Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing : dr. A. Septiarko, Sp.A dr. Hj. Elief Rohana, Sp.A, M.Kes
HASRAPRILIANA HERSYA J 500080096 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
Nama Tanggal lahir / umur Jenis kelamin Nama ayah Pekerjaan ayah Pendidikan ayah Nama ibu Pekerjaan Pendidikan ibu Alamat No. RM Tgl masuk RS
: An. E : 26-07-2012/ 8 bulan : Laki-laki : Tn. A : Karyawan pabrik : SMA : Ny. E : Ibu rumah tangga : SMA : Tegal Gede, Karangayar : 2710** : 02-04-2013 (20.53 WIB)
Anamnesis dilakukan pada tanggal 3 April 2013 (Autoanamnesis dan Alloanamnesis) di Bangsal Melati
Riwayat penyakit sekarang 2 HSMRS: batuk (+) batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan,pilek (+), muntah (+) setiap batuk, demam (+), makan/minum (+) sedikit. Keluhan lain keringat pada malam hari (), nyeri tenggorokan (-), pilek (-), nyeri telinga (-), nyeri otot (-), nyeri sendi (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bintik merah pada kulit (-), BAB (+), BAK (+).
3
HMRS : Pasien dibawa ke IGD RSUD karanganyar dengan keluhan sesak dan terdengar bunyi Ngrok-Ngrok saat bernafas, Batuk (+) disertai dahak yang sulit keluar, pilek (+), panas (-). Muntah 2X saat minum ASI. BAB lembek 1X, BAK (+) biasa. Makan (+) berkurang, minum ASI (+) berkurang
Riwayat penyakit dahulu Riwayat sakit serupa : disangkal Riwayat batuk pilek sebelumnya : disangkal Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat asma : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat kontak dengan penderita batuk lama : disangkal Riwayat penyakit pada keluarga Riwayat sakit serupa : disangkal Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat kontak dengan penderita batuk lama : disangkal Riwayat sesak : disangkal Riwayat asma dan alergi : disangkal Kesan : Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit sekarang
Kesan : Tidak terdapat riwayat penyakit serupa dan riwayat penyakit keluarga yang diturunkan
6
Riwayat pribadi
Ibu G1P0A0 Hamil saat usia 24 tahun Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan Pada usia kehamilan 39 minggu bayi lahir secara spontan, ditolong oleh bidan dengan presentasi kepala. Bayi lahir langsung menangis, warna kulit kemerahan, gerak aktif, pernafasan teratur. Bayi laki-laki BB 3000gr
Kesan : riwayat ANC baik, persalinan spontan dan riwayat perinatologi baik.
Riwayat makanan
0 - 6 bulan 7 - sekarang : ASI semau bayi : ASI + susu formula+bubur Promina/bubur nasi
suara (5 bulan)
Tengkurap (3 bulan)
Vaksinasi
Vaksin Hepatitis B BCG DPT I 0 hari 2 bulan 2 bulan II 2 bulan 4 bulan III 4 bulan 6 bulan IV 6 bulan -
Polio
Campak
1 bulan
-
2 bulan
-
4 bulan
-
6 bulan
-
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia menurut PPI, sesuai usia pasien saat ini
10
Pasien tinggal bersama kakek, ayah, ibu. Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan 2 kamar tidur. WC menyatu dengan kamar mandi. Sumber air berasal dari air sumur. Air minum menggunakan air sumur yang direbus, Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen, lantai rumah dari semen. Ventilasi udara dan penerangan cukup.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup.
