Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
By Afri zanirman
Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di Inventor. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat cylinder dengan 13 x 11 mm 2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm
3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm 4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2) 5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2
6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical curve. Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini.
7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve sebagai path 8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan (reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch yang dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini
9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru yang kita buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini
10. Lakukan hal yang sama untuk bagian bawah ulir 11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project geometry. Perhatikan gambar dibawah ini
13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah. Berikut hasil akhirnya.
http://tentangcad.com/2007/11/bag-1-dasar-membuat-part-mekanikal/
You are here: Home / Inventor / Bag. 1 Dasar Membuat Part Mekanikal
Saat anda kembali ke kotak dialog open, klik new pada bagian quick launch.
Untuk memastikan anda membuat part dalam ukuran metric, klik TAB metric pada dialog new file. Pilih template standard (mm).ipt. Klik OK. Template dengan extension ipt (Inventor Part) adalah template untuk membuat part. Jika anda ingin membuat assembly kelak, anda akan menggunakan template dengan extension iam (Inventor Assembly). Setiap desain yang akan anda buat memiliki template sendiri. Anda akan mengenal template lainnya kelak. Secara default, Autodesk akan langsung membuat satu sketch pada drawing. Kita akan mencoba melakukan sketch dasar dengan menggunakan sistem koordinat di Inventor. Klik dari Inventor menu, View> Toolbar> Inventor Precise Input. Aktifkan titik 0,0 koordinat global. Klik precise delta untuk mengaktifkannya. Jika anda tidak menggunakan precise delta, berarti anda seperti menggunakan koordinat global di AutoCAD, sementara dengan precise delta, seperti anda menggunakan koordinat relatif dengan format @x,y. Berikan koordinat X dan Y berturut-turut seperti pada list berikut, dan tekan [enter] setiap anda selesai X: X:0 X:-4 mengisi nilai 10 X dan Y. Y:0, Y:10, Y:0, line dari panel bar.
Ketikkan 0 (nol) pada field X, 0 pada field Y, [enter]. Sebuah titik koordinat akan didefenisikan pada
Y:-6, Y:0,
Seharusnya gambar anda telah membentuk sket tertutup. Tekan [esc] untuk mengakhiri line. Klik kanan di bagian kosong area drawing, klik finish sketch. Inventor akan kembali ke part modeling. Tekan [F6] untuk melihat isometrik dari gambar anda. Pilih extrude dari panel bar. Berikan tinggi extrusion 15 mm. Klik OK.
Anda baru saja menyelesaikan satu part feature. Sekarang kita akan coba menambahkan satu part feature lagi. Tekan dan tahan [F4], klik putarlah gambar anda sampai kurang lebih anda dapat melihat seperti ini.
Kita akan mengubah sedikit option untuk langkah berikutnya. Akseslah menu tools>application option. Klik TAB sketch, dan pastikan autoproject edges for sketch creation and edit aktif. Klik OK. Klik sketch dari toolbar Inventor.
Tekan [page up] untuk mengaktifkan look at. Look at akan memutar orientasi gambar anda. Klik face yang sama dengan yang anda pilih sebelumnya. Aktifkan line, kita akan mencoba menggambar dengan cara lain, tidak dengan precise input. Snap di garis paling atas, sedikit ke kanan dari sisi paling kiri. Sebagai gambaran, kita akan membuat gambar seperti ini.
Jangan khawatirkan ukuran persisnya. Tariklah garis ke bawah, pastikan anda melihat simbol constraint perpendicular sebelum mengklik titik koordinat berikutnya. Lanjutkan sampai selesai. Aktifkan general dimension. Kita akan membuat dimension constraint untuk memperoleh ukuran yang akurat. Pilihlah garis yang anda buat sebelumnya. Letakkan garis dimensi di sebelah garis tersebut. Klik garis dimensi untuk mengubah ukurannya. Berikan ukuran 4 x 10 mm. Gunakan image berikut sebagai petunjuk (Jika anda tidak melihat animasi, klik gambar berikut untuk melihatnya).
Pilihlah mid point dari garis horizontal yang anda buat, dan garis horizontal paling atas. (Jika anda tidak melihat animasi, klik gambar berikut untuk melihatnya).
Tekan
[esc]
untuk
mengakhiri
constraint
vertical.
Klik kanan, pilih finish sketch. Kembali lihat bentuk isometrik dari model anda. Aktifkan extrude. Pilihlah profile seperti gambar berikut.
Ubahlah mode extrude dari join menjadi cut, dan distance menjadi 2.
Jika anda tidak melihat arah extrude memotong model anda, klik tombol direction untuk mengubah arah extrude. Klik OK.
Send via E-mail program Post to Facebook Post to Twitter Add to LinkedIn
http://tentangcad.com/2007/12/bag-2-mengenal-geometric-dan-dimension/
You are here: Home / Inventor / Bag. 2 Mengenal Geometric dan Dimension Constraint
Jika anda membuat geometri saat simbol ini muncul, constraint secara otomatis diberikan pada geometri tersebut. Apa itu constraint, akan kita coba lihat pada ilustrasi berikut. Berikut adalah sebuah line yang sama sekali tidak memiliki constraint. Perhatikan apa yang terjadi saat grip pada end point didrag.
Aktifkan constraint vertical, dan pilih line yang dibuat sebelumnya. Garis tersebut akan segera berubah menjadi garis vertikal. Kali ini kita akan coba kembali mendrag gripnya.
Perhatikan bahwa constraint akan mempertahankan bentuk garis menjadi selalu vertikal. Hal ini juga berlaku untuk constraint lainnya. Constraint perpendicular akan mempertahankan dua garis selalu saling tegak lurus. Constraint parallel akan selalu mempertahankan dua garis parallel selalu saling sejajar. Dimension juga merupakan constraint, namun yang dipertahankan oleh dimension adalah panjang/jarak dan sudut geometri. Bentuk geometri ini masih bisa berubah. Jika anda perhatikan pada bagian kanan status bar, ada keterangan 3 dimensions needed. Jika anda telah memberikan constraint sehingga seluruh bentuk geometri tidak lagi dapat berubah, pada status bar tersebut akan tertulis fully constraint. Untuk lebih jelasnya fungsi masing-masing constraint, cobalah baca help file tentang ini. Di bagian selanjutnya saya akan coba membahasnya dengan studi kasus.
http://tentangcad.com/2007/12/bag-3-menggunakan-constraint/
You are here: Home / Inventor / Bag. 3 Menggunakan Constraint
Agar posisi point tidak berubah saat memberikan constraint, berikan constraint fix. Buatlah sketch seperti ini. Jangan pedulikan dulu ukuran dan posisinya. Usahakan saat anda membuat garis yang saling tegak lurus dan saling sejajar, automatic constraint muncul sebelum anda mengklik di gambar. Sehingga anda tidak perlu lagi memberikan constraint ini kemudian.
Klik parameters dari panel bar. Anda akan melihat tabel parameter. Klik Add pada bagian bawah dialog parameters. Berikan nama thickness. Pada kolom equation, berikan ukuran 12. Klik Done.
Sekarang berikan dimensi pada sisi paling pendek. Pilihlah sisi tersebut. Untuk memperoleh dimensi yang paralel dengan sisi tersebut, klik kanan dan pilih aligned.Letakkan dimensi tersebut. Klik sekali lagi untuk mengganti nilai dimensi tersebut. Pada field edit dimension, ketikkan thickness. Pastikan anda mengetikkan persis sama dengan pada parameters dialog. Karena sifatnya case sensitive, huruf besar-kecilnya harus sama persis. Klik tanda check untuk menerima perubahan ini.
Sekarang buatlah dimensi pada sisi-sisi lainnya berikut, dan berikan ukurannya.
Terakhir, tambahkan dimensi sudut antara sisi yang miring berikut. Di Inventor, anda tetap menggunakan general dimension untuk membuat angular dimension. Berikan sudut 135. Sebelum Anda menerima hasilnya, perhatikan pada judul edit dimension. Anda akan melihat nama dimensi itu, pada contoh ini d12. Ingatlah nama dimensi itu.
Berikan dimensi lagi pada sisi miring lainnya. Edit dimensinya, ketikkan d12 (sesuai nama dimensi anda). Klik tanda check. Sekarang ukuran sketch anda telah lengkap.
Terakhir, kita akan menguncinya pada titik 0,0. Aktifkan constraint coincident. Klik midpoint sisi horizontal bagian atas, lalu point yang telah anda buat sebelumnya.
Memposisikan bagian tengah dari part anda di titik 0,0 akan menyederhanakan proses desain selanjutnya. Kita akan lihat kenapa. Klik return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometricnya. Dari panel bar, aktifkan extrude. Karena hanya ada satu sketch tertutup, Inventor akan langsung memilihnya. Berikan ketebalan extrusion 90 mm. Dan arah extent ke dua sisi. Klik OK.
You are here: Home / Inventor / Bag. 4 Menggunakan Constraint pada Feature Tambahan
Tekan spasi untuk mengganti mode rotate. Klik tanda panah yang arahnya vertikal membelakangi anda (warna merah pada gambar berikut). Posisi isometric akan dikoreksi sedikit.
Klik kanan, pilihlah Redefine Isometric. Dengan demikian, setiap kali anda menekan [F6], Inventor akan memutar ke view ini. Klik sketch, dan pilih face berikut. Tekan [Page Up], dan pilih face yang sama.
Buatlah circle dengan diameter 70 mm seperti berikut. Gunakan dimension untuk mengubah ukurannya. Jangan pikirkan posisi persisnya terlebih dahulu.
Perhatikan bahwa ada line berbentuk rectangle dengan warna hijau. Line ini adalah projection dari face yang kita pilih. Aktifkan constraint vertical, dan klik center dari circle, dan midpoint dari garis horizontal. Ini akan meletakkan circle ditengah-tengah secara horizontal. Lakukan hal yang sama untuk meletakkannya ditengah-tengah secara vertical. Gunakan constraint horizontal.
Klik Return untuk mengakhiri sketch. Tekan [F6] untuk melihat isometric. Aktifkan extrude. Karena sketch memiliki beberapa bentuk tertutup, anda harus memilihnya. Gerakkan pointer ke dalam lingkaran tersebut, Inventor akan menunjukkan area yang dipilih dengan warna merah. Berikan tinggi extrusion 50 mm. Buatlah extrusion ke dua arah. Klik OK.
Aktifkan sketch, pilihlah face silinder yang baru anda buat untuk bidang kerjanya. Buatlah lingkaran konsentrik dengan silinder tersebut. Pilihlah center dari lingkaran hijau yang ada sebagai center lingkaran anda. Inventor akan otomatis memberikan constraint concentric. Berikan diameter 25 mm. Extrude dengan ketinggian 8mm. Ubahlah pilihan extrusion menjadi cut untuk memotong solid yang ada. Perhatikan dialog dan preview di bawah.
