Vous êtes sur la page 1sur 33

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Stroke dapat terjadi pada setiap tingkatan usia, tetapi yang paling sering terjadi adalah pada usia lanjut antara 75 sampai dengan usia 85 tahun, sekitar 50% dari semua orang dewasa yang dirawat pada rumah sakit syaraf disebabkan oleh suatu penyakit pembuluh darah. Penulis berpendapat bahwa penyakit stroke ini jika tidak ditangani dengan segera maka akan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu penyakit stroke ini harus benar-benar diperhatikan karena walaupun sembuh sering menimbulkan gejala sisa atau kecacatan. Penyakit stroke ini sering dihubungkan dengan adanya riwayat hipertensi atau darah tinggi serta kebiasaan pola kehidupan yang tidak sehat. Atas dasar tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Dustira. 1.2. Tujuan 1. Penulis memahami dan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persyarafan stroke. Keperawatan Pada Tn.E Dengan Gangguan Persyarafan Stroke di Ruang Perawatan XIII Rumah Sakit

Asuhan Keperawatan Stroke

2.

Melakukan

pengkajian

yang

terdiri

dari

proses

pengumpulan data sampai analisa dan menetapkan diagnosa keperawatan 3. Membuat perencanaan, menerapkan tujuan yang ingin dicapai 4. 5. dari menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah. Melaksanakan implementasi berdasarkan rencana yang telah disusun Menilai hasil yang dicapai meliputi reaksi klien terhadap tindakan yang dilakukan 1.3. Metoda Laporan kasus disusun menggunakan metoda deskriptif dengan melakukan pendekatan proses keperawatan, adapun teknik dalam pengumpulan data yaitu dengan teknik studi literatur (mencari bahan atau sumber yang berhubungan dengan materi yang penulis teliti), observasi (peneliti langsung terjun ke lapangan), wawancara (tanya jawab secara langsung kepada klien), dan studi dokumentasi (peneliti memeriksa, mengkaji dan menganalisa catatan riwayat penyakit dari klien). 1.4. Sistematika Laporan kasus ini terdiri dari empat bab, yaitu : Bab I Bab II Bab III : Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, metode dan sistematika penulisan. : Bab ini menguraikan tentang tinjauan teoritis dari masalah yang sedang dibahas yaitu mengenai stroke. : Pada Bab III ini penulis membahas tentang tinjauan kasus nyata pada Tn.A yang berisi pengkajian, analisa

Asuhan Keperawatan Stroke

data, Bab IV

rencana

keperawatan,

implementasi

dan

evaluasi dan catatan perkembangan. : Bab IV berisi kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian Stroke Menurut dr. Budhi Suwarna, Stroke adalah timbulnya defisit neurologis fokal/umum secara mendadak akibat gangguan pembuluh darah otak primer, berhubungan dengan pola waktu. 2.2. Penyebab 1. Thrombosit Ceregral Disebabkan karena adanya Atherosclerosis dan pada umumnya menyerang usia lanjut 2. Emboli Ceregral Penyumbatan pembuluh darah otak karena adanya bekuan darah lemak atau udara 3. Intracerebral Hemorrhagik Karena akibat pecahnya pembuluh darah otak akibat tekanan yang tinggi atau aneurisma yang pecah

Asuhan Keperawatan Stroke

Faktor resiko stroke mayor adalah hipertensi, diabetes, dan kelainan jantung. Sedangkan faktor resiko sekunder adalah merokok, hyperlipidema, obesitas, gaya hidup, dan tingkat stress yang tinggi. 2.3. Patofisiologi Otak mendapat suplai darah secara konstan dari jantung guna mendukung metabolisme cerebral. Otak sangat sensitive terhadap kekurangan oksigen karena aktivitas otak selalu berlangsung. Otak tidak memiliki pembuluh darah kolateral. Otak tidak dapat menyimpan oksigen dan glukosa, jika otak tidak mendapat suplai darah yang cukup akan menyebabkan kerusakan jaringan. Hipoxia akan menyebabkan iskemi. Iskemi lebih dari 15 menit menyebabkan defisit neurology permanen sedangkan kurang dari 15 menit menyebabkan defisit sementara. Gangguan auran darah otak yang mengakibatkan stroke dapat disebabkan oleh penyempitan atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak yang terjadi karena adanya : Trombosis Cerebral, Emboli Cerebral dan Perdarahan Intracerebral 2.4. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala stroke tergantung pada pembuluh darah yang terkena 1. 2. 3. 4. 5. Veterbro-basilans Arteri Karotis Internal Arteri Seregri Anterior Arteri Seregri Posterior Arteri Seregri Media

