Vous êtes sur la page 1sur 4

SEJARAH STASIUN TRANSIT Stasiun kereta api pertama kali dibangun dalam bentuk bangunan di Inggris pada tahun

1830, bangunan itu dinamakan Stasiun Kereta Liverpool dan Manchester, namun pada saat ini, stasiun kereta api Liverpool yang terletak di Crown Street sudah tidak ada lagi. Pada abad ke-19 kereta api digunakan sebagai alat transportasi utama dalam pemindahan bahan mentah dan juga barang produksi pabrik antar pelabuhan, pabrik, dan juga kota. Untuk mendapatkan dukungan politik (yang diperlukan untuk izin pembangunan rel kereta dan depot baru), stasiun-stasiunmenawarkan layanan transportasi untuk penduduk, dan karena itulah mulai banyak dibangun stasiun kereta api di kota-kota besar di seluruh dunia. Pembangunan rel kereta api berkembang sangat pesat di Eropa dan Amerika Utara. Stasiun Baltimore dan Ohio Main Line yang dibangun antara tahun 1928 dan tahun 1835 menjadi rute kereta api pertama di Amerika Serikat, dengan menghubungkan Baltimore dan kota Ellicott, Maryland. Sementara itu, Stasiun kereta untuk penumpang pertama kali dibangun di Mount Clare, Maryland pada tahun 1830. Pertambahan jumlah rel kereta api yang pesat tidak hanya menunjukkan bahwa pembangunan rel kereta api di kota-kota maju di timur Amerika Serikat, namun juga dapat dikatakan bahwa pertambahan ini adalah sebuah instrumen yang membantu dalam perkembangan kota-kota di bagian barat Amerika Serikat. Diperkirakan akan dibangun lebih dari 40.000 stasiun untuk penumpang di Amerika Serikat dalam jangka waktu 120 tahun ke depan. Di Eropa sendiri, rel kereta mengalami pertambahan, dan banyak stasiun yang dibangun di batas luar kota-kota dengan nilai Historis, rel kereta memberikan kontribusi yang cukup besar dalam hal sosio-ekonomi yang menciptakan perubahan di kota-kota kecil dan juga kota-kota besar. Di Amerika Serikat, volume penumpang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 1940-an akibat perjalanan yang dilakukan oleh para perwira perang dunia. Seusai perang dunia, mobil dan pesawat terbang menjadi moda transportasi yang lebih banyak digunakan karena memiliki fleksibilitas dan juga kecepatan yang lebih besar dari kereta api. Arsitektur Stasiun Kereta Stasiun kereta pada kota-kota besar biasanya terletak pada bagian pinggiran area downtown business centre. Masuknya kereta ke dalam kota dibatasi karena polusi yang dihasilkan dari pembakaran batu bara berbahaya bagi kesehatan penduduk. Alasan lain pemilihan lokasi untuk stasiun kereta adalah mencegah terbentuknya daerah-daerah slum di dalam kota. Gaya bangunan stasiun kereta pada masa itu umumnya merupakan sebuah bangunan struktur bentang lebar dengan konstruksi baja. Pada atapnya terdapat bukaan agar asap kereta dapat keluar dari bangunan, dan juga penggunaan panel kaca agar cahaya dapat masuk ke dalam