Putarlah view sampai anda dapat melihat face silinder di bagian bawahnya. Buat kembali sketch circle yang concentric. Buat dengan diameter 50 mm. Extrude dengan tinggi 32 mm. Perhatikan bahwa anda hampir selalu bekerja dengan sketch untuk membuat part feature. Sketch dan constraint sangat vital Sekarang kita akan mencoba menambahkan placed feature berupa fillet. Aktifkan fillet, ubah radius menjadi 25 mm. Pilihlah keempat sudut part ini.
http://tentangcad.com/2007/12/bag-5-mengubah-parameter-part/
Sekarang cobalah klik kanan sketch3, pilih edit sketch. Anda akan kembali masuk ke mode sketch dan melihat sketch3 kembali. Ubahlah diameter circle menjadi 30mm. Klik return untuk kembali ke part modeling. Terakhir, klik parameters pada panel bar. Ubahlah parameter thickness yang anda defenisikan di latihan sebelumnya. Ubahlah dari 12 menjadi 10mm. Klik Done. Jika anda memiliki banyak parameter yang akan sering anda ubah, merupakan ide bagus kalau anda memberikan nama pada parameter ini. Nama dimension pun dapat anda ubah.
Anda harus mengklik update pada toolbar untuk menerima perubahan ini. Sampai saat ini, anda mestinya telah cukup memahami konsep dimension dan geometric constraint :)
You are here: Home / Inventor / Bag. 6 Menggunakan Origin sebagai Workplane
Klik kanan pada XY plane, pilih new sketch. Tekan [F7] untuk menyembunyikan bagian part yang menutupi sketch.
Tekan [page up] untuk mengaktifkan lookup. Dan klik XY plane pada browser. Aktifkan project geometry. Saat anda bekerja dengan menggunakan face sebagai workplane, Inventor akan langsung memproyeksikan face itu ke sketch. Namun kali ini kita menggunakan XY Plane. Jadi harus diproyeksikan manual. Klik pada bagian atas silinder seperti gambar berikut. Anda akan melihat garis proyeksi berwarna hijau.
Selanjutnya
buatlah
rectangle
seperti
gambar berikut. Ingatlah bahwa rectangle itu ditengah-tengah silinder. Gunakan constraint!
Klik return pada toobar Inventor untuk mengakhiri sketch. Aktifkan extrude. Extrude dengan ketebalan 90 mm ke kedua arah.
Perhatikan bahwa kita memperoleh bentuk yang salah. Seharusnya kita membuat extrusion ini terlebih dahulu sebelum melubanginya. Sehingga extrusion ini juga dilubangi. Jangan khawatir. Kita tidak perlu mengedit sejauh itu. Klik dan drag extrusion ini sampai ke atas extrusion yang membentuk hole.
Perhatikan sekarang extrusion anda sudah diatur ulang posisinya. Dan tentunya part kita telah menjadi benar.
You are here: Home / Inventor / Bag. 7 Menggunakan Revolve pada Origin Plane
Saya akan memperoleh posisi revolve yang salah! Revolve saya sama sekali tidak di tengah silinder. Bayangkan bagaimana repotnya jika saya menggambarkan part saya pada posisi asal-asalan. Tentu, saya dapat membuat workplane di tengah-tengah silinder (lebih jauh tentang ini kelak). Tapi dengan menggunakan origin, tentu dapat meminimalkan jumlah workplane. Dan lebih efisien.
Anda dapat mencoba membuat revolve pada YZ plane belakangan. Sekarang kita akan mencoba membuat revolve pada XY plane yang ada di tengah-tengah silinder. Buatlah sketch pada plane XY, dan tekan [F7] untuk menyembunyikan sebagian part yang menutupi sketch. Langkah yang dilakukan sama persis dengan tutorial sebelumnya. Lakukan hal yang sama, sampai anda selesai memproyeksikan bagian atas silinder. Aktifkan line, dan aktifkan centerline pada toolbar. Buatlah line di tengah-tengah silinder. Proyeksikan permukaan silinder jika perlu! Buatlah circle di atas permukaan silinder untuk cut feature.
Sekerang aktifkan revolve dari panel bar. Secara otomatis Inventor akan memilih centerline tersebut sebagai axis. Dan karena hanya ada satu profil tertutup, Inventor akan otomatis memilihnya juga. Ubahlah feature menjadi cut. Klik OK.
OK,
mungkin
ada
yang
protes
bahwa
tidak
ada
desain
part
seperti
ini
:)
Saya tidak ingin mengulangi membuat part dari awal hanya untuk membahas satu feature saja (dasar pemalas :p).
Untuk Inventor.
lebih
lengkapnya
tentang
cara-cara
membuat
workplane, anda dapat melihatnya pada help file, klik create a workplane dari daftar isi help
Untuk lebih detail tentang membuatnya, klik reference pada artikel help yang ditampilkan.
Membuat membahas terlalu jauh tentang placed feature. Mungkin hanya sekedar summary saja.
workplane
merupakan salah satu bagian terpenting dalam membuat part Inventor. Saya tidak akan Jika anda telah menguasai sketch, constraint, dan workplane, lainnya tidak akan sulit bagi anda. Jika anda belum menguasai tiga hal tersebut dengan baik, anda mungkin akan menemukan banyak kesulitan dalam membuat part.
