Vous êtes sur la page 1sur 71

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PAGU KABUPATEN KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : ANIS YULIAN LESTARI

NIM. 0502200004

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : ANIS YULIAN LESTARI

NIM. 0502200004
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI TAHUN 2008

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH


HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI

Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004

Telah disetujui untuk diseminarkan Pembimbing I :

Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners NIP. 140 238 845 Pembinbing II :

Tanggal :

Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes NIP. 140 238 270

Tanggal :

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI
Oleh :

ANIS YULIAN LESTARI NIM : 050220004


Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 6 Agustus 2008 Susunan Tim Penguji ( INDAH RAHMANINGTYAS, S.Kp, M.Kes) NIP : 140 238 270 Penguji I ( KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes ) NIP : 140 310 099 Penguji II ( DWI ESTUNING RAHAYU, S.Pd, S.Kep.Ners ) NIP : 140 238 845 Penguji III ( Tanda Tangan )

( Tanda Tangan

( Tanda Tangan

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Malang, tanggal Agustus 2008

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Depkes Malang

SURACHMINDARI, S.ST.M.Pd NIP : 140 114 079

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional Ahli Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Dan apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari institusi.

Kediri, Agustus 2008

Anis Yulian Lestari 0502200004

ABSTRAK Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 2008. Peneliti Pembimbing I Pembimbing II : Anis Yulian Lestari : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes

Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju ke masa non produktif. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan lansia tersebut. Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi cross sectional. Sampel penelitian adalah wanita menopause berusia 40 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 33 orang . Teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup. Analisa data menggunakan Fisher Probability Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) sebagian besar responden mempunyai motivasi tinggi (2) sebagian besar responden mempunyai psikologi yang baik (3) dari analisa data didapatkan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Peneliti memberikan saran perlu ditingkatkannya kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan setempat tentang menopause, perubahan perubahan yang terjadi dan cara mengatasi perubahan perubahan tersebut sehingga wanita menopause Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih tenang. Kata Kunci : Motivasi, Menopause, Psikologi

ABSTRACK THE RELATION OF INTRINSIC AND EXTRINSIC MOTIVATION TO THE PSYCHOLOGY CONDITION OF MENOPAUSE MOTHER IN WONOSARI VILLAGE WORKING AREA PUBLIC HEALTH CENTRE PAGU KEDIRI REGENCY. 2008. Researcher Counselor I Counselor II : Anis Yulian Lestari : Dwi Estuning Rahayu S.Pd, S.Kep.Ners : Indah Rahmaningtyas S.Kp, M.Kes

Menopause was a transform process from the productive period to the non productive one. Due to the menopause to old people so it was usually followed by various kind of desire or change which involued physic and psychology aspect which could influence various kind of the old people life. Motivation or informative support, emotional, reward and instrumental represented the way to overcome the psychology disturbance to mothers who experienced menopause. The research purpose was to analyze the relation of intrinsic and extrinsic motivation to the psycology condition of menopause. The design which was used was cross sectional correlation. The sample was the menopause women from 40 up to 60 years old which lived in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency with number 33 people. The technique of sampling was Simple Random Sampling. The measure instrumen which was used was the close questionaire. Analyzing data was using Fisher Probability Exact Test. The result showed that : (1) most of the respondents had the high motivation (2) most of the respondents had the good psychology (3) from analyzing data was obtained there was no relation of the intrinsic and extrinsic motivation to the psychology condition of menopause mother. The researcher gave suggestion that it needed to increase the guidance and counselling activities by the health staffs locally about menopause, the change which occurred and the way to overcome the change so that the menopause mothers in Wonosari Village Working Area Public Health Centre Pagu Kediri Regency could experienced their old period with the more comfort. Key Words : Motivation, Menopause, Psycology.

HALAMAN PERSEMBAHAN

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan.
(Thomas A. Edison)

Karya kecil ini kupersembahkan untuk a. Allah SWT atas semua berkah dan keagunganNya.Menciptakan jalan hidup yang indah bagi setiap umatNya b. Bapak dan ibuku, terima kasih atas segala kasih sayang, cinta , doa serta dukungannya. Tanpa kalian aku tidak akan pernah bisa tetap berdiri tegak sampai saat ini. c. Kakakku satu-satunya di dunia ini. Thanks buangeet bantuannya, maaf kalo selalu ngrepotin, tapi kalau bukan kakak siapa lagi ??? d. B~Young Smile is the shortest distance between two people.So make me keep smile,,,,,,,,, e. My friend : F-B , -K , 2n , @- . Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran. f. MIORI 05 .You have to endure caterpillars if you want to see butterflies (Antoine De Saint).

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitankesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses (Booker T Washington)

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan Politeknik Kesehatan Malang Program Studi Kebidanan Kediri. Penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari semua pihak akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Ibu Isnaeni DTN, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Malang. 2. Ibu Hj. Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan Kediri. 3. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M. Kes selaku Koordinator Karya Tulis Ilmiah. 4. Ibu Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep.Ners selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan secara optimal kepada penulis.

