Vous êtes sur la page 1sur 29

BAB I TINJAUAN TEORITIS

1.1.

Pengertian Stroke Menurut dr. Budhi Suwarna, Stroke adalah timbulnya defisit neurologis

fokal/umum secara mendadak akibat gangguan pembuluh darah otak primer, berhubungan dengan pola waktu. 1.2. Penyebab 1. Thrombosit Ceregral Disebabkan karena adanya Atherosclerosis dan pada umumnya menyerang usia lanjut 2. Emboli Ceregral Penyumbatan pembuluh darah otak karena adanya bekuan darah lemak atau udara 3. Intracerebral Hemorrhagik Karena akibat pecahnya pembuluh darah otak akibat tekanan yang tinggi atau aneurisma yang pecah Faktor resiko stroke mayor adalah hipertensi, diabetes, dan kelainan jantung. Sedangkan faktor resiko sekunder adalah merokok, hyperlipidema, obesitas, gaya hidup, dan tingkat stress yang tinggi. 1.3. Patofisiologi Otak mendapat suplai darah secara konstan dari jantung guna mendukung metabolisme cerebral. Otak sangat sensitive terhadap kekurangan oksigen karena aktivitas otak selalu berlangsung. Otak tidak memiliki pembuluh darah kolateral. Otak tidak dapat menyimpan oksigen dan glukosa, jika otak tidak mendapat suplai darah yang cukup akan menyebabkan kerusakan jaringan. Hipoxia akan Asuhan Keperawatan Stroke 1

menyebabkan iskemi. Iskemi lebih dari 15 menit menyebabkan defisit neurology permanen sedangkan kurang dari 15 menit menyebabkan defisit sementara. Gangguan auran darah otak yang mengakibatkan stroke dapat disebabkan oleh penyempitan atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak yang terjadi karena adanya : Trombosis Cerebral, Emboli Cerebral dan Perdarahan Intracerebral 1.4. 1. 2. 3. 4. 5. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala stroke tergantung pada pembuluh darah yang terkena Veterbro-basilans Arteri Karotis Internal Arteri Seregri Anterior Arteri Seregri Posterior Arteri Seregri Media

1.5. Asuhan Keperawatan a. Pengkajian 1. 2. 3. 4. Identitas penderita Anamnese riwayat penyakit sekarang masa lalu dan riwayat keluarga Kebiasaan pola hidup sehari-hari Pemeriksaan fisik a) b) c) d) 5. Ada satu atau tidak kehilangan kesadaran Kelumpuhan kaki atau tangan TTV, eliminasi, nutrisi dan cairan Nyeri kepala

Pemeriksaan penunjang a) b) c) Pemeriksaan darah lengkap LED Lumbal fungsi

Asuhan Keperawatan Stroke

d) e) b.

CT Scan otak ECG

Diagnosa Keperawatan Masalah keperawatan yang mungkin dijumpai antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Fungsi neurologi normal Kebutuhan gerak dan aktivitas Klien dapat berkomunikasi Klien dapat merawat diri Gangguan pemenuhan nutrisi terpenuhi Rasa nyeri hilang Pasien dapat menerima keadaan Klien dapat mempertahankan pungsi ginjal Perubahan perfusi otak Gangguan aktivitas dan gerak Gangguan komunikasi Ketidakmampuan merawat diri Gangguan pemenuhan nutrisi Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala Gangguan konsep diri Inkonteresia urin

c.

Perencanaan Pada penatalaksanaan tergantung atau disesuikan dengan diagnosa yang diangkat atau yang dimunculkan. Contoh : Untuk diagnosa gangguan rasa nyaman/nyeri

Asuhan Keperawatan Stroke

1. 2. 3. 4. 5. 6. -

Kaji tingkat rasa nyeri pasien menggunakan skala nyeri 1-5 Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman Observasi TTV Pasang penghalang pada tempat tidur jika pasien gelisah Dampingi pasien selama gelisah Beri analgetik sesui dengan program

Untuk diagnosa ketidakmampuan merawat diri 1. 2. 3. 4. Beri support pada klien untuk beraktivitas Bantu klien dalam pemenuhan ADL. Dekatkan segala sesuatu sehingga klien dapat melakukannya sendiri Kaji kebiasaan BAB dan BAK.

