Vous êtes sur la page 1sur 18

Akuntansi Sektor Publik

Fraud Di Sektor Publik

Oleh :
Ety Wahyuningrum M. Imam Satrio Prabowo Alan Afriyanto Dimas Estu Agung Rofiqo Aulia Masschuraini Nuradilla Putri Nurmala Linda Kusuma Wardani Gigih Aryandanu Ikhtiar Khasanah Siti Romlah Zukhruf Dwi Jatmiko C1C009135 C1C010007 C1C010009 C1C010015 C1C010017 C1C010028 C1C010030 C1C010042 C1C010054 C1C010062 C1C010063 C1C010074

Definisi Fraud
Definisi Fraud menurut : 1. Blacks Law Dictionary Fraud 2. The Institute of Internal Auditor 3. Websters New World Dictionary

Apapun itu definisinya, fraud tetaplah fraud, dimanapun itu dilakukan, baik dilingkungan swasta maupun di sektor publik. Motifnya sama, yaitu samasama memperkacaya diri sendiri/golongan dan modus operandinya sama, yaitu dengan melakukan cara-cara yang illegal.

Tipologi Fraud
Disusun oleh AFCE (Association of Certified Fraud Examiners ) dengan tiga cabang utama : 1. Corruption 2. Asset Missapropriation 3. Fraudulent Statement Menurut Delf, ada satu tambahan fraud lagi, yaitu cybercrime

Motivasi Fraud
Pada umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi secara bersama : 1. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud 2. Peluang melakukan fraud 3. Sikap rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud

Faktor Pemicu Fraud


Ada 4 faktor pemicu yang disebut GONE : Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan), Need (kebutuhan), Exposure (pengungkapan)

Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan (disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum).

Gejala Fraud
Pada manajemen : - Ketidakcocokan diantara manajemen puncak - Moral dan motivasi karyawan rendah - Tingkat komplain yang tinggi terhadap perusahaan dari pihak konsumen, pemasok atau badan otoritas, dan lain-lain Pada pegawai/karyawan : - Pengeluaran tanpa dokumen pendukung - Faktur ganda - Penggantian mutu barang, dan lain lain

Perubahan Perilaku Pelaku Fraud


- Gaya hidup diatas rata-rata - Easy going, pakaian mahal, mobil mewah - Mengalami trauma emosional di rumah atau di tempat kerja - Penjudi berat - Pemabuk berat - Bekerja melampaui jam kerja, sering bekerja sendiri - Dan lain sebagainya

Fraud dalam Pengelolaan Keuangan Negara


1. 2. 3. 4. 5. Bantuan Likuiditas BI dan Century Gate Pengadaan Barang dan Jasa Penyediaan Barang dan Jasa Publik Peran Multinational Corporation (MNC) Fraud pada Penerimaan Negara

Pencegahan dan Deteksi Fraud


Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait: yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal, atau auditor forensik) dan manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab msaing-masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud Deterrence Cycle

Fraud Deterrence Cycle

Fraud Deterrence Cycle


1. 2. 3. 4. Corporate Governance Transaction Level Control Process Retrospective Examination Investigation and Remediation

Pencegahan Fraud
Mengapa Fraud perlu dicegah? Tiga upaya pencegahan Fraud : 1. membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness 2. Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition 3. membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment, internal auditor dan eksternal auditor

Peran Auditor

Peran Internal Auditor?

Peran Eksternal Auditor?

Kebijakan Anti Fraud

Contoh Kebijakan Anti Fraud di Telkom Group

Contoh Kebijakan Anti Fraud di Astra Group

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi