Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB III METODE PENELITIAN A.

Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yang bersifat deskriptif ekspolatif yaitu diarahkan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan terapi bermain pada anak autism di Yayasan Bina Anggita D.I.Y B. Subyek penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel yang purposive dimana sampel dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek penelitian adalah terapis dan keluarga pada sekolah khusus anak autism kelas lanjutan di yayasan Bina Anggita DIY. Adapun criteria terapis yang menjadi subjek adalah sebagai berikut: Latar belakang pendidikan S1 Psikologi dan S1 Pendidikan ( Bimbingan Konseling dan Pendidikan luar biasa) Masa kerja minimal 1 tahun Bersedia menjadi Responden

dan criteria orang tua yang menjadi subyek penelitian adalah keluarga yang mempunyai anak penyanfang autisme pada kelas lenjutan di yayasan Bina Anggita DIY. C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Variabel dari penelitian ini adalah merupakan variable tunggal yaitu Terapi bermain . 2. Definisi Operasional a. Terapi bermain Terapi bermain adalah adalash suatu permainan yang sengaja dilakukan oleh terapis dan keluarga pada anak autisme dengan pertimbangan terapi. b. Anak Autisme Anak autisme adalah anak yang mangalami gangguan perkembangan perpadif

yang mengakibatkan gangguan keterlambatan pada bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi social pada kelas lanjutan di Yayasan Bina Anggita. c. Terapis Terapis adalah tenaga pendidik pada sekolah khusus anak autism dengan latar belakang pendidikan S1 Psikolagi dan S1 Pendidikan dengan jurusan bimbangan konseling dn pendidikan luar biasa yang sudah berpengalaman mengajar selama satu tahun. d. Keluarga Orang tua, pengasuh utama anak penyandang autism di rumah. e. Kelas Lanjutan Kelas lanjutan adalah kelas dimana anak autism yang sudah mengalami kemajuan perkembangan dididik dan dibimbing.

D. Instumen Penelitian Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pedoman diskusi kelompok terarah untuk responden terapis yang dilengkapi dengan identitas responden dan untuk responden keluarga dengan anak autism adalah pedoman wawancara mendalam dengan wawancara terstrukutur dan pedoman observasi untuk melihat pelaksanaan terapi bermain serta respon anak terhadap terapi tersebut yang dilengkapi dengan catatan proses kegiatan. Dalam pelaksanannya pedoman diskusi kelompok teraran dan pedoman wawancara mendalam ini akan dikembangkan oleh peneliti supaya data lebih lengkap. E. Validitas dan Reliabilites Validitas dan realibilitas sangat oenting artinya dalam suatu penelitian.Dengan validitas fan reliabilitas maka akan diketahui tingkay keabsahan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif ada empat standar guna menjamin keabsahan hasil penelitian, Yaitu (Bungin, 2003) : 1. Strandar kredibilitas Strandar kredibilitas identik dengan validitas internal dalam penelitian kuantitatif. Agar hasil penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi sesuai fakta di lapangan maka peneliti akan melakukan upaya sebagai berikut :

a. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di lapangan. b. Melakukan triangulasi, dalam khal ini peneliti akan melakukan trangulasi sumber data oleh karena itu sampel yang diambil sesuai dengan criteria. c. Melibatkan teman sejawat yang tidak ikut dalam penelitian untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dari awal sampai akhir penelitian. d. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisa data. 2. Standar transterabilitas Standar ini merupakan modifikasi vasiliditas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Pada prinsipnya Strandar transperabilitas ini merupakan pertanyaan empirik yang tidak dapat dijawab dan dinilai oleh pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar tranferabilitas yang tinggi apabila pembaca memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan focus penelitian. 3. Standart Depenabilitas Standar ini mirip dengan standar reliabilitas. Dalam hal ini pelaksanaannya oleh orang lain dengan melakukan review terhadap hasil penelitian. 4. Standar Konfirmabilitas Standar Konfimabiliotas ini lebih berfokus pada audit kualitas dan kepastiamn hasil penelitian.Hal ini untuk mengetahui apakah data tersebut benarbenar diambil dari lapangan, Audit konfirmabilitas biasanya dialakukan persamaan dengan audit dependabilitas.

F. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing dengan cara memeriksa kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data segaera setelah data diperoleh melalui wawancara mendalam dan dskuai kelompok terarah. Tujuan editing adalah megevaluasi dari bahan-bahan atau data untuk mengurangi kesalahan usaha kearah klasifikasi dan tabulasi data tersebut.

b. Koding, yatu memecah data menjadi unit yang lebih kecil (kode), memahami unit-unit tersebut dan kemudian merangkum kembali unit-unit tersebut dalam bentuk kategori dan hubungan antar kategori. Unit koding akan dibuat berupa kalimat atau paragraph.Kondisi yang digunakan bersifat individu dengan cara mengelompok data menurut variable yang telah ditentukan segera setelah data diperoleh. c. Penyajian, data yang diperoleh akan dituangklan dalam bentuk kutipan responden dalam bentuk aslinya, yang dapat disajikan sebagai bagian dari kalimat atau terpisah dalam paragraph tersendiri apabila cukup panjang (Uraini, 2000 cit. Purwanti 2004).