Inilah langkah-langkah yang perlu anda perhatikan: Setiap placed feature akan membuka sebuah kotak dialog. Perhatikan bahwa selection akan aktif secara default pada pilihan yang harus anda pilih. Selection ini berwarna merah, artinya anda belum memilih apapun. Pada tool hole, anda harus memilih face yang akan dilubangi. Klik pada gambar face tersebut. Pada beberapa tool, anda hanya dapat memilih satu selection sekali waktu. Untuk tipe ini, selection akan berwarna putih dan berpindah ke selection berikutnya. Di fitur lain, anda dapat memilih beberapa selection sekaligus, dan selection hanya berubah warna menjadi putih. Anda harus mengklik sendiri selection selanjutnya. Jika anda tidak memilih apapun (panah selection tetap merah), tombol OK akan berwarna abu-abu, dan tidak dapat di klik. Dialog placed feature memiliki beberapa option. Umumnya dilengkapi dengan simbol grafis sehingga mempermudah anda untuk mengetahui jenis pilihan yang tersedia. Jika anda masih ragu, biarkan pointer mouse anda beberapa waktu. Tooltips akan muncul dan memberikan keterangan tambahan tentang option tersebut. Seringkali pilihan pada dialog Inventor tersembunyi. Anda harus mengklik tanda >> untuk melihat pilihan lainnya. Perhatikan juga pada TAB yang ada pada dialog tersebut. Perhatikan dan pelajari satu-persatu dan jangan terburu-buru dalam mengisi option yang ada. Inventor akan selalu menunjukkan preview bagaimana bentuk feature anda dengan option yang anda pilih. Setelah anda yakin, anda dapat mengklik OK. Sekarang kita akan lihat secara sepintas beberapa placed features. Hole Feature Hole feature digunakan untuk membuat lubang. Meskipun anda dapat membuat hole dengan membuat sketch dan mengextrudenya sebagai cut, hole memiliki beberapa kelebihan. Antara lain, anda dapat menggunakan ukuran lubang standard dan simbol thread. Ukuran ini juga akan langsung dikenali Inventor saat anda membuat anotasi gambar untuk di sheet kelak.
Shell Shell digunakan untuk membuat kulit dari desain part anda.
Fillet Fillet digunakan untuk membuat sudut bulat/fillet pada desain anda.
Chamfer Chamfer, sama seperti fillet digunakan untuk memodifikasi sudut part anda. Hanya saja jika fillet berbentuk lengkung, chamfer berbentuk bevel.
Rasanya setelah anda menguasai sketch, constraint, workplane, dan keberanian untuk mengutak-atik placed feature, anda sudah memiliki bekal cukup banyak untuk mulai membuat desain part anda sendiri. Banyaknya parameter pada placed feature, tidak mungkin dibahas seluruhnya. Lagipula, jika anda menemukannya sendiri, biasanya anda akan ingat lebih lama ketimbang anda mempelajarinya melulu dengan mengikuti materi yang ada. Selamat mencoba!
Perhatikan bahwa anda juga akan melihat tools yang berbeda pada panel. Untuk pertama kali, anda harus membuat base view. Base view merupakan gambar yang menjadi acuan dari gambar proyeksi lainnya. Aktifkan base view dari panel. Pada dialog yg terbuka, explorelah file part yang ingin anda tampilkan. Saya ambil dari project samples yang terinstall pada instalasi Inventor. Part yang saya pilih adalah part basevssource.ipt. Setelah part tersebut anda load, gerakkan pointer anda pada sheet. Jangan klik terlebih dahulu! Anda mungkin harus menggeser dialog drawing view agar tidak menutupi sheet anda. Default dari view adalah Front (XY). Kali ini saya tidak ingin view front ini sebagai base view. Gantilah pada dialog, view menjadi Top.
Pastikan pada scale skala anda 1:1. Untuk part yang lebih besar, mungkin anda perlu menggantinya kelak. Tapi kali ini 1:1 cukup baik.
Gerakkan kembali pointer anda ke atas sheet. Posisikan drawing sampai pada posisi yang anda inginkan. Klik mouse anda. Kotak dialog akan segera tertutup, dan drawing anda sudah diletakkan pada sheet. Sekarang kita akan tambahkan projected view, yaitu view yang diproyeksikan dari base view. View ini akan berkaitan dengan base view yang anda buat sebelumnya. Aktifkan projected view, pilih base view pada sheet. Gerakkan pointer ke atas, setelah drawing frame sesuai pada posisinya, klik mouse anda. Gerakkan pointer ke kanan untuk meletakkan projected view ke dua, klik mouse lagi. Sekarang klik kanan, dan pilih create dari context menu.
Mudah saja bukan? Setelah itu anda dapat menambahkan view lain. Saya anjurkan untuk mencoba-coba tools yang ada. Saya yakin cukup mudah untuk dipelajari sendiri.
Sebagai contoh, section. Aktifkan section, dan pilihlah gambar di kiri atas gambar anda. Tariklah garis section, dan klik kanan. Pilih continue dari context menu. Periksalah option pada dialog yang muncul. Jika telah sesuai, letakkan pada bagian sheet yang kosong.
Lalu klik open. Klik pada bagian kosong di area drawing anda, dan klik kanan>done. Kira-kira hasilnya akan seperti ini.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah mengelem part-part tersebut. Jika anda suka main Leggo di masa kecil dulu, hal ini bisa dikatakan tidak jauh berbeda! Pertama perhatikan dulu pada browser. Perhatikan bahwa pada part body1 terdapat simbol pin. Artinya part pertama yang anda letakkan akan di grounded. Part ini tidak akan bergerak, part lain yang akan berpindah menempel ke part tersebut. Anda bisa mengubah status grounded ini kelak.