Asuhan Keperawatan Stroke

BAB II TINJAUAN KASUS

Tanggal Masuk Tanggal dikaji Nomor Register Diagnosa 2.1. A. Pengkajian Biodata Nama Umur Agama Suku bangsa Pekerjaan Alamat B. Riwayat Kesehatan 1.

: 3 Desember 2003 : 8 Desember 2003 : 03/2030050/HI/XII/03 : Stroke

: Tn. Z : 72 tahun : Islam : Batak : Pensiunan TNI-AD (HI-Koptu) : Jln. Halte Utara No. 97

Riwayat kesehatan sekarang a. Alasan masuk rumah sakit Pada tanggal 3 Desember 2003, sebelum klien masuk rumah sakit klien jatuh di kamar mandi waktu ambil wudhu jam 3 pagi. Klien tidak dapat bicara, ekstremitas kanan atas dan bawah tidak bisa digerakan. Kemudian setelah muncul tandatanda tersebut klien dibawa pihak keluarganya ke UGD Rumah Sakit Dustira dan akhirnya klien harus diopname di Rumah Sakit Dustira Ruang Perawatan XIII.

Asuhan Keperawatan Stroke

b.

Keluhan utama saat didata Tn. Z menengeluh pusing, pandangan tidak jelas, apabila klien berdiri tangan dan kaki terasa lemas, bicara tidak jelas, tangan kanan dan kaki kanan tidak dapat digerakan dan keluhan tersebut akan terasa berat jika klien terlalu banyak beraktivitas dan keluhan klien akan berkurang apabila klien beristirahat.

2.

Riwayat kesehatan masa lalu Pihak keluarga mengatakan bahwa klien mempunyai darah tinggi atau hipertensi dan klien pernah diopname di Rumah Sakit Dustira dengan penyakit yang sama dengan sekarang yaitu pada bulan Maret tahun 2000.

3.

Riwayat kesehatan keluarga Keluarga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi atau stroke dan tidak ada yang mempunyai penyakit berat atau menular lainnya.

4.

Struktur keluarga Klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara dan klien mempunyai 2 anak yang semuanya sudah menikah. Sekarang klien tinggal bersama istrinya saja.

Asuhan Keperawatan Stroke

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan : Klien : Hubungan Perkawinan : Garis keturunan : Tinggal Serumah : Meninggal dunia

C.

Data Biologis

NO.
1

POLA
NUTRISI Makan Jenis Frekuensi Jumlah b. Minum Jenis Jumlah Pantangan

DI RUMAH

DI RUMAH SAKIT

Nasi, lauk, sayur, buah- Bubur,lauk, sayur, buah buahan 3x sehari 3x sehari porsi 1 porsi habis Air putih 7-8 gelas/hari Makanan asin,kopi, minuman beralkohol Air putih 6-7 gelas/hari Makanan yang asin,manis,beralkohol

keras,

Eliminasi a. BAB Frekuansi Warna Kosistensi b. BAK Warna Volume

1x sehari Kuning tengguli Lembek berbentuk Kuning jernih + 1500 cc/hari dan

1x sehari Kuning tengguli Lembek berbentuk Kuning jernih + 1200 cc/hari

Istirahat tidur

Asuhan Keperawatan Stroke

a.Jumlah tidur b.Kualitas tidur c.Waktu tidur 4 Personal Hiegyne a.Mandi b.Gosok gigi c.Kramas d.Kebersihan Genetalia e.Potong kuku Aktivitas

7-9 jam/hari Tidur nyenyak Malam 21.0005.00 Siang 14.0015.00

8-9 jam/hari Kurang tidur Sering terbangun

2x sehari Tidak pernah 2x sehari Tidak pernah 2-3x seminggu Tidak pernah Setiap selesai BAB dan Setiap habis BAB dan BAK BAK 2 minggu sekali Tidak pernah Mengisi waktu luangnya Klien bedrest di tempat tidur b. dengan istirahat dan aktivitas ringan dalam mengisi hari luangnya

D.

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kesadaran TTV : : Compos Mentis (CM) T : 170/100 MM Hg N : 80x/menit S : 370 C R : 20x/menit 2. Penglihatan Simetris konjungtiva berwarna merah muda, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, sclera kemerahan, tidak ikterik, reflek pupil baik terhadap cahaya, ketajaman penglihatan menurun. 3. Pencernaan

Asuhan Keperawatan Stroke

a.

Mulut dan kerongkongan Bibir berwarna merah, kecoklatan, lembab, mukosa mulut merah muda, tidak ada lesi, ovula merah muda, tonsil tidak membengkak, gusi berwarna merah muda, gigi 28 buah.

b.

Abdomen Abdomen datar, lembut, hepar tidak terasa membesar, tidak ada nyeri tekan. Bising usus positi.

4.

Pernapasan a. Hidung dan Trakea Simetris, tidak ada pernapasan cuping, hidung tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada nyeri tekan pada sinus, tidak ada benjolan mukosa hidung, trakea ditengah. b. c. Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa. Paru-paru Ekspansi paru sama kanan kiri, bronkus berbunyi vesikuler. Permukaan paru resonan, vokal premitas sama ka/ki.

5.

Pendengaran Simetris kiri dan kanan, pita elastis tidak ada masa atau lesi, tidak ada pengeluaran secret dan serumen, klien bisa mendengar bisikan

6.

Sistem Kardiovaskuler a. Leher JVP meninggi + 2 cm, KGB tidak teraba membesar, tidak ada masa. b. Jantung Bunyi jantung reguler S1 dan S2 terdengar tidak nyeri tekan Heart Rate 80 x/menit.

7.

Muskulo skeletal

Asuhan Keperawatan Stroke

a.

Ekstemitas atas ROM kiri mampu fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan rotasi. ROM kanan tidak ada. Kekuatan tangan kiri mampu menahan tekanan dari perawat namun cepat jatuh lagi dengan skala 4, tangan kanan lumpuh dengan skala 0 rumus otot dikiri dan kanan tidak ada yang hipertoni atau hipotoni.

b.

Ekstemitas bawah ROM kiri mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi. ROM kanan tidak mampu menahan tahanan dari perawat namun cepat jatuh kembali skala 0. Kekuatan kaki kiri pada skala 5 mampu melawan gravitasi dan tekanan. 4 5 0 0

8.

Persyarafan a. Pemeriksaan Nervus Kranial 1) 2) 3) N I : Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan alkohol NII : Pandangan jelas N III, IV, VI : Simetris, sket kanan kiri, reflek terhadap cahaya positif, Nystagmus tidak ada gerakan bola mata tidak terrbatas 4) N VII : Fungsi sensorik Fungsi motorik : Klien mampu membedakan rasa : klien mampu tersenyum, asin dan manis pada makanan 2/3 lidah mengegerutkan dahi dan menutup kuat-kuat. 5) N VIII :

Asuhan Keperawatan Stroke 10

Pendengaran bisikan Keseimbangan 6) NV :

Klien

mampu

mendengar

: Sulit dinilai

Fungsi sensorik : Klien dapat menahan tarikan bahu ke bawah, reflek mengedip pada kornea ada pada saat kapas disentuhkan ke pinggir kornea Fungsi monorik : Sulit dinilai 7) 8) 9) 10) b. N IX NX : Reflek menekan dan muntah positif : Suara disporia

N XI : Angkat bahu kanan kiri positif N XII : Gerakan udah defresi ke kiri, antropi tidak ada Fasikulassi : Tidak ada

Pemeriksaan Reflek Reflek bisep Replek trisep Replek patela Replek actiles Replek Babinski : -1 + 2 cepat : -1 + 2 cepat : +2 : +2 cepat cepat

: Kelima jari menekan : Negatif : Negatif : Negatif : Negatif

c.

Rangsang meningen Kaku kuduk Bruzenki I Bruzenki II Kernig

E.

Data Psikologis 1. Status emosi Wajah klien tampak murung dan bingung dan klien cemas akan penyakitnya dengan skala 3. 2. Konsep diri

Asuhan Keperawatan Stroke 11

a.

Bodi image

: Klien khawatir akan keadaan tubuhnya

sekarang, tetapi klien sadar akan kelumpuhannya walaupun mungkin akan sembuh lagi b. c. d. Harga diri Ideal diri Klien berharap dirinya sembuh kembali seperti semula Peran Sejak sakit klien tidak dapat melakukan kegiatannya, klien menjadi e. bergantung pada istrinya untuk melakukan aktivitasnya Identitas diri Klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara dan klien mempunyai 2 anak yang semuanya sudah menikah. Sekarang klien tinggal bersama istrinya saja. F. Aspek Sosial a. Gaya komunikasi Dalam menjawab pertayaan klien menggunakan bahasa non verbal, komunikasi dua arah jarang terjadi b. Pola interaksi Klien kurang dapat menjalin hubungan yang baik dengan keadaan sekitarnya karena keterbatasan fisiknya c. Aspek spirtual Klien selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhan penyakitnya : Klien menyatakan bahwa dirinya tidak merasa malu dengan keadaannya sekarang.