G. Jalannya Penelitian 1. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini kegiatannya meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Mengurus perizinan untuk studi pendahuluan b. Study pendahuluan di Yayasan Bina Anggita D.I.Y untuk mengetahui masalah penelitian. c. Study pustaka untuk menentukan acuan dalam penelitian d. Membuat proposal penelitian e. Konsultasi denan pembimbing f. Penyusunan ujian proposal penelitian g. Ujian proposal penelitian h. Revisi proposal dengan memperhatikan saran dari pembimbing dan penguji serta audien. 2. Tahap pelaksanaan Penelitian dilakukan di yayasan Bina Anggita D.I.Y dengan langkah awal penyerahan proposal ke Yayasan tersebut diteruskan dengan melakukan pendekatan dengan responden meskip[un dengan melakukan pendekatan dengan responden meskipun sebenarnya pada studi pendahuluan hal ini pernah dilakukan serta penandatanganan kesediaan menjadi responden yang sebelumnya dilakukan penejelasan terlebih dahulu oleh peneliti.

Pengumpulan data dilakukan dengan diskusi kelompok terarah dengan terapis dari 9 orang terapis yang ditentukan hanya 7 orang yang hadir, adapun instrument yang digunakan adalah pedoman diskusi kelompok terarah. Waktu yang dibutuhkan untuk diskusi kelompok terarah kurang lebih 60 menit dimana diskusi kelompok terarah dibagi menjadi 2 termmin mengingat keterbatsab tenaga untyuk medampingi anak jadi diskusi dilakukan bergilir dibagi menjadi 2 kelompok, Kelompok pertama berjumlah 4 orang dan kelompok kedua berjumlah 3 orang. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam diskusi kelompok terarah adalah kontrak waktu dengan terapis, pembukaan Dari pemandu, pemanasan atau membina keakraban dan pendalaman diskusi. Pemandi adalah peneliti sendiri dan ibserver adalah rekan satu angkatan penelitu yang memiliki pengalaman dalam pelaksanaan diskusi kelompok terarah. Dari peserta diskusi terarah terdapat responden yang dominan dan responden yang pasif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap keluarga yang langsung dilakukan oleh peneliti pada 3 keluarga yang bersedia di wawancara mengingat banyaknya keluarga. Yang menolak di wawancarai sehingga peneliti hanya bisa wawancara dengan 3 keluarga yang hanya di wakili oleh wali anak, adapun pedoman wawancara yang di gunakan adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara di laksanakan di tempat tunggu orang tua atau wali anak dengan mmbutuhkan waktu masing-masing 30 menit.serta untuk mmperkuat data di laksanakan observasi proses pelaksanaan di mana peneliti bekerjasama dengan pihak yayasan yang tidak di ikut sertakansebagai responden yaitu terapis dengan latar belakang pendidikn S1 pendidikan luar biasa dan masa kerja selama 3 tahun . Dalam pelaksanaanya ,bahasa serta istilah di sesuaikan dengan kondisi responden sehingga di harapkan dapat mendapatkan data valid dan lengkap.wawancara kurang lebih 30 menit.alat bantu untuk membantu pengumpulan data tersebut adalah tape recorder dan catatan lapangan. Data yang telah terkumpul kemudian di analisis melalui tahap editing, koding dan penyajian. Setelah di dapatkan hasil analisis di lanjutkan dengan pembahasan sesuai fokus penelitiandan penyusunan hasil penelitian. H. Kesulitan penelitian Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan mengingat adanya kesulitan peneliti dalam berbagai hal di antaranya : 1. Keterbatasan jumlah responden , adanya responden dari keluarga

yang menolak untuk di wawancara. 2. kontrak waktu diskusi kelompok terarah yang terus berubah. 3. ketrbatasan alat untuk memantau langsung pelaksanaan bermain. 4. ketrbatasaan waktu keikutsertaan peneliti dalam mementau langsung pelaksanaan terapi bermain. I. Kelemahan penelitian 1. Kelemahan dalam diskusi kelompok terarah dimana dalam instrumen yang digunakan terdapat pertanyaan yang digunakan terdapat pertanyaan yang standar sehingga data yang diperoleh mayoritas sama dan data yang berbeda sedikit. 2. Dalam pelaksanaan wawancara mendalam dengan keluarga tidak sesuai dengan tujuan utama yaitu wawancara dengan orang tua tetapi wawancara hanya dapat dilakukan dengan pengsuh utama anak, selain itu pertanyaan dalam wawancara kurang mendalam. 3. Kelemahan dalam pelaksanaan observasi proses pelaksanaan terapi bermain oleh pihak yayasan sehingga dimungkinkan adanya keberpihakan.

Vous aimerez peut-être aussi