5. Ibu Indah Rahmaningtyas, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan secara optimal kepada penulis. 6. Kepala Puskesmas Pagu beserta staf yang telah memberikan ijin untuk penelitian. 7. Kepala Desa Wonosari Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan penelitian. 8. Bapak, Ibu Dosen Prodi Kebidanan Kediri yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga. 9. Rekan rekan se-almamater dan seperjuangan atas perhatian, dukungan dan sarannya. 10. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan moral maupun materi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang. Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Kediri, Agustus 2008

Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................. Lembar Persetujuan.......................................................................................... Lembar pengesahan.......................................................................................... Pernyataan Keaslian ........................................................................................ Abstrak ............................................................................................................ Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................................... Daftar Tabel ..................................................................................................... Daftar Gambar ................................................................................................. Daftar Lampiran ............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.7. 1.8. 1.9. Latar Belakang .................................................... Rumusan Masalah ............................................... Tujuan Penelitian ................................................ 1 3 3 4 i ii iii iv v vi viii x xi xii

1.10. Manfaat Penelitian .............................................. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi ...................................................................... 2.2 Konsep Menopause .................................................................. 2.3 Konsep Psikologi ..................................................................... 2.4 Kerangka Konsep .................................................................... 2.5 Hipotesis .................................................................................

5 10 14 21 22

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian ................................................................................ 1.2 Populasi, Sampel Dan Sampling ........................................................ 1.3 Kriteria Sampel .................................................................................. 1.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 1.5 Definisi Variabel ................................................................................ 1.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 1.7 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 1.8 Alat Ukur Penelitian ........................................................................... 1.9 Analisa Data Dan Pengolahan Data ................................................... 1.10 Etika Penelitian ...................................................................... 23 23 24 25 25 27 28 29 29 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ....................................................................... 2. Pembahasan ............................................................................. BAB V PENUTUP Kesimpulan .................................................................................... Saran............................................................................................... 41 42 33 35

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2 ......................................................................... Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause ................

27 31 34

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause ............................... Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause .......................................................... Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause ..................................................................................

21 33 34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8

Surat Ijin Penelitian Informasi Penelitian Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kisi Kisi Angket Lembar Angket Tabulasi Data Penelitian Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lembar Konsultasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.11

Latar Belakang Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi

mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Ketika menopause siklus yang tidak menentu dapat terjadi sewaktu-waktu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Di Indonesia jumlah wanita yang telah mengalami menopause telah mencapai 30 juta orang, sementara di Jawa Timur mencapai 5 juta orang yang berarti merupakan angka yang cukup tinggi (Jatim, 2005). Secara normal wanita akan mengalami menopause antara 40 tahun sampai 50 tahun (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan. Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua (Prawirohardjo, 1999 : 130). Seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon esterogen. Sitem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan hormon. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis (Manuaba, IBG, 1999 : 188). Fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba disekujur tubuh. Misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang1

kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan berdebar-debar. Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka serta kehilangan ferminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause sangat penting peranan dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi

klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling pengertian. Di tengah keluaraga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti (Manuaba, IBG, 1999 ; 192). Motivasi atau dukungan informatif, emosional, penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu yang mengalami menopause (Nisa, 2007). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10-13 Maret di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dari 1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun dan 164 orang diantaranya sudah menopause, kemudian dilakukan wawancara dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang dalam menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan mendapatkan

dukungan dari keluarganya sehingga mereka merasa baik baik saja dalam menjalani masa tuanya, 3 orang lainnya mengatakan kurang baik karena mereka harus menjalani kehidupannya sendiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui adakah hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.

1.12

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Adakah hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause?

1.13

Tujuan Penelitian

1.13.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. 1.13.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause. 2. Mengidentifikasi keadaan psikologi ibu menopause. 3. Meganalisa hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. 1.14 Manfaat Penelitian

1.14.1 Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman secara langsung tentang hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologis ibu menopause. 1.14.2 Bagi Tempat Penelitian Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberikan informasi tentang motivasi terhadap keadaan psikologis pada ibu menopause. 1.14.3 Bagi Institusi Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Motivasi 2.6.1 Definisi Motivasi 2.6.1.1 Menurut Hanggard (1989), motivasi berasal dari bahasa latin movere, berarti menimbulkan pergerakan. Motivasi

didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang mengerakkan seseorang kearah beberapa jenis tindakan (Susan B. Bastian, 2002 : 134). 2.6.1.2 Motivasi mendorong pada dasarnya adalah suatu kondisi tindakan mental (action yang atau

dilakukannya

activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Imam Mulyono, 2007). 2.6.1.3 Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat, 2000 : 756). 2.6.1.4 Menurut Nancy Steverson (2001), motivasi artinya mendorong untuk berbuat, beraksi (Sunaryo, 2004 : 143).

2.6.2

Teori-teori Motivasi 2.6.2.1 Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan) Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : g. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan seks h. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual i. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs) j. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam simbol-simbol status k. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata Teori klasik Maslow semakin digunakan, bahkan mengalami koreksi. Penyempurnaan atau koreksi tersebut terutama diarahkan pada konsep hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah hierarki dapat diartikan sebagai tingkatan atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki

suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasi pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua sebelum tingkat pertama terpenuhi. 2.6.2.2 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) Teori yang dikembangkannya dikenal dengan Model Dua Faktor dari motivasi, yaitu : a. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. b. Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. 2.6.2.3 Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan) Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. 2.6.2.4 Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku Menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekuensi menguntungkan dirinya.

2.6.2.5 Teori x dan y Donald Mc Gregor (Manusia baik dan jahat) Teori ini menyatakan bahwa cara pandang seorang pemimpin akan mempengaruhi caranya memotivasi bawahan. Teori x : pemimpin menganggap bawahan tidak bisa dipercaya dan tidak bertanggung jawab. Teori y : pemimpin menganggap bawahan dapat dipercaya dan bertanggung jawab (Imam Mulyono, 2007). 2.6.3 Jenis Motivasi 2.6.3.1 Jenis intrinsik Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. 2.6.3.2 Jenis ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain atau lingkungan. Perilaku yang dilakukan dengan motivasi ekstrinsik penuh dengan kekhawatiran, kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhan (Heri Purwanto, 1995 : 59). 2.6.4 Indikator untuk memahami motivasi individu Motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya durasi, frekuensi, peristensi pada kegiatan, ketabahan,

keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, devosi dan pengorbanan untuk mencapai dengan kegiatan yang dilakukan, tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan (Aribowo Prijosaksono, 2007). 2.6.5 Jenis motivator Menurut Abraham C. Dan Shanley F (1997), jenis motivator secara umum adalah uang, penghormatan, tantangan, pujian, kepercayaan atasan, lingkungan kerja yang menarik, jam kerja yang fleksibel, persahabatan, pengakuan, penghargaan, kemandirian,

lingkungan yang kreatif, bonus/hadiah, ucapan terima kasih dan keyakinan dalam bekerja (Sunaryo, 2004 : 144). 2.6.6 Cara memotivasi Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk memotivasi seseorang, yaitu : 2.6.6.1 Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force) Yaitu cara memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan 2.6.6.2 Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement) Yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah

2.6.6.3 Memotivasi dengan identifikasi (motivating by indentification or eg-involment) Yaitu dengan menanamkan kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya sendiri (Sunaryo, 2004 : 145-146).

2.7 Menopause 2.7.1 Definisi Menopause 2.7.1.1 Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat (Zainuddin Kuntjoro, 2007). 2.7.1.2 Menopause ialah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir (Prawirohardjo, Sarwono, 1999 : 130). 2.7.1.3 Menopause adalah waktu dari kehidupan seorang wanita saat masa haidnya berakhir (Hacker, Neville F. 2001 : 589). 2.7.1.4 Menopause adalah fase dimana produksi estrogen berkurang dan tidak terjadi haid lagi (Ali Baziad, 2003). 2.7.2 Faktor yang mempengaruhi menopause Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Baik usia menarche, melahirkan pada usia muda, maupun berat badan tidak terbukti mempercepat datangnya menopause. Wanita kembar dizigot atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki menopause lebih awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus haid normal. Memasuki usia menopause lebih awal dijumpai wanita dengan sosio ekonomi rendah dan pada wanita yang

hidup pada ketingian > 4000 m. Wanita multipara dan wanita yang banyak mengkonsumsi daging, atau minum alkohol akan mengalami menopause lebih lambat (Ali Baziad, 2003 : 5). 2.7.3 Usia menopause 2.7.3.1 Pada usia antara 56-60 tahun (Manuaba, IBG.1999 : 90). 2.7.3.2 Pada sebagian besar wanita, menopause terjadi antara umur 50-55 tahun dan rata-rata pada umur 51 tahun, tetapi sebagian wanita mencapai menopausenya pada dasawarsa keempat, sementara sebagian kecil mungkin masih mengalami haid hingga mereka berumur 60 tahunan (Hacker, Neville F. 2001 : 589). 2.7.3.3 Umur mulai terjadinya menopause pada wanita sangat bervariasi, berkisar 40-60 tahun (Balispotcetak, 2003). 2.7.4 Perubahan-perubahan tubuh menjelang menopause 2.7.4.1 Perubahan pada organ reproduksi a. Uterus mengecil b. Tuba falopii : lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek c. Ovarium (indung telur) : menciut dan mengeras d. Serviks (leher rahim) mengerut e. Vagina (liang senggama) sekret vagina menjadi encer f. Vulva (mulut kemaluan) jaringannya menipis

2.7.4.2 Perubahan tubuh lain sebagai dampak kurangnya estrogen dan usia tua menjelang menopause a. Dasar panggul kekuatan dan elastisitasnya menghilang b. Anus : tonus spinger melemah dan menghilang c. Vesika urinaria otot kandung kencing hilang. d. Payudara : puting mengecil, mendatar dan mengendur. 2.7.4.3 Perubahan pada susunan ekstravaginal a. Adipositas (penimbunan lemak) b. Hipertensi (tekanan darah tinggi) c. Hiperkolesterolemia (kolesterol darah tinggi) d. Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah) e. Virilisasi (tumbuhnya rambut) f. Osteopenia (pengurangan kadar mineral tulang) sampai osteoporosis (pengeroposan tulang) 2.7.4.4 Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause : a. Ketidakteraturan siklus haid b. Gejala rasa panas (hot flushes) c. Kekeringan vagina d. Perubahan kulit e. Keringat di malam hari f. Sulit tidur g. Perubahan mulut

h. Badan menjadi gemuk i. Penyakit Meningkatkannya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluhan darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis) j. Keluhan-keluhan lain : Rasa kedinginan, berdebar, migrain, nyeri otot, nyeri pinggang, mudah terangsang, keputihan, gatal pada vagina, libido menurun, keropos tulang, gangguan sirkulasi, kenaikan kolesterol adipositas (Zainuddin Kuntjoro, 2007). 2.2.5 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala klimakterium : 2.2.5.1 Faktor psikis Berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya dan tenaga dan gairah,

berkurangnya

konsentrasi

kemampuan

akademik,

timbulnya perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kesunyian, ketakutan keganasan, tidak sabar lagi, dan lain-lain. 2.2.5.2 Faktor sosial Apabila faktor-faktor sosial cukup baik, akan

mengurangi beban fisiologis.

2.2.5.3 Faktor budaya dan lingkungan Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi wanita untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimaterium ini. 2.2.5.4 Faktor lain Wanita yang belum menikah, wanita karier, baik yang sudah atau belum berumah tangga, umur haid pertama yang terlambat berpengaruh terhadap keluhan-keluhan klimaterium (Pakasi, L.S, 2002 : 16).

