Vous êtes sur la page 1sur 11

Ahmadinejad “diserang” di Columbia University (2) Selasa, 2 Oktober, 2007

PRESIDEN AHMADINEJAD : Tidakkah seharusnya ada lebih banyak


riset mengenai penyebab utamanya? Itulah pertanyaan pertama saya.
Dan pertanyaan kedua saya, mengingat peristiwa historis ini, jika
memang suatu kenyataan, maka kita masih perlu mempertanyakan
apakah rakyat Palestina harus menanggungnya ataukah tidak.
Bagaimanapun, peristiwa itu terjadi di Eropa. Bangsa Palestina tidak
punya peran di dalamnya. Jadi kenapakah orang-orang Palestina harus
terus menanggung akibat suatu peristiwa yang tidak ada kaitannya
dengan mereka?

Rakyat Palestina tidak melakukan kejahatan apa pun. Mereka tidak punya
peran dalam Perang Dunia II. Mereka hidup bersama masyarakat Yahudi
dan Kristen secara damai pada masa tersebut. Mereka tidak mempunyai
permasalahan. Dan hari ini, juga, Yahudi, orang-orang Kristen, dan
Muslim hidup bersaudara di seluruh dunia ini, dan di banyak benua.
Mereka tidak mempunyai permasalahan yang serius.

Tetapi apa sebabnya rakyat Palestina harus membayar semua ini, orang-
orang Palestina yang tidak bersalah? 5 juta orang terus diusir dan menjadi
pengungsi-pengungsi dari perang selama 60 tahun—tidakkah ini suatu
kejahatan?

Adakah bertanya mengenai kejahatan-kejahatan ini merupakan suatu


kejahatan dengan sendirinya? Mengapa seorang akademisi, diri saya,
menghadapi hujatan ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti
ini? Inikah yang kalian sebut sebagai kebebasan dan menegakkan
kebebasan berpikir?

Dan perihal topik kedua, yakni isu nuklir Iran—saya tahu ada batas waktu
tetapi saya membutuhkan waktu lebih. Maksud saya, banyak waktu yang
telah diambil dari saya (Ahmadinejad tampaknya diperingatkan soal
waktu).

Kami adalah sebuah negara. Kami adalah anggota International Atomic


Energy Agency. Selama lebih daripada 33 tahun, kami adalah negara
anggota agensi itu. Hukum agensi itu dengan tegas menyatakan bahwa
semua negara anggota mempunyai hak untuk teknologi bahan bakar
nuklir yang damai. Ini adalah pernyataan tegas dan eksplisit yang dibuat
di dalam hukum itu.
Dan hukum itu mengatakan bahwa tidak ada alasan atau dalih, bahkan
pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan IAEA sendiri, yang dapat
mencegah hak negara anggota untuk memiliki hak itu. Tentu saja, IAEA
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan.

Kami adalah salah satu negara yang telah melaksanakan jumlah


terbanyak dari level kerja sama dengan IAEA. Mereka setiap jam, minggu,
dan hari melakukan pemeriksaan-pemeriksaan di dalam negeri kami. Dan
berulang-ulang kali, laporan-laporan agensi itu menunjukkan bahwa
aktivitas nuklir Iran bersifat damai, bahwa mereka tidak mendeteksi suatu
penyimpangan, dan bahwa mereka telah menerima kerja sama positif dari
Iran.

Tetapi sayangnya, dua atau tiga kekuatan monopolistik, kekuatan-


kekuatan yang egois, ingin memaksa kata-kata mereka terhadap bangsa
Iran dan mengingkari hak mereka. Mereka terus mengatakan — satu
menit. (tertawa, tepuk tangan.)

Mereka mengatakan kepada kami jangan anda biarkan hal itu terjadi—
mereka tidak akan membiarkan mereka memeriksa. Mengapa tidak?
Tentu saja kami bisa. Bagaimana mungkin anda mempunyai hak itu
sementara kami tidak? Kami ingin mempunyai hak untuk energi nuklir
damai. Mereka mengatakan kepada kami, “Jangan membuatnya sendiri.
Kami akan memberikannya kepada anda.”

Pada masa. lalu, saya katakan kepada anda, kami memiliki kontrak
dengan pemerintah AS, dengan pemerintah Inggris, pemerintah Prancis,
pemerintah Jerman, dan pemerintah Kanada dalam pengembangan nuklir
untuk tujuan-tujuan damai. Tetapi secara sepihak, masing-masing mereka
membatalkan kontrak-kontrak mereka dengan kami, sebagai hasilnya
bangsa Iran harus membayar biaya yang banyak dalam milyaran dolar.

