Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diagnostik 2 Lab: Rutin Hb, Trombosit, Creatinin, AST, ALT Opsional (Bila terdapat trombositopeni dan kecenderungan terjadi HELLP Syndrome) Bilirubin, LDH, Apus darah tepi, Hemostase
Rawat di kamar bersalin Evaluasi ibu dan janin selama 24 jam Pemberian magnesium sulfat selama 24 jam Antihipertensi bila sistolik > 160 mmHg; distolik > 111 mmHg; MAP> 125 mmHg
Perburukan ibu (satu atau lebih):3 Tekanan darah tidak terkontrol (TD menetap 160mmHg sistolik atau 110mmHg diastolik dengan dosis maksimum dua jenis obat antihipertensi) Eklampsia Trombositopeni (<100.000) AST atau ALT > 2x dengan nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas Edema paru Fungsi ginjal menurun (Pe creatinin 1 mg/dl dari baseline) Janin tidak reaktif Ketuban pecah/inpartu > 34 minggu Solusio plasenta Sakit kepala menetap atau penglihatan kabur tidak
ya
ya
Steroid
tidak
<24 minggu
24-32 minggu
33-34 minggu
Terminasi
Steroid 24-32 mg Antihipertensi Lab DPL, Cr, As urat, LDH Urin tampung 24 jam utk protein & CCT Evaluasi ibu dan janin Terminasi pada 34 minggu
Stop MgSO4 setelah 24 jam Pasien dapat ke ruangan Ukur TD tiap 4-6 jam Cek trombosit tiap hari, AST dan kreatinin tiap 2 hari. Antihipertensi oral; target sistolik 130-150 mmHg, diastolik 80-100 mmHg Steroid diulang tiap minggu Evaluasi janin: NST tiap hari, FDJP tiap 3 hari USG tiap 2 minggu utk evaluasi berat janin Amniosintesis pada pasien yang datang usia 32-34 minggu
Bila tekanan darah terkontrol dan tidak didapatkan tanda atau gejala perburukan pasien dapat pulang
Rujukan: 1. Sibai BM. Diagnosis and management in gestational hypertension and preeclampsia. Obstet Gynecol. 2003; 102: 181-92. 2. Lain KY, Roberts JM. Contemporary concepts of the pathogenesis and management of preeclampsia. JAMA. 2002; 287:3183-6. 3. Friedman SA, Schiff E, Lubarsky SL, Sibai BM. Expectant management of severe preeclampsia remote from term. Clin Obstet Gynecol. 1999; 42: 470-8.