Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.1
Latar Belakang
Untuk melakukan perawatan gigi tiruan sebagian, kita harus mengetahui tahapantahapan dari penatalaksanaan atau perawatan gigi tiruan sebagian. Diawali dengan pemeriksaan, pemeriksaan utama maupun pemeriksaan penunjang. Mencetak merupakan tahapan kedua yang dilakukan. Mencetak dilakukan berdasarkan pertimbangan resiliensi jaringan mukosa mulut. Preparasi gigi pencangkaran termasuk salah satu dalam tahap perawatan preprotestik. Penentuan relasi rahang atas dan rahang bawah dari pasien. Pemilihan elemen gigi tiruan yang dilihat dari bentuk, ukuran dan warna serta tahapan penyusunan gigi. Untuk menentukan desain gigi tiruan sebagian lepasan pada rencana perawatan kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari GTSL (Gigi Tiruan Sebagian Lepasan) tersebut berdasarkan indikasi dari tiap komponen tersebut serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
1.2
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah: 1. Apa saja faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan rencana perawatan
prostodontik? 2. 3. 4. 5. Apa saja prosedur pemeriksaan prosdodontik? bagaimana penatalaksanaan gigi tiruan sebagian lepasan? Apa macam-macam bahan cetak? Apa macam-macam sendok cetak?
6. 7.
BAB II PEMBAHASAN
Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan berdasarkan bahan 1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logam
GTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangkan kesehatan jaringan periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal 3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi efek negatif dari oral hygiene yang buruk.
2.
Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan, dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan periodonsiumnya relatif masih sehat, dalam bentuk gigi tiruan
sementara.Penggunaan gigi tiruan sementara ini membantu pasien untuk beradaptasi dengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan sementara sering dapat dengan mudah ditansformasikan menjadi gigi tiruan penuh. Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah fungsional.
Dilepas/tidak dapat dilepas a.removable partil denture= GTS Lepasan b.fixed denture/bridge= GTC
Saat pemasangan a.convesional-dipasang setelah gigi hilang b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut
Jaringan pendukung a.tooth borne-didukung oleh gigi b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
Letak daerah tak bergigi / sadel a.anterior tooth suported case b.all tooth suported case c.free and supotred case
Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak A. apabila 1.keadaan prosessus aleolaris masih baik 2.biasa pada gigi anterior 3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar Open face : GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat
B. apabila
Close face : GTS yang dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat
Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 1. Bila tidak memenuhi syarat untuk suatu gigi tiruan cekat : Usia :
usia pasien masih muda, ruang pulpa masih besar, panjang mahkota klinis masih kurang. Pasien usia lanjut dengan kesehatan umum yang buruk, karena perawatannya memerlukan waktu yang lama 2. 3. 4. 5. Panjang daerah edentulous tida memenuhi syarat Hukum Ante Kehilangan tuang yang banyak pada daerah edentulous tidak ada abutment gigi posterior pada ruang edentulous(free end saddle) bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang berseberangan bila membutuhkan estetik yang lebih baik
6. 7.
Desain : gambaran bentuk Mendesain : merencanakan gambaran dengan menggambar dan perincian data pendukung
Guna : 1. 2. sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagaian lepasaan yang akan dibuat sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dan tekniker gigi dalam hal
Prinsip dasar desain GTSL: Memelihara/mempertahankan kesehatan jaringan pendukung gigi tiruan sebagian lepsan dengan memperhatikan: 1. 2. 3. distribusi tekanan yang luas(melalui cengekram) mepersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan kanan) phisiologic basing(tekanan phisiologis pada mukosa di bawah basis)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan desain GTSL 1. anatomi dan fisiologi jaringan yang terlibat dalam penempatan GTSL dalam
rongga mulut(gigi, mukosa, tulang) 2. letak gigi yang hilang dan yang kaan diganti
3.
