Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengantar ................1
Mengkhawatirkan................9
Berkah ................13
Penutup ................68
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
PENGANTAR
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Rasulullah n bersabda:
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
ﭽ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱﭼ
“Berilah peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu
bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Adz-Dzariyat:
55)
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭼ. ﭽﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ
“Hari yang tidak bermanfaat padanya harta dan anak-anak.
Kecuali yang datang menghadap kepada Allah l dengan qalbu
yang selamat.” (Asy-Syu’ara’: 88-89)
أين تذهبون بهذه
الفتنة؟
KE MANA KALIAN
AKAN PERGI DENGAN
FITNAH INI ?
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
ﭽﯯ ﯰ ﯱ ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ ﯶ ﯷ ﯸ ﯹ
ﯺﭼ
“Segala puji bagi Allah l yang telah memberi petunjuk kepada
kami (untuk masuk dalam jannahnya) dan tidaklah kami akan
terbimbing kalau bukan karena bimbingan Allah l.” (Al-a’raf:
43)
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
ﭽﭠ ﭡ ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ
ﭧﭼ
“Sungguh kami akan menguji kalian hingga kami mengetahui
siapa di antara kalian yang benar-benar berjihad dan benar-
benar sabar, dan kami akan menguji berita-berita kalian.”
(Muhammad: 31)
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Pada era ini tak ayal lagi suatu fitnah yang dahsyat sedang
melanda dakwah salafiyah di negeri Yaman hingga merambah
ke negeri-negeri lainnya, termasuk di negeri ini. Hanya Allah l
yang Maha Tahu kesudahannya.
Fitnah membabi buta yang disulut dan dikobarkan apinya
oleh seorang syaikh yang selama ini dikagumi oleh salafiyyun, yaitu
Asy-Syaikh Yahya bin ‘Ali Al-Hajuri. Bermula dari vonis tanpa
hujjah bahwa Asy-Syaikh Al-Fadhil Abdurrahman bin Mar’i
dan Asy-Syaikh Al-Fadhil Abdullah bin Mar’i hafidzhumallah
keduanya adalah Hizbi.
Fitnah ini membawanya sampai pada predikat yang tidak
pernah dicapai dan disandang oleh imam-imam umat ini, pada
masa lalu dan masa sekarang. Bahkan para Nabi dan Rasul
sekalipun, kecuali Rasulullah Muhammad n . Dia sampai
diagungkan oleh pengikutnya dan pembelanya sebagai Imam
Ats-Tsaqalain (Imam bangsa jin dan manusia). Sebagai upaya
pembenaran atas ijtihadnya dalam setiap permasalahan dan
vonisnya kepada siapapun yang menyelisihinya. Padahal tidak
ada yang berhak digelari dengan gelar ini kecuali Rasulullah
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
Dua perkara ini tsabit (tetap) dilantunkan oleh sebagian dari para penyair kesayangan
Asy-Syaikh Yahya dalam rangka membelanya. Bait syair yang pertama berbunyi:
و إمام الثقلني اليمين وطعنك هذا يف عاملنا
”Dan celaanmu kepada alim kami Imam Ats-Tsaqalain Al-Yamani“
Bait yang lain berbunyi:
ولصار آيات الكتاب الباقي لو ذوبوه لذاب حلمه سنة
“ Kalau mereka melelehkannya sungguh dagingnya akan meleleh jadi sunnah
dan sisa tubuhnya yang lain akan menjadi ayat-ayat Al-Kitab (Al-Qur’an).”
Dua bait ini dimuat sebagai lampiran pada kitab berjudul Al-Khiyanah Ad-Da’wiyyah
karya Abdul Hamid Al-Hajuri, salah satu masyayikh baru (yunior) hasil rekomendasi
Asy-Syaikh Yahya. Kitab itu telah dibaca, direkomendasi dan diizinkan penyebarannya
oleh Asy-Syaikh Yahya. Hal ini berdasarkan apa yang tertulis pada sampul kitab.
10
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Dan ini bukan ghuluw (ekstrim/berlebih-lebihan) –insya Allah Ta’ala- bagi seorang Al-
Albani t. Namun beliau bukan seorang yang gila pujian dan kedudukan, sehingga
dirinya tidak sanggup menerima pujian setinggi itu.
