Vous êtes sur la page 1sur 2

Pertolongan pertama korban henti napas dan jantung Satu penolong Versi guE 2013 Apabila menemukan korban

tak sadarkan diri, segera hampiri dan cek kesadaran dengan memanggil pasien sambil menepuk-nepuk punggung/bahu korban. Pak-pak ! atau buk-buk ! sambil menepuk nepuk bahu korban, jika tidak ada respon, coba untuk cubit pasien dan juga perhatikan pergerakan dadanya untuk menilai ada atau tidak nafas Jika ternyata masi tidak ada respon maka segera lakukan lakukan 3A (aman diri, lingkungan dan pasien), hal ini berarti jika memungkin kan atau tersedia maka untuk melindungi diri penolong memakai alat pelingdung diri (alat pelindung diri: sarung tangan, kaca mata pelindung, baju pelindung, masker, dsb) , kemudian perhatikan lingkungan apabila lingkungan berbahaya segera pindahkan pasien dan atur posisi pasien. Posisi yang baik (posisi anatomis) adalah telentang dan diletakkan di atas permukaan yang keras, datar. Segera cek nadi karotis pasien yang terletak satu jari di samping tengah leher baik kiri maupun kanan. Periksa hanya dalam waktu kurang dari 10 detik. Segera lakukan kompresi dada sebanyak 30x apabila tidak ditemukan nadi karotis dengan kedalaman untuk dewasa 5 cm, anak-anak juga 5 cm, sedang kan bayi hanya 1.5 inch. Kecepatannya adalah 100x/menit. Kompresi dilakukan dengan menaruh tumit telapak tangan menumpuk di tengah-tengah sternum dengan jari-jari jangan sampai menyentuh dada kemudian kita bawa badan kita tegak lurus dimana sumber kekuatan berasal dari bahu bukan lengan. Selesai pemeriksaan sirkulasi beralih ke airway, kita buka jalan nafas dengan head tilt chin lift, jika mulut tidak terbuka maka kita bantu buka dengan cross finger yaitu ibu jari pada bibir atas dan jari telunjuk pada gigi bawah dan , apabila tampak ada sesuatu dalam mulut yang menghambat jalan nafas, maka segera bersihkan dengan teknik finger sweep. Dimana menggunakan jari tengah dan telunjuk dibalut dengan kain, dari arah samping kerok dan lakukan gerakan memutar. Kemudian cek breathing, karena dari awal telah diketahui tidak ada pergerakan dada sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada nafas maka segera berikan bantuan napas sebanyak 2 kali dalam waktu 10-13 detik, namun bisa juga melakukan teknik LDR (lihat, dengar, rasakan). Dalam waktu yang bersamaan, dekatkan telinga ke hidung pasien untuk merasakan dan mendengar adanya hembusan nafas dari hidung atau tidak, sekaligus melihat pergerakan dada korban. Kemudian evaluasi apakah nadi karotis udah ada untuk menentukan perlu atau tidaknya dilakukan kompresi sekali lagi. Hal tersebut dilakukan tidak melebihi 10 detik.

Apabila nadi masih tidak ada dan juga kemungkinan besar nafas tidak ada, lakukang siklus RJP (resusitasi jantung paru) sebanyak 5x dengan perbandingan 30:2 (30 kompresi dada dan 2x bantuan napas). Lalu evaluasi, 1. Apabla nadi dan napas masi tidak ada, ulangi siklus 2. Apabila nadi telah muncul namun, nafas tidak ada, berikan bantuan napas sebanyak 2x dalam waktu 10-13 detik 3. Apabila hanya napas yang muncul, lakukan hanya tindakan kompresi 30x dengan kecepatan 100x/menit untuk memunculkan nadi karotis 4. Apabila nadi dan napas telah muncul, berikan korban posisi mantap sambil menunggu datangnya bantuan

Vous aimerez peut-être aussi