Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Marwani Bratasaputra
Definisi
Sejumlah keadaan dengan patofisiologi akibat dari kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas asam dan pepsin yang disekresi oleh lambung
Lambung pendapatkan aliran darah dari a. celiaca N. Vagus menstimulasi lambung Epitelium berupa selsel kolumnar dengan banyak kelenjar (glandula) Sel-sel mukus paling banyak di cardia dan antrum
B. HCL-Secreting parietal cells of the body which also secrete intrinsic factor. C. Pepsinogen-Secreting chief cells of the body. D. Gastrin-Secreting G cells of the Antrum (body has 2 sources of Gastrin stomach and pancreas).
Dispepsia
Dispepsia: Adalah suatu keadaan nyeri atau ketidakenakan (discomfort ) yang persistens atau rekurens pada daerah ulu hati (epigastrik) yang disebabkan oleh barbagai macam kelainan
Prevalensi dispepsia di dunia kira-kira 25%, umumnya yang mencari pertolongan medik hanya seperempatnya Kuranglebih 40% bersifat organik, sedangkan 60 % sisanya adalah fungsional
Epidemiologi
Prevalensi(25%) Hasil pemeriksaan Endoskopi: Ulkus peptikum 22% Esophagitis 10% Cancer 1% Dispepsia fungsional 67%
Dispepsia
Penyebab Non-Gastrointestinal
(penyakit jantung, otot dll.)
Dyspepsia Struktural/Organik
GERD, ulkus peptikum, penyakit pankreas, penyakit kandung empedu, dll. (40%)
DISPEPSIA STRUKTURAL
Gastroesophageal reflux disease(GERD) dengan berbagai sebab Ulkus peptikum (karena H. pylori, NSAIDs,
penyakit Crohn, Sindroma ZollingerEllison, dll ) Beberapa macam obat : analgetika, nitrat, penghambat kalsium, teofilin, alkohol, tembakau, kafein
DISPEPSIA FUNGSIONAL
Dispepsia
lebih dari 3 bulan tanpa penyebab organik (disebut pula dispepsia non ulkus, dispepsia esensial, dispepsia idiopatik)
Sudah
dilakukan pemeriksaan yang memadai dengan tes diagnostik standar tetapi tidak didapatkan kelainan Merupakan 60% kasus dispepsia
Diet, obat, dan faktor lingkungan: Intoleransi terhadap makanan/obat tertentu Kopi (50%) Aspirin, NSAID, dll
Mual
Heartburn(rasa bloating panas di dada) Earlysatiety Rasa panas Bila dimasuki Retrosternal makanan semakin memburuk Kembung Postprandial
Alarm Symptoms
Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya
Gejala lain
Kembung, rasa penuh (sebah), mual cepat kenyang, akibat relaksasi fundus yang abnormal Regurgitasi asam lambung Disfagia Muntah yang rekurens
Dispepsia: Pengelolaan
Umur<45 tahun tanpa alarm symptoms dilakukan pemeriksaan H. pylori, dan bila positif dieradikasi Bila H pylori negatif disarankan perubahan pola hidup dan / atau PPI/Prokinetic
kerusakan mukosa esofagus yang diakibatkan oleh refluks dari asam lambung ke esofagus Gejala-gejala klasik GERD Heartburn (pyrosis): rasa tidak enak (discomfort) seperti terbakar di daerah dada Regurgitasi: cairan berasa pahit asam di mulut ketika penderita berbaring
Insidensi GERD
Keluhan heartburn
40% mengeluh setiap bulan 20% mengeluh setiap minggu 7% mengeluh setiap hari
59%
19.8%
Weekly
Monthly
1. 2.
yang tidak memadai (adekuat) sehingga terjadi refluks spontan Aliran retrograd yang mendahului kembalinya tonus LES setelah menelan Meningkatnya tekanan intra abdomen
EMPAT MEKANISME FISIOLOGIK YANG MELINDUNGI MUKOSA ESOFAGUS TERHADAP RANGSANG (INJURY) ASAM LAMBUNG
Bila mekanisme ini terhambat, dapat terjadi esofagitis. Mucosal integrity /ketahanan epitelial esofagus
Atypical symptoms
Complications
With oesophagitis
Barretts oesophagus
Oesophageal adenocarcinoma
Parau (Hoarseness Laringitis Faringitis Batuk kronik Globus sensation Disfonia Sinusitis Subglottic stenosis Kanker Larings
Vaezi MF, Hicks DM, Abelson TI, Richter JE. Clin Gastro Hep 2003;1:333-344.
Odinofagia
Nyeri retrosternal waktu menelan
Perdarahan
Gejala-gejala rekurens
Bila akan dilakukan pembedahan antirefluks
Esophageal manometry
Barium Swallow
Tes diagnostik yang bermanfaat
Keterbatasan
Tidak dapat melihat dengan detail
Endoskopi
Indikasi endoskopi
Alarm symptoms Terapi empirik gagal
Evaluasi Preoperatif
Deteksi Barretts esophagus
Penelitian fisiologik
Normal
GERD
Esophageal Manometry
Limited role in GERD Assess LES pressure, location and relaxation
Assist placement of 24 hr.
pH catheter
Assess peristalsis
Prior to antireflux surgery
Modifikasi diet
Makan lebih frekuen dengan porsi sedikit Himdari makanan berlemak/gorengan,
Suppressi Asam
H2-Receptor Antagonists Proton Pump Inhibitors (PPIs) (H2RAs) Omeprazole Cimetidine
Response
20 % 50 % 80 % sampai 100 %
sebelum makandan tidak sebelum tidur, supaya aliran darah ke sel parietal lebih banyak karena diaktivasi oleh makanan, sehingga penyerapan obat lebih optimal
dihentikan
> 50 % relaps dalam waktu 2 bulan
> 80 % relaps dalam waktu 6 bulan
Komplikasi GERD
Esofagitis erosif/ulseratif
Striktur Esofagus/peptik
Barretts esophagus
Adenokarsinoma
Ada suatu hubungan antara alarm symptoms dengan komplikasi esofagitis erosif dan striktur esofagitis/peptik
Erosive Esophagitis
LA Classification
Grade A - >1 isolated mucosal breaks <5mm long Grade B - >1 isolated mucosal breaks >5mm long Grade C - >1 mucosal breaks bridging the tops of folds; <75% of circumference Grade D same as Grade C but involves >75% of circumference
Striktur esofagus/peptik
Barium Swallow
Endoskopi
Striktur esofagus/peptik
Terjadi pada 7%-23% penderita esofagitis yang
tak diobati* Gejala paling umum adalah disfagia Mungkin diperlukan tindakan dilatasi esofagus Pengobatan PPI jangka panjang diperlukan uktuk mengurangi risiko pembentukan kembali striktur*
Murphy et al. Endoscopy. 1998;30:367-370.
Barretts Esophagus
Kanker esofagus
Barium Swallow Endoskopi
panjang dengan PPI 2 kali sehari pada penderita muda yang cukup sehat Gejala regurgitasi/aspirasi persisten Not Barretts esophagus alone
Daftar Pustaka
Makmun, D, Penyakit Refluks esofageal, dalam : Sudoyo, AW, dkk (eds), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed.V, Interna
Publishing, Jakarta, 2009, hal. 480-487. Goyal, RK, Diseases of the Esophagus, in: Fauci ,AS, et al, Harrisons Principles of Internal Medicine, 17th ed, McGraw-Hill, New York, 2008, pp. 1847-1854
Terima kasih