Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Determinan Matriks
Assalamualaikum.
Ria Mahardika 109016100072 Program Studi Biologi
Determinan Matriks
Pengertian determinan matriks Notasi determinan matriks
Kasus matriks
Sifat-sifat determinan
Kesimpulan
Notasi determinan
det (A) A 11 12 1 21 22 2 1 2
Kasus matriks
Kasus 1 Matriks ordo 1x1 Kasus 2 Matriks ordo 2x2 Kasus 3 Matriks ordo 3x3 atau berordo >2
7/18/2011
1. -7 2. t-3
Latihan Soal
Matriks ordo 1x1 1. det S= (24) = ? 2. det S= (-C) = ?
maka det (A)= [+(11. 22)-(12.21)] Maka A taksingular jika dan hanya jika det (A)0
2. 20 5 = [+(20.4)-(5.10)] =30
10 4
7/18/2011
Metode Scharrus
det (A)=
-
- + ++
7/18/2011
Kofaktor Kofaktor suatu baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A dilambangkan dengan kij=(-1)i+j . Mij (=-1)i+j det (Mij) Penentuan tanda dari determinan matriks persegi berordo 3x3: + + Untuk mencari det (A) dengan metode ekspansi + kofaktor cukup mengambil + + satu ekspansi saja misal
ekspansi baris ke-1
7 5 1 5 1 7 , M12= , M13= . 7 2 2 3 7 3 Sehingga M11, M12, M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks R. maka M11=
Matriks berordo 3x3 Metode Scharrus dan metode minor kofaktor 3 misal Q = 1 7 2 7 2 4 5 3
7/18/2011
Sifat-sifat determinan
1. Jika suatu matriks ditransposekan, maka determinan tidak berubah. Contoh: 1 2 det (A)= = 4-6 = -2 3 4
det (A)= 1 2 3 = 4-6 = -2 4
2. Jika suatu baris atau kolom matriks A ditukar sehingga diperoleh matriks B, maka det (B)=det(A). Contoh: 2 5 4 det (A)= 3 1 2 = -16 5 4 6 5 4 6 det (B)= 3 1 2 = -(-16) = 16 2 5 4
3. Jika suatu baris atau kolom matriks A dikali dengan skalar k, sehingga diperoleh matriks B, maka det (B)=k (det (A)). Contoh: 2 5 4 det (A)= 3 1 2 = -16 5 4 6 4 10 8 det (B)= 3 1 2 = 2(-16) = -32 5 4 6
2 1 2 B= 2 A=
1 , A =3 1 1 2 maka B = 2 2 =2 2 1
1 2 1 = 2 A =6 1
4. Jika matriks B berasal matriks A dengan perkalian sebuah baris dengan konstanta tidak nol (k) lalu dijumlah pada baris lain maka det (B)= det (A). contoh: 1 3 A= = -12 OBD yang dilakukan 2 6 -2B1+B2 1 3 B= = -12 0 12
5. Jika terdapat baris atau kolom dari matriks A yang semuanya nol, maka det (A)=0 Contoh: 2 det (A)= 0 5 5 0 4 4 0 =0 6
7/18/2011
6. Jika terdapat baris atau kolom kelipatan dari baris atau kolom yang lain, maka det (B)=0. Contoh: 2 5 4 det (A)= 3 1 2 = -16 5 4 6 2 5 4 det (B)= 6 2 4 = 0 5 4 6
7. Jika matriks A adalah matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka det (A) adalah perkalian dari diagonal utamanya. Contoh: 2 5 4 det (A)= 0 1 2 = 12 0 0 6 2 0 0 det (A)= 3 1 0 = 12 5 4 6
8. Jika matriks A dan B berordo sama. Maka det (AB)= det(A).det(B). Contoh: 5 4 3 20 6 10 5 = 18.30 = 540 4
Kesimpulan
Determinan adalah suatu pemetaan yang menghasilkan besaran skalar dan sebagai acuan nilai apakah suatu matriks berupa matrik singular (=0) atau tak singular ( 0) Notasi matriks yaitu det (A), A, 11 12 1 21 22 2 1 2 Kasus matriks terbagi menjadi 3 yaitu matriks ordo 1x1, 2x2, dan >2 Determinan memiliki sifat-sifat yang dapat diterapkan dalam memudahkan persoalan determinan.
7/18/2011
DAFTAR PUSTAKA
Tentukan determinannya!
Latihan Soal
Matriks ordo 1x1 1. det S= (24) = ? 2. det S= (-C) = ? Matriks ordo 2x2 2 1 1. R= 6 3 2. 3. 6 =0 3 Tentukan determinan berikut dengan sifat determinan ke-4 Tentukan nilai x jika
Leon, Steven J. 2001. ALJABAR LINEAR DAN APLIKASINYA. Jakarta: Erlangga Lipson, marc et al. 2004. ALJABAR LINEAR Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Susila, I nyoman. Seri buku schaum teori dan soal-soal matriks (versi si/metrik). myblog4famouser.com
2 1 0 A= 1 2 1 0 1 2 Matriks berordo 3x3 Metode Scharrus dan metode minor kofaktor 3 2 misal Q = 1 7 7 2 4 5 3