Vous êtes sur la page 1sur 1

BAB II BAHASA DAN RAGAM BAHASA

Salah satu konsep dasar di dalam SL yang harus kita pahami adalah gagasan tentang bahasa dan ragam (variasi bahasa). Banyak ilmuwan yang berbicara dan mendefinisikan bahasa. Ini bisa dimengerti karena sejak jaman Yunani Latin, dengan tokoh terkenal Aristoteles, orang sudah membicarakannya. Bahasa sebagai alat komunikasi juga diabaikan, SL memandang bahasa sebagai tingkah laku sosial yang dipakai dalam komunikasi. Pengertian dialek disini adalah bahasa sekelompok masyarkat yang tinggal di suatu daerah tertentu. Perbedaan dialek di dalam sebuah bahasa maka geografis atau dialek regional. Semua kelompok sosial itu mempunyai potensiuntuk mempunyai bahasa dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari kelompok lain. Jika potensi itu benar-benar menjadi kenyataan bahasa kelompok ini menjadadi dialek sosial. Dalam hal bahasa,ragam baku mengacu kepada ragam bahasa tertentu yang oleh pemakainya dihatgai lebih tinggi dibandingkan dengan ragam-ragam lain yang ada dalam bahasa itu. Setidaknya dalam ragam baku dapat kita bedakan antara baku lisan (RBL) dan ragam baku tulis (RBL). Dapat dipahami, RBT lebih mudah dipahami diidentifikasi karena relatif lebih stabil darpada RBL. RBL lebih kurang stabil karena lafal itu seolah berayun, sehingga kita sukar menetukan titik yang pasti. Ragam baku mempunyai ketentuan sendiri dalam hal lafal, meskipun sudah kita ketahui lafal belum secara tuntas di atur. Ragam baku berasal dari dialek, ragam baku merupakan ragam yang biasanya diajarkan kepada orang lain yang bukan penutur asli bahasa tersebut, ragam baku mampu memberi jaminan kepada pemakainnya bahwa ujaran yang dipakai kelak dapat dipahami oleh masyarakat luas.

Vous aimerez peut-être aussi