Vous êtes sur la page 1sur 11

Teknik penulisan naskah berita radio Oleh Alex Santosa 16 Komentar Kategori: jurnalistik radio Tags: audio, bahasa

percakapan, bahasa tutur, berita, durasi, kalimat majemuk, kalimat pasif, kata-kata negatif, keep it short and simple, KISS, lead, media, menulis, naskah, newscaster, radio, singkatan, tekhnik, tulisan Meskipun merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis. Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah berita media cetak. Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS Keep It Short and Simple. Agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:

jangan menggunakan kalimat majemuk jangan menggunakan kata-kata negatif jangan menggunakan kalimat pasif jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata sekitar, berkisar, antara, kurang lebih dan lain sebagainya jangan terlalu banyak menggunakan singkatan jangan terlalu banyak memakai istilah asing untuk memudahkan penyiar / newscaster, tulis nama, angka atau istilah dalam bahasa asing sesuai cara bacanya. Misalnya: 270 ditulis duaratus tujuhpuluh. Writer ditulis wraiter, dll biasanya pangkat/titel/gelar tidak perlu digunakan, kecuali jika memang terkait erat dengan isi berita ingat, satu berita satu cerita, satu kalimat satu ide biasakan membuat lead atau kepala berita yang bisa menarik perhatian pendengar. durasi berita jangan terlalu panjang About these ads .

Penulisan Naskah Radio Posted by Musa Angelo 25 September 2010 Leave a Comment Filed Under naskah radio, Penulisan Naskah Radio, script radio

1 Vote

Ada banyak kemampuan yang perlu dikuasai oleh penulis naskah agar dapat mengembangkan program radio interaktif yang efektif, yaitu: 1. 2. 3. 4. Kemampuan artistic Kemampuan mengajar Kemampuan menganalisis kebutuhan dan pemrograman yang akan datang Pengetahuan yang mendalam tentang sasaran.

Penulis naskah sejak semula harus menyadari tanggung jawab besar yang mereka pikul. Bentuk sajian dan pemilihan kata dalam naskah sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah program radio. Penulis naskah bertanggung jawab untuk : 1. Menyusun format program yang menarik dan memukau sasaran 2. Memperkirakan dengan tepat jumlah materi dalam sebuah program atau sebuah segmen 3. Memastikan bahwa informasi yang disampaikan benar-benar betul. Agar berhasil, penulis naskah harus bekerjasama dengan orang-orang lain yang juga terlibat dalam pengembangan program. Sebaiknya ada Tim Pengembang lengkap dan penulis bekerjasama dengan semua anggota tim yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. Ahli materi Peneliti sasaran Pengamat kelas Ahli perancang kurikulum

Agar program mereka kuat dari segi pedagogis. Di sini setiap anggota tim memiliki tanggung jawab masing-masing. Sebelum penulisan naskah

Hal-hal yang harus dipahami oleh penulis naskah sebelum penulisan dimulai : 1. 2. 3. 4. 5. Mengenal khalayak sasaran Mendalami isi kurikulum yang akan disampaikan Memahami keadaan dan lingkungan tempat sasaran mendengarkan siaran Mendengarkan berbagai contoh program radio Mengetahui berbagai jenis program yang disukai sasarannya

Meskipun suatu seri program radio telah direncanakan dengan matang dengan alur cerita dan pelaku-pelaku yang telah dikembangkan, namun tugas penulis naskah tetap merupakan tugas yang berat, apalagi jika seri ini berlangsung selama beberapa tahun. Secara terus-menerus menghasilkan naskah yang harus memenuhi ketentuan pendidikan yang ketat dan materi kurikulum yang tepat dan juga menarik serta memotivasi pendengarnya dapat melelahkan penulis. Berikut ini adalah beberapa saran untuk penulis agar dapat menghindarkan kejenuhan: 1. Brainstorming yaitu mengumpulkan berbagai macam ide dari rekan- rekan penulis sehingga dapat memunculkan suatu ide baru yang lebih cemerlang. 2. Mendengarkan para pelaku radio saat mereka menyajikan naskah. 3. Hindari pandangan bahwa menulis untuk tujuan instruksional tertentu berarti menghancurkan atau menghalangi kreatifitas. 4. Jadilah pengamat yang baik. 5. Ambil waktu yang cukup untuk menulis konsep pertama dari naskah dan kemudian tetapkan hati untuk bersikap terbuka. 6. Tetaplah ingat kebutuhan dan lingkungan sasaran Anda. Berikut ini pedoman yang dapat dijadikan pegangan bagi penulis naskah radio:

