Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 3 : Ajeng Putri Pramestu Aldy Septianto Dita Ratnasari Esti Sulistianingsih Irma Yuniar Yessyca N Zulfa Eka
Paruparu adalah organ berbentuk piramid seperti spons dan berisi udara terletak dalam rongga toraks. Paru kanan memiliki tiga lobus dan paru kiri memiliki dua lobus. Banyaknya gelembung paruparu ini kurang lebih 700.000.000 buah (paruparu kiri dan kanan).
Pleura adalah membran penutup yang membungkus setiap paru. Selaput ini merupakan jaringan ikat yang terdiri dari dua lapis yaitu pleura parietalis (yang langsung melekat pada dinding dada) dan pleura viceralis (langsung melekat pada jaringan paruparu). Cairan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis bergerak selama pernafasan. Normal isi cairan pleura 1020 cc.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura.
Transudat terjadi apabila hubungan normal antara tekanan kapiler hidrostatik dan koloid osmotik menjadi terganggu, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura akan melebihi reabsorbsi oleh pleura lainnya. Sering terjadi pada penyakit jantung kongestif.
Eksudat merupakan cairan pleura yang terbentuk melalui membran kapiler yang permeable abnormal karena adanya peradangan pada pleura. Efusi pleura eksudatif terjadi pada tuberculosis (TB).
Dapat terjadi pada penyakit gagal jantung kongestif. Keseimbangan antara osmotik dan hidrostatik, apabila jantung tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh maka terjadilah tekanan hidrostatik sehingga menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Akibatnya, cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut akan menjadi bocor dan masuk ke dalam rongga pleura.
Efusi pleura bisa disebabkan karena infeksi seperti tuberculosis. Hal ini terjadi karena adanya proses peradangan atau infiltrasi pada pleura atau jaringan yang berdekatan dengan pleura. Pada kasus ini terjadi kerusakan pada dinding kapiler atau terjadi peningkatan permeabilitas kapiler darah sehingga cairan kaya protein dari kapiler masuk ke rongga pleura.
InfeksiTuberculosis
Transudatif
Eksudatif
Penumpukancarirandironggapleura
EFUSIPLEURA
Sesaknafas
Nafsumakan mennurun
Lelah beraktifitas
Kurang Informasi
a.
Batuk Dispnea Adanya keluhan nyeri dada Pada efusi yang berat terjadi penonjolan ruang interkosta. Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada bagian yang mengalami efusi. Perkusi meredup diatas efusi pleura. Egofoni diatas paru yang tertekan dekat efusi. Suara nafas berkurang diatas efusi pleura. Fremitus fokal dan raba berkurang.
Fibrotoraks Efusipleurayangberupa eksudatyangtidakditangani dengandrainaseyangbaikakan terjadiperlekatanfibrosaantara pleuraparietalisdanpleuraviseralis. Atelektasis Atalektasisadalahpengembangan paruyangtidaksempurnayang disebabkanolehpenekananakibat efusipleura.
Fibrosis paru Fibrosisparu merupakankeadaanpatologisdimana terdapat jaringan ikat paru dalamjumlahyang berlebihan. Kolaps paru Atalektasistekananyang diakibatkanolehtekananektrinsik padasebagian/semuabagianparu akanmendorongudarakeluardan mengakibatkankolapsparu.
WSD (Water Seal Drainage) WSDadalahsuatusistemdrainage yangmenggunakanwatersealuntuk mengalirkanudaraataucairandari cavumpleura(ronggapleura). I indikasipemasanganWSDyaitu pneumothoraks,hemothoraks,efusi pleura,emfisema. BiopsiPleura Biopsi pleura adalah prosedur untuk mendapatkan sampel kecil jaringan paruparu untuk pemeriksaan.
Pengkajian Pasien : Identitas pasien Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat psikososial Pemeriksaan fisik Pola istirahat
Pola nafas tak efektif Berhubungan dengan penurunan ekspansi paru ( Ukumulasi udara/cairan ) Resiko tinggi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan anorexia sekunder terhadap dispnea dan keletihan Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan penurunan transport O2 sekunder terhadap tirah baring Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit
Dx
Mengidentifikasietiologiataufaktor pencetus
R/: pemahamanpenyebabkolapsperu perluuntukpemasanganselangdada yangtepatdanmemilihtindakan terapeutiklain R/:distrespernafasandanperubahan padatandavitaldapatterjadi akibatstresfisiologidannyeri R/:bunyinafasdapatmenurunatautak adadadalobus
Evaluasifungsipernafasan
Kajifremitus
Kajipasienadanyaareanyeritekanbila batuk,nafasdalam
R/:sokonganterhadapdadadanotot abdominalmebuatbatuklebih efektifataumengurangitrauma R/:meningkatkaninspirasimaksimal R/:membantuklienmengalamiefek fisiologihipoksiayangdapat dimanifestasikansebagaiansietas atau takut R/:alatdalampenurunankerjanafas meningkatkanpenghilangan distresrespirasidansianosis sehubungandenganhipoksia
Pertahankanposisinyaman Pertahankanperilakutenang
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan rencana keperawatan yaitu Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon pasien.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.