bila gigi hilang gigi belakang, dimana beban kunyah besar, sedangkan gigi penjangkarannya kurang kuat untuk mensupport beban kunyah yang besar tersebut, sebiknya dibuatkan GTS gingival 4. macam gigi tiruan: GTS paradental:cengkeram yang dipakai adalah cengkeran paradental.gigi
penjangkaran sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, kecuali bila mengganggu estetis. Basis tidak perlu terlalu luas. GTS gingival:cengkeram yang dipakai adalah gingival,gigi penjangkaran
sedapat mungkin dekat gigi yang hilang, basis dibuat seluas mungkin GTS kombinasi paradental-gingival:
Cengkeram yang dipakai adalah pada sisi paradental menggunakan paradental, pada sisi gingival menggunakan cengkeram gingival. Pada satu sisi tidak boleh ada cengkeram paradental dan gingival bersama-sama 5. Basis pada sisi paradental tidak luas, pada sisi gingival luas pertimbangan biomekanik
jaringan penyangga GTSL adalah jaringan hidup. Karena itu keseimbangan tekanan oleh adanya beban kunyah harus diperhatikan. 6. garis fulcrum:adalah garis imaginer yang ditarik melalui dua gigi
penjangkaran yang dapat merupakan sumbu berputarnya atau terungkitnya gigi tiruan 7. estetika
9.
penyakit
untuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat keadaan dari sisa gigi yang ada sering goyang
Bagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasan Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen: 1. Basis
disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.
Beda basis akrilik dengan logam: No 1 2 3 4 5 6 7 akrilik logam Proses pembuatan Kekuatan Kurang Kurang mudah Sukar Kuat Baik
Penghantar panas
Menyerap air Dapat Tidak dapat Perubahan warna Luas basis Dapat Tidak dapat Tak luas
Luas/lebar
Fungsi basis:
bawahnya untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis
dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah tempat melekatnya cengkeram menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir
dan pipi(estetik)
2.
Sadel
adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan
bila sadel letaknya: antara gigi asli diseut bounded saddle posterior dari gigi asli disebut free end saddle
3.
adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logam
Elemen gigi tiruan resin akrilik o kuat mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang
bahannya sama o o o o o o dapat berubah warna mudah tergores mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam dapat diasah dan dipoles karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datar
Elemen gigi tiruan porselen: o o tidak mudah aus/tergores perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus
mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basis bentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur o o o o tidak berubah warna tidak dapat diasah lebih berat daripada akrilik tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar(resorbsi)
Elemen gigi tiruan logam: o biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk
gigi posterior yang ruang protesanya sempit o o estetis kurang baik tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat
4.
Cengkeram
Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaran
Fungsi cengkeram o o o untuk retensi untuk stabilisasi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
Syarat umum gigi penjangkaran 1. 2. 3. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna bentuk anatomis dan besarnya noraml tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies,
hypoplasia, konus 4. 5. 6. posisi dalam lengkung gigi normal keadaan akar gigi: bentuk ukurannya normal tertanam dalam tulang alveolar dengan perbandingan mahkota akar 2:3 jaringan periodonta sehat tidak ada kelainan periapikal sedapat mungkin tidak goyang
Cengkeram kawat Bagian-bagian dari cengkeram kawat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. lengan cengekeram jari cengkeram bahu cengkeram badan cengkeram oklusal rest retensi dalam akrilik
yaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaran sifat:agak lentur fungsi:retensi dan stabilisasi 2. jari
bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigi sifat:lentur/fleksibel fungsi/retensi 3. bahu
bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigi sifat:kaku fungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual 4. badan/body
bagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimal sifat:kaku fungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior 5. oklusal rest
yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigi sifat:kaku, panjang 1/3 lebar mesio-distal gigi fungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran 6. retensi dalam akrilik
Syarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi: 1. 2. 3. harus kontak garis tidak boleh menekan/harus pasif ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus
dibulatkan 4. 5. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu
cengkeram paradental:1/2-1 mm cengekeram gingival:1 -2 mm 7. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkan
Desain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian: 1. Cengkeram paradental
yaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi penjangkarannya Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi tetangganya
2.
Cengkeram gingival
yaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.
terdiri dari: lengan bukal dan lingual body bahu oklusal rest bagian retensi dalam akrilik
2.
Cengkeram jackson
Disain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensi akrilik. Indikasi: Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnya Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.
3.
Disainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi akrilik
Indikasi: gigi molar dan premolar gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit melaluinya ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi
4.
Cengkeram S
Disain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam akrilik
Indikasi:
Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak mengganggu oklusi
5.
Cengkeram Kippmeider
Tidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas cingulum Indikasi: Hanya untuk kaninus Bentuk cingulum harus baik
6.
Disainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerah mesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk dalam akrilik
Fungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin
7.
Cengkeram roach
Disainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilik Indiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyai konta yang baik Macam-macam cengkeram gingival
1.
Cengkeram 2 jari
Disainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai rest Indikasi:gigi molar dan premolar
2.
Disainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disini melingkari 2 gigi berdekatan Iindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat(goyang 10 )
3.
Cengkeram jacson
hampir sama dengan cengkeram jacson paradental bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah, tetap di tepi lingual indikasi:gigi molar,premolar dan kaninus
4.
cengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial, ujungnya ditutupi akrilik indikasi: gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial harus mempunyai undercut yang cukup fungsi: untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif
2.3.Tahapan Perawatan
Anamnsesis yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan tanya jawab. Cara ini umumnya dilakukan untuk mencari riwayat penyakit dan data pribadi pasien dan keluarga. Beberapa hal yang ditanyai dalam anamnesis antara lain: 1. daftar pribadi (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,dll) 2. Data kesehatan umum - Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes mellitus. - obat yang digunakan. - kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya. 3. Data jenis kesehatan gigi mulut - jenis penyakit yang ada atau sedang diderita - riwayat hilangnya gigi - Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau bruksism - Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan- keluhan gigi tiruan yang lama. - frekuensi kunjungan ke dokter gigi - keinginan khusus tentang gigi tiruannya. - perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.
2.
Pemeriksaan intraoral
Pada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan : a. b. c. d. e. f. Melihat Palpasi Perkusi Sonde Termis Roentgen foto
Pemeriksaan ekstraoral Pemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap: 1. a. Bentuk muka/wajah Dilihat dari arah depan:
2. -
Tebal,tipis Flabby
3. -
Pemeriksaan intraoral Pemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain: 1. 2. Gigi yang hilang Keadaan gigi yang tinggal: Gigi yang mudah terkena karies Banyaknya tambalan pada gigi Mobilitas gigi Elongasi Malposisi Atrisi
Jika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut. 3. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas dengan gigi bawah yang ada,
apakah hubungan Angle Kelas I, II, III. 4. karena: - Erupsi yang tidak teratur. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat disebabkan antara lain
- Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama. - Atrisi gigi geligi Overclosed occlusion dapat menyebabkan: 1. 2. 3. Angular cheilosis Disfungsi TMJ Spasme otot kunyah
5. Warna gigi Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan sebagian lepasan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk kepentingan estetis. 6. Oral Hygiene - adanya karang gigi - adanya akar gigi tertinggal - adanya gigi yang karies - adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya gingivitis. 7. Resesi gingival Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang dilihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut.
Pemeriksaan
terhadap
mukosa/
jaringan
lunak
yang
menutupi
tulang
- Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar; bentuk U atau V, datar, sempit, luas
- Pemeriksaan ruang antar rahang 1. 2. 3. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yang terlalu lama. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi Cukup, minimal jaraknya 5 mm
-Pemeriksaan torus: 1. 2. Pada palatum, disebut torus paltina Pada mandibula disebut torus mandibula
Torus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi tiruan harus dibuang.
-Pemeriksaan jaringan pendukung gigi Pemeriksaan terhadap frenulum, apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak tulang alveolar.3
2.3.2 Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Radiograf Berfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis. Dapat diketahui adanya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar Kista Kelainan periapikal Resorpsi tulang Sklerosis
Tingkat kalsium dan fofsor dalam serum darah dan urin dan serum enzim da alkalin fosfat melibatkan penyakit tulang. a. Normal kalsium dalam darah 8,9-10,1 mg/dl dan diseimbangkan oleh beberapa faktor. Hormon paratiroid (PTH) mempengaruhi keseimbangan kalsium dalam ginjal, tulang, intestinal, dan kelenjar laktasid mammary. Jika sirkulasi PTH secara abnormal tinggi, maka resiko terhadap osteoporosis.
c.
2.
Hematology
Pemeriksaan ini berfungsi untuk: kapisitas daya angkut oksigen identifikasi elemen selular analisis mekanisme pembekuan darah
normal 70-100mmg/dl (puasa) jika terjadi peningktan maka terjadi DM atau penyakit lever kronik
3.