Radio adalah medium aural. Semua yang perlu dimengerti pendengar harus disampaikan melalui BUNYI, yang berarti dialog, sound effects dan musik. Radio adalah medium yang personal/pribadi. Pendengar radio dalam hal ini berhubungan satu-lawan-satu dengan pelaku radio. Yang menarik dan memukau sasaran memang bukan materinya, tetapi orang-orang dalam program ini. Pemrograman radio pendidikan menuntut agar perintah-perintah dalam program disampaikan dengan jelas dan sederhana. Tujuan instruksional program harus selalu diingat dalam menciptakan keseimbangan antara format dan materi. Karena radio adalah medium sekali dengar, maka radio itu harus konsisten.

Pelaku-pelaku dalam program radio harus lebih jelas bedanya satu dengan yang lain dibandingkan dengan pelaku dalam bahan cetak atau video. Pelaku-pelaku radio harus lebih sering saling memanggil nama dibandingkan dengan bahan cetak atau video supaya pendengar tidak ragu lagi siapa yang sedang berbicara dan siapa lawan bicaranya. Belajar melalui pendengaran membutuhkan perhatian penuh dan konsentrasi. Pedoman yang paling penting adalah radio itu medium imaginasi. Penulis radio yang baik menghormati imaginasi pendengarnya dengan menciptakan dialog yang ketat dan dengan menciptakan kata bergambar (word pictures) yang tidak membutuhkan sound effects untuk interpretasinya. Pendengar susah untuk menerima lebih dari tiga macam informasi yang baru dalam sebuah program 15 menit dan ketiga informasi ini juga harus sering diulang-ulang dengan cara penyampaian yang berbeda. About these ads

Teknik penulisan naskah berita radio Oleh Alex Santosa 14 Komentar Kategori: jurnalistik radio Tags: audio, bahasa percakapan, bahasa tutur, berita, durasi, kalimat majemuk, kalimat pasif, kata-kata negatif, keep it short and simple, KISS, lead, media, menulis, naskah, newscaster, radio, singkatan, tekhnik, tulisan Meskipun merupakan media audio, naskah dan berita radio tidak lepas dari tulis menulis. Hanya saja teknik dan bentuk tulisannya sangat berbeda dengan pembuatan naskah berita media cetak. Karena radio mengandalkan telinga pendengar yang kemampuannya terbatas, maka tulisan yang disampaikan harus singkat namun jelas. Dalam teori penulisan berita radio, disebut KISS Keep It Short and Simple. Agar tidak kaku dan enak didengar, untuk menulis naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam menulis naskah dan berita radio adalah:

jangan menggunakan kalimat majemuk jangan menggunakan kata-kata negatif jangan menggunakan kalimat pasif jangan terlalu banyak menggunakan angka-angka apalagi angka-angka rumit. jika terpaksa, harus disederhanakan dengan menggunakan kata sekitar, berkisar, antara, kurang lebih dan lain sebagainya jangan terlalu banyak menggunakan singkatan jangan terlalu banyak memakai istilah asing

untuk memudahkan penyiar / newscaster, tulis nama, angka atau istilah dalam bahasa asing sesuai cara bacanya. Misalnya: 270 ditulis duaratus tujuhpuluh. Writer ditulis wraiter, dll biasanya pangkat/titel/gelar tidak perlu digunakan, kecuali jika memang terkait erat dengan isi berita ingat, satu berita satu cerita, satu kalimat satu ide biasakan membuat lead atau kepala berita yang bisa menarik perhatian pendengar. durasi berita jangan terlalu panjang Share this:

Click Here to Back Jurnalistik UIN SGD


About Us FILM GALERY AGENDA PHOTOS GUEST ROOM SEKILAS JURNALPOS Archives RSS Feed

