Vous êtes sur la page 1sur 31

APROKSIMASI

Click to edit Master subtitle style

SMK BANG CEN ODUA DEKI A

Menerapkan Konsep Kesalahan Pengukuran


1/12/13

APROKSIMASI

Standart Kompetensi :
Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi Dasar : Kompetensikesalahan Menerapkan konsep kesalahan pengukuran

Indikator :

1. Membedakan pengertian membilang dan mengukur 2. Menghitung kesalahan (salah mutlak dan salah relatif), prosentase kesalahan, toleransi hasil suatu pengukuran
Aproksimasi Hal.: 2 1/12/13

Ruang Lingkup
Pengertian Aproksimasi Pembulatan Macam-macam Kesalahan Toleransi Operasi Hasil Pengukuran Pecahan Berantai
Aproksimasi Hal.: 3 1/12/13

Pengertian Aproksimasi
Bagaimana perbedaan bilangan dari kalimat. misalnya: Panjangnya uang kertas seratus ribuan adalah 15 cm. Rombongan yang datang kemarin sebanyak 15 orang.
0 1 17 14 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 14 15 16

0 1 17

10

11

12 13

15

16

Aproksimasi

Hal.: 4 1/12/13

Aproksimasi
Menyatakan suatu bilangan atau ukuran yang diperoleh dari kegiatan yang berdasar hasil pendekatan atau pembulatan

Mengukur : Memperkirakan Hasilnya tidak pasti ( pendekatan) Membilang : Hasilnya eksak ( pasti )

Aproksimasi

Hal.: 5 1/12/13

Pembulatan
Semua hasil pengukuran menyatakan nilai pendekatan Hasil-hasil pengukuran panjang, massa, waktu, luas dan sebagainya harus diberikan menurut ketelitian yang diperlukan. Pembulatan dilakukan dengan aturan: Jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu Jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya tetap. Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu : pembulatan ke satuan ukuran a. terdekat b. pembulatan ke banyaknya angka desimal c. pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan Aproksimasi Hal.: 6 1/12/13

Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur Contoh : 165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat 2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat 14,16 detik = 14,2 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat 14,149 detik = 14,1 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat 14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat
Aproksimasi Hal.: 7 1/12/13

Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat

Pembulatan ke Banyaknya Angka Desimal


Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang dikehendaki 5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal = 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal dibulatkan sampai dua tempat = 5,47 desimal = 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal

Bagaimana hasilnya apabila 5,44735 dibulatkan sampai satu tempat desimal


5,44735 = 5,4 dibulatkan sampai satu tempat desimal
Aproksimasi Hal.: 8 1/12/13

Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka yang Signifikan Pembulatan dengan cara menetapkan banyaknya Significant berarti bermakna penting angka yang signifikan. 64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan Jika diketahui suatu bilangan, berikut adalah aturanaturan untuk menentukan angka-angka mana yang signifikan : 1). Angka yang tidak nol selalu signifikan, mis: 472,513 6 angka signifikan 2). Angka 0 signifikan jika letaknya di antara angkaangka yang signifikan, 3) Angka 807003 6 angka muncul setelah tanda mis: 0 signifikan jika signifikan tempat desimal dan angka4).angka lain yang tidak pernah signifikan jika5 angka Angka 0 itu signifikan, mis: 20,080 mendahului angka-angka yang signifikan bukan nol meskipun muncul setelah tanda tempat 5) Angka 0 signifikan jika ditandai strip atau bar desimal, mis: 043,00 m 4 angka signifikan; 0,0720 km 3 angka Aproksimasi Hal.: 9 1/12/13 signifikan

Macam-macam Kesalahan

10

11

12 13

14

15

16 17

Panjangnya lebih dekat ke 15 cm dari pada 14 cm atau 16 cm Panjang sebenarnya terletak antara 14,5 cm dan 15,5 cm. Aproksimasi Hal.: 10 1/12/13 Hal1/12/13 ini kesalahan yang masih diterima dari pengukuran ini adalah 0,5 cm

Macam-macam Kesalahan Salah Mutlak = x satuan ukuran terkecil Batas Atas Mutlak = Hasil Pengukuran + Salah

Batas Bawah = Hasil Pengukuran Salah Mutlak Salah Relatif

salah mutlak = hasil pengukuran

Persentase Kesalahan = Salah relatif x 100 %


Aproksimasi Hal.: 11 1/12/13

Toleransi
Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil yang dapat diterima.

Aproksimasi

Hal.: 12 1/12/13

pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan dan toleransi Jawab : Hasil pengukuran 3,5 m Satuan pengukuran terkecil = 0,1 m Salah mutlak = 0,5 x 0,1 m = 0,05 m Salah relatif = 0,05 / 3,5 = 0,014 Persentase kesalahan = 0,014 x 100% = 1,4% Batas atas pengukuran = (3,5 + 0,05)m = 3,55m Batas bawah pengukuran : (3,5 0,05)m = Aproksimasi Hal.: 13 1/12/13

salah mutlaknya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran-pengukuran asal Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran II Jumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II

Selisih hasil Pengukuran Jika dua pengukuran atau lebih dikurangkan , maka salah mutlak selisihnya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran asal Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II Hasil kali dua Pengukuran
1/12/13

Contoh 2 :
Suatu hasil pengukuran dinyatakan dengan ( 15 0,5 ) gram. Berikan pengukuran maksimum dan minimum yang dapat diterima, kemudian carilah toleransinya ? Jawab : Toleransi yang diperkenankan adalah ( 15 0,5 ) gram, berarti: Pengukuran maksimum yang dapat diterima:15 + 0,5 = 15,5 gram Pengukuran minimum yang dapat diterima: 15 0,5 = 14,5 gram Sehingga toleransinya adalah 1 gram

Aproksimasi

Hal.: 15 1/12/13

Contoh soal
Diketahui dua hasil pengukuran yaitu : 12cm dan 19cm a. Jumlah Tentukan : maksimum dan minimum Selisih maksimum dan minimum Hasil kali maksimum dan minimum Jumlah salah mutlak dan selisih salah mutlak dari pengukuran-pengukuran diatas

Aproksimasi

Hal.: 16 1/12/13

Jawab :
Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 0,5)cm = 18,5cm a Jumlah Maksimum : (12,5 + 19,5)cm = 32cm . Jumlah Minimum : (11,5 + 18,5)cm = 30cm b Selisih Maksimum : (19,5 - 11,5)cm = 8cm . Selisih Minimum : (18,5 + 12,5)cm = 6cm
Aproksimasi Hal.: 17 1/12/13

Jawab :
Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 0,5)cm = 18,5cm c. Hasil kali Maksimum : (12,5 x 19,5)cm = 243,75cm2 Hasil kali Minimum : (11,5 x 18,5)cm = 212,75cm2 d Jumlah salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm . Selisih salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm
Aproksimasi Hal.: 18 1/12/13

APROKSIMASI
Kompetensi Dasar

Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran


Indikator

1. Menghitung jumlah dan selisih hasil pengukuran 2. Menghitung hasil kali maksimum dan minimum hasil pengukuran
Aproksimasi Hal.: 19 1/12/13

Aproksimasi Pecahan
Pecahan dapat didekati nilainya dengan pecahan lain dengan teknik pecahan berantai

Misal :

x = q

dapat ditulis dengan pecahan berantai sbb: p

x = a1 +

1 1 a2 + a3 + ...

Untuk pendekatan ke-n dengan pn=anpn-1+pn-2 1+qn-2 Aproksimasi dan


Hal.: 20 1/12/13

qn=anqn-

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel


Hasil bagi pecahan berantai

a1

a2

a3

...

an-1

an

0 1

1 0

a1

a2.a1 +1

pn

qn
Aproksimasi Hal.: 21 1/12/13

Contoh: 1

Tentukan pecahan yang mendekati:

Aproksimasi

Hal.: 22 1/12/13

Kita Buat Pembagian Bersusun


99 / 224 \ 2 = a1 198 26 / 99 \ 3 = a2 78 21 / 26 \ 1 = a3 21 5 / 21 \ 4 = a4 20 1 / 5 \ 5 = a5 5 0 Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2
Aproksimasi Hal.: 23 1/12/13

Dapat ditulis:

224 = 99

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel


Hasil bagi pecahan berantai 2 x 0 1 2 1 + 2 1 x 2 1 3 7 3 1 9 4 4 43 19 5 224 99

0 + 0

Jadi Pecahan yang mendekati adalah: 2


Aproksimasi Hal.: 24 1/12/13

Contoh: 2 Tentukan pecahan yang 79mendekati: / 213 \ 2


158 55 / 79 \ 1 55 24 / 55 \ 2 48 7 / 24 \ 3 21 3/7\2 6 1 / 3\ 3 3 0

Aproksimasi

Hal.: 25 1/12/13

Dengan Tabel
Hasil bagi pecahan berantai 2 x 1 1 2 0 0 0 + x + 1 2 2 3 8 27
1 2 3

10

23 62

79 213

Jadi Pecahan yang mendekati adalah : 1


Aproksimasi

3 10 23 79 8 27 62 213 Hal.: 26 1/12/13

Contoh:
Pada mesin bubut yang mempunyai kisar transportir 5 mm akan dibuat ulir dengan kisar 2,06 mm. Persediaan roda gigi pengganti mempunyai gigi 20-120 dan merupakan kelipatan dari 5. Tentukan perbandingan roda gigi penggantinya sehingga menghasilkan ulir yang paling mendekati ukuran sebenarnya dan berapa persentase kesalahannya!

Aproksimasi

Hal.: 27 1/12/13

Penyelesaian :
Jika roda gigi yang menggerakkan adalah DR dan roda gigi yang digerakkan DN, maka:

Untuk mencari harga yang mendekati harga asal kita gunakan pecahan berantai sebagai berikut: 103 / 250 \ 2 206 44 / 103 \ 2 88 15 / 44 \ 2 30 14 / 15 \ 1 14 1 / 14 \ 14 14 Aproksimasi Hal.: 28 1/12/13 0

Untuk Menentukan Pendekatan Dapat Dengan Tabel


Hasil bagi pecahan berantai 2 x 1 0 1 0 0 + 0 1 + 1 x 1 2 2 2 5 2 5 12
1 2 2 5

1 7 17

14 103 250

Jadi Pecahan yang mendekati adalah:


Aproksimasi

Hal.: 29 1/12/13

5 7 1 17 2

103 250

Selamat Bergoyang

Click to edit Master subtitle style

1/12/13

sekian Terima Kasih

Aproksimasi

Hal.: 31 1/12/13

Vous aimerez peut-être aussi