Untuk menempelkan part-part ini, anda menggunakan constraint. Bedakan dengan constraint yang digunakan pada sketch! Setiap part memiliki 6 derajat kebebasan (degree of freedom = DOF). Yaitu bergerak sepanjang sumbu X, Y, dan Z. Lalu berputar pada axis X, Y, dan Z. Memberikan constraint berarti mengurangi DOF yang dimiliki part. Aktifkan constraint.
Constraint memiliki beberapa tipe. Matte digunakan untuk mengurangi DOF dengan menjadikan part satu sumbu (axis/silinder) atau saling menempel/sejajar pada sisinya. Angle untuk membentuk sudut antar part, tangent digunakan untuk silinder dan plane, sementara insert digunakan untuk part yang dipasang mati seperti baut. Matte merupakan praktek yang bagus untuk awalan. Setelah constraint aktif pilihlah face bagian dalam lubang dari assy_link (1). Kemudian face silinder knob (2). Pastikan garis axis dari silinder muncul sebelum anda klik. Setelah selesai, klik OK. Hasilnya akan tampak seperti no (3).
Sekarang, cobalah klik dan drag part assy_link. Tarik, putar-putar semau anda. Sekarang part itu terkunci pada satu aksis dengan part knob. Namun masih dapat bergerak menjauh pada axis tersebut. Drag assy_link menjauh sampai anda dapat melihat kedua face part yang akan ditempel. Sekarang aktifkan lagi constraint, masih tipe matte. Pilihlah face berturut-turut seperti pada gambar berikut. Klik OK.
Uji lagi dengan mendrag assy_link seperti sebelumnya. Perhatikan bedanya. Sekarang ini test bagi anda. Constraintlah dua kali nozzle ke assy_link. Sama persis dengan sebelumnya. Constraint pada axis dan pada face. Gunakan image ini sebagai acuan.
Terakhir, kita akan memasukkannya pada body valve. Bisakah anda melakukannya sendiri? Caranya sama persis kok. Menggunakan constraint matte. Selamat mencoba!
Pastikan bahwa
baru dengan
menggunakan template standard (mm).ipn. Dari panel bar, klik create view. Inventor akan membuka dialog untuk memilih file. Pilihlah assembly yang anda buat pada latihan sebelumnya. Untuk explosion method, pilihlah manual. Automatic dapat anda coba sendiri untuk beberapa assembly lain kelak. Seringkali automatic memberikan hasil yang tidak sesuai dengan yang anda harapkan. Sekarang pilihlah tweak component dari panel bar. Perhatikan bahwa sekarang yang aktif adalah direction. Klik pada bagian atas dari nozzle. Sekarang anda telah mendefenisikan sumbu X, Y, dan Z untuk komponen tersebut.
Selection yang aktif berpindah ke part. Pilihlah part nozzle. Perhatikan arah axis yang anda tetapkan. Kita akan menggesernya pada sumbu Z, pastikan Z yang aktif. Ketikkan 150 di bawah tombol ini, dan tekan [enter]. Ganti orientasi dengan mengklik tombol X. Ketik 75, lalu tekan Enter. Klik clear untuk mereset selection. Lakukan hal yang sama untuk knob. Pindah ke atas sejauh 75 mm.
Terakhir, untuk part assy_link. Kita tidak dapat melihatnya karena di dalam body. Tidak masalah. Letakkan saja direction pada nozzle. Lalu pilih part tersebut melalui browser. Gerakkan keluar (arah Z) sejauh 150 mm. Simpanlah file ini, jangan ditutup dulu. Buatlah file drawing baru. Insert file ipn yang baru anda buat ke drawing tersebut sebagai base view.
Agar lebih menarik, kita akan coba juga tambahkan baloon. Aktifkan panel annotation.
Klik base view yang baru anda buat. Pilihlah setiap part, bisa dengan mengklik satu-persatu atau mengklik dan dragnya. Part yang terpilih akan di highlight.
Klik placement pada dialog, lalu ubah placementnya menjadi around. Gerakkan pointer anda sampai lokasi baloon ada sesuai, lalu klik mouse anda.
Terakhir,
klik
part
list
dari
panel
bar.
Pilihlah
base
view
anda.
Klik
OK.
Kembalilah ke file ipn anda. Klik animate pada panel bar. Klik play button untuk melihat animasinya. Anda dapat juga mengklik record untuk menyimpannya ke file video. Ini sangat menyenangkan jika anda butuh membuat presentasi bukan?
Perhatikan bahwa sekarang panel assembly berubah menjadi panel design accelerator. Anda akan dapat melihat tools yang berbeda. Cobalah aktifkan tool bearing. Anda akan melihat sebuah kotak dialog. Yang harus kita defenisikan pertama adalah cylindrical face, yaitu silinder tempat bearing akan diletakkan. Setelah itu start plane, yaitu posisi perletakkannya.
Perhatikan bahwa kedua panah masih berwarna merah. Klik tombol arrow, dan pilih masing-masing face. Ubah direction jika perlu.
