Vous êtes sur la page 1sur 11

Amal Yang Paling Dicintai Allah

Senin, 5 Januari 2009

‫سلّ َم‬
َ ‫علَ ْيهِ َو‬
َ ُّ‫صلّى ال‬
َ ‫ قَالَ رسول ال‬:
ّ َ‫علَى وَ ْقتِهَا قَالَ ثُمّ أَيّ قَالَ بِرّ الْوَا ِلدَ ْينِ قَالَ ثُمّ أ‬
‫ي‬ َ ُ‫لة‬ َ‫ص‬ّ ‫ قَالَ ال‬،‫؟‬..ِّ‫حبّ ِإلَى ال‬
َ َ‫أَيّ الْ َعمَلِ أ‬
‫(قَالَ ا ْلجِهَادُ فِي سَبِيلِ الّ (صحيح البخاري‬
Nabi saw ditanya : “Amal apa yang paling dicintai Allah?, sabda Rasulullah saw :
Shalat pada waktunya. Lalu apa?, sabda beliau saw : Bakti pada ayah bunda. Lalu
apa?, sabda beliau saw Jihad di Jalan Allah” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Luhur dan Maha Abadi, Maha Menjadikan
setiap hal – hal yang tidak disukai oleh muslimin – muslimat sebagai penghapusan
dosa dan pengangkatan derajat. Demikian indahnya Allah, demikian mulianya Allah
yang menjadikan musibah yang datang kepada muslimin adalah pengampunan dosa
tanpa istighfar. Orang lain butuh istighfar dan taubat untuk meminta pengampunan
dosa tetapi Allah melihat hamba-Nya dikenai musibah, dimaafkan kesalahannya.
Allah membayar kesedihan di hati muslimin – muslimat dengan pengampunan dosa
dan dihindarkan dari api neraka. Inilah indahnya Arrahman Arrahim.

Bismillahirrahmanirrahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi yang
bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula seluruh kehidupan
dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya diawali oleh Allah, Annuur ( Maha
Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh
makhluknya, fasiq, dhalim, shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah.
Arrahim adalah Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau
kita menyebut “Bismillahirrahmanirrahim”, ingat kalimat itu mengingatkan satu
Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah menunjukkan
pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman untuk memperkenalkan
Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa Dia (Allah) Maha Bersabar
dan Memaafkan mereka – mereka yang belum beriman agar mereka jangan berputus
asa dari Kasih Sayang-Nya dan kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun
tentunya Kasih Sayang itu bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang
Abadi untuk mukminin dan mukminat.

“Bismillahirrahmanirrahim”, itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh Kenikmatan


dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua turun kepada semua
makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap kenikmatan berpadu dalam kalimat
“Bismillahirrahmanirrahim” mencatat seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat
Arrahman Arrahim.

Alhamdulillahi rabbil a’lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin. Kenapa?
Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua makhluk-Nya. Tidak ada
satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak mempunyai hutang jasa kepada
Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa membayar daripada hutang – hutang
kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu mereka yang memahami ini
akan bercahaya hatinya dengan pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya
memuji Allah.

Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung dan
tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim diulang lagi
dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha Melimpahkan Kasih Sayang pada yang
mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya pada yang bukan mukmin ini hanya
sementara dengan kenikmatan dunia saja. Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia
tetapi di akhirat diberi lagi. Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak
beriman.

Hadirin – hadirat, demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan
inilah seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada kita.
Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari kenikmatan yang datang
kepada kita yang kita inginkan atau yang belum kita ketahui.

Ihdinashshirathalmustaqim, ayat sebelumnya iyyakana’budu waiyyakanasta’in


(hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn pertolongan).
Ihdinashshirathalmustaqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Mau apa? Kita
sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus dibaca setiap shalat, itu – itu lagi
doanya diulang. Inikan sudah jalan yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta
lagi diminta lagi doa ini. Hadirin, jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak –
balik. Maka mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat
tentunya.

Ihdinashshirathalmustaqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah bimbing


lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa, Allah palingkan agar ia
tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau barangkali ia terjebak dalam dosa –
dosa besar, Allah tundukkan hatinya untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin,
kalimat “Ihdinashshirathalmustaqim” menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini
dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, kau tidak akan bermaksiat sampai waktu
shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita tanya “apakah Allah
memberi?” Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim (dalam hadits Qudsiy)
“orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu dijawab oleh Allah Swt”.
“Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi, hammadaniy abdi, sampai ke ucapan
Ihdinashshirathalmustaqim (hamba Ku memuliakanku(, lalu Allah jawab lagi
“hadza li abdi wa lil abdi masa’al”, ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang
ia minta. Maka minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.

Hadirin, Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan “ihdini” (beri petunjuk
padaku) namun “ihdina” (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita hadirkan khusyu’
dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan Ihdinashshirathalmustaqim dalam
1X ucapan doamu, akan banyak orang – orang yang diberi petunjuk ke jalan
kebenaran oleh Allah, karena doa kita. Ihdinashshirathalmustaqim, Allah sudah
katakan “hadza li abdi wa lil abdi masa’al”, ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-
Ku apa yang ia minta. Sekali kau mengucapkan “Ihdinashshirathalmustaqim”
barangkali ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat
jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena kita berkata
“ihdina”, “beri kami petunjuk”, siapa kami disini ini? Seluruh umat Nabi
Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia sudah mendoakan
seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas pahala semua amal baik umat
Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia mendoakan mereka, (dan Rasul saw
bersabda Barangsiapa yg mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin
dan untukmu pula sebagaimana doamu pd saudaramu).

Dahsyatnya kalimat ini jika kau dalami maknanya “Ihdinashshirathalmustaqim”


(tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus). Maksudnya, jalan
Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua orang yang berjalan di
jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah. Lalu Allah tahu kita ini mau jalan
yang benar tapi kita mau jalan yang hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak
kesulitan, maka diperjelas lagi “Shirathalladzina an’amta a’laihim” (jalan orang -
orang yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini
mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam hingga
saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang dilimpahkan itu
“Shirathalladzina an’amta a’laihim”, kenikmatan dalam kesehatannya, kenikmatan
dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam rumah tangganya, dalam sekolah,
dalam masyarakat, dalam segala kehidupan dan kematian. “Shirathalladzina
an’amta a’laihim”, orang – orang yang Kau beri kenikmatan jalan mereka,
muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan semua jalan orang – orang yang dilimpahi
kenikmatan oleh Allah, tapi bukan jalan orang yang dimurkai Allah. “Ghairil
maghdhubi a’laihim waladhdhollin”.

Ini hadirin – hadirat kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, kau
akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan yang dahsyat
Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita. Oleh sebab itu disabdakan oleh
Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari yang tadi kita baca bersama,
ditanya kepada Nabi Saw “Ayyul a’mal ahabbu ilallah?” (amal apa yang paling
dicintai Allah?), Rasul saw menjawab “shalat pada waktunya”, itu hukumnya
sunnah muakkadah. Shalat boleh diawal waktu, ditengah waktu, boleh diakhir waktu
dan tetap sah shalatnya. Tetapi sunnahnya yang terbaik adalah diawal waktu. Ini ada
syarahnya, lihat nanti kita syarahkan. Lantas apa? dikatakan lagi “tsumma ayyu?”
(lalu apa?) lalu “birrul walidain” lalu apa? lalu “jihad fisabilillah”.

Kita jelaskan yang pertama dahulu, didalam shalat tepat pada waktunya itu kita harus
punya pemahaman, bukan berarti mutlak setiap habis adzan harus segera shalat
qabliyah, dilanjutkan shalat dan shalat, bukan mutlak begitu. Karena ada riwayat
lainnya Shahih Bukhari menjelaskan bahwa “antum fi shalah maa iltum
tantadhiruunaha” (kalian tetap dalam pahala shalat selama kalian menantikan untuk
mendirikan shalat) dan Rasul Saw dalam beberapa riwayat (bukan dalam satu riwayat)
Shahih Bukhari “mengakhirkan waktu shalat, menunda waktu shalat”. Jamaah
sudah menunggu, Rasul saw ada urusan kesana, urusan kesini, Sahabat menunggu. Itu
terjadi beberapa kali, ketika Rasul saw datang, Sahabat masih menunggu dalam shaf
bahkan dalam salah satu riwayat adalah saat shalat Isya’, Bilal sudah adzan, Sahabat
sudah rapi shafnya, Rasul Saw baru keluar ditengah malam. Sahabat ada yang tertidur
sambil duduk, ada yang tetap berdzikir lantas Rasul saw berkata “kalian tetap dalam
pahala shalat selama menunggu shalat”. Jadi kalau sudah waktunya adzan, sunnah
yang paling bagus sunnah qabliyah, lalu amalan yang sangat dicintai Allah
sebagaimana hadits ini adalah langsung shalat, jangan kemana mana dulu, ada sms
taruh dulu, ada telefon taruh dulu, aku mau berjumpa dengan Rabbul Alamin, ini
penting! Tidak ada yang lebih penting dari Allah, toh hanya beberapa menit.

