Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Jenis bronkiektasis
Bronkiektasis kongenital
Jarang terjadi, biasanya sbg akibat dari defisiensi sistim imunitas paru: immotile cilia
Sering merupakan penyakit peserta dari mukovisidosis (cystic fibrosis) Merupakan salah satu komponen dari sindroma
Akibat proses radang paru yang parah pada masa kanak-kanak yang tidak sembuh sempurna :
akut : pneumoni/bronkopneumoni (karena komplikasi morbili atau pertussis) skrg sdh jarang (vaksinasi MMR/DPT!) kronis : tuberkulosis!
Patologi Anatomi
Lumen Bronkus dilatasi (melebar) secara patologis, ireversibel Terjadi obliterasi dari percabangan bronkus di sebelah distal dari ujung yang sakit :
Tidak dapat ditemukan kelanjutan percabangannya. Bronkus seolah-olah terputus tepat sesudah atau tak jauh dari pelebarannya. Ujungnya akan tertutup jaringan radang menahun dengan hipersekresi yang mukopurulen sampai dengan purulen betul
Tipe bronkiektasis
Berdasarkan bentuk pelebarannya, bronkiektasis dapat dibedakan menjadi: Tipe silinder Tipe kantong (saccular) Tipe varikosa
Patogenesis (1)
Kelainan dapat terjadi hanya pada satu bronkus saja, tetapi lebih sering kelainan terdapat pada lebih dari satu bronkus. Volume paru yang msh berfungsi berkurang sesuai dg banyaknya percabangan bronkus yang hilang (gangguan restriksi paru VC <80%)
Patogenesis (2)
Karena ada sarang infeksi kronis dapat: menjadi sumber infeksi fokal -> mikro-
abses di otak, ginjal, dll menjadi radang akut (br)pnemoni terjadi perdarahan
Timbul super-infeksi dengan kuman lain, mis. kuman anaerob! caries dentis!
Dahak berbau nanah atau berbau busuk Penderita sering mengeluh sesak (tanpa suara ngiik/wheeze) kalau bekerja sdkt saja
Hemoptoe (dari sedikit sampai banyak) pada separuh penderita Suhu badan agak hangat-hangat sedikit (tanda infeksi kronis). Suhu badan akan meninggi kalau sedang eksaserbasi akut
Keadaan Umum:
jari tabuh (clubbing fingers) kuku kue ku (k4)=kuku gelas arloji (hour glass nails) menunjukkan adanya hipoksemia kronis
ronki basah sedang sampai kasar para-hiler dan/atau parakardial (tergantung letak bronkus yg terserang)
Foto paru :
Gambaran cincin-cincin kecil di daerah para-hiler/para-kardial di atas dasar yang agak suram (infiltrat) cincin ini adalah bayangan dinding bronkus yg menebal dan mengalami dilatasi Bila gambaran cincin terlalu banyak akan terbentuk gambaran sarang tawon (honeycomb appearance) di darah parakardial ki atau ka atau ke-dua2nya
CT scan juga dapat menunjukkan kelainan2 dasar ini. (karena tanpa bahaya komplikasi dan lebih mudah bronkografi sudah ditinggalkan!)
Kultur darah: bakteriemi (ttp sering -, bila + kmgk metastasis pernanahan, terutama di otak?) Analisis gas darah : hipoksemia ringan (semakin parah penderita hipoksemia semakin nyata)
Sputum (!) :
Makroskopis indikasi bgmn keadaan penderita
Makin purulen makin bahaya, karena sedang/hampir terjadi eksaserbasi akut/superinfeksi Bau busuk indikasi infeksi bakteri anaerob. Kumpulan sputum selama 24 jam (tidak diencerkan, tidak dikocok, tidak diaduk): volume?
- Kultur aerob/anaerob dengan tes resistensi - Perhatikan bakteri yang jumlahnya paling banyak dan pada pemeriksaan ulangan selalu ditemukan peranan penting sbg pencetus
eksaserbasi
Diagnosis
Diagnosis Klinis dibuat berdasarkan pemeriksaan: Anamnesis (60%) Jasmani (+15%) Sputum secara makroskopis (+15%) Diagnosis Pasti (bila memungkinkan) dengan:
CT scan paru foto Ro paru (minimal)
Terapi (1)
Perlu evaluasi yang cermat untuk menentukan terapi tepat. Pengobatan konservatif hanya bersifat simptomatis dan paliatif. Hanya reseksi radikal bagian paru yang dilayani bronkus yang rusak (lobektomi), yang dapat membebaskan penderita dari keluhan2nya (ttp INGAT PRASYARAT!)
Terapi (2)
Indikasi absolut untuk reseksi segera: life saving tok (y.i. hemoptoe profus yg tak dapat diatasi dg obat saja) Prasyarat untuk reseksi elektif: - kontraindikasi umum operasi - gangguan sistim imunitas paru - adanya penyakit paru lainnya, mis. COPD, Carcinoma.
Terapi (3)
Terapi konservatif :
Meningkatkan higiene paru
Membatukkan keluar dahak setuntas mgk, a.l. dg Ekspektoran Ambroxol HCl surfaktan >> dahak longgar Inhalasi uap air dahak longgar Memilih posisi tubuh yang tepat untuk evakuasi sputum (postural drainage) NO SMOKING/hindari polutan udara (debu/kimia/dll)
Terapi (4)
Udara yang dihirup harus semurni mungkin dg mencegah secara absolut polutan2 (obat nyamuk, pewangi, asap rokok aktif/pasif, asap2 lain, uap bahan kimia, debu, abu, dll. Memperbaiki Oksigenisasi darah dg setiap tidur menggunakan Oksigen dosis rendah (2L/menit) dengan kanula hidung Temperatur udara jangan terlalu dingin Udara jangan terlalu kering
Terapi (5)
Optimalisasi kesehatan umum (NO bergadang) Gizi tinggi kalori tinggi protein Antioksidan (vitamin C/E/SOD/Ubiquinone) untuk melindungi jaringan paru yang msh sehat maupun yang sudah mulai sakit. Antibiotika dibatasi hanya bila terjadi eksaserbasi akut atau bila ada super- infeksi, untuk mencegah resistensi kuman thd antibiotika yang sering dipakai.
Komplikasi
Hemoptoe (paling ditakuti dalam era antibiotika) Timbulnya radang akut berupa ISPB, abses paru, atau empiema Emboli pus yang akan dapat mencapai otak dan ginjal abses! Sumber infeksi fokal Cor pulmonale dan seterusnya
Prognosis
Bila proses patologis terbatas dan tidak ada kontra-indikasireseksi paru/lobektomi penyembuhan untuk selamanya. Bila operasi tidak dapat dilakukan kelainan dasar akan selalu tetap ada tetapi terapi konservatif dapat meminimalkan keluhan penderita dan mencegah timbulnya komplikasi yang tidak diinginkan.