Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Agama, secara umum, dapat didefinisikan sebagai perangkat aturan yang mengatur manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhan-Nya, dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam definisi tersebut agama dilihat dari teks atau doktrin, sehingga keterlibatan manusia sebagai pendukung atau penganut agama tidak tampak tercakup di dalamnya1. Dengan demikian agama satu-satunya jalan sebagai dasar yang tepat untuk membina dan mengarahkan jiwa guru karena hanya agamalah yang memiliki nilai-nilai absolut (mutlak) yang berlaku untuk segala zaman dan keadaan. Agama menghubungkan guru dengan Tuhan-Nya. Gunanya agar guru memperoleh kekuatan batin serta mempunyai harapan (optimisme) yang lebih baik di dunia akhirat. Agama menyadarkan guru bahwa Tuhan menciptakan untuk beraktivitas di dunia sebagai ibadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT :

Rolan Robertson. Ed., Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm.v

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (ibadah) kepada-Ku. Aku tidak menghendaki suau pemberian apapun dari mereka, dan Aku tidak menghendaki mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh. (Q.S. adzDzariyat 56-58).2 Bagi guru yang memegang teguh agamanya,. dalam tiap-tiap tingkah lakunya akan mendasarkan pada kesadaran perintah Allah SWT, dan sematamata mencari keridhaanNya. Apabila hal ini sudah tertanam dalam diri guru, maka akan tampak kesungguhan kegairahan dalam beribadah, bekerja, semangat berkorban, toleransi dan kemauan keras. Sebagaimana firman Allah :

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
2

DEPAG RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta, 1989, hlm. 862.

duniawi; dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Q.S. 28 : 77)3

Menurut M.Fuad Nashar: Kenyataan sehari-hari mengisyaratkan bahwa dunia ini tidak dapat diselamatkan dari aneka problemnya cuma dengan akal manusia semata-mata. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan bimbingan Ilahi yang terangkum dalam ajaran-ajaran agamanya (Al-Islam) yang dapat menyelesaikannya. Tanpa agama hidup manusia akan berada di tabir kehancuran. Kemajuan materi juga tidak dikendalikan oleh keyakinan beragama hanya akan membawa sesat4. Islam menganggap kerja adalah cara yang paling utama memperoleh rizki dan sumber penghidupan. Hal ini dapat dibuktikan dengan ayat yang memberikan tuntunan dan motivasi kepada setiap individu agar selalu berusaha mencari karunia Allah SWT, demi kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Jumuat ayat 10 :

Artinya :

Apabila telah ditunaikan sembahyang bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung5.

3 4 5

Ibid, hlm. 623. M. Fuad Nasar, Agama di Mata Remaja, Angkasa Raya, Padang, 1993, hlm. 14-15. DEPAG RI, Op. Cit, hlm. 933

Firman Allah ini menyuruh umat Islam untuk tampil sebagai pekerja keras dan berpartisipasi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia diberi kekuatan untuk melaksanakan suatu usaha dan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki disesuaikan dengan lingkungan masingmasing, seperti guru, berdagang, bertani dan lain sebagainya. Dorongan beragama merupakan salah satu dorongan bekerja dalam diri guru muslim sebagaimana dorongan-dorongan lainnya. Sejalan dengan itu maka dorongan beragama pun menuntut dipenuhinya sehingga guru mendapat kepuasan dalam bekerja dan ketenangan dalam bekerja. Selain itu kebutuhan beragama juga merupakan dorongan insaniah yang tumbuhnya dari berbagai faktor yang bersumber dari rasa keagamaan.6 Yang menjadi fokus penelitian ini, bagaimana tingkat keberagamaan guru MTs Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak? Dan adakah hubungan antar keberagamaan dan etos kerja guru di MTs Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak? Memahami hal tersebut penulis timbul hasrat membahas persoalan tersebut dalam sebuah tesis yang berjudul STUDI KORELASI ANTARA KEBERAGAMAAN DENGAN ETOS KERJA GURU-GURU MTS NURUL ULUM BATURSARI MRANGGEN DEMAK TAHUN 2003.

Jalaludin, Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo, Cet.I, Jakarta, 1996, hlm. 89

B.

Pembatasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul tesis ini, maka beberapa istilah perlu ditegaskan dan dibatasi pengertiannya. Beberapa istilah tersebut adalah : 1. Korelasi Dalam ilmu statistik istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.7 Sedang korelasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah hubungan antara keberagamaan sebagai variabel bebas dan etos kerja sebagai variabel terikat. 2. Keberagamaan Yang dimaksud keberagamaan di sini yaitu tingkat keyakinan, pemahaman penghayatan dan pengamalan pemeluknya terhadap agama Islam. 3. Etos Kerja Etos yang berasal dari kata Yunani, dapat mempunyai arti sebagai sesuatu yang diyakini, cara bebuat, sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. Dari kata inilah lahir apa yang disebuat dengan ethic yaitu pedoman, moral dan perilaku, atau dikenal pula etiket yang artinya cara

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet. 12, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 167.

bersopan santun.8 Sedang kerja adalah kata dasar dari bekerja, yang berarti melakukan sesuatu. Bekerja dapat dilihat dari tiga segi pandang. Pertama, dari segi perorangan, bekerja adalah gerak daripada badan dan pikiran orang untuk melangsungkan hidup badaniah maupun rohaniah. Kedua, dari segi kemasyarakatan, bekerja merupakan melakukan sesuatu untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Ketiga, dari segi spiritual, bekerja merupakan hak dan kewajiban manusia dalam memuliakan dan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.9 Dalam penelitian ini bekerja dilihat dari pengertian spiritual yaitu bekerja menurut pandangan agama Islam. C. Rumusan Masalah Secara umum masalah dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memerlukan pembahasan, pemecahan, informasi, atau keputusan.10 Maka yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat keberagamaan guru MTs Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak? 2. Bagaimana etos kerja guru MTs. Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak? 3. Adakah hubungan antara keberagamaan dan etos kerja guru MTs Nurul
8

H. Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, Cet. 2, Dana Bhakti Wakaf, Jakarta, Nanat Fatah Natsir, Etos Kerja Wirausahawan Muslim, Gunung Djati Perss, Bandung,

1995, hlm. 25.


9

1999, hlm. 76. Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam pendidikan, cet.2, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hlm. 38.
10

Batursari Mranggen Demak? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah yang dibicarakan dalam tesis ini, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat keberagamaan guru MTs Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak. 2. Untuk mengetahui etos kerja guru MTs. Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak. 3. Untuk mengetahui hubungan antara keberagamaan dan etos kerja guru MTs Nurul Batursari Mranggen Demak. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Secara teoritis yaitu untuk menambah khazanah kepustakaan bidang pendidikan Islam, dengan harapan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya atau setidak-tidaknya dapat dijadikan bahan studi banding. 2. Secara praktis, yaitu agar dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya di tempat penulis mengabdikan diri sebagai guru.

F.

Sistematika Penulisan Tesis Untuk memudahkan dalam memahami dan mencerna masalah-masalah yang akan dibahas, maka tesis ini disusun dengan sistematika sebagai gambaran sebagai berikut : Bab I : Berisi pendahuluan meliputi: latar belakang masalah; pembatasan Istilah; rumusan masalah; tujuan peneletian; manfaat penelitian; sistematika penulisan. Bab II : Berisi Studi Pustaka Keberagamaan Dan Etos Kerja Guru meliputi; Pengertian keberagamaan; Macam-macam aktivitas beragama.

Selanjutnya Etos Kerja meliputi: Pengertian etos kerja, Indikator atau bentuk bentuk etos kerja yaitu: Motivasi kerja, Disiplin kerja, Produktivitas kerja dan Efisiensi kerja. Kemudian dalam bagian akhir bab kedua dijelaskan tentang hubungan keberagamaan terhadap etos kerja. Bab III : Berisi metodologi penelitian, yang meliputi: tujuan penelitian; tempat dan waktu penelitian; variabel penelitian; populasi dan sampel; metode pengumpulan data dan metode analisis data. Bab IV: Berisi Analisis Keberagamaan Terhadap Etos Kerja Para Guru Mts Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak. Dalam bab ke-IV ini analisis meliputi: Analisis Keberagamaan Terhadap Etos Kerja

Para Guru di MTs Nurul Ulum Batursari Mranggen Demak dalam

kaitannya dengan teori; Implikasinya Bagi Praktek. Bab V: Berisis Kesimpulan meliputi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065 KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM SITUS: http://www.lib4online.com/p/bentuk-file.html

Vous aimerez peut-être aussi