Naskah Berita Radio In Jurnalistik Radio on May 20, 2007 at 1:11 pm Oleh ASM. Romli PENULISAN naskah untuk disiarkan di radio secara teknis berbeda dengan cara penulisan di media massa cetak. Perbedaan utamanya, naskah berita radio harus menggunakan bahasa tutur atau bahasa percakapan (conversational langguage) dengan mengunakan kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari dalam obrolan lisan (spoken words). Prinsip Penulisan Secara umum, prinsip penulisan naskah berita radio antara lain ringkas, jelas, sederhana dan mudah dimengerti, serta untuk diucapkan bukan untuk dibaca. Untuk memenuhi prinsip tersebut, kata-kata yang digunakan harus kata sederhana dan umum digunakan, penekanan (stressing) pada kata-kata yang penting -seperti nama atau istilah khusus, pembulatan angka-angka (misalnya 350.011 orang menjadi 350 orang lebih), pengucapan kata harus jelas, dan penggunaan kalimat aktif (misal: ribuan mahasiswa memprotes pemerintah, bukan pemerintah diprotes ribuan mahasiswa). Seringkali seorang penulis naskah (scriptwriter) atau editor berita (news editor) sebuah stasiun

radio hanya melakukan penulisan ulang (rewriting) dalam menyiapkan naskah. Dengan begitu, ia hanya mengubah bahasa media cetak (bahasa tulis) menjadi bahasa media audio (bahasa lisan). Misalnya, Rp 20.000 = 20-ribu rupiah, Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) = Himpunan Mahasiswa Islam -HMI, US$200 = 200 dolar Amerika Serikat. Sekilas Presenter Berita Presenter berita adalah orang yang membawakan atau mengantarkan acara berita di televisi atau radio. Istilah ini biasa dipakai di industri televisi/radio di Indonesia dan merupakan padanan penyiar berita yang juga banyak dipakai di radio (id.wikipedia.org). Secara internasional dikenal tiga kategori penyaji berita, yakni pembaca berita (newsreader), penyiar berita (newscaster), dan jangkar berita (anchor). Pembaca berita (newsreader) adalah pembawa acara yang berperan membacakan berita. Tugasnnya membacakan naskah berita yang ditulis orang lain dan tidak punya peran dalam peliputan berita. Penyiar berita (newscaster) adalah orang yang menyiarkan program berita dan ia juga bekerja sebagai wartawan/reporter. Ia ikut serta dalam peliputan berita atau produksi berita -turut membuat naskah berita yang akan dibacakannya. Istilah ini digunakan untuk membedakan jurnalis aktif dari pembaca berita. Jangkar berita (news anchor) adalah jurnalis televisi atau radio yang membawakan materi berita dan sering terlibat memberikan improvisasi komentar dalam siaran langsung. Istilah ini utamanya dipakai di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak news anchor terlibat dalam penulisan dan/atau penyuntingan berita bagi program mereka sendiri. News anchor juga mewawancara narasumber di studio atau memandu program diskusi. Banyak juga yang menjadi komentator dalam berbagai program berita. Istilah anchor (anchorperson, anchorman, atau anchorwoman) diperkenalkan oleh produser CBS News, Don Hewitt. Contoh Naskah Berita untuk Radio: Mahasiswa Tuntut Pendidikan Gratis Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia BEM UI, kemarin berunjuk rasa di depan Gedung Departemen Pendidikan Nasional. Mereka menuntut pendidikan gratis, setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan dasar. Ketua BEM UI Ahmad Fathul Bari mengatakan, pemerintah telah membuang uang negara, dengan mengadakan berbagai acara dan spanduk peringatan hari pendidikan nasional. Padahal, uang itu seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat. Sebagaimana diberitakan Tempo Interaktif, massa juga meminta pemerintah melaksanakan konstitusi, yakni memenuhi anggaran 20 persen APBN bagi sektor pendidikan. Mereka juga berharap, agar pemerintah dan DPR sadar, bahwa rancangan undang-undang badan hukum pendidikan RUUBHP yang sedang dibahas, memiliki spirit liberalisasi dan privatisasi lembaga pendidikan publik.*