Sekarang seharusnya anda sudah melihat outline dari posisi bearing. Inventor memiliki beberapa jenis library bearing. Secara default yang digunakan adalah angular contact bearing. Klik untuk menggantinya dengan tipe lain. Loading untuk content center mungkin akan memakan waktu cukup lama. Bersabarlah, dan tetap tersenyum :) Anda akan melihat pilihan jenis bearing dan standard (ANSI, ISO, DIN, etc). Ubahlah jika perlu.
Sekarang klik update untuk memfilter library anda. Hanya part yang sesuai akan ditampilkan pada dialog ini. Inventor akan memilih bearing yang sesuai ukurannya. Pilihlah bearing tersebut, dan klik OK. Bearing anda sudah dipasang pada assembly.
Inventor 3D Sketch
By Edwin Prakoso
Jika anda mengklik tanda panah kecil di sebelah tombol sketch, anda akan dapat melihat 2 jenis sketch, 2D dan 3D. Bagaimana cara menggunakan 3D sketch? Sama saja dengan 2D sketch. Hanya saja anda tidak terbatas pada satu plane saja. Dan ingat, 3D sketch tidak dapat menggunakan part features seperti extrude, revolve, dan features lainnya. 3D sketch akan berguna jika kelak anda menggunakan frame generator. Selain anda dapat menggunakan precise input (mengetikkan X, Y, Z), anda dapat juga menemukan bidang sementara dengan mengklik pada sistem koordinat.
Dari browser, saya mengubah browser dari model ke favourites. Lalu saya browse ke standard bolt yang saya inginkan. Saya klik dan drag bolt yang saya inginkan. Lalu saya arahkan ke lubang yang saya inginkan. Inventor akan segera mencari ukuran yang tepat. Jika anda ingin mengubah parameter bolt, anda dapat klik kanan dan memilih edit component atau bolted connection.
Bisakah Inventor membuat bentuk transisi dari persegi ke lingkaran untuk sheet metal? Di sini saya akan membahas langkah-langkahnya. Posting ini menggunakan tutorial ini sebagai referensi. Saya akan coba bahas lebih detail di sini.
parameter tinggi. Lalu saya buat dengan memberikan parameter panjang dan lebar persegi
Kunci dari bentuk persegi ini adalah anda harus membuat transisi pada bagian sudutnya. Buat beberapa segmen yang paralel dengan poligon yang kita buat sebelumnya. Karena saya membuat dengan poligon 12 sisi, saya harus menambahkan 2 segmen di setiap sudutnya.
Membuat Split
Terakhir, kita harus mendefenisikan dimana sheet metal akan terbuka. Kita harus membuat potongan kecil di model ini.
Apakah anda menyukai ribbon interface di AutoCAD 2009? Jika anda menyukainya, dan anda adalah pengguna Inventor 2009, anda juga dapat menginstall UI tersebut! Saya tidak tahu pasti apakah ini akan menjadi interface yang digunakan Inventor 2010, tapi sesuai judulnya ini adalah technology preview. Bisa jadi ini masih pengujian untuk Inventor 2010. Anda dapat menginstall aplikasi tambahan agar Inventor anda tampak seperti ini.
Dimana anda bisa dapatkan instalasinya? Masih ingat Autodesk Labs? Anda dapat download UI itu disana. Tepatnya di link ini. Install, dan jalankan UI Technology Preview for Autodesk Inventor 2009 dari desktop. Have fun!
You are here: Home / Inventor / Pembuatan Ulir Botol di Autodesk Inventor
Kemampuan Inventor dalam melakukan 3D modeling bisa dibilang sudah cukup mumpuni. Berikut saya coba berbagi pengetahuan bagaimana proses pembuatan ulir botol di Inventor. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buat cylinder dengan 13 x 11 mm 2. Buat work plane dari permukaan atas cylinder sejauh -2 mm
3. Buat cylinder menjadi selubung dengan menggunakan feature shell dengan ketebalan 1 mm 4. Buat work point dengan menggunakan 3 buah plane yang terdapat pada origin yaitu plane YZ, XZ dan work plane1 (work plane yang kita buat pada langkah No.2) 5. Buat helical curve menggunakan 3D sketch dengan 13 Pitch 2 mm dan Revolution 2
6. Buat sketch pada YZ plane atau plane baru yang dibuat mengambil acuan titik awal helical curve. Ambil titik awal helical curve sebagai titik acuan menggunakan project geometry. Dan buatlah sketch seperti gambar dibawah ini.
7. Gunakan feature sweep untuk membuat ulir. Sketch No.6 sebagai profile dan helical curve sebagai path 8. Buat sketch pada XZ plane. Ambil contour sweep dan sisi pinggir cylinder sebagai acuan (reference) dengan memproyeksikannya menggunakan project geometry . Usahakan sketch yang dibuat overlapping terhadap contour sweep. Lihat gambar dibawah ini
9. Gunakan extrude cut from-to untuk memotong ulir. Ambil sisi luar cylinder dan plane baru yang kita buat melebihi putaran ulir. Lihat gambar dibawah ini
11. Buat sketch pada permukaan ulir. Dan proyeksikan sisi-sisi permukaan menggunakan project geometry. Perhatikan gambar dibawah ini
