Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
maintain condition of the soil and minimize soil erosion. Must manage fertility and nutrients through crop rotations, cover crops, and plant and animal materials Fertility management must not contaminate crops, soil, or water with plant nutrients, pathogen organisms, heavy metals, or prohibited substances.
What Makes Organic Organic? Practice Based Standards Mandatory Certification Required Organic System Plan Use of only Approved Substances On-Site Inspection
Materi pembahasan........
I. Sifat-sifat tanah: Fisik - Kimia - Biologi II. Bahan organik: Fisikokimia - Biokimia III. Kualitas tanah: Definisi kualitas tanah Evaluasi kualitas tanah Indikator tanah sehat IV. Konversi lahan: Syarat-syarat konversi lahan Fase-fase menuju tanah organik
V. Remediasi lahan: Phytoremediasi Bioremediasi VI. Pupuk organik & hayati: Kualitas & baku mutu Jumlah unsur hara tersedia Hara setara pupuk buatan VII. Manajemen nutrisi & kesuburan tanah: Konsep aksesibilitas unsur hara Manajemen kesuburan tanah Minimalisasi kehilangan hara
I.
a. Sifat Fisik: 1. tekstur: berkaitan dengan porositas, infiltrasi air & ketersediaan air tanah 2. kedalaman lapisan olah: berhubungan dengan penetrasi akar 3. berat jenis: berkaitan dengan laju infiltrasi, konduktivitas hidraulik & kapasitas
menahan air (water holding capacity, WHC) 4. stabilitas aggregat berhubungan dengan kandungan bahan organik & resistensi tanah terhadap erosi.
b. Sifat Kimia: 1. reaksi tanah (pH): berkaitan dengan ketersediaan unsur hara 2. kapasitas tukar kation: berkaitan dengan koloid organik & koloid anorganik 3. kandungan unsur hara: terutama unsur N, P, dan K. c. Sifat Biologis: 1. Respirasi & aktivitas mikroba di dalam tanah 2. Proses dekomposisi & mineralisasi Karbon (C), Nitrogen (N)
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
PROFIL TANAH
II. BAHAN ORGANIK: BAGIAN TERKECIL PENYUSUN KOMPONEN TANAH KUNCI DINAMIKA KEHIDUPAN & KESUBURAN TANAH
Warna Terang
Warna Gelap
Retensi air
Agregasi tanah
Bahan organik
SIFAT KIMIA
SIFAT BIOLOGI
makro maupun mikro yang rendah, Tanah selalu tererosi & drainase buruk, Tanah selalu mengalami cekaman air (water stress) Tanah-tanah padat & tercemar logam berat serta polutan organik
TANAH SEHAT
Ciri-Ciri TANAH SEHAT akibat Penambahan Bahan Organik PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK
Peningkatan populasi & aktivitas biologis
Dekomposisi
Mengurangi sumber penyakit dari tanah, parasit, nematoda
Peningkatan aggregasi Memperbaiki struktur pori Humus & zat pengatur tumbuh
Kontaminan non-toksik
TANAMAN SEHAT
Penambahan bahan organik menghasilkan banyak perubahan. Dimodifikasi dari Oshins &Drinkwater, 1999 dalam Magnof F. & vans Es, H., 2009.
Aggregat tanah rusak Pemadatan lapisan olah tanah Peningkatan erosi oleh angin & air
Dimodifikasi dari Topp et al., (1995) dalam Magdoff & van Es, H. (2009)
ALTERNATIF ...??.........
Meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat di dalam tanah Memulihkan unsur flora dan fauna tanahnya Lamanya masa konversi tergantung dari intensitas pemakaian input bahan kimia & jenis tanaman sebelumnya Masa konversi dapat diperpanjang/diperpendek tergantung kepada legenda/sejarah lahan tsb. Bila kurang dari masa tsb. = Lahan Konversi menuju organik
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
Jika lahan pertanian tidak dapat dikonversi secara bersamaan, maka perlu adanya batas yang tegas dan cukup antara lahan yang sedang dalam masa konversi dengan lahan lainnya, sehingga terhindar dari kontaminasi.
