Vous êtes sur la page 1sur 1

SINERGI PEMANFAATAN DAUN KATUK SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK BAHAN TAMBAHAN MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA ATAU

INDUSTRI

Novianti Adi R. Jurusan TIP, FTP Universitas Brawijaya Novaymaniez@gmail.com Muh. Nrhadi Jurusan TIP, FTP Universitas Brawijaya nurhadithink@gmail.com Abstrak

Dwi Pujiana Jurusan TIP, FTP Universitas Brawijaya dwipujiana.btg93@yahoo.com

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Salah satu sumber daya yang

memiliki potensi untuk lebih dikembangkan adalah daun katuk. Pada tahun 2008 Pemerintah Bogor melaporkan bahwa total produksi daun katuk yang dihasilkan sebesar 13,56 % atau sebanyak 1.125 ton. Daun katuk merupakan tumbuhan yang kurang dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian daun katuk menunjukkan bahwa daun ini dapat digunakan menjadi bahan tambahan sebagai zat pewarna hijau karena mengandung klorofil. Zat warna hijau yang dihasilkan dari pengolahan daun katuk dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan. Namun dibutuhkan peran penting dari berbagai pihak untuk mengembangkan penelitian produk BTM ini. Sehingga butuh adanya beberapa sinergi dari bernbagai pihak yang mampu mengatasinya. penulisan ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya daun katuk untuk digunakan dan diaplikasikan sebagai pewarnaan produk makanan baik skala industri, rumah tangga serta dan sinerginya sebagai produk inovasi unggul. Adapun beberapa tahap dalam proses sinergi tersebut yaitu tahap pengakuan penelitian tentang pewarna daun katuk oleh pemerintah. Tahap kedua adalah dokumentasi dengan membukukan hasil penelitian. Tahap selanjutnya adalah tahap publikasi, yaitu dengan mempublikasikan produk BTM (pewarna daun katuk) pada masyarakat luas serta perindustrian makanan dan minuman dengan cara sosialisasi dan seminar-seminar. Sehingga perlunya dukungan dari setiap kalangan akan sangat membantu dalam tercapainya Key word: Daun katuk, Sinergi, Pewarna

Vous aimerez peut-être aussi