Demikian hadirin – hadirat. Tapi jika kesibukkan itu berupa kesibukkan yang ukhrawi
boleh ditunda. Misal zaman sekarang orang kalau taklim habis shalat maghrib, majelis
taklimnya terus baru selesai jam 8. Apa ini mereka koq tidak mau shalat Isya’ tepat
waktu? Ketahuilah Rasul saw juga mengajari kalau ditundanya itu karena hal – hal
yang bersifat ukhrawi (ibadah), maka penundaannya itu mendapat pahala.
Sebagaimana Rasul saw tadi bersabda “kalian tetap dalam pahala shalat selama
duduk menanti shalat”. Duduk saja menunggu shalat itu sampai waktu shalat
dihitung pahala shalat, jadi kalau majelis taklim misalnya, majelis taklim kita tentunya
setelah shalat Isya’tapi banyak majelis – majelis taklim sekarang ini diprotes oleh
sebagian kelompok orang. “ini sudah waktunya shalat, masih saja ini ustadznya
terus ngajar”, bukan begitu tapi ada hukumnya. sebagaimana riwayat Shahih
Bukhari yang menjelaskan bahwa Rasul saw menunda waktu shalat dan Al Imam Ibn
Hajar didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa kalau
penundaan itu untuk hal – hal yang bersifat duniawi maka ia kehilangan pahala shalat
pada waktunya tapi kalau hal – hal yang bersifat ukhrawi dan ibadah maka
penundaannya itu mendapat pahala jika sudah duduk di shaf. Ini penjelasan yang
utama.

Al Imam Ibn Hajar dalam mensyarahkan hadits ini, berkata : ini hadits bukan mutlak,
ada hadits – hadits lain yang mengatakan sebaik – baik amal adalah jihad fisabilillah.
Ada hadits lain juga riwayat – riwayat shahih yang meriwayatkan “afdholul a’mal
adalah shadaqah”. (sebaik baik amal shadaqah) Maka Al Imam Ibn Hajar
menjelaskan ini tergantung kondisinya, jangan tinggalkan shalat pada waktunya.
Kejar shalat pada waktunya, itu pahala besar, amal yang paling dicintai Allah. Tapi
ada waktunya lagi untuk “afdholul a’mal jihad fisabilillah”, (sebaik baik amal
adalah Jihad di jalan Allah) ada waktunya begitu. Kampungnya sudah diserbu oleh
orang – orang non muslim, masjid mau diruntuhkan tadi kita dengar penyampaian
dari Hb soleh Alidrus dari Poso, semua muslimin wajib jihad itu. Bukan shalat pada
waktunya yang kita dahulukan, terjun jihad. Namun maksudnya bukan meninggalkan
shalatnya, shalat tetap fardhu tetapi diakhirkan waktunya atau dipertengahan waktu,
tidak apa – apa. Karena apa? karena ada hal yang lebih pantas didahulukan pada
kondisinya. Demikian hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah.

Diriwayatkan pula didalam Shahih Bukhari, Rasul saw selesai shalat buru – buru
pergi, sahabat sedang dzikir karena memang sunnah dzikir selesai shalat adalah dzikir.
Haditsnya sudah kit baca minggu yang lalu, tertulis di website, terekam di website dan
ada di bulletin.
Hadirin, Rasul saw pergi meninggalkan shaf padahal sunnah dzikir setelah shalat
namun Rasul pergi, Sahabat berkata “koq Rasul buru – buru pergi dan
meninggalkan dzikir..?”. “Ya Rasulullah apa yang membuat engkau pergi?”,
Rasul berkata “aku lupa ada barang barang untuk fuqara masih belum
kusampaikan di rumah”. Itu beliau saw menunda hak fuqara sampai salam dan
beliau meninggalkan dzikirnya untuk menyampaikan kepada fuqara. Kan dzikir hanya
beberapa menit, beliau tidak mau menunda itu demi hak hak orang miskin.
Subhanallah!! Inilah akhlak Nabiyyuna Muhammad Saw.
Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, hadits yang sebagaimana kita baca tadi “lalu
apa?”, lalu “birrul walidain” (bakti kepada orangtua jangan dilupakan). Banyak
keluhan kepada saya “ayah saya itu orang yang fasiq, dia banyak berbuat dosa
maka boleh tidak kalau saya mencaci - maki dan benci padanya”, “ibu saya itu
jahat, tidak mau pakai jilbab, saya juga tidak suka melihatnya” Subhanallah!!
Kita bukan Allah Al Hakim (yang menghakimi dosa – dosa) ayahbunda kita. Kita
ingat, Itu ayahbunda kita, saat kita lahir.

