Vous êtes sur la page 1sur 8

Assesmen Formatif Informal

Kelompok 2 :
1. Ayu Surya Agustin 2. Arinta Windyanti Rukmana 3. Yulia Nurul Munfaati

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA FEBRUARI 2013

ASSESMEN FORMATIF INFORMAL


A. Jurnal Pembelajaran (Learning Journal)
Jurnal pembelajaran (learning journal) sering disebut pula jurnal reflektif yang merupakan salah satu contoh dari Assesmen Formatif Informal. Jurnal pembelajaran (learning journal) adalah sebuah dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang, biasanya ditulis oleh seorang pembelajar untuk mencatat setiap kemajuan belajarnya dan merupakan rekaman refleksi dan hasil pengamatan serta pemikiran peserta didik yang disusun berdasarkan pengalaman nyata pada saat mengikuti suatu pembelajaran. Jurnal Pembelajaran ditulis sebagai apresiasi terhadap pembelajaran yang juga merupakan komentar peserta didik terhadap pembelajaran yang bisa berupa ketertarikannya terhadap materi yang disampaikan, keterpahaman dan ketidakpahamannya terhadap materi sampai adanya temuan baru peserta didik yang mungkin berbeda dengan yang disampaikan oleh gurunya Jurnal pembelajaran bukan berisi ringkasan materi pelajaran, tetapi lebih fokus pada reaksi terhadap apa yang sedang dan telah dipelajari atau dibaca. Dan juga bukan katalog belajar yang berisi peristiwa belajar yang dialami si pembelajar, tetapi merupakan catatan refleksi dan pemikiran atas apa apa yang sedang dan telah dipelajari Yang dapat menarik manfaat jurnal pembelajran ini adalah pembelajar. Yang dimaksud pembelajar di sini adalah siswa. Dengan mengatakan pada diri sendiri apa yang telah dipelajari, seseorang dapat melacak kemajuan yang telah dicapainya. Dan juga dapat melihat letak kesenjangan dari pengetahuan dan keterampilannya sendiri. 1. Tujuan Jurnal Pembelajaran

Tujuan dari Jurnal Pembelajaran adalah : Siswa menjadi terbiasa mengungkapkan pengalamannya secara tertulis. Dengan cara ini, siswa akan terbiasa menulis yang dimulai dari hal-hal sederhana hingga ke hal-hal yang lebih kompleks Siswa mengetahui bagian-bagian atau topik-topik yang sudah terpahami dan topiktopik yang belum terpahami. Sebagai alat komunikasi yang membolehkan peserta didik untuk mengungkapkan pendapat dan ide-ide. Sebagai suatu kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah peserta didik pelajari Sebagai media untuk melatih keberanian dalam kelancaran dan menggunakan ekspresi yang kreatif dalam berbahasa.

2.

Cara Menulis Jurnal Pembelajaran (Learning Journal)

Di dunia maya banyak tersedia artikel dan buku-buku yang bisa diperoleh secara gratis. Oleh karena itu, daripada membuat catatan pelajaran atau catatan kuliah, lebih baik gunakan jurnal pembelajaran. Di antara keduanya memiliki titik tekan berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu membantu untuk memahami apa yang sedang dipelajari. a) Isi dalam jurnal pembelajaran Isi Jurnal Pembelajaran siswa mencakup hal-hal sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

Isi Jurnal Pembelajaran Siswa


Pengalaman belajar Siswa menuliskan pengalaman belajarnya pada pertemuan itu Siswa menuliskan topik-topik atau materi yang telah dipahaminya

Materi yang telah dipahami

Materi yang belum dipahami Siswa menulis topik-topik atau dengan menyebutkan alasan dan materi yang belum dipahami kendalanya disertai dengan alasan yang logis Usaha/cara mengatasinya Siswa menuliskan cara-cara mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapinya seperti bertanya kepada teman, dan guru, ataupun memanfaatkan berbagai sumber lain

Upaya Pengayaan

Siswa menuliskan upaya yang akan dilakukannya untuk memantapkan pengetahuannya terhadap materi yang disampaikan (menulis kegiatan belajar yang yang akan dilakukannya dari sumber lain)

b) Bentuk Jurnal Pembelajaran Bentuk jurnal pembelajaran dapat berupa tulisan tangan atau dengan menggunakan komputer, bergantung pada kesiapan dan kondisi yang tersedia. Jurnal pembelajaran dapat berbentuk :

Lembaran kertas kecil, semacam buku saku yang memungkinkan setiap waktu dapat mencatat apa yang terpikirkan dari apa yang sedang dipelajari Selanjutnya, tulis ulang ke dalam buku jurnal khusus yang dapat tersimpan lama dan menjadi sebuah referensi permanen tentang kemajuan .

Saat ini telah tersedia blog atau website. Jurnal pembelajaran dalam bentuk blog atau website akan jauh lebih efektif, karena lebih memungkinkan untuk terjadinya interaksi dengan orang lain sehingga akan dapat semakin memperkaya isi jurnal pembelajaran, yang pada gilirannya dapat semakin memotivasi dan memperkokoh proses belajar dari si pembuat jurnal itu sendiri.

c) Format Penulisan Jurnal Pembelajaran Format Jurnal Pembelajaran pada dasarnya dapat dikembangkan sendiri. Yang penting diperhatikan adalah Jurnal Pemebelajaran yang ditulis menyangkut atau berkenaan dengan pengalaman belajar yang diperoleh, materi yang sudah terpahami, materi yang belum terpahami, upaya yang dilakukan untuk memahaminya, serta pengayaan yang dilakukan agar penguasaan terhadap suatu materi menjadi semakin mantap.