ruangan. Dengan bertambahnya jumlah penggunaan kereta api sebagai moda transportasi, fasilitas penunjang pun mulai diperbaiki. Stasiun kereta tidak lagi hanya berbentuk sebuah peron, tapi juga dilengkapi dengan ruang tunggu, ruang bagasi, penanganan untuk paket dan surat, tempat makan, dan juga tempat penjualan tiket. Pada awal tahun 1900an, stasiun kereta melayani jumlah penumpang lebih banyak dari ratarata jumlah penumpang di bandara pada zaman ini. Banyaknya tantangan dalam pemenuhan aspek fungsional suatu stasiun menyebabkan terciptanya public space yang besar dan inovatif, contohnya Grand Central Terminal, Pennsylvania Station di New York, dan Union Station di Kansas City, Missouri. Kansas City Station didesain untuk dapat menangani 350 kereta api dalam sehari, dan pada puncaknya di tahun 1917, sekitar 218 kereta singgah di stasiun ini setiap harinya. Struktur sebesar ini hampir tidak pernah dibuat lagi, dan terakhir dibuat pada zaman gothic cathedral atau public bath dan arena pada zaman romawi. Pada zaman ini, para arsitek terkemuka dipekerjakan untuk mendesain bangunan bergaya Beaux Art dan Classic Revival, sehingga stasiun-stasiun di Amerika Serikat memiliki gaya demikian. Perubahan sosial terjadi dan tercermin dalam gaya arsitektur yang dibangun pada masa itu. Selain menciptakan suatu stasiun kereta yang menarik secara visual, prinsip dasar dalam mendesain sebuah stasiun juga dijaga dengan ketat. Standar dalam bidang servis di seluruh stasiun dibuat seragam sehingga penumpang mendapatkan pengalaman yang baik ketika bepergian menggunakan kereta api. Evolusi Rel Kereta Api Sistem transit sekarang ini berevolusi dari rel kereta api dan kini dapat mengakomodasi penumpang dalam jumlah besar yang memilih untuk menggunakan kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. Banyak orang memilih transit karena harganya yang terjangkau dan rutenya yang cukup fleksibel. Berikut ini akan membahas seputar evolusi rel kereta menjadi moda transportasi lain. Moda Transportasi Rel Lainnya Pada saat yang bersamaan dengan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan kota dengan kota, moda transportasi rel lainnya mulai dikembangkan, contohnya trem, interurban, commuter rail, dan subway. Trem Trem berkembang sejak pertengahan abad ke-19, dan awalnya bermula dari sebuah kereta kayu yang ditarik oleh kuda yang dipasangkan pada sebuah rel, kemudian berkembang lagi dengan penggunaan kabel, hingga akhirnya menjadi trem listrik. Karena ukurannya yang kecil dan fleksibel, maka moda transportasi ini diminati. Selain itu, harganya cukup terjangkau, dan juga cepat.

Trem digunakan sebagai alat transportasi yang menghubungkan pusat kota dengan terminal. Moda transportasi ini sangat populer, namun pada tahun 1950 masyarakat berpindah minat dan lebih memilih menggunakan mobil. Electric interurban Railways Interurban merupakan moda transportasi yang cukup populer. Moda transportasi ini menghubungkan kota-kota kecil dan kota-kota besar. Interurban dikembangkan di daerah midwest dan menjadi populer tahun pada 1900-1930. Moda transportasi ini kehilangan banyak pengguna akibat persaingan dengan moda transportasi lainnya seperti kereta uap, mobil, dan juga bus. Commuter Rail Commuter rail merupakan sebuah extension dari intercity railroad. Biasanya menggunakan rel yang sama dengan kereta pada umumnya, tapi commuter line beroperasi di area metropolitan dan suburban. Karena harganya yang murah dan adanya sistem langganan bulanan, maka commuter rail sering kali disebut regional rail atau suburban rail. Sebagian besar kota besar di dunia memiliki sejenis commuter rail walaupun namanya berbeda Di Amerika serikat commuter rail sengaja memasang tarif dengan harga tidak terjangkau, sehingga banyak orang memilih menggunakan interurban. Banyaknya jumlah mobil di jalan menyebabkan terjadi kemacetan, sehingga banyak orang memilih menggunakan kereta. Karakteristik stasiun kereta commuter tidak berbeda jauh dengan stasiun kereta uap. Fasilitasfasilitas yang ada antara lain adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Subway Pada mayoritas kota besar sekarang ini, kebanyakan komuter menggunakan kereta sebagai moda transportasi sehari-hari. Subway menjadi salah satu moda transportasi yang melayani daerah-daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Dengan frekuensi kereta yang tinggi, subway dapat memenuhi kebutuhan penduduk. Contoh sistem subway : 1. London Underground 2. Paris Metro 3. New York City Subway Canopy untuk perlindungan terhadap cuaca Electronic Billboard informasi seputar kedatang, kepergian, dan lain-lain. Tempat parkir untuk mobil Feeder bus Penitipan sepeda

Moda Transportasi Lainya Saat ini, industri transportasi menyediakan berbagai rute perjalanan, naik itu untuk perjalanan jarak jauh maupun jarak dekat. Berikut contoh-contoh moda transportasi lainnya. 1. 2. 3. 4. Automated People Mover High Speed Rail Maglev Light-rail Transit

Vous aimerez peut-être aussi