Tukul Diprotes Pelajar SD Muhammadiyah Surabaya Pemandu program acara hiburan di salah satu stasiun televisi swasta Tukul Arwana, kemarin diprotes puluhan pelajar SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, saat merayakan Hari Pendidikan Nasional di sekolahnya. Menurut seorang pelajar Fahrizal, cium pipi kanan-cium pipi kiri yang dilakukan Tukul itu, tidak bermutu dan tidak bermoral, karena bukan muhrim. Dikatakan Fahrizal, adegan itu disengaja untuk menciptakan virus baru, guna ditanamkan kepada masyarakat. Bahkan bintang tamunya mengenakan pakaian yang tak layak dipertontonkan. Jika tayangan seperti itu terus berlanjut, ia mengajak teman-temannya untuk mematikan televisi. Media Indonesia On Line memberitakan, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya -Muhammad Sholihin menuturkan, Tukul Arwana memang telah menjadi ikon, sampai akhirnya jam tayang yang semula akhir pekan, menjadi setiap hari Senin hingga Jumat. Bahkan jam tayang yang semula pukul setengah 11 malam, diajukan menjadi jam setengah 10 malam. Solihin menambahkan, anak didiknya tidak menolak acara tersebut, asalkan Tukul sebagai wong ndeso, sebaiknya tidak merusak acaranya dengan cipika-cipiki, busana bintang tamu yang mengumbar aurat, dan bahasa yang tak senonoh.* Naskah Asli: Mahasiswa Tuntut Pendidikan GratisRabu, 02 Mei 2007 14:24 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berunjuk rasa di depan Gedung Departemen Pendidikan Nasional, Rabu siang. Mereka menuntut pendidikan gratis, setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus diwajibkan, pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus terbuka bagi semua orang dan pendidikan tinggi harus secara adil dapat diakses oleh semua orang berdasarkan kepantasan. Ketua BEM UI, Ahmad Fathul Bari, mengatakan pemerintah telah membuang uang negara dengan mengadakan berbagai acara dan spanduk peringatan hari pendidikan nasional. Padahal, uang itu seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat. Massa yang berjumlah seratusan orang itu juga meminta pemerintah melaksanakan konstitusi, yakni memenuhi anggaran 20 persen APBN bagi sektor pendidikan. Mereka juga berharap agar pemerintah dan DPR sadar bahwa rancangan undang-undang badan hukum pendidikan (RUUBHP) yang sedang dibahas memiliki spirit liberalisasi dan privatisasi lembaga pendidikan publik. Rencananya, 20 orang mahasiswa akan berdialog dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk membahas tuntutan mereka.* Tukul Diprotes Pelajar SD Muhammadiyah Surabaya MIOL: Pemandu program acara hiburan di salah satu stasiun televisi swasta, Tukul Arwana, Rabu, diprotes puluhan pelajar SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya saat merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di sekolahnya. Cipika-cipiki (cium pipi kanan-cium pipi kiri) yang dilakukan Tukul itu tidak bermutu, tidak bermoral, karena bukan muhrim, ujar Fahrizal, pelajar kelas 5 SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya dalam orasinya.

Adegan itu, katanya, disengaja untuk menciptakan virus baru untuk ditanamkan kepada masyarakat. Bahkan bintang tamunya mengenakan pakaian yang tak layak dipertontonkan. Kalau seperti itu, nanti kita akan matikan televisi-nya. Setuju., ucapnya, bersemangat, yang dijawab puluhan kawannya dengan terikan, Setuju. Dalam aksi tersebut, puluhan pelajar itu membentangkan poster yang antara lain bertuliskan Cipika-Cipiki Yang Bukan Muhrim Nggak-lah, 4 Mata atau 1.000 Mata Boleh Asal Jaga Akhlak, Sensor Adegan Perusak Moral serta Media-ku Kami Butuh Acara Mendidik, dan sebagainya. Selain itu, para pelajar juga melakukan gerakan teatrikal berupa adegan peradilan class action dengan majelis hakim hati nurani dan masyarakat yang menggugat tayangan Banyak Mata secara class action. Secara terpisah, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, M Sholihin SAg, menuturkan, Tukul Arwana memang telah menjadi ikon, sampai akhirnya jam tayang yang semula akhir pekan menjadi setiap hari Senin hingga Jumat. Alasannya, rating tayangan itu tinggi. Bahkan jam tayang yang semula pukul 22.30 WIB diajukan menjadi 21.30 WIB, tapi mereka tak memperhitungkan bila anak anak dan remaja pun menonton, tegasnya. Ia menambahkan, anak didiknya tidak menolak acara tersebut, asalkan Tukul sebagai wong ndeso sebaiknya tidak merusak acaranya dengan cipika-cipiki, busana bintang tamu yang mengumbar aurat, dan bahasa yang tak senonoh. Dalam peringatan Hardiknas, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar seminar yang memprotes sinetron remaja di mayoritas stasiun televisi yang dinilai merusak moral remaja. Banyak sinetron yang berlatarbelakang sekolah dan remaja, tapi mata acaranya justru mengajarkan percintaan, perkelahian, dan gaya hidup hura-hura. Karena itu, kami minta pengelola media bersikap bijak, ucap Ketua IMM Jatim, Sholikul Huda.* * ASM. Romli. Tulisan ini dimaksudkan sebagai materi pendukung perkulian Jurnalistik Radio Mahasiswa Jurnalistik Semester IV UIN Bandung (2007). About these ads 5 Responses Before Menulis Artikel Ilmiah Populer May 20, 2007 AfterMENULIS itu ibarat naik sepeda May 20, 2007
o