11
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
Sebagaimana klaim Abu Fairuz pada tulisan-tulisannya.
12
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
BERJALAN DI BAWAH
BIMBINGAN ULAMA KIBAR
(BESAR) ADALAH BERKAH
Pernyataan kami bahwa fitnah ini membawa kepentingan mereka bukanlah semata-mata
dari kami pribadi, melainkan Imam Ahlil jarh wat ta’dil masa ini Al-Walid Al-Muhaddits
Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah yang menyifati mereka seperti itu. Beliau
berkata pada nasehat emasnya yang masyhur:
13
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
ﭽ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠﭼ
“Maka bertanyalah kepada ahlu ‘ilmi jika kalian tidak
mengetahui.” (An-Nahl: 43)
ﭽﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﮔ
ﮕﮖ ﮗﮘﮙ ﮚﮛﮜﮝ
14
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
ﮞ ﮟﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ
ﮧ ﮨ ﮩﭼ
“Jika datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan
atau ketakutan serta merta mereka menyiarkannya. Kalaulah
mereka menyerahkan urusan itu kepada Rasulullah n dan Ulil
Amri (para ‘ulama) di antara mereka, tentulah yang beristinbath
(menarik kesimpulan) dari mereka (Rasulullah n dan Ulil Amri)
akan mengetahuinya. Kalau bukan karena karunia dan rahmat
Allah l kepada kalian tentulah kalian mengikuti syaithan,
kecuali sebagian kecil saja (di antara kalian).” (An-Nisa’: 83)
ْ ِس ِم ْن ُأ َّمي
َويَ ْع ِر ْف, َويَ ْر َح ْم َص ِغيرْ َ َنا,ت َم ْن مَلْ جُ ِي َّل َكبِيرْ َ َنا َ َْلي
.ِل َعالمِِنَا
“Bukan termasuk ummatku siapa yang tidak memuliakan orang-
orang tua kami, tidak menyayangi orang-orang yang lebih muda
(kecil) di antara kami dan tidak mengetahui hak ‘ulama kami.”
(HR. Ahmad, Ath-Thabarani, Al-Hakim dan dihasankan oleh
Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa Tarhib no. 101)
15
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
َفإَِذا,اس خَِبيرْ ٍ َما أَ َخ ُذ ْوا اْل ِعْل َم َع ْن أَ َك ِاب ِر ِه ْم ُ َال يَز
ُ ََّال الن
.ار ِه ْم َهَل ُك ْوا َ
ِ أ َخ ُذ ْوُه ِع ْن ِص َغ ِار ِه ْم َو ِش َر
“Umat akan senantiasa di atas kebaikan selama mereka
mengambil ilmu dari ulama-ulama besar mereka. Namun jika
mereka mengambil ilmu dari orang-orang kecil mereka dan orang-
orang jelek mereka, maka mereka akan binasa.” (Dikeluarkan
oleh Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlihi
Bab Halul ‘ilmi Idza Kana ‘Indal Fussaq wal Ardzal)
Ketidaksetujuan mereka dengan penerbitan majalah dakwah yang bertolak dari fatwa
guru mereka bahwa dakwah dengan majalah adalah dakwah yang tidak berbobot
dan yang berbobot adalah buku. Alhamdulillah, majalah adalah merupakan salah
satu media dakwah yang besar manfaatnya di negeri ini baik di kalangan Salafiyyin
maupun di kalangan muslimin secara umum. Sebagian muslimin ada yang mendapat
hidayah mengenal manhajsalaf dan diberi taufiq menjadi salafy dengan sebab majalah.
Walhamdulillah, para penulis di majalah mereka juga tidak terlalaikan untuk menulis
buku dan sekian buku telah terbit dari sebagian mereka, jazahumullahu khairan. Juga,
sangat mungkin sebagian dari tulisan-tulisan di majalah untuk dikembangkan dan
disusun oleh penulisnya menjadi suatu buku kelak di kemudian hari.
Ketidak setujuan mereka dengan pendirian yayasan sebagai payung hukum dakwah
salafiyyah di negeri ini bertolak dari fatwa guru mereka bahwa hal itu muhdats (bid’ah).
Penulis sangat terkejut dan heran mendapati salah seorang dari mereka, yaitu Abu
Sulaim Sulaiman Al-Amboni menyatakan dalam artikelnya yang berjudul: Ya Ustadz!!
Ad-Dinun Nasihah bahwa menjadikan yayasan sebagai payung hukum dakwah adalah
bersandar kepada sesuatu yang tidak ada hakekatnya dan mengandung bentuk syirik kecil.
Na’udzu billah minasy syirki! Sepertinya saudara kita ini tidak tahu bahwa hal ini bukan
fatamorgana yang tidak berhakekat, bahkan merupakan realita yang tak bisa diingkari.
Hal ini adalah aturan hukum di negerimu jika hendak membuat perkumpulan dan
lembaga pendidikan (tarbiyah) yang terpisah dari pemerintah lengkap dengan sarana-
16
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
sedang bergejolak saat ini. Lebih ironis lagi adik-adik kita yang
ada di Darul Hadits saat ini notabenenya para pemula (yunior)
yang baru saja menapakkan kakinya dalam medan ilmu dan belum
pernah menapakkan kaki dalam medan dakwah di negeri ini.
Wawasan mereka tentang dakwah ini yang masih dangkal
dan kecenderungan mereka untuk berpaling dari kebijakan
dakwah para ‘ulama kibar menjadikan mereka tampil aneh dan
kaku. Celakanya mereka ingin mendikte dakwah ini menurut
kibijakan mereka sendiri dengan cara-cara yang kaku dan kurang
bijak. Betapa butuhnya mereka belajar lebih banyak tentang adab-
adab seorang thalib dan da’i. Betapa butuhnya mereka untuk
mengenal ulama umat lebih dekat serta mengenal keagungan hak
mereka dalam fatwa dan dakwah.
Berkata Sufyan Ats-Tsauri t:
َ اب يَت
َكَّل ُم ِعنْ َد اْملَ َشايِخ َوإِ ْن َكا َن َق ْد َّ َّ ت
الش َ ْإَِذا َرأَي
ِ
ُس ِم ْن َخيرْ هِ َفإَِّنُه َقِليْل
ِ ْ َِبَل َغ ِم َن ا ْل ِعْل ِم َمبَْلغاً َفآي
.الحْ َيَاِء
17
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
18
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
20
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Lihat buku Nasehat & Teguran Guru Yang Arif & Bijak Terhadap Murid Yang Tidak
Beradab Dalam Berucap & Bertindak terjemahan Al-Akh Abu ‘Umar bin ‘Abdil
Hamid hal : 37.
Hal ini menguatkan kebenaran apa yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Rabi’ dalam
nasehat emasnya yang masyhur bahwa fitnah ini semata-mata merupakan kepentingan-
kepentingan pribadi yang bersangkutan. Artinya bahwa fitnah ini tidak memiliki hakekat
dakwah.
Lihat buku Nasehat & Teguran Guru Yang Arif & Bijak Terhadap Murid yang Tidak
21
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
22
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
10 Lihat buku Nasehat & Teguran Guru Yang Arif & Bijak Terhadap Murid Yang Tidak
Beradab Dalam Berucap & Bertindak. Al-Walid Al-Wushabi hanya membongkar tiga
23
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
kedustaan saja untuk menyingkat waktu. Salah satunya adalah kedustaan atas nama Asy-
Syaikh Rabi’ bahwa beliau mengatakan orang-orang yang keluar dari Dammaj adalah
orang-orang fasiq dan fajir. Padahal beliau tidak pernah mengatakan seperti itu dan telah
datang berita dari beliau mengingkarinya. Dua kedustaan lainnya akan di dapati dalam
tulisan ini di sela-sela pembahasan, insya Allah.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Asy-Syaikh Rabi’ pada nasehat beliau yang telah kita
11
nukilkan di atas.
24
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
السفن
ُ الرياح مبا ال تشتهي
ُ جتري
“Tidak setiap dambaan seseorang akan tercapai
angin bertiup tidak searah dengan yang dimaukan perahu.”
12
Lihat hal ini dalam buku Celaan Bertubi-tubi Terhadap Pewaris Para Nabi yang
disusun oleh Al-Akh Abu ‘Umar bin ‘Abdil Hamid.
25
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
26
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Kami berusaha menukilkan ucapan-ucapan mereka sesuai dengan teks aslinya menurut
13
naskah yang ada di tangan kami. Jika ada kekeliruan tolong diluruskan.
Lihat nasehat beliau tersebut dalam tulisannya yang berjudul At-Taqrirat Al-’Ilmiyyah
14
Fidz Dzabbi ‘Anil Jami’atil Islamiyyah. Asy-Syaikh ‘Ubaid dalam nasehatnya itu telah
menegakkan hujjah yang menunjukkan keji dan mungkarnya fatwa Asy-Syaikh Yahya
tersebut. Bahwa Jami’ah Islamiyyah Madinah di dirikan oleh Raja Su’ud bin ‘Abdil ‘Aziz
t dan mengangkat Al-Imam Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim t sebagai
rektornya dan Al-Imam Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz t sebagai wakil rektor. Yang
dipilih jadi dosen-dosen adalah ‘ulama pilihan pada masanya seperti Asy-Syaikh Hammad
bin Muhammad A-Anshari t, Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-’Abbad hafizhahullah
27
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
dan yang lainnya hafizhahullah. Pendiriannya dalam rangka menebar tauhid dan sunnah
yang murni di atas manhaj salaf dengan mengajarkan kitab-kitab pilihan yang isinya
murni sunnah yang meliputi bidang akidah dan amal, terbebas dari syirik dan bid’ah.
Dilengkapi dengan kitab-kitab pilihan dalam bidang akhlak. Adalah syakhuna Al-Walid
Al-Imam Muqbil Al-Wadi’ salah satu lulusan Jami’ah islamiyyah. Demikian pula Al-
Walid Imam Ahlil jarh wat ta’dil Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali serta ‘ulama kibar lainnya
yang merupakan lulusan Jami’ah Islamiyyah.
15
Inilah kedustaan Asy-Syaikh Yahya yang kedua yang dibongkar oleh Asy-Syaikh
Muhammad bin ‘Abdil Wahhab Al-Wushabi pada nasehatnya kepada muridnya ini.
Lihat buku Nasehat & Teguran Guru Yang Arif & Bijak Terhadap Murid Yang Tidak
Beradab Dalam Berucap & Bertindak hal (43).
16
Lihat An-Nakdush Shahih Lima Tadhammanahu At-Tanbih As-Sadid Min
Mukhalafati Al-Jawab Ash-Sharih.
28
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
29
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
َ
“رأيته:تركت حديث فالن؟” قال “ل:قيل ِلشعبة
ِم
”.ض َعَلى ِب ْرَذون فرتكت حديثه ُ
ُ يرك
Syu’ bah ditanya: “Kenapa engkau meninggalkan
haditsnya Fulan?” Dia menjawab: “Aku telah melihatnya
memacu kuda tarik (beban), maka akupun meninggalkan
haditsnya.”
30
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
‘Ubaid.
31
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
32
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
33
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
34
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Berkata Syaikhul islam dalam Minhajus Sunnah An-
Nabawiyyah (2/521):
Beliau juga berkata pada kitab yang sama (4/313):
Berkata Al-Imam Ibnu Baz t dalam Majmu’ Fatawa wa
Maqalat Ibnu Baz (8/166-167):
36
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
37
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
38
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
39
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
Melalui perantaraan artikel bantahan ‘Abdur Rahman Al-Barmaki yang berjudul: Idhah
19
Ad-Dalil fi Kasyfi Syubahil Hajuri Shahibil Batri wat Ta’til hal: 13-14. Perlu diketahu
bahwa artikel-artikel bantahan ‘Abdurrahman bin Ahmad Al-Barmaki kepada Asy-
Syaikh Yahya dan pengikutnya dipuji oleh Asy-Syaikh ‘Ubaid sebagai bantahan yang
bagus, sebagaimana pada penelponan kepada beliau dari Hadhramaut.
