Vous êtes sur la page 1sur 11

MODUL 2 Metodologi Penelitian(3 SKS)

Oleh: Rahmawati,SE,MM

LATAR BELAKANG RISET DAN PERUMUSAN (IDENTIFIKASI) MASALAH

A. MEMBUAT JUDUL PENELITIAN Judul penelitian meskipun tercantum di bagian paling depan dari setiap laporan penelitian, tetapi tidak berarti penelitian dilakukan berangkat dari judul. Suatu penelitian itu dilakukan berangkat dari permasalahan, bukan dari judul. Justru judul penelitian dibuat bertitik tolak dari masalah. Urutan pola pikir membuat judul adalah sebagai berikut :

Judul Penelitian

Latar belakang masalah

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

B. DARI MANA MASALAH DIPEROLEH Memilih masalah penelitian merupakan langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Untuk memilih masalah apa yang layak untuk diteliti adalah merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Untuk dapat menemukan masalah, maka seorang peneliti harus pandai mengamati fenomena yang menjadi bidang kajiannya. Kebutuhan untuk meneliti muncul ketika ditemukan fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh teori yang ada, atau penelitian dilakukan untuk memferifikasi teori yang sudah ada. Secara singkat, masalah timbul jika apa yang dilihat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diperoleh dari kajian pustaka. Pada umumnya jurnaljurnal riset ilmiah mengungkapkan keterbatasan penelitiannya dan menyarankan perlunya penyempurnaan pada penelitian berikutnya. Dari hasil studi pustaka ini peneliti dapat memperoleh ide untuk memilih masalah penelitian yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk dapat memilih masalah apa yang layak untuk diteliti, maka peneliti harus melihat signifikansi masalah penelitian ditinjau dari:

a. Hasil yang diharapkan. Apakah penelitian nanti dapat (1) memajukan state of
the art disiplin ilmu yang bersangkutan, dan atau (2) memecahkan masalah praktis tertentu yang berkaitan dengan penerapan ilmu. b. Bidang studi / ilmu strata 2 (S3) dan strata 3 (S3) d. Daerah penelitian C. MEMILIH MASALAH PENELITIAN Masalah Penelitian yang Baik adalah: c. Tingkatan studi. Jenjang pendidikan strata 1 lebih sederhana dibanding jenjang

1. Feasible: Masalah yang dapat dicarikan jawabannya lewat sumber yang jelas. 2. Jelas: Semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut. 3. Signifikan: Masalah tersebut memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan
pemecahan masalah secara ilmiah.

4. Etis: Tidak berkenaan dengan masalah moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

Rumusan masalah yang baik adalah yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya. Semakin spesifik perumusan masalah penelitian, akan semakin mudah untuk dilakukan pengujian secara empiris. Tahap penemuan masalah adalah tahap yang penting, sehingga perlu pendekatan sistematis untuk merumuskan penelitian yang baik.

Pentingnya Masalah

Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap : Penemuan
Masalah dan Pemecahan Masalah. Penemuan Masalah, meliputi : - identifikasi bidang masalah - penentuan / pemilihan pokok masalah (topik) - perumusan (formulasi) masalah

Penemuan Masalah Paling sulit Krusial

Strategi pemecahan penelitian

Dirumuskan terlalu umum

Pokok permasalahan tidak jelas menyulitkan tahap pemecahan masalah

Tahap pemecahan Masalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

Bentuk-bentuk Masalah Penelitian Dapat dikembangkan dalam penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu : permasalahan deskriptif, permasalahan komparatif dan permasalahan asosiatif.

Tipe Masalah Penelitian Tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi minat dan perhatian peneliti. Pada dasarnya, masalah penelitian merupakan suatu keadaan yang memerlukan solusi. Ada empat (4) kemungkinan tipe masalah dalam penelitian bisnis : 1. Masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan solusi, 2. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan, 3. Persoalan-persoalan teoretis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan (atau memprediksi) fenomena, 4. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris. Kriteria Masalah Ada sejumlah kriteria yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penemuan masalah penelitian : 1. merupakan bidang masalah dan topik yang menarik, 2. mempunyai signifikasi secara teoretis atau praktis, 3. dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data, 4. sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