Kenapa kami memerlukan bahan bakar dari kalian? Kalian bahkan tidak
memberikan kepada kami sukucadang pesawat terbang yang kami
perlukan untuk maskapai penerbangan sipil selama 28 tahun, di bawah
nama embargo dan sanksi-sanksi, karena kami melawan, sebagai contoh,
“hak asasi manusia atau kebebasan”? Di bawah dalih itu, anda
menyangkal hak kami bagi teknologi itu?
Kami ingin mempunyai hak untuk menentukan nasib kami sendiri di masa
depan. Kami ingin independen. Jangan mengintervensi kami. Jika kalian
tidak memberikan kepada kami sukucadang pesawat terbang sipil,
mengapa kami harus berharap bahwa kalian akan memberikan kepada
kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan-tujuan damai?

Selama 30 tahun kami menghadapi problem-problem tersebut; lebih


daripada 5 milyar dolar kepada Jerman dan lalu kepada Rusia, tetapi kita
tidak pernah mendapatkan apa pun, dan yang terburuk belum
diselesaikan. Ini adalah hak kami, kami menghendaki hak kami, dan kami
tidak menghendaki apa pun di luar hukum, tidak kurang dari apa yang
hukum internasional katakan. Kami adalah bangsa yang cinta damai. Kami
mencintai semua bangsa. (Tepuk tangan, sorak-sorak, dan cemooh.)
MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pernyataan-pernyataan anda di sini
hari ini dan di masa lalu telah memicu munculnya banyak pertanyaan
yang saya akan sampaikan kepada anda atas nama para mahasiswa dan
fakultas yang sudah menyerahkan semua itu kepada saya. Izinkan saya
mulai dengan pertanyaan…
PRESIDEN AHMADINEJAD: (dalam bahasa Inggris.) Satu persatu, satu
persatu.

COATSWORTH: Satu persatu, ya. (Tepuk tangan.) Pertanyaan pertama


adalah: Apakah Anda atau pemerintah anda tengah mengupayakan
penghancuran negara Israel sebagai sebuah negara Yahudi?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Kami mencintai semua bangsa. Kami
bersahabat dengan orang-orang Yahudi. Terdapat banyak Yahudi di Iran
yang hidup damai dengan keamanan. Anda harus memahami bahwa
dalam konstitusi kami, dalam hukum kami, dalam pemilihan-pemilihan
parlemen, bagi setiap 150,000 orang, kami mendapatkan satu wakil di
parlemen. Bagi masyarakat Yahudi, seperlima dari jumlah itu saja, mereka
sudah mendapatkan satu wakil mandiri di parlemen. Maka proposal kami
kepada penderitaan bangsa Palestina adalah sebuah proposal yang
demokratis dan berperikemanusiaan.

Apa yang kami katakan adalah bahwa untuk memecahkan persoalan 60


tahun ini, kita harus membiarkan orang-orang Palestina untuk
memutuskan masa depan mereka sendiri. Ini sesuai dengan semangat
Piagam PBB dan prinsip-prinsip pokok yang diabadikan di dalamnya. Kita
harus membiarkan orang Yahudi-Palestina, Muslim-Palestina, dan Kristen-
Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri melalui sebuah
referendum yang bebas.

Apa pun yang mereka pilih sebagai sebuah bangsa, maka semua orang
harus menerima dan menghormatinya. Tidak boleh ada orang yang ikut
campur dalam urusan-urusan bangsa Palestina. Jangan sampai ada orang
yang menabur benih perselisihan. Tidak boleh ada siapa pun yang
membelanjakan milyaran dolar untuk memperlengkapi dan
mempersenjatai satu
kelompok di sana.

Kami katakan biarkan bangsa Palestina untuk memutuskan masa depan


mereka sendiri, untuk memiliki hak menentukan nasib sendiri. Ini adalah
apa yang kami katakan sebagai bangsa Iran. (Tepuk tangan.)

MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, menurut saya, banyak pendengar kita


yang ingin mendengar sebuah jawaban yang lebih jelas kepada
pertanyaan itu (disela oleh sorak-sorak, tepuk tangan). Pertanyaannya
ialah: apakah anda atau pemerintah anda mengupayakan penghancuran
negara Israel sebagai sebuah negara Yahudi? Dan saya pikir anda bisa
menjawab pertanyaan itu dengan satu kata sederhana, ya atau tidak.
(Bersorak, tepuk tangan.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: Maka anda menghendaki jawaban dengan
cara yang anda ingin dengar. Well, ini bukan kebebasan arus informasi
yang sesungguhnya. Saya hanya mengatakan kepada anda di mana posisi
saya dan apa pendapat saya. (Tepuk tangan.)