= Sistem pengurangan ketergantungan tanaman terhadap pupuk kimia. Selama fase ini berlangsung, akan terjadi penurunan hasil panen akibat konversi/ perubahan dari sistem kimiawi ke sistem biologis. Tanaman dipaksa mengalami kelaparan nutrisi akibat nutrisi yang berasal dari pupuk kimia tidak lagi tersedia. Lamanya masa awal fase penyesuaian tanah organik ini tergantung kepada kondisi historis tanah & pemupukan awal
2. Fase nyaman (comfort phase): Fase ini berlangsung secara bersamaan dengan terjadinya peningkatan aktivitas biologis & berkaitan dengan terjadinya pelepasan unsur hara yang awalnya tidak tersedia menjadi tersedia. Selama fase ini hasil tanaman akan optimal
V. REMEDIASI LAHAN
Faktor-faktor remediasi:
1. Tingkat/level kontaminan 2. Jenis & konsentrasi kontaminan
a. PHYTOREMEDIASI sistem dimana jenis-jenis tanaman tertentu bekerjasama dengan mikroba tanah dalam membersihkan kontaminan sehingga menjadi berkurang/non toksik, bahkan menjadi senyawa yang berguna. Phytoremediasi berlangsung secara alami melalui 6 tahapan proses secara berurutan yang dilakukan tanaman terhadap kontaminan yang berada di sekitarnya.
Rhizofiltrasi Phytostabilisasi
Phytodegradation
Hyperaccumulator plants
Alyssum serpyllifolium Brassica juncea
Thlaspi caerulescens
Pteris vittata
b. BIOREMEDIASI
BIOREMEDIASI = proses remediasi menggunakan mikroba: bakteri, jamur, algae atau sekresi yang dihasilkannya untuk menghilangkan kontaminan, terutama kontaminan organik di dalam tanah, seperti: tumpahan minyak, oli dll. Mikroba menghancurkan ikatan -CH & merubahnya menjadi CO2, H2O dan asam amino. Bioremediasi (in-situ): dilakukan langsung di tempat kontaminasi Bioremediasi (ex-situ): dilakukan penggalian tanah tercemar, diangkut & akan dibersihkan oleh mikroba dalam kondisi terkendali
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
Tahapan proses: I. Transformasi senyawa toksin senyawa non toksin II. Akumulasi antrophogenik lebih cepat memasuki siklus biogeokimia alami.
Tim Tanah_ Pertanian Organik
Tabel 1. Amelioran/Bahan yang Diijinkan Digunakan untuk Penyubur Tanah Sumber: SNI 01-6729-2002 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Bahan Kotoran ternak*) Cairan (slurry) atau urine ternak Kompos dari kotoran ternak Guano Sisa-sisa tanaman, mulsa, pupuk hijau Kompos dari sisa industri jamur, humus dari vermikultur Kompos dari limbah organik rumah tangga Kompos dari residu tanaman Limbah rumah potong hewan, industri perikanan & pengolahan ikan. Produk samping industri pangan dan tekstil Keterangan Diperbolehkan. Diperbolehkan . Sebaiknya digunakan setelah difermentasi dan/atau pengenceran yang tepat. Diperbolehkan. Diperbolehkan. Diperbolehkan. Diperbolehkan. Diperbolehkan Diperbolehkan
Diperbolehkan 10. Diperbolehkan,Syarat tanpa ada perlakukan dengan bahan aditif sintesis 10. Serbuk gergaji, tatal dan limbah kayu. Diperbolehkan. 12. Abu kayu Diperbolehkan. 13. Batu fosfat alam Diperbolehkan . Asalkan Cd tidak lebih dari 90 mg/kg P2O5 14. Basic slag Diperbolehkan. 15. Batu kalium, garam kalium tambang (kainite, sylvinite) Diperbolehkan. Asal Chlorin <60 % 16. Sulfat kalium (patenkali) Diperbolehkan. Asalkan diperoleh dengan prosedur fisik, tidak diperkaya dengan proses kimia untuk meningkatkan solubilitasnya. 17. Kalsium karbonat alami (kapur tulis, batu kapur) ---18. Batuan magnesium ---19. Batuan magnesium (kalkareous) ---20. Garam epsom (magnesium sulfat) ---21. Gipsum (kalsium sulfat) --- Keterangan: Untuk kotoran yang dapat menyebabkan ketidak halalan harus dinyatakan dalam system mutunya. 1,2,3*: Bahan yang berasal dari factory farming tidak diijinkan untuk digunaka n. ----: tidak diatur oleh Negara manapun
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
No. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Jenis Bahan Garam epsom (magnesium sulfat) Gipsum (kalsium sulfat) Stillage dan stillage exstract Natrium klorida Aluminium kalsium fosfat Trace elements (B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn) Sulfur Stone meal Clay (bentonit, perlit, zeolit) Organisme alami (cacing) Vermiculite Gambut
Keterangan ------Diperbolehkan. Tidak termasuk ammonium Stillage Diperbolehkan. Hanya dari garam tambang. Diperbolehkan. Maksimum 90 mg/kg P2 O5 Diperbolehkan. Diperbolehkan. ----
----
39.