Diriwayatkan dalam satu riwayat yang tsigah ada anak datang kepada Rasul saw
mengadu “Ya Rasulullah hartaku ada yang diambil oleh ayahku”, kasarnya
begini, ini orang mengadukan bapaknya mencuri hartanya. Rasul panggil ayahnya
“kau mencuri harta anakmu?” maka orang itu berkata “Ya Rasulullah 20 tahun
yang lalu, aku kelahiran seorang bayi pria. Aku terdiam dengan airmata dan keringat
dingin menanti kelahiran sang bayiku. Tidak lama kudengar jeritan kelahiran bayiku,
dan aku menangis gembira, tidak ada yang lebih membuatku gembira dari
mendengar tangisnya, tangis bayiku. Seandainya dipilihkan untukku untuk dikuliti
dan dilemparkan ke dalam bara api demi keselamatan bayiku yang lahir itu, akan
kuperbuat.
Dia lahir dengan selamat dan aku gembira, aku peluk, aku sambut dia dengan adzan,
ku adzankan di telinga kanannya dan ku iqamahkan di telinga kirinya, akulah orang
yang pertama kali memeluknya dengan gembira. Lapar dan hausku kutinggalkan
demi bayiku, agar kesehatannya dan kemaslahatan sang bayiku ini, Aku lapar,
kudahulukan makanan untuk bayiku, aku ngantuk kutinggal tidurku demi bayiku.
Semua untuknya, semua hajatku kusingkirkan yang penting anakku bayiku sampai dia
tumbuh dewasa. Aku mengajarinya makan, minum, berjalan, aku mengajarnya
berbicara dan semuanya selama 20 tahun untuknya kukorbankan.
Dan sekarang bayi itu, bayiku yang sangat kucintai telah dewasa dan kaya raya, lalu
ia berkata “aku adalah pencuri”. Maka Rasul saw menangis seraya berkata “harta itu
milik ayahmu, wahai anak”. Demikian hadirin, ini ayah. Dan ibu lebih – lebih lagi
dari itu.

Sebagian muncul pertanyaan pada saya di website “Habib, ibu saya itu tidak mau
memakai jilbab, apakah saya mesti berbakti padanya atau tidak?”. Tentunya
pengingkarannya terhadap syari’ah mutaharrah kita nasehati dengan lemah lembut
tapi ingat ibu kita itu terkejang – kejang menjerit saat kita lahir, ia teriak dengan
teriakan yang dahsyat dan kepedihan yang tidak ada yang melebihinya kecuali
sakaratul maut.

Bayangkan wajah ibumu yang sedang menjerit dan sedang dalam keadaan terkejang –
kejang menahan kelahiran kita. Sampai sekarang kita berkata “aku tidak perlu bakti
kepadanya…..??”. Rasul berkata “tsumma birrul walidain…” (lalu bakti kepada
ayahbunda). Hati – hati ayahbunda kita. Hadirin- hadirat, jika mereka mengingkari
syari’ah, nasehati dengan lembut kalau bisa, kalau tidak cari orang lain (teman
mereka, saudara mereka) agar menasehati mereka.

Yang ketiga “jihad fisabilillah”. Jihad adalah membela agama Allah Swt. Mereka
yang mampu jihad dengan pedang, dengan senjata. Jihad dengan senjata wajib kalau
seandainya dikampung – kampung halamannya ada serangan non muslim, wajib
jihad. Tapi kalau ditempat lain, lihat keadaannya dulu. Kalau dikampungnya masih
butuh orang – orang yang menegakkan dakwah Islamiyyah, jangan ramai – ramai
meninggalkan kampungnya.
Hadirin – hadirat, kita gembira saudara – saudara kita bahkan ada yang berangkat ke
Palestina. Tapi jangan dilupakan tempatnya sendiri, disini kita dengar tadi Habib
Sholeh di Poso juga butuh muslimin, kalau punya semangat, kesana berangkat
membantu. Saya janji kepada Habib Sholeh, 2 – 3 bulan ini saya akan kunjung kesana
Insya Allah.

Hadirin, juga diwilayah kita. Sebelah rumah sudah menyembah selain Allah, tetangga
sana sudah tidak mau sujud lagi, yang sini muncul ikutin ajaran – ajaran akidah yang
sesat. Siapa yang perduli akan ini semua? Kita memikirkan negeri yang jauh – jauh,
saudara – saudara kita di Jakarta ini ratusan orang murtad setiap tahun dan dalam
setahun puluhan tempat peribadatan non muslim berdiri. Ada yang perduli?

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,


Inilah jangan sampai kita tertipu dengan media massa. Media massa mengabarkan
sesuatu maka semua konsentrasi ke berita tsb,. Maka jangan mengarah ke berita
itu semua, ada yang berangkat, ada yang ditempat. Dalam perang uhud juga begitu,
kalau turun semua habis kalah muslimin nanti. Ada yang tinggal ditempatnya.

Hadirin- hadirat, kita Majelis Rasulullah Saw mendukung penuh saudara – saudara
kita yang berangkat ke Palestina dan mendoakan mereka. Akan tetapi kita membagi
tugas, kita membenahi wilayah kita juga. In saudara – saudara kita dari Irian Barat
sudah ada 30 orang yang taklim bersama kita dan diantaranya yang kena musibah.
Santri KH. Ahmad Baihaqi masih kecil – kecil, ayahanda mereka dan ibu mereka
yang diatas kapal, kapalnya tenggelam (30 orang wafat). Diantaranya mereka ini,
mereka sudah tidak punya ayahbunda sekarang. Entah karena sabotase atau entah
karena memang kehendak Allah kepada ayahbundanya mati syahid. Saya sendiri berat
mendengar kabar ini membayangkan mereka ini sudah tidak lagi punya ayahbunda
tapi saya yakin mereka nanti akan kembali dan dengan diberi busyro oleh Allah.

Mana ayahbundanya yang wafat..?, saya ingin jamaah melihatnya…. Maka beberapa
anak irian usia sekitar 4 dan 5 tahun berdiri sesaat..wajah wajah tanpa dosa dan
kaget karena baru dapat kabar bahwa ayah bunda mereka telah tiada

Semoga Allah memberikan kesabaran kepada mereka, keluarga mereka telah wafat.
Semoga Allah memberikan kesabaran kepada mereka dan pertolongan kepada
mereka. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram Yadzaththauli wal In’am.

Silahkan,..saudara – saudara kita nanti yang punya kepedulian, silahkan Bantu,


datang ke tempat mereka taklim di Majelis Taklim Al Karimah, ditempat KH.
Ahmad Baihaqi. Yang bisa menghibur, hibur. Yang bisa bantu, Bantu. Kita juga
punya keluarga muslimin sebangsa kita yang sedang kena musibah.

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,


Bahasan saya yang terakhir adalah tentang zakat profesi yang sering ditanyakan oleh
banyak muslimin. Zakat Profesi itu tidak diakui oleh seluruh madzhab, tidak ada
mengeluarkan zakat tiap bulan. Itu muncul sekarang ramai dimana – mana diadakan
mengeluarkan zakat. Zakat profesi tidak diakui oleh seluruh madzhab karena riwayat
hadits yang dijelaskan tentang haul dan nishab. Orang kalau punya harta itu wajib
mengeluarkan zakat kalau hartanya yang disimpan dengan 2 syarat: Yang pertama
adalah nishab. Nishab batas wajib zakat, itu adalah harta yang disimpan lebih dari
harga 84 gram emas murni. Saya tidak tahu pastinya harga emas murni 1 gram
berapa? Tapi kalau lebih dari 84 gram emas murni harta yang kita simpan, harta
berupa uang maksudnya bukan mobil, rumah namun berupa uang atau emas atau
perak, yang melebih 84 gram sampai 1 tahun baru dikeluarkan zakatnya 2,5%.

(berikut penjelasan dari forum Tanya jawab di web ini ):


syarat bagi muslim untuk mengeluarkan zakat harta adalah dua,

1. Nishab : Batas jumlah / nilai yg ditentukan syariah,


2. haul : sempurna 1 tahun

jadi anda bekerja dan mendapat gaji itu tak ada zakatnya, boleh anda bersedekah
saja.

perhitungan zakat harta adalah jika anda menyimpan uang, atau emas anda baru
kena zakat jika menyimpan uang itu sampai setahun, dan jumlah yg anda simpan
telah melebih nishab selama setahun, selain itu berupa barang, rumah, perhiasan
zamrud, berlian, mobil dll tidak terkena zakat, yg terkena zakat adalah uang, emas,
atau perak

zakat maal / harta dikeluarkan setahun sekali, mulai terhitung di hari sejak uang kita
melebihi Nishob (batas), dan Nishob zakat maal adalah seharga emas murni 84
gram, maka bila uang simpanan kita terus meningkat, misalnya mulai 4 Oktober
2006 uang simpanan kita mulai melebihi harga emas murni 84 gram, maka sejak
tanggal 4 oktober itu terhitunglah kita sebagai calon wajib zakat, namun belum
wajib mengeluarkan zakat karena menunggu syarat satu lagi, yaitu haul
(sempurna satu tahun)

nah.. bila uang kita terus dalam keadaan diatas Nishob sampai 3 oktober 2007 maka
wajiblah kita mengeluarkan zakatnya sebesar jumlah seluruh uang kita yg ada pd tgl
3 oktober 2007 sebesar 2,5%. (bukan uang kita yg pd 4 oktober 2006, atau uang kita
bertambah menjadi 100 juta misalnya, lalu naik dan turun, maka tetap perhitungan
zakat adalah saat hari terakhir ketika genap 1 tahun dikeluarkan 2,5% darinya).

bila uang kita setelah melebihi batas 84 gram, lalu uang kita berkurang misalnya pd
januari 2007 uang kita turun dibawah harga emas 84 gram, maka sirnalah wajib
zakat kita, kita tidak wajib berzakat kecuali bila uang kita mulai melebihi nishab lagi,
saat itu mulai laih terhitung calon wajib zakat dg hitungan mulai hari tsb, dan itupun
bila mencapai 1 tahun penuh tidak ada pengurangan dari batas nishob, jika uang kita
berputar, keluar masuk rekening misalnya, maka tak terkena zakat, yg terkena adalah
jika tersimpan tak terpakai selama satu tahun).