13. Lakukan hal yang sama pada bagian bawah. Berikut hasil akhirnya.
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Jakarta, 02/07/08 Afrizanirman/Abu Labib
6. Presentation Untuk yang satu ini lebih berfungsi untuk membuat exploded view. Atau bisa dikatakan mebuat sebuah ilustrasi proses assy. Dimana kita bisa melihat proses assy. Untuk yang satu ini sangatsangat mudah dipahami. Karena hanya ada feature yang bekerja namanya tweak component. Pilih part tentukan direction dan click n drag part tersebut sesuai arah (direction yang kita pilih) baik dia searah sumbu x, y dan z 7. Drawing Proses terakhir dari sebuah design tentulah sebuah manufacturing drawing. Di Inventor kita akan dengan mudah membuat gambar 2D dari 3D modeling. Gunakan feature base view untuk mengambil part atau assy yang akan kita buat detailnya baik ukuran ataupun potongan. Untuk penskalaan tinggal ubah sesuai dengan selera dan kebutuhan. Untuk membuat proyeksi tampang depan, atas, samping dan isometric tinggal gunakan feature yang namanya projected view. Begitulah kilasan bagaimana proses penjinakan Autodesk Inventor. Mudah bukan :-D. Salam, Abu Labib
Ada yang minat untuk mengetahui bagaimana melakukan 3D modeling ini di Inventor. Silahkan isi komentar jikalau ingin dibahas teknik modelingnya. Kita akan coba bahas di forum.tentangcad.com. Tapi ada quota tertentu agar teknik ini bisa dibuka :D. Maaf ya Salam, Abu Labib
Design Validation
By Afri zanirman Salah satu keunikan yang dimiliki Autodesk Inventor adalah sebuah konsep yang dinamakan Design Validation. Dimana kita dapat menganalisa design yang sedang kita buat sebelum dijadikan sebagai benda nyata. Kalau kata Autodesknya Experience Your design before its built (belagu nulis english padahal masih blepetan ngomongnya :-P). Bisa dilihat gambar dibawah ini :
Perhatikan sketch lingkaran yang bertuliskan sudut lepas. Sudut ini sangat mempengaruhi posisi benda pada saat dilepaskan tuas. Ketika dilakukan analisa pengukuran sudut bisa dikatakan berbanding lurus dengan posisi benda yang dilepaskan. Semakin besar radius maka akan semakin besar penyimpangan sudut lepas dari yang kita inginkan. Sebuah analisa yang tentunya sangat sulit sekali dilakukan apabila kita menggunakan software drafting semisal AutoCAD dan setaranya. Bagaimana melakukan analisa ini di Inventor. Berikut caranya : 1. Aktifkan contact solver pada Assy kita. Pilih Tools->Document Settings -> Modeling Tab>Contact set only 2. Pilih komponen pada object browser -> Klik kanan -> Pilih contact set 3. Lakukan drive constraint Mungkin nanti ada link untuk lihat videonya. Semoga berhasil dan semoga yang sedikit ini bisa membantu. Senang bisa berbagi dan sebarkan ilmu gratisan :-). Salam, Abu Labib
You are here: Home / Inventor / [Sculpt] Memahat Solid Menggunakan Surface
Ada suatu kegiatan yang sulit untuk dihindari yaitu mengantar istri belanja bulanan :-). Ya belanja popok, sabun dll (Nyambung ngga ya ama CAD :-P). Biasanya pas beli produkproduk yang pake kemasan yang unik-unik mata mulai jelalatan dah (bukan ngelirik yang bening-bening ya :-D) tapi perhatiin gagang botol. Tuh botol dipantengin dan mulai berfikir gimana cara bikinnya ya :-?. Pas lagi iyeng inget dah sama salah feature di Inventor yang namanya Sculpt. Feature ini mempunyai kemampuan untuk memotong sebuah benda solid menggunakan lebih dari satu surface sehingga sangat memudahkan kita untuk melakukan pemodelan seperti halnya gagang botol. Bagaimana cara kerjanya. Silahkan simak ilustrasi cerita yang satu ini :
1. Buat solid modeling terserah bentuknya seperti apa 2. Buat pula surface yang sekiranya enak dipandang dan memenuhi syarat ergonomic. Kira-kira gambarannya seperti ini dah.
4. Pilih surface yang digunakan sebagai alat pemotong. Boleh dilihat gambar dibawah ini
5. Dan silahkan lakukan proses pemodelan menggunakan feature lainnya. Mungkin nanti jadinya seperti gambar dibawah ini. Mungkin ya.. :-D.
2. Gunakan feature iPart untuk membuat variant ukuran dari profil. Perhatikan gambar dibawah ini :
5. Masukan parameter yang dibutuh pada tag parameter mapping 6. Klik tombol Publish Now 7. Tentukan letak library yang diinginkan 8. Tentukan kategori bentuk yang akan di publish 9. Periksa ulang parameter yang dibutuhkan 10. Tentukan parameter family table untuk pengklasifikasian ukuran dengan memilih parameter part number
12. Klik tombol next dan part siap untuk dipublish dan digunakan pada saat menggunakan frame generator. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat
NB : Special thx buat PRyzanovic (Method Engineer) orang yang pertama kali ngenalin Inventor Salam, Bapaknya Labib
Mudah-mudahan pada bisa ngerti :). Kalo ngga kira berembug aja di forum ya :). Salam, Bapaknya Labib
4. Kemudian buat surface untuk menutupi lubang dengan menggunakan feature Boundary Patch
5. Gabungkan surface yang sudah kita buat dengan solid yang kita lubangi dengan menggunakan feature Stitch Surface. Pilih surface dan solid.