Saya bertanya kepada anda, apakah isu Palestina merupakan isu


internasional yang penting ataukah tidak? Tolong katakan, ya atau tidak.
(tertawa, tepuk tangan.) Ada penderitaan sebuah bangsa.

MR. COATSWORTH: Jawaban atas pertanyaan anda adalah ya.


(tertawa.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: baik, terima kasih atas kerja sama anda.
Kita mengakui ada masalah di sana yang terus berlangsung selama 60
tahun. Setiap orang menyampaikan solusi masing-masing, dan solusi
kami adalah referendum yang bebas. Biarkan referendum ini terjadi, dan
lalu anda akan melihat apa hasilnya. Biarkan orang-orang Palestina
dengan bebas memilih apa yang mereka inginkan untuk masa depan
mereka. Dan, lalu apa yang anda kehendaki di dalam pikiran anda untuk
terjadi, itu akan terjadi dan akan terealisasi. (Tepuk tangan.)

MR. COATSWORTH: yang diajukan Presiden Bollinger sebelumnya dan


yang datang dari sejumlah mahasiswa, adalah mengapa pemerintah anda
menyediakan bantuan bagi teroris-teroris? Apakah Anda akan berhenti
melakukan hal itu dan mengizinkan pemantauan internasional untuk
menjamin bahwa anda sudah menghentikannya?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Baik, saya akan ajukan satu pertanyaan di
sini kepada anda. Jika seseorang datang dan meletuskan bom di sekitar
Anda, mengancam presiden anda, para anggota pemerintahan anda,
membunuh para anggota senat atau kongres, bagaimana anda akan
memperlakukan mereka? Akankah anda akan memberi mereka
penghargaan atau anda akan menyebut mereka kelompok teroris?

Baiklah, itu jelas. Anda akan menyebut mereka teroris. Sahabat saya yang
terhormat, bangsa Iran adalah korban terorisme. 26 tahun yang lalu, di
tempat saya bekerja, dekat dengan tempat saya bekerja, dalam sebuah
operasi teroris, presiden dan perdana menteri yang dipilih bangsa Iran
kehilangan hidup mereka dalam suatu ledakan bom. Satu bulan
kemudian, dalam operasi teroris yang lain, 72 anggota parlemen kami dan
pejabat-pejabat tinggi kami, termasuk empat menteri dan delapan wakil
menteri, tubuh-tubuh mereka hancurkan berkeping-keping sebagai hasil
serangan teroris.

Dalam enam bulan, lebih daripada 4,000 orang Iran tewas, dibunuh
kelompok teroris, yang semua ini dilakukan oleh tangan satu kelompok
teroris tunggal. Sangat disesalkan, kelompok teroris yang sama itu
sekarang, hari ini, di dalam negeri anda, sedang melakukan operasi-
operasi dengan dukungan pemerintah AS, bekerja dengan bebasnya,
mendistribusikan deklarasi-deklarasi dengan bebasnya. Dan kamp-kamp
mereka di Irak didukung oleh pemerintah AS. Mereka dijamin aman oleh
pemerintah AS. Bangsa kami sudah dirugikan oleh aktivitas teroris. Kami
adalah bangsa yang pertama menolak terorisme dan yang pertama
menegakkan kebutuhan untuk melawan terorisme. (Tepuk tangan.)
Kita perlu menangani penyebab utama terorisme dan membasmi
penyebab-penyebab utama itu. Kami hidup di Timur Tengah. Bagi kami,
adalah sungguh jelas kekuatan-kekuatan mana saja yang melahirkan
teroris-teroris, mendukung mereka, dan mendanai mereka. Kami
mengetahui hal itu. Bangsa kami, bangsa Iran, sepanjang sejarah, selalu
membuka diri untuk persahabatan dengan negara-negara lain. Kami
adalah bangsa yang berbudaya. Kita tidak perlu memohon pertolongan
terorisme.

Kami sendiri adalah korban-korban terorisme, dan patut disesalkan bahwa


orang-orang yang berkoar sedang melawan terorisme, alih-alih
mendukung rakyat dan bangsa Iran, alih-alih memerangi teroris-teroris
yang sedang menyerang mereka, mereka malah mendukung teroris-
teroris dan kemudian menudingkan telunjuk kepada kami. Ini adalah hal
paling disesalkan.

MR. COATSWORTH: Serangkaian pertanyaan lebih lanjut akan


menantang pandangan anda mengenai Holocaust. Karena bukti bahwa
peristiwa ini terjadi di Eropa pada 1940-an sebagai hasil dari tindakan-
tindakan pemerintah Nazi Jerman, karena bahwa — fakta-fakta itu dengan
baik didokumentasikan, mengapa anda meminta riset tambahan?
Sepertinya tidak ada tujuan dalam melakukan hal itu, selain dari
mempertanyakan apakah Holocaust benar-benar terjadi sebagai satu
fakta historis. Dapatkah anda menjelaskan mengapa anda percaya lebih
banyak riset diperlukan dalam kaitan dengan fakta-fakta yang tak dapat
dipertentangkan?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Terima kasih banyak untuk pertanyaan
anda. Saya adalah seorang akademisi, dan anda juga. Dapatkah anda
berpendapat bahwa meneliti suatu fenomena selesai untuk selamanya?
Dapatkah kita menutup buku mengenai suatu peristiwa historis? Terdapat
perspektif-perspektif yang berbeda yang muncul setelah setiap riset
selesai. Mengapa kita menghentikan riset sama sekali? Mengapa kita
harus menghentikan kemajuan ilmu dan pengetahuan? Anda seharusnya
tidak bertanya kepada saya mengapa saya bertanya.

Anda harusnya bertanya kepada diri anda sendiri mengapa anda berpikir
bahwa peristiwa itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Mengapa anda ingin
menghentikan kemajuan ilmu dan riset? Apakah anda pernah menemukan
apa yang disebut absolut di dalam fisika?

Kita mempunyai prinsip-prinsip di dalam matematika yang dinyatakan


bersifat absolut selama lebih daripada 800 tahun, tetapi ilmu pengetahuan
yang baru telah membebaskan absolutisme itu ke arah logika-logika yang
berbeda dalam melihat matematika, dan hal semacam itu telah mengubah
cara kita memandangnya sebagai sebuah ilmu pengetahuan secara
keseluruhan setelah 800 tahun.

Jadi, kita harus membiarkan peneliti-peneliti, para ilmuwan, untuk


menyelidiki segalanya, setiap fenomena—Tuhan, alam semesta, manusia,
sejarah, dan peradaban. Mengapa kita harus menghentikan itu? Saya
tidak sedang mengatakan bahwa peristiwa itu tidak terjadi sama sekali.
Ini bukan penilaian yang saya sampaikan di sini. Saya katakan pada
pertanyaan saya yang kedua, jika memang ini terjadi, lalu apa
hubungannya dengan bangsa Palestina? Ini pertanyaan yang serius.
Terdapat dua dimensi. Dalam pertanyaan pertama, saya…
COATSWORTH: Izinkan saya memperdalam ini sedikit lebih jauh. Sulit
untuk memulai suatu diskusi ilmiah jika tidak ada setidaknya beberapa
dasar—beberapa dasar empiris, beberapa kesepakatan mengenai apa
yang menjadi fakta-fakta. Jadi, menuntut riset terhadap fakta-fakta yang
berkedudukan sangat kuat; menunjukkan tantangan terhadap fakta-fakta
itu sendiri dan suatu pengingkaran bahwa sesuatu yang mengerikan telah
terjadi pada tahun-tahun tersebut di Eropa. (Tepuk tangan.) Izinkan saya
melanjutkan ke…

PRESIDEN AHMADINEJAD: Izinkan saya. Bagaimanapun, anda bebas


menafsirkan apa yang anda inginkan dari apa yang saya katakan. Tetapi
apa yang saya katakan telah saya katakan dengan kejelasan. Pada
pertanyaan pertama, saya berupaya untuk membela hak-hak para
ilmuwan Eropa.

Dalam wilayah sains dan riset, tidak ada sesuatu yang diketahui sebagai
absolut. Tidak ada sesuatu yang secara memadai dilakukan, bahkan
dalam fisika sekalipun. Ada lebih banyak riset dalam fisika ketimbang
yang dilakukan terhadap Holocaust, tetapi kita masih terus melakukan
riset terhadap fisika. Tidak ada yang salah dalam melakukan hal itu.

Inilah yang manusia kehendaki. Mereka ingin mendekati suatu topik dari
sudut-sudut pandang yang berbeda. Para ilmuwan ingin melakukan itu.
Khususnya, sebuah isu yang telah menjadi dasar dari begitu banyak
perkembangan politik yang terjadi di Timur Tengah selama 60 tahun.
Mengapa kita harus menghentikannya sama sekali? Anda harus memiliki
alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukan hal itu. Fakta yang telah
diteliti pada masa lalu tidak cukup menjadi justifikasi di dalam pikiran
saya.

MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, mahasiswa lain bertanya, wanita-


wanita Iran kini tercerabut dari hak-hak dasar manusia, dan pemerintah
anda memaksakan hukuman-hukuman yang kejam, termasuk eksekusi
terhadap warga Iran yang homoseks. Mengapa anda melakukan berbagai
hal itu?

PRESIDEN AHMADINEJAD: Yang ada di Iran adalah kebebasan yang


genuine. Rakyat Iran bebas. Wanita di Iran menikmati level paling tinggi
dari kebebasan. Kami mempunyai dua deputi—dua wakil presiden yang
adalah wanita pada level paling tinggi; demikian pula di parlemen,
pemerintahan, dan universitas kami.
Mereka hadir di bidang-bidang bioteknologi dan teknologi. Ada ratusan
ilmuwan wanita yang juga aktif di dunia politik. Tidaklah benar jika
beberapa pemerintahan, ketika mereka tidak setuju dengan pemerintah
yang lain, mencoba menyebarkan kebohongan yang menyimpangkan
kebenaran seutuhnya. Bangsa kami bebas. Ia memiliki level tertinggi dari
keikutsertaan di dalam pemilihan-pemilihan.
Di Iran, 80 hingga 90 persen rakyat memberikan suara mereka selama
pemilihan, separuhnya—lebih dari separuhnya adalah wanita. Maka,
bagaimana mungkin kita katakan bahwa wanita tidak bebas? Adakah ini
kebenaran yang seutuhnya?

Dan, perihal eksekusi-eksekusi itu, saya ingin mengajukan dua


pertanyaan. Jika seseorang datang dan membangun sebuah jaringan
untuk perdagangan gelap obat-obatan yang menimbulkan dampak di Iran,
Turki, Eropa, Amerika Serikat dengan memperkenalkan narkoba ini,
akankah anda memberi mereka penghargaan? Orang-orang yang
menjalani hidup dengan menyebabkan kerusakan terhadap hidup ratusan
juta anak muda di seluruh dunia, termasuk di Iran, dapatkah kita
bersimpati kepada mereka? Tidakkah kalian juga mempunyai hukuman
mati di Amerika Serikat? (Tepuk tangan.)

Di Iran, juga, ada hukuman mati bagi para pedagang gelap obat-obatan
terlarang, bagi orang-orang yang melanggar hak-hak orang-orang yang
lain. Jika seseorang mengambil senapan, memasuki sebuah rumah, dan
membunuh sekelompok orang di sana, lalu mencoba untuk meminta
tebusan, bagaimana anda menghadapi mereka di Amerika Serikat?
Akankah anda memberi mereka penghargaan? Dapatkah seorang dokter
membiarkan mikroba-mikroba menyebar di seluruh negeri?
Kita mempunyai hukum. Orang-orang yang melanggar hak-hak publik
dengan menggunakan senjata, membunuh, menciptakan kegelisahan,
menjual narkoba, mendistribusikan narkoba pada level yang tinggi
dihukum eksekusi di Iran, dan sebagian eksekusi ini—sangat sedikit—
dilakukan di hadapan publik. Ini hukum yang berdasarkan atas prinsip-
prinsip demokratis. Kalian menggunakan suntikan dan mikroba untuk
mengeksekusi orang-orang seperti ini, dan mereka dieksekusi atau
digantung, tetapi hasil akhirnya tetap membunuh.

MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pertanyaannya bukan tentang kriminal


dan penyelundup narkoba tetapi tentang pilihan seksual dan wanita.
(Tepuk tangan.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: Di Iran, kami tidak mempunyai homoseks
seperti di negeri anda. (tertawa.) Kami tidak memiliki itu di negeri kami.
(cemooh.) Di Iran, kami tidak mempunyai fenomena itu. Saya tidak tahu
siapa yang mengatakan hal itu kepada anda bahwa kami mempunyainya.
(tertawa.)

Dan perihal wanita, mungkin anda berpikir bahwa menjadi seorang wanita
itu adalah suatu kejahatan. Bukanlah suatu kejahatan untuk menjadi
wanita. Wanita adalah makhluk terbaik yang diciptakan Tuhan. Mereka
merepresentasikan kebaikan dan kecantikan yang Tuhan tanamkan pada
mereka. Wanita-wanita dihormati di Iran.

Di Iran, setiap keluarga yang mempunyai seorang anak perempuan akan


10 kali lebih bahagia dibandingkan mempunyai seorang anak laki-laki.
Wanita dihormati lebih daripada pria. Mereka dikecualikan dari banyak
tanggung jawab. Banyak tanggung jawab hukum yang diletakkan di
pundak pria di dalam masyarakat kami karena rasa hormat yang secara
kultural diberikan kepada wanita, kepada para ibu masa depan. Di dalam
kultur Iran, pria, anak laki-laki, dan anak harus terus mencium tangan ibu
mereka sebagai simbol rasa hormat, suatu rasa hormat bagi wanita, dan
kami bangga dengan kultur ini.

