Vous êtes sur la page 1sur 20

Laporan Kasus Obstructive Ileus

OLEH:

Arif Hidayatullah, S.Ked.


PEMBIMBING:

dr. Bernard, Sp.Rad

Kepaniteraan Klinik Madya Laboratorium Radiologi RSD Mardi Waluyo blitar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Data Kasus
Pada tanggal 15 februari 2013 seorang pasien diantar oleh petugas rumah sakit datang ke Instalasi Radiologi RSUD Mardi Waluyo Blitar. Data pasien tersebut adalah sebagai berikut : Nama : Ny. W Umur : 49 tahun Jenis kelamin : perempuan Alamat : Blitar Klinis : Perut kembung Permintaan Foto : Photo Polos abdomen Supine AP-LLD

Riwayat Pasien
Pasien tersebut merasakan perut kembung, kemudian berobat ke rumah sakit. Oleh dokter pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan radiologi Foto Polos abdomen Supine AP-LLD

Pelaksanaan Pemeriksaan
Persiapan pasien Pasien ganti baju dan melepaskan benda-benda yang mengganggu gambaran radiograf. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien. Persiapan Alat dan Bahan pesawat sinar-X siap pakai kaset dan film sinar-X sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan (30x40 atau 35x43) marker untuk identifikasi radiograf grid atau bucky table alat fiksasi bila diperlukan alat pengolah film

Proyeksi pemeriksaan
Sebaiknya pemotretan dibuat dengan memakai kaset film yang dapat mencakup seluruh abdomen beserta dindingnya. Perlu dipersiapkan ukuran kaset dan film ukuran 35x 45cm Posisi terlentang (supine): Sinar dari arah vertical, dengan proyeksi antero-posterior (AP) Hal yang dapat dinilai: Dinding abdomen, yang penting yaitu: lemak preperitoneal kanan dan kiri baik atau menghilang. Garis psoas kanan dan kiri: baik, menghilang atau adanya pelembungan (bulging). Batu yang radioopak, kalsifikasi atau benda asing yang radioopak. Kontur ginjal kanan dan kiri. Gambaran udara usus

Posisi left lateral dekubitus yakni tiduran miring ke kiri, dengan arah horizontal, proyeksi AP. Hal-hal yang dinilai: Hampir sama seperti posisi duduk, hanya udara bebas letaknya antara hati dengan dinding abdomen

Proteksi Radiasi Terhadap petugas yang melakukan ekspos berdiri di belakang tabir pelindung.

Photo Polos abdomen supine AP-LLD

Hasil Pemeriksaan :
Photo Polos Abdomen Supine AP-LLD Distribusi dari gas dalam usus yang distended tampak mengisi cavum abdomen merata dengan gambaran harring bone sign, dengan faecal material masih banyak. Tidak ada tanda-tanda adanya gas bebas intra abdominal di subdiafragma. Batas bayangan liver, limpa dan kedua ginjal tidak membesar. Psoas shadow symetris. Tulag-tulang intact. Tidak ada tanda-tada bayangan radiopaque di daerah tractus urinarius
Kesimpulan : Gambaran Obstructive ileus Tidak ada tanda-tanda perforasi peritoitis

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi

DEFINISI ILEUS OBSTRUKTIF

Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik.3,5,6

Etiologi

Etiopatofisiologi
Obstruksi mekanis terjadi karena 3 hal: Penyempitan lumen usus a.Strictura dinding usus Penyebab kongenital (atresia, stenosis, imperforate anus) Penyebab acquired (peradangan, trauma, gangguan vaskuler pada dinding dan ada tumor pada dindingnya) b.Obturasi (sama sekali tertutup) c.Kompresi dari luar usus (tumor, dll) Adhesi (perlekatan) dan adanya band (ada jaringan seperti tali). Bisa terbentuk secara kongenital atau peradangan, traumatic, atau neoplasma Hernia (internal atau eksternal) Volvulus Isntussusepsi

Etiopatofisiologi
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darahOleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari8, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit.Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok-hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolikPeregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam ususEfek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia.

Etiopatofisiologi
Obstruksi Mekanik Simple. Pada obstruksi simple, hambatan pasase muncul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi membrane mukosa usus menurun, dan dinding usus menjadi udema dan kongesti. Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus menerus dan progresif akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.

Etiopatofisiologi
Obstruksi Strangulata. Pada obstruksi strangulata, kematian jaringan usus umumnya dihubungkan dengan hernia inkarserata, volvulus, intussusepsi, dan oklusi vaskuler. Strangulasi biasanya berawal dari obstruksi vena, yang kemudian diikuti oleh oklusi arteri, menyebabkan iskemia yang cepat pada dinding usus. Usus menjadi udema dan nekrosis, memacu usus menjadi gangrene dan perforasi.

Gambaran Klinik
Gejala Utama: Nyeri-Kolik Obstruksi usus halus: kolik dirasakan disekitar umbilicus Obstruksi kolon: kolik dirasakan disekitar suprapubik. Muntah Stenosis Pilorus : Encer dan asam Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan Obstruksi kolon : onset muntah lama. Perut Kembung (distensi) Konstipasi Tidak ada defekasi Tidak ada flatus

Gambaran Radiologis
Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran step ladder dan air fluid level pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu obstruksi. Foto polos abdomen mempunyai tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas 84% pada obstruksi kolon. Pada foto polos abdomen dapat ditemukan gambaran step ladder dan air fluid level terutama pada obstruksi bagian distal. Pada kolon bisa saja tidak tampak gas. Jika terjadi stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya mukosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus. Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus. Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya perforasi.

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi