dapat mengatasi kemacetan

Ya

Ya

Ya

Ya

pembicaraan secara tepat 10. Konselor bertanya tentang perasaan-perasaan klien

Ya

Ya

11. Konselor menjamin kerahasiaan klien

Ya

II.

PENGUMPULAN DAN PEMBERIAN INFORMASI

1. Konselor dapat mengikuti apa-apa yang dikatakan klien 2. Konselor menggunakan tanda-tanda non Ya

verbal (misalnya, anggukan kepala, ucapan hm, hm) untuk meningkatkan produksi verbal klien 3. Konselor hanya bicara tentang diri sendiri jika memang diminta klien 4. Konselor tidak menginterupsi/ memotong pembicaraan klien 5. Konselor mengajukan pertanyaan secara satu per satu 6. Konselor menahan diri untuk tidak Ya Tidak, Kadang-kadang saya menggunakannya saat mengajukan pertannyaan Ya Ya Ya

menggunakan pertanyaan mengarahkan 7. Konselor menanggapi serius keprihatinan klien 8. Konselor menanyakan alasan kunjungan klien 9. Konselor menanyakan tentang resiko lainnya

Ya Ya Ya

III.

PERENCANAAN, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, PENYELESAIAN MASALAH

1. Konselor bertahan agar tidak terlalu cepat memberikan simpati atau pemecahan masalah 2. Konselor memberikan kesempatan klien untuk banyak bicara 3. Konselor dapat membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks tanpa canggung Ya Tidak, saya masih merasa canggung apalagi klien saya sudah menikah Ya

4. Konselor membantu klien mengidentifikasi masalah dan cara-cara penyelesaiannya 5. Konselor membantu klien mengembangkan berbagai alternative pilihan 6. Konselor membantu klien melihat

Ya

Ya

konsekuensi/akibat dari berbagai alternatif pilihan 7. Konselor memberikan kesempatan kepada klien untuk memilih IV. LANGKAH SELANJUTNYA

Ya

Ya

1. Konselor bisa secara ringkas, akurat dan cepat mengemukakan tema-tema yang dibicarakan oleh klien 2. Konselor mengkonfirmasikan tiap keputusan atau pilihan klien, memeriksa kembali Ya Ya

kesepakatannya 3. Konselor menunjukan pengetahuan konselor mengenai rujukan lain 4. Konselor mengajak klien agar membawa temannya kepada konselor 5. Konselor berterima-kasih kepada klien atas kedatangannya CATATAN : Ya Tidak sumber-sumber dukungan dan Ya

Vous aimerez peut-être aussi