------Diperbolehkan. Tidak termasuk bahan aditif sintesis, diijinkan untuk benih, kompos dalam pot. Humus dari cacing tanah dan serangga ---Zeolit ---Arang kayu ---Chloride of lime (kapur clorida) Diperbolehkan Kotoran manusia Diperbolehkan. Sebaiknya diaerasi atau dikompos. Tidak diterapkan untuk tanaman yang langsung dikonsumsi manusia. Hasil sampingan dari industri gula (vinasse) Diperbolehkan Hasil sampingan dari industri pengolahan kelapa sawit, kelapa dan coklat (termasuk tandan kosong, Lumpur sawit, cocoa peat, dan empty cocoa pods) Diperbolehkan Hasil samping industri pengolahan ingredien dari pertanian organik Diperbolehkan
Sumber: Panduan Penyusunan Cara Budidaya Pertanian Organik (GAP Organik) Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, 2007
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
6. Tingkat kelembaban
7. Kontaminan 8. Tingkat kematangan dan stabilitas 9. Kandungan logam berat
Jumlah kandungan hara dalam pupuk buatan adalah Urea = 45% N, SP-18 = 18% P2O5, dan KCl = 55% K2O. Maka: Nilai unsur hara setara pupuk buatan = dihitung dengan mengalikan kontribusi bersih masing-masing unsur, dengan jumlah kandungan unsur pada masingmasing pupuk, kecuali untuk unsur Nitrogen terlebih dahulu harus dikalikan dengan faktor kerja sebesar 40% (Mulyani & Kartasapoetra,1991).
pengadaan (supply) unsur hara di dalam tanah berlangsung secara konstan (terutama dalam konsentrasi rendah)
berada dalam level keseimbangan yang menyehatkan pertumbuhan akses perakaran tanaman ke sumber nutrisi tsb. maksimum (struktur tanah dikelola dengan baik, ditambah atau tanpa ada mulsa).
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
3. MENJAGA PERMUKAAN TANAH SELALU TERTUTUP: meningkatnya suhu tanah menyebabkan hara yang mudah berkurang & percepatan laju dekomposisi bahan organik sehingga unsur menguap banyak yang hilang, laju pertumbuhan tanaman
4. MEMAKSIMALKAN KERAGAMAN HAYATI DALAM SISTEM (biodiversitas) 5. Memberikan mulsa: sumbangan nutrisi dari mulsa akan melengkapi tambahan sumber ketersediaan hara meski dalam jumlah sedikit namun konstan & tepat di permukaan tanah
Tim Tanah_ Pertanian Organik_NN
Tugas
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar hubungan tanah dan tanaman pada pertanian organik Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah konversi tanah pertanian konvensional menjadi pertanian organik Sebutkan dan uraikan managemen kesuburan tanah pada pertanian organik Jelaskan dengan singkat rekayasa untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah pada pertanian organik Sebutkan bahan penyubur tanah yang diperbolehkan, dibatasi dan dan di larang pada pertanian organik (SNI- 2010) Uraikan dengan singkat metoda pembuatan kompos secara aerob pada pertanian organik