MR. COATSWORTH: Pertama, apa yang anda harapkan dengan berbicara


di Columbia hari ini? Kedua, apa yang akan anda katakan jika anda
diizinkan untuk mengunjungi lokasi tragedi 11 September?

PRESIDEN AHMADINEJAD: Inilah saya tamu kalian. Saya diundang oleh


Columbia, sebuah undangan resmi yang diberikan kepada saya untuk
datang ke sini, tetapi saya memang ingin mengatakan sesuatu di sini. Di
Iran, ketika anda mengundang seorang tamu, maka anda menghormati
mereka. Ini adalah tradisi kami yang
dituntut oleh kultur kami, dan saya tahu bahwa orang-orang Amerika juga
mempunyai kultur itu.

Tahun lalu, saya ingin mengunjungi lokasi tragedi 11 September untuk


menunjukkan rasa hormat saya kepada korban-korban dari tragedi ini,
menunjukkan simpati saya kepada keluarga-keluarga mereka, tetapi
rencana-rencana kami molor dari jadwal. Kami terlibat dalam negosiasi-
negosiasi dan pertemuan-pertemuan hingga tengah malam, dan mereka
berkata akan sangat sulit mengunjungi lokasi itu pada jam-jam tengah
malam.

Maka saya mengatakan kepada teman-teman saya bahwa kami harus


merencanakan hal ini pada tahun berikutnya, sehingga saya dapat pergi
dan mengunjungi lokasi itu untuk menunjukkan penghormatan saya.
Sayangnya, beberapa kelompok orang mempunyai reaksi-reaksi yang
sangat kuat, reaksi-reaksi yang sangat buruk.

Sungguh buruk bagi seseorang untuk mencegah seseorang yang ingin


menunjukkan simpati kepada keluarga dari korban-korban 11 September
—peristiwa yang tragis. Ini adalah rasa hormat dari sisi saya. Beberapa
orang mengatakan ini adalah penghinaan. Apa yang anda katakan? Inilah
cara saya untuk menunjukkan rasa hormat. Mengapa anda berpikir
demikian?

Dengan berpikir seperti itu, bagaimana mungkin anda bisa mengatur


urusan-urusan dunia? Tidakkah anda berpikir bahwa banyak
permasalahan di dunia ini datang dari cara anda memandang isu-isu, dari
cara berpikir macam ini, dari pendekatan pesimistis semacam ini terhadap
banyak orang, dan dari level tertentu egoisme. Semua itu harus
dikesampingkan sehingga kita dapat menunjukkan rasa hormat kepada
setiap orang, membiarkan sebuah lingkungan persahabatan untuk
tumbuh, membiarkan semua bangsa untuk berbicara satu sama lain, dan
bergerak ke arah perdamaian?

Saya ingin berbicara dengan pers. Ada 11 September—peristiwa tragis 11


September adalah peristiwa yang sangat besar. Ia menjadi sebab dari
banyak kejadian lainnya setelah itu. Setelah 9/11, Afghanistan diduduki
lalu Irak diduduki, dan selama enam tahun di wilayah kami, terjadi
kegelisahan, teror, dan ketakutan. Jika penyebab utama 9/11 diuji dengan
baik—mengapa itu terjadi, apa yang menyebabkannya, apa kondisi-
kondisi yang mengarah kepadanya, siapa yang sungguh-sungguh terlibat
—dan menyatukan itu semua secara bersama-sama untuk memahami
bagaimana caranya mencegah krisis di Irak, memperbaiki masalah di
Afghanistan dan Irak secara bersama-sama.

MR. COATSWORTH: Sejumlah pertanyaan sudah ditanyakan mengenai


program nuklir anda. Mengapa pemerintah anda ingin memperoleh
uranium yang diperkaya, yang juga bisa digunakan untuk senjata nuklir?
Apakah anda akan berhenti melakukan hal ini?

PRESIDEN AHMADINEJAD: Program nuklir kami, terutama sekali,


beroperasi dalam kerangka hukum, dan kedua, di bawah pemeriksaan-
pemeriksaan IAEA, dan yang ketiga, sepenuhnya bersifat damai. Teknologi
yang kita miliki adalah untuk pengayaan di bawah level 5 persen, dan
setiap level di bawah 5 persen semata-mata adalah untuk menyediakan
bahan bakar kepada pembangkit tenaga listrik. Laporan-laporan IAEA
berulangkali secara tegas mengatakan bahwa tidak ada indikasi Iran
sudah menyimpang dari program nuklir damai. Kami semua sadar bahwa
isu nuklir Iran adalah isu politis; ini bukan isu hukum.