H.

Data Penunjang

Asuhan Keperawatan Stroke 12

a.

Hasil laboratorium HB HT Leukosit GDS 13,8% 39% (rendah) 10 97 25 mg 2x1 3x1

b.

Therapi Captropil Numatap

2.2.

Analisa Data Nama Ruang : Tn. Z : XIII

NO
1

DATA
Ds : Klien terlihat lemas dan tangan kiri tidak bisa digerakkan, segala keperluan di bantu istrinya Do : - Klien terlihat meringis, kekuatan otot 4 5 0 0

ETIOLOGI
Sumbatan pada pembuluh darah otak Aliran darah ke otak terganggu Suplai O2 ke jaringan otak menurun Defisit neurologis Gangguan motorik Kelumpuhan pada tangan

MASALAH
Gangguan aktivitas dan gerak

- TTV : T : 170/100 mm Hg N : 80x/menit R : 20x/menit S : 370 C - Nilai GCS:15 E:6 M:4 V:5

Asuhan Keperawatan Stroke 13

Tidak mampu melakukan aktivitas Ganguan aktivitas dan gerak 2. Ds : -Klien bicara ngaco -Keluarga tidak mengerti apa yang dibicarakan klien Do : -Bicara tidak jelas -Nilai GCS:15 E:6 M:4 V:5

Sumbatan pembuluh darah ke otak Otak kekurangan O2 Defisit neurologis Gangguan pusat bahasa pada lokus temporal hemisfer kiri Disarsea Bicara ngaco Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi

Ds : -Keluarga klien mengatakan segala keperluan pasien dibantu oleh istrinya Do : -Aktivitas selalu dibantu -Tangan kiri lumpuh -Klien bedrest

Gangguan motorik Kelemahan/kelumpuhan otot Tidak mampu melakukan aktivitas sendiri Ketidakmampuan merawat diri

Ketidakmampuan merawat diri

Ds :

Asuhan Keperawatan Stroke 14

-Klein sering meringgis kesakitan terlihat gelisah -Klien sering memegang kepala

Sumbatan pembuluh darah ke otak Suplai O2 ke otak berkurang

Gangguan nyeri

nyaman

Do : -Klein sering memegang kepala dan meringgis

Merangsang reseptor nyeri di cortex cerebri Sensasi nyeri Nyeri kepala Gangguan nyaman nyeri

5.

Ds : Klien gelisah dan terlihat kusam Do : Klien terlihat selalu gelisah, skala cemas 4.

Kelumpuhan Klien tidak menerima Peningkatan emosi Kecemasan

Kecemasan

6.

Ds : Klien mengeluh dirawat belum mandi. Do : Klien terlihat kotor

selama pernah

Gangguan aktifitas Gerak terbatas Tidak mandi

Gangguan pemenuhan personal hygiene.

Asuhan Keperawatan Stroke 15

PRIORITAS MASALAH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2.3. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan suplai O2 ke otak kurang. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan syaraf pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang Gangguan aktivitas dab gerak berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan Ketidakmampuan merawat diri berhubungan dengan kelemahan otot gerak Kecemasan berhubungan dengan tidak menerima terhadap penyakit yang diderita. Gangguan pemenuhan personal hygiene sehubungan dengan gerak terbatas. Diagnosa Keperawatan

NO.
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan otak kurang nyaman nyeri

DITEMUKAN
3-12-2003

DIATASI
3-12-2003

TTD

berhubungan dengan suplai O2 ke

Gangguan komunikasi berhubungan dengan gangguan pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang

3-12-2003

3-12-2003

Gangguan berhubungan

aktivitas degan

dan

gerak adanya

3-12-2003

3-12-2003

kelemahan dan kelumpuhan 4 5. Ketidakmampuan Kecemasan merawat diri 3-12-2003 3-12-2003 3-12-2003 3-12-2003

berhubungan dengan kelemahan otot berhubungan dengan

Asuhan Keperawatan Stroke 16

tidak menerima terhadap penyakit yang diderita 6. Gangguan terbatas. pemenuhan personal 8-12-2003 8-12-2003

hygiene sehubungan dengan gerak

Asuhan Keperawatan Stroke 17

2.4.