Contoh Jurnal Pembelajaran Siswa


Nama Siswa Kelompok Kerja Hari/Tanggal Pertemuan Materi : : : : :

Jurnal Belajar ke-.... 1. Pengalaman Belajar

2. Materi yang Telah Saya Pahami

3. Materi yang Belum Saya Pahami dan Alasannya

4. Usaha/Cara Mengatasinya

5. Upaya Pengayaan

3.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Jurnal Pembelajaran adalah seusai kita mengikuti proses belajar mengajar. Setelah guru memberikan informasi dan materi dalam suatu pertemuan, maka kita tinggal menulis apa yang telah kita dapatkan, apa yang telah kita pelajari dan materi-materi apa yang sekiranya kita belum paham. 4. Cara Mendapatkan Informasi

Jurnal Pembelajaran merupakan rekaman refleksi dan hasil pengamatan serta pemikiran peserta didik yang disusun berdasarkan pengalaman nyata pada saat mengikuti suatu pembelajaran. Maka dari hasil Jurnal Pembelajaran yang telah ditulis oleh siswa, maka kita dapat mengetahui seberapa besar pencapaian pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan, dan juga kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan beserta kesulitan-kesulitan siswa selama proses pembelajaran. Dari sini kita dapat melaksanakan penilaian terhadap siswa tersebut. Dan juga pada pertemuan berikutnya seorang guru wajib untuk mengulas kembali materi yang sekiranya belum dipahami oleh siswa.

B. Take And Answer


Take and answer hampir serupa dengan kuis. Pada take and aswer siswa akan diberikan undian berupa kertas dimana pada masing masing kertas sudah terdapat satu buah soal dengan bobot soal yang sama pada setiap kertas soal. Kemudian siswa secara acak diminta untuk mengambil satu kertas yang terdapat satu soal, lalu siswa diminta menuliskan jawaban dari kertas soal tadi pada selembar kertas dan dikumpulkan kepada guru. Dengan siswa tidak boleh membuka buku dan menbuka catatan (close book).

1. Tujuan Take and Answer Adapun tujuan dari Take and Answer, antara lain : Guru mampu mengevaluasi sejauh mana siswa menerima pelajaran yang telah diajarkan dalam satu kali tatap muka Sebagai bahan evaluasi siswa dalam setiap satu kali tatap muka Sebagai bahan asessment siswa dalam ranah kognitif

2. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dari Take and Answer ini bisa dilakukan pada akhir dari proses pembeljaran setelah satu kali tatap muka. Jadi setelah guru memberikan materi dalam satu kali tatap muka, guru bisa melakukan Take and Answer tersebut.

3. Cara Pelaksanaan Guru membuat soal sebanyak jumlah siswa lalu menuliskan soal tersebut di kertas, dengan satu lembar kertas satu soal lalu digulung. Kemudian diletakkan disebuah wadah untuk kemudian siswa akan mengambil satu gulungan kertas dengan satu buah soal didalamnya secara acak. Lalu siswa diminta menuliskan jawaban di kertas (close book) dan kemian kertas tersebut dikumpulkan kepada guru. 4. Cara Mendapatkan Informasi Dari hasil mengoreksi jawaban siswa guru dapat memperoleh penilaian berupa angka dan juga penilaian berupa evaluasi seberapa jauh daya tangkap siswa dan kesulitan siswa untuk diberikan tindak lanjut yang berikutnya.

C. Membuat Produk
Dalam hal ini produk akan disesuaikan dengan materi yang sesuai untuk pembuatan produk. Produk dapat berupa alat praktikum sederhana. 1. Tujan Membuat Produk Sebagai bahan assesment bagi guru dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor Membangkitkan kemampuan berkomunikasi dalam berkelompok Memupuk keterampilan berkerjasama dan bersosialisasi

2. Waktu Pelaksanaan Pembuatan produk ini dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan materi yang cocok untuk dilakukan pembuatan produk. 3. Cara Pelaksanaan Siswa dibagi menjadi kelompok dengan maksimal berangotakan empat orang dalam satu kelompok. Lalu siswa diminta membuat produk dengan batas waktu tertentu semisal dua minggu. Waktu dan bahan menyesuaikan dengan materi yang diberikan. Dalam waktu dua minggu yang diberikna siswa diminta membuat produk dirumah kemudian diminta setiap tiga hari sekali mengumpulkan laporan perkembangan. Kemudian setelah selesai prosuk tersebut setelah selesai pembuatannya kemudian dipresentasikan bergantian tiap kelompok didepan kelas.

4. Cara Mendapatkan Informasi Melalui pelaporan yang dikumpulkan oleh siswa dapat dipantau sejauh mana kemampuan siswa untuk menemukan, berpikir dan bekerja sama. Guru mampu menilai erkembangan siswa dari pelaporan tersebut. Kemudian penilaian juga dapat dilakukan ketika produk dipresentasikan dikelas.

Vous aimerez peut-être aussi