Penjelasan : 1. Bidang masalah dan topik yang menarik Contoh bidang masalah dan topik penelitian : Bidang Masalah Pemasaran dan Penjualan Topik Konsep produk baru Promosi penjualan Perilaku konsumen Keuangan Penilaian saham dan obligasi Analisis rasio keuangan Merger dan akuisisi Perilaku Organisasi Motivasi kerja Gaya kepemimpinan Akuntansi keuangan Standar akuntansi keuangan Kebijakan dan metode akuntansi Akuntansi Manajemen Pengukuran prestasi manajer Analisis biaya-volume-laba Sistem Informasi Penerapan sistem informasi Aplikasi perangkat lunak komputer 2. Signifikasi secara teoretis atau praktis Pertimbangan yang digunakan untuk menenttukan signifikansi masalah penelitian berkaitan dengan tiga (3) hal : 1. Adanya dukungan konsep-konsep teoretis dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai topik sejenis. 2. Tersedianya dan dapat diperolehnya data yang relevan dengan topik penelitian. 3. Kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan teori atau pemecahan praktis. masalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

3. Dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data Agar dapat diuji, peneliti perlu mengisolasi masalah umum menjadi masalah spesifik yang mengidentifikasi secara jelas variabel-variabel yang diteliti dan unit analisis. Unit analisis adalah jenis satuan data yang dianalisis, antara lain dapat berupa : individu, kelompok, bagian dari atau keseluruhan organisasi, industri dan negara. 4. Sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia Spesifikasi masalah yang diteliti, disamping berdasarkan pertimbangan agar masalahnya dapat diuji, juga karena pertimbangan waktu dan biaya. Sumber dana penelitian dasar biasanya berasal dari peneliti. Meskipun dari segi waktu lebih fleksibel dibandingkan dengan penelitian terapan, peneliti perlu mempertimbangkan biaya yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

D. MASALAH DAN JUDUL PENELITIAN Disamping masalah yang dipilih harus menarik, seorang peneliti juga harus memekirkan faktor faktor lain yang dapat menghambat penelitian. Secara singkat ada 4 faktor yang harus dipenuhi bagi terpilihnya masalah yang akan dijadikan judul penelitian, yaitu (1) harus sesuai dengan minat peneliti; (2) harus dapat dilaksanakan; (3) harus tersedia faktor-faktor pendukung; dan (4) harus bermanfaat. 1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti Meneliti bukan merupakan pekerjaan mudah, oleh karena itu minat peneliti sangat memegang peran yang penting. Apabila masalah yang diteliti tidak sesuai dengan minat, maka peneliti tidak bersemangat melakukan penelitiannya dan akan berdampak pada hasil penelitian yang tidak baik ( tidak berkualitas) atau bahkan berhenti ditengah jalan. Jika peneliti mempunyai minat, maka ia akan tekun dan tidak mudah patah semangat jika menemui kesulitan. 2. Penelitian dapat dilaksanakan Ada empat hal sebagai pertimbangan dapat dilaksanakan atau tidaknya penelitian, dari sisi peneliti yaitu: a. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah penelitian yang telah dipilihnya. Artinya menguasai teori yang melatarbelakangi masalah dan menguasai metode untuk memecahkannya. ditinjau

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

b. Peneliti mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak melakukannya asal selesai. c. Peneliti mempunyai kemampuan untuk melaksanakan, dalam arti cukup kuat fisiknya untuk merencanakan, menyusun alat pengumpul data dan menyusun laporannya. d. Peneliti mempunyai dana secukupnya untuk membiayai transportasi, alat tulis, pengumpulan dan pengolahan data, serta biaya lainnya. 3. Tersedia faktor pendukung. Faktor pendukung yang berasal dari luar peneliti adalah: (1) tersedianya data sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab; dan (2) ada izin dari yang berwenang. Banyak masalah yang menarik untuk diteliti, tapi tidak dapat dilakukan penelitian karena data tidak tersedia, atau pihak yang berwenang tidak mengizinkan untuk mengakses data tersebut. 4. Hasil penelitian bermanfaat. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti sudah harus bisa memperkirakan manfaat apa yang dapat disumbangkan dari hasil penelitiannya. Hal ini penting, karena kegiatan penelitian membutuhkan tenaga, pikiran dan biaya yang tidak sedikit, sehingga kalau tidak dapat memberikan manfaat berarti penelitian tersebut sia-sia. E. JENIS MASALAH Masalah yang diteliti akan tergantung dengan fenomena yang akan diamati. tujuan untuk mengetahui status dan

Berdasarkan fenomena yang diamati maka jenis masalah dapat digolongkan menjadi 4 yaitu:

a. Masalah penelitian yang berkaitan dengan


penelitian deskriptif, penelitian historis.

mendeskripsikan fenomena. Sesuai dengan masalah ini maka penelitiannya termasuk

b. Masalah yang berkaitan dengan tujuan untuk membandingkan dua fenomena atau
lebih (masalah komparatif). Dalam penelitia ini peneliti berusaha mencari perbedaan atau persamaan dari fenomena yang diamati, kemudian mengungkapkan kesimpulan (makna) yang dapat ditarik dari perbedaan atau persamaan tersebut.

c. Masalah yang berkaitan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sejajar antara 2
fenomena atau lebih. Masalah hubungan sejajar antara dua fenomena sering disebut sebagai masalah korelasional. Dalam hal ini hubungan yang bersifat sejajar berarti tidak merupakan hubungan sebab akibat.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

d. Masalah yang berkaitan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
(kausalitas). Dalam ini terdapat fenomena yang menjadi sebab dan disisi lain terdapat fenomena yang memperoleh akibat. Berdasarkan jenis masalah yang ingin diteliti, maka seorang peneliti dapat merumuskun judul penelitian yang tepat. Misal, jika masalah yang akan diteliti adalah korelasional, maka judul penelitian adalah Hubungan antara nilai TOEFL dan nilai Bahasa Indonesia : studi pada mahasiswa di Jakarta. Untuk dapat merumuskan judul dengan baik dan lengkap, maka perumusan judul harus mencakup: a. Sifat dan jenis penelitian b. Obyek yang diteliti, atau fenomena yang diamati c. Subyek penelitian d. Lokasi atau daerah penelitian e. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa Apabila judul penelitian ditulis dengan singkat, maka perlu atau pada waktu menyusun desain penelitian Judul yang dirumuskan, juga harus mencermin dengan jelas tentang: a. jenis masalah penelitiannya, apakah kausal, korelasional atau deskriptif b. Memberikan indikasi variabel apa yang diteliti c. Merupakan kependekan dari pokok masalah. Misal Judul Penelitian sebagai berikut: Pengaruh Laba Perusahaan terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta) Dari Judul ini dapat diketahui: 1. Jenis masalah (penelitian), yaitu penelitian kausal (hubungan sebab akibat) 2. Objek penelitian, yaitu laba perusahaan dan harga saham 3. Subjek penelitian, yaitu perusahaan publik 4. Lokasi penelitian, yaitu Bursa Efek Jakarta ditambahkan dengan jelas penegasan judul dan batasan masalah. Penegasan ini dapat ditulis pada bagian pendahuluan,

5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa yang diamati. Dalam judul tersebut tidak
menyebutkan tahun kapan yang menjadi amatan peneliti. Oleh karena itu nanti harus ditegaskan dalam laporan penelitian, yaitu disajikan pada batasan masalah atau, pada rancangan (design ) penelitian.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

F. IDENTIFIKASI MASALAH Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat mengindentifikasi masalah dengan baik, peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang akan diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diungkapkan. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Dimana kedudukan masalah yang akan diteliti diantara permsalahan yang lain, masalah apa yang diduga berpengaruh positif dan negative terhadap masalah yang diteliti, masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel. G. BATASAN MASALAH Adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itulah diperlukan batasan, variable apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variable satu dengan yang lain. Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian. H. RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap akhir dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti.

Kriteria penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
yang jelas dan tidak ambiguitas.

Masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan dua variabel atau lebih.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan.

Kesalahan Umum dalam Penemuan Masalah 1. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas. 2. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian sesuai dengan data yang tersedia. 3. Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk terlalu umum dan ambiguitas sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian. 4. Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik sejenis, sehingga masalah penelitian tidak didukung oleh kerangka teoretis yang baik. 5. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.

I. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada kaitannya dengan permasalahan. Tujuan ini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian, dan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal, yaitu (1) kegunaan untuk mengembangkan ilmu (kegunaan teoritis), dan (2) kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

10

PENJELASAN BAB I SKRIPSI Dalam bab I untuk penelitian pada umumnya berisi tentang : 1. Judul penelitian 2. Latar belakang penelitian 3. Perumusan Masalah 4. Tujuan penelitian 5. Kegunaan penelitian Masing-masing tentang bagian-bagian yang ada dalam Bab I penulisan skripsi telah dibahas diatas, tinggal bagaimana saudara mempraktekkan dan menerapkannya untuk menyusun proposal sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian yang sesungguhnya. Kenyataan yang dihadapi mahasiswa sebagai peneliti pemula : mahasiswa relatif perlu waktu lama untuk dapat merumuskan masalah penelitian, pokok masalah yang diteliti sering tidak terfokus, sehingga konsep-konsep teoretis yang ditelaah dan metode yang digunakan dalam pengujian data tidak masalah penelitian. penguasaan mahasiswa terhadap literatur yang kurang memadai. relevan dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Rahmawati, SE, MM

METODOLOGI PENELITIAN

11

Vous aimerez peut-être aussi