Rencana Keperawatan Nama Ruang : Tn.Z : XIII

NO.
1

Dx KEPERAWATAN
Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan suplai O2 ke otak yang kurang ditandai dengan : Ds : -Klien terlihat gelisah dan sering meringgis kesakitan Do : -Klien terlihat kekuatan otot 4 5 0 0 meringgis,

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL
1.Mengetahui perkembangan klien 2.Diharapkan ketegangan tubuh dapat berkurang 3.Untuk mengurangi nyeri kepala, melancarkan pembuluh darah dan memberikan rasa nyaman

PARAF

Gangguan rasa nyaman 1.Kaji TTV setiap 2 jam sekali nyeri teratasi dengan kriteria : 2.Anjurkan untuk melakukan rekreasi Jangka Pendek : -Setelah tindakan klien 3.Anjurkan keluarga untuk memijat tidak lagi meringis daerah kepala, kaki dan tangan kesakitan serta bahu

Jangka Panjang : 4.Ciptakan lingkungan aman dan 4.Memberikan rasa nyaman kepada -Dalam 3x24 jam nyeri nyaman klien untuk istirahat dan menjaga klien hilang jika gelisah -Klien bisa tenang

- TTV : T : 170 mmHg N : 100 x/menit R : 20 x/menit S : 370C

Asuhan Keperawatan Stroke 18

- GCS : 15 E: 6 M: 4 V:5 2 Gangguan komunikasi berhubungan dengan gangguan syaraf pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang ditandai dengan : Ds : -Klien bicara ngaco -Pembicaraan klien tidak dapat dimengerti Do : -Bicara tidak jelas -Nilai GCS : 15 E :6 M :4 V :5 3 Komunikasi dua arah 1.Dengarkan pembicaraan klien dapat tercipta kembali dgn kriteria : 2.Berikan feed back pada klien Jangka Pendek : -Dalam 2x24 jam bicara klien dapat dipahami 3.Latih klien untuk berbicara Jangka Panjang : -Setelah 4x24 jam klien dapat berkomunikasi 4.Gunakan bahasa isyarat yang dengan lancar baku dan umum jika ingin menyampaikan sesuatu hal 5.Kolaborasi untuk speech therapy 1.Memahami dan kebutuhan dari klien mengetahui

2.Klien dapat paham dengan bicara orang lain dan mengetahui kebutuhannya 3.Meningkatkan dalam berbicara kemampuan klien

4.Mempermudah klien untuk mengerti pembicaraan 5.Untuk mempercepat pemulihan bicara

Gangguan aktivitas gerak Aktivitas dan gerak berhubungan dengan klien dapat kembali kelemahan dan kelumpuhan normal dengan kriteria : yang ditandai dengan : Jangka Pendek : Ds : -Dalam 1 minggu -Keperluan klien dibantu kekuatan otot tangan

1.Ubah posisi klien setiap 2 jam sekali 2.Bantu klien untuk memenuhi kebutuhannya 3.Latih untuk

1.Mencegah dekubitus penekanan jaringan 2.Membantu klien memenuhi

akibat kebutuhan

melakukan 3.Meningkatkan kekuatan otot

Asuhan Keperawatan Stroke 19

istrinya dan tangan kiri tidak dapat digerakkan Do : -Aktivitas selalu istrinya -Tangan kiri lumpuh -Klien bedrest -Nilai GCS : 15 E:6 M:4 V:5 -Kekuatan otot : 4 5 4 0 0

kanan dan kaki kiri pergerakan menjadi 5 dan tangan kiri menjadi 3 4.Dorong klien untuk berlatih sendiri dibantu Jangka Panjang : -Setelah 1 minggu 5.Kolaborasi dengan ahli kekuatan ototo menjadi fisiotherapy skala 5

4.Memotivasi untuk mau menggerakkan ototnya 5.Membantu agar klien bisa cepat sembuh dan mendapatkan penerangan atau perawatan yang telah baik