IAEA sudah membuktikan bahwa aktivitas kami adalah untuk tujuan-


tujuan damai. Tetapi ada dua atau tiga kekuatan yang berpikir bahwa
mereka mempunyai hak untuk memonopoli semua sains dan
pengetahuan. Dan mereka menginginkan bangsa Iranian untuk meminta
kepada pihak lain dalam mendapatkan bahan bakar, mendapatkan sains,
dan mendapatkan pengetahuan. Lalu mereka tentu saja akan menahan
diri dari memberikan semua itu kepada kami. Jadi kami sungguh jelas
mengenai apa yang kami butuhkan. Jika anda sudah berhasil menciptakan
generasi kelima bom atom dan malahan sedang mengujinya, maka
mengapakah anda mempersoalkan tujuan-tujuan damai dari orang-orang
yang menghendaki energi nuklir? (Tepuk tangan.)

Kami tidak percaya akan senjata nuklir. Ia menentang seluruh prinsip


umat manusia. Izinkan saya mengatakan kepada anda sebuah lelucon di
sini. Saya berpikir bahwa politikus-politikus yang memburu bom atom
atau sedang mengujinya, secara politis mereka terkebelakang, kuno.
(Tepuk tangan.)
MR. COATSWORTH: saya tahu waktu anda singkat dan anda perlu untuk
melanjutkan. Apakah Iran siap membuka diskusi-diskusi yang luas dengan
pemerintah Amerika Serikat? Apa yang Iran harapkan dari diskusi-diskusi
seperti itu? Bagaimana anda melihat, di masa datang, resolusi pokok dari
konflik antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah Iran?

PRESIDEN AHMADINEJAD: Dari awal, kami menyatakan siap untuk


bernegosiasi dengan semua negara. Sejak 28 tahun lalu, ketika revolusi
kami berhasil dan kami mapan—kami mengambil kebebasan dan
demokrasi yang dibatasi oleh suatu pemerintahan diktator yang pro-Barat,
kami mengumumkan kesiapan kami. Selain dua negara, kami siap
mempunyai hubungan bersahabat dengan semua negara di dunia. Salah
satu dari dua negara itu adalah rezim apartheid Afrika Selatan, yang
sudah lenyap, dan yang kedua adalah rezim Zionis. Untuk semua orang
selain itu di seluruh dunia ini, kami menyatakan bahwa kami ingin
mempunyai ikatan persahabatan.
Bangsa Iran adalah bangsa yang berbudaya. Ia merupakan karakter yang
beradab. Ia menginginkan pembicaraan dan negosiasi baru. Kami percaya
bahwa dalam negosiasi dan pembicaraan, segalanya dapat dipecahkan
dengan sangat mudah. Kami tidak membutuhkan ancaman; kita tidak
perlu mengarahkan bom atau meriam; kita tidak perlu memasuki konflik
jika kita bicara. Kita mempunyai logika yang jelas tentang itu.

Kami mempertanyakan cara dunia ditata pada hari ini. Kami percaya
bahwa penataan seperti sekarang tidak akan mengarah kepada
perdamaian dan keamanan yang sehat bagi dunia, itulah cara yang
dijalankan pada hari ini. Kami mempunyai solusi-solusi berdasarkan atas
nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan-hubungan antar negara. Dengan
pemerintah AS, juga, kami akan bernegosiasi. Kami tidak mempunyai
masalah tentang itu, tentu saja di bawah keadaan yang adil dan dengan
rasa salaing menghormati.

Anda lihat bahwa dalam rangka membantu keamanan Irak, kami telah
melakukan tiga putaran pembicaraan dengan Amerika Serikat. Dan tahun
lalu, sebelum datang ke New York, saya menyatakan siap, di Perserikatan
Bangsa-Bangsa, untuk terlibat dalam sebuah debat dengan Mr. Bush,
presiden Amerika Serikat, mengenai isu-isu internasional yang penting.
Itu semua menunjukkan kita ingin berbicara, melakukan debat di hadapan
publik dunia, di hadapan semua pendengar, sehingga kebenaran
terungkapkan, sehingga kesalahpahaman dan mispersepsi dihilangkan,
sehingga kita dapat menemukan alur yang jelas bagi hubungan-hubungan
yang bersahabat. Saya berpikir jika pemerintah AS mengenyampingkan
sebagian perilaku lamanya, maka ia dapat menjadi seorang teman yang
baik bagi Iran, bagi bangsa Iran.