Urinalisis
normal urin berwarna kuning bersih. Jika berwarna merah, coklat, atau hitam menunjukkan adanya konsistensi darah pada beberapa tahap fisiologis abnormal pada urine. b. PH
Normal PH 4,8-8,0
c.
Gravity spesifik
normal 1003-1026. kapasitas fungsional ginjal ditentukan oleh kemampuannya untuk mecairkan atau konsentrasi urin.
normalnya tidak ada gula dalam urin. Jika ada maka pasien menderita DM. b. Keton
Memproduksi metabolisme lemak. Ada dalam urin pasien yang menderita busung lapar, dehidrasi, atau acidosis saat mengalami DM. c. ` Protein tidak biasa terdapat dalam urin, tapi normal ada pada saat sedang hamil.
4. a.
Biasanya digunakan untuk mengetahui atau membuktikan adanya alergi dalam pemakaian basis material. Kontak lokal dermatitis biasanya terjadi antara 24-48 jam setelah aplikasi material.4
2.3.3
Mencetak
Macam-macam sendok cetak 1. Stock tray:sendok cetak yang sudah dibuat oleh pabrik
bahan:metal/aluminium,plastik ukuran:nomor 1,2,3 huruf S,M,L fungsi:untuk rahang bergigi,bentuk dasar bersudut untuk rahang tak bergigi,bentuk dasar agak membulat
Syarat-syarat sendok cetak yang sesuai: lebar bucco-lingual: jarak tepi sendok cetak ke arah bukal gigi/ lingual
gigi=1/2 cm
panjang ke distal:
rahang bawah:sampai retromolar pad rahang atas:tuber maksila dan batas palatum molle harus ada retensi untuk bahan cetak. Tinggi sendok cetak sesuai dengan tinggi gigi dalam kedalaman vestibulum
Indikasi stock tray Untuk mendapatkan model studi Untuk mendapatkan model kerja pada kasus kelas II dan kelas IV Kennedy
dengan sadel yang pendek Untuk mendapatkan model pendahuluan untuk membuat sendok cetak
perseorangan
2. pasien
Custom tray:sendok cetak yang dibuat sendiri sesuai dengan ukuran rahang
Tujuan:untuk mendapatkan hasil cetakan yang akurat, terutama pada daerah tepi sendok cetak(daerah vestibulum, frenulum, dan retromylohyoid dari rahang) Cara membuat custom tray cetak rahang dengan sendok cetak anatomis gambar batas sendok cetak pada model tutup gigi pada model dan bagian labial/bukal model yang mempunyai
lapisi permukaan model dengan bahan separasi siapkan bahan sendok cetak, tempelkan selapis tipis(1-2mm)diseluruh
permukaan model sampai batas yang sudah digambar buat pegangan sendok cetak cobakan ke mulut pasien, bila ukuran sudah sesuai dilubangi untuk retensi
bahan cetak
rahang atas:sampai batas palatum durum dan palatum molle serta menutupi daerah tuber maxilae rahang bawah:sampai menutupi retromolar pad daerah bukal/labial:sampai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak tidak boleh menutupi frenulum daerah lingual:sampai batas dasar mulut di lingual/retromylohyoid
macam-macam bahan cetak proses pengerasannya ada 2 macam secara reaksi kimia.Contohnya:Plaster of Paris, Zinc oxide eugenol pasta,
irreversible hydrocolloid, mercaptan rubber base dan silicone secara pemanasan(termoplastik). Contohnya: Modelling compound, reversible
hydrocolloid, wax. Bahan ini memerlukan pemanasan untuk melunakkan dan pendinginan untuk mengeras.
1.