6. Selesai
2. Pindahkan aplikasi Inventor ke dynamic simulation dengan cara pilih Application (menu bar) > Dynamic simulation
4. Matikan tombol otomatis pembuatan join atau constraint 5. Periksa gerakan naik turun dan berputar dengan men drag and drop part. Pastikan bahwa part sudah bisa bergerak sesuai design kita 6. Atur properties pada standard joints dengan cara klik kanan dan pilih Properties. Perhatikan gambar dibawah.
7. Atur Properties hingga membentuk gelombang sinus seperti gambar dibawah. Perhatikan kolom Amplitude, frequency dan Phase. Kolom Amplitude menggambarkan pergerakan naik dan turun. Kolom frequency menggambarkan berapa banyak gerakan naik turun dalam satu putaran atau dalam 360 deg/s. Amplitude dan frequency bisa di atur sesuai dengan design
kita.
8. Coba jalankan tombol run untuk memastikan hasil masukan properties sudah sesuai dengan design yang kita inginkan
menjadikan shaft atau benda putar tempat diletakannya CAM sebagai referensi. Dan jadikan benda yang akan digerakan sebagai origin. Origin bisa diambil pada center benda atau dengan menggunakan bantuan work point
11. Klik kanan trace kemudian pilih export to sketch. Pilih komponen berputar atau shaft sebagai referensi.
12. Buka part shaft dengan cara klik dua kali atau klik kanan open. Buatlah CAM menggunakan feature extrude. 13. CAM selesai kita buat. Berikut hasil design CAM menggunakan dynamic simulation di Autodesk Inventor Professional.
14. Klik icon run untuk melihat hasil design. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
2. 3. Buat text baru dalam title block tersebut dan letakan pada posisi yang dibutuhkan. 4. Perhatikan gambar dibawah ini. Pada ComboBox type pilih sheet metal properties dan pada ComboBox property pilih parameter yang diinginkan. Kemudian klik icon Add Text Parameter (Lingkaran Merah)
5. 6. Save title block yang sudah diedit. Dan masukan base view sheet metal Flat Pattern. Dan lihat apa jadinya. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Salam, Abu Labib
Sebelum kita melakukan rendering, kita akan coba selesaikan lebih dulu assembly ini. Masih ada constraint yang tertinggal. Tambahkan constraint mate ke conrod dan ke crank seperti yang ditunjukkan berikut.
Sekarang constraint anda telah lengkap. Piston anda kurang kelihatan terekpos dalam posisi ini. Klik dan drag crank sampai piston dapat terlihat. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=1784451482675956182[/googlevideo] Model anda telah siap untuk dirender. Dari menu Inventor, pilih Applications>Inventor Studio. Perhatikan pada design bar tools yang tersedia tidak lagi berisikan tools untuk assembly, tapi untuk rendering dan animasi. Ubahlah view dari orthographic menjadi perspective.
Aturlah posisi view agar tampak sesuai keinginan anda. Setelah anda puas, klik kanan pada bagian kosong di area desain, pilih create camera from view. Dengan demikian view kita disimpan defenisinya dan dapat digunakan kembali kelak. Sekarang kita akan mendefenisikan scene. Klik scene style dari design bar. Klik XZ Ground Plane. Perhatikan bahwa plane tersebut masih memotong crank. Kita akan mengoffsetnya sedikit ke bawah. Klik tab environment. Pada bagian ground plane, direction & offset, atur agar plane XZ dioffset -100. Klik done untuk mengakhirinya.
Anda mungkin akan perlu mencoba mengubah-ubah option ini sesudah mencoba hasil rendering. Gunakan scene style XZ Ground Plane. Sementara parameter lain dapat anda gunakan sesuai selera anda. Klik render. Berikut contoh hasil rendering dalam bentuk realistic dan ilustration.
Pada dasarnya cara penggunaannya sama. Kita akan mencoba membuat animasi dari constraint lebih dulu. Sekarang pastikan bahwa anda bekerja di assembly. Periksalah dari menu Inventor, application>assembly. Perhatikan pada tree di project browser. Klik tanda (+) di sebelah part bore:1. Cari constraint dengan nama DRIVE ME (0.00 deg). Klik kanan di constraint tersebut, dan pastikan suppress nonaktif.
Pilihlah constraint DRIVE ME pada tree, dan berikan besar perputaran dari 0 sampai 359 derajat. Lalu isikan pada time, end menjadi 3 detik. Anda dapat menggunakan nilai lain jika anda mau. Klik OK.
Pada panel timeline yang terbuka klik expand terdapat constraint tersebut.
Ujilah apakah animasi sudah berjalan dengan baik. Klik go to start, dan klik play. Mudah saja bukan? Sekarang kita akan coba buat satu tipe animasi lagi. Klik animate fade. Pilih bore sebagai komponen yang akan dibuat transparan. Buat dari 100% sampai 0%. Anda akan melihat fade ditambahkan pada animation timeline. Anda dapat mencoba menambahkan beberapa jenis animasi lagi, dan mengubah parameter berbagai defenisi animasi sebelumnya. Mungkin anda butuh beberapa kali trial n error. Anda mungkin perlu mendefenisikan panjang animasi pada animation option. Just try to play a bit. Setelah selesai, klik render animation. Ini hasil animasi yang dibuat pada tutorial ini. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=5353817425394644417[/googlevideo]
6. Samakan part dengan material yang memiliki property sama 7. Perhatikan perubahan yang terjadi Jadi sekarang kita memiliki 2 part. 1 yang ori 1 lagi yang sesuai keinginan :). Walaupun agak panjang yang penting jadi :P Semoga bisa bermanfaat buat yang membutuhkan :)
Salam, Afri