Anamnesis sistem :
Cerebrospinal Kardiovaskuler Respiratorius Gastrointestinal Urogenital Muskuloskeletal Integumentum : demam (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-) : sianosis (-), biru (-) : batuk (+), pilek (-), sesak (+) : muntah (+) 2x, BAB (+) lembek (+)1x : BAK (+) normal : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-), : bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan : terdapat masalah pada sistem gastrointestinal dan respiratorius
12
13
Grafik BMI
PEMERIKSAAN KHUSUS Leher : pembesaran limfonodi (-), tidak teraba massa abnormal Thorak : simetris,retraksi(+) sub costal,ketinggalan gerak(-)
Jantung
Inspeksi Palpasi Perkusi : batas kanan atas batas kanan bawah batas kiri atas batas kiri bawah Auskultasi : ictus cordis tidak tampak : ictus cordis kuat angkat : SIC II linea parasternalis dextra : SIC IV linea parasternalis dextra : SIC II linea parasternalis sinistra : SIC V linea midclavicula sinistra : BJ I-II intensitas reguler (+), bising jantung (-)
15
Paru :
DEPAN
Kiri Simetris(+),retraksi
subcostalis (+)
Ketinggalan gerak (-), fremitus (+) sama Sonor Perkusi Palpasi
subcostalis (+)
Ketinggalan gerak (-), fremitus (+) sama Sonor
Auskultasi
Kesan : Terdapat retraksi subocostal, ronkhi basah dan wheezing halus pada kedua lapang paru
16
Abdomen :
Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi Hepar Lien Anogenital : distensi (-), sikatrik (-), purpura (-) : peristaltik (+) n : timpani (+), pekak beralih (-), test undulasi (-) : turgor kulit cepat kembali, nyeri tekan (-) : tidak teraba membesar : tidak teraba membesar : tidak ada kelainan
17
: Reflek patella (+) normal, achiles (+), normal, tricep (+) normal :Babinski (-), cheddock (-), Oppenheim (-), gordon (-) :Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), kernig (-) :Dalam batas normal
18
Kepala : ukuran normocephal, rambut warna hitam, ikal, jumlah cukup. Bentuk mesocephal. Mata : mata cowong (-/-), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor, edema palpebra (-/-) Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-) Mulut : mukosa bibir dan lidah kering (-), sianosis (-) Faring : hiperemis (-), tonsil membesar (-) Gigi : caries (-) Kesan : nafas cuping hidung (-), mulut sianosis (-).
19
20 40 28
20
RINGKASAN ANAMNESIS
Batuk sejak 3 hari yang lalu Sesak ada suara berbunyi ngrok-ngrok Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit pasien sekarang Riwayat ANC baik, Persalinan spontan dan riwayat perinatologi baik Pasien mendapat makanan sesuai dengan usia Imunisasi dasar lengkap sesuai dengan usia Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup
21
KU : compos mentis, tampak sesak HR : 110x/menit Suhu : 36,4 oC RR : 44 x/mnt Mata : mata cowong (-) Hidung : nafas cuping hidung (-) Mulut : sianosis (-), mukosa bibir lembab Thorak : retraksi sub costal, wheezing dan ronkhi basah halus pada kedua lapang paru Abdomen : turgor kulit cepat kembali Status gizi baik menurut WHO
22
RENCANA PENGELOLAAN Terapi Inf. RL 12 tpm Inj. Dexametason Ampul (1 cc =5mg) Paracetamol syrup 3/4 cth K/P Nebu: Ventolin Ampul (1 amp=2,5cc) K/P
23
Edukasi
Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita pasien Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan
24
FOLLOW UP