Impression plaster
Digunakan untuk membuat cetakan akhir guna mendapatkan model kerja dengan tekanan minimal. Sifat bahan ini tidak elastis, jadi tidak dapat digunakan bila ada ceruk. Diperlukan sendok cetak khusus dengan dibuat ruangan antara sendok cetak dengan jaringan penyangganya. Ini bertujuan agar ketebalan bahan cetaknya cukup. 2. Zinc oxide eugenol pasta
Digunakan untuk membuat cetakan akhir guna mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatat detail jaringan dengan baik, karena sifatnya yang mudah mengalir sebelum mengeras dan dalam keadaan tidak elastis waktu mengeras. Keuntungan lain dari bahan ini, sendok cetak perseorangan yang dibuat, berkontak langsung dengan mukosa pendukung. 3. Bahan cetak elastomer
Digunakan untuk membuat cetakan akhir sama mendapatkan model kerja. Bahan ini dapat mencatat detail jaringan dengan baik. Oleh karena sifatnya elastis, dapat digunakan bila ada ceruk. Jaringan mulut perlu dikeringkan sebelum dicetak dengan bahan ini. 4. Tissue conditioning material
Tissue conditioning material dapat didefinisikan sebagai bahan yang lunak yang diletakkan untuk sementara pada permukaan cetakan gigi tiruan, bertujuan agar distribusi beban menjadi lebih sama, jadi membiarkan jaringan mukosa untuk embali ke bentuk yang normal. 5. Irrevesible hydrocolloid
Bahan ini dapat mencatat detail yang baik, tetapi sangat dipengaruhi oleh cairan saliva. Hasil cetakan harus segera dituang dengan stone gips karena bahan ini dipengaruhi oleh kelembaban. 6. Reversible hydrocolloid
Diperlukan pemanasan untuk mencairkan bahan ini.Proses pengerasannya:dari gel ke sol ke gel.Bahan ini dapat memberikan detail yang baik untuk cetakan, tetapi ia mempunyai beberapa kekurangan. Diperlukan sendok cetak khusus yang ada saluran air di tepinya untuk mendinginkan bahan cetak.Umumnya digunakan untuk cetakan permulaan. 7. Malam cetak
Diperlukan pemansan untuk mencairkan bahan ini. Umumnya digunakan untuk koreksi pada cetakan akhir yang menggunakan bahan lain seperti plaster atau zinc oxide eugenol pasta/ 8. Modelling compound/impression compound
Sifatnya termoplastik, menjadi lunak bila dipanaskan pada temperatur 55-700 C.Viskositas yang tinggi dari bahan ini, dan kenyataannya menjadi keras bila didinginkan, serta dapat dilunakkan kembali, merupakan keuntungan tersendiri.
Teknik mencetak 1. 2. Secara mukostatisuntuk tahanan jaringan rendah Secara mukokompresi/mukofungsionaluntuk tahanan jaringan yang tinggi
Penjelasan: Pada tahanan jaringan tinggi, keadaan mukosa bila tertekan bergerak, bila dicetak secara muko statis, akan didapat model dengan bentuk mukosa yang pasif/tidak tertekan secara fungsional. Pada kasus GTSL, bila mencetak dengan tekanan fungsional, akan menghasilkan protesa yang stabil waktu berfungsi. Dalam keadaan istirahat, protesa tersebut tetap akan stabil/tak bergerak, karena ada cengkeram yang menahan sebagai retensi protesa.
Hasil cetakan yang baik bahan cetak tidak terlepas dari sendok cetak pada hasil cetakan boleh terdapat gelembung udara, sobek dan lipatan bagian-bagian sendok cetak tidak boleh terlihat gigi-gigi, mukosa, frenulum, vestibulum, batas mukosa bergerak dan tidak
bergerak, teromolar pad, tubermaxila batas palatum durum dan palatum molle, batas gingiva dengan gigi, perlekatan otot-otot, harus terlihat dengan jelas
cara memelihara hasil cetakan: hasil cetakan yang baik, dicuci sampai bersih bila diletakkan di atas meja kerja harus ditopang di bawahnya agar bagian posterior tidak menyentuh meja. Tujuannya: untuk menghindari terlepasnya bahan cetak bagian posterior dan sendok cetak
2.3.4. Perawatan preprostetik: Perawatan periodontal Perawatan bedah Konservasi gigi Rekonturing (mahkota tiruan, pengasahan gigi miring, pengasahan gigi ekstrud) Persiapan tempat cengkeram Macam cetakan RA & RB (mukostatis, muko- kompresi/mukofungsional/selective pressure
Faktor pertimbangan Dalam Rencana Perawatan 1. Faktor Personal Yang perlu diperhatikan pada pasien : keinginan atau ketidakpuasan terhadap protesa kesehatan dan pola hidup pasien kondisi dan kesehatan jaringan oral dan perioral tidak adekuatnya protesa yang digunakan.