Asuhan Keperawatan Stroke

2.5. Asuhan Keperawatan a. Pengkajian 1. 2. 3. 4. Identitas penderita Anamnese riwayat penyakit sekarang masa lalu dan riwayat keluarga Kebiasaan pola hidup sehari-hari Pemeriksaan fisik a) b) c) d) 5. Ada satu atau tidak kehilangan kesadaran Kelumpuhan kaki atau tangan TTV, eliminasi, nutrisi dan cairan Nyeri kepala

Pemeriksaan penunjang a) b) c) d) e) Pemeriksaan darah lengkap LED Lumbal fungsi CT Scan otak ECG

b.

Diagnosa Keperawatan Masalah keperawatan yang mungkin dijumpai antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perubahan perfusi otak Gangguan aktivitas dan gerak Gangguan komunikasi Ketidakmampuan merawat diri Gangguan pemenuhan nutrisi Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala Gangguan konsep diri

Asuhan Keperawatan Stroke

8.

Injkonteresia urin

Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. c. Fungsi neurologi normal Kebutuhan gerak dan aktivitas Klien dapat berkomunikasi Klien dapat merawat diri Gangguan pemenuhan nutrisi terpenuhi Rasa nyeri hilang Pasien dapat menerima keadaan Klien dapat mempertahankan pungsi ginjal

Perencanaan Pada penatalaksanaan diagnosa tergantung atau disesuikan yang dengan Contoh : Untuk diagnosa gangguan rasa nyaman/nyeri 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kaji tingkat rasa nyeri pasien menggunakan skala nyeri 1-5 Ciptakan nyaman Observasi TTV Pasang penghalang pada tempat tidur jika pasien gelisah Dampingi pasien selama gelisah Beri analgetik sesui dengan program lingkungan yang aman dan yang diangkat atau

dimunculkan.

Untuk diagnosa ketidakmampuan merawat diri

Asuhan Keperawatan Stroke

1. 2. 3. 4.

Beri support pada klien untuk beraktivitas Bantu klien dalam pemenuhan ADL. Dekatkan segala sesuatu sehingga klien dapat melakukannya sendiri Kaji kebiasaan BAB dan BAK.

BAB III TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Stroke

Tanggal Masuk Tanggal dikaji Nomor Register Diagnosa 3.1. Pengkajian A. Biodata Nama Umur Agama Suku bangsa Pekerjaan Alamat B. Riwayat Kesehatan 1.

: 23 Desember 2002 : 23 Desember 2002 : 2598/HI/XII/2002 : Stroke

: Tn. E : 56 tahun : Islam : Sunda : Pensiunan TNI-AD (HI-Sertu) : Kp. Bojong Picung RT.02/03

Riwayat kesehatan sekarang a. Alasan masuk rumah sakit Pada tanggal 18 Desember 2002 tepatnya 5 hari sebelum klien masuk rumah sakit klien mengeluh pusing, pandangan tidak jelas, apabila klien berdiri tangan dan kaki terasa lemas, bicara tidak jelas, tangan kiri tidak dapat digerakan. Kemudian setelah muncul tanda-tanda tersebut klien dibawa pihak keluarganya ke Rumah Sakit Dustira poliklinik syarag dan akhirnya menurut dokter syaraf klien harus diopname di Rumah Sakit Dustira Ruang Perawatan XIII. b. Keluhan utama saat didata

