Vous êtes sur la page 1sur 14

Analisis Clostridium botulinum pada kornet daging sapi (SNI 01-3775-2006)

Prinsip
Pertumbuhan Clostridium Botulinum pada cooked meat medium yang kemudian diamati adanya kekeruhan, produksi gas dan bau.Secara mikroskopis menghasilkan Gram positif dengan spora oval subterminal. Syarat Mutu Cemaran mikroba Clostridium botulinum : 0 koloni/g

Peralatan
a) Pembuka kemasan b) Anaerobik Jars c) Cawan Petri d) Tabung reaksi e) Mikroskop f) Pipet g) Pinset/penjepit h) Inkubator terkalibrasi i) Refrigerator j) Mortar k) Loop/ose l) Gelas kultur m) Lyophilized

Perbenihan, pengencer, dan pereaksi


a) Cooked Meat Broth (Gunakan salah satu liver atau heart medium) Chopped Liver Broth Cooked Meat medium b) Trypticase Peptone Glucose Yeast Ekstrak (TPGY) Broth atau dengan Trypsin (TPGYT) c) Liver Veal Egg Yolk Agar atau Anaerobik Egg Yolk Agar Liver Veal Egg Yolk Agar (LVEY) Anaerobik Egg Agar d) Gel Phosphate Buffer e) Alkohol absolut steril f) Pewarnaan Gram.

Cara Kerja

Uji pendahuluan
a) Makanan Padat Pindahkan secara aseptik dengan sedikit atau yang terbebas dari cairan ke dalam mortar steril. Tambahkan Gel Phosphate Buffer Steril. Atau dengan cara lain, inokulasikan sebagian kecil contoh uji dengan gunting tang ke dalam Enrichment broth b) Makanan Cair Inokulasikan contoh dengan pipet steril yang dituangkan kedalam Enrichment Broth. c) Makanan Kaleng Contoh dibersihkan dengan larutan alkohol-iodine kemudian kaleng dibuka

Uji visual
Penampilan,bau,adanya tanda kebusukan Produk jangan dirasakan dibawah keadaan sekitar

Uji cadangan
Secara aseptik, kultur dipindahkan ke jars yang steril untuk uji berikutnya yang mungkin diperlukan

Deteksi Clostridium botulinum


a) Uji Pengkayaan Hilangkan oksigen dari media yang akan dipakai sebelum diinokulasi, dengan cara :
Panaskan media tersebut selama 10 menit sampai15 menit dan didinginkan dengan cepat tanpa bergejolak Inokulasikan 2 tabung yang berisi Cooked Meat Broth dengan 1 gr sampai 2 gr contoh padatan atau 1 ml sampai 2 ml makanan cairan atau ekstrak/15 ml Media. Inkubasikan pada 35 C. Dengan cara yang sama inokulasi 2 tabung dengan media TPGY dan diinkubasi pada 26 C.

b) Pengujian Setelah 5 hari diinkubasi, uji kultur dengan turbidimetri, adanya produksi gas, pencernaan partikel daging dan bau busuk. Lakukan pengujian mikroskopik dengan fase kontras dengan pewarnaan gram, kristal violet atau biru methilin

c) Perlakuan Selanjutnya Biasanya setelah 5 hari inkubasi menghasilkan pertumbuhan yang subur dan konsentrasi toxin yang tinggi dengan puncak spora yang baik. Kultur dikembalikan ke dalam kulkas untuk isolasi kultur murni Jika dalam waktu 5 hari tidak ada pertumbuhan, inkubasi ditambahkan sampai 10 hari untuk melihat adanya germinasi spora Clostridium botulinum sebelum dihancurkan secara steril.

Isolasi kultur murni


Jika spora tumbuh baik, Clostridium botulinum dapat diisolasi dengan baik dari campuran flora didalam kultur pengkayaan atau contoh aslinya.

1. Perlakuan Awal
Tambahkan dengan volume yang sama alkohol absolute steril ke dalam 1 ml sampai 2 ml kultur atau contoh ke dalam tabung yang bertutup ulir. Campur dengan baik dan inkubasikan pada temperatur kamar selama 1 jam. Cara lain, Panaskan 1 ml sampai 2 ml kultur pengkayaan selama 10 menit sampai15 menit pada suhu 80C untuk mematikan sel vegetatif. (Jangan kerjakan pemanasan untuk Clostridium botulinum type non proteolitik)

2. Plating
Dengan loop inokulasi, streak 1/2 loop penuh dengan kultur ke dalam cawan Petri berisi media Liver Veal Egg Yolk atau Anaerobik Egg Yolk Agar atau keduanya untuk mendapatkan isolasi koloni. Inkubasikan cawan Petri selama 48 jam pada suhu 35C dibawah kondisi anaerobik dalam anaerobik jar atau gas pak atau yang setara.

3. Seleksi koloni
Koloni tipikal akan tumbuh menumpuk atau membentuk permukaan datar yang halus atau kasar dan biasanya menunjukan penyebaran yang tidak beraturan ditepinya. Pada media Egg Yolk koloni biasanya menunjukan permukaan yang berwarna warni saat diuji dengan lampu. Daerah ini biasa dkenal dengan lapisan bermutiara Daerah ini biasanya meluas dan mengikuti bentuk garis dari koloni yang tidak beraturan tadi. Selain daerah seperti mutiara,koloni tipe C,D, dan E biasanya dikelilingi daerah endapan berwarna kuning selebar 2 mm sampai 4 mm, sedangkan koloni tipe A dan B umumnya menunjukan daerah endapan yang lebih pendek Tidak semua tipe koloni menghasilkan toxin, beberapa keluarga genus Clostridium botulinum mempunyai sifat bentuk yang khas tetapi tidak menghasilkan toxin

4. Kultur
Dengan menggunakan loop steril, inokulasikan setiap 10 koloni terseleksi kedalam tabung medium steril:
1. TPGY Broth untuk Clostridium botulinum tipe E, inkubasikan 5 hari pada suhu 26 C dan 2. Cooked Meat Broth untuk toxin tipe lain, inkubasikan selama 5 hari pada suhu 35 C.

Gunakan kultur untuk uji penegasan dan deteksi serta identifikasi toxin.

5. Penegasan
Streak kultur dari langkah D secara duplo pada cawan petri yang berisi media Egg Yolk Agar. Inkubasikan salah satu petri tersebut secara anaerob dan petri yang lain secara aerobik pada suhu 35 C. Jika koloni Clostridium botulinum tumbuh pada cawan Petri yang anaerobik dan tidak tumbuh pada yang aerobik maka kultur tersebut murni Kesalahan isolasi Clostridium botulinum dari koloni yang terseleksi menunjukan bahwa populasi relatifnya terhadap campuran flora rendah. Ulangi tahapan pemindahan melalui tahap tambahan pengkayaan. E(A)/Deteksi Clostridium botulinum. Ini mungkin akan meningkatkan jumlah koloni yang cukup untuk isolasi. Simpan Kultur Murni didalam kulkas, pada gelas kultur/glass beads atau lyophilized.

Vous aimerez peut-être aussi