Selama 28 tahun, mereka secara konsisten mengancam kami, menghina


kami, mencegah kemajuan ilmiah kami, setiap harinya di bawah satu dalih
atau lainnya. Anda semua tahu Saddam, sang diktator itu, didukung
pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa ketika
menyerang Iran. Dan ia melancarkan perang 8 tahun, suatu peperangan
yang jahat. Lebih daripada 200,000 orang Iran tewas dan lebih daripada
600,000 lainnya luka-luka karena perang itu. Ia (Saddam) menggunakan
senjata-senjata kimia; ribuan rakyat Iran adalah korban-korban senjata-
senjata kimia yang ia gunakan terhadap kami. Hari ini, Mr. Nobal Vinh
(ph), yang adalah seorang wartawan, wartawan resmi, wartawan
internasional, yang dulu meliput laporan PBB selama bertahun-tahun,
adalah salah satu korban senjata-senjata kimia yang digunakan Irak
terhadap kami.

Dan sejak itu, kami telah terus berada dalam propaganda yang berbeda-
beda, seperti embargo-embargo, sanksi-sanksi ekonomi, dan sanksi-
sanksi politik. Mengapa? Karena kami menyingkirkan seorang diktator?
Karena kami menginginkan kebebasan dan demokrasi yang kami
dapatkan untuk diri kami sendiri? Tetapi kami tidak bisa selalu berbicara.
Kami berpikir bahwa jika pemerintah AS mengakui hak-hak rakyat Iran,
menghormati semua negara, dan mengulurkan tangan persahabatan
dengan semua orang Iran, mereka juga akan melihat bahwa Iran akan
menjadi salah satu sahabat yang baik.

Apakah Anda izinkan saya untuk berterima kasih kepada para pendengar
sebentar? Baiklah, ada banyak hal yang saya ingin sampaikan, tetapi saya
tidak ingin menyita waktu kalian lebih lama lagi. Saya ditanya, akankah
saya mengizinkan fakultas dan mahasiswa Columbia di sini datang ke
Iran? Dari panggung ini, saya mengundang para anggota fakultas dan
mahasiswa Columbia di sini untuk berkunjung ke Iran, untuk berbicara
dengan para mahasiswa kami. Kalian secara resmi telah diundang. (Tepuk
tangan).

Kalian dinantikan untuk berkunjung ke universitas manapun yang kalian


inginkan di Iran. Kami akan menyediakan bagi kalian daftar universitas.
Ada lebih daripada 400 universitas di negeri kami, dan anda dapat
memilih mana saja yang anda ingin kunjungi. Kami akan memberi kalian
podium yang sesungguhnya. Kami akan menghormati kalian 100 persen.
Kami akan meminta para mahasiswa kami untuk duduk dan
mendengarkan kalian, berbicara dengan kalian, mendengar apa yang
kalian harus katakan.

Sekarang ini, di universitas-universitas kami, sehari-harinya, ada ratusan


pertemuan seperti ini. Mereka mendengar, mereka berbicara, mereka
bertanya, dan mereka menyambutnya. Pada akhirnya, saya ingin
berterima kasih kepada Columbia University. Saya mendengar bahwa
banyak politikus di Amerika Serikat yang dididik di Columbia University,
dan banyak orang di sini yang percaya akan kebebasan berbicara, dalam
percakapan-percakapan yang jelas dan terus terang; saya juga berterima
kasih kepada para manajer di sini, di Amerika Serikat—di Columbia
University, orang-orang yang mengatur pertemuan ini dengan sangat baik
hari ini. Saya ingin menyampaikan terima kasih yang dalam kepada para
anggota fakultas dan para mahasiswa di sini. Saya memohon kepada
Tuhan Yang Mahakuasa untuk menolong kita semua untuk bergandengan
tangan dalam membangun perdamaian dan masa depan yang diisi dengan
persahabatan, keadilan, dan persaudaraan. Semoga keberuntungan bagi
segenap diri anda sekalian. (Tepuk tangan.)

MR. BOLLINGER: Saya mohon maaf jika jadwal Presiden Ahmadinejad


membuatnya harus meninggalkan acara ini sebelum ia sempat menjawab
banyak pertanyaan yang kita tanyakan atau serahkan. (tertawa, tepuk
tangan.)

Tetapi menurut saya, kita semua bisa senang karena penampilannya di


sini menunjukkan komitmen Columbia terhadap kebebasan ekspresi dan
debat. Saya ingin berterima kasih kepada semua karena telah ikut ambil
bagian. (Tepuk tangan.)

Vous aimerez peut-être aussi