Tanggal 3-3-2012 Anamnesa (S) Batuk (+) riak sulit keluar, darah (-) ,pilek (+), sesak (+), demam (-), kejang (-), nafsu makan/minum menurun, BAK (+), BAB (+) lembek 1x Pemeriksaan (O) Diagnosa (A) Penatalaksanaan(P Tx) Inf. RL 12 tpm Inj. Dexametason Amp/8jam Ottopan syr 3Xcth 3/4 Nebu ventolin amp /24 jam VS N (110x/mnt) RR Bronchiolitis (44x/mnt) S (37,4 OC) KU: tampak sesak Kesadaran:CM Mata : Conjunctiva Anemis (/-) Thorax : Cor/ BJ I-II regular, bising (-) Pulmo/ SDV(+/+), Rh(+/+), Wh (+/+), retraksi (+/+) Abd : Supel, peristaltic (+),NT (-), Ekstremitas: akral hangat VS N (120x/mnt) RR Bronchiolitis (44x/mnt) S (36,5 OC) Kesadaran:CM Mata : Conjunctiva Anemis (/-) Thorax : Cor/ BJ I-II regular, bising (-) Pulmo/ SDV(+/+), Rh(+/+), Wh (+/+), retraksi (+/+) Abd : Supel, peristaltic (+),NT (-), Ekstremitas: akral hangat
4-3-2012
Sesek (+) batuk (+) riak sulit keluar,pilek (+), demam (-), makan <, muntah (-), BAK (+) lancar, BAB (+)N
Inf. RL 12 tpm Inj. Dexametason Amp/8jam Ottopan syr 3Xcth 3/4 Nebu ventolin amp (K/P)
25
5-3-2012 Sesek (<<), Batuk (<) riak sulit keluar, ,pilek (+), demam (-), nafsu makan membaik, muntah (-), BAK (+) lancar, BAB (+)N
VS N (110x/mnt) RR Bronchiolitis (40x/mnt) S (36,7 OC) Kesadaran:CM Mata : Conjunctiva Anemis (-/-) Thorax : Cor/ BJ I-II regular, bising (-) Pulmo/ SDV(+/+), Rh(+/+), Wh (+/+), retraksi (+/+) Abd : Supel, peristaltik (+),NT (-), Ekstremitas: akral hangat
26
PEMBAHASAN
Bronchiolitis adalah infeksi akut pada bronkiolus yang pada umumnya disebabkan virus, sehingga menyebabkan gejala-gejala obstruksi bronkiolus. Bronkiolus ditandai oleh batuk, pilek, panas, wheezing pada saat ekspirasi, takipneu, retraksi, dan hiperaerasi paru pada foto dada.
Bronchiolitis disebabkan terutama oleh Respiratory Syntial Virus (RSV). Bronkiolitis sering mengenai anak usia di bawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada bayi usia 6 bulan.
27
Pada kasus ini, pasien berusia 8 bulan. Keluhan yang didapatkan berupa sesak nafas, batuk berdahak dan pilek. Dari pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien cukup baik, kesadaran compos mentis, nadi 120 kali per menit reguler, pernafasan 44 kali per menit dan suhu 36,5oC. Berat badan anak 7 kg. Pada pemeriksaan thorak didapatkan ada retraksi ringan pada dinding dada, auskultasi paru didapatkan suara ronkhi dan wheezing di kedua lapang paru. Ekspirasi diperpanjang
Mula-mula bayi menderita ISPA atas ringan berupa pilek yang encer dan bersin. Gejala ini berlangsung selama beberapa hari, kadangkadang disertai demam dan nafsu makan berkurang. kemudian timbul distress napas yang ditandai oleh batuk paroksismal, wheezing, sesak napas. Bayi akan menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum.
28
Bronkiolus menjadi sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edema saluran pernapasan, akumulasi sel-sel debris dan mukus, menyebabkan peningkatan kerja sistem pernapasan, batuk, wheezing, obstruksi saluran napas, hiperaerasi,atelektasis, hipoksia, hiperkapnea, asidosis metabolik sampai gagal napas
31
Pemberian oksigenasi dapat diberikan oksigen nasal atau masker bila ada tanda gagal nafas.
Antibiotik dapat diberikan pada keadan umum yang kurang baik, curiga infeksi sekunder (pneumonia) atau pada penyakit yang berat.
Kortikosteroid : deksametason 0,5 mg/kgBB dilanjutkan dengan 0,5 mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis.
32
Untuk menilai kegawatan penderita dapat dipakai skor Respiratory Distress Assessment Instrument (RDAI), yang menilai distres napas berdasarkan 2 variabel respirasi yaitu wheezing dan retraksi. Bila skor lebih dari 15 dimasukkan kategori berat, bila skor kurang 3 dimasukkan dalam kategori ringan.
33
34