Vous êtes sur la page 1sur 14

Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang seringdigunaka n sebagai senyawa

analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipirentik (terhadapdemam), dan anti-inflamasi

(peradangan).). Aspirin juga memiliki efekanti koogulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lamauntuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun1918

ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia. (Schror K, 2009). Awal mula penggunaanaspirin sebagai obat diprakarsai oleh hippocrates yang menggunakan ekstrak tumbuhan willow

untukmenyembuhka n berbagai penyakit. Kemudian senyawa ini dikembangkan oleh perusahaan bayermenjadi senyawa asam asetilsalisilat yang dikenal saat ini sebagai obat komersial yang terdapat

banyakdipasaran dengan nama aspirin.Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antara asamkarboksilat den gan suatu alkohol membentuk suatu

ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapatdisintesis dengan menggunakan asam asetat (memiliki gugus COOH) dan asam salisilat (memiliki gugusOH). Asam salisilat dicampur dengan

anhidrin asetat, menyebabkan reaksi kimia yang mengubah grupalkanol asam salisilat menjadi grup asetil. Proses ini menghasilkan aspirin dan asam asetat, yangmerupakan produk sampingan. Sejumlah kecil asam

sulfat umumnya digunakansebagai ka talis (Anonim, 2010).Aspirin berbentuk kristal berwarna putih, bersifat asam lemah (pH 3,5) dengan titik lebur 135C. Aspirinmudah larut dalam cairan ammonium asetat,

karbonat, sitrat atau hidroksida dari logam alkali. Aspirinstabil dalam udara kering, tetapi terhidrolisis perlahan menjadi asetat dan asam salisilat bila kontakdengan udara lembab. Dalam campuran basa, proses hidrolisis ini

terjadi secara cepat dan sempurna.Barda sarkan latar belakang diatas, analisis uji kandungan asam salisilat dalam suatu tablet aspirin dapatmenjadi salah satu standar mutu dari suatu obat. Prinsip dari metoda

ini adalah pembentukan senyawakompleks berwarna antara asam salisilat (aspirin) dengan ion Fe
3+

dengan menggunakanspektr ofotometri. Spektrofotometri uv-

vis mengukur serapan cahaya di daerah ultraviolet (200 350nm) dan sinar tampak (350 800 nm) oleh suatu senyawa (Herliani,20 08).. Hukum yang mendasarispektrofot

ometri adalah hukum Lambert Bert. Dalam hukum ini absorbansi dari suatu larutanberbanding lurus dengan konsentrasi suatu larutan (Dachriyanus, 2004). Dengan terbentuknyakomple ks berwarna, maka

uji kadar asam salisilat dapat dilakukan dengan metode spektrofotometripada panjang gelombang 530 n

Vous aimerez peut-être aussi