Selain itu, faktor personal yang perlu dipertimbangkan adalah: faktor sosial ekonomi
restorasi protesa dapat direkonstruksi pada pasien dengan semua umur. faktor pengalaman
faktor pengalaman hidup sehari-hari dapat mengubah rencana terbaik untuk perawatan dan sering tidak bisa dihindari, seperti : pekerjaan profesi status sosial lingkungan 2. Faktor Fisik - Tulang Faktor klinis yang berhubungan dengan resorpsi tulang bervariasi. Kategori menurut Atwood adalah : b. faktor anatomi
karakteristik dan ketebalan mukosa penutup hubungan ridge jumlah dan kedalaman alveolar c. faktor metabolik
segala faktor nutrisi, hormonal dan metabolik lainnya yang mempengaruhi aktivitas relative selular pembentuk tulang (osteoblas) dan peresorpsi tulang (osteoklas). d. faktor fungsional
frekuensi, intensitas, durasi, serta direksi pengalikasian tekanan pada tulang yang mempengaruhi densitas (resorpsi dan deposisi) pada tulang. e. faktor protesa
banyaknya teknik, material, prinsip, konsep, dan praktek termasuk ke faktor protesa. Faktor kontrol
Tiga hal yang termasuk ke bagian faktor kontrol adalah : a. b. c. genetik sistemik lokal
yang termasuk bagian ini yaitu : faktor biomekanika faktor neurotropik vascular enzim dan PH potensial bioelektrik tekanan udara suhu(temperatur) persarafan
reflek neuromuscular
Faktor prostetik
Perkembangan dan pemeliharaan prosesus alveolar secara langsung berkaitan dengan erupsi dan hadirnya gigi geligi. Dua konsep yang diperhatikan mengenai hilangnya residual bone yang tidak dapat dihindari: Satu pendapat bahwa saat gigi hilang akan adanya variasi perkembangan hialngnya residual bone. Satu pendapat lainnya mengatakan bahwa hilangnya resdual bone belum tentu akibat hilangnya gigi geligi.
Gigi
Harus dievaluasi secara seksama terlebih dahulu: Jumlah gigi Lokasi gigi di dalam lengkung Posisi individual gigi Mobilitas dan vitalitas Rasio mahkota akar Ukuran dan bentuk akar Kerentanan adanya karies Keterlibatan patologis Kondisi bidang oklusal gigi yang tersisa Morfologi yang mempengaruhi perawatan dan tipe protesa yang digunakan.
Jaringan Lunak
Karakteristik dan respon perlu dipertimbangkan untuk retensi, persepsi, stabilitas dari protesa yang akan digunakan. Sedangkan pola sensori pada jaringan pendukung khususnya penting dalam pemakaian gigi tiruan.4
Oklusi gigi pada kasus GTSL ada kemungkinan: 1. oklusi ada, dan fixed(mantap/stabil)
minimal ada 3 gigi pada 3 regio kiri, kanan dan anterior yang beroklusi dengan benar. 2. oklusi ada tapi tidak fixed(tidak mantap/tidak stabil)
hanya ada 2 regio dari gigi yang berkontak dengan oklusi yang benar(kiri+kanan, atau kiri+anterior,atau kanan+anterior) 3. oklusi tidak ada
3.1 Kesimpulan
Diagnosis kasus Diagnosis ditentukan setelah merangkum semua informasi yang didapat dari pemeriksaan utama dan penunjan. Klinisi harus menentukan etiologi utamadari ketidaknyamanan pasien tersebut. Dari kasus ditemukan : Nama : Bapak Tasrif
Keluhan utama Tidak enak makan karena giginya sudah banyak hilang.
IO.E RA (14)(15)(24)(25) hilang (16) karies dentin distal (26) karies email bukal (27) ekstrud Ketahanan jaringan mukosa kanan dan kiri rendah
RB (35) (36) (37) (38) (46) hilang (47) tipping mesial lebih kurang 10 derajat (33) karies email oklusal Ketahanan jaringan mukosa kiri dan kanan tinggi
RA kelas 3 Modifikasi 1 Dukungan : Paradental Reainer : Direct retainer (13) (23) cengkeram S C RA (17)(27) Full Jackson (16) Half Jackson RB kelas 2 modifikasi 1 Kanan (bounded) Dukungan : ParaDental Retainer : (47) Cengkeram 3 jari Cengkeram S Kiri (Free End Saddle) Dukungan : gingival Retainer : cengkeram 2 jari