Komentar Terakhir Priyadi on Pengantar Ilmu Jurnalistik RIKI FIRMA on GUEST ROOM ana on Mengomunikatifkan ISKI fajarpramuka22Ence on Shesar Andriawan on Pengantar Ilmu Jurnalistik

Student Skill Works

Kalender meja tahun 2010 | Rp.10.000,- | bagi yang berminat silakan hubungi Harry CP: 0856 2080 011 (kabid. wira usaha)
o o

Kategori Lets Write To Fight

Knowfes Komunikasi Network http://www.vivanews.com/iframe/vlog


o

Pemberitahuan

Website Jurusan Ilmu Komunikasi | Jurnalistik & Humas


o

Suported By Journalist Adventure Komunikasi UIN SGD UIN SGD

Blog at WordPress.com. Theme: DePo Masthead by Automattic. Follow Follow Jurnalistik UIN SGD Get every new post delivered to your Inbox. Powered by WordPress.com Contoh Naskah Berita untuk Radio:Mahasiswa Tuntut Pendidikan GratisMahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia BEM UI,kemarin berunjuk rasa di depan Gedung Departemen Pendidikan Nasional. Mereka menuntut pendidikan gratis, setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan dasar.Ketua BEM UI Ahmad Fathul Bari mengatakan, pemerintah telah membuang uang negara,dengan mengadakan berbagai acara dan spanduk peringatan hari pendidikan nasional. Padahal,uang itu seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat.Sebagaimana diberitakan Tempo Interaktif, massa juga meminta pemerintah melaksanakankonstitusi, yakni memenuhi anggaran 20 persen APBN bagi sektor pendidikan. Mereka juga berharap, agar pemerintah dan DPR sadar, bahwa rancangan undang-undang badan hukum pendidikan RUUBHP yang sedang dibahas, memiliki spirit liberalisasi dan privatisasi lembaga pendidikan publik.*Tukul Diprotes Pelajar SD Muhammadiyah SurabayaPemandu program acara hiburan di salah satu stasiun televisi swasta Tukul Arwana, kemarindiprotes puluhan pelajar SD Muhammadiyah 4, Pucang, Surabaya, saat merayakan HariPendidikan Nasional di sekolahnya. Menurut seorang pelajar Fahrizal, cium pipi kanan-cium pipi kiri yang dilakukan Tukul itu, tidak bermutu dan tidak bermoral, karena bukan muhrim.Dikatakan Fahrizal, adegan itu disengaja untuk menciptakan virus baru, guna ditanamkankepada masyarakat. Bahkan bintang tamunya mengenakan pakaian yang tak layak dipertontonkan. Jika tayangan seperti itu terus berlanjut, ia mengajak teman-temannya untuk mematikan televisi.Media Indonesia On Line memberitakan, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4, Pucang,Surabaya -Muhammad Sholihin menuturkan, Tukul Arwana memang telah menjadi ikon,sampai akhirnya jam tayang yang semula akhir pekan, menjadi setiap hari Senin hingga Jumat.Bahkan jam tayang yang semula pukul setengah 11 malam, diajukan menjadi jam setengah 10malam. Solihin menambahkan, anak didiknya tidak menolak acara tersebut, asalkan Tukulsebagai wong ndeso, sebaiknya tidak merusak acaranya dengan cipika-cipiki, busana bintangtamu yang mengumbar aurat, dan bahasa yang tak senonoh.* Naskah Asli:Mahasiswa Tuntut Pendidikan GratisRabu, 02 Mei 2007 14:24 WIBTEMPO Interaktif, Jakarta:Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif MahasiswaUniversitas Indonesia (BEM UI) berunjuk rasa di depan Gedung Departemen

Pendidikan Nasional, Rabu siang. Mereka menuntut pendidikan gratis, setidak-tidaknya untuk tingkatsekolah rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus diwajibkan, pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus terbuka bagi semua orang dan pendidikan tinggi harus secaraadil dapat diakses oleh semua orang berdasarkan kepantasan.Ketua BEM UI, Ahmad Fathul Bari, mengatakan pemerintah telah membuang uang negaradengan mengadakan berbagai acara dan spanduk peringatan hari pendidikan nasional. Padahal,

Vous aimerez peut-être aussi