Vous êtes sur la page 1sur 14

ANALISIS SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen Program Studi Jurusan / Fakultas Mata Kuliah / sks Semester

: Sulastoro, RI. Widharyatmo, Galing : PWK : Arsitektur / Teknik : Analisis Sumberdaya & Lingkungan / 3 : 3

Dalam satu semester dibagi menjadi 4 kkd kkd 1 sumber daya pangan kkd 2 sumber daya energi (dan eksotika) kkd 3 sumber daya lahan / ruang / waktu kkd 4 sumber daya air / sumber daya manusia Adanya keterkaitan satu sama lain ........................

1 nilai 1 nilai 1 nilai 1 nilai

25 % 25 % 25 % 25 %

Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai SDL yang diperlukan untuk kelangsungan hidup di wilayah kota Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat memperhitungkan SDL dalam perencanaan wilayah kota Indikator : Cerminan rencana kota komprehensif dan berkelanjutan

Pertemuan ke 1
Kompetensi dasar : Mahasiswa memahami pentingnya segala sumber daya dalam perencanaan (mampu memperhitungkan ketersediaan segala sumber daya untuk kelangsungan hidup

dalam suatu wilayah perkotaan.


Indikator : Muncul minat dalam mempelajari sumberdaya lingkungan

Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan / Perkenalan

2. Penyajian Utama : Pemaparan pokok2 materi perkuliahan yg terdiri dari


macam2 sumberdaya untuk kelangsungan hidup, seperti sumber pangan, sandang, energi, air dan mineral, ruang, waktu, sumber daya manusia, hewan, dan lain lain serta interaksi antar unsur tersebut. Dijelaskan pula mengenai tugas dan kegiatan lain, waktu, cara penilaian. Metode : Ceramah, tanya jawab

Sumber Belajar : Berbagai media masa dan pengamatan

Pertemuan ke 2 Kompetensi dasar : mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan pangan bagi kehidupan kota Indikator : mahasiswa dpt memperhitungan kebutuhan

pangan untuk kota

Kegiatan Pembelajaran : Penyajian Utama : bahasan mengenai sumber pangan, ttg jenis, sumber, kualitas, kapasitas, alternative, dan intansi/lembaga/pihak yang terkait. Penutup : Tanya jawab dan rencana untuk minggu depan Metode Sumber Belajar : Ceramah, tanya jawab

: Suwarjoko Warpani (Analisis desa kota) Berbagai media masa

Pertemuan ke 3
Kompetensi dasar : mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan energi bagi kehidupan kota Indikator : mahasiswa dapat memperhitungan kebutuhan energi untuk kota

Kegiatan Pembelajaran Review materi minggu yang lalu , penyajian utama bahasan mengenai

sumber daya energi, ttg jenis, sumber, kualitas, kapasitas, alternatif, dan
intansi/lembaga/pihak yang terkait minggu depan Metode Ceramah, tanya jawab Sumber Belajar RE Suriaatmaja, I. Lingkungan Suwarjoko W, Analisis desa kota Berbagai media masa Penutup tanya jawab dan rencana

Pertemuan ke 4
Kompetensi dasar : mahasiswa dapat mengidentifikasi faktor terkait dengan suplai sumber daya lingkungan Indikator : mahasiswa dapat menemukan solusi ttg kebutuhan sumber daya untuk kelangsungan hidup kota

Kegiatan Pembelajaran : Review sajian minggu yang lalu, penyajian utama bunga rampai sumber daya lingkungan yaitu berbagai kondisi atau kasus dan masalah ketersediaan sumber daya lingkungan Metode Ceramah, tanya jawab

Sumber Belajar walhi, berbagai media masa

Binatang dan masyarakat kuno belum mempunyai rencana pengelolaan dan penyediaan sumber pangan. Apa yang dimakan hari ini cukup untuk hari ini. Besok mencari lagi.
Semakin modern semakin panjang cara pemikirannya. Semakin banyak mata rantai pengelolaan terkait. Muncul banyak kepentingan , perilaku, mencari kemajuan untuk kenikmatan hidup dan kesenangan, mencari keuntungan pribadi,

Instansi pengelola sumber pangan

Departemen pertanian, perikanan, peternakan, hortikultura, kehutanan, perkebunan,


Pemerintah, swasta besar, rakyat Bulog, dolog, kud,

Peran PT dan penelitian/pengembangan

Rantai makanan

Individu : unit kehidupan terkecil, perlu makan, tumbuh, reproduksi, mati populasi: kumpulan dari individu komunitas : kumpulan bermacam-macam populasi dan individu.