2.8 Psikologi 2.8.1 Definisi Psikologi 2.8.1.1 Psikologi berasal dari 2 kata bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa (Kuntjojo, 2005 : 1). 2.8.1.2 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901).

2.8.2

Fungsi Psikologi 2.8.2.1 Fungsi deskriptif Adalah fungsi psikologi dalam menggambarkan obyek formalnya, yaitu perilaku manusia secara lengkap, detail dan jelas. 2.8.2.2 Fungsi prediktif Adalah fungsi membuat perkiraaan mengenai perilaku apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan yang telah dan yang sedang terjadi. 2.8.2.3 Fungsi pengendali Adalah fungsi psikologi untuk mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada yang diharapkan dan menjauhkan perilakuperilaku manusia dari yang tidak diharapkan (Kuntjoro, 2005 : 5 6).

2.8.3

Psikologi Menopouse 2.8.3.1 Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause : a. Ingatan menurun b. Kecemasan c. Mudah tersinggung d. Stress (Zainuddin Kuntjoro, 2007)

2.8.3.2 Gangguan psikologi pada ibu yang mengalami menopause Menurut kartini (1992) beberapa gangguan yang bisa terjadi adalah : a. Depresi Menstrual Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid. Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu : 1. Dukungan Informatif a) Memberikan konseling khusus berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita. b) Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan menerima siklusnya. c) Memberikan nasehat agar dapat menerima

keadaanya dengan lapang dada. d) Memberikan informasi agar selalu

mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi pada suaminya.

e) Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain lain. f) Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual. g) Memberi contoh contoh pengalaman positif tentang wanita menopause. h) Menganjurkan untuk berolahraga. i) Memberi latihan penanganan stress. j) Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila perlu. 2. Dukungan Emosional a) Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause. b) Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kondisi istrinya. c) Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut. d) Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian. 3. Dukungan Penghargaan a) Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai.

b) Memberi dorongan atau support sehingga wanita tersebut bisa percaya diri. 4. Dukungan Instrumental a) Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause. b) Memberi bantuan materi (yang diberikan keluarga). b. Ide Delirius Berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan. Cara

mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan ide delirius, yaitu : 1. Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan. 2. Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup. c. Masturbasi Klitoris Timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara dan sensitif sekali sehingga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris (onani kletit). Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi : 1. Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara sehat. 2. Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat terapi.

3. Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex. 4. Mengkomunikasikan diharapkan suami masalah mau pada suami dan

membantu

memecahkan

masalah, memberi dukungan kepada istrinya. d. Aktifitas Hipomanis Semu Wanita ini merasakan seolah-olah vitalitas kehidupannya jadi bertambah. Cara mengatasi gangguan psikologis ini yaitu : 1. Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakukan dapat mengarah ke hal-hal positif. 2. Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan atau bakat. e. Gangguan psikologis lainnya, diantaranya insomia,

gangguan konsep diri dan infantile. Cara mengatasinya adalah : 1. Kembangkan kebiasaan tidur dan manfaatnya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang menyenangkan. 2. Makanlah jangan terlalu banyak atau kenyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur. 3. Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas, dingin dan kamar harus bersih juga rapi.

4. Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan

menambah karbondioksida yang dihirup. 5. Batasi minum atau cairan setalah jam 16.00 karena akan buang air kecil waktu malam hari. 6. Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur. 7. Menunda jam tidur dan tidak tidur siang. 8. Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan. 9. Aktifitas sosial dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya. 10. Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian dan dorongan anggota keluarga akan membantu mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan. 11. Pengobatan dengan estrogen dan kombinasi

psikoterapi.(Nisa, 2007).

21 2.9 Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi : - Genetik - Diabetes mellitus - Sosial ekonomi rendah - Hidup pada ketinggian > 4000 m

Usia : - 40 60 tahun

Menopause

Perubahan-perubahan

Motivasi menurut Maslow 1. Fisiolgis & biologis 2. Rasa aman 3. Kasih sayang 4. Harga diri 5. Aktualisasi

Motivasi

Psikologis

Fisik

Motivasi Intrinsik

Motivasi Ekstrinsik

Gambar 2.1 Kerangka konsep hubungan motivasi ibu menopause terhadap keadaan psikologis ibu yang mengalami menopause Keterangan : : diteliti : tidak diteliti

22

2.10Hipotesis Ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologis ibu menopause.

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamikan korelasi antara faktorfaktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan (Soekidjo Notoadmojo, 2005 : 145 146).

3.2 Populasi, Sampel Dan Sampling 3.2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 108). Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita berusia 40 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164 orang. 3.2.2 Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo Notoatmodjo, 2002 : 79). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

23

24

wanita yang berusia 40 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Jika jumlah populasi lebih dari 100 diambil 10 15% atau 20 25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2002 : 112). Sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan mengambil 20% dari populasi yaitu :

20 x 164 = 32.8 = 33 100 Jadi sampel yang diinginkan peneliti sebesar 33 orang. 3.2.3 Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008 : 97). Dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random
sampling yaitu dengan membuat nomor urut pada secarik kertas dan

secara acak diambil 33 nomor. Nomor nomor yang terpilih dicocokkan dengan daftar nama dan nama nama yang terpilih merupakan responden yang akan digunakan.

3.3 Kriteria Sampel

3.3.1 Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target dan populasi terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003 : 96). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 3.3.1.1 Wanita yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.

