Vous êtes sur la page 1sur 2

Aspek BHP

Agar kegiatan field study lebih terorganisir, kami membagi tugas per anggota kelompok. Pembagian ini meliputi : 1. Pre Acara : 2. Acara : M. Denny A : menilai aspek BHP Twindy R : menilai aspek CHOP dan dokumentasi Hudza R : menilai aspek CRP dan dokumentasi Rifa R : menilai aspek BHP Annizada Intan : menilai aspek CSP M. Denny A : mengedit makalah Twinda R : menyusun aspek CHOP Hudza R : menyusun aspek CRP, membuat power point presentasi, dan presentasi Rifa R : menyusun aspek BHP Annizada Intan : menyusun aspek CSP M. Denny A : menghubungi dosen, membuat plakat dan membeli parsel Twindy R : transportasi Hudza R : konsumsi dan membeli parsel Rifa R : menghubungi dosen Annizada Intan : konsumsi

3. Post Acara :

Pada aspek BHP, kami melihat bagaimana budaya kerja di Perusahaan X dan hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Kami mengunjungi setiap bagian produksi di perusahaan ini dan kami dapat menyimpulkan bahwa budaya kerja para karyawan cukup baik. Kebersihan lingkungan kerja juga sangat dijaga, terlihat dari adanya beberapa petugas kebersihan yang sedang membersihkan ruangan kerja.

Di setiap bagian produksi ada peringatan tentang penggunaan alat pelindung diri dan peringatan akan Bahan Berbahaya dan Beracun (BBB). Peringatan peringatan tersebut diwujudkan melalui bentuk gambar dan tulisan yang diletakkan di tempat tempat yang strategis sehingga para karyawan dapat melihat dan membacanya. Penggunaan alat pelindung diri sangat diperhatikan di perusahaan ini, dimana akan ada sanksi bila ada karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Alat pelindung diri yang digunakan di perusahaan ini adalah safety shoes, masker kain, dan sarung tangan katun. Bila karyawan tidak menggunakan alat pelindung diri sekali, maka akan diberi peringatan secara lisan. Bila ketahuan dua kali melanggar, akan diberi surat peringatan satu kali. Bila masih melanggar, akan diberi surat peringatan kedua dan seterusnya hingga tiga kali. Bila karyawan tersebut masih melanggar, makan akan dikeluarkan. Walaupun ada peringatan akan kewajiban menggunakan alat pelindung diri, kami tetap menemukan beberapa karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri di perusahaan tersebut. Kami tidak dapat menanyakan alasan karyawan tersebut tidak menggunakan alat pelindung diri karena kami tidak diperkenankan untuk bertanya langsung ke karyawan perusahaan ini. Menurut guide kami, memang ada beberapa bagian produksi yang diperbolehkan untuk tidak menggunakan alat pelindung diri, contohnya adalah bagian finishing, yang diperbolehkan tidak menggunakan safety shoes. Perusahaan X ini menerapkan budaya 5R, yaitu : Ringkas : tidak ada barang yang tidak diperlukan Rapi : setiap barang ada tempat dan identitasnya Resik : menciptakan kebersihan di tempat kerja Rawat : menjaga tempat kerja ringkas, rapi, dan resik Rajin : membiasakan melakukan budaya 4R Budaya 5R tersebut sangat baik untuk diterapkan. Budaya tersebut bisa diterapkan di kehidupan sehari hari, termasuk lingkungan kampus. Dengan menerapkan budaya 5R, kita juga bisa menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan rapi.

Vous aimerez peut-être aussi