Asuhan Keperawatan Stroke

Tn.E menengeluh pusing, pandangan tidak jelas, apabila klien berdiri tangan dan kaki terasa lemas, bicara tidak jelas, tangan kiri tidak dapat digerakan dan keluhan tersebut akan terasa berat jika klien terlalu banyak beraktivitas dan keluhan klien akan berkurang apabila klien beristirahat. 2. Riwayat kesehatan masa lalu Pihak keluarga mengatakan bahwa klien mempunyai darah tinggi atau hipertensi dan klien pernah diopname di Rumah Sakit Dustira dengan penyakit yang sama dengan sekarang yaitu pada bulan Maret tahun 2000. 3. Riwayat kesehatan keluarga Keluarga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi atau stroke dan tidak ada yang mempunyai penyakit berat atau menular lainnya. 4. Struktur keluarga Klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara dan klien mempunyai 2 anak yang semuanya sudah menikah. Sekarang klien tinggal bersama istrinya saja.

Asuhan Keperawatan Stroke

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan : Klien : Hubungan Perkawinan : Garis keturunan : Tinggal Serumah : Meninggal dunia

C.

Data Biologis

NO .
1

POLA
NUTRISI Makan Jenis Frekuensi Jumlah b. Minum Jenis Jumlah Pantangan

DI RUMAH

DI RUMAH SAKIT

Nasi, lauk, buah-buahan 3x sehari 1 porsi habis

sayur, Bubur,lauk, sayur, buah 3x sehari porsi

Air putih Air putih 6-7 gelas/hari 7-8 gelas/hari Makanan yang keras, Makanan asin,kopi, asin,manis,beralkohol minuman beralkohol

Eliminasi a. BAB Frekuansi Warna Kosistensi b. BAK Warna

1x sehari Kuning tengguli Lembek berbentuk Kuning jernih

1x sehari Kuning tengguli Lembek berbentuk Kuning jernih + 1200 cc/hari

Asuhan Keperawatan Stroke

10

Volume 3

+ 1500 cc/hari 8-9 jam/hari Tidur nyenyak Malam 20.0004.30 Siang 13.3015.30

Istirahat dan tidur a.Jumlah 7-9 jam/hari tidur b.Kualitas Tidur nyenyak tidur c.Waktu Malam 21.0005.00 tidur Siang 14.0015.00 Personal Hiegyne a.Mandi b.Gosok gigi c.Kramas d.Kebersihan Genetalia e.Potong kuku Aktivitas

2x sehari 2x sehari 2-3x seminggu Setiap selesai dan BAK 2 minggu sekali

2x sehari diseka 1x sehari Belum pernah Setiap habis BAB BAB BAK Belum pernah

dan

Klien bedrest di tempat Mengisi waktu tidur b. luangnya dengan istirahat dan aktivitas ringan dalam mengisi hari luangnya

D.

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kesadaran : TTV Compos Mentis (CM) : T : 160/90 MM Hg N : 90x/menit S : 370 C R : 24x/menit 2. Penglihatan Simetris konjungtiva berwarna merah muda, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, sclera kemerahan, tidak

Asuhan Keperawatan Stroke

11

ikterik, reflek pupil baik terhadap cahaya, ketajaman penglihatan menurun. 3. Pencernaan a. Mulut dan kerongkongan Bibir berwarna merah, kecoklatan, lembab, mukosa mulut merah muda, tidak ada lesi, uvula merah muda, tonsil tidak membengkak, gusi berwarna merah muda, gigi 28 buah. b. Abdomen Abdomen datar, lembut, hepar tidak terasa membesar, tidak ada nyeri tekan. Bising usus 4 kuadran frekuensi 10 x/menit tidak ada masa. 4. Pernapasan a. Hidung dan Trakea Simetris, tidak ada pernapasan cuping, hidung tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada nyeri tekan pada sinus, tidak ada benjolan mukosa hidung, trakea ditengah. b. c. Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa. Paru-paru Ekspansi paru sama kanan kiri, bronkus berbunyi vesikuler. 5. Pendengaran Simetris kiri dan kanan, pita elastis tidak ada masa atau lesi, tidak ada pengeluaran secret dan serumen, klien bisa mendengar bisikan Permukaan paru resonan, vocal premitas sama ka/ki.