Orang yang mengatakan bahwa hadits itu dhaif, sungguh mereka itu sedikit punya
kekurangan ilmu, karena hadits ini memang dhoif dari beberapa riwayat, namun ada
juga diriwayatkan oleh Imam Malik (dalam Almuwatta) dari Nafi’, dari Ibn Umar dari
Rasulullah Saw, dan Imam Bukhari mengatakan sanad ini sanad yang paling shahih
dari semua sanad hadits. Yaitu sanad hadits yg dari Imam Malik, dari Nafi’ dari Ibn
Umar.
Ini sanad hadits yang paling shahih hingga Imam Bukhari mengatakan sanad ini
disebut sanad dzahabiyah, (sanad emas). Kenapa? karena sangat shahih. Jadi kalau
ada yang mengatakan hadits ini dhaif, belajar hadits dulu.

Dan seluruh madzhab yaitu Syafi’i, Hambali, Maliki dan Ahmad bin Hambal
kesemuanya mengakui bahwa zakat harta adalah haul dan nishab, bukannya bulanan.
Ketika ditanyakan kepada mereka yang mengatakan itu mereka berkata “karena
muslimin banyak yang murtad, gara gara tidak ada yang mengeluarkan harta”.
Kita menjawab : Ya..jangan dinamakan “zakat” tapi “shadaqah”, misalnya shadaqah
profesi tiap bulan.., silahkan.
Tapi kalau “zakat”, zakat itu syari’ah dan hal yang fardhu, menambah hal yang
fardhu adalah munkar, apapun alasannya. Kalau seandainya banyak orang orang yang
keluar dari islam gara gara orang muslim kurang bershadaqah lalu diadakan fardhu
zakat yang baru. Berarti kalau ada orang yang banyak maksiat, kita tambah shalat
Isya’ menjadi 10 rakaat..??.
tentunya tidak seperti itu. Ini hal yang fardhu tidak boleh ditambah, beda dengan hal –
hal yang bukan fardhu berupa hal yg baik. Kalau hal itu dikatakan zakat, zakat itu
hukumnya fardhu, tidak dikeluarkan / dibayarkan maka orang itu halal darahnya
dibunuh.

Ini hukum fardhu kenapa ditambah?. Shalat fardhu ditambah jadi 6, jadi 7 misalnya,
tentunya tidak boleh... Demikian pula zakat, jangan ditambah lagi dengan “zakat
profesi”, kalau disebut “shadaqah profesi” kita dukung. Tapi kalau “zakat profesi”
dikeluarkan tiap bulan itu bertentangan dengan syari’ah. Demikian hadirin- hadirat
yang dimuliakan Allah.

Dan kita lihat hikmah Ilahiyyah, ini penyampaian saya menutup daripada perjumpaan
kita di malam hari ini. Hikmah Ilahiyyah jangan sering kita buru – buru menuduh
Allah dalam segala hal. Apa ini koq datang lagi musibah? Sebentar datang akidah
Ahmadiyah, lalu datang lagi Lia eden, lalu datang lagi pelecehan Nabi Saw di
Denmark, lalu dihantam lagi dari Palestina. Ini Allah koq diam saja dengan keadaan
muslimin? Lihat justru keadaan ini menguntungkan muslimin. Semua keadaan itu,
semua perbuatan musuh – musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam balik
kepada mereka sendiri. Muncul diangkat di media massa. Nabi baru, mengaku Nabi
baru Ahmadiyah. Semua media, orang – orang yang non muslim berharap supaya
orang – orang islam masuk kesana justru sebaliknya. Justru orang yang tidak kenal
majelis taklim malah buka – buka lagi sejarahnya Rasul, malah buka lagi Al
Quranulkarim. Nih..mereka punya banyak Al Kitab yang baru, katanya. Kitab suci
mereka sendiri. Orang Islam tidak baca itu, mereka membuka Al Quran. Justru
perbuatan mereka itu membuat muslimin bangkit mengenal Nabinya.

