Vous êtes sur la page 1sur 6

CHAPTER 4 AM Receiver

4.1 : Tujuan Mengukur sinyal pada AM Receiver 4-2 : Peralatan yang di perlukan GOTT-CE03 AM Transmit Board GOTT-CE04 AM Receiver Board Power Supply 2 buah Oscilloscope Generator Fungsi Kabel konektor 8 buah Kabel BNC to BNC 1 buah Kabel BNC to Penjepit 2 buah Kabel power DC 2 buah

4-3: Dasar Teori

Salah satu adalah fungsi Amplitudo Modulasi (AM) adalah untuk komunikasi nirkabel. Modulasi diperlukan untuk sejumlah alasan : Saluran teredam oleh udara cukup tinggi untuk sinyal suara frekuensi rendah, namun pelemahan secara signifikan lebih rendah untuk frekuensi yang lebih tinggi. Jika sinyal suara ditransmisikan oleh transmisi baseband, hanya satu saluran dapat disiarkan pada suatu waktu. Seringkali diperlukan untuk memiliki banyak saluran transmisi pada saat yang sama, misalnya pada radio dan stasiun TV yang perlu disiarkan pada waktu yang sama. Jika radio itu disiarkan di baseband, mungkin kita tidak bisa tidur.

Tujuan dari AM sangat sederhana: karena frekuensi tinggi dapat merambat jauh melalui udara, kita menggunakan sinyal frekuensi tinggi (sinyal carrier) untuk membawa sinyal frekuensi rendah yang kita kirimkan. Pada AM, sinyal yang ditransmisikan, naik pada

amplitudo dari carrier, sehingga membentuk amplop dari sinyal termodulasi (Gambar 4.1). Secara matematis ini dapat direpresentasikan sebagai:

dimana s(t) adalah sinyal yang ditransmisikan, sbaseband(t) adalah sinyal baseband yang transmisikan, fc adalah frekuensi pembawa dan m disebut sebagai indeks modulasi. Indeks modulasi mendefinisikan perbandingan besar sinyal pemodulasi dengan sinyal pembawa.

Gambar 4.1 AM (Amplitudo Modulasi).

4-4 : Circuit Diagram

Gambar 4.2 AM Receiver.

4-5 : Prosedur Percobaan Percobaan 1 :AM Receiver 1. Lihat gambar 3,2 atau cari modul GOTT-CE03 AM Transmitter. 2. Lihat gambar 4,2 atau cari modul GOTT-CE04 AM Receiver. 3. Beri tegangan 12V ke modul. 4. LED pada 12V akan menyala. 5. Masukan sinyal gelombang sinus ke TP1 dari modul AM transmitter. Gunakan probe osiloskop pada TP1 kemudian atur generator fungsi sampai sinyal gelombang sinus yang terbentuk 200mVp-p pada 500Hz. 6. Dengan menggunakan osiloskop, amati sinyal output dari TP1, sinyal output dari TP2 dan sinyal output dari TP3 pada AM receiver. 7. Catat hasil pengukuran dalam tabel 4.1. 8. Ulangi langkah 5 dengan amplitudo tetap pada 200mVp-p tetapi menaikkan frekuensi menjadi 1kHz. 9. Ulangi langkah 5 dengan frekuensi tetap pada 1 kHz tetapi menaikkan amplitudo menjadi 500mVp-p.

4.6: Hasil Percobaan Table 4.1 Hasil pengukuran dari AM Receiver. Test Point TP1 Bentuk Sinyal Gelombang Output Ketika Input 200mVp-p 500Hz Bentuk Sinyal Gelombang Output Ketika Input 200mVp-p 1kHz Bentuk Sinyal Gelombang Output Ketika Input 500mVp-p 1kHz

TP2

TP3

Vous aimerez peut-être aussi