25

3.3.1.2 Wanita yang bersedia diteliti. 3.3.2 Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2003 : 97). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 3.3.2.1 Wanita yang tepilih menjadi responden tetapi karena suatu alasan tidak bisa menjadi responden pada saat pengambilan data.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Variable dalam penelitian ini ada dua yaitu : 3.4.1 Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel independen dalam penelitian ini adalah motivasi ibu menopause. 3.4.2 Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003 : 102). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keadaan psikologi ibu menopause.

3.5 Definisi Variabel

3.5.1 Definisi Konsep 3.5.1.1 Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara-cara tertentu (Imam Mulyono, 2007).

26

3.5.1.2 Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur (Pakasi, LS. 2000 : 6). 3.5.1.3 Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku. Psikologis berarti berkenaan dengan psikologi, bersifat kejiwaan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002 : 901). 3.5.2 Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2003 : 106).

27

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Parameter Alat ukur Angket Skala Skor

Variabel Independen motivasi ibu menopause

Faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan caracara tertentu

Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause

Nominal

Variabel Dependen psikologi ibu menopause

Proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku

Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause

Angket

Nominal

Motivasi tinggi bila jawaban 1bu > 50% adalah ya Motivasi rendah bila jawaban 1bu < 50% adalah ya

Untuk jawaban yang sesuai kunci jawaban nilai = 1 Untuk jawaban yang tidak sesuai kunci jawaban nilai = 0

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat Dalam penelitian ini tempat atau lokasi yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 3.6.2 Waktu Penelitian

28

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 13 - 21 Juli 2008.


3.7 Prosedur Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur data yaitu angket yang diberikan kepada responden. Angket dalam penelitian ini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun, dimana responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu. 3.7.2 Prosedur pengumpulan data Dalam penelitian ini prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 3.7.2.1 Mengurus perijinan dan persetujuan penilaian 3.7.2.2 Memberikan penjelasan kepada calon responden dan bila bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan 3.7.2.3 Angket diberikan kepada responden 3.7.2.4 Angket diisi dengan memberikan tanda ( ) pada daftar pertanyaan 3.7.2.5 Responden mengisi angket dalam waktu 45 menit 3.7.2.6 Angket dikumpulkan kembali setelah responden selesai mengisi angket 3.7.2.7 Peneliti memberikan skor, jika ya diberikan nilai 1 dan jika tidak diberikan nilai 0

29

3.8 Alat Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur angket. Angket dalam penelitian ini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun, dimana responden memberi jawaban dengan memberikan tanda tertentu.

3.9 Analisa Data dan Pengolahan Data

3.9.1 Untuk motivasi ibu menopause Pembuatan kuesioner menggunakan jawaban YA atau TIDAK sehingga jawaban YA diberi nilai 1 dan TIDAK diberi nilai 0. Hasil jawaban responden dijumlahkan atau dibandingkan dengan jumlah tertinggi lalu dikalikan 100% (Suharsimi Arikunto, 2002 : 250). Hasil skor dihitung dengan rumus : N = Keterangan : Sp x 100% Sm

N = Nilai yang didapat Sp = Skore yang didapat Sm = Skore maksimal

Kemudian dalam penelitian ini karena penulis hanya akan membagi motivasi menjadi 2, maka penulis menggunakan media yaitu motivasi tinggi dengan skor > 50%, sedangkan motivasi rendah dengan skor < 50%.

30

3.9.2 Untuk psikologi Ibu Menopouse Jawaban responden yang sesuai kunci jawaban nilai : 1. Jawaban responden yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberi nilai 0. Kemudian peneliti menggunakan uji statistik Range (Sugiyono, 2006 : 48). Range : Nilai tertinggi Nilai terendah

Didapatkan hasil : Nilai tertinggi (maksimal) Nilai terendah (minimal) Range = 10 =0 = 10

Penilaian menggunakan 2 kategori : range 10 = =5 Jumlah kategori yang diinginkan 2

Sehingga diperoleh kategori dengan rentangan nilai sebagai berikut: 0 5 = mengalami gangguan 6 10 = tidak mengalami gangguan Kemudian peneliti melakukan analisa korelasi. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Suharsimi Arikunto, 2002 : 238).

31

Rumus yang digunakan Fisher Exact Test dengan menggunakan tabel kontigensi 2 x 2 dan = 0,05 Tabel 3.2 Tabulasi silang 2x2 Keadaan psikologi Variabel Tidak Mengalami mengalami gangguan gangguan Tinggi a b Rendah c d a + c (s1) b + d (s2) Jumlah a + b (r1) c + d (r2) a + b + c + d (N)

Motivasi Jumlah Rumus :

Fisher Exact Test =

r1!r2 !s1!s 2 ! N!a!b!c!d!

Kesimpulan : 1. Jika P > sehingga Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause). 2. Jika P < sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause) (Eko Budiarto. 2002 : 222).

32

3.10 Etika Penelitian

Masalah etika penting dalam penelitian mengingat akan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Masalah etika dalam penelitian meliputi : 3.10.1 Lembar Persetujuan menjadi responden (informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada calon responden, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan, bila calon responden bersedia menjadi calon responden, lembar persetujuan harus diisi dan ditanda tangani, sedangkan bila menolak, maka peneliti tidak berhak memaksa 3.10.2 Tanpa nama (anonimity) Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada angket, tetapi cukup menuliskan kode masing masing lembar angket. 3.10.3 Kerahasiaan (confidentiality) Informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (Nursalam, 2003 : 118).