Muncul lagi, pelecehan Nabi Muhammad Saw di Denmark. Mereka katakan Nabi itu
begini, fitnahnya begini begitu. Justru muslimin bukan meninggalkan Islam, malah
semakin bangkit mempelajari sejarah Nabi Muhammad Saw. Allah balikkan keadaan,
panah yang mereka arahkan kepada kita balik kembali kepada mereka sendiri. Di
Denmark ada perpustakaan itu gempar dibicarakan setelah keadaan itu. Orang – orang
non muslim semuanya menyerbu habis buku – buku tentang pelajaran Islam, dibeli
dan dihabiskan oleh orang – orang non muslim. Mereka mau tahu sebenarnya orang
Islam itu seperti apa? gimana sih? Sebab apa? sebab pelecehan.. bahkan banyak dari
mereka yg masuk islam
Mereka ingin membuat muslim murtad justru sebaliknya muslimin bangkit mengenal
Nabi Muhammad Saw dan yg non muslim banyak yg masuk islam.

Palestina begitu juga maksudnya, ingin menghancurkan muslimin di Palestina agar


Yahudi memiliki wilayahnya. Perbuatan mereka membangkitkan seluruh dunia untuk
membenahi diri mereka. Bukan ramai – ramai ke Palestina saja, akhirnya kan masing
– masing orang. Masjid ramai, majelis taklim ramai dan terus bangkit dan bangkit. Ini
zionis ajarannya kemana – mana, bukan hanya di Palestina tapi dinegeri kita, budaya
kita, sosial, ekonomi dikuasai mereka. Bangkit gara – gara perbuatan mereka. Ini
Allah Swt balikkan keadaan kepada mereka sendiri.

Hadirin- hadirat yang dimuliakan Allah,


Demikianlah pertolongan dari Allah Swt dan jangan lupa mereka – mereka yang kena
musibah itu didalam kemuliaan dan pengampunan Allah dan mereka yang wafat itu
didalam syahid. Dan kita mendoakan semua perjuangan daripada saudara – saudara
kita muslimin khususnya di wilayah kita, di Poso, di Irian dan di bumi Jakarta ini juga
dan di Palestina dan di Kashmir dan lainnya. Ini semua menandakan dekatnya
kebangkitan muslimin – muslimat di muka bumi. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali
wal Ikram Ya Dzaththauli wal In’am.

Hadirin ada 1 hal yang ingin saya sampaikan, fitnah yang muncul dari satu orang
saudara kita muslimin, angkat suara di mimbar mengatakan “Saya ini Munzir
Ghulam Ahmad” karena tidak ikut demo menentang Ahmadiyah. Ini sudah tersebar
kabarnya, saya mohon dan saya instruksikan kepada seluruh jamaah jangan
mengambil tindakan anarkis. Saya sudah maafkan itu, walaupun itu sebuah fitnah
yang demikian keji nama saya disejajarkan dengan pemimpin murtad di muka bumi
ini dg sebutan “Munzir Ghulam Ahmad”. Tapi tentunya itu kecil bagi saya, karena
Rasul saw difitnah lebih besar dari itu. Jangan ada yang mengambil tindakan anarkis
dan saya sudah memaafkannya tanpa perlu meminta fulan untuk datang minta maaf,
kita sudah lupakan.

Kita semua bersatu didalam Islam. Antara Majelis Rasulullah Saw dan Front Pembela
Islam (FPI) bersatu dan berkeluarga dan saling dukung. Mereka dukung bergerak
membenahi Islam dengan ketegasan dan kita dengan kedamaian dan kita semua satu
dalam umat Sayyidina Muhammad Saw. Demikian juga dengan seluruh yang lainnya,
jangan mau terprovokasi. Ada orang – orang yang terprovokasi mau memecah belah
muslimin. Oleh sebab itu jangan terprovokasi.