40
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
41
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
42
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Adapun nukilan-nukilan Asy-Syaikh Yahya dari sebagian
ahlul ‘ilmi yang dianggap oleh saudara kita Abu Turab sebagai
hujjah yang membungkam Al-Walid ‘Ubaid al-Jabiri, pada
hakekatnya tidak terkait dengan inti permasalahan. Puncak-
puncaknya adalah penjelasan bahwa seluruh kalangan yang
tergabung dalam ahlul haq martabat dan kedudukan mereka
dalam manhaj ini bertingkat-tingkat dalam hal dekat dan jauhnya
mereka dari al-haq. Jadi manhaj Ahlussunnah adalah manhaj haq
yang berasaskan Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma salaf. Manhaj
ini merupakan manhaj yang menyeluruh dan meliputi perkara
akidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Maka Ahlussunnah
sebagai satu-satunya golongan yang berjalan di atas manhaj yanq
haq ini adalah Ahlu haq. Namun bukan berarti setiap orang yang
bermanhaj Ahlissunnah selalu benar dalam setiap ucapannya dan
amalannya, bahwa dia selalu benar pada setiap apa yang dibawanya
dan ditinggalkannya. Martabat dan kedudukan mereka dalam
manhaj ini bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar ilmu, iman dan
amalan mereka. Maka yang paling dekat kepada al-haq di antara
mereka adalah para sahabat g, demikian pula yang paling
dekat kepada al-haq adalah Ahlul hadits dan ulama, demikianlah
seterusnya.
Sebagai contoh, Asy-Syaikh Yahya menukilkan perkataan
Al-Walid Al-Imam Al-Wadi’i dalam Riyadhul Jannah fir Raddi
‘Ala A’da’ As-Sunnah hal: 23. Sebenarnya Al-Imam Al-Walid
sedang mengulas siapa yang paling pantas masuk pertama kali
dalam golongan Ahlussunnah. Golongan yang mendapatkan
jaminan keselamatan sebagai Al-Firqah An-Najiyah, karena iman
mereka, ilmu mereka, amal shalih mereka, kesabaran mereka
43
?Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini
44
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
21
Melalui perantaraan artikel bantahan ‘Abdur Rahman Al-Barmaki yang berjudul: Idhah
Ad-Dalil fi Kasyfi Syubahil Hajuri Shahibil Batri wat Ta’til hal: 12.
45
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
46
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
47
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
“Dan juga tidak ada salah seorang dari para ‘Ulama yang
mencocokinya dalam tahdzirannya terhadap Dammaj.”
48
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
49
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
50
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
51
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
52
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
ﭽﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯﮰ ﮱ
ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘﯙ ﯚ ﯛ ﯜ
ﯝﯞ ﯟ ﯠﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦ ﭼ
“Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kalian senantiasa
menegakkan (kebenaran) karena Allah l, menjadi saksi-saksi
yang adil. Janganlah kebencian kalian kepada suatu kaum
menyeret kalian untuk tidak berbuat adil. Berbuat adillah,
sesungguhnya hal itu lebih dekat kepada ketaqwaan. Bertaqwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang kalian
amalkan.” (Al-Maidah:8)
53
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
54
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
55
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
56
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Dengan judul aslinya: Inbi’ats At-Tanabbuh. Artikel ini diizinkan penyebarannya oleh
23
Asy-Syaikh Yahya dan telah dimuraja’ah oleh tiga masyayikh baru yang direkomendasi
oleh Asy-Syaikh yahya. Semoga Allah l menjaga da’i yang divonis hizbi dalam artikel
tersebut dan menjaga kita semua dari kehizbian.
Yang dia maksud adalah Asy-Syaikh ‘Abdurrahman Mar’i dan Asy-Syaikh Abdullah
24
Mar’i hafizhahumallah.
57
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
Lihat fenomena ini dalam buku Celaan Bertubu-tubi Terhadap Pewaris Para Nabi.