Kota dapat dianggap sebagai komunitas yang kompleks

MAKANAN HANYA DIPERLUKAN OLEH MAKHLUK HIDUP


MANUSIA - SANGAT BERVARIASI BINATANG TERTENTU TUMBUHAN - TERTENTU

Sumber daya pangan


24 Feb 2010 Sangat memprihatinkan jika negeri yang dikaruniai sumber daya pangan dan energi yang besar harus menjadi kuli dan pembeli di negeri sendiri. Akan kah sumber daya pangan akan terus meningkat ... Indonesia merupakan negara Agraris tetapi kenapa sumber pokok harus di datangkan (Impor) Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappenas

Deputi ini mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan tugas, Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi:

penyiapan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, serta lingkungan hidup koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, serta lingkungan hidup

pelaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan nasional di bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, serta lingkungan hidup
pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang penilaian pelaksanaan perencanaan pembangunan nasional di bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, serta lingkungan hidup

pelaksanaan hubungan kerja di bidang perencanaan pembangunan nasional di bidang pangan dan pertanian, kehutanan dan konservasi sumber daya air, kelautan dan perikanan, sumber daya energi, mineral dan pertambangan, dan lingkungan hidup pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Menteri Negara/Kepala sesuai dengan bidangnya

Susunan organisasi Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup terdiri dari: Direktorat Pangan dan Pertanian Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Direktorat Kelautan dan Perikanan Direktorat Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Direktorat Lingkungan Hidup Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Deputi_Bidang_Sumber_Daya_Alam_dan_Lingkunga n_Hidup" Kategori: Bappenas suku di desa cisungsang lebak banten. punya gudang padi yang tahan 11 tahun tanam padi dengan menyanyi, puji-pujian punya tepung aren sebagai makan cadangan UU n0 7 2004 ttg sum daya air Ps 6. sum d air dikuasai oleh negara Sertifikasi bedungan oleh PU (ttg bendungan 2004) Pencurian air oleh warga (pam, irigasi), infrastruktur banyak yg rusaqk, ingat kali malang jakarta beberapa waktu yng lalu.

Masalah2 aktual mengenai sumber daya alam dan lingkungan Apa yang dikemukakan disini dapat dikatakan sebagai setitik bunga rampai dari kompleksitas masalah.

Pemerintah seperti sudah kehabisan akal untuk mengatasi problema sumber daya kita yang melimpah, namun belum membuahkan manfaat optimal bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk membeayai kelangsungan roda pemerintahan, kita selalu menambah hutang, privatisasi aset maset negara, seperti konsesi pertambangan, kehutanan, BUMN dan lain lainnya.
Persoalan di dalam negri sebenarnya berkisar pada masalah pertambahan sumber daya manusia yang pesat tetapi kualitas sumber daya manusia tersebut belum memadai sebagai penggerak pembangunan atau pemeliharaan dan pengelolaan sumberdaya lingkungan.

Banyak diantara sumber daya tersebut yang menjadi beban pemerintah yang harus dirawat, dilindungi, dicarikan lapangan kerja dan sebagainya.
Sementara, banyak diantara para cerdik cendekia yang mempergunakan kepandaiannya hanya untuk kepentingan pribadi.

Masalah kedua adalah bahwasanya ketersediaan sumberdaya alam global juga semakin terbatas, menimbulkan persaingan antar negara.
Dalam hal ini Indonesia mendapat tekanan berat dari negara maju, dengan dalih Indonesia sebagai paru2 dunia, maka ekstensifikasi pertanian dihambat, dengan demikian produksi pangan Indonesia tak berkembang, maka impor harus dilakukan. Ini hanya menguntungkan negara2 maju. Contohnya : kedelai kita masih tergantung Amerika. Hal ketiga adalah adanya broker2 dalam sistim perdagangan internasional yang dapat mendikte pelaku perdagangan atau bahkan administrator negara. Persoalan makro dan mikro saling terpaut, jenis sumber daya yang satu dan yang lain semakin erat kadar ketergantungannya. Ditambah kondisi alam yang tidak menentu, yang banyak menghambat transportasi dan produktifitas di berbagai sektor. Misalnya harga sembako yang melonjak karena mahalnya beaya angkut akibat cuaca buruk, gagal panen karena anomali cuaca, dan lain sebagainya. Demikianlah, maka manusia harus berpikir keras menghadapi ancaman sulitnya kehidupan di masa depan. Atau, manusia harus mengakui bahwa keadaan ini sudah menjadi suratan takdir ?. Apapun keadaannya, manusia wajib berusaha ! Sumbangan pemikiran dari generasi muda amat vital, seberapapun nilainya.

Vous aimerez peut-être aussi