Ketidakmampuan merawat diri Klien mampu merawat berhubungan dengan diri sendiri dengan kelemahan otot yang ditandai kriteria : dengan : Jangka Pendek : Ds : -Klien dapat memahami -Semua keperluan klien dibantu arti merawat diri sendiri istrinya setelah tindakan Do : -Aktivitas selalu istrinya -Tangan kiri lumpuh

1.Berikan dukungan untuk bisa 1.Menumbuhkan semangat klien untuk merawat diri sendiri bisa merawat diri 2.Beri pengertian untuk merawat diri sendiri 3.Dekatkan kebutuhan utama klien 2.Klien paham dan merawat diri 3.Untuk memudahkan klien memenuhi sebagain kebutuhannya

Jangka Panjang : 4.Bantu klien apabila melakukan 4.Membantu kegiatan klien agar klien dibantu -Setelah tonus otot aktivitas yang memerlukan dapat melakukan aktivitas meningkat klien mampu bantuan merawat diri sendiri

Asuhan Keperawatan Stroke 20

-Klien bed rest

5.Latih klien untuk melakukan 5.Meningkatkan kemampuan perawatan diri dalam merawat diri 6.Anjurkan beri pengertian kepada keluarga untuk melatih merawat diri sendiri 7.Berikan pengertian kepada klien mengenai penyakitnya

klien

6.Keluarga bisa memberi semangat kepada klien untuk bisa merawat diri 7.Mengetahui apa yang sedang dideritanya dan memberi pendorong untuk klien sehingga diharapkan kecemasan menurun 8.Memacu motivasi untuk sembuh dan emosi dapat tenang

8.Berikan motovasi kepada klien

5.

Kecemasan berhubungan Kecemasan klien hilang 1.Berikan penyuluhan kepada klien dengan klien tidak menerima dengan kriteria : mengenai perawatan yang bisa terhdap penyakit yang diderita diulakukan oleh keluarga ditandai dengan : Jangka Pendek : -Skala kecemasan Ds : menjadi 1 setelah -Klien selalu terlihat gelisah tindakan dan kusam Do : -Klien terlihat gelisah skala cemas 4 Jangka Panjang : -Klien tidak lagi cemas setelah 24 jam

1.Agar keluarga mampu mengetahui perawatan yang dibutuhkan klien

Asuhan Keperawatan Stroke 21

6.

Gangguan pemenuhan personal hygiene sehubungan dengan gerak terbatas. Ds : Klien mengeluh belum pernah mandi selama dirawat. Do : Klien terlihat kotor

Klien tampak dengan kriteria.

bersih

1.

Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan mandi.

1.

Mandi dapat memberikan kesegaran dan kenyamanan pada klien.

Jangka Pendek : -klien bersih dalam 1x24 jam. Jangka Panjang : -kebutuhan pemenuhan personal hygiene terpenuhi

Asuhan Keperawatan Stroke 22

2.5. Implemetasi dan Evaluasi NO. Dx


1

WAKTU
3-12-03

IMPLEMENTASI
-Mengkaji TTV

EVALUASI
T : 170/100 mmHg S : 37C N : 80 x/menit R : 20 x/menit -Klien pulih mencoba dan mau

PARA F

-Menganjurkan untuk relaksasi

-Menganjurkan keluarga untuk -Keluarga memijat kaki, memijat klien kepala, tangan dan bahu -Menciptakan lingkungan aman dan nyaman -Mendengarkan klien 2 3-12-03 pembicaraan -Lingkungan aman tercipta -Paham arah dan tujuan klien berbicara -Klien merespon dengan baik -Klien berbicara dengan terarah meskipun masih sakit -Klien dengan perawat bisa mengerti bahasa isyarat

-Memberikan feed back pada klien -Melatih klien untuk berbicara

-Menggunakan bahasa isyarat dalam menyampaikan sesuatu hal -Berkolaborasi untuk speech therapi

-Klien mendapatkan speech therapy dari bagian fisiotherapy -Klien berubah posisinya menjadi miring kiri atau kanan, menyender atau terlentang

3-12-03

-Mengubah posisi klien

-Membantu klien memenuhi kebutuhan 4 3-12-03

untuk -Sebagian kebutuhan klien terbantu -Klien bisa melatih pergerakan sendiri -Klien terlihat lebih tenang