25
58
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
َ اب يَت
َكَّل ُم ِعنْ َد اْملَ َشايِخ َوإِ ْن َكا َن َق ْد َّ ت
َّ الش َ ْإَِذا َرأَي
ِ
س ِم ْن َخيرْ ِ هِ َفإَِّنُه َقِليْ ُلْ َِبَل َغ ِم َن ا ْل ِعْل ِم َمبَْلغاً َفآي
.الحْ َيَاِء
“Jika engkau melihat seorang pemuda berbicara di sisi
para masyayikh, meskipun dia telah mencapai ketinggian
ilmu, maka jangan lagi berharap kebaikan darinya. Karena
sesungguhnya orang tersebut kurang rasa malunya.”
(Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Al-Madkhal ila
As-Sunan Al-Kubra’ Bab Tauqiril ‘Alim wal ‘ilmi)
59
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
ﭽ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚﯛ ﭼ
“Apakah kalian hendak mengganti apa yang lebih baik bagi
kalian dengan sesuatu yang lebih rendah.” (Al-Baqarah: 61)
Dalam arti sebagai para masyayikh rujukan mereka untuk menandingi para ulama
26
60
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
61
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
telah ikut campur dalam suatu fitnah besar yang mereka tidak
ketahui? Bahwa ulama kibar telah berbicara tentang fitnah ini
tanpa ilmu?
Serendah itukah martabat dan kedudukan ‘ulama kibar
umat ini di mata mereka? Dengan ini mereka telah masuk dalam
lingkaran syubhat yang sangat berbahaya. Syubhat ini bisa
meruntuhkan ketsiqahan (kepercayaan) umat terhadap ulama
mereka dan ini fenomena yang sangat berbahaya bagi umat.
Oleh karena itu syubhat ini dijawab dan dirobohkan oleh
Al-Walid Al-Muhaddits Abu Ibrahim Muhammad bin ‘Abdil
Wahhab Al-Wushabi hafidzhullah27, beliau berkata:
27
Nasehat ini terekam dalam kaset, walhamdulillah ‘ala taufiqihi.
62
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
28
Yaitu beliau sendiri.
29
Untuk diketahui bahwa nasehat emas Asy-Syaikh Rabi’ yang telah kita nukilkan juga
dibantah oleh Asy-Syaikh Yahya dengan memerintahkan sebagian muridnya untuk
membantahnya dan telah dilakukan, wallahul musta’an.
63
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
Yaitu Abul Hasan Musthafa bin Sulaiman Al-Mishri. pentolan fitnah hizbiyyah ikhwanul
30
mislimin di Yaman yang telah dinasehati sekian lamanya oleh para ulama untuk ruju’ dari
kesalahan-kesalahannya, namun tidak mau mendengar nasehat dan tidak mau bertaubat.
Sehingga akhirnya ditahdzir oleh para ulama, Asy-Syaikh Rabi’ bersama ulama lainnya.
Jumlah yang sangat banyak sehingga mustahil terjadi kedustaan atau kekeliruan.
31
64
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
Kedua. Ciri khas mereka yang lain dalam fitnah ini adalah
upaya menjatuhkan siapapun yang berseberangan dengan
mereka. Bersandar kepada nukilan-nukilan berita dari kalangan
mereka sendiri yang sulit untuk dipertanggungjawabkan.
Tidak bersandar kepada sesuatu yang tertera dalam buku atau
terekam dalam kaset. Akibatnya mereka tampil menyendiri
(gharib) berbeda dengan berita-berita yang telah masyhur.
Itulah sebabnya mereka kerap kali tergelincir dalam kedustaan
dan kasalahan. Berkata Abu Yusuf Al-Qadhi:
Lihat buku Nasehat & Teguran Guru Yang Arif & Bijak Terhadap Murid Yang Tidak
32
66
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
67
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
PENUTUP
68
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
69
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
70
أين تذهبون بهذه الفتنة؟
ﭽ ﭸ ﭹ ﭺﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ
ﮂﭼ
“Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Maka tidak
ada yang merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang
yang merugi.” (Al-A’raf: 99)
71
Ke mana Kalian akan Pergi dengan Fitnah ini?
72