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari pengumpulan data dengan menyerahkan angket pada tanggal 13 - 21 Juli 2008 di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dengan populasi semua wanita menopause berusia 40 - 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 164 orang dan 33 orang sebagai sample penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1.1

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause Dari 33 responden didapatkan 26 responden (78,8%) mempunyai motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai motivasi rendah. Bila ditunjukkan dengan diagram pie adalah sebagai berikut :

21,2%

78,8%

Motivasi Tinggi Motivasi Rendah

Gambar 4.1 Diagram Pie Distribusi Presentase Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause

33

34

4.1.2

Keadaan Psikologis ibu Meonapuse Dari 33 responden didapatkan 27 responden (81,8%)

psikologisnya tidak mengalami gangguan dan 6 responden (18,2%) psikologinya mengalami gangguan. Bila ditunjukkan dengan diagram pie adalah sebagai berikut :

18%

82%

Baik Tidak baik

Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Presentase Keadaan Psikologi Ibu Menopause 4.1.3 Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hubungan Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Motivasi Tinggi Rendah Jumlah Psikologi Tidak mengalami Mengalami gangguan gangguan 22 4 5 2 27 6 tabel 4.3 dengan responden Jumlah 26 7 33 didapatkan

Berdasarkan

22 responden (66,67%) mempuyai motivasi tinggi dan psikologinya tidak mengalami gangguan, 4 responden (12,12%) mempunyai

35

motivasi tinggi dan psikologinya mengalami gangguan, 5 responden (15,15%) mempunyai motivasi rendah dan psikologinya tidak mengalami gangguan, 2 responden (6,06%) mempunyai motivasi rendah dan psikologinya mengalami gangguan. 4.1.4 Analisa Data Analisa data ini menggunakan rumus Fisher Exact Test dengan
= 0,05. Fisher Exact Test =
r1!r2 !s1!s 2 ! N!a!b!c!d!

P=

(a + b)!(c + d)!(a + c)!(b + d)! (22 + 4)!(5 + 2)!(22 + 5)!(4 + 2)! = N!a!b!c!d! 33!22!4!5!2!

1.59354690361 = 0,283 = 5,621791866 61

Dari hasil uji statistik tersebut di atas didapatkan P = 0,283 ternyata P = 0,283 lebih besar dari = 0,05. Dengan ketentuan bila P lebih besar dari maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause.

4.2 Pembahasan 4.2.1

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Ibu Menopause Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 26 responden (78,8%) mempunyai motivasi tinggi dan 7 responden (21,2%) mempunyai motivasi rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu wanita menopause berusia 40-60 tahun yang bertempat

36

tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri mempunyai motivasi tinggi. Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika dirasakan rangsangan rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor atau dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan (Imam Mulyono, 2007). Motivasi dapat berasal dari dalam individu (intrinsik) dan dari luar individu (ekstrinsik). Motivasi intrinsik timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan

terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang orang

37

yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain. (Aribowo Prijosaksono, 2007). Sebagian besar responden mempunyai motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena suasana kehidupan masyarakat di Desa Wonosari sangat mendukung terutama lansianya, mereka saling bertukar pendapat tentang beberapa perubahan dan masalah yang mereka hadapi saat ini. Tidak hanya dengan sesama lansia saja mereka dapat membicarakan masalahnya, tetapi juga dengan masyarakat yang berusia lebih muda, misalnya dengan anak-anak mereka, sehingga mereka merasa diperhatikan. Sedangkan sebagian kecil dari responden memiliki motivasi ekstrinsik dan intrinsik yang rendah karena mereka merasakan masalah itu merupakan hal yang wajar sehingga mereka tidak ingin membicarakannya dengan orang lain, apalagi mereka yang tinggal sendirian, mereka berusaha melupakan masalahnya tersebut dengan cara terus bekerja, meskipun sebenarnya mereka juga memerlukan bantuan orang lain. Selain itu ada juga yang disebabkan karena rumah mereka jauh dari tetangga sehingga frekuensi untuk bertemu dan berbicara serta bertukar pendapat dengan orang lain sangat sedikit.

38

4.2.2

Keadaan Psikologi Ibu Menopause Berdasarkan penyebaran angket didapatkan 27 respoden (81,8%) keadaan psikologinya tidak mengalami gangguan dan 6 responden (18,2%) keadaan psikologinya mengalami gangguan. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu wanita menopause usia 40-60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri psikologinya tidak

mengalami gangguan. Beberapa gejala psikologi yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak anak mereka, serta merasa kehilangan ferminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu : ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Hal tersebut dirasakan juga oleh beberapa wanita menopause usia 40 -60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang merasakan kecemasan yang berlebihan, merasa kesepian dan merasa rendah diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual. Dimungkinkan hal tersebut yang menyebabkan sebagian

39

kecil dari wanita menopause usia 40 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri psikologinya mengalami gangguan. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang melibatkan para lansia perlu diadakan sehingga para lansia terutama ibu menopause dapat saling bertukar pendapat serta memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas tentang keadaan dirinya. Dengan mengetahui keadaan yang terjadi pada dirinya, para ibu menopause dapat merasa lebih tenang dalam menjalani hari-hari tuanya.
4.2.3

Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause Dari hasil analisis data dengan uji statistik Fisher Probality Exact
Test didapatkan P = 0,283 ternyata diketahui bahwa P = 0,283 lebih

besar dari = 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, maka dinyatakan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Menurut Kartono (1992), perubahan perubahan psikis yang terjadi pada masa menopause akan menimbulkan sikap sikap yang berbeda dan menurut Tallis (1995), karena perbedaan itu maka tidak ada dua orang yang akan memberikan reaksi yang sama, meskipun tampaknya mereka seakan akan bereaksi dengan cara yang sama (Admi Setyo Purwanto, 2008). Kecemasan pada ibu ibu lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang

40

cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat atau dukungan dari orang disekitarnya, namun ada juga yang terus menerus cemas meskipun orang orang disekitarnya telah memberi dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Ternyata hal tersebut sama dengan keadaan yang terjadi pada wanita menopause usia 40 60 tahun yang bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Respon mereka tentang motivasi terhadap keadaan psikologi berbeda-beda. Ada yang mempunyai motivasi tinggi tetapi psikologinya mengalami gangguan, ada juga yang mempunyai motivasi rendah tetapi psikologinya tidak mengalami gangguan, hal ini dikarenakan keadaan psikologis mereka tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keadaan psikologi adalah : kondisi individu (umur, temperamen, inteligensi, tingkat pendidikan, kondisi fisik), karakteristik kepribadian (introvert atau ekstrovet, stabilitas emosi, ketabahan, locus of control), dan strategi coping (Kuntjojo, 2006 : 64). Faktor-faktor tersebut, terutama faktor karakteristik kepribadian yang menyebabkan ibu menopause di Desa Wonosari mempunyai perbedaan keadaan psikologinya.

41

42

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 5.1.1 Secara Umum Tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 5.1.2 Secara Khusus 5.1.2.1 Ibu menopause sebesar 78,8% mempunyai motivasi tinggi dan 12,2% mempunyai motivasi rendah. 5.1.2.2 Ibu menopause sebesar 81,8% psikologinya tidak mengalami gangguan dan 18,2% psikologinya mengalami gangguan. 5.1.2.3 Dengan uji statistik Fisher Probability Exact Test didapatkan P = 0,283 sedangkan = 0,05 maka dinyatakan tidak ada hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause.

41

43

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Tempat Penelitian 5.2.1.1 Perlu diadakan kegiatan konseling dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan setempat tentang
menopause,

perubahan

perubahan yang terjadi saat menopause, dan cara mengatasi perubahan perubahan tersebut sehingga wanita menopause Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih tenang. 5.2.1.2 Kegiatan yang sudah berjalan (posyandu lansia dan senam lansia) harus lebih ditingkatkan. 5.2.2 Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya tentang keadaan psikologi menopause.

44

DAFTAR PUSTAKA

Ali Baziad. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : YBP-SP. Aribowo Prijosaksono. 2007. Motivasi. Available from http//www.aknadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 17 Maret 2008. :

Admin Setyo Purwanto. 2008. Kecemasan Menghadapi Menopause. Available from : http//www.klinis.wordpres.com. Diakses pada 15 Juli 2008. Balispotcetak. 2003. Available from : http//www.balispot.co.id. Diakses pada 14 Maret 2008. Eko Budiarto. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Heri Purwanto. 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Imam Mulyono. 2007. Tujuh Teori Motivasi. Available http//id.wikipedia.org.wiki. Diakses pada 17 Maret 2008. Kuntjojo. 2005. Psikologi. Tidak dipublikasikan Manuaba, IBG. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Metodologi Penelitian Ilmu

from

Pakasi, Levina S. 2000. Menopause: Masalah dan Penanggulangannya. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Sarwono Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP. Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

45

Susan B. Bastian. 2002. Perawat Sebagai Pendidik Prinsip Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta : EGC. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Zainuddin Kuntjoro. 2007. Menopause. Available from : http//id.e-psikologi.com. Diakses pada 7 Maret 2008. . 2007. Keadaan Psikologi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Dan Menopause. Available from : http//www.nisa-nirsya.blogspot.com. Diakses pada 4 Maret 2008. . 2005. Available from : http//www.jatim.go.id. Diakses pada 7 Maret 2008.

46

Lampiran 2
INFORMASI PENELITIAN

Dengan ini saya : Nama NIM Institusi : Anis Yulian Lestari : 0502200004 : Politeknik Kesehatan Malang Jurusan Kebidanan Kediri Program Studi Kebidanan Kediri Akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara. motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause Untuk keperluan di atas, kami mohon kesediaan responden untuk mengisi angket yang kami sediakan. Demikian informasi penelitian ini kami buat, atas partisipasi responden kami ucapkan terima kasih.

Kediri, Juli 2008 Peneliti

Anis Yulian Lestari NIM. 0502200004

47

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE DI DESA WONOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGU KABUPATEN KEDIRI

Oleh :
ANIS YULIAN LESTARI NIM. 0502200004

Dengan ini saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Anis Yulian Lestari yang berjudul Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri.Oleh karena itu, saya bersedia mengisi angket yang diberikan. Sebelum mengisi angket, saya diberi hak untuk membaca petunjuk pengisian angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisian. Apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan saya berhak mengundurkan diri dari penelitian tanpa risiko apapun. Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya dan akan menggunakan data yang mencantumkan identitas saya sesuai dengan pengolahan data. Demikian pernyataan saya buat dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Kediri, Juli 2008 Tanda tangan responden

Kode Responden

48

Lampiran 4

KISI-KISI ANGKET HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI MENOPAUSE

Variabel Independen : Motivasi ibu menopause Dependen : Keadaan psikologi ibu menopause

Sub variable Motivasi intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause Gangguan normal dan abnormal yang terjadi saat menopause

No. Soal 1-20

Kunci jawaban Ya

Penilaian Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban Ya Skor 0 untuk jawaban Tidak Kriteria penilaian : Skor 1 untuk jawaban yang benar Skor 0 untuk jawaban yang salah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya

49

Lampiran 5
ANGKET HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE

No. Responden : Tanggal : A. MOTIVASI IBU MENOPAUSE Berilah tanda check () pada jawaban yang tepat! NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. PERNYATAAN Untuk mencegah berbagai penyakit, saya makan makanan yang bergizi. Karena tubuh memerlukan banyak cairan, saya minum air sebanyak 8-10 gelas perhari. Meskipun pekerjaan rumah belum terselesaikan, apabila merasa lelah saya akan beristirahat untuk menjaga kondisi. Saya masih mempunyai hasrat yang tinggi untuk berhubungan seksual dengan pasangan. Keluarga membantu saya menjaga diri. Pikiran saya tidak ingin terganggu saat ini, untuk itu selalu berusaha membuat pikiran menjadi tenang. Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran dan mencegah penyakit. Apabila mempunyai keluhan tentang kesehatan, saya selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Keluarga selalu memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya saat ini. Selalu berusaha menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang dan harmonis. YA TIDAK

50

NO. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

PERNYATAAN Berada ditengah tengah keluarga yang harmonis membuat keadaan saya menjadi lebih baik. Dengan memberikan kasih sayang kepada keluarga, hidup terasa lebih berarti dan bermanfaat. Selalu menerima dan menghargai saran orang lain tentang perubahan perubahan yang terjadi. Bila saya menceritakan masalah dengan suami akan di dengarkan dengan baik. Perubahan perubahan yang terjadi pada diri saya, keluarga selalu dapat menerimanya Dalam mengambil keputusan, saya selalu diikutsertakan. Mempunyai semangat yang tinggi dalam bekerja. Masih ingin mengembangkan kemampuan diri saya. Masih berperan aktif dalam kegiatan kegiatan di masyarakat, misalnya pengajian, PKK dan kegiatan lainnya. Keluarga terus mendukung saya untuk tetap aktif dalam berorganisasi.

YA

TIDAK

51

B. KEADAAN PSIKOLOGI IBU YANG MENGALAMI MENOPAUSE Berilah tanda check () pada jawaban yang tepat! NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. PERNYATAAN Perubahan perubahan yang terjadi saat ini tidak mengganggu kehidupan saya. Berusaha merubah perubahan yang terjadi menjadi hal positif dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dukungan keluarga sangat membantu mengatasi perubahan perubahan tersebut. Hidup menjadi kurang lengkap karena berhentinya menstruasi. Keadaan yang saya rasakan saat ini sudah tidak ada harapan. Saat ini saya sering merasakan kecemasan yang berlebihan. Sulit tidur membuat tidak bersemangat keesokan harinya untuk menjalani aktifitas. Merasa berat menjalani hari hari tua. Setiap saat mempunyai semangat yang tinggi dalam menjalani hidup. Merasa bahagia dan hidup terasa sangat menyenangkan. YA TIDAK

52

Lampiran 7
Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah No. Kegiatan Tanggal

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Penyusunan (sosialisasi) KTI Pengajuan Judul KTI ACC Judul KTI Penyusunan Proposal KTI ACC Proposal KTI Pengumpulan Proposal KTI Ujian Proposal KTI Revisi Proposal KTI ACC Proposal KTI Pengambilan Data Penelitian Penyusunan Hasil Penelitian Pengumpulan KTI Pelaksanaan Uji Sidang KTI Revisi Hasil KTI

Januari s/d Februari 2008 25 Februari s/d 6 Maret 2008 7 Maret 2008 31 Maret s/d 17 April 2008 17 April 2008 18 April 2008 23 April 2008 28 s/d 30 April 2008 30 April 2008 13 s/d 21 Juli 2008 22 Juli s/d 4 Agustus 2008 4 Agustus 2008 6 Agustus 2008 12 s/d 16 Agustus 2008

22 Lampiran 6
Tabulasi Hasil Penelitian Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Menopause Kode Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik 7 8 9 10 11 12 13 14 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 Skor Presentase % 45 95 90 100 100 90 35 95 35 95 100 35 95 95 95 90 95 100 45 90 85 45 Kriteria

1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

3 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

4 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0

5 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

20 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

9 19 18 20 20 18 7 19 7 19 20 7 19 19 19 18 19 20 9 18 17 9

rendah tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi rendah tinggi rendah tinggi tinggi rendah tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi rendah tinggi tinggi rendah

23
Kode Responden 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 4 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 5 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik 7 8 9 10 11 12 13 14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 Skor

19 20 20 8 17 19 20 9 18 20 20

Presentase % 95 100 100 40 85 95 100 45 90 100 100

Kriteria

tinggi tinggi tinggi rendah tinggi tinggi tinggi rendah tinggi tinggi tinggi

24
Tabulasi Data Penelitian Keadaan Psikologi Ibu Menopause Kode responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 Keadaan Psikologi 5 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Skor Presentase (%) 70 70 60 70 70 60 90 80 50 90 80 60 60 100 80 100 70 50 60 60 60 50 70 Kriteria

7 7 6 7 7 6 9 8 5 9 8 6 6 10 8 10 7 5 6 6 6 5 7

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak baik Baik Baik Baik Tidak baik Baik

25
Kode responden 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 Keadaan Psikologi 5 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 7 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 8 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Skor Presentase (%) 50 50 60 90 70 50 60 90 70 70 Kriteria

5 5 6 9 7 5 6 9 7 7

Tidak baik Tidak baik Baik Baik Baik Tidak baik Baik Baik Baik Baik

Vous aimerez peut-être aussi