Asuhan Keperawatan Stroke

12

6.

Sistem Kardiovaskuler a. Leher Jup b. meninggi + 2 cm, KGB tidak teraba membesar, tidak ada masa. Jantung Bunyi jantung reguler S1 dan S2 terdengar tidak nyeri tekan Heart Rate 88 x/menit

7.

Muskulo skeletal a. Ekstemitas atas ROM kanan mampu fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan rotasi. ROM kiri tidak ada. Kekuatan tangan kanan mampu menahan tekanan dari perawat namun cepat jatuh lagi dengan skala 4, tangan kiri lumpuh dengan skala 0 rumus otot dikiri dan kanan tidak ada yang hipertoni atau hipotoni b. Ekstemitas bawah ROM kanan mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi. ROM kiri mampu menahan tahanan dari perawat namun cepat jatuh kembali skala 5. Kekuatan kaki kanan pada skala 5 mampu melawan gravitasi dan tekanan. 4 5 1 4

8.

Persyarafan a. Pemeriksaan Nervus Kranial 1) N I : Klien mampu membedakan bau minyak kay putih dan alkohol

Asuhan Keperawatan Stroke

13

2) 3)

NII

: Pandangan buram Simetris, sket

N III, IV, VI :

kanan kiri, reflek terhadap cahaya positif, Nystagmus tidak ada gerakan bola mata tidak terrbatas 4) N VII : Fungsi sensorik : Klien mampu membedakan rasa asin dan manis pada makanan 2/3 lidah Fungsi monorik kuat 5) N VIII : Pendengaran mendengar bisikan Keseimbangan 6) NV : : Sulit dinilai : Klien mampu : klien mampu terseyum, mengegerutkan dahi dan menutup kuat-

Fungsi sensorik : Klien dapat menahan tarikan bahu ke bawah, reflek mengedip pada kornea ada pada saat kapas disentuhkan ke pinggir kornea Fungsi monorik : Sulit dinilai 7) 8) 9) 10) N IX NX : Reflek menekan dan muntah positif : Suara disporia

N XI : Angkat bahu kanan kiri positif N XII : Gerakan udah defresi ke kiri, antropi tidak ada Fasikulassi : tidak ada

b.

Pemeriksaan Reflek

Asuhan Keperawatan Stroke

14

Reflek bisep Replek trisep Replek patela Replek actiles Replek Balanski c. Kaku kuduk Bruzenki I Bruzenki II Kernig E. Data Psikologis 1. Status emosi Rangsang meningen

: -1 + 2 : -1 + 2 : +2 cepat : +2 cepat

cepat cepat

: Kelima jari menekan : negatif : negatif : negatif : negatif

Wajah klien tampak murung dan bingung dan klien cemas akan penyakitnya dengan skala 3 2. Konsep diri a. Bodi image : tubuhnya lagi b. c. Harga diri Ideal diri Klien berharap dirinya sembuh kembali seperti semula d. Peran Sejak sakit klien klien tidak menjadi dapat melakukan pada kegiatannya, bergantung : Klien menyatakan bahwa dirinya tidak merasa malu dengan keadaannya sekarang. Klien khawatir tetapi akan keadaan akan sekarang, klien sadar

kelumpuhannya walaupun mungkin akan sembuh

istrinya untuk melakukan aktivitasnya

Asuhan Keperawatan Stroke

15

e.

Identitas diri Klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara dan klien mempunyai 2 anak yang semuanya sudah menikah. Sekarang klien tinggal bersama istrinya saja.

F.

Aspek Sosial a. Gaya komunikasi Dalam menjawab pertayaan klien menggunakan bahasa non verbal, komunikasi dua arah jarang terjadi b. dengan fisiknya c. Aspek spirtual Klien selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhan penyakitnya Pola interaksi Klien kurang dapat menjalin hubungan yang baik keadaan sekitarnya karena keterbatasan

H.

Data Penunjang a. Hasil laboratorium HB HT Leukosit GDS b. Therapi Captropil Numatap 25 mg 2x1 3x1 13,8% 39% (rendah) 10 97

Asuhan Keperawatan Stroke

16

3.2. Analisa Data Nama Ruang : Tn. E : XIII

N O
1

DATA
Ds : Klien terlihat lemas dan tangan kiri tidak bisa digerakkan, segala keperluan di bantu istrinya Do : Klien meringis, otot 4 5 1 4 terlihat kekuatan

ETIOLOGI

MASALAH

Sumbatan pada pembuluh darah otak Aliran darah ke otak terganggu Suplai O2 ke jaringan otak menurun Defisit neurologis Gangguan motorik Kelumpuhan pada tangan Tidak mampu melakukan aktivitas Ganguan aktivitas dan gerak

Gangguan aktivitas gerak

dan

- TTV : T : 160 mm Hg N : 90x/menit R : 24x/menit S : 370 C - Nilai GCS:14 E:4 M:6 V:4

Ds : -Klien bicara ngaco -Keluarga tidak

Sumbatan pembuluh

Asuhan Keperawatan Stroke

17

mengerti apa yang dibicarakan klien Do : -Bicara tidak jelas -Nilai GCS:14 E:4 M:6 V:4

darah ke otak Otak kekurangan O2 Defisit neurologis Gangguan pusat bahasa pada lokus temporal hemisfer kiri Disarsea Bicara ngaco Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi

Ds : -Keluarga klien mengatakan segala keperluan pasien dibantu oleh istrinya Do : -Aktivitas selalu dibantu -Tangan kiri lumpuh -Klien bedrest

Gangguan motorik Kelemahan/kelumpuha n otot Tidak mampu melakukan aktivitas sendiri Ketidakmampuan merawat diri Ketidakmampua n merawat diri

Ds : -Klein sering meringgis kesakitan terlihat gelisah -Klien sering memegang kepala

Sumpatan pembuluh darah ke otak Gangguan nyaman nyeri Suplai O2 ke otak

Asuhan Keperawatan Stroke

18

berkurang Do : -Klein memegang dan meringgis sering kepala Merangsang reseptor nyeri di cortex cerebri Sensasi nyeri Nyeri kepala Gangguan nyaman nyeri Ds : Klien gelisah terlihat kusam 5 Do : Klien terlihat selalu gelisah, skala cemas 4 Klien tidak menerima Peningkatan emosi Kecemasan Kecemasan dan Kelumpuhan

PRIORITAS MASALAH : 1. 2. 3. 4. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan suplai O2 ke otak kurang. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan syaraf pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang Gangguan aktivitas dab gerak diri berhubungan berhubungan dengan dengan kelemahan dan kelumpuhan Ketidakmampuan merawat kelemahan otot gerak

Asuhan Keperawatan Stroke

19

5.

Kecemasan berhubungan dengan tidak menerima terhadap penyakit yang diderita

3.3. Diagnosa Keperawatan

NO .
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan nyaman nyeri

DITEMUK AN
23-12-2002

DIATASI
23-12-2002

TTD

berhubungan dengan suplai O2 ke otak kurang 2 Gangguan berhubungan suplai O2 yang kurang Gangguan aktivitas dan gerak 3 berhubungan degan adanya 23-12-2002 23-12-2002 kelemahan dan kelumpuhan Ketidakmampuan merawat diri berhubungan 4 kelemahan otot dengan 23-12-2002 23-12-2002 komunikasi dengan 23-12-2002 23-12-2002

gangguan pusat bahasa akibat

Asuhan Keperawatan Stroke

20

Kecemasan dengan 5 terhadap diderita tidak

berhubungan menerima yang 23-12-2002 23-12-2002 penyakit

Asuhan Keperawatan Stroke

21

3.4. Rencana Keperawatan Nama Ruang : Tn.E : XIII

NO .
1

Dx KEPERAWATAN
Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan suplai O2 ke otak yang kurang ditandai dengan : Ds : -Klien terlihat gelisah dan sering meringgis kesakitan

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL
1.Mengetahui klien perkembangan

PARAF

Gangguan rasa 1.Kaji TTV setiap 2 jam nyaman nyeri sekali teratasi dengan kriteria : 2.Anjurkan untuk melakukan rekreasi Jangka Pendek : -Setelah tindakan 3.Anjurkan keluarga untuk klien tidak lagi memijat daerah kepala, kaki meringis kesakitan dan tangan serta bahu

2.Diharapkan ketegangan tubuh dapat berkurang 3.Untuk mengurangi nyeri kepala, melancarkan pembuluh darah dan memberikan rasa nyaman 4.Memberikan rasa nyaman kepada klien untuk istirahat dan menjaga klien jika gelisah

Do : -Klien terlihat meringgis, Jangka Panjang : 4.Ciptakan lingkungan aman kekuatan otot -Dalam 3x24 jam dan nyaman nyeri hilang 4 1 -Klien bisa tenang 5 4

- TTV : T : 160 mmHg N : 90 x/menit

Asuhan Keperawatan Stroke

22

R : 24 x/menit S : 370C - GCS : 14 E: 4 M: 6 V:4 Gangguan komunikasi berhubungan dengan gangguan syaraf pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang ditandai dengan : Komunikasi dua arah dapat tercipta kembali dgn 1.Dengarkan kriteria : klien pembicaraan 1.Memahami dan mengetahui kebutuhan dari klien 2.Klien dapat paham dengan bicara orang lain dan mengetahui kebutuhannya 3.Meningkatkan kemampuan klien dalam berbicara 4.Mempermudah klien mengerti pembicaraan untuk

Jangka Pendek : 2.Berikan feed back pada -Dalam 2x24 jam klien bicara klien dapat Ds : dipahami -Klien bicara ngaco 3.Latih klien untuk berbicara -Pembicaraan klien tidak Jangka Panjang : dapat dimengerti -Setelah 4x24 jam 4.Gunakan bahasa isyarat klien dapat yang baku dan umum jika Do : berkomunikasi ingin menyampaikan -Bicara tidak jelas dengan lancar sesuatu hal -Nilai GCS : 14 E :4 5.Kolaborasi untuk speech M :6 therapy V :4 Gangguan aktivitas gerak berhubungan dengan Aktivitas dan gerak 1.Ubah posisi klien setiap 2 klien dapat jam sekali

5.Untuk mempercepat pemulihan bicara

Asuhan Keperawatan Stroke

23

kelemahan kelumpuhan ditandai dengan :

dan kembali normal yang dengan kriteria : 2.Bantu klien untuk memenuhi kebutuhannya Jangka Pendek : Ds : -Dalam 1 minggu 3.Latih untuk melakukan -Keperluan klien dibantu kekuatan otot pergerakan istrinya dan tangan kiri tangan kanan dan tidak dapat digerakkan kaki kiri menjadi 5 4.Dorong klien untuk dan tangan kiri berlatih sendiri Do : menjadi 3 5.Kolaborasi dengan ahli -Aktivitas selalu dibantu fisiotherapy istrinya Jangka Panjang : -Tangan kiri lumpuh -Setelah 1 minggu -Klien bedrest kekuatan ototo -Nilai GCS : 14 menjadi skala 5 E:4 M:6 V:4 -Kekuatan otot : 4 5 1 4

1.Mencegah dekubitus penekanan jaringan 2.Membantu kebutuhan klien

akibat

memenuhi

3.Meningkatkan kekuatan otot 4.Memotivasi untuk menggerakkan ototnya 5.Membantu agar klien cepat sembuh mendapatkan penerangan perawatan yang telah baik mau bisa dan atau

Klien mampu merawat diri Ketidakmampuan sendiri dengan merawat diri kriteria : berhubungan dengan kelemahan otot yang Jangka Pendek : ditandai dengan : -Klien dapat memahami arti

1.Berikan dukungan untuk 1.Menumbuhkan semangat bisa merawat diri sendiri klien untuk bisa merawat diri 2.Beri pengertian merawat diri sendiri untuk 2.Klien paham dan merawat diri

Asuhan Keperawatan Stroke

24

Ds : -Semua keperluan klien dibantu istrinya Do : -Aktivitas selalu dibantu istrinya -Tangan kiri lumpuh -Klien bed rest

merawat sendiri tindakan

diri setelah 3.Dekatkan utama klien

3.Untuk memudahkan klien kebutuhan memenuhi sebagain kebutuhannya 4.Membantu kegiatan klien agar klien dapat melakukan aktivitas 5.Meningkatkan kemampuan klien dalam merawat diri

Jangka Panjang : -Setelah tonus otot 4.Bantu klien apabila meningkat klien melakukan aktivitas yang mampu merawat memerlukan bantuan diri sendiri 5.Latih klien untuk melakukan perawatan diri

6.Anjurkan beri pengertian kepada keluarga untuk 6.Keluarga bisa memberi melatih merawat diri sendiri semangat kepada klien untuk bisa merawat diri 7.Berikan pengertian kepada klien mengenai penyakitnya 7.Mengetahui apa yang sedang dideritanya dan memberi pendorong untuk klien sehingga diharapkan 8.Berikan motovasi kepada kecemasan menurun klien 8.Memacu motivasi untuk sembuh dan emosi dapat Kecemasan klien 1.Berikan penyuluhan tenang hilang dengan kepada klien mengenai Kecemasan berhubungan kriteria : perawatan yang bisa 1.Agar keluarga mampu dengan klien tidak diulakukan oleh keluarga mengetahui perawatan yang

Asuhan Keperawatan Stroke

25

menerima terhdap Jangka Pendek : penyakit yang diderita -Skala kecemasan ditandai dengan : menjadi 1 setelah tindakan Ds : -Klien selalu terlihat gelisah dan kusam Jangka Panjang : -Klien tidak lagi Do : cemas setelah 24 -Klien terlihat gelisah jam skala cemas 4

dibutuhkan klien

Asuhan Keperawatan Stroke

26

3.5. Implemetasi dan Evaluasi NO. Dx


1

WAKTU
23-12-02

IMPLEMENTASI
-Mengkaji TTV

EVALUASI
T : 160/90 mmHg S : 370C N : 90 x/menit R : 24 x/menit

PARA F

-Menganjurkan relaksasi

untuk -Klien pulih dan mau mencoba -Keluarga memijat kaki, kepala, tangan dan bahu -Lingkungan tercipta aman

-Menganjurkan keluarga untuk memijat klien -Menciptakan lingkungan aman dan nyaman -Mendengarkan pembicaraan klien 2 23-12-02 -Memberikan feed back pada klien -Melatih berbicara klien untuk

-Paham arah dan tujuan klien berbicara -Klien merespon dengan baik -Klien berbicara dengan terarah meskipun masih sakit bahasa -Klien bisa mengerti dalam dengan bahasa sesuatu isyarat perawat -Klien mendapatkan untuk speech therapy dari bagian fisiotherapy -Klien berubah posisinya menjadi miring kiri atau kanan, menyender atau terlentang

-Menggunakan isyarat menyampaikan hal 3 23-12-02 -Berkolaborasi speech therapi

-Mengubah posisi klien 4 23-12-02

-Sebagian kebutuhan -Membantu klien untuk klien terbantu memenuhi kebutuhan -Klien bisa melatih pergerakan sendiri -Melatih klien untuk melakukan pergerakan -Klien terlihat lebih