Demikian hadirin- hadirat kita bermunajat, agar Allah Swt menjauhkan musibah dari
muslimin dan menghancur leburkan musuh – musuh Islam, memecah belah daripada
persatuan mereka. Rabbiy pecah belahkan persatuan musuh – musuh muslimin,
gentarkan jiwa – jiwa musuh – musuh muslimin, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali
wal Ikram Ya Dzaththauli wal In’am bangkitkan semangat muslimin muslimat di
bumi Jakarta dan sekitarnya dan di seluruh wilayah di Poso, di Irian Barat, di
Palestina dan di seluruh Barat dan Timur. Ya Rahman Ya Rahim tenangkan bumi kami
dari segala musibah, jangan Kau jadikan musim hujan yang datang membawa
musibah, jadikan musim hujan yang datang membawa Rahmat. Jangan
datangkanmusim kemarau yang membawa musibah, namun datangkan musim
kemarau yang membawa Rahmat. Ya Rahman Ya Rahim jadikanmatahari esok terbit
dengan kebahagiaan bagi kami dan bagi seluruh muslimin muslimat, ampuni dosa
kami dan dosa ayahbunda kami. Mereka yang masih hidup limpahi keberkahan dalam
hidupnya, mereka yang telah wafat muliakan arwah mereka bersama muqarrabin,
bersama para shiddiqin.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal Ikram kita berdoa juga untuk perjuangan Al
Habib Sholeh Alaydrus di Poso, KH. Ahmad Baihaqi di Irian Jaya dan seluruh para
da’i kita yang berjuang di bumi Jakarta dan seluruh wilayah muslimin. Semoga diberi
pertolongan dari Allah Swt, dihindarkan dari segala fitnah. Ya Rahman Ya Rahim
inilah doa dan munajat, Wahai Yang Maha Menumpahkan Rahmat sepanjang waktu
dan zaman, Wahai Yang Maha Menerangi jiwa dengan ketenangan, Wahai Yang Maha
membangkitkan sifat luhur dan menumbangkan segala keinginan berdosa. Ya Rahman
Ya Rahim kami berdoa untuk muslimin muslimat, juga saudara – sadara kami yang
terjebak dalam narkotika, yang terjebak dalam perzinahan, yang terjebak dalam
perjudian, yang terjebak dalam dalam akidah – akidah yang sesat. Rabbiy hujani
mereka dengan hidayah, undang mereka kepada kebenaran dan sujud.

Ya Dzaljalali wal Ikram dan diantara kami diantara hadirin barangkali masih ada yang
belum menajlankan shalat 5 waktu, jadikan malam ini malam taubat mereka dan tiada
pernah meninggalkan shalat 5 waktu selama – lamanya hingga kami menghadap-Mu
Rabbiy. Jika diantara kami ada yang masih terjebak didalam perzinahan, jadikan
malam ini malam taubat mereka dan jaga mereka dari segala kemunkaran, dari
perjudian, mabuk – mabukkan, dan dari segala hal – hal yang munkar. Rabbiy kami
titipkan usia kami kepada gerbang Kasih Sayang-Mu.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama( Laillahailallah Laillahailallah


Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin – hadirat, juga kita doakan para tamu – tamu kita, Bpk. Khairul Azhar dari
Partai Golongan Karya, semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan, (malam selasa
minggu yg lalu telah berkunjung Ust Igo dari Partai Keadilan sejahtera), juga Bpk. H.
Yusuf dan seluruh tamu kita dari para Habaib semoga dilimpahi Rahmat dan
Keberkahan oleh Allah.

Dan hal yang perlu saya umumkan adalah kedatangan Guru Mulia kita Al Musnid Al
Hafidh Al Habib Umar bin Hafidz yang ada penundaan yaitu kedatangan beliau
adalah pada hari Sabtu, sebagaimana hari Kamis telah diumumkan. Ada penundaan
kehadiran beliau ke Jakarta adalah hari Sabtu yaitu tanggal 10 Januari 2009. Jadi hari
Kamis kedatangan kakak beliau sebagaimana biasa. Beliau adalah Al Habib Aththas
bin Muhammad bin Salim bin Hafidh bersama rombongan 5 orang hari Kamis. Jadi
acara malam Jum’at dikediaman saya sebagaimana biasa Insya Allah dihadiri oleh
Habib Aththas dan juga pada malam Sabtu acara Majelis Rasulullah Saw di Masjid Al
Hasanain, Dzikir Akbar sebagaimana biasa dihari oleh Habib Aththas. Dan juga pada
hari Sabtu, Majelisnya Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf di Tebet akan dihadiri
oleh Habib Aththas dan Sabtupetang kedatangan Guru Mulia kita Al Musnid Al
Hafidh Al Habib Umar bin Hafidz tiba paha hari Sabtu petang dan akan langsung ke
Cidodol lalu malamnya ziarah ke Luar Batang sebagaimana biasa. Hari Minggunya
Haul Al Imam Fakhrulwujud Abu Bakar bin Salim paginya lantas malam selasanya
acara kita di MONAS pk. 21.00. kita berharap muslimin – muslimat lebih dari 1 juta
yang hadir. Kita jadikan kota Jakarta ini, bumi yang luluh dengan dzikrullah Allah
Swt. Kita dalam Dzikir Akbar bersama Guru Mulia kita Al Musnid Al Hafidh Al
Habib Umar bin Hafidz malam selasa yang akan dating. Jadi bukan di Al Munawwar
malam selasa depan tapi di MONAS. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan
Allah. Kemudian dilanjutkan dengan qasidah Muhammadun dan doa penutup. Bagi
hadirin – hadirat yang tidak memiliki kesibukkan agar tidakmeninggalkan majelis
karena Rahmat dan Keberkahan masih berlanjut sampai doa penutup. Bagi mereka
yang mempunyai kesibukkan tentunya tidak mengapa meninggalkan majelis.

Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Vous aimerez peut-être aussi