Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
penambahan GI baru tersebut. Dengan demikian dapat disusun proyeksi kebutuhan GI dan kebutuhan trafo untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengembangan sistem penyaluran. Dengan kriteria keandalan dan asumsi diatas, kebutuhan pembangunan gardu induk baru dan pengembangan trafo GI eksisting se Sulawesi periode 2012-2021 mencapai 5.600 MVA dengan rincian diberikan pada Lampiran B2.5.
B. Sistem Sulbagsel
Rencana pengembangan penyaluran selain dimaksudkan untuk evakuasi daya dari pusat pembangkit ke pusat beban, juga dalam rangka membangun interkoneksi antar subsistem, menyambung sistem kelistrikan isolated masuk ke grid, dan mengatasi bottleneck serta untuk memenuhi kriteria keandalan N-1. Rencanakan pengembangan transmisi di sistem Sulbagsel sebagai berikut: Transmisi 275 kV PLTA Karama - Mamuju - Enrekang - Sidrap - Makassar (GI Daya Baru) lengkap dengan GITET 275/150 kV untuk evakuasi daya dari PLTA Karama 450 MW. Sedangkan transmisi 275 kV Enrekang - Palopo sebagai antisipasi bila PLTA Poso II akan dikembangkan sekaligus untuk meningkatkan stabilitas sistem Sulbagsel serta untuk fleksibilitas operasi sistem. GITET 275 kV Enrekang untuk evakuasi daya dari PLTA Bonto Batu, Poko dan Malea serta PLTA Bakaru II dan disalurkan ke pusat beban melalui 275 kV Enrekang - Sidrap - Makassar. Pengembangan transmisi 150 kV terkait dengan proyek pembangunan PLTU, PLTA dan PLTG/MG, serta interkoneksi antar subsistem dalam rangka membentuk sistem Sulbagsel. Pengembangan transmisi 150 kV di lokasi tersebar untuk mengatasi bottleneck penyaluran, perbaikan tegangan pelayanan dan fleksibilitas operasi, memenuhi kriteria keandalan (N-1). Proyeksi kebutuhan pengembangan jaringan transmisi sistem se Sulawesi periode 2012-2021 sebanyak 8.081 kms dan dana investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 1.035 juta sebagaimana diberikan pada Lampiran B2.5.
509
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2012-2021