Asuhan Keperawatan Stroke

27

tenang -Memberi dorongan -Berkolaborasi ahli fisiotherapy dengan -Klien lebih tenang dan mengerti terhadap penjelasan -Klien mendapatkan pengobatan fisiotherapy

23-12-02

-Memberi dukungan dan pengertian untuk -Kebutuhan utama merawat diri menjadi dekat dengan klien -Mendekatkan kebutuhan -Klien mengetahui utama klien dan akan menuruti utnuk merawat diri -Melatih diri klien merawat -Keluarga paham dan melaksanakannya dan

-Mengajarkan untuk -Klien paham melatih diri dan merawat mengerti klien kepada keluarga

-Memberikan pengertian kepada klien mengenai -Wajah klien terlihat penyakitnya tenang -Memberikan kepada klien motivasi -Keluarga paham dan bisa mengerti

-Memberi penyuluhan kepada keluarga mengenai perawatan yang bisa dilakukan oleh keluarga

Asuhan Keperawatan Stroke

28

3.6. Catatan Perkembangan

Dx

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Keperawatan Stroke

29

S : Keluarga mengatakan klien tidak pernah meringis lagi dan memegang kepala O : Klien tidak pernah meringis lagi dan memegang kepala dan terlihat tenag A : Masalah belum dapat teratasi sepenuhnya P : Intervensi tetep dipertahankan S : Keluarga klien mengatakan klien jarang berbicara tapipembicaraan dapat dimengerti O : Bicara dapat dimengerti A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan tangan kiri masih lumpuh dan terasa tubuh lemas O : Tangan kiri belum bisa digerakkan, tangan kanan bisa mengangak beban A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Keperluan pasien masih dibantu O : Aktivitas klien masih dibantu A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan sudah tenang O : Klien terlihat tenang A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan kepala tidak nyeri O : Klien terlihat tenang dan segar A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan sudah bisa berbicara dengan lancar meskipun tidak terlalu lancar O : Bicara klien lancar meskipun sedikit A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan tangan kiri sudah bisa menggerakan jari O : Jari mulai bisa digerakkan A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan

Asuhan Keperawatan Stroke

30

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan 1. Tn.E menengeluh pusing, pandangan tidak jelas, apabila klien berdiri tangan dan kaki terasa lemas, bicara tidak jelas, tangan kiri tidak dapat digerakan dan keluhan tersebut akan terasa berat jika klien terlalu banyak beraktivitas dan keluhan klien akan berkurang apabila klien beristirahat. 2. Penyakit stroke ini bukan penyakit menular. Penyakit ini biasanya ada hubungannya dengan penyakit-penyakit seperti hipertensi, jantung dan diabetes militus (DM). 3. Penyakit stroke ini sering menimbulkan kematian dan gejala sisa pada penderitanya maka perawatannya harus benarbenar serius dan sesegera mungkin 4.2. Saran 1. Tn.E

Asuhan Keperawatan Stroke

31

Rencana tindakan Asuhan Keperawatan yang sudah disusun hendaklah dilaksankan sesuai dengan prosedur : Mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dengan resep dan petunjuk dokter Rajin berlatih pergerakan secara teratur dan rutin sesuai dengan petunjuk yang diberikan Hindari faktor-faktor yang mendukung timbulnya kembali penyakit stroke seperti makana yang terlalu tinggi mengandung asin, merokok, minuman yang mengandung alkohol, membiasakan hidup teratur dan hygiene, dll. 2. Kontrol ke rumah sakit secara rutin

Perawat Pahami dan laksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami gangguan persyarafan stroke sesuai dengan ketentuan dan tata cara yang telah dipelajari selama di bangku kuliah dan selama praktek di lapangan.

Asuhan Keperawatan Stroke

32

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C. Long, 1996, Perawatan Medical Bedah, Bandung. FKPP SPK Se-Jawa Barat, 1997, Perawatan VC , Bandung. Silvia A. Prince, 1995, Pathofisiologi, Buku I, Edisi 4, EGC, Bandung

Asuhan Keperawatan Stroke

33

Vous aimerez peut-être aussi