-Melatih klien untuk melakukan pergerakan -Memberi dorongan

Asuhan Keperawatan Stroke 23

-Berkolaborasi fisiotherapy

dengan

ahli

-Klien mendapatkan pengobatan fisiotherapy

-Memberi dukungan dan -Klien lebih tenang dan pengertian untuk merawat diri mengerti terhadap penjelasan -Mendekatkan kebutuhan utama klien -Melatih klien merawat diri -Kebutuhan utama menjadi dekat dengan klien -Klien mengetahui dan akan menuruti utnuk merawat diri dan

-Mengajarkan untuk melatih -Keluarga paham diri dan merawat klien kepada melaksanakannya keluarga 5. 3-12-03 -Memberikan kepada klien penyakitnya

pengertian -Klien paham dan mengerti mengenai -Wajah klien terlihat tenang

-Memberikan motivasi kepada klien

-Memberi penyuluhan kepada -Keluarga paham dan bisa keluarga mengenai perawatan mengerti yang bisa dilakukan oleh keluarga 6. 8-1203 - Membantu klien untuk - Klien tampak bersih memenuhi kebutuhan mandi.

Asuhan Keperawatan Stroke 24

2.6. Catatan Perkembangan

Dx

CATATAN PERKEMBANGAN

Asuhan Keperawatan Stroke 25

S : Keluarga mengatakan klien tidak pernah meringis lagi dan memegang kepala O : Klien tidak pernah meringis lagi dan memegang kepala dan terlihat tenang A : Masalah belum dapat teratasi sepenuhnya P : Intervensi tetep dipertahankan S : Keluarga klien mengatakan klien jarang berbicara tapipembicaraan dapat dimengerti O : Bicara dapat dimengerti A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan tangan kanan masih lumpuh dan terasa tubuh lemas O : Tangan kanan belum bisa digerakkan, tangan kiri bisa mengangak beban A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Keperluan pasien masih dibantu O : Aktivitas klien masih dibantu A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan sudah tenang O : Klien terlihat tenang A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan kepala tidak nyeri O : Klien terlihat tenang dan segar A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan sudah bisa berbicara dengan lancar meskipun tidak terlalu lancar O : Bicara klien lancar meskipun sedikit A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan tangan kanan sudah bisa menggerakan jari O : Jari mulai bisa digerakkan A : Masalah belum teratasi sepenuhnya P : Intervensi dilanjutkan

Asuhan Keperawatan Stroke 26

BAB III PENUTUP

Asuhan Keperawatan Stroke 27

3.1. 1.

Kesimpulan Tn.Z menengeluh pusing, pandangan tidak jelas, apabila klien berdiri tangan dan kaki terasa lemas, bicara tidak jelas, tangan kanan tidak dapat digerakan dan keluhan tersebut akan terasa berat jika klien terlalu banyak beraktivitas dan keluhan klien akan berkurang apabila klien beristirahat.

2.

Penyakit stroke ini bukan penyakit menular. Penyakit ini biasanya ada hubungannya dengan penyakit-penyakit seperti hipertensi, jantung dan diabetes militus (DM).

3.

Penyakit stroke ini sering menimbulkan kematian dan gejala sisa pada penderitanya maka perawatannya harus benar-benar serius dan sesegera mungkin

3.2. 1.

Saran Tn.Z Rencana tindakan Asuhan Keperawatan yang sudah disusun hendaklah dilaksankan sesuai dengan prosedur : Mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dengan resep dan petunjuk dokter Rajin berlatih pergerakan secara teratur dan rutin sesuai dengan petunjuk yang diberikan Hindari faktor-faktor yang mendukung timbulnya kembali penyakit stroke seperti makana yang terlalu tinggi mengandung asin, merokok, minuman yang mengandung alkohol, membiasakan hidup teratur dan hygiene, dll. Kontrol ke rumah sakit secara rutin

2.

Perawat Pahami dan laksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami gangguan persyarafan stroke sesuai dengan ketentuan dan tata cara yang telah dipelajari selama di bangku kuliah dan selama praktek di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C. Long, 1996, Perawatan Medical Bedah, Bandung.

Asuhan Keperawatan Stroke 28

FKPP SPK Se-Jawa Barat, 1997, Perawatan VC , Bandung. Departemen Kesehatan RI, 1994, Prosedur Perawatan Dasar, Cetakan ke-V, Jakarta. Silvia A. Prince, 1995, Pathofisiologi, Buku I, Edisi 4, EGC, Bandung

Asuhan Keperawatan Stroke 29

Vous aimerez peut-être aussi